Anda di halaman 1dari 3

PERJANJIAN UTANG PIUTANG

Nomor PK. 155/KPRSP.S/5/20


Pada hari ini Rabu, tanggal Dua bulan Februari Tahun Dua ribu dua puluh (2-2-2020) diadakan
perjanjian utang piutang yang kemudian disebut “perjanjian” antara:
Nama : Budi Setyono, SE. MM
Umur : 46 tahun
Jabatan : Ketua Koperasi Simpan Pinjam “Sejahtera Bersama”
Alamat : Jl. Bagus Raya No. 1, Ciputat, Tangerang Selatan.
bertindak untuk dan atas nama Koperasi Simpan Pinjam “Sejahtera Bersama,” yang
selanjutnya disebut sebagai “Pihak Pertama”.

Nama : Jhony Subakat


Umur : 20 tahun
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Jl. Indah Blok B-19/1, Perumahan Bukit Pamulang Indah, Pamulang.
Bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, selanjutnya disebut “Pihak Kedua”.

Pihak Pertama dan Pihak Kedua yang selanjutnya disebut “Para Pihak” setuju dan sepakat untuk
membuat dan menandatangani “Perjanjian Utang Piutang” dengan syarat-syarat dan ketentuan-
ketentuan sebagai berikut :

Pasal 1
Jumlah pinjaman dan Bunga
1) Pihak Pertama sepakat untuk meminjamkan uang kepada Pihak Kedua sejumlah Rp.
350.000.000,- (tiga ratus lima puluh juta rupiah);
2) Pihak Kedua sepakat untuk menerima syarat-syarat yang ditetapkan oleh Pihak Pertama;
3) Pihak Kedua bersedia membayar bunga dari pinjaman yang diperoleh dari Pihak Pertama
sebesar 10 % (sepuluh persen) pertahun sesuai dengan ketentuan suku bunga Bank Indonesia;
4) Perjanjian ini dibuat untuk jangka waktu 14 (empat belas) bulan, terhitung sejak pencairan
pinjaman, yaitu pada tanggal 9 Februari 2020.

Pasal 2
Jaminan
1) Pihak Kedua wajib memberikan barang tidak bergerak berupa tanah sebagai jaminan
pelunasan utangnya yang selanjutnya akan dibebani dengan Hak Tanggungan;
2) Pihak Pertama dapat menjual lelang aset yang dijaminkan apabila Pihak Kedua tidak
melaksanakan hal-hal yang telah disepakati dalam perjanjian ini lebih dari 3 bulan.

Pasal 3
Tempat dan Tata Cara Pembayaran
1) Pihak Kedua wajib membayar angsuran utangnya sesuai dengan ketentuan Pasal 1 ayat (4)
selama 14 (empat belas) bulan dan wajib dibayarkan tiap-tiap tanggal 10 bulan berjalan;
2) Pembayaran dapat dilakukan di kantor Bank Perkreditan Rakyat Sejahtera Bersama cabang
Serpong.

Pasal 4
Sanksi dan Pengakhiran Perjanjian
1) Bilamana Pihak Kedua tidak mampu untuk melunasi hutangnya 2 (dua) bulan berturut-turut,
maka Pihak Kedua wajib membayar denda 5 (lima) kali lipat dari jumlah pinjaman beserta
bunganya;
2) Pihak Kedua memberi kuasa kepada Pihak Pertama yang tidak dapat dicabut atau dibatalkan
oleh sebab atau alasan apapun juga, untuk mengambil seluruh harta kekayaan yang
merupakan benda bergerak milik Pihak Kedua sebagai sanksi keterlambatan maupun tidak
dipenuhinya perjanjian ini;
3) Pihak Pertama tidak bertanggung jawab atas kenaikan suku bunga bank dan sepenuhnya
menjadi resiko pihak ke dua
Pasal 5
Keadaan Kahar
(1) Tuntutan ganti rugi karena adanya ingkar janji tidak dapat diminta apabila terjadi keadaan
kahar;
(2) Keadaan kahar dalam Perjanjian ini meliputi suatu keadaan yang terjadi karena
a. Bencana alam, kebakaran, banjir, huru-hara, mogok buruh, pertikaian politik, peperangan
dan wabah penyakit yang masuk kategori pandemi.
b. Penetapan pailit oleh pengadilan

Pasal 6
Lain – lain
1) Hal-hal lain yang belum diatur dan atau belum cukup diatur dalam perjanjian ini, akan diatur
oleh para pihak dalam suatu persetujuan tersendiri yang merupakan satu kesatuaan yang tidak
terpisahkan dari perjanjian ini.
2) Apabila terjadi perselisihan sebagai akibat pelaksanaan perjanjian ini, kedua belah pihak akan
menyelesaikan secara musyawarah dan mufakat. Namun jika tidak tercapai mufakat, Para
Pihak sepakat untuk menyelesaikannya di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Tangerang.

Demikian perjanjian ini dibuat dan ditandatangani di Tangerang, pada hari dan tanggal seperti
tersebut pada bagian awal perjanjian ini.

Pihak Pertama, Pihak Kedua


Ketua Koperasi Simpan Pinjam “Sejahtera Bersama”

BS Tandatangan JS Tandatangan

Budi Setyono, SE, MM Jhony Subakat

Permasalahan:
1. Sejak cicilan pertama, yaitu bulan Maret Jhony Subakat (JS) belum pernah membayar
utang-utangnya. Mahkan sejak akhir Juni 2020 Jhony Subakat (JS) dan keluarganya tidak
diketahui keberadaannya. Belakangan diketahui, Jhony Subakat (JS) mengalami
perampokan yang mengakibatkan seluruh harta bendanya termasuk uang pinjaman dari
Koperasi Simpan Pinjam “Sejahtera Bersama” musnah. Selain itu ada keputusan
pengadilan yang menyatakan Jhony Subakat (JS) pailit. Dari informasi terbaru yang
diperoleh, diketahui bahwa Jhony Subakat (JS) menumpang di rumah kerabatnya yang
bernama Doddy (D) di Bandung.

2. Dalam perjalanan menemui Jhony Subakat (JS) di Bandung, Budi Setyono (BS)
mengalami kecelakaan di mana mobilnya ditabrak truk yang dikendarai Samtani (S)
yang tidak mampu mengendalikan truknya akibat kondisi jalan yang rusak parah tanpa
lampu penerangan jalan. Kondisi tersebut sebelumnya sudah dilaporkan oleh masyarakat
ke Pemda Kabupaten Bandung tetapi tidak mendapat perhatian. Akibatnya, Budi Setyono
(BS) mengalami cedera serius dan mobilnya rusak.

3. Melihat kecelakaan tersebut, Turmidi (T) seorang petugas kelurahan yang kebetulan
lewat segera memberikan pertolongan dengan membawa Budi Setyono (BS) ke rumah
sakit dan meminta anak buahnya membawa mobil yang rusak ke bengkel terdekat.
Seluruh biaya administrasi dan biaya rawat inap dibayar lebih dulu oleh Turmudi. (T)
Setelah kondisi Budi Setyono (BS) membaik, Turmidi (T) segera menghubungi pihak
keluarga Budi Setyono (BS)
NO PERTANYAAN UJIAN BOBOT
NILAI
1 a. Dapatkah BS selaku pihak yang mewakili Koperasi Simpan Pinjam 10
“Sejahtera Bersama” mengajukan gugatan ganti rugi pada JS? Berikan
argumentasi hukum
b. Alas hukum apa yang dapat digunakan oleh BS, apakah gugatan
wanprestasi atau gugatan perbuatan melawan hukum? Jelaskan disertai
dasar hukumnya!
2 Apakah terhadap JS perlu disomasi? Dalam hal apa somasi diperlukan? Hal- 10
hal apa saja yang dapat dituntut pihak BS selaku kreditur? Jelaskan disertai
dasar hukumnya!
3 Kelalaian JS tersebut termasuk jenis kelalaian apa dan apa saja sanksinya? 10
Apakah ia dapat dikenai sanksi membayar Bunga Moratoir? Jelaskan
pertimbangan hukum saudara!
4 Berikan argumentasi saudara terhadap pengenaan sanksi dalam Pasal 4 ayat 10
(1) perjanjian di atas berikut dasar hukumnya!
5 Dapatkah JS membela diri dengan mendalilkan adanya overmacht? Jelaskan 15
dengan menguraikan pengertian overmacht dan macamnya overmacht berikut
akibat hukumnya!
6 Sehubungan kecelakaan tabrakan yang menimpa BS, dapatkah ia menuntut 15
ganti rugi kepada S? Jelaskan disertai dasar hukumnya! Jelaskan semua hal
yang harus dibuktikan oleh BS dalam gugatannya tersebut?
7 Terkait dengan pertanyaan no. 6 di atas, berikan penjelasan mengenai 10
pengertian “Onwetmatigedaad” dan “Onrechtsmatigedaad” berikut
yurisprudensi!
8 Siapa yang harus bertanggung jawab atas kerugian yang diderita BS akibat 10
kecelakaan mobil menurut teori Conditio Sine Qua Non dan teori Adequate!
9 Sehubungan dengan pertolongan T kepada BS, apakah T telah melakukan
10
zaakwaarneming? Apa yang menjadi hak dan kewajiban T dan BS? Jelaskan!
100

### Selamat Mengerjakan###

Anda mungkin juga menyukai