Anda di halaman 1dari 12

5.

Pelipatan
 Pelipatan menggunakan system lipat silang.
 Pelipatan dilakukan secara manual.
 Pelipatan dibantu oleh tulang pelipat.
 Tiap katern 3 lipatan sebanyak 16 halaman.
 Setiap katern diberi tanda di bagian punggung katern.
6. Susun Gabung
 Susun gabung yang digunakan merupakan susun tumpuk.
susun ini merupakan teknik menyusun gabungkan dengan cara menumpuk
dari katern satu sampai akhir.
 Setelah dilakukan penyusunan sesuai dengan tanda atau nomor katern, siap
untuk dilanjutkan pada proses kerja yang selanjutnya.
7. Jahit
a. Jahit menggunakan teknik jahit silang dengan benang
 Teknik jahit silang dengan pita rimpis yaitu teknik jahit silang yang
menggunakan tambahan benang kasur ditempatkan diantara benang dan
punggung blok buku pada lubang ke -2 ( b ) dan ke-3 ( c ) yang berguna
untuk mempererat, memperkencang dan memperkuat jahitan dari blok
buku.
 Teknik jahit silang yaitu teknik jahit yang digunakan pada teknik susun
tumpuk dengan 4 lubang jahitan. Selain itu juga ada teknik jahit rantai.
Yaitu teknik jahit yang digunakan pada teknik susun tumpuk dengan tiga
lubang jahitan.
b. Proses penjahitan :
1. Beri tanda jahitan pada setiap katern dengan menggunakan alat tulis.
2. Setelah itu, pada tanda tersebut dilubangi untuk mempermudah proses
penjahitan.
3. Massukan benang pada lubang jarum jahit.
4. Setelah terpasang, mulai menjahit dari lubang ‘a’ pada bagian luar ke
dalam.
5. Tarik dan keluarkan jarum dari sisi dalam lubang ‘b’.
6. Letakan benak kasur diantara lubang ‘b’ dan ‘c’ serta diantara benang
dan blok buku.
7. Kemudian masukan lagi pada lubang ‘c’.
8. Keluar dari lubang ‘d’.
9. Siapkan katern selanjutnya, dan masukan jarum pada lubang ‘d’ katern
ke-2
10. Keluarkan lagi pada lubang ‘c’ dan sisipkan pada benang yang ada di
antara lubang ‘b’ dan ‘c’ pada katern pertama dari bagian bawah.
11. Kemudian masukan lagi padan lubang ‘b’b katern 2 dan keluarkan
padan lubang ‘a’.
12. Siapkan lagi katern selanjutnya, kemudian jarum beserta benangnya
dimasukan kelubang ‘a’ katern 3 dan keluarkan pada lubang ‘b’.
13. Kemudian masukkan diantara benang dan punggung blok buku dari
lubang ‘b’ dan ‘c’ katern 2.
14. Setelah itu, masukkan kembali pada lubang ‘c’ katern 3 dan keluarkan
pada lubang ‘d’ . kemudian pada benang yang ada pada lubang ‘d’
katern 2.
15. Siapkan lagi katern berikutnya, masukan pada lubang ‘d’ katern 4 dan
keluarkan pada lubang ‘c’ dan sisipkan pada benang yang ada di antara
lubang ‘b’ dan ‘c’ katern 3, masukkan lagi pada lubang ‘b’ dan
keluarkan pada lubang ‘a’, kemudian kaitkan pada benang yang ada
pada lubang ‘a’ katern 3.
16. Siapkan katern selanjutnya dan ulangi proses tersebut sampai dengan
katern terakhir.
17. Setelah selesai menjahit, benang diikatkan dengan benang pada lubang
‘a’ katern 1, kemudian benang dipotong dan disisakan 1,5 cm.
18. Setelah itu, blok buku diperiks dan pastikan bahwa jahitan pada blok
buku sudah kencang dan pastikan juga tidak ada yang rusak.
19. Blok buku siap untuk proses selanjutnya.

8. Pembentukan blok
1. Setelah proses penjahitan selesai, kemudian blok buku dielm guna
memperekatkan punggung blok buku, setelah di lem blok buku dipres
yang bertujuan untuk mempermudah pemampatan punggung blok buku
dan menjaga bentuk punggung blok buku tetap siku.
2. Saat proses pengesahan blok buku dengan pengepres dilaksanakan, blok
buku diletakan ditempat yang terkena sinar matahari supaya punggung
blok dapat kering dari lem.
3. Setalh lem kering. Blok buku diambil dari temoat tersebut dari pengepres.
4. Kemudian siapkan helai lindung, pita capital, dan sarung punggung.
5. Helai lindung terbuat dari kertas BC dengan ukuran dua kali ukuran blok
buku sebanyak 2 lembar.
6. Helai lindung dipasang dengan cara dilem 0,6 cm dari bagian punggung
blok buku, helai lindung dipasang di halaman depan dan halaman
belakang guna melindungi halaman pertama supaya tidak kotor atau rusak.
7. Kemudian blok buku disisir dengan mesin potong otomatis dengan
pemotongan sebagai berikut :
1. Bagian ekor = 15,3 cm.
2. Bagian muka = 10,5 cm.
3. Bagian kepala = 14,8 cm.
8. Setelah penyisiran selesai, dilanjutkan dengan pemasangan pita baca dari
punggung blok dan diberi lebih 2 cm pada bagian ekor sebagai tanda
untuk membuka atau menandai halam tertentu.
9. Setelah pita baca terpasang, kemudian pasang pita capital pada bagian
punggung blok disisi kepala (atas) dan ekor (bawah) dengan panjang pita
selebar punggung blok buku.
10. Setelah kering, dilanjutkan pemasangan sarung punggung pada bagian
punggung blok guna melindungi supaya punggung blok tetap siku dan
mapat . dan menjaga supaya pita baca dan pita capital tidak lepas.
11. Setelah kering blok siap untuk digabungkan dengan cover.

9. Pembuatan cover
a. Siapkan kertas boar no 100 dengan ukuran yang sama dengan ukuran
punggung blok buku.
b. Siapkan kertas boar nomor 40 dengan ukuran 15,4 X 10,2 cm sebanyak
dua lembar. (ukuran = ukuran blok + 0,3 cm pada bagian kepala, mukan,
dan ekor blok -0,6 cm pada bagian punggung blok). 0,3 sebagai pias dan
0,6 cm sebagai riil.
c. Letakan ketiga boar tersebut pada kertas casing dengan 1 cm antar board
( jarak 1 cm adalah jarak untuk riil ) .
d. Setelah dilem, kemudian ditutup dengan selembar kertas casing lagi.
e. Pada saat dielm buatlah riilnya.
f. Kemudian cover diberi jaket buku yang terbuat dari kain batik.
(ukuran =ukuran cover + 1 cm pada setiap sisinya )
g. Setelah ditempel, pada setiap ujungnya batik dipotong dan disisakan 0,3
cm
h. Setelah dipotong, sisakan kain 1 cm tadi dilem pada bagian dalam cover.
i. Pastikan riil ada atau terlihat.
10. Penggabungan
a. Lem pada bagian punggung blok dan tempelkan pada cover.
b. Setelah itu, helai lindung dilem dan ditempelkan pada cover.
c. Kemudian pastikan bahwa penggabungan telah dilakukan dengan baik dan
jangan ada kertas isi yang menempel dengan kertas yang lain.
11. Quality control ( QC)
a. Pasttikan isi blok tidak merekat satu dengan yang lain.
b. Pastikan pada bagian cover terdapat riil.
c. Pastikan ada pias dan pias tidak terlalu panjang atau pendek.
d. Tidak terlalu banyak menggunakan lem saat mengelem.
e. Cover terpasang dengan baik pada blok buku
f. Isi dari blok tidak ada yang rusak.
g. Punggung blok berbentuk panjang atau pendek.
h. Punggung blok berbentuk siku.
i. Punggung blok benar-benar mampat.
j. Jahitan kencang dan tidak ada yang terlewatkan.
12. Keselamatan kerja (K3)
a. Berdoa sebelum melakukan pekerjaan.
b. Gunakan pakaian kerja sesuai dengan tempat kerja.
c. Taatilah peraturan yang ada ditempat kerja.
d. Berhati-hatilah saat menggunakan alat dan mesin.
e. Hindarilah kegiatan yang sia-sia pada saat melakukan pekerjaan.
13. Hasil kerja
a. Dari hasil proses kerja dihasilkan blok buku yang mempunyai nilai dan
guna.
b. Dalam pembuatan blok ada beberapa hal yang harus diperhatikan anara
lain :
 Penggabungan antara cover dengan blok buku.
 Pengeleman punggung blok buku cover, blok dengan cover dan cover
dengan jaket buku.
 Pelipatan katern.
 Pemotongan plano.
 Pengepreasan blok buaku.n.
 Pengeleman.
 Penjahitan.
 Penyisiran blok buku.
 Keselamatan kerja.
 Penggunaan alat dan mesin penggunakaan dalam hal mesin.
c. Ada beberapa kesalahan yang sering terjadi dalam proses pembentukan
blok buku antara lain :
 Tidak adanya pias pada cover atau pias terlalu pendek atau terlalu
panjang.
 Pengeleman terlalu banyak menggunakan lem, jadi hasilnya tidak
bagus.
 Riilnya tidak tampak atau tidak ada.
 Bord terlalu kecil atau lebih kecil daripada blok buku.
 Pengepressan kurang atau tidak maksimal.
 Pelipatan katern tidak sama.
 Pemotongan kain batik sebagai jaket buku terlalu kecil .
 Punggung blok buku miring atau tidak rata.
 Jahitan kurang kencang.
 Punggung blok buku kurang mampat.

Telah disusun dan dikumpulkan tugas laporan kerja praktek teknik jilid kemas untuk
melengkapi tugas kelas XII semester 2 tahun pembelajaran 2014/2015

14. Pelipatan
 Pelipatan menggunakan system lipat silang.
 Pelipatan dilakukan secara manual.
 Pelipatan dibantu oleh tulang pelipat.
 Tiap katern 3 lipatan sebanyak 16 halaman.
 Setiap katern diberi tanda di bagian punggung katern.
15. Susun Gabung
 Susun gabung yang digunakan merupakan susun tumpuk.
susun ini merupakan teknik menyusun gabungkan dengan cara menumpuk
dari katern satu sampai akhir.
 Setelah dilakukan penyusunan sesuai dengan tanda atau nomor katern, siap
untuk dilanjutkan pada proses kerja yang selanjutnya.
16. Jahit
c. Jahit menggunakan teknik jahit silang dengan benang
 Teknik jahit silang dengan pita rimpis yaitu teknik jahit silang yang
menggunakan tambahan benang kasur ditempatkan diantara benang dan
punggung blok buku pada lubang ke -2 ( b ) dan ke-3 ( c ) yang berguna untuk
mempererat, memperkencang dan memperkuat jahitan dari blok buku.
 Teknik jahit silang yaitu teknik jahit yang digunakan pada teknik susun
tumpuk dengan 4 lubang jahitan. Selain itu juga ada teknik jahit rantai. Yaitu
teknik jahit yang digunakan pada teknik susun tumpuk dengan tiga lubang
jahitan.
d. Proses penjahitan :
20. Beri tanda jahitan pada setiap katern dengan menggunakan alat tulis.
21. Setelah itu, pada tanda tersebut dilubangi untuk mempermudah proses
penjahitan.
22. Massukan benang pada lubang jarum jahit.
23. Setelah terpasang, mulai menjahit dari lubang ‘a’ pada bagian luar ke
dalam.
24. Tarik dan keluarkan jarum dari sisi dalam lubang ‘b’.
25. Letakan benak kasur diantara lubang ‘b’ dan ‘c’ serta diantara benang dan
blok buku.
26. Kemudian masukan lagi pada lubang ‘c’.
27. Keluar dari lubang ‘d’.
28. Siapkan katern selanjutnya, dan masukan jarum pada lubang ‘d’ katern
ke-2
29. Keluarkan lagi pada lubang ‘c’ dan sisipkan pada benang yang ada di
antara lubang ‘b’ dan ‘c’ pada katern pertama dari bagian bawah.
30. Kemudian masukan lagi padan lubang ‘b’b katern 2 dan keluarkan padan
lubang ‘a’.
31. Siapkan lagi katern selanjutnya, kemudian jarum beserta benangnya
dimasukan kelubang ‘a’ katern 3 dan keluarkan pada lubang ‘b’.
32. Kemudian masukkan diantara benang dan punggung blok buku dari
lubang ‘b’ dan ‘c’ katern 2.
33. Setelah itu, masukkan kembali pada lubang ‘c’ katern 3 dan keluarkan
pada lubang ‘d’ . kemudian pada benang yang ada pada lubang ‘d’ katern
2.
34. Siapkan lagi katern berikutnya, masukan pada lubang ‘d’ katern 4 dan
keluarkan pada lubang ‘c’ dan sisipkan pada benang yang ada di antara
lubang ‘b’ dan ‘c’ katern 3, masukkan lagi pada lubang ‘b’ dan keluarkan
pada lubang ‘a’, kemudian kaitkan pada benang yang ada pada lubang ‘a’
katern 3.
35. Siapkan katern selanjutnya dan ulangi proses tersebut sampai dengan
katern terakhir.
36. Setelah selesai menjahit, benang diikatkan dengan benang pada lubang ‘a’
katern 1, kemudian benang dipotong dan disisakan 1,5 cm.
37. Setelah itu, blok buku diperiks dan pastikan bahwa jahitan pada blok
buku sudah kencang dan pastikan juga tidak ada yang rusak.
38. Blok buku siap untuk proses selanjutnya.

17. Pembentukan blok


12. Setelah proses penjahitan selesai, kemudian blok buku dielm guna
memperekatkan punggung blok buku, setelah di lem blok buku dipres
yang bertujuan untuk mempermudah pemampatan punggung blok buku
dan menjaga bentuk punggung blok buku tetap siku.
13. Saat proses pengesahan blok buku dengan pengepres dilaksanakan, blok
buku diletakan ditempat yang terkena sinar matahari supaya punggung
blok dapat kering dari lem.
14. Setalh lem kering. Blok buku diambil dari temoat tersebut dari pengepres.
15. Kemudian siapkan helai lindung, pita capital, dan sarung punggung.
16. Helai lindung terbuat dari kertas BC dengan ukuran dua kali ukuran blok
buku sebanyak 2 lembar.
17. Helai lindung dipasang dengan cara dilem 0,6 cm dari bagian punggung
blok buku, helai lindung dipasang di halaman depan dan halaman
belakang guna melindungi halaman pertama supaya tidak kotor atau rusak.
18. Kemudian blok buku disisir dengan mesin potong otomatis dengan
pemotongan sebagai berikut :
4. Bagian ekor = 15,3 cm.
5. Bagian muka = 10,5 cm.
6. Bagian kepala = 14,8 cm.
19. Setelah penyisiran selesai, dilanjutkan dengan pemasangan pita baca dari
punggung blok dan diberi lebih 2 cm pada bagian ekor sebagai tanda
untuk membuka atau menandai halam tertentu.
20. Setelah pita baca terpasang, kemudian pasang pita capital pada bagian
punggung blok disisi kepala (atas) dan ekor (bawah) dengan panjang pita
selebar punggung blok buku.
21. Setelah kering, dilanjutkan pemasangan sarung punggung pada bagian
punggung blok guna melindungi supaya punggung blok tetap siku dan
mapat . dan menjaga supaya pita baca dan pita capital tidak lepas.
22. Setelah kering blok siap untuk digabungkan dengan cover.
18. Pembuatan cover
j. Siapkan kertas boar no 100 dengan ukuran yang sama dengan ukuran
punggung blok buku.
k. Siapkan kertas boar nomor 40 dengan ukuran 15,4 X 10,2 cm sebanyak
dua lembar. (ukuran = ukuran blok + 0,3 cm pada bagian kepala, mukan,
dan ekor blok -0,6 cm pada bagian punggung blok). 0,3 sebagai pias dan
0,6 cm sebagai riil.
l. Letakan ketiga boar tersebut pada kertas casing dengan 1 cm antar board
( jarak 1 cm adalah jarak untuk riil ) .
m. Setelah dilem, kemudian ditutup dengan selembar kertas casing lagi.
n. Pada saat dielm buatlah riilnya.
o. Kemudian cover diberi jaket buku yang terbuat dari kain batik.
(ukuran =ukuran cover + 1 cm pada setiap sisinya )
p. Setelah ditempel, pada setiap ujungnya batik dipotong dan disisakan 0,3
cm
q. Setelah dipotong, sisakan kain 1 cm tadi dilem pada bagian dalam cover.
r. Pastikan riil ada atau terlihat.
19. Penggabungan
d. Lem pada bagian punggung blok dan tempelkan pada cover.
e. Setelah itu, helai lindung dilem dan ditempelkan pada cover.
f. Kemudian pastikan bahwa penggabungan telah dilakukan dengan baik dan
jangan ada kertas isi yang menempel dengan kertas yang lain.
20. Quality control ( QC)
k. Pasttikan isi blok tidak merekat satu dengan yang lain.
l. Pastikan pada bagian cover terdapat riil.
m. Pastikan ada pias dan pias tidak terlalu panjang atau pendek.
n. Tidak terlalu banyak menggunakan lem saat mengelem.
o. Cover terpasang dengan baik pada blok buku
p. Isi dari blok tidak ada yang rusak.
q. Punggung blok berbentuk panjang atau pendek.
r. Punggung blok berbentuk siku.
s. Punggung blok benar-benar mampat.
t. Jahitan kencang dan tidak ada yang terlewatkan.
21. Keselamatan kerja (K3)
f. Berdoa sebelum melakukan pekerjaan.
g. Gunakan pakaian kerja sesuai dengan tempat kerja.
h. Taatilah peraturan yang ada ditempat kerja.
i. Berhati-hatilah saat menggunakan alat dan mesin.
j. Hindarilah kegiatan yang sia-sia pada saat melakukan pekerjaan.
22. Hasil kerja
d. Dari hasil proses kerja dihasilkan blok buku yang mempunyai nilai dan
guna.
e. Dalam pembuatan blok ada beberapa hal yang harus diperhatikan anara
lain :
 Penggabungan antara cover dengan blok buku.
 Pengeleman punggung blok buku cover, blok dengan cover dan cover
dengan jaket buku.
 Pelipatan katern.
 Pemotongan plano.
 Pengepreasan blok buaku.n.
 Pengeleman.
 Penjahitan.
 Penyisiran blok buku.
 Keselamatan kerja.
 Penggunaan alat dan mesin penggunakaan dalam hal mesin.
f. Ada beberapa kesalahan yang sering terjadi dalam proses pembentukan
blok buku antara lain :
 Tidak adanya pias pada cover atau pias terlalu pendek atau terlalu
panjang.
 Pengeleman terlalu banyak menggunakan lem, jadi hasilnya tidak
bagus.
 Riilnya tidak tampak atau tidak ada.
 Bord terlalu kecil atau lebih kecil daripada blok buku.
 Pengepressan kurang atau tidak maksimal.
 Pelipatan katern tidak sama.
 Pemotongan kain batik sebagai jaket buku terlalu kecil .
 Punggung blok buku miring atau tidak rata.
 Jahitan kurang kencang.
 Punggung blok buku kurang mampat.

Anda mungkin juga menyukai