Anda di halaman 1dari 5

TUGAS SELF LEARNING LATSAR CPNS

KELOMPOK III ANGKATAN XIX TAHUN 2022

Nama : Arief Bukhori Kurniawan

NIP : 198908182022031001

Instansi : Pemerintah Kota Bogor

A. CONTOH ARTIKEL

Jokowi: Kalau Ada Mafia Tanah, Silakan Digebuk

Oleh: Mohar Syarif Selasa, 23/08/2022

NERACA

Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan seluruh jajarannya untuk bertindak tegas
dan keras terhadap mafia tanah yang menyulitkan masyarakat dalam mengurus sertifikat.

"Kalau masih ada mafia yang main-main, silakan detik itu juga, gebuk. Ini
meruwetkan ngurus sertifikat. Tidak bisa kita biarkan rakyat tidak dilayani urus sertifikat,
setuju enggak?" kata Jokowi dalam sambutannya saat menyerahkan sertifikat tanah di Gelora
Delta, Sidoarjo, Jawa Timur, Senin (22/8).

Berdasarkan keterangan Biro Pers Sekretariat Presiden yang diterima di Jakarta, Senin (22/8),
Jokowi memerintahkan seluruh jajaran Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan
Nasional (ATR/BPN) untuk memberantas mafia tanah.

Saat ini, khususnya di Jawa Timur, Jokowi menyebutkan masih ada sekitar tujuh juta bidang yang
belum memiliki sertifikat. Oleh karena itu, dia mendorong Kementerian ATR/BPN untuk
mempercepat proses penyelesaian sertifikat tanah tersebut.

"Saya sudah perintahkan ke Menteri ATR/BPN (Hadi Tjahjanto) agar ini terus dipercepat, supaya
seluruh masyarakat pegang bukti hak kepemilikan tanah yaitu sertifikat," tegasnya.

Dia juga mengingatkan agar masyarakat menyimpan dengan baik sertifikat tanah yang merupakan
dokumen penting berisi informasi hak kepemilikan atas bidang tanah. Konflik maupun sengketa
tanah di daerah, menurutnya, masih banyak terjadi karena masyarakat tidak memegang hak
hukum atas tanah tersebut.

"Ini penting, (sertifikat) ini adalah bukti hak kepemilikan tanah. Kalau ada yang mengklaim 'ini
tanah saya,' (tunjukkan) 'oh bukan, tanah saya, sertifikatnya ada'; (mereka) enggak bisa apa-apa.
Ini adalah bukti hak hukum atas tanah," katanya.
Dalam kesempatan itu, dia menjelaskan reformasi yang telah dilakukan Pemerintah dalam
pengurusan sertifikat tanah. Di 2016, Jokowi mulai menargetkan Kementerian
ATR/BPN mengeluarkan lima juta sertifikat dalam setahun.

"Saat itu, 2016, saya minta buat lima juta setahun. Saya tunggu, coba bisa enggak lima juta,
ternyata bisa. Saya naikkan lagi tujuh juta, ternyata juga selesai. (Saya) naikkan lagi sembilan juta,
ternyata juga bisa. Artinya, kalau kita mau, itu sebetulnya bisa," ujar Jokowi.

Presiden Jokowi  menyerahkan sertifikat tanah kepada 3.000 rakyat dari Kabupaten Sidoarjo,
Kabupaten Malang, Kota Malang, dan Kabupaten Gresik di Gelora Delta, Kabupaten Sidoarjo, Jawa
Timur.

Presiden mendorong masyarakat dapat menggunakan sertifikat tanah itu secara bijak, termasuk
melakukan pinjaman ke bank untuk modal investasi maupun modal usaha.

"Silakan pinjam ke bank, tetapi semuanya kalau dapat Rp100 juta (misalnya), gunakan untuk
modal kerja, gunakan untuk modal investasi, gunakan untuk modal usaha," kata Jokowi.

Jokowi juga mengingatkan masyarakat untuk memperhitungkan dengan baik jika sertifikat tanah
itu akan digunakan sebagai jaminan pinjaman ke bank. Dia mengimbau masyarakat tidak
menggunakan uang pinjaman bank itu untuk hal yang bersifat konsumtif.

"(Dapat) Rp500 juta, yang Rp250 juta untuk beli mobil baru. Senang, muter-muter kampung,
gagah, muter-muter desa, gagah naik mobil; tapi itu hanya enam bulan. Percaya saya. Gagahnya
hanya enam bulan, setelah itu begitu enggak bisa nyicil, nyicil bank-
nya enggak bisa, nyicil mobilnya enggak  bisa, itulah malapetaka dimulai," tegas Jokowi.

Sementara itu, Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional
(ATR/BPN)  Hadi Tjahjanto dalam laporannya mengatakan pembagian sertifikat tanah tersebut
merupakan bagian dari stimulus untuk meningkatkan perekonomian rakyat seiring dengan
menurunnya angka kasus COVID-19.

"Karena dengan sertifikat tanah, rakyat berkesempatan mendapatkan akses permodalan, di


samping ada kepastian hukum tentang tanah mereka," ujar Hadi.

Turut pula mendampingi Jokowi dalam kegiatan tersebut antara lain Menteri Sekretaris Negara
Pratikno, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, dan
Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali. (Mohar)
B. POKOK PIKIRAN
1. Pengertian
Akuntabilitas adalah kewajiban untuk mempertanggungjawabkan segala
tindak dan tanduknya sebagai pelayan publik kepada atasan, lembaga
pembina, dan lebih luasnya kepada public (Matsiliza dan Zonke, 2017).
Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau
institusi untuk memenuhi tanggung jawab dari amanah yang dipercayakan
kepadanya. Amanah seorang ASN menurut SE Meneteri Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 20 Tahun 2021 adalah
menjamin terwujudnya perilaku yang sesuai dengan Core Values ASN
BerAKHLAK. Dalam konteks Akuntabilitas, perilaku tersebut adalah:
a. Kemampuan melaksanaan tugas dengan jujur, bertanggung jawab,
cermat, disiplin dan berintegritas tinggi
b. Kemampuan menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara
bertanggung jawab, efektif, dan efisien
c. Kemampuan menggunakan Kewenangan jabatannya dengan
berintegritas tinggi

2. Aspek-Aspek Akuntabilitas
a. Akuntabilitas adalah sebuah hubungan (Accountability is a relationship)
Hubungan yang dimaksud adalah hubungan dua pihak antara
individu/kelompok/institusi dengan negara dan masyarakat. Pemberi
kewenangan bertanggung jawab memberikan arahan yang memadai,
bimbingan, dan mengalokasikan sumber daya sesuai dengan tugas
dan fungsinya.
b. Akuntabilitas berorientasi pada hasil (Accountability is results-oriented)
Hasil yang diharapkan dari akuntabilitas adalah perilaku aparat
pemerintah yang bertanggung jawab, adil dan inovatif. Dalam konteks
ini, setiap individu/kelompok/institusi dituntut untuk bertanggungjawab
dalam menjalankan tugas dan kewajibannya, serta selalu bertindak
dan berupaya untuk memberikan kontribusi untuk mencapai hasil yang
maksimal.
c. Akuntabilitas membutuhkan adanya laporan (Accountability requiers
reporting)
Laporan kinerja adalah perwujudan dari akuntabilitas. Dengan
memberikan laporan kinerja berarti mampu menjelaskan terhadap
tindakan dan hasil yang telah dicapai oleh individu/kelompok/institusi,
serta mampu memberikan bukti nyata dari hasil dan proses yang telah
dilakukan.
d. Akuntabilitas memerlukan konsekuensi (Accountability is meaningless
without consequences)
Akuntabilitas menunjukkan tanggungjawab, dan tanggungjawab
menghasilkan konsekuensi. Konsekuensi tersebut dapat berupa
penghargaan atau sanksi.
e. Akuntabilitas memperbaiki kinerja (Accountability improves
performance)
Tujuan utama dari akuntabilitas adalah untuk memperbaiki kinerja ASN
dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Dalam pendekatan
akuntabilitas yang bersifat proaktif (proactive accountability),
akuntabilitas dimaknai sebagai sebuah hubungan dan proses yang
direncanakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan

3. Pentingnya Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah prinsip dasar bagi organisasi yang berlaku pada
setiap level/unit organisasi sebagai suatu kewajiban jabatan dalam
memberikan pertanggungjawaban laporan kegiatan kepada atasannya.

C. PENERAPAN
Dari kasus yang ditampilkan diatas dapat kita pelajari bahwa akibat
oknum – oknum ASN yang tidak bertanggung jawab dengan tidak memiliki
integritas dan dan akuntabilitas yang baik, maka mereka akan dengan sangat
mudah melakukan pelanggaran hukum seperti memperkaya diri sendiri
dengan merugikan negara dan masyarakat melalui korupsi ataupun pungli.
Hal ini tentu menjadikan kita sadar akan pentingnya menanamkan rasa Nilai-
nilai dasar ASN yaitu Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten,
Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif. Karena tugas kita sebagai ASN salah
satunya dengan memberikan pelayanan publik yang profesional dan
berkualitas.
Dalam hal artikel diatas Akuntabilitas bukan hanya sekedar kata-kata,
tetapi juga lebih dari itu. Kita sebagai ASN harus bekerja dengan memiliki sifat
akuntabilitas yang dimana, jika kita memiliki sifat akuntabilitas tentu 9 nilai
akuntabilitas juga akan ada dalam diri kita. Sehingga kita akan bertanggung
jawab dengan pekerjaan yang sudah menjadi tanggung jawab kita. Kita juga
tidak merasa terbebani dalam mencapai target yang telah ditetapkan tempat
kerja kita. Dan kita juga akan dengan senang hati dan amanah dalam
melaksanakan kewajiban. Dan kitapun juga akan dengan senang hati
memperbaiki jika memang masih ada kinerja kita yang belum baik dan
konsisten dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan adil dan
baik.

Anda mungkin juga menyukai