Anda di halaman 1dari 18

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kompetensi Wirausaha

2.1.1 Pengertian Kompetensi Wirausaha

Agar mencapai kesuksesan karir di dalam suatu bisnis tentunya tidaklah

mudah, ada banyak hal yang harus diketahui dan dikuasai oleh pelaku bisnis

tersebut. Menurut Fithri dan Amanda (2012 : 280) kompetensi diartikan sebagai

pengetahuan, keterampilan dan kemampuan individu yang langsung berpengaruh

pada kinerja. Sehingga dapat diartikan bahwa wirausaha yang sukses adalah

seseorang yang memiliki ilmu pengetahuan, keterampilan dan kualitas individu

yang meliputi sikap, nilai, serta tingkah laku yang diperlukan untuk melaksakanan

pekerjaan atau kegiatan.

2.1.2 Jenis-Jenis Kompetensi Wirausaha

Menurut Scarborough, dalam Heru,(2009:38), kompetensi wirausaha

terbagi 10 yaitu:

1. Kenali bisnis anda, seorang wirausaha dalam melakukan kegiatan usaha

harus mengetahui dengan jelas bisnis apa yang dilakukan sekarang dan

prospek di masa depan. Beberapa pertanyaan yang harus mampu dijawab

wirausaha yang berhubungan dengan bisnisnya:

a. Apa produk kita sekarang dan masa mendatang?

b. Siapa dan bagaimana konsumen kita?

c. Siapa pesaing kita, dan apa yang ia lakukan?

Universitas Sumatera Utara


d. Berada di mana usaha kita dibanding perusahaan produk sejenis?

e. Bagaimana cara membangun kompetensi di masa depan?

2. Mengetahui dasar manajemen bisnis, pengetahuan dasar manajemen bisnis

merupakan pengetahuan yang harus dan benar-benar dimiliki oleh

wirausaha agar unggul. Wirausaha yang unggul membutuhkan

pengetahuan manajemen, seperti: bagaimana melakukan perencanaan,

pengorganisasian, pengarahan, staffing, pengkoordinasian, evaluasi serta

pengendalian. Di samping pengetahuan manajemen, wirausaha sangat

membutuhkan pengetahuan operasional perusahaan, seperti: keuangan,

pemasaran produk, pengelolaan tenaga kerja, berproduksi, serta catatan

akuntansi dan informasi.

3. Memiliki sikap yang pantas, sifat, sikap yang baik harus dimiliki oleh

wirausaha. Wirausaha dalam melakukan kegiatan selalu berhubungan

dengan pihak lain di mana pihak lain tersebut memilki kepentingan

terhadap kelangsungan usaha. Pada masa kini dan masa depan wirausaha

harus mau dan mampu berlaku etis dan memiliki rasa tanggung jawab

sosial guna kelangsungan hidup usaha di masa depan.

4. Memiliki modal yang cukup, wirausaha adalah manajer dalam arti

memilki kemampuan dalam mengelola usaha. Kemampuan mengelola

keuangan merupakan hal yang sangat penting guna kelangsungan hidup

usaha. Kemampuan medatangkan modal sangat ditentukan keahlian

wirausaha dalam mengevaluasi sumber-sumber pendanaan dan juga

pengalaman di bidang keuangan.

Universitas Sumatera Utara


5. Mengatur keuangan secara efisien, wirausaha yang unggul ketika mampu

mengelola keuangan dengan efektif. Wirausaha yang mampu mencari

sumber pendanaan yang paling murah (cost of capital rendah), mampu

melakukan investasi terhadap dana yang tersedia (rate of return lebih

besar dari cost of capital), mampu membuat penganggaran, serta mampu

memanfaatkan keuntungan usaha dengan tepat. Tidak kalah pentingnya

adalah kemampuan untuk mencatat kegiatan operasional setiap hari secara

akuntansi, sehingga setiap aktivitas bisa dipertanggung jawabkan secara

otentik.

6. Mengatur waktu secara efisien, wirausahawan harus mampu mengelola

waktu dengan baik. Adakalanya produk, pemesanan, job dan kegiatan di

luar bisnis cukup tinggi sejalan dengan banyaknya kolega. Kemampuan

membuat time schedule dan menepati merupakan hal yang sangat

dibutuhkan untuk menjaga hubungan baik dengan kolega.

7. Mengelola orang lain , sejalan dengan meningkatnya bisnis, hubungan

antara karyawan, dengan orang lain, pihak luar, masyarakat semakin

tinggi. Kompleksitas perilaku karyawan, tuntutan kebutuhan, gaya hidup

membutuhkan kemampuan untuk mengelola orang dengan lebih baik.

Landasan bisnis adalah kemampuan karyawan yang terlatih dengan baik

dan termotivasi. Perhatian terhadap penempatan tenaga kerja, penggajian,

bonus, promosi, kesejahteraan karyawan dan keluarga sangat dibutuhkan

untuk menjaga rendahnya perputaran karyawan.

Universitas Sumatera Utara


8. Memuaskan pelanggan dengan menyediakan produk berkualitas tinggi,

wirausaha yang unggul mengajarkan bahwa barang dan jasa yang

berkualitas tinggi sangat penting dalam mempertahankan persaingan.

Manfaat yang didapat dengan menghasilkan produk yang berkualitas

tinggi tidak hanya mengurangi bentuk kerusakan, tetapi juga

meninngkatkan produktivitas, meningkatkan kepuasan konsumen, semakin

rendahnya biaya, menjaga citra baik perusahaan.

9. Mengetahui bagaimana cara bersaing, persaingan yang sehat, mampu

menjaga kemitraan sangat dibutuhkan bagi kelangsungan bisnis di masa

depan. Wirausaha harus mengetahui siapa pesaingnya, memiliki kemauan

dan kemampuan untuk bagaimana berkompetisi dengan lebih baik,

berdasarkan norma etika dan tanggung jawab sosial. Ahli pemasaran

Keegan (1996) mengungkapkan bahwa pemasaran kedepan akan

berorientasi ke pemasaran strategi, di mana pesaing bukan lagi sebagai

lawan yang harus dimatikan tetapi sebagai mitra dalam berlomba

memberikan kepuasan konsumen.

10. Membuat aturan/ pedoman yang jelas tersurat, aturan yang jelas dan

formal sangat dibutuhkan bagi pertanggung jawaban kegiatan dan

kelangsungan hidup bisnis. Aturan-aturan pekerjaan, aturan

ketenagakerjaan, skedul kerja, jalur dan rantai pekerjaan harus jelas dan

konsisten.

Menurut Mitchelmore (2009 : 100), kompetensi wirausaha terbagi 6, yaitu:

1. Mengidentifikasi dan mendefinisikan ceruk pasar yang layak

Universitas Sumatera Utara


2. Mengembangkan produk layanan yang tepat bagi perusahaan

3. Menghasilkan ide

4. Mampu mengenali lingkungan

5. Mengenali manfaat peluang

6. Mampu membuat strategi untuk memanfaatkan peluang

Menurut Heru (2009 : 41), disebutkan juga bahwa kompetensi wirausaha

terbagi menjadi 7, antara lain:

1. Kompetensi hubungan antar manusia, kompetensi wirausaha yang

berhubungan dengan kemampuan menjaga, membangun,

mengembangkan, hubungan baik dengan orang, serta pihak yang

berkepentingan dengan aktivitas perusahaan, seperti dengan: rekan kerja,

karyawan, penyalur barang, pemasok bahan, investor, kreditur, masyarakat

2. Kompetensi teknik, kompetensi wirausaha yang berhubungan dengan

teknik, cara, bahan serta tenaga kerja yang menghasilkan berang dan jasa

yang dihasilkan perusahaan

3. Kompetensi marketing, kompetensi wirausaha yang berkaitan dengan

kemampuan wirausaha di bidang pemasaran produk. Kemampuan ini

mencakup keahlian melakukan riset pasar, memilih strategi pemasaran,

mengkombinasikan bauran pemasaran yang menguntungkan

4. Kompetensi keuangan, kompetensi wirausaha dalam mengelola keuangan,

terutama mencari sumber pendanaan yang paling murah, menggunakan

dan menginvestasikan dana yang menguntungkan, membuat anggaran

Universitas Sumatera Utara


yang tepat dan membagi laba atas keuntungan usaha dengan memuaskan

semua pihak yang berkepentingan

5. Kompetensi konseptual, kompetensi yang dimiliki oleh wirausahawan

yang berhubungan dengan kemampuan untuk membuat konsep kegiatan,

event, produk yang baik. Konsep tersebut apabila dijalankan dapat berhasil

6. Kompetensi dalam pengambilan keputusan, kompetensi yang dimiliki oleh

wirausahawan yang berkaitan dengan kemampuan untuk mengambil

keputusan dengan tepat. Wirausaha selalu berhubungan dengan aktivitas

yang berisiko, ketidak pastian lingkungan, maka dibutuhkan keahlian

dalam pengambilan keputusan yang tepat, terukur dan menguntungkan.

7. Kompetensi dalam mengatur waktu, kompetesi yang dimiliki oleh

wirausahawan yang berhubungan dengan kemampuan mengatur waktu

dengan efisien

Sedangkan menurut Wu dalam Fithri dan Amanda (2012 : 280), beberapa

kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang wirausaha adalah:

1. Kemampuan menganalisis secara sistematis

2. Kemampuan untuk mengambil peluang dan mengelola sumber yang ada

3. Kemampuan untuk menemukan kebutuhan internal dan eksternal dari

konsumen

4. Kemampuan untuk belajar dan meningkatkan kompetensi yang dimiliki

5. Kemampuan berkomunikasi

Universitas Sumatera Utara


2.2 Motivasi Wirausaha

2.2.1 Pengertian Motivasi Wirausaha

Agar tercapainya kesuksesan tentunya dibutuhkan motivasi yang kuat.

Menurut Sukirno (2004 : 191), motivasi didefenisikan sebagai serangkaian

karakter dalam diri manusia yang menyebabkan orang berprilaku dalam cara

tertentu. Sedangkan menurut Sunyoto (2013 : 191), motivasi berasal dari kata

latin movere yang berarti dorongan atau daya penggerak, motivasi ini hanya

diberikan kepada manusia, khususnya kepada para bawahan atau pengikut.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas maka dapat diartikan bahwa motivasi

adalah sesuatu kekuatan yang dapat mempengaruhi seseorang untuk melakukan

sesuatu dengan ketekunan.

2.2.2 Jenis-jenis Motivasi

Dalam Sukirno (2004 : 194), terdapat beberapa teori motivasi dari

beberapa ahli antara lain:

Teori Taylor

Frederick W. Taylor dipandang sebagai perintis dalam studi mengenai

sikap dan motiasi manusia dalam bekerja. Dalam bukunya The Principles of

Scientific Management, yang diterbitkan tahun 1911, Taylor berpendapat bahwa

faktor utama yang mendorong para pegawai untuk bekerja giat adalah kompensasi

keuangan yang diberikan. Semakin banyak upah atau gaji yang diberikan semakin

giat seseorang itu bekerja.

Universitas Sumatera Utara


Teori Mc Gregor

Teori Mc Gregor dikenal juga dengan teori X dan Y, masing-masing teori

ini menerangkan pandangan manajer terhadap bawahannya. Manajer

keyakinannya tergolong kedalam teori X akan memandang rendah bawahannya.

Manajer-manajer dalam golongan ini berpendapat para pekerja mempunyai ciri-

ciri berikut: malas, tidak berambisi, kurang bertanggung jawab, mementingkan

diri sendiri dan tidak suka perubahan. Manajer yang tergolong kedalam teori Y

berkeyakinan para bawahannya mempunyai sifat berikut: energik, berambisi, dan

siap memegang tanggung jawab.

Teori Kebutuhan Maslow

Abraham Maslow adalah seorang psikolog yang mengembangkan teorinya

dalam tahun 1943. Menurut pendapat Maslow, kebutuhan seseorang dapat

dibedakan secara berikut:

Aktualisasi diri
Penghargaan

Sosial

Keamanan

Fisiologis

Gambar 2.1 Piramida kebutuhan Maslow

1. Kebutuhan fisiologis, yaitu kebutuhan untuk mempertahankan hidup,

kebutuhan ini meliputi kebutuhan pokok seperti makanan, pakaian,

Universitas Sumatera Utara


perumahan, hiburan dan, pendidikan. Ini merupakan kebutuhan yang

sangat penting.

2. Kebutuhan keamanan, yaitu motivasi untuk melakukan kegiatan usaha,

bisnis untuk memenuhi rasa aman atas sumberdaya yang dimiliki,

seperti: investasi, perumahan, asuransi, dan sebagainya.

3. Kebutuhan sosial, motivasi seseorang untuk melakukan kegiatan

usaha, bisnis untuk memenuhi kebutuhan sosial, berhubungan dengan

orang lain dalam suatu komunitas.

4. Kebutuhan penghargaan, yaitu motivasi melakukan usaha, bisnis untuk

memenuhi rasa bangga , diakuinya potensi yang dimiliki dalam

melakukan kegiatan bisnis.

5. Kebutuhan aktualisasi diri, yaitu motivasi melakukan kegiatan usaha,

bisnis untuk memenuhi kebutuhan aktualisasi diri. Keinginan

wirausaha untuk menghasilkan sesuatu yang diakui secara umum

bahwa hasil kerjanya dapat diterima dan bermanfaat bagi masyarakat.

Teori Herzberg

Teori dua faktor ini membedakan hal-hal yang daat mempengaruhi

kesungguhan para pegawai dalam bekerja kepada dua kelompok, yaitu faktor

hygience dan faktor motivators. Hygience faktor adalah faktor-faktor yang tidak

mendorong manusia untuk bekerja keras. Motivators faktor adalah faktor-faktor

yang menimbulkan rasa kepuasan, sehingga dapat mendorong seseorang untuk

lebih giat berusaha.

Universitas Sumatera Utara


Tabel 2.1 Faktor hygience dan faktor motivators

Faktor Hygience Faktor Motivators

Kondisi kerja Penghargaan atas pencapaian

Gaji dan jaminan Penghargaan atas kerja yang dilakukan

Kebijakan perusahaan Tanggung jawab

Para pengawas dalam pekerjaan Kerja yang ditugaskan

Hubungan antar pekerja Perkembangan pribadi

Sumber : Sukirno ( 2004)

2.3 Kesuksesan Karir

2.3.1 Pengertian Kesuksesan Karir

Menurut Dries (2011 : 364), kesuksesan karir bisa diartikan ke dalam

literatur kontemporer yaitu sebagai pengalaman dalam mencapai tujuan-tujuan

yang diinginkan setiap individu. Sedangkan menurut Stebbins ( dalam Arthur

2005 : 179) kesuksesan karir bisa dibagi menjadi dua dimensi. Di sisi kesuksesan

karir objektif menunjukkan kurang lebih indikator yang dapat diukur. Sedangkan

di sisi kesuksesan karir subjektif, menunjukkan perasaan dari orang tersebut

terhadap karirnya.

Menurut Van Maanen (dalam Arthur 2005 : 179) kesuksesan karir objektif

bisa diartikan sebagai perspektif eksternal yang menggambarkan kurang lebih

indikator nyata dari situasi karir orang tersebut. Indikator tersebut meliputi

pekerjaan, situasi keluarga, pergerakan karir, sifat dari tugas yang diberikan, gaji,

tingkatan karir.

Universitas Sumatera Utara


Menurut Van Maanen (Arthur 2005 : 179) kesuksesan karir secara

subjektif diartikan sebagai pemahaman terhadap diri sendiri dan evaluasi dari

karir tersebut. Seseorang memiliki aspirasi karir yang berbeda, serta

menempatkan nilai-nilai yang berbeda pada faktor-faktor antara lain, pekerjaan,

situasi keluarga, pergerakan karir, sifat dari tugas yang diberikan, gaji, tingkatan

karir. Tentunya seseorang baru bisa dikatakan sukses apabila ia mencapai standar

dari indikator objektif dan subjektif.

2.3.2 Dua Belas Kunci Kesuksesan Karir

Menurut Oltesvig (2006 : 22) ada 12 kunci agar kesuksesan karir dapat

tercapai, antara lain:

1. Mengelola karir Anda, Andalah yang bertanggung jawab untuk mengelola

karir anda sendiri, sebagai profesional yang berkualitas, anda harus

mengendalikan karir anda untuk mengimbangi dengan perubahan yang

terjadi.

2. Berani bertanggung jawab, jangan pernah bergantung kepada bawahan

anda untuk kesuksesan karir anda. Anda harus berani mengambil tanggung

jawab untuk mengelola karir anda.

3. Mulai hari ini, tidak peduli seberapa burukpun karir anda di masa lalu,

karena selalu ada harapan untuk masa depan jika anda ingin berbuat

sesuatu yang benar untuk karir anda dan memulai perubahan hari ini.

4. Mengartikan kesuksesan bagi Anda, mendefenisikan kesuksesan dan

menyesuaikan tujuan yang layak bagi anda sangatlah penting dan perlu

untuk dilakukan sekarang juga, sehingga mulai pikirkan arti dari sukses

Universitas Sumatera Utara


bagi anda secara pribadi, dan anda pun akan segera mendapatkan

kesuksesan tersebut.

5. Memulai dari dasar, memulai karir dari sebuah perusahaan kecil

merupakan jalan yang baik untuk mendapatkan pengalaman di dunia kerja.

Orang yang tidak pernah melakukan kesalahan adalah orang yang tidak

produktif, sehingga jangan takut untuk mencoba hal yang baru.

6. Menciptakan nilai, untuk mencapai kesuksesan di dalam suatu perusahaan,

anda harus menciptakan nilai.

7. Tegas terhadap diri sendiri, siapa saja yang merasa hidup itu mudah,

mereka adalah orang-orang yang tidak pernah merasakan saat-saat sulit di

dalam hidupnya. Sifat tegas terhadap diri sendiri dapat menghindarkan kita

dari keadaan sulit dalam hidup.

8. Fokus , selalu fokus dengan apa yang telah direncanakan sebelumnya,

sehingga ini akan membantu anda untuk meningkatkan performa kerja

anda.

9. Menjadi seorang penulis, kunci kesuksesan lainnnya adalah dengan

menjadi penulis, cobalah untuk menulis sebuah artikel dan diterbitkan

kedalah sebuah jurnal nasional, sehingga banyak orang yang akan

mengetahui siapa anda dan perusahaan tempat anda bekerja.

10. Gunakan kemunduran sebagai batu loncatan, anda dapat merencanakan

karir anda di masa depan ketika anda mendapat PHK (Pemutusan

Hubungan Kerja), ataupun saat anda memutuskan untuk berhenti bekerja

di suatu perusahaan.

Universitas Sumatera Utara


11. Terlatih untuk sukses, sebuah pendidikan dasar merupakan elemen

terpenting dari kesuksesan karir, sehingga biasakanlah diri anda agar

terlatih untuk sukses

12. Mempertimbangkan perusahaan masa lalu, mungkin anda telah keluar dari

sebuah perusahaan, akan tetapi suatu saat setelah sekian lama anda bekerja

ditempat lain, mungkin saja ada peluang untuk bekerja kembali di

perusahaan lama anda dengan posisi yang lebih baik.

2.4 Penelitian Terdahulu

Di dalam Tabel 2.2 dapat dilihat daftar penelitian terdahulu yang

digunakan di dalam penelitian ini.

Tabel 2.2
Penelitian Terdahulu
Nama
NO Peneliti / Judul Penelitian Variabel Hasil
Tahun

kompetensi
Bebas: kewirausahaan
Entrepreneurial kompetensi
memiliki pengaruh
Competencies and kewirausahaan
yang positif dan
Wing Yan the Performance of
signifikan terhadap
1 Thomas Man, Small and Medium
performa dari
2001 Enterprises in the
Terikat: performa perusahaan kecil dan
Hong Kong Service
dari perusahaan menegah dalam
Sector
kecil dan sektor pelayanan di
menengah Hong Kong

membahas
Michael B Career success in a kesuksesan karir perbandingan antara
2 Arthur, dkk, Boundaryless objektif dan dualisme kesuksesan
2005 Career World kesuksesan karir karir, dari segi
subjektif objektif dan subjektif

Universitas Sumatera Utara


Predictors of memprediksi dan
kesuksesan karir
membahas tentang
Thomas W H Ng, Objective and objektif dan
3 Subjective dualisme kesuksesan
2006 kesuksesan karir
Career Success: karir, dari segi
subjektif
A Meta-Analysis objektif dan subjektif
membahas tentang
John Olvestig, 12 Keys to kedualbelas kunci
4 kesuksesan karir
2006 Career Success menuju kesuksesan
karir

ketiga modal manusia


The Effects of Bebas: modal dan kesepuluh
Human Capital manusi dan kompetensi
and kompetensi kewirausahaan
Chinintorn Entrepreneurial kewirausahaan
5 memiliki hubungan
Nakhata, 2007 Competencies on positif terhadap
the Career kesuksesan karir baik
Success of SME Terikat: dari segi objektif
Entrepreneurs in kesuksesan karir maupun subjektif
Thailand
Pengaruh
Bebas: modal
Human Capital, hasil uji F
manusi dan
Motivasi dan menunjukkan bahwa
motivasi
Dukungan modal manusia dan
Atasan terhadap motivasi memiliki
6 Sugiyanto, 2007
Kesuksesan hubungan yang
Karir Karyawan: Terikat: signifikan terhadap
Studi Empiris di kesuksesan karir variabel kesuksesan
PT.Asian Cotton karir
Bandung
hasil penelitian
menunjukkan bahwa
Motivational & Bebas: Motivasi
motivasi memiliki
Colleen Rigby, Career Drivers
7 pengaruh positif dan
2008 for Terikat:
signifikan terhadap
Entrepreneurs Kesuksesan Karir
kesuksesan karir bagi
pengusaha
Entrepreneurial
penjabaran
Siwan Competencies:
kompetensi
Michelmore dan A Literature kompetensi
8 kewirausahaan dan
Jennifer Rowler, Review and kewirausahaan
pengaruhnya ke
2010 Development
berbagai aspek
Agenda

Universitas Sumatera Utara


Identifying membahas dan
Entrepreneurial Bebas: menarik kesimpulan
Competencies kompetensi bahwa ada 4
Which Lead to kewirausahaan kompetensi
Haziah Sa'ari,
9 Innovative kewirausahaan yang
dkk, 2010
Performance in dapat
Malaysian Terikat: mempengaruhi
Academic performa yang performa yang
Libraries inovatif inovatif

bagian-bagian
Bebas: bagian- pembangunan
bagian kewirausahaan
Improving pembangunan memiliki pengaruh
Entrepreneurial kewirausahaan yang positif dan
Rene Diaz- Competency in signifikan terhadap
10
Pichardo, 2011 Low- income peningkatan
Segments. The kompetensi
Terikat:
Impact of kewirausahaan,
kompetensi
Entrepreneurial terutama melalui
kewirausahaan
Development pendidikan
Agencies kewirausahaan
The Meaning of
Career Success
Avoiding
Reification
membahas makna
Through a
Nicky Dries, kesuksesan kesuksesan karir
11 Closer
2011 karir berdasarkan sejarah,
Inspection of
adat, dan ideologi
Historical,
Cultural, and
ideological
context

A study of membahas tentang


Szu-Ju Lin dan Entrepreneurial kompetensi
kompetensi
12 Hung-Jung Competence in kewirausahaan di
kewirausahaan
Chang, 2011 Micro- dalam perusahaan
Enterprises mikro

Universitas Sumatera Utara


Bebas:
Kompetensi
kewirausahaan kompetensi
Analisis
dan strategi kewirausahaan dan
Prima Fithri Kompetensi
strategi (analisis
dan Amanda Kewirausahaan (analisis
13 SWOT) SWOT) memiliki
Febrina Sari, Industri Kecil
pengaruh yang
2012 Suku Cadang
Terikat: postif terhadap
di Kota Padang
Keberhasilan keberhasilan usaha
usaha

2.5 Kerangka Konseptual

Menurut Rae (dalam Sa’ari dkk, 2010 : 353) kompetensi kewirausahaan

sangat penting untuk merangsang kegiatan kewirausahaan dan dikenal sebagai

pendorong dan sumber inovasi dan keunggulan kompetitif. Dengan kata lain,

kompetensi kewirausahaan harus dimiliki oleh semua wirausahawan agar

memiliki keunggulan kompetitif dan menghasilkan inovasi-inovasi yang berguna.

Indikator-indikator kompetensi kewirausahaan sangat berperan peting didalam

menentukan kesuksesan karir seorang konsultan Oriflame, adapaun indikator-

indikator tersebut antara lain: kenali bisnis Anda, memiliki memiliki sikap yang

pantas, memiliki cukup modal, mengatur waktu secara efisien, mengatur orang

lain. Apa bila seorang konsultan dapat memaksimalkan ke lima kompetensi

kewirausahaan tersebut maka konsultan tersebut dapat dikatakan sebagai

konsultan yang profesional, konsultan yang profesional tentunya akan lebih

mudah dalam meraih kesuksesan karir.

Menurut Widiyono (2013 : 93) Motivasi merupakan kekuatan psikologis

yang menentukan arah, intensitas, atau target usaha dan tingkatan ketekunan

seseorag individu dalam mencapai tujuannya sehingga melahirkan prilaku

Universitas Sumatera Utara


tertentu. Motivasi tentunya sangat dibutuhkan oleh siapapun untuk mencapai

target yang telah ditentukan. Berdasarkan teori motivasi Herberg dalam Sukirno

(2004 : 200) motivasi terbagi menjadi dua faktor yaitu faktor hygience dan faktor

motivators.

Menurut Stebbins ( dalam Arthur 2005 : 179) kesuksesan karir bisa dibagi

menjadi dua dimensi. Di sisi kesuksesan karir objektif menunjukkan kurang lebih

indikator yang dapat diukur. Sedangkan di sisi kesuksesan karir subjektif,

menunjukkan perasaan dari orang tersebut terhadap karirnya.

Dengan memiliki kompetensi kewirausahaan yang memadai, seorang

konsultan dapat memasarkan produk Oriflame dengan efektif, sehingga

kesuksesan karir dapat dicapai dengan lebih cepat. Motivasi kewirauasahaan juga

sangat mempengaruhi kesuksesan karir karena motivasi berguna untuk

meningkatkan usaha seseorang agar mencapai kesuksesan karir. Pada intinya

seorang konsultan Oriflame apabila memiliki kompetensi dan motivasi

kewirausahaan yang kuat, maka dapat dipastikan konsultan tersebut akan meraih

tujuan utamanya yaitu kesuksesan karir. Karena motivasi dan kompetensi

kewirausahaan memiliki hubungan positif terhadap kesuksesan karir.

Berdasarkan teori yang telah diuraikan sebelumnya, penelitian ini akan

membahas mengenai pengaruh kompetensi dan motivasi kewirausahaan terhadap

kesuksesan karir bagi para konsultan pada PT.Orindo Alam Ayu (Oriflame)

Cabang Medan. Melihat teori dan penjelasan tersebut, maka dibentuklah

kerangka konseptual yang menunjukkan gambaran hubungan antara variabel X1,

X2, terhadap variabel Y, yaitu sebagai berikut:

Universitas Sumatera Utara


Kompetensi
kewirausahaan (X1)
Kesuksesan
Karir (Y)
Motivasi Kewirausahaan
(X2)

Sumber : Sa’ari, dkk (2010), Widiyono (2013), Stebbins ( dalam Arthur 2005)

Gambar 2.2 Kerangka Konseptual

2.6 Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara dari sebuah penelitian yang

menerangkan fakta-fakta atau kondisi-kondisi yang diamati dan digunakan untuk

langkah penelitian selanjutnya. Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah:

“Kompetensi dan motivasi kewirausahaan berpengaruh positif dan signifikan

terhadap kesuksesan karir bagi para konsultan pada PT.Orindo Alam Ayu

(Oriflame) cabang Medan”.

Universitas Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai