Anda di halaman 1dari 12

Asisten Surveyor Kadastral Pertama

SKKNI 2019

No Kode Unit Judul Unit


1 M.71KDT00.003.1 Mengidentifikasi Batas Bidang Tanah
Membuat Rintisan Jalur Pengukuran dan Pembebasan Sudut Pandang ke
2 M.71IGN00.034.2
Segala Arah
3 M.71IGN00.036.1 Melakukan Pengaturan Target Ukur Terestris
Menerapkan Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan (K3L) di Lokasi
4 M.711000.001.01
Kerja
5 M.71IGN00.130.1 Melakukan Orientasi Lokasi Pengukuran
6 M.71IGN00.051.2 Membuat Benchmark / Hydro Pilar

KODE UNIT : M.71KDT00.003.1


JUDUL UNIT : Mengidentifikasi Batas Bidang Tanah
DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini berhubungan dengan pengetahuan, keterampilan, dan
sikap kerja yang dibutuhkan dalam mengidentifikasi batas bidang tanah pada
kegiatan pendaftaran tanah.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Melakukan persiapan 1.1 Dokumen pendaftaran hak atas tanah disiapkan


identifikasi batas sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
bidang 1.2 Surat Pemberitahuan Penunjukan Batas
Bidang Tanah dibuat sesuai dengan ketentuan
yang berlaku.
2. Menentukan batas 2.1 Tanda-tanda batas bidang tanah
bidang tanah diidentifikasi sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.
2.2 Batas-batas bidang tanah diverifikasi
kepadapihak-pihakyang berkepentingan.
2.3 Tanda-tanda batas bidang tanah ditentukan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

BATASAN VARIABEL

1. Konteks variabel
1.1 Unit kompetensi ini berlaku untuk menyiapkan kepastian batas kepemilikan tanah.
Tujuan dari unit kompetensi ini adalah untuk menentukan tanda -tanda batas
bidang tanah.
1.2 Kegiatan pada unit kompetensi ini terdiri atas persiapan dan penentuan batas -
batas bidang tanah.
1.3 Surat Pemberitahuan Penunjukan Batas Bidang Tanah adalah surat tertulis
yang ditujukan kepada pemohon untuk menunjukkan batas dan menghadirkan
para pihak yang berkepentingan dalam penetapan batas bidang yang berisi
waktu penetapan batas dan pengukuran.
2. Peralatan dan perlengkapan
2.1 Peralatan
2.1.1 Perangkat keras dan lunak pengolah data tekstual
2.2 Perlengkapan
2.2.1 Dokumen pendaftaran hak atas tanah
2.2.2 Tanda batas bidang tanah
2.2.3 Alas Hak Tanah
2.2.4 Alat tulis

3. Peraturan yang diperlukan


3.1 Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah
3.2 Peraturan Menteri Negara Agraria/ Kepala Badan Pertanahan Nasional
Nomor 3 Tahun 1997 tentang Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah
Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah
3.3 Peraturan Menteri Agraria Dan Tata Ruang/ Kepala Badan Pertanahan Nasional
Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2018 tentang Pendaftaran Tanah Sistematis
Lengkap

4. Norma dan standar


4.1 Norma
4.1.1 Kode Etik Surveyor yang berlaku
4.2 Standar
4.1.1 Norma, Standar, Prosedur dan Ketentuan (NSPK) Petugas Ukur dan
Pemetaan yang berlaku

PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh
atas tercapainya kompetensi ini terkait dengan penentuan batas bidang tanah.

1.2 Penilaian dapat dilakukan dengan cara tertulis, dan/atau demonstrasi/praktik,


dan/atau observasi, dan/atau simulasi di tempat kerja atau di Tempat Uji
Kompetensi (TUK).
2. Persyaratan kompetensi
(Tidak ada.)
3. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan
3.1 Pengetahuan
3.1.1 Standarisasi tanda batas bidang tanah
3.1.2 Asas kontradiktur delimitasi
3.1.3 Pendaftaran tanah
3.2 Keterampilan
3.2.1 Mengidentifikasi pemilik yang berbatasan
3.2.2 Melakukan komunikasi efektif
4. Sikap kerja yang diperlukan
4.1 Teliti dalam mengidentifikasi batas bidang tanah
4.2 Cermat dalam mengonfirmasi pihak-pihak yang berbatasan
4.3 Kritis terhadap penempatan tanda batas bidang tanah
4.4 Terampil dalam mengidentifikasi batas bidang tanah
4.5 Komunikasi efektif sebagai pelayan publik
4.6 Tanggung jawab terhadap hasil identifikasi batas bidang tanah

5. Aspek kritis

5.1 Ketelitian dalam mengidentifikasi tanda-tanda batas bidang tanah

KODE UNIT : M.71IGN00.034.2


JUDUL UNIT : Membuat Rintisan Jalur Pengukuran dan Pembebasan Sudut Pandang ke Segala
Arah
DESKRIPSI UNIT : Unit ini berhubungan dengan pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja yang
dibutuhkan dalam melakukan pembuatan rintisan jalur pengukuran dan pembebasan
sudut pandang ke segala arah.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


1. Membuat rintisan jalur 1.1 Rintisan jalur pengukuran dilakukan untuk memenuhi
pengukuran terestris syarat jarak pandang (line of sight).
konvensional
1.2 Penunjuk arah dibuat sesuai kebutuhan.

2. Memasang patok/tanda 2.1 Standar pembuatan tanda ukur dan keterangan pilar
titik ukur disiapkan sehingga sesuai dengan spesifikasi teknis yang
diminta.
2.2 Tanda ukur dan keterangan pilar dibuat sesuai spesifikasi
teknis yang ditentukan.
2.3 Koordinat pendekatan patok dan/atau tanda ukur dicatat
pada formulir pengukuran.
2.4 Patok dan/atau tanda ukur diberi nomor sesuai ketentuan
penomoran patok.
2.5 Patok dan/atau tanda ukur diberi deskripsi sesuai kondisi
lapangan.
2.6 Lokasi patok dan/atau tanda ukur difoto dari arah utara,
timur, selatan dan barat.
3. Membuat deskripsi rintisan 3.1 Sketsa jalur pengukuran dibuat dengan rinci.
jalur pengukuran dan
patok dan/atau tanda titik 3.2 Nomor titik-titik pada jalur pengukuran
ukur dicatat sesuai ketentuan penomoran.

4. Membuat pembebasan 4.1 Objek yang menghalangi diidentifikasi


dari halangan ke segala keberadaannya.
arah pada pengukuran
GNSS 4.2 Hasil identifikasi ditindaklanjuti sesuai
kebutuhan.

BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1 Unit ini berlaku untuk membuat rintisan jalur pengukuran terestris konvensional untuk
memenuhi syarat jarak pandang (line of sight), membuat pembebasan dari halangan ke segala
arah pada pengukuran Global Navigation Satellite System (GNSS), menetapkan titik ukur,
memasang tanda/patok titik ukur dan membuat deskripsi jalur dan tanda/patok titik ukur yang
digunakan untuk melakukan pembuatan rintisan jalur pengukuran dan pembebasan sudut
pandang ke segala arah.

2. Peralatan dan perlengkapan


2.1 Peralatan
2.1.1 Kompas
2.1.2 Handheld GNSS
2.1.3 Parang/golok/gergaji/chainsaw
2.1.4 Kamera
2.1.5 Tali
2.2 Perlengkapan
2.2.1 Alat tulis
2.2.2 Alat pelindung diri di tempat kerja

3. Peraturan yang diperlukan (Tidak ada.)

4. Norma dan standar


4.1 Norma
4.1.1 Aturan dan etika profesi yang berlaku di masyarakat profesi, utamanya bidang
geospasial (asosiasi profesi dan instansi terkait lainnya)
4.2 Standar (Tidak ada.)

PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh atas tercapainya
kompetensi ini terkait dengan melakukan pembuatan rintisan jalur pengukuran dan
pembebasan sudut pandang ke segala arah.
1.2 Penilaian dapat dilakukan dengan cara demontrasi/praktik/ simulasi, dan/atau observasi, di
sanggar kerja, dan/atau di tempat kerja, dan/atau di TUK.

2. Persyaratan kompetensi (Tidak ada.)

3. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan


3.1 Pengetahuan
3.1.1 Survei dan pemetaan
3.2 Keterampilan
(Tidak ada.)

4. Sikap kerja yang diperlukan


4.1 Tepat
4.2 Cermat

5. Aspek kritis
5.1 Kecermatan dalam mengidentifikasi objek yang menghalangi
KODE UNIT : M.71IGN00.036.1
JUDUL UNIT : Melakukan Pengaturan Target Ukur Terestris
DESKRIPSI UNIT : Unit ini berhubungan dengan pengetahuan,
keterampilan, dan sikap kerja yang dibutuhkan dalam melakukan pengaturan target ukur
terestris.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


1. Menentukan letak target 1.1 Letak target ditentukan sehingga terlihat
jelas.
1.2 Letak target terhadap titik ukur dibuat notasi/nomor/kode.

2. Mengatur target 2.1 Jenis target disiapkan sesuai kebutuhan.


2.2 Target diletakan centering dan datar di atas titik ukur.
2.3 Target diarahkan ke arah alat ukur.
3. Melaksanakan 3.1 Pengukuran tinggi target dilakukan sesuai
pengukuran tinggi target prosedur/spesifikasi.
3.2 Hasil pengukuran tinggi target
didokumentasikan sesuai prosedur.

BATASAN VARIABEL

1. Konteks variabel
1.1 Unit ini berlaku untuk menentukan jenis target, tinggi target dan letak target di titik yang
akan diukur.
1.2 Jelas yang dimaksud adalah letak target dapat dilihat secara langsung oleh alat ukur
dan/atau bebas halangan.
1.3 Jenis target yang dimaksud adalah bak ukur, sphere, prisma, dan rambu ukur yang
diletakkan pada statif atau pole bipot atau pole monopot.

2. Peralatan dan perlengkapan


2.1 Peralatan
2.1.1 Alat ukur terestris
2.2 Perlengkapan
2.2.1 Alat tulis
2.2.2 Alat pelindung diri di tempat kerja

3. Peraturan yang diperlukan (Tidak


ada.)

4. Norma dan standar


4.1 Norma
4.1.1 Aturan dan etika profesi yang berlaku di masyarakat profesi terutama bidang
geospasial (asosiasi profesi dan instansi terkait lainnya)
4.2 Standar (Tidak
ada.)
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh atas
tercapainya kompetensi ini terkait dengan melakukan pengaturan target ukur terestris.
1.2 Penilaian dapat dilakukan dengan cara demonstrasi/praktik/ simulasi, dan/atau observasi,
dan/atau di sanggar kerja atau tempat kerja, atau di TUK.

2. Persyaratan kompetensi (Tidak


ada.)
3. Pengetahuan dan keterampilan
yang dibutuhkan

3.1 Pengetahuan
3.1.1 Survei dan pemetaan
3.2 Keterampilan
3.2.1 Melakukan centering alat ukur terestris

4. Sikap kerja yang diperlukan


4.1 Tepat
4.2 Teliti
4.3 Cermat
4.4 Tanggung jawab

5. Aspek kritis
5.1 Ketepatan dalam melakukan centering alat ukur

KODE UNIT : M.711000.001.01


JUDUL UNIT : Menerapkan Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan (K3L) di
Lokasi Kerja
DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini mencakup pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja
untuk menerapkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan Lingkungan (K3 L) di
lokasi kerja.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Melakukan identifikasi bahaya 1.1 Situasi lingkungan kerja diamati untuk


dan resiko di lokasi kerja memperoleh gambaran yang
sebenarnya di lapangan.
1.2 Sumber bahaya diidentifikasi, dinilai dan dicatat
sesuai dengan prosedur yang berlaku.
1.3 Resiko bahaya yang mungkin terjadi
diprediksi berdasarkan pada situasi
lingkungan dan sumber bahaya yang ada.
1.4 Langkah-langkah penanggulangan
bahaya dan resiko yang mungkin
terjadi disiapkan.
2. Menyiapkan peralatan 2.1 Peralatan K3L terkait dengan pekerjaan
dan perlengkapan K3L dipahami.
2.2 Alat Pelindung Diri (APD) dan Alat Pengaman
Kerja (APK) sesuai dengan kebutuhan
pekerjaan diidentifikasi.
2.3 Perlengkapan P3K dan lingkungan serta
rambu-rambu sesuai dengan persyaratan
diadakan.
2.4 Tempat penyimpanan APD, APK, dan
perlengkapan P3K dan lingkungan sesuai
SOP disiapkan.
3. Menggunakan APD dan APK 3.1 Kelaikan APD dan APK diperiksa dengan teliti
sesuai dengan standar K3L berdasarkan SOP.
3.2 Cara memakai APD dan APK dipelajari.
3.3 APD dan APK digunakan dengan benar
sesuai dengan kebutuhan kerja berdasarkan
SOP.
3.4 APD dan APK dirawat dan disimpan dengan
benar.

4. Memeriksa dan memelihara 4.1 Kelengkapan APD dan APK diperiksa sesuai
perlengkapan APD dan dengan SOP setelah digunakan.
APK sesuai dengan SOP 4.2 APD dan APK setelah digunakan dibersihkan
dan disimpan pada tempatnya sesuai SOP.

BATASAN VARIABEL

1. Konteks variabel
1.1 Unit Kompetensi ini diterapkan dalam satuan kerja individu dan atau berkelompok,
pada lingkup pekerjaan jasa konstruksi.
1.2 Unit kompetensi ini berlaku dalam menerapkan keselamatan,
kesehatan kerja dan lingkungan (K3L) di lokasi kerja.
1.3 Pengendalian bahaya dan risiko kecelakaan kerja meliputi:
1.3.1 tindakan pertolongan pertama pada kecelakaan kerja
1.3.2 tindakan melokalisasikan kebakaran supaya tidak meluas dan
memadamkannya
1.3.3 serta melaporkan pada yang terkait
1.4 Tindakan pencegahan pencemaran lingkungan yaitu dengan membersihkan lokasi
pekerjaan dari sisa material yang tidak terpakai setelah pekerjaan selesai sesuai
prosedur dan ketentuan.

2. Peralatan dan perlengkapan


2.1 Peralatan
2.1.1 Alat Pelindung Diri (APD)
2.1.2 Alat Pengaman Kerja (APK)
2.2 Perlengkapan
2.2.1 Alat Pemadam Api Ringan (APAR)
2.2.2 Perlengkapan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K)
2.2.3 Rambu-rambu keselamatan kerja
3. Peraturan yang diperlukan
3.1 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
3.2 Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
3.3 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup
3.4 Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 09/PRT/M/2008 tentang Sistem
Manajemen K3 Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum
3.5 Keputusan Bersama Menteri Tenaga Kerja dan Menteri Pekerjaan Umum Nomor
KEP.174/MEN/1986 dan Nomor 104/KPTS/1986 tentang Keselamatan dan Kesehatan
Kerja pada Kegiatan Konstruksi

4. Norma dan Standar


4.1 Standard Operational Procedure (SOP) yang terkait dengan K3L

PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
Unit kompetensi ini harus diujikan secara konsisten pada seluruh elemen kompetensi
dan dilaksanakan pada situasi pekerjaan yang sebenarnya di tempat kerja atau di luar
tempat kerja secara simulasi dengan kondisi seperti tempat kerja normal dengan
menggunakan kombinasi metode uji untuk mengungkap pengetahuan, keterampilan dan
sikap kerja sesuai dengan tuntutan standar.
1.1 Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh
atas
1.2 Penilaian dapat dilakukan dengan cara: lisan, tertulis, demonstrasi/praktek, dan
simulasi di workshop dan/atau di tempat kerja dan/atau di Tempat Uji Kompetensi
(TUK).

2. Persyaratan kompetensi
(Tidak ada.)
3. Pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan
3.1 Pengetahuan
3.1.1 Prosedur penerapan K3 dan Lingkungan
3.1.2 Jenis dan Fungsi APD dan APK

3.1.3 Pengendalian bahaya dan resiko kerja


3.1.4 Bahaya pencemaran lingkungan
3.2 Keterampilan
3.2.1 Memilih APD dan APK yang tepat untuk bekerja
3.2.2 Menggunakan dan merawat peralatan dan perlengkapan kerja
3.2.3 Mengidentifikasi penyebab utama kecelakaan ditempat kerja berkaitan
dengan lingkungan kerja serta cara mengendalikan bahaya/resiko
kecelakaan kerja dan pencegahannya
3.2.4 Mengidentifikasi pencemaran lingkungan

4. Sikap kerja yang diperlukan


4.1 Tanggung jawab dalam menyiapkan langkah-langkah
penanggulangan bahaya dan risiko yang mungkin terjadi
4.2 Cermat dalam mengidentifikasi APD dan APK sesuai dengan
kebutuhan pekerjaan
4.3 Disiplin dalam menyimpan APD dan APK setelah digunakan dan dibersihkan
sesuai SOP

5. Aspek kritis
5.1 Kecermatan dalam mengidentifikasi sumber bahaya sesuai dengan prosedur
yang berlaku

5.2 Ketelitian dalam menyiapkan langkah-langkah penanggulangan bahaya


dan resiko yang terjadi

KODE UNIT : M.71IGN00.130.1


JUDUL UNIT : Melakukan Orientasi Lokasi Pengukuran
DESKRIPSI UNIT : Unit ini berhubungan dengan pengetahuan, keterampilan, dan sikap
kerja yang dibutuhkan dalam melakukan orientasi lokasi pengukuran.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan kegiatan orientasi 1.1 Peta dasar/topografi/citra lokasi pengukuran disiapkan


lokasi pengukuran sesuai kebutuhan.
1.2 Dilakukan inventarisasi lokasi, koordinat dan jumlah
titik kontrol/titik ikat/titik kerangka yang akan
digunakan.
1.3 Peta rencana pengukuran disiapkan sesuai kebutuhan.

2. Melakukan identifikasi lokasi 2.1 Titik kontrol/titik ikat diidentifikasi posisi dan kondisi
pengukuran fisiknya di lapangan.

2.2 Pengambilan foto/gambar titik kontrol/titik ikat dan


kondisi sekitarnya dilakukan.

2.3 Penelusuran pada rencana jalur


pengukuran dilakukan.

2.4 Pengambilan foto/gambar sekitar lokasi dan rencana


jalur pengukuran dilakukan.

BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1 Unit ini berlaku untuk menginventarisasi kebutuhan titik kontrol/titik ikat untuk pengukuran
dan mengidentifikasi posisi dan kondisinya di lapangan, melakukan penelusuran rencana
jalur pengukuran dan pengambilan gambar/foto lokasi pengukuran.
2. Peralatan dan perlengkapan
2.1 Peralatan
2.1.1 Kompas
2.1.2 Handheld GNSS
2.1.3 Parang/golok/gergaji/chainsaw
2.1.4 Kamera
2.2 Perlengkapan
2.2.1 Alat tulis
2.2.2 Alat pelindung diri di tempat kerja

3. Peraturan yang diperlukan (Tidak


ada.)

4. Norma dan standar


4.1 Norma
4.1.1 Aturan dan etika profesi yang berlaku di masyarakat profesi terutama di bidang
geospasial (asosiasi profesi dan instansi terkait lainnya)
4.2 Standar (Tidak
ada.)

PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh atas
tercapainya kompetensi ini terkait dengan melakukan orientasi lokasi pengukuran.
1.2 Penilaian dapat dilakukan dengan cara
demonstrasi/praktik/simulasi , dan/atau observasi, dan/atau di sanggar kerja atau tempat
kerja, atau di TUK.

2. Persyaratan kompetensi (Tidak


ada.)

3. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan


3.1 Pengetahuan
3.1.1 Survei dan pemetaan
3.2 Keterampilan
3.2.1 Mengoperasikan handheld GNSS

4. Sikap kerja yang diperlukan


4.1 Tepat
4.2 Teliti
4.3 Cermat
4.4 Tanggung jawab
4.5 Komunikatif

5. Aspek kritis
5.1 Kecermatan dalam mengidentifikasi titik kontrol/titik ikat dan rencana jalur pengukuran di
lapangan
KODE UNIT : M.71IGN00.051.2
JUDUL UNIT : Membuat Benchmark / Hydro Pilar
DESKRIPSI UNIT : Unit ini berhubungan dengan pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan dalam membuat benchmark/hydro pilar.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Mengidentifikasi keper- luan 1.1 Dimensi benchmark/hydro pilar dipilih


dalam membuat sesuai dengan ketentuan.
benchmark/hydro pilar 1.2 Lokasi benchmark/ hydro pilar dipilih sesuai
dengan ketentuan.
1.3 Desain benchmark/hydro pilar dibuat sesuai
ketentuan.
1.4 Konstruksi benchmark/ hydro pilar dipilih sesuai
dengan ketentuan.
1.5 Peralatan dan perlengkapan dalam membuat
benchmark/ hydro pilar ditentukan sesuai
kebutuhan.

2. Memeriksa peralatan dan 2.1 Peralatan dan perlengkapan dalam membuat


perlengkapan benchmark/hydro pilar disediakan sesuai
membuat benchmark/ hydro pilar kebutuhan.
2.2 Peralatan dan perlengkapan pembuat benchmark/
hydro pilar diperiksa kelayakan fungsinya.
2.3 Peralatan dan perlengkapan pembuat benchmark/
hydro pilar dicek tidak rusak dan masih layak untuk
digunakan.

3. Memasang benchmark/ 3.1 Benchmark/hydro pilar dibuat sesuai ketentuan.


hydro pilar
3.2 Benchmark/hydro pilar dipasang in
situ sesuai ketentuan.
3.3 Benchmark/hydro pilar diberi
identitas sesuai ketentuan.
3.4 Deskripsi benchmark/ hydro pilar
dibuat sesuai ketentuan.

BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel

1.1 Unit ini berlaku untuk merencanakan keperluan dalam membuat benchmark/hydro pilar,
memeriksa peralatan dan perlengkapan, serta memasang benchmark/hydro pilar, yang
digunakan untuk membuat benchmark/hydro pilar.
2. Peralatan dan perlengkapan
2.1 Peralatan
2.1.1 Cangkul
2.1.2 Linggis
2.1.3 Papan
2.1.4 Sendok semen
2.1.5 Pita ukur
2.1.6 Alat tulis

2.2 Perlengkapan
2.2.1 Papan kayu
2.2.2 Rangka besi
2.2.3 Semen, kerikil, pasir, dan air tawar
2.2.4 Brasstablet (tanda untuk membuat benchmark/hydro pilar)
2.2.5 Cat dan kuas
2.2.6 Alat pelindung diri di tempat kerja

3. Peraturan yang diperlukan


3.1 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2006 tentang Pedoman Penegasan Batas
Daerah, dalam hal Perizinan Mendirikan Pilar
4. Norma dan standar
4.1 Norma (Tidak ada.)
4.2 Standar
4.2.1 SNI 19-6724 Jaring kontrol horizontal
4.2.2 Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Kategori Jasa Profesional, Ilmiah dan
Teknis Golongan Pokok Jasa Arsitektur dan Teknik Sipil; Analisis dan Uji Teknis
pada Jabatan Kerja Juru Ukur (Surveyor) Kode Unit M.711000.001.01 tentang
Menerapkan K3L di Lokasi Kerja

PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh atas tercapainya
kompetensi ini terkait dengan membuat benchmark/hydro pilar.
1.2 Penilaian dapat dilakukan dengan cara demonstrasi/praktik/simulasi dan lisan/tertulis di
sanggar kerja atau di tempat kerja atau di TUK.

2. Persyaratan kompetensi (Tidak ada.)

3. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan


3.1 Pengetahuan
3.1.1 Benchmark/hydro pilar
3.1.2 Pemilihan lokasi benchmark/hydro pilar sesuai ketentuan
3.1.3 Dimensi pilar
3.2 Keterampilan
3.2.1 Pertukangan dalam hal pencampuran semen dan
pembuatan beton pilar
4. Sikap kerja yang diperlukan
4.1 Tepat
4.2 Tertib
4.3 Cermat
4.4 Tanggung jawab

5. Aspek kritis
5.1 Ketepatan dalam menentukan lokasi benchmark/hydro pilar

Anda mungkin juga menyukai