3. Melakukan uji kelaikan 3.1 Peralatan survei diuji tingkat presisinya sesuai dengan
peralatan survei spesifikasi alat.
3.2 Tingkat presisi peralatan survei ditentukan apakah
memenuhi ambang batasnya.
BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1 Unit ini berlaku untuk menyediakan peralatan survei yang terkalibrasi dan siap pakai,
sehingga kualitas data pengamatan dan/atau pengukuran terjamin bebas dari
sumber-sumber kesalahan.
2. Peralatan dan perlengkapan
2.1 Peralatan
2.1.1 Alat pengolah data
2.1.2 Statip berikut unting-unting
2.1.3 Dudukan (tribrach) alat ukur dan/atau antenna
2.1.4 Rambu ukur dan reflector
2.1.5 Unit instrumentasi ukur dan/atau rekam
2.2 Perlengkapan
2.2.1 Unit tenda
2.2.2 Aki
2.2.3 Jas hujan dan payung
3. Peraturan yang diperlukan
(Tidak ada.)
4. Norma dan standar
4.1 Norma
(Tidak ada.)
4.2 Standar
(Tidak ada.)
Formulir
GEOGRAF PROFESIONAL INDONESIA No. : SKKNI-TER-04 Rev : 00/00
Tgl : 22 Mei 2019 Hal : 3/25
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Tersedianya unit instrumentasi ukur dan/atau rekam berikut perlengkapan siap pakai
sehingga kualitas data pengamatan dan/atau pengukuran terjamin bebas dari sumber-
sumber kesalahan.
1.2 Penilaian dapat dilakukan dengan cara lisan, tertulis, dan/atau praktik/simulasi, dan/atau
portofolio, dan/atau observasi, di sanggar kerja, dan/atau di tempat kerja, dan/atau di
TUK.
2. Persyaratan kompetensi
2.1 M.71IGN00.002.1 : Menentukan Kriteria Kualitas Data
3. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan
3.1 Pengetahuan
3.1.1 Survei pengukuran konvensional
3.1.2 Survei pengamatan penentuan posisi berbasiskan satelit navigasi
3.1.3 Kondisi lapangan
3.1.4 Manajemen sumber daya peralatan
3.2 Keterampilan
3.2.1 Menggunakan perangkat elektronik digital
3.2.2 Mengoperasikan instrumentasi ukur dan/atau rekam
4. Sikap kerja yang diperlukan
4.1 Tepat
4.2 Teliti
4.3 Cermat
4.4 Tanggungjawab
5. Aspek kritis
5.1 Kecermatan mengidentifikasi volume pekerjaan
Formulir
GEOGRAF PROFESIONAL INDONESIA No. : SKKNI-TER-04 Rev : 00/00
Tgl : 22 Mei 2019 Hal : 4/25
BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1 Unit ini berlaku untuk melakukan kegiatan membaca peta mulai dari persiapan
sampai dengan memahami isi peta baik peta cetak maupun digital.
1.2 Orientasi peta adalah orientasi terhadap utara magnetis, utara grid, dan utara
sebenarnya
2. Peralatan dan perlengkapan
2.1. Peralatan
2.1.1. Peralatan untuk membaca peta cetak
2.1.2. Kompas
2.1.3. Alat pengolah data
2.1.4. Perangkat lunak yang dapat menampilkan peta digital
2.2. Perlengkapan
Formulir
GEOGRAF PROFESIONAL INDONESIA No. : SKKNI-TER-04 Rev : 00/00
Tgl : 22 Mei 2019 Hal : 5/25
BATASAN VARIABEL
1. Unit ini berlaku untuk sektor Teknologi Informasi dan Komunikasi bidang operator.
2. Pengoperasian PC ini terbatas pada:
2.1. Kondisi kerja normal dengan perangkat PC standard
2.2. Sistem operasi berbasis Graphic User Interface (GUI)
PANDUAN PENILAIAN
1. Pengetahuan dan Keterampilan Penunjang:
Untuk mendemonstrasikan kompetensi, diperlukan bukti keterampilan dan pengetahuan di
bidang:
1.1. Pengetahuan tentang komputer
1.2. Kemampuan menyalakan dan mematikan komputer
1.3. Pengoperasian perangkat PC seperti mouse dan keyboard
2. Konteks Penilaian:
Dalam penilaian unit ini harus mencakup uji keterampilan baik secara langsung ataupun melalui
simulasi. Unit ini harus didukung oleh serangkaian metode untuk menilai pengetahuan
penunjang dalam pengoperasian komputer.
3. Aspek Penting Penilaian:
3.1. Kemampuan untuk melakukan proses pengoperasian komputer dari mulai mempersiapkan,
menyalakan, dan mematikan.
3.2. Kemampuan untuk menggunakan perangkat PC seperti keyboard dan mouse.
4. Kaitan dengan Unit-Unit Lain:
4.1. Unit ini didukung oleh pengetahuan dan keterampilan dalam unit-unit kompetensiyang
berkaitan dengan:
4.1.1 Dasar-dasar teknologi informasi.
4.1.2 TIK.OP01.001.01 Mengetik pada papan ketik (keyboard) komputer
standar.
4.2. Unit ini juga mendukung kinerja dalam unit-unit kompetensi yang berkaitan dengan:
4.2.1 TIK.OP02.002.01Mengoperasikan printer
4.2.2 TIK.OP02.003.01Mengoperasikan sistem operasi
4.2.3 TIK.OP02.004.01Mengoperasikan piranti lunak pengolah kata (word processor) –
tingkat dasar
4.2.4 TIK.OP02.005.01Mengoperasikan piranti lunak lembar sebar (spreadsheet) – tingkat
dasar
4.2.5 TIK.OP02.006.01Mengoperasikan Penelusur Web (Web Browser)
4.2.6 TIK.OP02.007.01Mengoperasikan piranti lunak klien e-mail (e-mail client)
4.2.7 TIK.OP02.008.01 Mengidentifikasi komponen sistem komputer tingkat dasar (PC)
penggunaan periphreral serta piranti lunak.
Formulir
GEOGRAF PROFESIONAL INDONESIA No. : SKKNI-TER-04 Rev : 00/00
Tgl : 22 Mei 2019 Hal : 8/25
1. Menentukan alat ukur 1.1 Presisi alat ukur yang akan digunakan,
ditentukan sesuai kebutuhan.
1.2 Alat ukur ditentukan sesuai dengan ketelitian
yang dipersyaratkan.
4. Mengatur alat ukur di atas titik 4.1 Pekerjaan centering dilakukan sesuai prosedur.
ukur sudut 4.2 Hasil centering diperiksa sesuai prosedur.
4.3 Pengaturan identitas pekerjaan/ kode jobfile/
notasi/ nomor titik dicatat/direkam pada form
pengukuran.
5. Melaksanakan pengukuran 5.1 Pengukuran tinggi alat dilakukan sesuai
tinggi alat prosedur/ spesifikasi.
5.2 Hasilpengukuran tinggi alat didokumentasikan
sesuai prosedur.
6. Menentukan letak target 6.1 Letak target ditentukan sehingga terlihat jelas.
6.2 Letak target terhadap titik ukur dibuat notasi/
nomor/ kode.
10. Mengukur sudut vertikal 10.1 Skala lingkaran vertikal arah pertama dibaca
dan dicatat/ direkam pada posisi biasa.
10.2 Skala dan dicatat/ direkam lingkaran vertikal
arah ke dua dibaca pada posisi biasa.
10.3 Sudut vertikal dihitung pada posisi biasa.
10.4 Skala lingkaran vertikal arah pertama dibaca
dan dicatat/ direkam pada posisi luar biasa.
10.5 Skala lingkaran vertikal arah ke dua dibaca dan
dicatat/ direkam pada posisi luar biasa.
10.6 Sudut vertikal dihitung pada posisi luar biasa.
10.7 Sudut vertikal rata-rata dihitung sesuai
prosedur.
10.8 Sudut vertikal divalidasi terhadap toleransi
bacaan B/LB yang diperbolehkan.
11. Melakukan stake out titik di 11.1 Project disiapkan sesuai prosedur.
lapangan 11.2 Setting orientasi dilakukan sesuai prosedur.
11.3 Koordinat tempat berdiri alat dimasukan pada
alat.
11.4 Koordinat backsight dimasukan pada alat.
11.5 Penentuan objek/ detil dilakukan sesuai
kebutuhan.
12. Menentukan letak target 12.1 Letak target ditentukan sehingga terlihat
jelas.
12.2 Letak target terhadap titik ukur dibuat notasi/
nomor/ kode.
Formulir
GEOGRAF PROFESIONAL INDONESIA No. : SKKNI-TER-04 Rev : 00/00
Tgl : 22 Mei 2019 Hal : 10/25
16. Membuat gambar teknik 16.1 Standar gambar teknik sementara hasil
sementara hasil pengukuran pengukuran ditentukan sesuai kebutuhan.
16.2 Gambar teknik sementara hasil pengukuran
dibuat sesuai dengan standar yang ditentukan.
BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1 Unit ini berlaku untuk menentukan alat ukur, mengecek alat ukur, mengatur alat
ukur di atas titik ukur, menentukan letak target, mengatur target, mengukur sudut
horizontal dan mengukur sudut vertikal yang digunakan untuk mengukur sudut pada
proses pengumpulan data atau informasi survei geodesi pemetaan dasar dalam
rangka merealisasikan jaring kontrol geodesi.
2. Peralatan dan perlengkapan
2.1 Peralatan
2.1.1 Theodolit
2.1.2 Electronic Total Station (ETS)
2.1.3 Kompas
2.2 Perlengkapan
2.2.1 Rambu
2.2.2 Target
2.2.3 Statip dan Tribrach
2.2.4 Meteran rol baja
2.2.5 Card reader
2.2.6 Alat pengolah data
2.2.7 Kalkulator
3. Peraturan yang diperlukan
(Tidak ada)
4. Norma dan standar
4.1 Norma
Formulir
GEOGRAF PROFESIONAL INDONESIA No. : SKKNI-TER-04 Rev : 00/00
Tgl : 22 Mei 2019 Hal : 11/25
(Tidak ada)
4.2 Standar
4.2.1 SNI 19-6724 Jaring Kontrol Horizontal
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh atas
tercapainya kompetensi ini terkait dengan mengukur sudut.
1.2 Penilaian dapat dilakukan dengan cara lisan, tertulis, dan/atau demonstrasi/ praktik,
dan/atau portofolio, dan/ atau observasi, dan/ atau simulasi, di sanggar kerja, dan/atau
di tempat kerja, dan/atau di TUK.
2. Persyaratan kompetensi
(Tidak ada.)
3. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan
3.1 Pengetahuan
3.1.1 Dasar-dasar goniometri (ilmu ukur sudut)
3.1.2 Dasar-dasar optis
3.1.3 Dasar-dasar teori pemetaan
3.2 Keterampilan
3.2.1 Penggunaan dan pemeliharaan alat ukur
4. Sikap kerja yang diperlukan
4.1 Tepat
4.2 Teliti
4.3 Cermat
4.4 Tanggungjawab
5. Aspek kritis
5.1 Ketetapan dan kecekatan dalam melakukan centering
Formulir
GEOGRAF PROFESIONAL INDONESIA No. : SKKNI-TER-04 Rev : 00/00
Tgl : 22 Mei 2019 Hal : 12/25
6. Mengatur target/ rambu ukur/ 6.1 Jenis target/ rambu ukur/ prisma disiapkan
prisma sesuai kebutuhan.
6.2 Target/ rambu ukur/ prisma diletakan centering
dan datar di atas titik ukur.
10. Melakukan pengukuran beda 10.1 Jenis target disiapkan sesuai kebutuhan.
tinggi dengan total station 10.2 Target diletakan centering dan datar di atas
titik ukur.
11. Melaksanakan pengukuran 11.1 Pengukuran tinggi target dilakukan sesuai
tinggi target prosedur/ spesifikasi.
11.2 Hasil pengukuran tinggi target
didokumentasikan sesuai ketentuan.
13. Membuat gambar teknik 13.1 Standar gambar teknik sementara hasil
sementara hasil pengukuran pengukuran ditentukan sesuai kebutuhan.
13.2 Gambar teknik sementara hasil pengukuran
dibuat sesuai dengan standar yang ditentukan.
BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1 Unit ini berlaku untuk mengukur beda tinggi dan jarak yang digunakan pada proses
pengumpulan data/atau informasi survei terestris.
2. Peralatan dan perlengkapan
2.1 Peralatan
2.1.1 Waterpass
2.1.2 Barometer
2.2 Perlengkapan
2.2.1 Rambu
2.2.2 Statip
2.2.3 Nivo rambu
3. Peraturan yang diperlukan
(Tidak ada)
4. Norma dan standar
4.1 Norma
(Tidak ada.)
4.2 Standar
4.2.1 SNI 19-6988 Jaring Kontrol Vertikal dengan Metode Sipat datar
Formulir
GEOGRAF PROFESIONAL INDONESIA No. : SKKNI-TER-04 Rev : 00/00
Tgl : 22 Mei 2019 Hal : 14/25
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh atas
tercapainya kompetensi ini terkait dengan mengukur tinggi.
1.2 Penilaian dapat dilakukan dengan cara lisan, tertulis, dan/atau demonstrasi/praktik,
dan/atau portofolio, dan/atau observasi, dan/atau simulasi, di sanggar kerja, dan/atau
di tempat kerja, dan/atau di TUK.
2. Persyaratan kompetensi
2.1 M.71IGN00.031.1 : Membuat Rintisan Jalur Pengukuran dan Pembebasan Sudut
Pandang ke Segala Arah
2.2 M.71IGN00.033.2 : Mengukur Sudut Horizontal, Vertikal dan Jarak
3. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan
3.1 Pengetahuan
3.1.1 Dasar-dasar teori pemetaan
3.1.2 Dasar-dasar teori optik
3.1.3 Dasar-dasar teori elektronik
3.1.4 Dasar-dasar teori gelombang elektromagnetik
3.2 Keterampilan
3.2.1 Penggunaan dan pemeliharaan alat ukur pemetaan
4. Sikap kerja yang diperlukan
4.1 Tepat
4.2 Teliti
4.3 Cermat
4.4 Tanggungjawab
5. Aspek kritis
5.1 Kecermatan membidik dan membaca rambu dan atau target.
Formulir
GEOGRAF PROFESIONAL INDONESIA No. : SKKNI-TER-04 Rev : 00/00
Tgl : 22 Mei 2019 Hal : 15/25
BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1 Unit ini berlaku untuk mempersiapkan, melaksanakan, mengevaluasi, dan melakukan
pelaporan konversi data geospasial analog menjadi digital pada pengumpulan
informasi geospasial.
1.2 Data geospasial analog yang dimaksud dapat berupa peta analog hasil pemindaian
dan hasil interpretasi foto udara atau citra satelit yang sudah terkoreksi geometris.
2. Peralatan dan perlengkapan
2.1 Peralatan
2.1.1 Alat pengolah data
2.1.2 Perangkat lunak SIG
2.2 Perlengkapan
2.2.1 Alat tulis
3. Peraturan yang diperlukan
3.1 Peraturan Kepala Badan Informasi Geospasial Nomor 15 Tahun 2014 tentang Pedoman
Teknis Ketelitian Peta Dasar
4. Norma dan standar
4.1 Norma
4.1.1 Aturan dan etika profesi yang berlaku di masyarakat profesi, utamanya bidang
geospasial (asosiasi profesi dan instansi terkait lainnya)
4.2 Standar
4.2.1 SNI 8202 Ketelitian peta dasar
Formulir
GEOGRAF PROFESIONAL INDONESIA No. : SKKNI-TER-04 Rev : 00/00
Tgl : 22 Mei 2019 Hal : 16/25
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Kondisi penilaian merupakan aspek penilaian yang sangat berpengaruh atas
tercapainya kompetensi ini. Penilaian dan pengujian harus dilakukan secara konsisten
pada seluruh elemen dan dilaksanakan pada situasi pekerjaan yang sebenarnya di
tempat kerja atau secara simulasi dengan kondisi seperti tempat kerja nomal dengan
menggunakan kombinasi metode uji untuk mengungkap pengetahuan, keterampilan,
dan sikap kerja sesuai dengan tuntutan standar.
1.2 Penilaian dapat dilakukan dengan cara tertulis, demonstrasi/praktik, dan/atau simulasi,
di sanggar kerja, dan/atau di tempat kerja, dan/atau di TUK.
2. Persyaratan kompetensi
(Tidak ada.)
3. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan
3.1 Pengetahuan
3.1.1 Menguasai teknik digitasi
3.1.2 Sistem koordinat
3.1.3 Tipe fitur data geospasial
3.2 Keterampilan
3.2.1 Menguasai dasar-dasar pengoperasian alat pengolah data
4. Sikap kerja yang diperlukan
4.1 Mampu bekerja secara mandiri
4.2 Cermat
4.3 Teliti
4.4 Bertanggung jawab
5. Aspek kritis
5.1 Akurasi geometri dalam digitasi fitur
Formulir
GEOGRAF PROFESIONAL INDONESIA No. : SKKNI-TER-04 Rev : 00/00
Tgl : 22 Mei 2019 Hal : 17/25
1. Melakukan persiapan input 1.1 Data disiapkan sesuai dengan hasil pengukuran
data hasil pengukuran lapangan.
lapangan 1.2 Perangkat keras dan lunak disiapkan sesuai dengan
kebutuhan.
2. Melakukan input data hasil 2.1 Data hasil pengukuran lapangan ditransfer ke alat
pengukuran lapangan pengolah data.
2.2 Data hasil pengukuran lapangan dikonversi ke
format data geospasial.
BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1 Unit ini berlaku untuk mempersiapkan, melaksanakan, mengevaluasi, dan melakukan
pelaporan input data hasil pengukuran lapangan pada pengumpulan data IG.
1.2 Data hasil pengukuran lapangan yang dimaksud adalah (1) hasil pengukuran posisi
koordinat objek di lapangan dengan perangkat GNSS dan (2) data kuantitatif maupun
kualitatif atribut objek yang diukur di lapangan.
2. Peralatan dan perlengkapan
2.1 Peralatan
2.1.1 Alat pengolah data
2.1.2 Perangkat GNNS
2.1.3 Perangkat lunak SIG
2.2 Perlengkapan
2.2.1 Alat tulis
3. Peraturan yang diperlukan
3.1 Peraturan Kepala Badan Informasi Geospasial Nomor 12 Tahun2013 tentang Standar
Prosedur Penyimpanan dan Mekanisme Penyimpanan untuk Pengarsipan Data
Geospasial dan Informasi Geospasial.
4. Norma dan standar
4.1 Norma
4.1.1 Aturan dan etika profesi yang berlaku di masyarakat profesi, utamanya bidang
geospasial (asosiasi profesi dan instansi terkait lainnya)
4.2 Standar
(Tidak ada)
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Kondisi penilaian merupakan aspek penilaian yang sangat berpengaruh atas
tercapainya kompetensi ini. Penilaian dan pengujian harus dilakukan secara konsisten
Formulir
GEOGRAF PROFESIONAL INDONESIA No. : SKKNI-TER-04 Rev : 00/00
Tgl : 22 Mei 2019 Hal : 18/25
pada seluruh elemen dan dilaksanakan pada situasi pekerjaan yang sebenarnya di tempat
kerja atau secara simulasi dengan kondisi seperti tempat kerja nomal dengan
menggunakan kombinasi metode uji untuk mengungkap pengetahuan, keterampilan dan
sikap kerja sesuai dengan tuntutan standar.
1.2 Penilaian dapat dilakukan dengan cara lisan, tertulis, demonstrasi/praktik, dan/atau
simulasi, di sanggar kerja, dan/atau di tempat kerja, dan/atau di TUK.
2. Persyaratan kompetensi
2.1 M.71IGN00.149.1 : Melakukan Proses Pemberian Sistem Koordinat Peta
3. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan
3.1 Pengetahuan
3.1.1 Karakteristik berbagai tipe format file penyimpanan data geospasial
3.1.2 Sistem koordinat
3.1.3 Perangkat lunak konversi data geospasial
3.2 Keterampilan
3.2.1 Dasar-dasar pengoperasian alat pengolah data
4. Sikap kerja yang diperlukan
4.1 Mampu bekerja mandiri
4.2 Cermat
4.3 Teliti
4.4 Bertanggung jawab
5. Aspek kritis
5.1 Ketelitian plotting nilai koordinat dan atribut objek
Formulir
GEOGRAF PROFESIONAL INDONESIA No. : SKKNI-TER-04 Rev : 00/00
Tgl : 22 Mei 2019 Hal : 19/25
BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1 Unit ini berlaku dalam menyiapkan data sekunder yang dibutuhkan dalam kegiatan
survei, baik dalam menentukan jenis data, mengumpulkan data dan mengkompilasi data
sekunder, yang digunakan untuk mengumpulkan data sekunder untuk keperluan survei.
2. Peralatan dan perlengkapan
2.1 Peralatan
2.1.1 Alat pengolah data
2.1.2 Perangkat lunak untuk pembacaan, pemrosesan, dan penyimpanan data
2.1.3 Perangkat lunak konversi data
2.2 Perlengkapan
2.2.1 Alat tulis
3. Peraturan yang diperlukan
(Tidak ada.)
4. Norma dan standar
(Tidak ada)
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh atas
tercapainya kompetensi ini terkait dengan memgumulkan data sekunder.
1.2 Penilaian dapat dilakukan dengan cara lisan, tertulis, dan/atau demonstrasi/praktik, di
sanggar kerja, dan/atau di tempat kerja, dan/atau di TUK.
2. Persyaratan kompetensi
(Tidak ada.)
3. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan
Formulir
GEOGRAF PROFESIONAL INDONESIA No. : SKKNI-TER-04 Rev : 00/00
Tgl : 22 Mei 2019 Hal : 20/25
3.1 Pengetahuan
3.1.1 Data yang dibutuhkan
3.1.2 Mengklasifikasi dan mengkompilasi data
3.2 Keterampilan
3.2.1 Mengoperasikan alat pengolah data
3.2.2 Mengoperasikan perangkat lunak pembacaan data
4. Sikap kerja yang diperlukan
4.1 Tepat
4.2 Teliti
4.3 Terti
4.4 Cermat
4.5 Tanggungjawab
5. Aspek kritis
5.1 Ketelitian mengumpulan data sekunder yang dibutuhkan
Formulir
GEOGRAF PROFESIONAL INDONESIA No. : SKKNI-TER-04 Rev : 00/00
Tgl : 22 Mei 2019 Hal : 21/25
1. Melakukan survei cek lapangan, 1.1 Daftar dan formulir isian survei kelengkapan
toponimi dan batas administrasi data, toponimi, batas administrasi, peta kerja,
dan manuskrip disiapkan sesuai kriteria KAK.
1.2 Jenis fitur yang akan dicek di lapangan
disiapkan.
1.3 Unsur alam dan buatan diukur posisinya serta
didokumentasikan dengan alat gambar sesuai
spesifikasi teknis.
1.4 Wawancara dilakukan dengan narasumber.
1.5 Informasi yang diperoleh dari survei toponimi
dicatat dalam formulir standar.
1.6 Data hasil survei kelengkapan dan batas
administrasi divalidasi dan dikompilasi dari
sumber data primer dan sekunder sesuai kriteria
KAK.
1.7 Dokumen legal batas wilayah administrasi dan
toponim, dikumpulkan, divalidasi, dan
didokumentasikan.
1.8 Data survei kelengkapan lapangan dicatat
koordinat posisinya untuk tujuan pengeplotan.
1.9 Data objek menonjol/ deskripsi wilayah dicatat
dari lapangan.
2. Melakukan identifikasi penutup 2.1 Skema klasifikasi, citra foto, data lokasi uji
lahan lapangan, dan unsur interpretasi penutup lahan
disiapkan sesuai kriteria KAK.
2.2 Lokasi uji lapangan disurvei untuk verifikasi
dan identifikasi.
3. Melakukan survei penyempurnaan 3.1 Area yang tidak dapat diplot secara
geometri lapangan fotogrametri karena awan dan objek lainnya
yang meragukan dan salah disurvei dan
diverifikasi.
3.2 Hasil pengukuran/survei lapangan untuk area
yang disiapkan pada butir 3.1, dikompilasi.
3.3 Pemotretan objek-objek yang penting beserta
koordinatnya didokumen-tasikan.
3.4 Hasil rekaman penelusuran objek
didokumentasikan.
3.5 Peta manuskrip beserta data hasil survei
kelengkapan lapangan disiapkan untuk
disempurnakan.
Formulir
GEOGRAF PROFESIONAL INDONESIA No. : SKKNI-TER-04 Rev : 00/00
Tgl : 22 Mei 2019 Hal : 22/25
BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1 Unit ini berlaku untuk melakukan survei kelengkapan data, melakukan identifikasi
penutup lahan, dan melakukan survei penyempurnaan geometri lapangan, yang
digunakan untuk melaksanakan survei kelengkapan dan cek lapangan pada pemetaan
secara fotogrametri.
2. Peralatan dan perlengkapan
2.1 Peralatan
2.1.1 Perangkat penentuan posisi tipe handheld
2.1.2 Kamera untuk dokumentasi
2.1.3 Alat perekam suara
2.2 Perlengkapan
2.2.1 Peta kerja dan manuskrip
2.2.2. Surat penugasan dari otoritas wilayah survei
2.2.3. Formulir cek lapangan dan toponim
3. Peraturan yang diperlukan
3.1 Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2013 tentang Ketelitian Peta Rencana Tata
Ruang
3.2 Peraturan Kepala Badan Informasi Geospasial Nomor 2 Tahun 2012 tentang Tata
Cara dan Standar Pengumpulan Data Geospasial
3.3 Peraturan Kepala Badan Informasi Geospasial Nomor 15 Tahun 2014 tentang
Pedoman Teknis Ketelitian Peta Dasar
3.4 Keputusan Kepala Badan Informasi Geospasial Nomor 66 Tahun 2014 tentang
Petunjuk Pelaksanaan Peraturan Kepala Badan Informasi Geospasial Nomor 2 Tahun
2012 tentang Tata Cara dan Standar Pengumpulan Data Geospasial
4. Norma dan standar
4.1 Norma
(Tidak ada)
4.2 Standar
4.2.1 SNI 19-6502.1 Spesifikasi teknis peta rupabumi indonesia skala 1 : 10.000
4.2.2 SNI 19-6502.2 Spesifikasi teknis peta rupabumi indonesia skala 1 : 25.000
4.2.3 SNI 19-6502.3 Spesifikasi teknis peta rupabumi indonesia skala 1 : 50.000
4.2.4 SNI 7802 Prosedur pemotretan udara analog
4.2.5 SNI 7965 Prosedur pemotretan udara digital
4.2.6 Prosedur tentang pengumpulan sumber data Peta Rupabumi Indonesia (RBI)
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1. Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh atas
tercapainya kompetensi ini terkait dengan pelaksanaan survei kelengkapan dan cek
lapangan.
1.2 Penilaian dapat dilakukan dengan cara lisan, tertulis, dan/atau demonstrasi/praktik,
dan/atau simulasi, di sanggar kerja, dan/atau di tempat kerja, dan/atau di TUK.
2. Persyaratan kompetensi
(Tidak ada.)
3. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan
Formulir
GEOGRAF PROFESIONAL INDONESIA No. : SKKNI-TER-04 Rev : 00/00
Tgl : 22 Mei 2019 Hal : 23/25
3.1 Pengetahuan
3.1.1 Konsep interpretasi citra
3.1.2 Pengoperasian alat penentu posisi
3.1.3 Melaksanakan survei lapangan untuk pemetaan
3.1.4 Sosial budaya wilayah survei
3.2 Keterampilan
3.2.1. Menguasai dasar-dasar pengoperasian alat pengolah data
4. Sikap kerja yang diperlukan
4.1 Cermat
4.2 Teliti
4.3 Dapat bekerja sama dengan tim
4.4 Dapat bekerja di daerah dengan risiko tinggi
5. Aspek kritis
5.1 Melakukan dokumentasi data survei kelengkapan lapangan dan hasil rekaman
penelusuran objek.
Formulir
GEOGRAF PROFESIONAL INDONESIA No. : SKKNI-TER-04 Rev : 00/00
Tgl : 22 Mei 2019 Hal : 24/25
BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1 Unit ini berlaku untuk mempersiapkan, melaksanakan, mengevaluasi dan melakukan
pelaporan dalam melakukan proses pemberian system koordinat peta pada
pengolahan data dan informasi geospasial.
1.2 Data yang dimaksud adalah data yang belum memiliki sistem koordinat.
1.3 Data dapat berupa peta cetak, citra digital atau foto udara yang tidak berkoordinat.
2. Peralatan dan perlengkapan
2.1 Peralatan
2.1.1 Alat pengolah data
2.1.2 Perangkat lunak SIG
2.2 Perlengkapan
2.2.1 Alat tulis
3. Peraturan yang diperlukan
(Tidak ada.)
4. Norma dan standar
4.1 Norma
4.1.1 Aturan dan etika profesi yang berlaku di masyarakat profesi, utamanya
bidang geospasial (asosiasi profesi dan instansi terkait lainnya)
4.2 Standar
4.2.1 SNI ISO 19111 Informasi geografis - Pereferensian spasial dengan koordinat
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Kondisi penilaian merupakan aspek penilaian yang sangat berpengaruh atas
tercapainya kompetensi ini. Penilaian dan pengujian harus dilakukan secara konsisten
Formulir
GEOGRAF PROFESIONAL INDONESIA No. : SKKNI-TER-04 Rev : 00/00
Tgl : 22 Mei 2019 Hal : 25/25
pada seluruh elemen dan dilaksanakan pada situasi pekerjaan yang sebenarnya di
tempat kerja atau secara simulasi dengan kondisi seperti tempat kerja nomal dengan
menggunakan kombinasi metode uji untuk mengungkap pengetahuan, keterampilan
dan sikap kerja sesuai dengan tuntutan standar.
1.2 Penilaian dapat dilakukan dengan cara lisan, tertulis, dan/atau demonstrasi/praktik,
dan/atau simulasi, di sanggar kerja, dan/atau di tempat kerja, dan/atau di TUK.
2. Persyaratan kompetensi
(Tidak ada)
3. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan
3.1 Pengetahuan
3.1.1 Karakteristik berbagai tipe proyeksi peta
3.2 Keterampilan
(Tidak ada)
4. Sikap kerja yang diperlukan
4.1 Mampu bekerja secara mandiri
4.2 Teliti
4.3 Bertanggung jawab
5. Aspek kritis
5.1 Akurasi titik ikat