Anda di halaman 1dari 7

DESKRIPSI KESULITAN BELAJAR PADA OPERASI PENJUMLAHAN DENGAN

TEKNIK MENYIMPAN SISWA KELAS I SD N 3 PANJER KECAMATAN


KEBUMEN TAHUN AJARAN 2011/2012

Diah Putri Lestari1, Triyono2, Joharman3


Universitas Sebelas Maret, Jln Kepodang 67A Telp (0287)381169 Kebumen
diahputri433@yahoo.co.id

ABSTRACT
The purposes of research are: (1) describe the study difficulty by student in stacked
addition whith the technique of saving, (2) describe the way of having evercome each kind of
the study difficulty of addition operation with the technique of saving. This research is
classroom action research (CAR). The subject is the student of the first grade of State
elementary School 3 Panjer. The technique of data collecting observation, interview, and test.
The result of research the study difficulity which has not understood symbol mathematics the
comprehension of place value, the use of wrong process, calculation and has not been fluent
in language and reading. The way of having overcome is using concrete media and enough
exercise in doing saving technique addition. Conclusion is hasn’t understood the symbol
mathematics, the comprehension of place value, the use of wrong process, calculation and has
not been fluent in language and reading.

ABSTRAK
Tujuan penelitian: (1) mendeskripsikan kesulitan belajar siswa pada penjumlahan
bersusun dengan teknik menyimpan, (2) mendeskripsikan cara mengatasi setiap jenis
kesulitan belajar operasi penjumlahan dengan teknik menyimpan. Penelitian merupakan
penelitian tindakan kelas. Subjek siswa kelas I SDN 3 Panjer. Teknik pengumpulan data
observasi, wawancara, dan tes. Hasil penelitian belum memahami simbol matematika,
pemahaman nilai tempat, penggunaan proses keliru, perhitungan dan belum lancar dalam
bahasa dan membaca. Cara mengatasinya menggunakan media konkret dan latihan cukup
dalam melakukan penjumlahan teknik menyimpan. Simpulan penelitian belum memahami
simbol dalam matematika, pemahaman nilai tempat, penggunaan proses keliru, perhitungan,
dan belum lancar dalam bahasa dan membaca.

Kata kunci: kesulitan belajar, penjumlahan, teknik menyimpan.

PENDAHULUAN Pemahaman nilai tempat suatu


bilangan sangatlah penting dalam
Sekolah Dasar (SD) sebagai bagian pengerjaan penjumlahan dengan teknik
dari pendidikan dasar merupakan tempat menyimpan karena bisa menjumlahkan
dimana siswa untuk pertama kalinya bilangan-bilangan sesuai dengan nilai
belajar membaca, menulis dan berhitung. tempat bilangan itu. Siswa kelas I yang
Pembelajaran matematika di kelas I SD tidak memahami nilai tempat akan
mencakup tiga cabang yaitu aritmetika, menjumlahkan angka tanpa melihat nilai
aljabar, atau geometri (Mulyono tempat dari angka yang telah mereka
Abdurrahman 2008). Ilmu berhitung jumlahkan. Peneliti terdorong untuk
merupakan bagian dari ilmu matematika melaksanakan penelitian dengan judul
yang harus ditamamkan pada usia dini di “Deskripsi Kesulitan Belajar Pada Operasi
tingkat SD. Ilmu berhitung terutama Penjumlahan Dengan Teknik Menyimpan
tentang penjumlahan ada dua yaitu Siswa Kelas I SD Negeri 3 Panjer
penjumlahan tanpa teknik menyimpan dan Kecamatan Kebumen Kabupaten Kebumen
penjumlahan dengan teknik menyimpan. Tahun Ajaran 2011/2012”.
Dari uraian diatas dapat dirumuskan masuk dalam tahap konkret-operassional
masalah sebagai berikut: (1) kesulitan apa yaitu dimana aktivitas mental anak
yang dialami siswa kelas I SDN 3 Panjer, terfokus pada objek-objek nyata ataupun
Kecamatan Kebumen, Kabupaten kejadian-kejadian yang pernah mereka
Kebumen tahun ajaran 2011/2012 dalam alami (2009).
pen-jumlahan bersusun dengan teknik Pada proses pembelajaran
menyim-pan, (2) bagaimana cara matematika tentang penjumlahan dengan
mengatasi setiap jenis kesulitan belajar teknik menyimpan dilakukan dengan
operasi penjumlahan dengan teknik benda-benda konkret misalnya dengan
menyimpan siswa kelas I SDN 3 Panjer, menghadirkan sebuah ataupun sekumpulan
Kecamatan Kebumen, Kabupaten objek agar siswa lebih memahami
Kebumen tahun ajaran 2011/2012. penjumlahan dengan teknik menyimpan.
Berdasarkan rumusan masalah, tujuan Mengenai pembelajaran penjumlahan
penelitian adalah: (1) mendeskripsikan teknik menyimpan, Heruman berpendapat
kesulitan apa yang dialami siswa dalam bahwa mengajar matematika tentang
penjumlahan bersusun dengan teknik operasi hitung penjumlahan dengan teknik
menyimpan, (2) mendeskripsikan cara menyimpan tidak semudah dengan operasi
mengatasi setiap jenis kesulitan belajar penjumlahan tanpa teknik menyimpan
operasi penjumlahan dengan teknik (2008).
menyimpan. Penelitian yang dilakukan Berkaitan dengan pengertian
diharapkan memberikan manfaat bagi matematika, Mulyono Abdurrahman mem-
berbagai pihak, baik secara teoritis yaitu berikan penjelasan dalam hakikat
menambah wawasan yang lebih luas matematika bahwa banyak orang mem-
tentang kesulitan belajar yang dihadapi pertukarkan antara matematika dengan
siswa pada operasi penjumlahan bersusun aritmetika atau berhitung, matematika
de-ngan teknik menyimpan serta manfaat sendiri cakupannya lebih luas dari
praktis bagi peneliti, lembaga, guru dan aritmetika. Jadi, aritmetika merupakan
pembaca. bagian dari matematika. Materi
Usia anak masuk sekolah dasar matematika yang diajarkan di kelas I SD
berbeda-beda. Berkaitan dengan hal ini, semester I adalah melakukan penjumlahan
Desmita menjelaskan bahwa usia rata-rata dan pengurangan sampai 20. Pada semester
anak Indonesia saat memasuki sekolah II adalah melakukan penjumlahan dan
dasar yaitu usia 6 tahun dan selesai di usia pengurangan sampai dua angka. Operasi
12 tahun. Jika usia tersebut mengacu pada penjumlahan ada dua yaitu penjumlahan
pembagian tahapan perkembangan anak, tanpa teknik menyimpan dan penjumlahan
usia tersebut berada pada dua masa per- de-ngan teknik menyimpan. Operasi hitung
kembangan, yaitu masa kanak-kanak pengurangan ada dua yaitu pengurangan
tengah yang berada pada usia 6 samapai 9 tanpa teknik meminjam dan pengurangan
tahun dan masa kanak-kanak akhir yaitu dengan teknik meminjam.
usia 10 sampai 12 tahun. Anak usia Penjumlahan dengan teknik
sekolah dasar memiliki karakteristik menyimpan diartikan sebagai penambahan
dimana mereka senang bermain, bergerak, dua bilangan atau lebih menjadi satu yang
senang bekerja dalam kelompok, dan dilambangkan dengan a dan b antara
senang me-rasakan atau melakukan sesuatu himpunan yang mempunyai anggota
secara langsung. Guru sekolah dasar sebanyak dengan himpunan sebanyak b
hendaknya mengembangkan pembelajaran anggota, dengan langkah menjumlahkan
yang me-ngandung unsur permainan, satuan dengan satuan dan puluhan dengan
mengusahakan siswa berpindah atau puluhan. Hasil dari penjumlahan satuan
bergerak, bekerja ataupun belajar dalam dengan satuan ditambahkan dengan hasil
suatu kelompok, serta memberikan dari penjumlahan puluhan dengan puluhan.
kesempatan anak terlibat langsung dalam Cara lain yang dapat digunakan dengan
pembelajaran. Pemikiran anak-anak SD mengubah bilangan yang akan dijumlah-
kan dengan bilangan penjumlah dalam meminjam terutama untuk bilangan dua
bentuk panjang, kemudian langkah selan- angka.
jutnya menjumlahkan dari belakang yaitu
satuan dengan satuan dan hasil dari pen- METODE PENELITIAN
jumlahannya ditambahkan dengan puluhan Penelitian tindakan kelas ini
dengan puluhan. dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri
Belajar adalah perubahan tingkah (SDN) 3 Panjer Kecamatan Kebumen,
laku. Hal ini sesuai dengan simpulan Kabupaten Kebumen. Penelitian dimulai
Skinner bahwa saat seorang belajar, dari bulan September 2011, dari saat mulai
responnya menjadi lebih baik, dan pengajuan judul sampai akhir tahap final
sebaliknya saat ia tidak belajar maka pengolahan data penelitian. Waktu
responnya akan menurun (Ramayulis, pelaksanaan penelitian akan dimulai pada
2010:226). Belajar resminya didefinisikan semester 2 tahun ajaran 2011/2012. Subjek
sebagai suatu perubahan dalam penelitian adalah siswa kelas I SDN 3
kemungkinan atau peluang terjadinya Panjer, Kecamatan Kebumen, Kabupaten
respon. Kesulitan belajar merupakan Kebumen tahun ajaran 2011/2012 yang
terjemahan dari istilah bahasa ing-gris berjumlah 17 orang yang terdiri dari 9
yaitu learning disability, dimana learning siswa laki-laki dan 8 siswa perempuan.
artinya belajar dan disability artinya Sumber data penelitian berasal dari guru
ketidakmampuan, sehingga learn-ing dan siswa.
disability diartikan sebagai ketidakmampu- Teknik pengumpulan data dengan
an belajar. Mengenai karakteristi anak observasi, wawancara dan tes. Observasi
berkesulitan belajar matematika yang saat pembelajaran meliputi materi
dijelaskan Lerner (1981) yaitu: (1) penjumlahan dengan teknik menyimpan
gangguan hubungan keruangan, (2) runtut, materi penjumlahan teknik
abnormalitas persepsi visual, (3) asosiasi menyimpan jelas, kelancaran dalam
visual-motor, (4) perseverasi, (5) kesulitan pembelajaran penjumlahan dengan teknik
mengenal dan memahami simbol, (6) menyimpan, penggunaan metode yang
gangguan penghayatan tubuh, (7) kesulitan sesuai dengan materi penjumlahan dengan
dalam bahasa dan membaca, (8) sekor PIQ teknik menyimpan dan penggunaan media
jauh lebih rendah daripada sekor VIQ. yang sesuai dengan materi penjumlahan
Kekeliruan umum yang dilakukan anak dengan teknik menyimpan. Observasi
berkesulitan belajar matematika adalah: (1) siswa saat pembelajaran meliputi kesiapan
kekurangan pemahaman tentang simbol, siswa dalam mengikuti pembelajaran,
(2) kekurangan pemahaman tentang nilai siswa aktif mengikuti pembelajaran
tempat, (3) penggunaan proses yang keliru, penjumlahan dengan teknik menyimpan,
(4) per-hitungan, (5) tulisan yang tidak siswa sungguh-sungguh dalam mengikuti
dapat di-baca (Mulyono Abdurrahman, penjumlahan dengan teknik menyimpan,
2003). siswa dapat berkomunikasi dengan baik,
Penggunaan media maupun proses dan siswa dapat mengikuti pembelajaran
pembelajaran yang menarik sangat dengan baik.
berpengaruh dalam siswa memahami Agar memperoleh data yang valid,
materi penjumlahan dengan teknik instrumen yang digunakan juga harus
menyimpan. Ini daiartikan agar siswa lebih valid. Peneliti menggunakan instrumen
merasa antusias dalam mengikuti proses yang berupa lembar pengamatan observasi,
pembelajaran matematika dan tidak akan wawancara, dokumentasi hasil belajar
mengalami kesulitan belajar matematika siswa dan tes. Data yang berupa data
tentang penjumlahan dengan teknik kualitataif (berupa nilai) dianalisis dengan
menyimpan. Peran guru sangat penting menggunakan diskriptif komparatif,
yaitu guru harus memberikan pemahaman sedangkan data yang berupa data kualitatif
ter-lebih dahulu tentang lebih memahami hasil wawancara menggunakan diskriptif
operasi penjumlahan dengan teknik kualitati berdasarkan hasil observasi dan
refleksi dari tiap-tiap siklus. Data selama dan terendah 40. Peneliti membuat rencana
penelitian dianalisis apa penyebab dari untuk tindakan selanjutnya. Pertemuna
kesulitan belajar tentang penjumlahan ketiga dilaksanakan hari Sabtu tanggal 31
dengan teknik menyimpan. Prosesdur Maret 2012 pukul 07.35-08.10. Pada
penelitian meliputi empat tahapan yaitu pertemuan ketiga siswa masih merasa
tahap perencanaan, tahap pelaksanaan kesulitan dalam menguraikan ke dalam
tindakan, tahap observasi dan tahap bentuk panjang. Hasil tes siswa
refleksi. memperoleh rata-rata 75,63 dengan 11
siswa sudah dapat menuntaskan hasil
HASIL DAN PEMBAHASAN belajarnya dan 4 siswa belum dapat
Siswa kelas I SDN 3 Panjer menuntaskan hasil belajarnya. Nilai
Kecamatan Kebumen, Kabupaten tertinggi 100 dan terendah 40.
Kebumen mengalami kesulitan dalam Peneliti membuat rencana untuk
belajar penjumlahan dengan teknik siklus kedua yaitu mengenai operasi hitung
menyimpan. Hal ini dapat dilihat dari tes penjumlahan teknik menyimpan dengan
siswa dimana dari 15 anak hanya ada 1 bersusun panjang. Siklus kedua pertemuan
anak yang sudah dapat menuntaskan pertama dilaksanakan hari Jum’at tanggal
hasilnya, dengan nilai tertinggi 100 dan 20 April 2012 pukul 09.00-10.10. Pada
nilai terendah 0. Adapun kriteria pertemuan ini sebagian siswa merasa
ketuntasan minimal kelas I SDN 3 Panjer kesulitan dalam menguraikan bentuk
adalah 66. panjang dan nilai tempat terutama untuk
Peneliti melaksanakan penelitian teknik menyimpan bersusun panjang antara
dalam upaya mengatasi kesulitan belajar 2 angka dan 1 angka. Nilai rata-rata hasil
operasi hitung penjumlahan dengan teknik tes siswa adalah 26,67 dengan 3 siswa
menyimpan yang dilaksanakan dalam tiga sudah dapat nenuntaskan hasil belajarnya
siklus. Pada siklus pertama peneliti dan 12 siswa belum dapat nenuntaskan
melakukan pembelajaran mengenai hasil belajarnya. Nilai tertinggi 100 dan
lambang bilangan, nama bilangan, terendah 0. Pertemuan kedua dilaksanakan
mengubah ke bentuk panjang dan nilai hari Senin 23 April 2012 pikul 07.35-
tempat. Siklus pertama pertemuan pertama 08.10. Pada pertemuan ini siswa masih
dilaksanakan hari Selasa tanggal 13 Maret merasa kesulitan pada penjumlahan
2012 pukul 07.35-08.45. pada siklus menyimpan antara 2 angka dan 1 angka.
pertama per-temuan pertama sebagian Nilai rata-rata yang diperoleh adalah 54
besar siswa merasa kesulitan pada materi dengan 6 siswa sudah dapat menuntaskan
nama bilangan, lambang billangan, hasil belajarnya dan 9 siswa belum dapat
menguraikan ke dalam bentu panjang dan menuntaskan hasil belajarnya. Nilai
nilai tempat terutama untuk bilangan yang tertinggi 100 dan terendah 0. Pertemuan
mempunyai angka 0 seperti 30, 50, 100, ketiga dilaksanakan hari Jum’at tanggal 27
103, 140 dan lain-lain. Nilai rata-rata 62,67 April 2012 pukul 09.00-10.10. Hasil yang
dengan 6 siswa dapat me-nuntaskan hasil diperoleh siswa masih merasa kesulitan
belajarnya dan 9 belum dapat menuntaskan dalam sifat pengelompokan. Nilai rata-rata
hasil belajarnya. Nilai tertinggi adalah 90 adalah 52 dengan 8 siswa sudah dapat
dan terendah adalah 40. Peneliti membuat menuntaskan hasil belajarnya dan 7 siswa
rencana untuk pertemuan kedua. belum dapat menuntaskan hasil belajarnya.
Pertemuan kedua dilaksanakan hari Senin Nilai tertinggi 100 dan terendah 40.
tanggal 26 Maret 2012 pukul 07.35-08.10. Peneliti membuat rencana
Hasil yang diperoleh ternyata siswa masih pembelajaran penjumlahan teknik
merasa kesulitan dalam menguraikan ke menyimpan dengan cara bersusun pendek
dalam bentuk panjang. Nilai rata-rata 70, pada siklus ketiga. Pertemuan pertama
dengan 9 siswa sudah dapat menuntaskan dilaksanakan hari Kamis tanggal 3 Mei
hasil belajarnya dan 6 siswa belum dapat 2012 pukul 07.35-08.10. pada pertemuan
menuntaskan belajarnya. Nilai tertinggi 90 pertama sebagian besar siswa merasa
kesulitan melakukan penjumlahan teknik pada siklus kedua dengan melakukan
menyimpan bersusun pendek antara 2 penjumlahan teknik menyimpan dengan
angka dan 1 angka. Nilai rata-rata 72 bersusun panjang. Menurut Wahyudin
dengan 11 siswa sudah dapat menuntskan (2008: 10) bahwa “Pada kanak-kanak dan
hasil belajar dan 4 siswa belum dapat kelas I suatu himpunan dikembangkan
menuntsskan hasil belajar. Nilai tertinggi dengan objek-objek yang nyata”. Oleh
100 dan terendah 0. Peneliti melanjutkan karena itu, peneliti menambah media rak
pada pertemuan kedua yang dilaksakan nilai tempat dalam pembelajaran. Peneliti
hari Sabtu tanggal 5 Mei 2012 pukul juga mengajarkan operasi hitung dengan
07.35-08.10. Nilai rata-rata 80 dengan 12 cara pengelompokkan. Melihat kekeliruan
siswa sudah dapat menuntaskan hasil be- siswa yaitu belum memahami nilai tempat
lajar dan 3 siswa belum dapat menuntaskan dan menggunakan proses yang keliru
hasil belajar. Nilai tertinggi 100 dan dalam melakukan penjumlahan
terendah 0. menyimpan dengan bersusun panjang
Peneliti melakukan perbandingan sesuai dengan yang diuraikan Mulyono
hasil evalusi siswa untuk mengetahui Abdurrahman (2003: 261) bahwa ”Anak
seberapa banyak siswa yang mengalami mengalami kesulitan belajar matematika
kesulitan belajar penjumlahan dengan sering mengalami kesulitan dalam me-
teknik menyimpan. ngenal dan menggunakan simbol-simbol
dalam matematika seperti +, -, =, <, > dan
Per-
bandi
Siklus
Pertemuan lain sebagainya”.
ngan
Nilai
I
90
II
100
III
100
I
100
II
100
III
100
I
100
II
100
Peneliti melakukan siklus ketiga
ter-
tinggi
yaitu melakukan penjumlahan menyimpan
Nilai
te-
40 0 20 0 0 0 0 20
dengan cara bersusun pendek. Kesulitan
rendah
Rata- 62,67 70 75,63 26,67 54 52 72 80
siswa dalam mengerjakan penjumlahan
rata
Nilai 60 0 90 0 100 0 100 100
teknik menyimpan dengan bersusun
paling
sering
pendek sesuai dengan pernyataan Mulyono
mun-
cul
Abdurrahman (2003: 262-263)
Ke-
tuntas-
40% 20% 73% 20% 40% 53% 73% 80%
“Kekurangan pemahaman tentang simbol,
an
Belum 60% 80% 27% 80% 60% 47% 27% 20%
nilai tempat, penggunaan proses yang
tuntas keliru, perhitungan dan tulisan yang tidak
dapat dibaca merupakan kekeliruan umum
Pada siklus pertama peneliti yang dilakukan siswa dalam
melakukan pembelajaran dengan materi menyelesaikan tugas-tugas dalam bidang
nama bilangan, lambang bilangan, nilai studi matematika”
tempat dan menguraikan bentuk panjang.
Pada siklus pertama ada siswa yang SIMPULAN DAN SARAN
mengalami kesulitan belajar operasi Berdasarkan penelitian diperoleh
penjumlahan teknik menyimpan karena kesimpulan bahwa: (1) kesulitan belajar
belum lancar dalam membaca. Hal ini yang dialami siswa dalam penjumlahan
sesuai yang diuraikan Jhonshon dan dengan teknik menyimpan adalah siswa
Myklebust dalam Mulyono Abdurrahman belum memahami simbol dalam
(2003;261-262) “ Matematika pada matematika, pemahaman nilai tempat,
hakikatnya adalah simbolis, kesulitan penggunaan proses yang keliru,
dalam belajar mempengaruhi kemampuan perhitungan dan belum lancar dalam
anak di bidang matematika. Anak yang bahasa dan membaca, (2) cara mengatasi
mengalami kesulitan membaca juga akan kesulitan belajar yang dihadapi siswa
mengalami kesulitan dalam memecahkan adalah menggunakan media konkret agar
soal matematika yang berbentuk cerita lebih memahami nilai tempat, proses
tertulis”. perhitungan dan perhitungan serta latihan
Hasil pada siklus pertama yang cukup dalam melakukan penjumlahan
menjadikan peneliti melanjutkan penelitian teknik menyimpan.
Penggunaan media dan metode yang
bervariasi lebih ditekankan untuk
meningkatkan proses dan hasil belajar
siswa.

DAFTAR PUSTAKA Sugiono . (2009). Metode Penelitian


Desmita. (2009). Psikologi Perkembangan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.
Peserta Didik. Bandung: Bandung: Alfabeta.
Rosdakarya. Ramayulis. (2010). Ilmu Pendidikan Islam.
Gatot Muhsetyo. (2010). Pembelajaran Jakarta: Kalam Mulia.
Matematika Di SD. Jakarta: Udin S. Winataputra. (2008). Teori Belajar
Universitas Terbuka. dan Pembelajaran. Jakarta:
Heruman. (2008). Model Pembelajaran Universitas Terbuka.
Matematika Di sekolah Dasar. Wahyudi. (2008). Pembelajaran
Bandung: Rosdakarya. Matematika Di Sekolah Dasar.
Lexy J. Moleong. (2005). Metodologi Surakarta: UNS.
Penelitian Kualitatif. Bandung: Wahyudin. (2008). Pembelajaran dan
Remaja Rosdakarya. Model-model pembelajaran:
Moh. Nazir. (2005). Metode Penelitian. Pelengkap Untuk Meningkatkan
Bogor: Ghalia Indonesia. Kompetensi Pedagogis Para Guru
Mulyono Abdurrahman. (2003). dan Calon Guru Profesional. Jakarta
Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan : IPA Abong.
Belajar. Jakarta: Rineka Karya.
PERSETUJUAN

Jurnal Penelitian dengan judul:


“Deskripsi Kesulitan Belajar Pada Operasi Penjumlahan Dengan Teknik Menyimpan Siswa
Kelas I SD Negeri 3 Panjer Kecamatan Kebumen Kabupaten Kebumen Tahun Ajaran
2011/2012”
Disusun oleh:
Nama : Diah Putri Lestari
NIM : X7210024
Telah disetujui guna memenuhi persyaratan ujian Skripsi Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan
Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Surakarta, September 2012

Mengetahui
Pembimbing I Pembimbing II

Drs. Triyono, M.Pd Drs. Joharman, M.Pd


NIP 19551211 198403 1 001 NIP 19560525 198003 1 003

Anda mungkin juga menyukai