Anda di halaman 1dari 2

Keutamaan Akhlak dalam Membangun Kemajuan Bangsa

Assalamua’alaikum warahaamatullahi wabarakatuh

Innal hamdalillah nahmaduhu wa nasta’inuhu wa nastaghrifuruhu, wa na’udzubillahi


min syururi anfusina wa min sayyiati a’malina, man yahdihillahu falaa mudhillah wa maa
yudlilhu falaa hadiyalah. Asyhadu an laa ialaaha illalah, wa asyhadu anna muhammadan
‘abduhu wa rasuluhu. Laa nabiya wa la rosula ba’ da

Yang terhormat bapak/ibu dewan juri lomba pidato

Yang saya hormati bapak/ibu guru pendamping

Serta tidak lupa pula peserta lomba pidato yang saya sayangi dan saya banggakan

Pertama-tama marilah kita panjatkan puja dan puji syukur atas rahmat dan karunia
yang telah Allah limpahkan kepada kita sehingga kita dapat berkumpul di tempat yang
InsyaaAllah penuh barokah dalam keadaan sehat wal afiyat. Sholawat dan salam senantiasa
kita haturkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang telah menunjukkan jalan
kepada kita sehingga kita terbebas dari masa jahiliyah dan dapat menikmati indahnya Islam
seperti saat sekarang ini.

Pada kesempatan kali ini, saya akan menyampaikan pidato dengan tema “Keutamaan
Akhlak dalam Membangun Kemajuan Bangsa”. Generasi muda adalah generasi masa depan.
Alangkah indahnya ketika penerus masa depan memiliki akhlak sesuai dengan apa yang
diperintah dan diajarkan oleh baginda Nabi Muhammad SAW. Akhlak mulia adalah kunci
untuk meraih segala kemuliaan. Tanpa akhlak mulia maka kehidupan ini akan kacau balau
dan tidak akan terjadi keadilan yang didambakan oleh semua orang. Saya prihatin dengan
keadaan pemuda sekarang yang bergaul tanpa sebuah batasan agama. Kondisi itu menjadikan
akhlak kaum muda semakin jauh dari agama dan etika yang ada. Padahal, ia adalah penerus
masa depan yang diharapkana di masa mendatang, termasuk oleh orang tuanya.

Peran orang tua untuk mendidik anaknya dengan agama sangat diperlukan, serta terus
mengontrol pergaulan anaknya agar tidak salah jalan. Selain itu, pendidikan dari lembaga-
lembaga pendidikan juga harus mengarah pada akhlak yang sesuai dengan tuntutan agama,
sehingga seluruhnya mengarah kepada pendidikan akhlak yang mulia. Membangun akhlak
mulia sebenarnya bisa dilakukan, yaitu dengan cara mendekatkan bangsa ini dengan kitab
suci, tempat ibadah, dan dengan para tokoh yang bisa dijadikan tauladan. Membangun akhlak
mulia adalah sama halnya dengan membangun atau membersihkan hati, ruh, atau jiwa.

Sekedar menjadikan orang pintar mungkin saja bisa dilakukan dengan cara dibuatkan
sekolah. Tetapi, seseorang yang berhati bersih tidak cukup melalui sekolah dan atau bahkan
sampai perguruan tinggi sekalipun. Bahkan dalam Islam, kedudukan akhlak lebih tinggi
daripada ilmu. Maka pemuda yang berilmu namun tidak berakhlak baik, mereka tidak lebih
baik dari pemuda yang berakhlak mulia walaupun ilmunya sedang-sedang saja. Betapa Islam
lebih mengutamakan akhlak daripada ilmu, karenanya Allah swt mengutus Nabi Muhammad
SAW untuk menyempurnakan akhlak mulia, sebagaimana dalam hadits yang diriwayatkan
oleh Al-Baihaqi nomor hadis 40.
ُ ْ‫ِإنَّ َما بُِعث‬
‫ت ُأِلتَ ِّم َم َم َكا ِر َم اَأل ْخاَل ِق‬
Artinya: “Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak mulia”.

Negara dan bangsa yang dipimpin oleh orang-orang yang berakhlak mulia, maka tidak
akan ada lagi kesenjangan yang terlalu jauh, tidak akan ada berbagai mafia yang pasti
merugikan banyak orang, tidak akan ada monopoli terhadap sumber-sumber ekonomi yang
menjadikan rakyat semakin miskin dan seterusnya. Hal-hal buruk dan tatanan masyarakat
tersebut tidak akan terjadi jika akhlak mulia berhasil dibangun. Semoga kita semua, utamanya
pemuda hari ini, dapat mewarisi akhlak Nabi Muhammad SAW, meneladani karakter beliau,
sehingga nantinya terciptalah negara Indonesia yang baldatun thayyibatun wa rabbun
ghafuur. Karena pemuda hari ini menjadi penentu nasib bangsa Indonesia nanti.

Sekian yang dapat saya sampaikan, terimakasih atas perhatiannya dan mohon maaf
apabila terdapat tutur kata atau perilaku saya yang kurang berkenan. Saya akhiri, Wa billaahi
taufik wal hidayah, Wassalamua’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Anda mungkin juga menyukai