Anda di halaman 1dari 3

TATALAKSANA PEMANTAUAN TERKAIT DAMPAK

RENOVASI, REKONTRUKSI, ATAU KONTRUKSI GEDUNG


DAN FASILITAS FISIK RUMAH SAKIT

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :


RSUD KOMODO 1/2
KAB. MANGGARAI
BARAT
Tgl. Berlaku : Ditetapkan di : Labuan Bajo.
SOP Pada Tanggal :

RSUD Komodo
Kabupaten Manggarai Barat,

Drg. Mikael Yaman


Pembina IV/a
NIP. 19640928 201001 1 002
Pengertian 1. Suatu proses tindakan sebagai upaya pencegahan dan
pengendalian infeksi akibat renovasi, rekontruksi, kontruksi
bangunan/gedung di RSUD Komodo.
2. Renovasi, rekontruksi, atau kontruksi adalah kegiatan
untuk memperbaiki/membangun gedung/bangunan baik
gedung/bangunan lama ataupun baru yang dilakukan di
area RSUD Komodo.

Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah pencegahan dan


pengendalian infeksi sebagai dampak renovasi, rekontruksi,
atau kontruksi bangunan di RSUD Komodo.

Kebijakan -

Prosedur Kerja 1. Sebelum kegiatan berlangsung:


a. Manajemen rumah sakit mengadakan pertemuan
dengan unit terkait seperti pimpinan proyek, PPK, Tim
Penerima Barang dan Jasa, Bagian Umum, Komite
PPI.
b. Komite PPI memberikan kajian terhadap risiko dampak
yang ditimbulkan akibat renovasi, rekontruksi, atau
kontruksi bangunan kepada manajemen rumah sakit
dan pimpinan proyek.
c. Komite PPI memberikan edukasi kepada pimpinan dan
pelaksana proyek terkait rekomendasi PPI yang harus
dilakukan sebelum, selama dan setelah kegiatan
renovasi, rekontruksi, atau kontruksi.
d. Bila hasil kajian pada point b didapatkan Kewaspadaan
Tingkat I dan II, maka tidak diperlukan surat ijin dari
Komite PPI.
TATALAKSANA PEMANTAUAN TERKAIT DAMPAK
RENOVASI, REKONTRUKSI, ATAU KONTRUKSI GEDUNG
DAN FASILITAS FISIK RUMAH SAKIT

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :


RSUD KOMODO 2/3
KAB. MANGGARAI
BARAT
f. Komite PPI menyerahkan surat ijin kepada pimpinan
proyek untuk dilakukan penandatanganan bahwa
kegiatan bisa dilaksanakan, serta menyerahkannya
kepada manajemen rumah sakit.
g. Komite PPI akan membuat laporan tertulis kepada
Manajemen rumah sakit terkait pelaksanaan
rekomendasi PPI dan memberikan rekomendasi ulang
bila rekomendasi PPI tidak dipatuhi/dijalankan.

2. Selama kegiatan berlangsung:


a. Komite PPI akan memantau segala aktifitas selama
kegiatan renovasi, rekontruksi, kontruksi dan membuat
laporan tertulis kepada manajemen rumah sakit.
b. Bila ada hal-hal yang tidak sesuai dengan
rekomendasi PPI, Komite PPI akan melakukan edukasi
kepada pelaksana proyek dan membuat rekomendasi
kepada manajemen rumah sakit yang ditembuskan
kepada pimpinan proyek, misalnya penambahan
partisi, penghentian kegiatan sementara, dll.

3. Setelah kegiatan berlangsung:


a. Komite PPI akan memantau segala aktifitas setelah
kegiatan renovasi, rekontruksi, kontruksi dan membuat
laporan tertulis kepada manajemen rumah sakit.
b. Bila ada hal-hal yang tidak sesuai dengan
rekomendasi PPI, Komite PPI akan melakukan edukasi
kepada pelaksana proyek dan membuat rekomendasi
kepada manajemen rumah sakit yang ditembuskan
kepada pimpinan proyek, misalnya pembersihan
bangunan, pemberesan alat/bahan, dll.
c. Bila diperlukan, Komite PPI akan membuat
rekomendasi untuk dilakukan pemeriksaan sterilitas
ruangan dan kualitas udara/air pada ruangan yang
dilakukan renovasi/rekontruksi, khususnya pada
ruangan rawat inap atau pelayanan langsung kepada
pasien.
d. Hasil pemeriksaan sterilitas ruangan dan atau kualitas
Prosedur Kerja udara/air akan dilakukan tindak lanjut oleh Komite PPI
berkoordinasi dengan penanggung jawab ruangan,
serta akan dilaporkan kepada manajemen rumah sakit.
TATALAKSANA PEMANTAUAN TERKAIT DAMPAK
RENOVASI, REKONTRUKSI, ATAU KONTRUKSI
BANGUNAN DAN SARANA RUMAH SAKIT

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman:


RSUD KOMODO 3/3
KAB. MANGGARAI
BARAT
1. Direktur
2. PPK.
3. KTU.
4. IPSRS.
Unit Terkait
5. LAB.
6. Tim Penerima Barang dan Jasa.
7. Komite PPI.

Anda mungkin juga menyukai