Anda di halaman 1dari 34

DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN MANGGARAI

YAYASAN SUKMA PUSAT KEUSKUPAN RUTENG


SMP ST. STEFANUS KETANG

DRAFT
DOKUMEN I KURIKULUM

i|DOKUMEN I KURIKULUM
KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN DAN KURIKULUM 2013
TAHUN PELAJARAN : 2017/2018
KECAMATAN LELAK

LEMBAR PENGESAHAN
Kepala Sekolah SMP St. Stefanus Ketang
Kecamatan Lelak
Telah mengesahkan dan memberlakukan KTSP dan K-13 pada SMP St. Stefanus Ketang
Tahun Pelajaran 2017/2018

Disahkan di : Ruteng
Pada Tanggal : ...................................................

Komite SMP St. Stefanus Ketang Kepala Sekolah

Frans Ebat Rm. Valerianus P. Jempau, Pr.,S.Fil.

Mengetahui
Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga
Kabupaten Manggarai

Maksimus Gandur, S.Sos


NIP : 19631231 198603 1 396

ii | D O K U M E N I K U R I K U L U M
TIM PENYUSUN

Nama Tim Penyusun Pekerjaan/Jabatan

Ketua Rm. Valerianus P. Jempau, Pr.,S.Fil. Kepala Sekolah

Sekretaris Nikolaus Tarung

Anggota 1. Alfonsus Jekaut, S.Pd. Wakasek

2. Elvira Ria, S.Pd. Kaur Kurikulum

3. Fransiskus Gambur, S.Pd. Guru

4. Fransiskus Panja, S.Pd. Kaur Humas

5. Ferdinandus G. Tantris, S.Pd. Kaur Kesiswaan

6. Stefanus Janu, S.Pd. Guru

7. Aleks Rasul Kaur Sarpras

8. Yosefina Bahung, S.Pd. Guru

9. Anna Elisabeth Kasmiati, S.S Guru

10. Ambrosius Hargen, S.Pd. Guru

11. Kornelia Mimu, S.Pd. Guru

12. Rofina Jelu, S.Pd. Guru

13. Stefanus Sandung, S.Pd. Guru

14. Maria S.H. Lalong, S.Pd. Guru

15. Hieronymus Narto, S.Pd. Guru

16. Adrianus Daduk, S.Pd. Guru

17. Bonefasius Co’o, S.Pd. Guru

18. Leonardus Larum, S.Pd. Guru

19. Ladislaus Hatul, S.Pd. Guru

20. Herman Agung, S.Fil Guru

21. Priska Surianti Nggajo, S.Pd Guru

22. Nikolaus Tarung Pegawai

23. Fransiska Mambung Pegawai

Narasumber Drs. Yeremias Jehamat Ketua UPA

iii | D O K U M E N I K U R I K U L U M
PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah atas limpahan rahmat dan penyertaannya
sehingga kami segenap stake holder pendidikan pada lembaga SMP St. Stefanus Ketang telah
menyusun Kurikulum Tingkat Satuan pendidikan (KTSP) sebagai landasan dan juga
pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendididkan atau
cita-cita dan idealisme.
Dalam proses pembelajaran, kurikulum merupakan salah satu komponen yang sangat
penting, selain guru, sarana prasarana pendidikan lainnya. Sesuai dengan Undang-Undang
Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan Nasional disebutkan bahwa,
pengembangan kurikulum dilakukan dengan mengacu sesuai Standar Nasional Pendidikan
yang meliputi Standar Isi, Standar Kompetensi Lulusan yang telah ditetapkan oleh BSNP dan
model-model KTSP yang dihasilkan oleh Pusat Kurikulum.
SMP St. Stefanus Ketang telah menyusun kurikulum sesuai dengan Standar Nasional
Pendidikan yang telah ditetapkan oleh BSNP dan model-model KTSP. Adapun penyusunan
kurikulum yang dihasilkan yakni dengan mengacu pada amanat Undang- Undang No. 20
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun
2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor
22, 23, dan 24 Tahun 2006 menerangkan tentang :
1. Kerangka dasar dan struktur kurikulum yang merupakan pedoman dalam
penyusunan kurikulum
2. Beban belajar bagi peserta didik
3. Pengembangan kurikulum
4. Kelender pendidikan
Pada penyusunan kurikulum ini juga dikembangkan dengan prinsip diversifikasi
sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah/karakteristik daerah, sosial budaya
masyarakat setempat dan peserta didik. Namun demikian, kami menyadari bahwa
penyusunan kurikulum ini masih jauh dari kesempurnaan. Penyempurnaan secara
berkelanjutan akan terus dilakukan demi terwujudnya nilai perbaikan dan pembaharuan ke
arah yang lebih positif dan kompetitif.
Selain menjalankan kurikulum KTSP, SMP St. Stefanus juga menjalankan kurikulum
2013 yang akan diterapkan pada tahun pelajaran 2017/2018. Lembaga SMP St. Stefanus

iv | D O K U M E N I K U R I K U L U M
Ketang menerapkan kurikulum 2013 pada kelas VII sedangkan Kelas VIII dan IX
menjalankan kurikulum KTSP.
Akhirnya kami mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada semua pihak,
terutama kepada seluruh staf sekolah, para pengurus komite sekolah yang telah membantu
memberikan masukan dan arahan yang sangat bermanfaat sehingga terwujudnya kurikulum
ini.
Semoga Allah senantiasa memberikan petunjuk terhadap segala upaya yang kita lakukan bagi
peningkatan mutu pendidikan di Indonesia, menjalankan amanat UUD 1945, mencerdaskan
kehidupan bangsa.
Ketang, 18 Juli 2017
Kepala SMP St. Stefanus Ketang

Rm. Valerianus P. Jempau, Pr. S.Fil.

v|DOKUMEN I KURIKULUM
DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan .................................................................................. ii
Kata Pengantar .......................................................................................... iv
Daftar Isi ................................................................................................... vi
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .............................................................................. 1
B. Landasan Hukum .......................................................................... 2
C. Tujuan Penyusunan Kurikulum .................................................... 2
D. Prinsip Pengembangan Kurikulum ............................................... 3
BAB II VISI, MISI, DAN TUJUAN3
A. Visi Sekolah .................................................................................. 5
B. Misi Sekolah ................................................................................. 5
C. Tujuan Pendidikan Sekolah ......................................................... 5
BAB III STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM
A. Struktur Kurikulum ....................................................................... 7
B. Muatan Kurikulum ........................................................................ 7
BAB IV KELENDER PENDIDIKAN
A. Permulaan Tahun Ajaran .............................................................. 13
B. Pengaturan Waktu Belajar Efektif ................................................ 13
C. Penetapan Kalender Pendidikan................................................ 14
D. Pengaturan Waktu Libur .............................................................. 21
Bab V PENGEMBANGAN SILABUS
A. Prinsip Pengembangan Silabus ................................................. 22
B. Langkah-Langkah Pengembangan Silabus ................................ 24
C. Pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran .............. 27
BAB VI PENUTUP
A. Kesimpulan .................................................................................. 28
B. Saran – saran ................................................................................. 28
LAMPIRAN

vi | D O K U M E N I K U R I K U L U M
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kurikulum dikembangkan sebagai pedoman yang digunakan untuk meningkatkan
kualitas pendidikan juga sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk
mencapai tujuan pendidikan tertentu. Tujuan tertentu itu meliputi tujuan pendidikan
nasional serta kesesuaian dengan kekhasan, kondisi dan potensi daerah, satuan pendidikan
dan peserta didik. Oleh karena itu, kurikulum disusun oleh satuan pendidikan untuk
memungkinkan penyesuaian dengan kebutuhan dan potensi yang ada di daerah.
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah kurikulum operasional yang
disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing satuan pendidikan. Pengembangan KTSP
lebih bermuara pada pemanfaatan seluruh potensi Sekolah dan komponen pendukung
lainnya. Pengembangan KTSP mengacu pada standar nasional pendidikan untuk menjamin
pencapaian tujuan pendidikan nasional. Standar nasional pendidikan terdiri atas standar isi,
proses, kompetensi lulusan, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan,
pembiayaan, dan penilaian pendidikan. Dua dari kedelapan standar nasional pendidikan
tersebut, yaitu Standar Isi sebagaimana tertuang dalam Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional No. 22 Tahun 2006, Standar Kompetensi Lulusan (SKL) sebagaimana tertuang
dalam peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 23 Tahun 2006, merupakan acuan
utama bagi SMP St. Stefanus Ketang dalam mengembangkan Kurikulum.
Selain menjalankan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), lembaga SMP
St. Stefanus Ketang juga menjalankan Kurikulum 2013 sebagai tindak lanjut perubahan
Kurikulum dari KTSP ke kurikulum 2013. Hal ini sebagaimana yang diharapkan
Pemerintah yaitu untuk menghadapi persaingan global yang semakin maju, lebih dari itu
dengan mengembangkan kurikulum 2013 bertujuan untuk memperbaiki kualitas
pendidikan di Indonesia dan menciptakan kualitas penerus yang bermutu. Sehingga
mengacu pada Permendikbud No. 20, 21, 22, dan 23 Tahun 2016 tentang Standar
Kompetensi Lulusan, Standar Isi, Standar Proses, Standar Penilaian pendidikan Dasar dan
Menengah, Lembaga SMP St. Stefanus Ketang menjalankan kurikulum 2013 yang akan
mulai diterapkan pada kelas VII tahun Pelajaran 2017/2018. Sedangkan kelas VIII dan IX
masih memberlakukan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
Dengan pemanfaatan kekuatan sekolah dan komponen lainnya diharapkan mutu
pendidikan SMP St. Stefanus Ketang Kecamatan Lelak, meningkat.
1|DOKUMEN I KURIKULUM
B. Landasan Penyusunan Kurikulum
1. Landasan Penyusunan KTSP
a. Undang-undang Republik Indonesia No. 20/2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional Ketentuan dalam UU 20/2003 yang mengatur kurikulum, adalah Pasal 1
ayat(19); Pasal 18 ayat (1), (2), (3), dan (4); Pasal 32 ayat (1), (2), (3); Pasal 35
ayat (2); Pasal 36 ayat (1), (2), (3), (4); Pasal 37 ayat (1), (2), (3); Pasal (1), (2),
(3); Pasal 38 ayat (1), (2).
b. Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan,
Pasal 17 ayat 1: ‘’Kurikulum tingkat satuan pendidikan SD/SMALB, SMK/MAK,
atau bentuk lain yang sederajat dikembangkan sesuai dengan satuan pendidikan,
potensi daerah/karakteristik daerah, sosial budaya masyarakat setempat, dan
peserta didik”
c. Standar isi
Standar isi ( SI) mencakub lingkup materi dan tingkat kompetensi untuk mencapai
kompetensi lulusan pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Termasuk dalam SI
adalah kerangka dasar dan struktur kurikulum, Standar Kompetensi (SK),
Kompetensi Dasar (KD) setiap mata pelajaran pada setiap semester dan setiap jenis
dan jenjang pendidikan dasar dan menengah.
SI ditetapkan dengan Kepmendiknas no.22 tahun 2006
1. Standar kompetensi lulusan
SKL merupakan kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup
sikap,pengetahuan dan keterampilan sebagaimana yang ditetapkan dengan
Kepmendiknas no.23 tahun 2006
2. Permendiknas no.6 tahun 2007 : perubahan permen no.24 tahun 2006, yang
berbunyi : “satuan pendidikan dapat mengadopsi atau mengadaptasi model
kurikulum tingkat satuan pendidikan dasar menengah yang disusun oleh badan
penelitian dan pengembangan departemen pendidikan nasional bersama dengan
unit terkait”.
3. Panduan penyusunan kurikulum tingkat satuan pendidikan.
C. Tujuan Penyusunan Kurikulum
1. Tujuan penyusunan KTSP
KTSP disusun sebagai bahan acuan SMP St. Stefanus Ketang Kecamatan
Lelak Kabupaten Manggarai,dalam melaksanakan seluruh proses pembelajaran

2|DOKUMEN I KURIKULUM
untuk mencapai visi,misi dan tujuan pendidikan, baik tujuan pendidikan nasional
maupun tujuan pendidikan sekolah dengan memperhatikan karakteristik sekolah
dan lingkungannnya.
D. Prinsip Pengembangan KTSP
1. Prinsip Pengembangan KTSP
KTSP SMP St. Stefanus Ketang Kecamatan Lelak Kabupaten Manggarai ,
dikembangkan sesuai dengan relevasi dan karakteristik satuan pendidikan di bawah
kordinasi dan supervise dinas pendidikan pemuda dan olahraga kabupaten
manggarai untuk pendidikan dasar ( SD dan SMP).pengembangan KTSP SMP St.
Stefanus Ketang Kabupaten Manggarai, mengacu pada standar isi dan standar
kompetensi lulusan dan berpedoman pada panduan penyusunan kurikulum yang
disusun oleh Badan Standar Nasional Pendidikan, serta memperhatikan
pertimbangan komite sekolah/Madrasah.
KTSP SMP St. Stefanus Ketang Kecamatan Lelak Kabupaten Manggrai
,dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip sebagai berikut:
a. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta
didik dan lingkungannya.
Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik
memiliki posisi sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa, berakhlak
mulia,sehat.berilmu,cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mendukung pencapaian tujuan
tersebut pengembangan kompetensi peserta didik disesuaikan dengan
potensi,perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik serta
tuntutan lingkungan
b. Beragam dan terpadu
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan keragaman
karakteristik peserta didik, kondisi daerah, dan jenjang serta jenis pendidikan,
tanpa membedakan agama, suku, budaya dan adat istiadat, serta status sosial
ekonomi dan gender. Kurikulum meliputi substansi komponen muata wajib
kurikulum, muatan lokal, dan pengembangan diri secara terpadu, serta disusun
dalam keterkaitan kesinambungan yang bermakna dan tepat antar substansi.

3|DOKUMEN I KURIKULUM
c. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni
Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu
pengetahuan, teknologi dan seni berkembang secara dinamis, dan oleh karena
itu semangat dan isi kurikulum mendorong peserta didik untuk mengikuti dan
memanfaatkan secara tepat perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi , dan
seni.
d. Relevan dengan kebutuhan kehidupan
Pengembangan kutikulum dilakukan dengan melibatkan pemangku
kepentingan (stakeholders) untuk menjamin relevansi pendidikan dengan
kebutuhan kehidupan, termasuk didalamnya kehidupan bermasyarakat, dunia
usaha dan dunia kerja. Oleh karena itu, pengembangan keterampilan pribadi,
keterampilan berpikir , ketrampilan sosial, keterampilan akademi, dan
keterampilan vokasional merupakan keniscayaan.
e. Menyeluruh dan berkesinambungan
Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi, bidang
kajian keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan disajikan secara
berkesinambungan antar semua jenjang pendidikan.
f. Belajar sepanjang hayat.
Kurikulum dirahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan dan
pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat. Kurikulum
mencerminkan keterkaitan antara unsur-unsur pendidikan, pendidikan formal,
non formal, dan informal, dengan memperhatikan kondisi dan tuntutan
lingkungan yang selalu berkembang serta arah pengembangan manusia
seutuhnya.
g. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah.
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional dan
kepentingan daerah untuk membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa
dan bernegara. Kepentingan nasional dan kepentingan daerah harus saling
mengisi dan memberdayakan sejalan dengan motto bhineka tunggal ika dalam
kerangka negara kesatuan republik indonesia.

4|DOKUMEN I KURIKULUM
BAB II
VISI, MISI DAN TUJUAN SEKOLAH
A. VISI
SMPK St. Stefanus Ketang sebagai basis pembentukkan manusia yang beriman, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, berdaya kreasi-inovatif, disiplin, mandiri dan bertanggung
jawab
B. MISI

1. Melaksanakan pembinaan iman dan etika demi pengembangan dan pertumbuhan iman
dan moral yang benar
2. Mengefektifkan proses belajar mengajar dan mengembangkan kemampuan berpikir
kritis
3. Mengupayakan penegakan kedisiplinan atau pola hidup tertib
4. Menyelenggarakan bimbingan belajar di luar waktu KBM
5. Menggalakkan latihan-latihan ketrampilan dan ethos kerja yang sehat serta mental
hidup mandiri dan bertanggung jawab
6. Mengupayakan peningkatan profesionalisme para pendidik serta memperhatikan
kesejahteraan hidupnya
7. Melaksanakan kegiatan ekstrakurikuler demi mengasah potensi dan meningkatkan
daya kreasi peserta didik
8. Menyediakan sarana – prasarana yang menunjang peningkatan mutu prestasi kegiatan
akademik dan non akademik

C. Tujuan Pendidikan Sekolah


Berdasarkan visi dan misi diatas dan sesuai dengan tujuan pendidikan dasar dan
menengah dalam peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 yaitu, ‘’Meletakkan dasar
kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup
dan mengikuti pendidikan lebih lanjut’’, maka adapun tujuan yang ingin dicapai SMP St.
Stefanus Ketang Kecamatan Lelak Kabupaten Manggarai, adalah sebagai berikut :
1. Terwujudnya pengembangan kurikulum yang adaptif dan proaktif
a. Menghasilkan perangkat kurikulum satuan pendidikan yang lengkap, mutakhir
dan berwawasan ke depan
b. Menghasilkan silabus KTSP SMP St. Stefanus Ketang yang sesuai dengan
karakteristik siswa dan lingkungan sekolah.
c. Menghasilkan RPP yang lengkap untuk kelas VII – IX SMP St. Stefanus Ketang
untuk semua mata pelajaran sesuai dengan tuntutan kurikulum
d. Menghasilkan pelaksanaan pengembangan kurikulum muatan lokal
e. Menghasilkan pelaksanaan pengembangan kurikulum pengembangan diri
5|DOKUMEN I KURIKULUM
2. Terwujudnya proses pembelajaran yang efektif dan efisien
a. Menghasilkan penyelenggaraan pembelajaran dengan pendekatan Scientifik,
Kontekstual, Inquiry dan pendekatan lainnya
b. Menghasilkan pengembangan metode pembelajaran yang relevan
c. Menghasilkan pengembangan strategi pembelajaran
d. Menghasilkan pengembangan media pembelajaran yang menarik dan mendukung
proses KBM
3. Terwujudnya lulusan yang cerdas dan kompetitif
a. Mewujudkan lulusan yang berdaya saing tinggi
b. Mewujudkan prestasi lulusan di tingkat provinsi dan nasional
c. Menghasilkan pengembangan kegiatan bidang akademik
d. Menghasilkan kemampuan olahraga yang tangguh dan kompetetif
e. Menghasilkan kemampuan seni yang tangguh dan kompetitif
f. Menghasilkan siswa/i yang beriman bertagwa serta aktif dalam kegiatan agama
katolik
4. Terwujudnya SDM yang memiliki kemampuan dan kesanggupan kerja yang
tinggi
a. Menghasilkan pengembangan dan peningkatkan kompentensi pendidik dan
tenaga kependidikan
b. Menghasilkan standar profesionalitas tenaga pendidik
c. Menghasilkan standar kompetensi tenaga kependidikan
d. Menghasilkan standar monitoring dan evaluasi terhadap kineja pendidik dan
tenaga kependidikan
5. Terwujudnya sarana dan prasarana pendidikan
a. Menghasilkan fasilitas sekolah yang relevan, mutakhir dan berwawasan ke depan
b. Menghasilkan pengembangan media pembelajaran
c. Menghasilkan pengembangan sarana pendidikan
d. Menghasilkan pengembangan prasarana
e. Menghasilkan lingkungan sekolah sebagai wiyata mandala
6. Terwujudnya manajemen sekolah yang tangguh
a. Menghasilkan manajemen berbasis sekolah yang tangguh
b. Menghasilkan implementasi MBS
c. Menghasilkan pengembangan administrasi sekolah
7. Terwujudnya penggalangan biaya pendidikan yang memadai
a. Menghasilkan pembiayaan pendidikan yang memadai, wajar dan adil
b. Menghasilkan jalinan kerja dengan penyandang dana
c. Menghasilkan penggalangan dana dari berbagai sumber
8. Terwujudnya standar penilaian prestasi akademik dan non akademik
a. Menghasilkan perangkat model-model penilaian pembelajaran yang otentik
b. Menghasilkan implementasi model evaluasi
c. Menghasilkan standar penilaian kurikulum muatan lokal

6|DOKUMEN I KURIKULUM
BAB III
STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM

A. Struktur Kurikulum
Pada struktur kurikulum pendidikan dasar dan menengah berisi sejumlah mata
pelajaran yang harus disampaikan kepada peserta didik. Mengingat perbedaan individu
sudah barang tentu keluasan dan kedalamannya akan berpengaruh terhadap peserta didik
pada setiap satuan pendidikan. Program pendidikan terdiri dari Pendidikan Umum,
Pendidikan Kejuruan, Pendidikan Khusus. Pendidikan khusus meliputi tingkat satuan
pendidikan sekolah dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan Sekolah
Menengah Atas (SMA). Pendidikan Kejuruan terdapat pada Sekolah Menengah Kejuruan
(SMK). Pendidikan khusus meliputi sekolah dasar luar biasa (SDLB), sekolah menengah
pertama luar biasa (SMPLB), dan sekolah menengah atas luar biasa (SMALB) dan terdiri
atas delapan jenis kelainan berdasarkan ketunaan.
Pada program pendidikan di sekolah menengah pertama (SMP) dan setara, jumlah
jam mata pelajaran sekurang-kurangnya 32 jam pelajaran tiap minggu. Setiap jam
pelajaran lamanya 40 menit, jenis program pendidikan di SMP dan yang setara terdiri dari
progran umum meliputi sejumlah mata pelajaran yang wajib diikuti seluruh peserta didik
dan program pilihan meliputi mata pelajaran yang menjadi ciri khas keunggulan daerah
berupa mata pelajaran muatan lokal. Mata pelajaran yang wajib diikuti pada program
umum berjumlah 11, sementara keberadaan mata pelajaran muatan lokal ditentukan oleh
kebijakan Dinas setempat dan kebutuhan sekolah..
Pengaturan beban belajar menyesuaikan dengan alokasi waktu yang telah
ditentukan dalam struktur kurikulum. Setiap satuan pendidikan dimungkinkan menambah
maksimum empat jam pembelajaran perminggu secara keseluruhan. Pemanfaatan jam
pembelajaran tambahan mempertimbangkan kebutuhaa peserta didik dalam mencapai
kompetensi, disamping memanfaatkan mata pelajaran lain yang dianggap penting, namun
tidak terdapat didalam struktur kurikulum yang tercantum di dalam Standar Isi. Dengan
adanya tambahan waktu, satuan pendidikandiperkenankan mengadakan penyesuaian-
penyesuaian, misalnya mengadakan program remediasi bagi peserta didik yang belum
mencapai standar ketuntasan belajar minimal.

B. Muatan Kurikulum
Muatan kurikulum SMP meliputi sejumlah mata pelajaran yang ditempuh dalam
satu jenjang pendidikan selama tiga tahun mulai kelas VII (sesuai kurikulum 2013), dan
juga kelas VIII dan kelas IX (sesuai kurikum KTSP). Materi muatan lokal (Pertanian
Organik) merupakan bagian dari muatan kurikulum.

7|DOKUMEN I KURIKULUM
1. Mata Pelajaran
Mata pelajaran merupakan materi bahan ajar berdasarkan landasan keilmuan,
yang akan dibelajarkan kepada peserta didik sebagai beban belajar melalui metode dan
pendekatan tertentu.
Untuk kurikulum SMP terdiri dari 11 mata pelajaran, muatan lokal, dan
pengembanagan diri yang harus diberikan kepada peserta didik. Berikut disajikan
Struktur Kurikulum SMP Swasta St. Stefanus Ketang.

STRUKTUR KURIKULUM
SMP ST. STEFANUS KETANG
ALOKASI WAKTU PER
NO. MATA PELAJARAN MINGGU

VII VIII IX
A. Mata Pelajaran K13 KTSP KTSP
Pendidikan Agama dan
1. Budi Pekerti 3 2 2
Pendidikan Pancasila dan
2. Kewarganegaraan 3 2 2
3. Bahasa Indonesia 6 4 4
4. Matematika 5 4 4
5. Ilmu Pengetahuan Alam 5 4 4
6. Ilmu pengetahuan Sosial 4 4 4
7. Bahasa Inggris 4 4 4
8. Seni Budaya 3 2 2
Pendidikan Jasmani,
9. Olahraga, dan Kesehatan 3 2 2
10. Prakarya 2
Teknologi Informasi dan
11. Komunikasi 2 2
B. Muatan Lokal
12. Pertanian Organik 2 2
JUMLAH ALOKASI WAKTU PER
38 32 32
MINGGU

C. Bimbingan Konseling

Keterangan ;
1 jam pelajran : 40 menit

8|DOKUMEN I KURIKULUM
Pengembangan Diri
Pengembangan diri adalah merupakan pelayanan bantuan untuk peserta didik baik
individu maupun kelompok agar berkembang secara optimal dalam hubungan pribadi,
sosial, belajar, dan karir, melalui proses pembiasaan, pemahaman diri dan lingkungan
untuk mencapai kesempumaan perkembangan diri.
Tujuan pengembangan diri adalah membantu memandirikan peserta didik
dengan memberikan kesempatan kepada mereka untuk mmengembangkan dan
mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat dan minatnya. Kegiatan
pengembangan diri difasilitasi dan atau dibimbing oleh konselor, guru, praktisi,
atau alumni yang memiliki kualifikasi yang baik berdasarkan surat keputusan
kepala sekolah. Pola Pelaksanaan pengembangan diri dalam kegiatan
pembiasaan:
a) Spontan: Kerja bakti, Bakti sosial, takziah, membiasakan 5 S 1P ( Senyum, Salam,
Sapa, Sopan, Santun dan Peduli lingkungan ), membuang sampah pada tempatnya,
antri, mengatasi silang pendapat
b) Rutin: Membaca do'a, membaca surat pendek bersama-sama setiap awal dan akhir
pelajaran,Misa khusus (Misa Sekolah) bersama, SKJ, pemeliharaan kebersihan
dan kesehatan diri, dan upacara bendera
c) Keteladanan: berpakaian rapi, berbahasa yang baik, rajin membaca, memuji
kebaikan dan keberhasilan orang lain, disiplin, datang tepat waktu.
d) Terprogram
Peringatan hari besar Nasional dan agama
Latihan dasar kepemimpinan
kegiatan ekstrakurikuler dan Bimbingan Konseling ( BK )

Kegiatan Pelaksanaan
Layanan dan kegiatan pendukung  Individual
konseling  Kelompok: tatap muka guru BP masuk ke kelas
a. Bahasa Inggris
Pengembangan Diri :
 Story Telling
 speech Contest
b. Karya Ilmiyah remaja
c. Olimpiade
 Olimpiade IPS
 Olimpiade Biologi
 Olimpiade Fisika
 Olimpiade Matematika
d. Bahasa Indonesia
 Sinopsis dan Mading

9|DOKUMEN I KURIKULUM
 Puisi (Baca dan Cipta)
 Seni Teater
e. Keagamaan
f. Marching Band
g. Olahraga dan Seni Budaya
 Bola Volley
 Bola sepak
 Sepak Takraw
 Futsal
 Bulu Tangkis
 Musik (nyanyi tunggal)
 PMR
 Seni Tari
 Paduan Suara
 Pramuka

Ekstrakurikuler 1. Kepramukaan
2. PMR
3. UKS
4. KIR
5. Olahraga
6. Kerohaniaan
7. Senibudaya/sanggar seni
8. Kesehatan reproduksi remaja
9. Latihan dasar kepemimpinan

2. Muatan Lokal
Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan
kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk
keunggulan daerah, yang materinya tidak sesuai menjadi bagian dari mata pelajaran lain
dan atau terlalu banyak sehingga harus menjadi mata pelajaran tersendiri. Kami
melihat bahwa potensi lahan daerah di Manggarai khususnya di wilayah SMP St.
Stefanus Ketang kurang subur. Untuk itu, sangat perlu diajarkan tentang pertanian
organik terutama tentang berbagai teknik dan metode yang sesuai untuk mengolah
lahan, sehingga kelak lahan disekitar sekolah bisa dimanfaatkan untuk menanam
berbagai tanaman.

10 | D O K U M E N I K U R I K U L U M
3. Ketuntasan Belajar
Ketuntasan belajar setiap indikator yang dikembangkan sebagai suatu
pencapaian hasil belajar dari suatu kompetensi dasar berkisar antara 0 – 100 %. Kriteria
ideal ketuntasan untuk masing-masing indikator 75 %. Sekolah kami menentukan
kriteria ketuntasan minimal (KKM) sebagai target pencapaian kompetensi (TPK)
dengan mempertimbangkan tingkat kemampuan rata-rata peserta didik serta
kemampuan sumber daya pendukung dalam penyelenggaraan pembelajaran. Kami
menetapkan hal ini secara bertahap dan berkelanjutan untuk mencapai kriterian
ketuntasan belajar ideal.
Berikut ini tabel nilai ketuntasan belajar minimal yang menjadi target
pencapaian Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) di SMP St. Stefanus Ketang yang
berlaku saat ini.
No. Mata Pelajaran KKM KKM KKM
Kls Kls Kls
(VII) (VIII) (IX)
1 Pendidikan Agama dan Budi 75 76 78
Pekerti
2 Pendidikan Pancasila dan 70 75 79
Kewarganegaraan
3 Bahasa Indonesia 70 76 78
4 Matematika 69 74 75
5 Ilmu Pengetahuan Alam 76 78 80
6 Ilmu Pengetahuan Sosial 73 75 75
7 Bahasa Inggris 71 73 75
8 Senibudaya 76 78 79
9 Pendidikan Jasmani, Olahraga 77 79
dan Kesehatan
10 Prakarya 75 - -
11 Teknologi Informasi dan - 76 78
Komunikasi
12 Pertanian Organik - 77 78

4. Kenaikan Kelas dan Kelulusan


Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun ajaran. Kriteria kenaikan
kelas di SMP St. Stefanus Ketang berlaku setelah siswa memenuhi persyaratan berikut,
yaitu :
a. Menyelesaiaka n seluruh program pembelajaran
b. Memperoleh nilai mi nimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata pelajaran
kelompok mata pelajaran Agama dan akhlak mulia, kewarganegaraan, dan
kepribadian, kelompok mata pelajaran estetika dan kelompok mata pelajaran
jasmani, olahraga dan kesehatan;
c. Di Sekolah kami, kenaikan kelas juga mempertimbangkan kehadiran di kelas
mencapai minimal 80% dari total hari efektif.

11 | D O K U M E N I K U R I K U L U M
Dengan mengacu pada ketentuan PP 19/2005 Pasal 72 Ayat (1), peserta didik
dinyatakan lulus dari SMP St. Stefanus Ketang setelah memenuhi persyaratan berikut,
yaitu;

a. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran


b. Memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata pelajaran
kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok kewarganegaraan dan
kepribadian, kelompok mata pelajaran estetika, dan kelompok mata pelajaran
jasmani, olahraga dan kesehatan;
c. Lulus ujian Nasional
d. Di sekolah kami, kelulusan juga mempertimbangkan kehadiran di kelas mencapai
minimal 80 %.

12 | D O K U M E N I K U R I K U L U M
BAB IV
KELENDER PENDIDIKAN
Kelender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta
didik selama satu tahun ajaran. Kelender pendidikan mencakup permulaan tahun ajaran,
minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif dan hari libur. Bagian penting yang perlu
diperhatikan dalam perumusan kelender pendidikan adalah :

A. Permulaan Tahun Ajaran


Setiap permulaan tahun pelajaran, tim penyusun program di sekolah menyusun
kelender pendidikan untuk mengatur waktu kegiatan pembelajaran selama satu tahun
ajaran yang mencakup permulaan tahun pelajaran, minggu efektif belajar, waktu
pembelajaran efektif dan hari libur. Pengaturan waktu belajar di sekolah mengacu kepada
Standar Isi dan disesuaikan dengan kebutuhan daerah, karakteristik Sekolah, kebutuhan
peserta didik dan masyarakat, serta ketentuan dari pemerintah/ pemerintah Daerah.
B. Pengaturan Waktu Belajar Efektif
Beberapa aspek penting yang menjadi pertimbangan dalam menyusun kelender
pendidikan sebagai berikut :
- Permulaan tahun pelajaran adalah waktu dimulainya kegiatan pembelajaran pada awal
tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan. Permulaan tahun pelajaran telah
ditetapkan oleh Pemerintah yaitu bulan Juli setiap tahun dan berakhir pada bulan Juni
tahun berikutnya
- Minggu efektif belajar adalah jumlah mingu kegiatan pembelajaran untuk setiap tahun
pelajaran. Sekolah dapat mengalokasikan lamanya minggu efektif belajar sesuai dengan
keadaan dan kebutuhannya

13 | D O K U M E N I K U R I K U L U M
Alokasi waktu minggu efektif belajar, waktu libur dan kegiatan lainya tertera pada tabel:
Alokasi
No Kegiatan Keterangan
Waktu
1 Digunakan untuk kegiatan
Minggu efektif belajar 37 minggu
pembelajaran efektif
2
Jada antar semester 2 minggu Antara semester I dan II
3 Digunakan untuk penyiapan kegiatan
Libur akhir tahun pelajaran 3 minggu dan administrasi akhir dan awal
tahun pelajaran
4 Libur Natal
Hari libur keagamaan 2 minggu
Libur Paskah
5 Disesuaikan dengan peraturan
Hari libur umum/nasional 3 minggu
pemerintah(terlampir)

C. Penetapan Kalender Pendidikan


1. Permulaan tahun pelajaran adalah bulan Juli setiap tahun dan berakhir pada bulan
Juni tahun berikutnya
2. Hari libur sekolah ditetapkan berdasarkan keputusan Menteri Pendidikan Nasional,
dan/atau Menteri Agama dalam hal yang terkait dengan Hari Raya Keagamaan,
Kepala Daerah Tingkat Kabupaten, dan Sekolah dapat menetapkan hari libur
khusus.
3. Kalender pendidikan untuk setiap satuan pendidikan disusun oleh sekolah
berdasarkan alokasi waktu sebagaimana tersebut pada dokumen standar isi ini
dengan memperhatikan ketentuan dari pemerintah/pemerintah daerah.
4. Hari belajar efektif adalah hari belajar yang betul-betul digunakan untuk kegiatan
pembelajaran, sesuai dengan tuntutan kurikulum.
5. Jumlah belajar efektif dalam 1 (satu) semester pelajaran 108 (seratus delpan) hari
belajar yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran sesuai kurikulum yang
berlaku.
Jam belajar efektif adalah jam belajar yang betul-betul digunakan untuk proses
pembelajaran sesuai tuntutan kurikulum. Jumlah jam belajar efektif setiap minggu
untuk kelas VII 38 jam pelajaran, dengan alokasi waktu 40 menit per jam pelajaran.
Sedangkan untuk kelas VIII dan IX masing-masing 32 jam pelajaran, karena masih
menggunakan kurikulum KTSP/KURIKULUM 2006.

14 | D O K U M E N I K U R I K U L U M
KALENDER AKADEMIK SMP ST. STEFANUS KETANG
SEMESTER I DAN II
TAHUN PELAJARAN 2017/2018

N BULA JENIS KEGIATAN JADWAL PENANGGUNG PELAKSANA


O N PELAKSANAAN JAWAB

1 JULI HARI PERTAMA 18 JULI 2017  KEPALA GURU-GURU


2017 MASUK SEKOLAH SEKOLAH DAN SISWA/I
MASA ORIENTASI 19 – 21 JULI 2017  KEPALA SISWA/I BARU
SEKOLAH (MOS) SISWA SEKOLAH DAN PANITIA
BARU

2 AGUS PERTEMUAN KOMITE 4 AGUSTUS 2017  KEPALA GURU-GURU


TUS SEKOLAH DAN ORANG
2017 TUA SISWA
PERAYAAN YUBELIUM 15 AGUSTUS  KEPALA GURU-GURU
100 TAHUN PAROKI 2017 SEKOLAH DAN SISWA/I
REJENG
HUT KE-31 SMP ST. 16 AGUSTUS  KEPALA GURU-GURU
STEFANUS 2017 SEKOLAH DAN SISWA/I
HUT NEGARA RI 17 AGUSTUS  KEPALA SISWA/SISWI
PENERBITAN MADING 2017 SEKOLAH
EDISI I  MODERATOR
MAING
3 SEPT PEMBUKAAN BULAN 5 SEPTEMBER  KEPALA GURU-GURU
EMBE KITAB SUCI 2017 SEKOLAH DAN SISWA
R  MODERATOR
2017 KEROHANIAN
PEMBUKAAN 5 – 9 SEPTEMBER  KEPALA GURU-GURU
KEGIATAN HAORNAS 2017 SEKOLAH DAN SISWA/I
 PEMBINA OSIS
 MODERATOR
SEMUA
CABANG
OLAHRAGA
SHARING KITAB SUCI 12 , 16 DAN 19  KEPALA GURU-GURU
SEPT. 2017 SEKOLAH DAN SISWA/I
 MODERATOR
KEROHANIAN

SIDANG AKADEMI 10 SEPTEMBER  MODERATOR MODERATOR


OSIS 2017 MADING DAN OSIS
LOMBA BACA KITAB 21 – 24  KEPALA PANITIA ,
SUCI, DRAMATISASI SEPTEMBER 2017 SEKOLAH GURU-GURU
KITAB SUCI, KUIS  PEMBINA OSIS DAN SISWA/I
KITAB SUCI,  MODERATOR
MENARASIKAN KITAB KEROHANIAN
15 | D O K U M E N I K U R I K U L U M
SUCI
MISA PENUTUPAN 30 SEPTEMBER  KEPALA GURU-GURU
BULAN KITAB SUCI 2017 SEKOLAH DAN SISWA/I
 MODERATOR
KEROHANIAN

4 OKTO MISA PEMBUKAAN 1 OKTOBER 2017  KEPALA GURU-GURU


BER BULAN MARIA SEKOLAH DAN SISWA/I
2017  MODERATOR
KEROHANIAN
SIDANG AKADEMI 8 OKTOBER 2017  KEPALA PEMBINA OSIS
OSIS SEKOLAH DAN OSIS
 MODERATOR
AKADEMIK

HUT SUMPAH PEMUDA 25 – 28 OKTOBER  KEPALA PANITIA, OSIS


: LOMBA PIDATO, 2017 SEKOLAH DAN SISWA/I
CERDAS CERMAT,  GURU-GURU
PUISI DAN  MODERATOR
PENERBITAN MADING MADING
EDISI II
MISA PENUTUPAN OKTOBER  KEPALA
31 GURU-GURU
BULAN MARIA 2017 SEKOLAH DAN SISWA/I
 MODERATOR
KEROHANIAN
5 NOPE UJIAN MID SEMESTER 6 – 11  KEPALA GURU-GURU
M 2017 NOPEMBER 2017 SEKOLAH DAN SISWA/I
BER  KAUR
2017 KURIKULUM
PENANAMAN POHON 18 – 25 NOP. 2017  KEPALA GURU-GURU
SEKOLAH DAN SISWA/I
 GURU-GURU
PO

6 DESE UJIAN SEMESTER 11 – 16  KEPALA GURU-GURU


M GANJIL DESEMBER 2017 SEKOLAH DAN SISWA
BER  KAUR
2017 KURIKULUM
RAPAT EVALUASI 22 DESEMBER  KEPALA GURU-GURU
SEMESTER GANJIL 2017 SEKOLAH
 GURU-GURU
 TU

AKTUS NATAL 25 DESEMBER  KEPALA SISWA/SISWI


2017 SEKOLAH
 MODERATOR
TEATER
 MODERATOR

16 | D O K U M E N I K U R I K U L U M
MUSIKVOKAL
DAN
INSTRUMEN
PEMBAGIAN RAPOR 26 DESEMBER  KEPALA WALI KELAS
2017 SEKOLAH
 KAUR
KURIKULUM
 WALI KELAS
LIBURAN SEMESTER 26 DES. 2017 – 13  KEPALA GURU-GURU
GANJIL JANUARI 2018 SEKOLAH DAN SISWA/I

1 JANU RAPAT AWAL 20 JANUARI 2018 GURU-GURU GURU-GURU


ARI SEMESTER:
2018 PENYUSUNAN
KALENDER KERJA,
PERSIAPAN UN DAN
PERSIAPAN
AKREDITASI
UNDANGAN RAPAT 20 JANUARI 2018  TATA USAHA SEKRETARIAT
ORANG TUA KELAS IX
RAPAT PERSIAPAN UN 26 JANUARI 2018  KEPALA KEPALA
SEKOLAH SEKOLAH,
KOMITE, GURU-
GURU DAN
ORANGTUA
SISWA/I KELAS
IX
BATAS PENGUMPULAN 29 JANUARI 2018  KEPALA KAUR
SOAL TRY OUT I SEKOLAH KURIKULUM,
 KAUR SEKRETARIAT
DAN GURU-
KURIKULUM
GURU
2 FEBR UJIAN TRY OUT I 1-2 FEBRUARI  KEPALA GURU-GURU
UARI 2018 SEKOLAH DAN SISWA/I
2018  KAUR KELAS III
KURIKULUM

MENANGGUNG KOOR 4 FEBRUARI 2018  MODERATOR MODERATOR


PEMBUKAAN TAHUN MUSIK MUSIK VOKAL
PERSEKUTUAN VOKAL DAN ANGGOTA
TINGKAT PAROKI KOOR OSIS
SIDANG AKADEMI  MODERATOR MODERATOR
AKADEMIK AKADEMIK
DAN SISWA/I
PENERBITAN MADING  MODERATOR MODERATOR
OSIS DAN KELAS MADING MADING DAN
SISWA-SISWA

17 | D O K U M E N I K U R I K U L U M
UJIAN PRAKTIK KELAS 19-24 FEBRUARI  GURU-GURU GURU-GURU
IX 2018 MATA MATA
PELAJARAN PELAJARAN

BATAS PENGUMPULAN 26 FEBRUARI  KEPALA


SOAL TRY OUT II 2018 SEKOLAH
 KAUR
KURIKULUM

3 MAR UJIAN TRY OUT II 1-2 MARET 2018  KEPALA GURU-GURU


ET SEKOLAH DAN SISWA/I
2018  KAUR KELAS IX
KURIKULUM

SIDANG AKADEMI  MODERATOR MODERATOR


AKADEMI AKADEMI DAN
SISWA/I
BATAS PENGUMPULAN 12 MARET 2018  KEPALA KAUR
SOAL UJIAN TENGAH SEKOLAH KURIKULUM,
SEMESTER  KAUR SEKRETARIAT
DAN GURU-
KURIKULUM
GURU
UJIAN TENGAH 19-23 MARET  KEPALA KAUR
SEMESTER GENAP 2018 SEKOLAH KURIKULUM,
 KAUR SEKRETARIAT,
GURU-GURU
KURIKULUM
DAN SISWA/I
PENERBITAN MADING  MODERATOR MODERATOR
OSIS DAN KELAS MADING MADING DAN
SISWA-SISWI
BATAS PENGUMPULAN 26 MARET 2018  KEPALA GURU-GURU
SOAL US SEKOLAH MATA
 KAUR PELAJARAN
KURIKULUM

PEKAN SUCI DAN 25 MARET – 1  MODERATOR GURU-GURU


PASKAH APRIL 2018 KEROHANIA DAN SISWA/I
N

4 APRI US SMP/MTs 5-10 APRIL 2018  KEPALA GURU-GURU


L SEKOLAH DAN SISWA/I
2018  KAUR KELAS IX
KURIKULUM

SIDANG AKADEMI  MODERATOR MODERATOR


AKADEMI AKADEMI DAN
SISWA/I
18 | D O K U M E N I K U R I K U L U M
PENGUMPULAN NILAI 21 APRIL 2018  KEPALA SEKRETARIAT
US SEKOLAH (KIRIM KE
 KAUR DINAS
PENDIDIKAN)
KURIKULUM

PENERBITAN MADING  MODERATOR MODERATOR


OSIS DAN KELAS MADING MADING DAN
SISWA-SISWI
USBN SMP/MTs 16-18 APRIL 2018  KEPALA GURU-GURU
SEKOLAH DAN SISWA/I
 KAUR KELAS IX
KURIKULUM

UN SMP/MTs 23-26 APRIL 2018  KEPALA GURU-GURU,


SEKOLAH PENGAWAS
 KAUR SILANG DAN
SISWA/I KELAS
KURIKULUM
IX
LOMBA  KAUR KAUR
MENYONGSONG KESISWAAN KESISWAAN,
HARDIKNAS GURU-GURU
DAN SISWA/I
MEI MISA PEMBUKAAN 1 MEI 2018  MODERATOR MODERATOR
2018 BULAN MARIA KEROHANIAN KEROHANIAN,
GURU-GURU
DAN SISWA/I
APEL HARDIKNAS 2 MEI 2018  KEPALA GURU-GURU
SEKOLAH DAN SISWA/I
 KAUR
KESISWAAN

UN SUSULAN 8-9 MEI 2018  KEPALA GURU-GURU


SEKOLAH DAN SISWA/I
 KAUR KELAS IX
KURIKULUM

HARI RAYA KENAIKAN 1O MEI 2018  MODERATOR MODERATOR


KEROHANIAN KEROHANIAN,
GURU-GURU
DAN SISWA/I
SIDANG AKADEMI  MODERATOR MODERATOR
AKADEMI AKADEMI DAN
SISWA/I
KUNJUNGAN KE SMPK  KEPALA GURU-GURU
ST. STANISLAUS SEKOLAH DAN SISWA/I
BORONG  KAUR

19 | D O K U M E N I K U R I K U L U M
KESISWAAN

PENERBITAN MADING 21 MEI 2018  MODERATOR MODERATOR


OSIS DAN KELAS MADING MADING DAN
SISWA/I

MISA PENUTUPAN 31 MEI 2018  MODERATOR MODERATOR


BULAN MARIA KEROHANIAN KEROHANIAN,
GURU-GURU
DAN SISWA/I
BATAS PENGUMPULAN 25 MEI 2018  KAUR KAUR
SOAL UJIAN SEMESTER KURIKULUM KURIKULUM,
GENAP SEKRETARIAT
DAN GURU-
GURU
6 JUNI UJIAN SEMESTER 4-9 JUNI 2018  KAUR KAUR
2016 GENAP KURIKULUM KURIKULUM,
SEKRETARIAT
DAN GURU-
GURU
EVALUASI UJIAN 15 JUNI 2018  KEPALA GURU-GURU
SEMESTER GENAP SEKOLAH

PEMBAGIAN RAPOR 18 JUNI 2018  KEPALA PARA WALI


SEKOLAH KELAS
 PARA WALI
KELAS

LIBURAN SEMESTER 19 JUNI – 15 JULI  KEPALA GURU-GURU


GENAP 2018 SEKOLAH DAN SISWA/I

7 JULI HARI PERTAMA 16 JULI 2018  KEPALA GURU-GURU


MASUK SEKOLAH SEKOLAH DAN SISWA/I

MASA ORIENTASI 17-19 JULI 2018  KEPALA PANITIA DAN


SISWA (MOS) SEKOLAH SISWA/I BARU

D. Pengaturan Waktu Libur


Pengaturan waktu libur dilakukan dengan mengacu pada ketentuan yang berlaku
tentang hari libur, baik nasional maupun daerah .
- Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan pembelajaran
terjadwal. Hari libur sekolah ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan
Nasional, dan/atau Menteri Agama dalam hal yang terkait dengan hati raya keagamaan,

20 | D O K U M E N I K U R I K U L U M
Kepala Daerah tingkat Kabupaten, dan/atau organisasi penyelenggara pendidikan dapat
menetapkan hari libur khusus
- Waktu libur dapat berbentuk jeda tengah semester, jeda antar semester, libur akhir
tahun pelajaran , hari libur keagamaan, hari libur umum termasuk hari-hari besar
nasional, dan hari libur khusus
- Libur jeda tengah semester, jeda antar semester, libur akhir tahun pelajaran digunakan
untuk penyiapan kegiatan dan administrasi akhir dan awal tahun

21 | D O K U M E N I K U R I K U L U M
BAB V
PENGEMBANGAN SILABUS

A. Prinsip Dasar Pengembangan Silabus


1. Pengertian Silabus
Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata
pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar kompetensi , kompetensi dasar, materi
pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu, dan
sumber/bahan/alat belajar. Silabus merupakan penjabaran standar kompetensi dan
kompetensi dasar ke dalam materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan
indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian.
Silabus merupakan seperangkat rencana dan pengaturan tentang kegiatan pembelajaran,
pengelolaan kelas, dan penilaian hasil belajar.
Silabus berisikan komponen pokok yang dapat menjawab pertanyaan berikut.:
(1) Kompetensi apa yang akan dikembangkan siswa?
(2) Bagaimana cara mengembangkannya?
(3) Bagaimana cara mengetahui bahwa kompetensi tersebut sudah dicapai siswa?
2. Prinsip Pengembangan Silabus
1. Ilmiah. Keseluruhan materi dan kegiatan yang menjadi muatan dalam silabus harus
benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara keilmuan.
2. Relevan. Cakupan, kedalaman, tingkat kesukaran dan urutan penyajian materi dalam
silabus sesuai dengan tingkat perkembangan fisik, intelektual, sosial, emosional,
dan spritual peserta didik.
3. Sistematis. Komponen-komponen silabus saling berhubungan secara fungsional dalam
mencapai kompetensi.
4. Konsisten. Adanya hubungan yang konsisten (ajek, taat asas) antara kompetensi dasar,
indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar, dan sistem
penilaian.
5. Memadai. Cakupan indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar, dan
sistem penilaian cukup untuk menunjang pencapaian kompetensi dasar.
6. Aktual dan Kontekstual. Cakupan indikator, materi pokok, pengalaman belajar,
sumber belajar, dan sistem penilaian memperhatikan perkembangan ilmu,
teknologi, dan seni mutakhir dalam kehidupan nyata, dan peristiwa yang terjadi.

22 | D O K U M E N I K U R I K U L U M
7. Fleksibel. Keseluruhan komponen silabus dapat mengakomodasi keragaman peserta
didik, pendidik, serta dinamika perubahan yang terjadi di sekolah dan tuntutan
masyarakat.
8. Menyeluruh. Komponen silabus mencakup keseluruhan ranah kompetensi (kognitif,
afektif, psikomotor).

3. Unit Waktu Silabus

1. Silabus mata pelajaran disusun berdasarkan seluruh alokasi waktu yang disediakan untuk
mata pelajaran selama penyelenggaraan pendidikan di tingkat satuan pendidikan.

2. Penyusunan silabus memperhatikan alokasi waktu yang disediakan per semester, per
tahun, dan alokasi waktu mata pelajaran lain yang sekelompok.

3. Implementasi pembelajaran per semester menggunakan penggalan silabus sesuai dengan


Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar untuk mata pelajaran dengan alokasi waktu
yang tersedia pada struktur kurikulum.

4. Pengembangan Silabus
Pengembangan silabus dapat dilakukan oleh para guru secara mandiri atau
berkelompok dalam sebuah sekolah atau beberapa sekolah, kelompok Musyawarah Guru
Mata Pelajaran (MGMP) pada atau Pusat Kegiatan Guru (PKG), dan Dinas Pendikan.
1. Disusun secara mandiri oleh guru apabila guru yang bersangkutan mampu mengenali
karakteristik siswa, kondisi sekolah dan lingkungannya.
2. Apabila guru mata pelajaran karena sesuatu hal belum dapat melaksanakan
pengembangan silabus secara mandiri, maka pihak sekolah dapat mengusahakan untuk
membentuk kelompok guru mata pelajaran untuk mengembangkan silabus yang akan
digunakan oleh sekolah tersebut.
3. Di SD/MI semua guru kelas, dari kelas I sampai dengan kelas VI, menyusun silabus
secara bersama. Di SMP/MTs untuk mata pelajaran IPA dan IPS terpadu disusun secara
bersama oleh guru yang terkait.
4. Sekolah yang belum mampu mengembangkan silabus secara mandiri, sebaiknya
bergabung dengan sekolah-sekolah lain melalui forum MGMP/PKG untuk bersama-sama
mengembangkan silabus yang akan digunakan oleh sekolah-sekolah dalam lingkup
MGMP/PKG setempat.
5. Dinas Pendidikan setempat dapat memfasilitasi penyusunan silabus dengan membentuk
sebuah tim yang terdiri dari para guru berpengalaman di bidangnya masing-masing.
23 | D O K U M E N I K U R I K U L U M
B. Langkah-langkah pengembangan silabus dan Rencana pelaksanaan pembelajaran
1. Langkah-langkah Pengembangan Silabus
Sebagaimana telah dikemukakan dalam uraian sebelumnya Silabus adalah rencana
pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata pelajaran/tema tertentu yang
mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok/pembelajaran, indikator,
penilaian, alokasi waktu, dan sumber/bahan/alat belajar. Silabus merupakan penjabaran
standar kompetensi dan kompetensi dasar ke dalam materi pokok/pembelajaran, kegiatan
pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian. Mengembangkan
silabus dilakukan melalui langkah-langkah sebagai berikut:
1.1. Mengkaji Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar
Mengkaji standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran sebagaimana
tercantum pada Standar Isi, dengan memperhatikan hal-hal berikut:
a. urutan berdasarkan hierarki konsep disiplin ilmu dan/atau tingkat kesulitan materi,
tidak harus selalu sesuai dengan urutan yang ada di Standar Isi;
b. keterkaitan antara standar kompetensi dan kompetensi dasar dalam mata
pelajaran;
c. keterkaitan antara standar kompetensi dan kompetensi dasar antar mata pelajaran.
1.2. Mengidentifikasi Materi Pokok/Pembelajaran
Mengidentifikasi materi pokok/pembelajaran yang menunjang pencapaian
kompetensi dasar dengan mempertimbangkan:
a. potensi peserta didik;
b. relevansi dengan karakteristik daerah,
c. tingkat perkembangan fisik, intelektual, emosional, sosial, dan spritual peserta
didik;
d. kebermanfaatan bagi peserta didik;
e. struktur keilmuan;
f. aktualitas, kedalaman, dan keluasan materi pembelajaran;
g. relevansi dengan kebutuhan peserta didik dan tuntutan lingkungan; dan
h. alokasi waktu.
1.3. Mengembangkan Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan pembelajaran dirancang untuk memberikan pengalaman belajar yang


melibatkan proses mental dan fisik melalui interaksi antarpeserta didik, peserta
didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya dalam rangka

24 | D O K U M E N I K U R I K U L U M
pencapaian kompetensi dasar. Pengalaman belajar yang dimaksud dapat terwujud
melalui penggunaan pendekatan pembelajaran yang bervariasi dan berpusat pada
peserta didik. Pengalaman belajar memuat kecakapan hidup yang perlu dikuasai
peserta didik. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam mengembangkan kegiatan
pembelajaran adalah sebagai berikut.
a. Kegiatan pembelajaran disusun untuk memberikan bantuan kepada para
pendidik, khususnya guru, agar dapat melaksanakan proses pembelajaran secara
profesional.
b. Kegiatan pembelajaran memuat rangkaian kegiatan yang harus dilakukan oleh
peserta didik secara berurutan untuk mencapai kompetensi dasar.
c. Penentuan urutan kegiatan pembelajaran harus sesuai dengan hierarki konsep
materi pembelajaran.
d. Rumusan pernyataan dalam kegiatan pembelajaran minimal mengandung dua
unsur penciri yang mencerminkan pengelolaan pengalaman belajar siswa, yaitu
kegiatan siswa dan materi.

1.4. Merumuskan Indikator Pencapaian Kompetensi

Indikator merupakan penanda pencapaian kompetensi dasar yang ditandai oleh


perubahan perilaku yang dapat diukur yang mencakup sikap, pengetahuan, dan
keterampilan.

Indikator dikembangkan sesuai dengan karakteristik peserta didik, mata


pelajaran, satuan pendidikan, potensi daerah dan dirumuskan dalam kata kerja
operasional yang terukur dan/atau dapat diobservasi. Indikator digunakan sebagai
dasar untuk menyusun alat penilaian.

1.5. Penentuan Jenis Penilaian

Penilaian pencapaian kompetensi dasar peserta didik dilakukan berdasarkan


indikator. Penilaian dilakukan dengan menggunakan tes dan non tes dalam bentuk
tertulis maupun lisan, pengamatan kinerja, pengukuran sikap, penilaian hasil karya
berupa tugas, proyek dan/atau produk, penggunaan portofolio, dan penilaian diri.
Penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisis,
dan menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar peserta didik yang dilakukan
secara sistematis dan berkesinambungan, sehingga menjadi informasi yang

25 | D O K U M E N I K U R I K U L U M
bermakna dalam pengambilan keputusan. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
penilaian.
a. Penilaian diarahkan untuk mengukur pencapaian kompetensi.
b. Penilaian menggunakan acuan kriteria; yaitu berdasarkan apa yang bisa dilakukan
peserta didik setelah mengikuti proses pembelajaran, dan bukan untuk menentukan
posisi seseorang terhadap kelompoknya.
c. Sistem yang direncanakan adalah sistem penilaian yang berkelanjutan.
Berkelanjutan dalam arti semua indikator ditagih, kemudian hasilnya dianalisis
untuk menentukan kompetensi dasar yang telah dimiliki dan yang belum, serta
untuk mengetahui kesulitan siswa.
d. Hasil penilaian dianalisis untuk menentukan tindak lanjut. Tindak lanjut berupa
perbaikan proses pembelajaran berikutnya, program remedi bagi peserta didik yang
pencapaian kompetensinya di bawah kriteria ketuntasan, dan program pengayaan
bagi peserta didik yang telah memenuhi kriteria ketuntasan.
e. Sistem penilaian harus disesuaikan dengan pengalaman belajar yang ditempuh
dalam proses pembelajaran. Misalnya, jika pembelajaran menggunakan pendekatan
tugas observasi lapangan maka evaluasi harus diberikan baik pada proses
(keterampilan proses) misalnya teknik wawancara, maupun produk/hasil
melakukan observasi lapangan yang berupa informasi yang dibutuhkan.

1.6. Menentukan Alokasi Waktu


Penentuan alokasi waktu pada setiap kompetensi dasar didasarkan pada jumlah
minggu efektif dan alokasi waktu mata pelajaran per minggu dengan
mempertimbangkan jumlah kompetensi dasar, keluasan, kedalaman, tingkat
kesulitan, dan tingkat kepentingan kompetensi dasar. Alokasi waktu yang
dicantumkan dalam silabus merupakan perkiraan waktu rerata untuk menguasai
kompetensi dasar yang dibutuhkan oleh peserta didik yang beragam.

1.7. Menentukan Sumber Belajar


Sumber belajar adalah rujukan, objek dan/atau bahan yang digunakan untuk
kegiatan pembelajaran, yang berupa media cetak dan elektronik, narasumber, serta
lingkungan fisik, alam, sosial, dan budaya.

26 | D O K U M E N I K U R I K U L U M
Penentuan sumber belajar didasarkan pada standar kompetensi dan kompetensi
dasar serta materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator
pencapaian kompetensi.

D. Pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)


Dalam implementasinya, silabus dijabarkan dalam rencana pelaksanaan
pembelajaran, dilaksanakan, dievaluasi, dan ditindaklanjuti oleh masing-masing guru.
Silabus harus dikaji dan dikembangkan secara berkelanjutan dengan memperhatikan
masukan hasil evaluasi hasil belajar, evaluasi proses (pelaksanaan pembelajaran),dan
evaluasi rencana pembelajaran. Landasan penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran
terdapat pada: PP NO 19 TAHUN 2005 Pasal 20 Perencanaan proses pembelajaran
meliputi silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran yang memuat sekurang-kurangnya
tujuan pembelajaran, materi ajar, metode pengajaran, sumber belajar, dan penilaian hasil
belajar.
Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) adalah rencana yang menggambarkan
prosedur dan pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai satu kompetensi dasar yang
ditetapkan dalam Standar Isi dan dijabarkan dalam silabus. Lingkup Rencana
Pembelajaran paling luas mencakup 1 (satu) kompetensi dasar yang terdiri atas 1 (satu)
indikator atau beberapa indikator untuk 1 (satu) kali pertemuan atau lebih.
Penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran terdiri dari langkah-langkah sebagai
berikut:
1. Mengisi kolom identitas
2. Menentukan alokasi waktu yang dibutuhkan untuk pertemuan yang telah ditetapkan
3. Menentukan SK, KD, dan Indikator yang akan digunakan yang terdapat pada silabus
yang telah disusun
4. Merumuskan tujuan pembelajaran berdasarkan SK, KD, dan Indikator yang telah
ditentukan Mengidentifikasi materi ajar berdasarkan materi pokok/ pembelajaran yang
terdapat dalam silabus. Materi ajar merupakan uraian dari materi pokok/pembelajaran
5. Menentukan metode pembela-jaran yang akan digunakan
6. Merumuskan langkah-langkah pembelajaran yang terdiri dari kegiatan awal, inti, dan
akhir.
7. Menentukan alat/bahan/ sumber belajar yang digunakan
8. Menyusun kriteria penilaian, lembar pengamatan, contoh soal, teknik penskoran, dll

27 | D O K U M E N I K U R I K U L U M
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, Isi
dan bahan pelajaran, serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelengaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan. Sebagai pedoman guru dalam mencapai tujuan
pendidikan di SMP St. Stefanus Ketang Kecamatan Lelak, maka telah disusun Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidkan yang isinya disesuaikan dengan kondisi peserta didik dan
lingkungan kecamatan lelak khususnya, dan kabupaten Manggarai umumnya, dan juga
berpedoman pada Kurikum 2013. Pengembangan KTSP SMP St. Stefanus Ketang tanpa
mengurangi Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang telah ditetapkan oleh
pemerintah dalam standar Isi. Dengan adanya kurikulum yang dibuat oleh sekolah ini,
diharapkan siswa/i SMP St. Stefanus Ketang benar-benar berkembang secara optimal
sesuai dengan kemampuan yang dimiliki.
Akhirnya, kesungguhan, komitmen, kerja keras dan kerja sama dari para guru,
kepala sekolah, komite sekolah dan warga sekolah secara keseluruhan merupakan kunci
utama bagi terwujudnya pendidikan bermutu di SMP St. Stefanus Ketang Kecamatan
Lelak Kabupaten Manggarai. Semua pihak diharapkan bersinergi untuk mencapai tujuan
pendidikan SMP St. Stefanus Ketang Kecamatan Lelak khususnya dan tujuan pendidikan
nasional umumnya. Tanpa semuanya itu, sebaik apapun kurikulum tidak akan
menghasilkan mutu lulusan yang diinginkan.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, saran yang dapat diberikan adalah :
1. Dalam penyusunan dokumen kurikulum ini masih sangat jauh dari kesempurnaan,
untuk itu sangat diharapkan kritikan dan saran yang dapat membangun demi
memperbaiki penyusunan kurikulum selanjutnya

Mengetahui: Ketang , 1 Agustus 2018

Kepala Sekolah, Tim Penyusun,

Rm. Valerianus P. Jempau, Pr.S.Fil

28 | D O K U M E N I K U R I K U L U M

Anda mungkin juga menyukai