DRAFT
DOKUMEN I KURIKULUM
i|DOKUMEN I KURIKULUM
KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN DAN KURIKULUM 2013
TAHUN PELAJARAN : 2017/2018
KECAMATAN LELAK
LEMBAR PENGESAHAN
Kepala Sekolah SMP St. Stefanus Ketang
Kecamatan Lelak
Telah mengesahkan dan memberlakukan KTSP dan K-13 pada SMP St. Stefanus Ketang
Tahun Pelajaran 2017/2018
Disahkan di : Ruteng
Pada Tanggal : ...................................................
Mengetahui
Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga
Kabupaten Manggarai
ii | D O K U M E N I K U R I K U L U M
TIM PENYUSUN
iii | D O K U M E N I K U R I K U L U M
PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah atas limpahan rahmat dan penyertaannya
sehingga kami segenap stake holder pendidikan pada lembaga SMP St. Stefanus Ketang telah
menyusun Kurikulum Tingkat Satuan pendidikan (KTSP) sebagai landasan dan juga
pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendididkan atau
cita-cita dan idealisme.
Dalam proses pembelajaran, kurikulum merupakan salah satu komponen yang sangat
penting, selain guru, sarana prasarana pendidikan lainnya. Sesuai dengan Undang-Undang
Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan Nasional disebutkan bahwa,
pengembangan kurikulum dilakukan dengan mengacu sesuai Standar Nasional Pendidikan
yang meliputi Standar Isi, Standar Kompetensi Lulusan yang telah ditetapkan oleh BSNP dan
model-model KTSP yang dihasilkan oleh Pusat Kurikulum.
SMP St. Stefanus Ketang telah menyusun kurikulum sesuai dengan Standar Nasional
Pendidikan yang telah ditetapkan oleh BSNP dan model-model KTSP. Adapun penyusunan
kurikulum yang dihasilkan yakni dengan mengacu pada amanat Undang- Undang No. 20
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun
2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor
22, 23, dan 24 Tahun 2006 menerangkan tentang :
1. Kerangka dasar dan struktur kurikulum yang merupakan pedoman dalam
penyusunan kurikulum
2. Beban belajar bagi peserta didik
3. Pengembangan kurikulum
4. Kelender pendidikan
Pada penyusunan kurikulum ini juga dikembangkan dengan prinsip diversifikasi
sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah/karakteristik daerah, sosial budaya
masyarakat setempat dan peserta didik. Namun demikian, kami menyadari bahwa
penyusunan kurikulum ini masih jauh dari kesempurnaan. Penyempurnaan secara
berkelanjutan akan terus dilakukan demi terwujudnya nilai perbaikan dan pembaharuan ke
arah yang lebih positif dan kompetitif.
Selain menjalankan kurikulum KTSP, SMP St. Stefanus juga menjalankan kurikulum
2013 yang akan diterapkan pada tahun pelajaran 2017/2018. Lembaga SMP St. Stefanus
iv | D O K U M E N I K U R I K U L U M
Ketang menerapkan kurikulum 2013 pada kelas VII sedangkan Kelas VIII dan IX
menjalankan kurikulum KTSP.
Akhirnya kami mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada semua pihak,
terutama kepada seluruh staf sekolah, para pengurus komite sekolah yang telah membantu
memberikan masukan dan arahan yang sangat bermanfaat sehingga terwujudnya kurikulum
ini.
Semoga Allah senantiasa memberikan petunjuk terhadap segala upaya yang kita lakukan bagi
peningkatan mutu pendidikan di Indonesia, menjalankan amanat UUD 1945, mencerdaskan
kehidupan bangsa.
Ketang, 18 Juli 2017
Kepala SMP St. Stefanus Ketang
v|DOKUMEN I KURIKULUM
DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan .................................................................................. ii
Kata Pengantar .......................................................................................... iv
Daftar Isi ................................................................................................... vi
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .............................................................................. 1
B. Landasan Hukum .......................................................................... 2
C. Tujuan Penyusunan Kurikulum .................................................... 2
D. Prinsip Pengembangan Kurikulum ............................................... 3
BAB II VISI, MISI, DAN TUJUAN3
A. Visi Sekolah .................................................................................. 5
B. Misi Sekolah ................................................................................. 5
C. Tujuan Pendidikan Sekolah ......................................................... 5
BAB III STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM
A. Struktur Kurikulum ....................................................................... 7
B. Muatan Kurikulum ........................................................................ 7
BAB IV KELENDER PENDIDIKAN
A. Permulaan Tahun Ajaran .............................................................. 13
B. Pengaturan Waktu Belajar Efektif ................................................ 13
C. Penetapan Kalender Pendidikan................................................ 14
D. Pengaturan Waktu Libur .............................................................. 21
Bab V PENGEMBANGAN SILABUS
A. Prinsip Pengembangan Silabus ................................................. 22
B. Langkah-Langkah Pengembangan Silabus ................................ 24
C. Pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran .............. 27
BAB VI PENUTUP
A. Kesimpulan .................................................................................. 28
B. Saran – saran ................................................................................. 28
LAMPIRAN
vi | D O K U M E N I K U R I K U L U M
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kurikulum dikembangkan sebagai pedoman yang digunakan untuk meningkatkan
kualitas pendidikan juga sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk
mencapai tujuan pendidikan tertentu. Tujuan tertentu itu meliputi tujuan pendidikan
nasional serta kesesuaian dengan kekhasan, kondisi dan potensi daerah, satuan pendidikan
dan peserta didik. Oleh karena itu, kurikulum disusun oleh satuan pendidikan untuk
memungkinkan penyesuaian dengan kebutuhan dan potensi yang ada di daerah.
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah kurikulum operasional yang
disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing satuan pendidikan. Pengembangan KTSP
lebih bermuara pada pemanfaatan seluruh potensi Sekolah dan komponen pendukung
lainnya. Pengembangan KTSP mengacu pada standar nasional pendidikan untuk menjamin
pencapaian tujuan pendidikan nasional. Standar nasional pendidikan terdiri atas standar isi,
proses, kompetensi lulusan, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan,
pembiayaan, dan penilaian pendidikan. Dua dari kedelapan standar nasional pendidikan
tersebut, yaitu Standar Isi sebagaimana tertuang dalam Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional No. 22 Tahun 2006, Standar Kompetensi Lulusan (SKL) sebagaimana tertuang
dalam peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 23 Tahun 2006, merupakan acuan
utama bagi SMP St. Stefanus Ketang dalam mengembangkan Kurikulum.
Selain menjalankan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), lembaga SMP
St. Stefanus Ketang juga menjalankan Kurikulum 2013 sebagai tindak lanjut perubahan
Kurikulum dari KTSP ke kurikulum 2013. Hal ini sebagaimana yang diharapkan
Pemerintah yaitu untuk menghadapi persaingan global yang semakin maju, lebih dari itu
dengan mengembangkan kurikulum 2013 bertujuan untuk memperbaiki kualitas
pendidikan di Indonesia dan menciptakan kualitas penerus yang bermutu. Sehingga
mengacu pada Permendikbud No. 20, 21, 22, dan 23 Tahun 2016 tentang Standar
Kompetensi Lulusan, Standar Isi, Standar Proses, Standar Penilaian pendidikan Dasar dan
Menengah, Lembaga SMP St. Stefanus Ketang menjalankan kurikulum 2013 yang akan
mulai diterapkan pada kelas VII tahun Pelajaran 2017/2018. Sedangkan kelas VIII dan IX
masih memberlakukan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
Dengan pemanfaatan kekuatan sekolah dan komponen lainnya diharapkan mutu
pendidikan SMP St. Stefanus Ketang Kecamatan Lelak, meningkat.
1|DOKUMEN I KURIKULUM
B. Landasan Penyusunan Kurikulum
1. Landasan Penyusunan KTSP
a. Undang-undang Republik Indonesia No. 20/2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional Ketentuan dalam UU 20/2003 yang mengatur kurikulum, adalah Pasal 1
ayat(19); Pasal 18 ayat (1), (2), (3), dan (4); Pasal 32 ayat (1), (2), (3); Pasal 35
ayat (2); Pasal 36 ayat (1), (2), (3), (4); Pasal 37 ayat (1), (2), (3); Pasal (1), (2),
(3); Pasal 38 ayat (1), (2).
b. Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan,
Pasal 17 ayat 1: ‘’Kurikulum tingkat satuan pendidikan SD/SMALB, SMK/MAK,
atau bentuk lain yang sederajat dikembangkan sesuai dengan satuan pendidikan,
potensi daerah/karakteristik daerah, sosial budaya masyarakat setempat, dan
peserta didik”
c. Standar isi
Standar isi ( SI) mencakub lingkup materi dan tingkat kompetensi untuk mencapai
kompetensi lulusan pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Termasuk dalam SI
adalah kerangka dasar dan struktur kurikulum, Standar Kompetensi (SK),
Kompetensi Dasar (KD) setiap mata pelajaran pada setiap semester dan setiap jenis
dan jenjang pendidikan dasar dan menengah.
SI ditetapkan dengan Kepmendiknas no.22 tahun 2006
1. Standar kompetensi lulusan
SKL merupakan kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup
sikap,pengetahuan dan keterampilan sebagaimana yang ditetapkan dengan
Kepmendiknas no.23 tahun 2006
2. Permendiknas no.6 tahun 2007 : perubahan permen no.24 tahun 2006, yang
berbunyi : “satuan pendidikan dapat mengadopsi atau mengadaptasi model
kurikulum tingkat satuan pendidikan dasar menengah yang disusun oleh badan
penelitian dan pengembangan departemen pendidikan nasional bersama dengan
unit terkait”.
3. Panduan penyusunan kurikulum tingkat satuan pendidikan.
C. Tujuan Penyusunan Kurikulum
1. Tujuan penyusunan KTSP
KTSP disusun sebagai bahan acuan SMP St. Stefanus Ketang Kecamatan
Lelak Kabupaten Manggarai,dalam melaksanakan seluruh proses pembelajaran
2|DOKUMEN I KURIKULUM
untuk mencapai visi,misi dan tujuan pendidikan, baik tujuan pendidikan nasional
maupun tujuan pendidikan sekolah dengan memperhatikan karakteristik sekolah
dan lingkungannnya.
D. Prinsip Pengembangan KTSP
1. Prinsip Pengembangan KTSP
KTSP SMP St. Stefanus Ketang Kecamatan Lelak Kabupaten Manggarai ,
dikembangkan sesuai dengan relevasi dan karakteristik satuan pendidikan di bawah
kordinasi dan supervise dinas pendidikan pemuda dan olahraga kabupaten
manggarai untuk pendidikan dasar ( SD dan SMP).pengembangan KTSP SMP St.
Stefanus Ketang Kabupaten Manggarai, mengacu pada standar isi dan standar
kompetensi lulusan dan berpedoman pada panduan penyusunan kurikulum yang
disusun oleh Badan Standar Nasional Pendidikan, serta memperhatikan
pertimbangan komite sekolah/Madrasah.
KTSP SMP St. Stefanus Ketang Kecamatan Lelak Kabupaten Manggrai
,dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip sebagai berikut:
a. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta
didik dan lingkungannya.
Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik
memiliki posisi sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa, berakhlak
mulia,sehat.berilmu,cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mendukung pencapaian tujuan
tersebut pengembangan kompetensi peserta didik disesuaikan dengan
potensi,perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik serta
tuntutan lingkungan
b. Beragam dan terpadu
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan keragaman
karakteristik peserta didik, kondisi daerah, dan jenjang serta jenis pendidikan,
tanpa membedakan agama, suku, budaya dan adat istiadat, serta status sosial
ekonomi dan gender. Kurikulum meliputi substansi komponen muata wajib
kurikulum, muatan lokal, dan pengembangan diri secara terpadu, serta disusun
dalam keterkaitan kesinambungan yang bermakna dan tepat antar substansi.
3|DOKUMEN I KURIKULUM
c. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni
Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu
pengetahuan, teknologi dan seni berkembang secara dinamis, dan oleh karena
itu semangat dan isi kurikulum mendorong peserta didik untuk mengikuti dan
memanfaatkan secara tepat perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi , dan
seni.
d. Relevan dengan kebutuhan kehidupan
Pengembangan kutikulum dilakukan dengan melibatkan pemangku
kepentingan (stakeholders) untuk menjamin relevansi pendidikan dengan
kebutuhan kehidupan, termasuk didalamnya kehidupan bermasyarakat, dunia
usaha dan dunia kerja. Oleh karena itu, pengembangan keterampilan pribadi,
keterampilan berpikir , ketrampilan sosial, keterampilan akademi, dan
keterampilan vokasional merupakan keniscayaan.
e. Menyeluruh dan berkesinambungan
Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi, bidang
kajian keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan disajikan secara
berkesinambungan antar semua jenjang pendidikan.
f. Belajar sepanjang hayat.
Kurikulum dirahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan dan
pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat. Kurikulum
mencerminkan keterkaitan antara unsur-unsur pendidikan, pendidikan formal,
non formal, dan informal, dengan memperhatikan kondisi dan tuntutan
lingkungan yang selalu berkembang serta arah pengembangan manusia
seutuhnya.
g. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah.
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional dan
kepentingan daerah untuk membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa
dan bernegara. Kepentingan nasional dan kepentingan daerah harus saling
mengisi dan memberdayakan sejalan dengan motto bhineka tunggal ika dalam
kerangka negara kesatuan republik indonesia.
4|DOKUMEN I KURIKULUM
BAB II
VISI, MISI DAN TUJUAN SEKOLAH
A. VISI
SMPK St. Stefanus Ketang sebagai basis pembentukkan manusia yang beriman, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, berdaya kreasi-inovatif, disiplin, mandiri dan bertanggung
jawab
B. MISI
1. Melaksanakan pembinaan iman dan etika demi pengembangan dan pertumbuhan iman
dan moral yang benar
2. Mengefektifkan proses belajar mengajar dan mengembangkan kemampuan berpikir
kritis
3. Mengupayakan penegakan kedisiplinan atau pola hidup tertib
4. Menyelenggarakan bimbingan belajar di luar waktu KBM
5. Menggalakkan latihan-latihan ketrampilan dan ethos kerja yang sehat serta mental
hidup mandiri dan bertanggung jawab
6. Mengupayakan peningkatan profesionalisme para pendidik serta memperhatikan
kesejahteraan hidupnya
7. Melaksanakan kegiatan ekstrakurikuler demi mengasah potensi dan meningkatkan
daya kreasi peserta didik
8. Menyediakan sarana – prasarana yang menunjang peningkatan mutu prestasi kegiatan
akademik dan non akademik
6|DOKUMEN I KURIKULUM
BAB III
STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM
A. Struktur Kurikulum
Pada struktur kurikulum pendidikan dasar dan menengah berisi sejumlah mata
pelajaran yang harus disampaikan kepada peserta didik. Mengingat perbedaan individu
sudah barang tentu keluasan dan kedalamannya akan berpengaruh terhadap peserta didik
pada setiap satuan pendidikan. Program pendidikan terdiri dari Pendidikan Umum,
Pendidikan Kejuruan, Pendidikan Khusus. Pendidikan khusus meliputi tingkat satuan
pendidikan sekolah dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan Sekolah
Menengah Atas (SMA). Pendidikan Kejuruan terdapat pada Sekolah Menengah Kejuruan
(SMK). Pendidikan khusus meliputi sekolah dasar luar biasa (SDLB), sekolah menengah
pertama luar biasa (SMPLB), dan sekolah menengah atas luar biasa (SMALB) dan terdiri
atas delapan jenis kelainan berdasarkan ketunaan.
Pada program pendidikan di sekolah menengah pertama (SMP) dan setara, jumlah
jam mata pelajaran sekurang-kurangnya 32 jam pelajaran tiap minggu. Setiap jam
pelajaran lamanya 40 menit, jenis program pendidikan di SMP dan yang setara terdiri dari
progran umum meliputi sejumlah mata pelajaran yang wajib diikuti seluruh peserta didik
dan program pilihan meliputi mata pelajaran yang menjadi ciri khas keunggulan daerah
berupa mata pelajaran muatan lokal. Mata pelajaran yang wajib diikuti pada program
umum berjumlah 11, sementara keberadaan mata pelajaran muatan lokal ditentukan oleh
kebijakan Dinas setempat dan kebutuhan sekolah..
Pengaturan beban belajar menyesuaikan dengan alokasi waktu yang telah
ditentukan dalam struktur kurikulum. Setiap satuan pendidikan dimungkinkan menambah
maksimum empat jam pembelajaran perminggu secara keseluruhan. Pemanfaatan jam
pembelajaran tambahan mempertimbangkan kebutuhaa peserta didik dalam mencapai
kompetensi, disamping memanfaatkan mata pelajaran lain yang dianggap penting, namun
tidak terdapat didalam struktur kurikulum yang tercantum di dalam Standar Isi. Dengan
adanya tambahan waktu, satuan pendidikandiperkenankan mengadakan penyesuaian-
penyesuaian, misalnya mengadakan program remediasi bagi peserta didik yang belum
mencapai standar ketuntasan belajar minimal.
B. Muatan Kurikulum
Muatan kurikulum SMP meliputi sejumlah mata pelajaran yang ditempuh dalam
satu jenjang pendidikan selama tiga tahun mulai kelas VII (sesuai kurikulum 2013), dan
juga kelas VIII dan kelas IX (sesuai kurikum KTSP). Materi muatan lokal (Pertanian
Organik) merupakan bagian dari muatan kurikulum.
7|DOKUMEN I KURIKULUM
1. Mata Pelajaran
Mata pelajaran merupakan materi bahan ajar berdasarkan landasan keilmuan,
yang akan dibelajarkan kepada peserta didik sebagai beban belajar melalui metode dan
pendekatan tertentu.
Untuk kurikulum SMP terdiri dari 11 mata pelajaran, muatan lokal, dan
pengembanagan diri yang harus diberikan kepada peserta didik. Berikut disajikan
Struktur Kurikulum SMP Swasta St. Stefanus Ketang.
STRUKTUR KURIKULUM
SMP ST. STEFANUS KETANG
ALOKASI WAKTU PER
NO. MATA PELAJARAN MINGGU
VII VIII IX
A. Mata Pelajaran K13 KTSP KTSP
Pendidikan Agama dan
1. Budi Pekerti 3 2 2
Pendidikan Pancasila dan
2. Kewarganegaraan 3 2 2
3. Bahasa Indonesia 6 4 4
4. Matematika 5 4 4
5. Ilmu Pengetahuan Alam 5 4 4
6. Ilmu pengetahuan Sosial 4 4 4
7. Bahasa Inggris 4 4 4
8. Seni Budaya 3 2 2
Pendidikan Jasmani,
9. Olahraga, dan Kesehatan 3 2 2
10. Prakarya 2
Teknologi Informasi dan
11. Komunikasi 2 2
B. Muatan Lokal
12. Pertanian Organik 2 2
JUMLAH ALOKASI WAKTU PER
38 32 32
MINGGU
C. Bimbingan Konseling
Keterangan ;
1 jam pelajran : 40 menit
8|DOKUMEN I KURIKULUM
Pengembangan Diri
Pengembangan diri adalah merupakan pelayanan bantuan untuk peserta didik baik
individu maupun kelompok agar berkembang secara optimal dalam hubungan pribadi,
sosial, belajar, dan karir, melalui proses pembiasaan, pemahaman diri dan lingkungan
untuk mencapai kesempumaan perkembangan diri.
Tujuan pengembangan diri adalah membantu memandirikan peserta didik
dengan memberikan kesempatan kepada mereka untuk mmengembangkan dan
mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat dan minatnya. Kegiatan
pengembangan diri difasilitasi dan atau dibimbing oleh konselor, guru, praktisi,
atau alumni yang memiliki kualifikasi yang baik berdasarkan surat keputusan
kepala sekolah. Pola Pelaksanaan pengembangan diri dalam kegiatan
pembiasaan:
a) Spontan: Kerja bakti, Bakti sosial, takziah, membiasakan 5 S 1P ( Senyum, Salam,
Sapa, Sopan, Santun dan Peduli lingkungan ), membuang sampah pada tempatnya,
antri, mengatasi silang pendapat
b) Rutin: Membaca do'a, membaca surat pendek bersama-sama setiap awal dan akhir
pelajaran,Misa khusus (Misa Sekolah) bersama, SKJ, pemeliharaan kebersihan
dan kesehatan diri, dan upacara bendera
c) Keteladanan: berpakaian rapi, berbahasa yang baik, rajin membaca, memuji
kebaikan dan keberhasilan orang lain, disiplin, datang tepat waktu.
d) Terprogram
Peringatan hari besar Nasional dan agama
Latihan dasar kepemimpinan
kegiatan ekstrakurikuler dan Bimbingan Konseling ( BK )
Kegiatan Pelaksanaan
Layanan dan kegiatan pendukung Individual
konseling Kelompok: tatap muka guru BP masuk ke kelas
a. Bahasa Inggris
Pengembangan Diri :
Story Telling
speech Contest
b. Karya Ilmiyah remaja
c. Olimpiade
Olimpiade IPS
Olimpiade Biologi
Olimpiade Fisika
Olimpiade Matematika
d. Bahasa Indonesia
Sinopsis dan Mading
9|DOKUMEN I KURIKULUM
Puisi (Baca dan Cipta)
Seni Teater
e. Keagamaan
f. Marching Band
g. Olahraga dan Seni Budaya
Bola Volley
Bola sepak
Sepak Takraw
Futsal
Bulu Tangkis
Musik (nyanyi tunggal)
PMR
Seni Tari
Paduan Suara
Pramuka
Ekstrakurikuler 1. Kepramukaan
2. PMR
3. UKS
4. KIR
5. Olahraga
6. Kerohaniaan
7. Senibudaya/sanggar seni
8. Kesehatan reproduksi remaja
9. Latihan dasar kepemimpinan
2. Muatan Lokal
Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan
kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk
keunggulan daerah, yang materinya tidak sesuai menjadi bagian dari mata pelajaran lain
dan atau terlalu banyak sehingga harus menjadi mata pelajaran tersendiri. Kami
melihat bahwa potensi lahan daerah di Manggarai khususnya di wilayah SMP St.
Stefanus Ketang kurang subur. Untuk itu, sangat perlu diajarkan tentang pertanian
organik terutama tentang berbagai teknik dan metode yang sesuai untuk mengolah
lahan, sehingga kelak lahan disekitar sekolah bisa dimanfaatkan untuk menanam
berbagai tanaman.
10 | D O K U M E N I K U R I K U L U M
3. Ketuntasan Belajar
Ketuntasan belajar setiap indikator yang dikembangkan sebagai suatu
pencapaian hasil belajar dari suatu kompetensi dasar berkisar antara 0 – 100 %. Kriteria
ideal ketuntasan untuk masing-masing indikator 75 %. Sekolah kami menentukan
kriteria ketuntasan minimal (KKM) sebagai target pencapaian kompetensi (TPK)
dengan mempertimbangkan tingkat kemampuan rata-rata peserta didik serta
kemampuan sumber daya pendukung dalam penyelenggaraan pembelajaran. Kami
menetapkan hal ini secara bertahap dan berkelanjutan untuk mencapai kriterian
ketuntasan belajar ideal.
Berikut ini tabel nilai ketuntasan belajar minimal yang menjadi target
pencapaian Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) di SMP St. Stefanus Ketang yang
berlaku saat ini.
No. Mata Pelajaran KKM KKM KKM
Kls Kls Kls
(VII) (VIII) (IX)
1 Pendidikan Agama dan Budi 75 76 78
Pekerti
2 Pendidikan Pancasila dan 70 75 79
Kewarganegaraan
3 Bahasa Indonesia 70 76 78
4 Matematika 69 74 75
5 Ilmu Pengetahuan Alam 76 78 80
6 Ilmu Pengetahuan Sosial 73 75 75
7 Bahasa Inggris 71 73 75
8 Senibudaya 76 78 79
9 Pendidikan Jasmani, Olahraga 77 79
dan Kesehatan
10 Prakarya 75 - -
11 Teknologi Informasi dan - 76 78
Komunikasi
12 Pertanian Organik - 77 78
11 | D O K U M E N I K U R I K U L U M
Dengan mengacu pada ketentuan PP 19/2005 Pasal 72 Ayat (1), peserta didik
dinyatakan lulus dari SMP St. Stefanus Ketang setelah memenuhi persyaratan berikut,
yaitu;
12 | D O K U M E N I K U R I K U L U M
BAB IV
KELENDER PENDIDIKAN
Kelender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta
didik selama satu tahun ajaran. Kelender pendidikan mencakup permulaan tahun ajaran,
minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif dan hari libur. Bagian penting yang perlu
diperhatikan dalam perumusan kelender pendidikan adalah :
13 | D O K U M E N I K U R I K U L U M
Alokasi waktu minggu efektif belajar, waktu libur dan kegiatan lainya tertera pada tabel:
Alokasi
No Kegiatan Keterangan
Waktu
1 Digunakan untuk kegiatan
Minggu efektif belajar 37 minggu
pembelajaran efektif
2
Jada antar semester 2 minggu Antara semester I dan II
3 Digunakan untuk penyiapan kegiatan
Libur akhir tahun pelajaran 3 minggu dan administrasi akhir dan awal
tahun pelajaran
4 Libur Natal
Hari libur keagamaan 2 minggu
Libur Paskah
5 Disesuaikan dengan peraturan
Hari libur umum/nasional 3 minggu
pemerintah(terlampir)
14 | D O K U M E N I K U R I K U L U M
KALENDER AKADEMIK SMP ST. STEFANUS KETANG
SEMESTER I DAN II
TAHUN PELAJARAN 2017/2018
16 | D O K U M E N I K U R I K U L U M
MUSIKVOKAL
DAN
INSTRUMEN
PEMBAGIAN RAPOR 26 DESEMBER KEPALA WALI KELAS
2017 SEKOLAH
KAUR
KURIKULUM
WALI KELAS
LIBURAN SEMESTER 26 DES. 2017 – 13 KEPALA GURU-GURU
GANJIL JANUARI 2018 SEKOLAH DAN SISWA/I
17 | D O K U M E N I K U R I K U L U M
UJIAN PRAKTIK KELAS 19-24 FEBRUARI GURU-GURU GURU-GURU
IX 2018 MATA MATA
PELAJARAN PELAJARAN
19 | D O K U M E N I K U R I K U L U M
KESISWAAN
20 | D O K U M E N I K U R I K U L U M
Kepala Daerah tingkat Kabupaten, dan/atau organisasi penyelenggara pendidikan dapat
menetapkan hari libur khusus
- Waktu libur dapat berbentuk jeda tengah semester, jeda antar semester, libur akhir
tahun pelajaran , hari libur keagamaan, hari libur umum termasuk hari-hari besar
nasional, dan hari libur khusus
- Libur jeda tengah semester, jeda antar semester, libur akhir tahun pelajaran digunakan
untuk penyiapan kegiatan dan administrasi akhir dan awal tahun
21 | D O K U M E N I K U R I K U L U M
BAB V
PENGEMBANGAN SILABUS
22 | D O K U M E N I K U R I K U L U M
7. Fleksibel. Keseluruhan komponen silabus dapat mengakomodasi keragaman peserta
didik, pendidik, serta dinamika perubahan yang terjadi di sekolah dan tuntutan
masyarakat.
8. Menyeluruh. Komponen silabus mencakup keseluruhan ranah kompetensi (kognitif,
afektif, psikomotor).
1. Silabus mata pelajaran disusun berdasarkan seluruh alokasi waktu yang disediakan untuk
mata pelajaran selama penyelenggaraan pendidikan di tingkat satuan pendidikan.
2. Penyusunan silabus memperhatikan alokasi waktu yang disediakan per semester, per
tahun, dan alokasi waktu mata pelajaran lain yang sekelompok.
4. Pengembangan Silabus
Pengembangan silabus dapat dilakukan oleh para guru secara mandiri atau
berkelompok dalam sebuah sekolah atau beberapa sekolah, kelompok Musyawarah Guru
Mata Pelajaran (MGMP) pada atau Pusat Kegiatan Guru (PKG), dan Dinas Pendikan.
1. Disusun secara mandiri oleh guru apabila guru yang bersangkutan mampu mengenali
karakteristik siswa, kondisi sekolah dan lingkungannya.
2. Apabila guru mata pelajaran karena sesuatu hal belum dapat melaksanakan
pengembangan silabus secara mandiri, maka pihak sekolah dapat mengusahakan untuk
membentuk kelompok guru mata pelajaran untuk mengembangkan silabus yang akan
digunakan oleh sekolah tersebut.
3. Di SD/MI semua guru kelas, dari kelas I sampai dengan kelas VI, menyusun silabus
secara bersama. Di SMP/MTs untuk mata pelajaran IPA dan IPS terpadu disusun secara
bersama oleh guru yang terkait.
4. Sekolah yang belum mampu mengembangkan silabus secara mandiri, sebaiknya
bergabung dengan sekolah-sekolah lain melalui forum MGMP/PKG untuk bersama-sama
mengembangkan silabus yang akan digunakan oleh sekolah-sekolah dalam lingkup
MGMP/PKG setempat.
5. Dinas Pendidikan setempat dapat memfasilitasi penyusunan silabus dengan membentuk
sebuah tim yang terdiri dari para guru berpengalaman di bidangnya masing-masing.
23 | D O K U M E N I K U R I K U L U M
B. Langkah-langkah pengembangan silabus dan Rencana pelaksanaan pembelajaran
1. Langkah-langkah Pengembangan Silabus
Sebagaimana telah dikemukakan dalam uraian sebelumnya Silabus adalah rencana
pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata pelajaran/tema tertentu yang
mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok/pembelajaran, indikator,
penilaian, alokasi waktu, dan sumber/bahan/alat belajar. Silabus merupakan penjabaran
standar kompetensi dan kompetensi dasar ke dalam materi pokok/pembelajaran, kegiatan
pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian. Mengembangkan
silabus dilakukan melalui langkah-langkah sebagai berikut:
1.1. Mengkaji Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar
Mengkaji standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran sebagaimana
tercantum pada Standar Isi, dengan memperhatikan hal-hal berikut:
a. urutan berdasarkan hierarki konsep disiplin ilmu dan/atau tingkat kesulitan materi,
tidak harus selalu sesuai dengan urutan yang ada di Standar Isi;
b. keterkaitan antara standar kompetensi dan kompetensi dasar dalam mata
pelajaran;
c. keterkaitan antara standar kompetensi dan kompetensi dasar antar mata pelajaran.
1.2. Mengidentifikasi Materi Pokok/Pembelajaran
Mengidentifikasi materi pokok/pembelajaran yang menunjang pencapaian
kompetensi dasar dengan mempertimbangkan:
a. potensi peserta didik;
b. relevansi dengan karakteristik daerah,
c. tingkat perkembangan fisik, intelektual, emosional, sosial, dan spritual peserta
didik;
d. kebermanfaatan bagi peserta didik;
e. struktur keilmuan;
f. aktualitas, kedalaman, dan keluasan materi pembelajaran;
g. relevansi dengan kebutuhan peserta didik dan tuntutan lingkungan; dan
h. alokasi waktu.
1.3. Mengembangkan Kegiatan Pembelajaran
24 | D O K U M E N I K U R I K U L U M
pencapaian kompetensi dasar. Pengalaman belajar yang dimaksud dapat terwujud
melalui penggunaan pendekatan pembelajaran yang bervariasi dan berpusat pada
peserta didik. Pengalaman belajar memuat kecakapan hidup yang perlu dikuasai
peserta didik. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam mengembangkan kegiatan
pembelajaran adalah sebagai berikut.
a. Kegiatan pembelajaran disusun untuk memberikan bantuan kepada para
pendidik, khususnya guru, agar dapat melaksanakan proses pembelajaran secara
profesional.
b. Kegiatan pembelajaran memuat rangkaian kegiatan yang harus dilakukan oleh
peserta didik secara berurutan untuk mencapai kompetensi dasar.
c. Penentuan urutan kegiatan pembelajaran harus sesuai dengan hierarki konsep
materi pembelajaran.
d. Rumusan pernyataan dalam kegiatan pembelajaran minimal mengandung dua
unsur penciri yang mencerminkan pengelolaan pengalaman belajar siswa, yaitu
kegiatan siswa dan materi.
25 | D O K U M E N I K U R I K U L U M
bermakna dalam pengambilan keputusan. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
penilaian.
a. Penilaian diarahkan untuk mengukur pencapaian kompetensi.
b. Penilaian menggunakan acuan kriteria; yaitu berdasarkan apa yang bisa dilakukan
peserta didik setelah mengikuti proses pembelajaran, dan bukan untuk menentukan
posisi seseorang terhadap kelompoknya.
c. Sistem yang direncanakan adalah sistem penilaian yang berkelanjutan.
Berkelanjutan dalam arti semua indikator ditagih, kemudian hasilnya dianalisis
untuk menentukan kompetensi dasar yang telah dimiliki dan yang belum, serta
untuk mengetahui kesulitan siswa.
d. Hasil penilaian dianalisis untuk menentukan tindak lanjut. Tindak lanjut berupa
perbaikan proses pembelajaran berikutnya, program remedi bagi peserta didik yang
pencapaian kompetensinya di bawah kriteria ketuntasan, dan program pengayaan
bagi peserta didik yang telah memenuhi kriteria ketuntasan.
e. Sistem penilaian harus disesuaikan dengan pengalaman belajar yang ditempuh
dalam proses pembelajaran. Misalnya, jika pembelajaran menggunakan pendekatan
tugas observasi lapangan maka evaluasi harus diberikan baik pada proses
(keterampilan proses) misalnya teknik wawancara, maupun produk/hasil
melakukan observasi lapangan yang berupa informasi yang dibutuhkan.
26 | D O K U M E N I K U R I K U L U M
Penentuan sumber belajar didasarkan pada standar kompetensi dan kompetensi
dasar serta materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator
pencapaian kompetensi.
27 | D O K U M E N I K U R I K U L U M
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, Isi
dan bahan pelajaran, serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelengaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan. Sebagai pedoman guru dalam mencapai tujuan
pendidikan di SMP St. Stefanus Ketang Kecamatan Lelak, maka telah disusun Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidkan yang isinya disesuaikan dengan kondisi peserta didik dan
lingkungan kecamatan lelak khususnya, dan kabupaten Manggarai umumnya, dan juga
berpedoman pada Kurikum 2013. Pengembangan KTSP SMP St. Stefanus Ketang tanpa
mengurangi Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang telah ditetapkan oleh
pemerintah dalam standar Isi. Dengan adanya kurikulum yang dibuat oleh sekolah ini,
diharapkan siswa/i SMP St. Stefanus Ketang benar-benar berkembang secara optimal
sesuai dengan kemampuan yang dimiliki.
Akhirnya, kesungguhan, komitmen, kerja keras dan kerja sama dari para guru,
kepala sekolah, komite sekolah dan warga sekolah secara keseluruhan merupakan kunci
utama bagi terwujudnya pendidikan bermutu di SMP St. Stefanus Ketang Kecamatan
Lelak Kabupaten Manggarai. Semua pihak diharapkan bersinergi untuk mencapai tujuan
pendidikan SMP St. Stefanus Ketang Kecamatan Lelak khususnya dan tujuan pendidikan
nasional umumnya. Tanpa semuanya itu, sebaik apapun kurikulum tidak akan
menghasilkan mutu lulusan yang diinginkan.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, saran yang dapat diberikan adalah :
1. Dalam penyusunan dokumen kurikulum ini masih sangat jauh dari kesempurnaan,
untuk itu sangat diharapkan kritikan dan saran yang dapat membangun demi
memperbaiki penyusunan kurikulum selanjutnya
28 | D O K U M E N I K U R I K U L U M