Anda di halaman 1dari 3

Jenis - Jenis Yayasan

 Yayasan di bidang Sosial :


Yayasan ini bergerak pada lembaga sosial, baik non formal maupun formal.
Contohnya adalah panti jompo, poliklinik, rumah sakit, panti asuhan, sekolah,
perguruan tinggi, penelitian dan laboratorium. Selain meningkatkan taraf hidup,
tujuannya juga untuk menunjang pergerakan dan perkembangan ilmu pengetahuan.

 Yayasan di Bidang Keagamaan :


Yayasan bidang keagamaan akan melakukan pengelolaan terhadapumah ibadah,
madrasah, pondok pesantren dan berbagai tempat yang berhubungan dengan
keagamaan lainnya

 Yayasan di Bidang Kemanusiaan :


Yayasan yang bergerak di bidang kemanusiaan akan memberikan bantuan dan
kepedulian terhadap beragam aksi kemanusiaan. Misalnya memberi bantuan kepada
pengungsi, korban bencana alam, fakir miskin dan tuna wisma. Artinya yayasan ini
bisa menjadi organisasi yang melestarikan dan memberi perlindungan bagi yang
membutuhkan.

Yayasan ini juga berpartisipasi atas pembuatan rumah duka dan rumah singgah,
penyalur tenaga kerja, dll. Cara mendirikan yayasan penyalur tenaga kerja dan cara
mendirikan yayasan amal juga tidak terlalu susah. Tinggal mengikuti persyaratan
umum dan tunjuk notaris yang terpercaya.

Anggota Pembina, Pengurus dan Pengawas yayasan dilarang merangkap


jabatan Anggota Direksi atau Pengurus dan Anggota Dewan Komisaris
atau Pengawas baik di badan usaha yang didirikan oleh yayasan maupun
badan usaha yang mana yayasan menjalankan penyertaan.

PEMBINA YAYASAN
Pembina memiliki kewenangan yang tidak diserahkan kepada pengurus atau
pengawas oleh Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2001 tentang Yayasan (“UU
Yayasan”) atau anggaran dasar, dan tidak boleh merangkap sebagai pengurus atau
pengawas.

KEWENANGAN PEMBINA :
a. Membuat keputusan mengenai perubahan anggaran dasar ;
b. Mengangkat dan memberhentikan anggota pengurus serta anggota pengawas.
c. Menetapkan kebijakan umum yayasan berdasarkan Anggaran Dasar yayasan ;
d. Mengesahkan program kerja dan rancangan anggaran tahunan yayasan;
e. Membuat keputusan mengenai pembubaran dan penggabungan yayasan.

PENGAWAS YAYASAN
Pengawas dan tidak boleh merangkap sebagai pembina atau pengurus.

KEWENANGAN PENGAWAS :
1. Pengawas bertugas melakukan pengawasan serta memberi nasihat kepada
pengurus dalam menjalankan kegiatan yayasan artinya pengawas berhak
melakukan pemeriksaan dokumen-dokumen, keuangan, pembukuan yayasan.
Oleh karena itu selayaknya ditunjuk orang yang memiliki keahlian dan
pengalaman yang berkaitan dengan akuntansi, keuangan, sehingga dapat
mengawasi pelaksanaan tata kelola yayasan yang baik.
2. Pengawas berhak Mengetahui segala tindakan yang telah dijalankan oleh
Pengurus.
3. Pengawas dapat memberhentikan sementara anggota Pengurus dengan
menyebutkan alasannya.
4. Pemberhentian sementara sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) paling lambat
7 (tujuh) hari terhitung sejak tanggal pemberhentian sementara, wajib
dilaporkan secara tertulis kepada Pembina.

Dalam hal terjadi kepailitan karena kesalahan atau kelalaian pengawas dalam
melakukan tugasnya dan kekayaan yayasan tak cukup menutup kerugian akibat
kepailitan, maka setiap anggota pengawas secara tanggung renteng bertanggung
jawab atas kerugian tersebut, kecuali bagi yang dapat membuktikan bahwa
kepailitan bukan karena kesalahan atau kelalaiannya.

PENGURUS YAYASAN

KEWENANGAN PENGURUS:
1. Pengurus bertanggung jawab penuh atas kepengurusan Yayasan untuk
kepentingan Yayasan
2. Pengurus wajib menyusun Program Kerja dan Rancangan Anggaran Tahunan
Yayasan untukdiserahkan Pembina.
3. Pengurus wajib memberikan penjelasan tentang segala hal yang ditanyakan oleh
Pengawas.
4. Setiap anggota Pengurus wajib dengan itikad baik dan penuh tanggung jawab
menjalankan tugasnya dengan mengindahkan peraturan perundang – undangan
yang berlaku
5. Pengurus berhak mewakili Yayasan di dalam dan di luar pengadilan tentang
segala hal dan dalam segala kejadian, dengan pembatasan terhadap hal – hal
sebagai berikut :

a. Meminjam atau meminjamkan uang atas nama Yayasan (tidak termasuk


mengambil uang Yayasan di Bank.

b. Mendirikan suatu usaha baru atau melakukan penyertaan dalam usaha baru
untuk melakukan penyertaan dalam berbagai bentuk usaha, baik di dalam
maupun di luar negeri.

c. Memberi atau menerima pengalihan atas harta tetap;

d. Membeli atau dengan cara lain mendapatkan memperoleh harta tetap atas
nama Yayasan;

e. Menjual atau dengan cara lain melepaskan kekayaan Yayasan serta


menggunakan/membebani kekayaan Yayasan;

f. Mengadakan perjanjian dengan organisasi yang terafiliansi dengan Yayasan,


Pembina,Pengurus, dan atau Pengawas Yayasan seorang yang berkerja pada
Yayasan, yang perjanjian tersebut bermanfaat bagi tercapainya maksud dan
tujuan Yayasan.

g. Perbuatan mengurus sebagaimana diatur diatas harus mendapat


persetujuan dari Pembina Kewenangan Pengawas

Jika terjadi kepailitan karena kesalahan atau kelalaian pengurus dan kekayaan
yayasan tidak cukup menutup kerugian, maka setiap anggota pengurus secara
tanggung renteng bertanggung jawab atas kerugian, kecuali bagi anggota pengurus
yang dapat membuktikan bahwa kepailitan terjadi bukan karena kesalahan atau
kelalaiannya.

Tanggung Jawab Organ Yayasan


Tanggung jawab Pengurus atas kepengurusan Yayasan dilakukan semata-mata
untuk kepentingan dan tujuan Yayasan. Tugas wewenang dan tanggung jawab
Pengurus adalah mengurusi Yayasan (daden van beheer) untuk kepentingan
Yayasan sesuai dengan maksud dan tujuannya dalam pengurusan sehari-hari.

Anda mungkin juga menyukai