Dosen Pengampu:
Nurhapsari Pradnya Paramita, M.Pd.I
Disusun Oleh i:
2021
KATA PENGANTAR
Puji isyukur ikami iucapkan ikehadirat iAllah iSWT iatas isegala irahmat-Nya isehingga
imakalah iyang iberjudul i“Model Pembelajaran Kontekstual Dalam Pembelajaran Bahasa
Arab” iini idapat itersusun isampai idengan iselesai. iSholawat iserta isalam isemoga iselalu
itercurahkan ikepada ijunjungan ikita iNabi iAgung iMuhammad isaw., isang iuswatun
ihasanah ibagi ikita isemua idan isemoga ikita isenantiasa imenjalankan iprinsip-prinsip
ikehidupan iahlusunnah iwaljama’ah.
Penyusunan imakalah iini itentu itidak ilepas idari ibantuan ibanyak ipihak. iMaka idari
iitu, ipenulis imenyampaikan ibanyak iterima ikasih ikepada isemua ipihak iyang itelah
iberkontribusi idalam ipembuatan imakalah iini. iTak ilupa ipenulis iucapkan iterima ikasih
iyang isebesar-besarnya ikepada iBu Hapsari selaku idosen ipengampu imata ikuliah Model
dan Metode Pembelajaran Bahasa Arab yang itelah imemberikan ibimbingan ikepada ipenulis
isehingga imakalah iini idapat iterselesaikan itepat ipada iwaktunya.
Terlepas idari isemua iitu, ipenulis imenyadari isepenuhnya ibahwa imasih iada
ikekurangan ibaik idari isegi ikonten imaupun itata ibahasanya. iOleh ikarena iitu, idengan
itangan iterbuka ipenulis imenerima isegala isaran idan ikritik iagar ipenulis idapat
imemperbaiki imakalah iini imenjadi ilebih ibaik ilagi. iAkhir ikata ipenulis iberharap
isemoga imakalah iini idapat imemberikan imanfaat iataupun iinspirasi ikepada ipara icivitas
iacademica.
Penulis
2
DAFTARiISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................................................................
DAFTAR ISI........................................................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................................................
A. Latar Belakang..........................................................................................................................................
B. Rumusan Masalah.....................................................................................................................................
C. Tujuan.......................................................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN......................................................................................................................................
A. Pengertian Pembelajaran Kontekstual.......................................................................................................
B. Karakteristik Pembelajaran Kontekstual...................................................................................................
C. Konsep Pembelajaran Kontekstual Dalam Pembelajaran Bahasa Arab...................................................
BAB III PENUTUP............................................................................................................................................
A. Kesimpulan...............................................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................................................
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar iBelakang
Model pembelajaran adalah kerangka kerja yang memberikan gambaran sistematis
untuk melaksanakan pembelajaran agar membantu belajar siswa dalam tujuan tertentu
yang ingin dicapai. Artinya, model pembelajaran merupakan gambaran umum namun
tetap mengerucut pada tujuan khusus. Macam-macam model pembelajaran yaitu model
pembelajaran kontekstual, model pembelajaran kooperatif, model pembelajaran aktif,
inofatis, kreatif, efektif, dan menyenangkan (PAIKEM), model pembelajaran saintifik,
dan masih banytak lagi. Dalam hal ini model pembelajaran kontekstual yang akan
dibahas.
Pembelajaran Kontekstual (Contextual Teaching and Learning/CTL) merupakan
suatu proses pendidikan yang holistik dan bertujuan memotivasi siswa untuk
memahami makna materi pelajaran yang dipelajarinya dengan mengkaitkan materi
tersebut dengan konteks kehidupan mereka sehari-hari (konteks pribadi, sosial, dan
kultural) sehingga siswa memiliki pengetahuan/keterampilan yang secara fleksibel da-
pat diterapkan (ditransfer) dari satu permasalahan /konteks ke permasalahan/ konteks
lainnya.
CTL merupakan suatu konsep belajar dimana guru menghadirkan situasi dunia
nyata ke dalam kelas dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan
yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota
keluarga dan masyarakat. Sagala (2009: 92) dan Riyanto (2010: 168-169) menguraikan
langkah-langkah penerapan pembelajaran kontekstual. Oleh karena itu, pada makalah
ini penjelasan tentang pembelajaran kontekstual akan dibahas secara mendalam.
B. Rumusan iMasalah
C. Tujuan
5
BAB II i
PEMBAHASAN
6
isinya bagi mereka .Jadi, sebagian besar tugas seorang guru adalah menyediakan
konteks.
3
Masnur Muslich, KTSP Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Kontekstual, (Jakarta: Grafika Offset, 2007),
hlm. 43; Trianto, Mendesain Model Pembelajaran …, hlm. 111.
4
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, (Jakarta: Prenada Media, 2007),
hlm. 264.
5
Ibid., hlm. 264.
7
pengalaman-pengalaman seseorang.”13
a. Merumuskan masalah
b. Mengajukan hipotesis
c. Mengumpulkan data
e. Membuat kesimpulan
c) Bertanya
d) Masyarakat Belajar
6
bid., hlm. 265.
7
Masnur Muslich, KTSP Pembelajaran Berbasis Kompetensi ..., hlm. 45
8
Masnur Muslich, KTSP Pembelajaran Berbasis Kompetensi ..., hlm. 44
8
Asas model pembelajaran kontekstual yang keempat adalah masyarakat
berlajar. “Konsep masyarakat belajar dalam pembelajaran kontekstual diperoleh
melalui kerja sama dengan orang lain”.9 Artinya peserta didik dibentuk sebuah
kelompok. Kelompok yang dibentuk tidak homogen melainkan heterogen.
Kelompok yang dibentuk secara heterogen artinya kelompok tersebut peserta
didik memiliki kemampuan berbeda-beda. Pembagian peserta didik yang
heterogen diharapkan peserta didik yang pintar dapat membantu peserta didik
yang kurang pintar. Pembentukan kelompok diharapkan peserta didik dapat
saling bekerjasama.
e) Pemodelan
9
Masnur Muslich, KTSP Pembelajaran Berbasis Kompetensi ..., hlm. 46; Trianto, Mendesain Model
Pembelajaran …, hlm. 116; Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran…, hlm. 267
10
Masnur Muslich, KTSP Pembelajaran Berbasis Kompetensi..., hlm. 46; Trianto, Mendesain Model
Pembelajaran …, hlm; 116-117.
11
Masnur Muslich, KTSP Pembelajaran Berbasis Kompetensi..., hlm. 46; Trianto, Mendesain Model
Pembelajaran …, hlm. 117; Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran …, hlm. 266; Wina Sanjaya, Strategi
Pembelajaran…, hlm. 267.
9
dapat memungkinkan terjadinya verbalisme12”
f) Refleksi
“Refleksi adalah cara berpikir tentang apa yang baru dipelajari atau
berpikir ke belakang tentang apa-apa yang sudah kita dilakukan di masa yang
lalu.13 Peserta didik setelah pembelajaran selesai dilakukan, peserta didik
merenung terhadap materi yang dipelajari. Refleksi bertujuan agar pengalaman
yang didapatkan peserta didik dapat menambah pengetahuan. Cara yang
dilakukan guru adalah dengan bertanya ke peserta didik materi yang telah
dipelajari sebelumnya. Guru kemudian membiarkan peserta didik menjawab
pertanyaan sehingga peserta didik dapat menyimpulkan pengetahuan yang
diperoleh.
g) Penilaian Autentik
Salah satu model pendekatan dalam pembelajaran bahasa arab yang diharapkan
mampu menjadi alternatif dalam pembelajaran bahasa arab kepada siswa Indonesia
adalah metode Contextual Teaching and Learning (CTL).
Dalam pembelajaran bahasa asing, terutama bahasa arab, pelibatan siswa secara
penuh dalam proses pembelajaran adalah hal yang sangat penting karena dalam
mempelajari bahasa, interaksi timbal balik antara pengarah dan peserta didik harus
dilakukan. Jika seorang pengajar bahasa arab hanya berfokus pada penyampaian materi
atau melibatkan siswa tidak secara penuh, misalnya dengan menyuruh mereka
menghafalkan sejumlah mufradat dan kaidah tatabahasa (nahwu) maka bisa ditebak hasil
yang dicapai dalam pembelajarannya juga tidak maksimal.
Seperti diketahui, para ahli metodologi pengajaran bahasa arab kepada non-arab
membagi kemahiran berbahasa arab kepada empat macam kemahiran, yaitu: 1) Maharat
al-Istima’ (kemahiran mendengar) 2. Maharat al-Qira’ah (kemahiran membaca), 3.
Maharat al-Hiwar (kemahiran bercakap) dan 4. Maharat al-Kitabah (kemahiran menulis).
Semua indikator kemahiran berbahasa arab di atas dapat dicapai dengan menggunakan
pendekatan Contextual Teaching and Learning (pembelajaran kontekstual).
15
Abdullah Abd. al-Tawwab. I’dad Mu’allim al-Lughah al-‘Arabiyyah Li Ghayri al-Natiqina Biha, Jakarta:
Ma’had al- ‘Ulum al-Islamiyah wa al- ‘Arabiyyah. Tahun 1986.
11
kemahiran berikutnya, yakni kemahiran membaca dan kemahiran menulis. Selain itu,
kemahiran ini memungkinkan terjadinya komunikasi dua arah atau timbal-balik antara
pihak pembicara dan pendengar.
Pembaca yang mahir bersifat otonom dan bisa melakukan kegiatannya di luar
kelas. Peserta didik juga tetap dapat berhubungan dengan bahasa sasaran/arab melalui
majalah, buku atau surat kabar yang berbahasa arab. Fakta ini jelas menunjukkan bahwa
pengajaran membaca adalah dalam rangka mengembangkan kemahiran membaca.
Dengan demikian adalah merupakan tugas pengajar bahasa arab untuk meyakinkan
bahwa pembelajaran membaca menjadi pengalaman menyenangkan bagi peserta
didiknya.
Untuk menjadikan peserta didik senang terhadap teks bacaan, maka pengajar
bahasa arab hendaknya menyiapkan buku-buku bacaan berbahasa arab dengan beragam
topik dan tingkat kesulitan yang berbeda, sehingga peserta didik dapat melatih dirinya
untuk membaca teks-teks tersebut di luar waktu belajar.
16
Mahmud Kamil al-Naqah. Asasiyat Ta’lim al-Lughah al-‘Arabiyyah fi Ghayri al-‘Arab, Sudan: Ma’had
Khartoum. Tahun 1978.
12
Menulis merupakan jenis kemahiran yang paling jarang digunakan diantara
empat jenis kemahiran lainnya di atas. Hanya sedikit lulusan lembaga atau fakultas
pendidikan yang menulis karyanya dalam bahasa arab, termasuk peserta didik yang
belajar di program studi pendidikan bahasa arab.
13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan i
14
DAFTARiPUSTAKA
15