LABORATORIUM PARASITOLOGI VETERINER

FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN

UNIVERSITAS UDAYANA
Jl. P.B. Sudirman Denpasar 80232 Telp/Fax (0361)
701808;223791
LAPORAN PEMERIKSAAN PARASITOLOGI

Nama : Ida Ayu Nita Antari, S.KH.

NIM : 1109006059
No. Protokol : 832/N/16

I. PEMERIKSAAN FESES KASUS

Metode Pemeriksaan
No Materi
Natif Sedimen Apung

1 Itik Negatif Negatif Negatif

II. PEMERIKSAAN NON KASUS

IDENTIFIKASI PEMERIKSAAN FESES
Sampel Metode kualitatif
Feses Konsentrasi
Natif
Hewan Sedimen Apung
Kuda Telur Strongylus spp. Telur Strongylus spp. Telur Strongylus spp.
Babi Telur Ascaris suum
- -
infertil
Sapi - Telur tipe Strongyl sp. Telur tipe Strongyl sp.
Ayam - Telur Raillietina sp. Telur Raillietina sp.
Anjing Telur Toxocara canis Telur Toxocara canis Telur Toxocara canis
Kucing Telur Ancylostoma Telur Ancylostoma Telur Ancylostoma
tubaeforme tubaeforme tubaeforme
IDENTIFIKASI PEMERIKSAAN HELMINTH
Materi Metode Identifikasi
Cacing pada ayam Ascaridia galli
Cacing pada ayam Permanen Raillietina sp.
Cacing pada sapi Paramphistomum cervi.
IDENTIFIKASI PEMERIKSAAN ARTROPODA
Pemeriksaan Kerokan Kulit
Hewan Metode Identifikasi
Anjing Langsung Demodex canis
Pemeriksaan Makroskopis
Materi Metode Identifikasi
Kutu Lipeurus caponis
Permanen
Pinjal Ctenocephalides felis
 Caplak Rhipicephalus sanguineus
Lalat Langsung Musca sp.
Nyamuk Semi permanen Culex sp.
IDENTIFIKASI PROTOZOA
Sampel darah (hewan) Metode Identifikasi
Merpati Ulas darah tipis Haemoproteus columbae

III. PEMERIKSAAN FESES HEWAN NON-KASUS WAJIB

No MetodePemeriksaan
Materi
Natif (Langsung) Sedimen Apung

 Berbentuk Oval  Berbentuk Oval  Berbentuk Oval

 Berdinding tipis  Berdinding tipis  Berdinding tipis dengan
dengan permukaan dengan permukaan permukaan halus
halus halus  Mengandung morula
 Mengandung morula  Mengandung morula dengan beberapa
dengan beberapa dengan beberapa blastomer besar.
blastomer besar. blastomer besar.  Ukuran telur bervariasi
Feses  Ukuran telur  Ukuran telur tergantung spesies
1 berkisar 60-120 x 35-60
Kuda bervariasi tergantung bervariasi tergantung
spesies berkisar 60- spesies berkisar 60- µm.
120 x 35-60 µm. 120 x 35-60 µm. Identifikasi :
Identifikasi : Identifikasi : Telur Strongylus spp.
Telur Strongylus spp. Telur Strongylus spp. (Thienpont et al.,1986;
(Thienpont et al., (Thienpont et al., 1986; Zajac dan Conboy, 2012
1986; Zajac dan Zajac dan Conboy, Hal. 118).
Conboy, 2012 Hal. 2012 Hal. 118).
118).
IV. PEMERIKSAAN FESES HEWAN NON-KASUS LAINNYA

No Materi Natif Sedimen Apung

 Telur berbentuk oval  Telur berbentuk oval

 Berdinding tipis dan  Berdinding tipis dan
kecil berisi morula kecil berisi morula
 Mempunyai ukuran 65-  Mempunyai ukuran 65-
100 x 34-50µm , 100 x 34-50µm , ukuran
ukuran bervariasi bervariasi tergantung
tergantung spesies spesies
 Telur akan susah  Telur akan susah
Feses diidentifikasi ketika diidentifikasi ketika
2 -
Sapi terlalu lama diluar terlalu lama diluar
(kontak dengan oksigen (kontak dengan oksigen
dan suhu yang dan suhu yang
memadai) karena memadai) karena
stadium larva pertama stadium larva pertama
dimulai, jika terus dimulai, jika terus
terjadi maka telur akan terjadi maka telur akan
menetas menjadi larva. menetas menjadi larva.
Identifikasi : Identifikasi :
Telur tipe Strongyl sp. Telur tipe Strongyl sp.
(Urquhart et al.,1996 (Urquhart et al.,1996 Hal.
Hal. 66; Zajac dan 66; Zajac dan Conboy,
Conboy, 2012 Hal.96- 2012 Hal.96-97).
97).

Feses -
3 -
Babi

 Berbentuk elips hingga

bundar
  Berwarna coklat gelap
(unfertilized).
 Berdinding tebal dengan
lapisan albumin lebih
tipis dari telur yang
fertil.
 lapisan luar berbintik /
kasar
 Berisi sel yang tidak
bersegmen.
 Berukuran (88 – 90 µm
x 44 µm).
Identifikasi :
Telur infertil Ascaris
suum .
(Thienpont et al.,1986)

 Telur cacing kecil,  Telur cacing kecil,

berukuran 25-50µm berukuran 93 x 74 µm
Feses
4. -  Berbentuk bulat hingga  Berbentuk bulat hingga
Ayam ellipsoid (lonjong) ellipsoid (lonjong)
 Berdinding tebal dan  Berdinding tebal dan
halus. halus.
 Mengandung embrio  Mengandung embrio
hexsacant hexsacant
Identifikasi : Identifikasi :
Telur Raillietina sp. Telur Raillietina sp.
(Thienpont et al.,1986; (Thienpont et al.,1986;
Kaufmann, 1996 Hal. Kaufmann, 1996 Hal.
354) 354)

Feses
5
Anjing
  Telur berbentuk bulat,  Telur berbentuk bulat,  Telur berbentuk bulat,
kadang oval. kadang oval. kadang oval.
 Berdinding  Berdinding tebal,keras ,  Berdinding tebal,keras ,
tebal,keras , dengan dengan lapisan luar dengan lapisan luar
lapisan luar kasar. kasar. kasar.
 Berwarna coklat  Berwarna coklat gelap,  Berwarna coklat gelap,
gelap, berisi satu sel berisi satu sel tunggal berisi satu sel tunggal
tunggal Identifikasi : Identifikasi :
Identifikasi : Telur Toxocara canis Telur Toxocara canis
Telur Toxocara canis (Thienpont et al.,1986; (Thienpont et al.,1986;
(Thienpont et al.,1986; Zajac dan Conboy, 2012 Zajac dan Conboy, 2012
Zajac dan Conboy,
Hal. 54). Hal. 54).
2012 Hal. 54).

 Telur berbentuk  Telur berbentuk  Telur berbentuk

ellipsoidal, ellipsoidal, berdinding ellipsoidal, berdinding
Feses berdinding tipis tipis dengan permukaan tipis dengan permukaan
6 dengan permukaan halus halus
Kucing halus  Telur berisi morula  Telur berisi morula
 Telur berisi morula  Telur berukuran 56-75  Telur berukuran 56-75
 Telur berukuran 56- x 34-47 µm. x 34-47 µm.
75 x 34-47 µm. Identifikasi : Identifikasi :
Identifikasi : Telur Ancylostoma Telur Ancylostoma
Telur Ancylostoma tubaeforme tubaeforme
tubaeforme (Baker, 2007 Hal. 592; (Baker, 2007 Hal. 592;
(Baker, 2007 Hal. 592; Taylor et al, 2007 Hal Taylor et al, 2007 Hal
Taylor et al, 2007 Hal 886-887; Zajac dan 886-887; Zajac dan
886-887; Zajac dan Conboy, 2012 Hal. 52) Conboy, 2012 Hal. 52)
Conboy, 2012 Hal. 52)
V. PEMERIKSAAN ARTROPODA

Hasil Pemeriksaan
No Materi Identifikasi
Gambar Keterangan

A. Memiliki 4 pasang
kaki pendek. Demodex canis
B. Memiliki
(Izdebska dan
Kerokan Opisthosoma yang
A Fryderyk, 2011;
1 Kulit ramping dan
Zajac dan Conboy,
(Tungau) meruncing.
B 2012 Hal. 230)
 Berbentuk seperti
cerutu

 Capitulum anterior
1 (capitulumnya
terlihat dari atas) [1]
2
 Memiliki palpus
3 yang pendek hampir Rhipicephalus
sama dengan basis sanguineus
capitulinya [2] (Harry D.Pratt, 1961
2 Caplak  Basis capituli dalam
mengarah ke lateral Kaufmann,1996
(berbentuk Hal.111; Zajac et al.,
4
segienam) [3] 2012 Hal. 258)
5  Terdapat lekuk anal
dibelakang anus [4]
 Terdapat Festoons
[5]
2
 Terdapat genal dan
3 pronatal ctenidia Ctenocephalides
[1,2] felis
 Genal ctenidia
memiliki 5 atau (Urquhart et al, 1996
3 Pinjal
1 lebih spina, Hal 178; Harry
mengarah horizontal D.Pratt, 1961 dalam
[1] Zajac dan Conboy.,
 Memiliki mata [3] 2012 Hal. 281;
 Panjang kepala dua
kali lebarnya.
  Spina 1 dan spina 2
dari genal ctenidia
sama panjang [1].

 Mempunyai antena
2 dengan 5 segmen [1]
1
 Bentuk kepala lebih Lipeurus caponis
panjang daripada
lebarnya (Pictorial key oleh
 Kepala memanjang Chester
4 Kutu J.Stojanovich dan
dan membulat di
ujungnya [2] Harry D. Pratt;
 Tubuh berbentuk Taylor et al., 2007
silindris memanjang Hal. 1256)
3
[3].

 Thorax dan
abdomen kusam, Musca sp.
keabuan atau (Domestic Flies:
3 kecoklatan hingga
1 Pictorial Key to
hitam [1] Common Species in
5 Lalat
 Vena sayap keempat The United States
menyiku [2] Oleh H.R. Dodge
 Thorax gelap Hal. 121; Urquhart
dengan 4 garis hitam et al., 1996 Hal 153)
2
[3].

Culex sp.
 Palpus lebih pendek
(Mosquitoes:
dari proboscis [1]
Pictorial Key to
 Bagian ujung
Common Species in
6 Nyamuk abdomen tumpul [3]
The United States
 Abdomen dan
Harry D. Pratt dan
proboscisnya
1 Chester
2 ramping [2,3].
J.Stojanovich;
Baker, 2007 Hal.65)
 3

VI. PEMERIKSAAN CACING

Materi Hasil Pemeriksaan
Identifikasi
No (Cacing) Gambar Keterangan

 Bagian anterior
terdapat 3
penonjolan bibir Ascaridia galli
NEMATODA [1]. ( Baker, 2007 Hal.
1.
(Ayam)  Bagian ujung 241; Rajinder et al.,
posterior dari ekor 2014)
lurus dan
meruncing [2].

Raillietina sp.

(Key To The species

Of Raillietina In
A  Bagian posterior,
North American
CESTODA proglotid
Oleh Bartel dan
2 terdapat porus
Ayam Hansen, 1964 dalam
genitalis
Buscher, H.N, 1975
unilateral [A].
Hal. 105; Ghobashy,
M.A dan A.A
Taeleb, 2015 Hal.
138)
 A
 Berbentuk seperti
kerucut.
Mempunyai oral
sucker [A] dan Paramphistomum
ventral sucker [B] cervi
 Sucker pertama
TREMATODA (Taylor et al., 2007
3 terlihat pada
Sapi bagian ujung Hal.158 ; Baker,
kerucut (badan), 2007 Hal. 651)
sucker kedua
terletak di dasar
(ventral).

VII. PEMERIKSAAN PROTOZOA DARAH

Hewan Gambar Identifikasi
No
1. Berpredileksi pada eritrosit
burung merpati
2. Berbentuk seperti sabit /
pisang, mengelilingi inti
pada sitoplasma sel
1 Merpati
eritrosit .
Identifikasi:
Haemoproteus columbae.
(Pewarnaan Giemsa, perbesaran 1000x dengan (Taylor, 2007 Hal. 1501;
minyak emersi). Baker, 2007 Hal. 231)

Denpasar, 9 April 2016

Mengetahui,
Dosen Pembimbing Mahasiswa

drh. Ida Bagus Made Oka,M. Kes Ida Ayu Nita Antari, S. KH
NIP.19601231 198903 1 014 NIM. 1109006059