Anda di halaman 1dari 35

Profil Distrik Aileu, Maret 2002

Profil Distrik Aileu, Maret 2002

PROFIL DISTRIK AILEU – DAFTAR ISI

LATAR BELAKANG........................................................................... 3
Geografis ...............................................................................................................................3

Demografi..............................................................................................................................3

Sejarah Terbaru dan Perkembangan Politik Distrik Aileu .............................................4

STRUKTUR SOSIAL .......................................................................... 7


Kaum-kaum dan Bahasa .....................................................................................................7

Agama ...................................................................................................................................7

Organisasi Politik di Aileu ..................................................................................................7

Pemerintahan .......................................................................................................................9

Sosial......................................................................................................................................9

EKONOMI......................................................................................... 10
Lapangan Pekerjaan..........................................................................................................10

Industri................................................................................................................................12

Produktivitas dan Pendapatan .........................................................................................14

INFRASTRUKTUR DISTRIK ............................................................ 15


Air dan Sanitasi..................................................................................................................15

Listrik ..................................................................................................................................18

Jalan ....................................................................................................................................19

Tanah dan Bangunan.........................................................................................................21

Kesehatan............................................................................................................................22

Pendidikan ..........................................................................................................................25

PROYEK PEMBANGUNAN MASYARAKAT ................................... 27

LAMPIRAN 1 – POPULASI DISTRIK ............................................... 29

1
Profil Distrik Aileu, Maret 2002

Tabel 1 - Penyebaran Penduduk di Distrik Aileu ...........................................................29

Tabel 2 – Penyebaran Penduduk di Distrik Aileu ..........................................................30

LAMPIRAN 2 – SEKOLAH DI DISTRIK AILEU................................ 31


Tabel 1 – Sekolah Dasar dan Status .................................................................................31

Tabel 2 – SMP ....................................................................................................................33

Tabel 3 – SMA ....................................................................................................................33

Table 4 – Data Sekolah, Guru, dan Anak Sekolah .........................................................33

LAMPIRAN 3 – PETA PEMBATASAN ADMINISTRATIF AILEU..... 34

2
Profil Distrik Aileu, Maret 2002

LATAR BELAKANG

Geografis
Distrik Aileu terletak didataran tinggi di sebelah selatan Dili,
dengan luas 729 km2. Topografinya bergunung-gunung dengan
ketingggian antara 350-1500 meter diatas permukaan laut.
Didominasi oleh Bukit kapur dan batu serpihan. Batu-batu yang
lebih besar dan keras terdapat di bagian barat daya Ainaro. Pusat
kota Aileu terletak di lembah sungai Manufahi dan Manusame 47
km dari Dili, dengan ketinggian 913 meter diatas permukaan laut.
Di bagian Tenggara lebih tinggi dan lebih basah dibanding bagian
barat timur laut, tanahnya lebih subur, sebab itu populasinya lebih
banyak. Distrik Aileu terbagi atas 4 sub-distrik yaitu: Aileu kota
227 km2, Remexio 207 km2, Liquidoe 192 km2 dan Laulara 103
km2. Berbatasan dengan Dili di sebelah Utara, Manufahi dan
Ainaro disebelah selatan, Manatuto disebelah timur dan Ermera
disebelah barat. Terdiri dari 31 suco lama dan 13 suco baru yang
terbentuk karena gerakan klandestin (tersembunyi).

Terdapat 2 macam iklim daerah didistrik Aileu, daerah tanah


tinggi dan daerah pegunungan. Terbagi atas 4 musim, musim
hujan yang berlangsung antara pertengahan Oktober – April,
musim dingin pada bulan Mei dan Juni, Musim angin pada bulan
Juli dan Agustus serta musim kering yang biasanya mulai
dipertengahan bulan Agustus – pertengahan Oktober. Dengan
suhu rata-rata dibawah 40 derajat celcius, dengan kelembaban
udara yang lebih rendah dari daerah pesisir pantai.

Demografi
Berdasarkan data dari admistrasi, populasi di distrik Aileu
berjumlah 36.369 jiwa. Kira-kira setengahnya bermukim sub-
distrik Aileu. Data dari pencatatan sipil sebagai di bawah:

Sub-district Anak-anak Dewasa Total


Aileu Kota 6,O30 5,934 11,964
Remexio 3,228 2,953 6,181
Liquidoe 2,44O 2,514 4,954
Laulara 4,281 3,900 8,181

(lihat juga lampiran 1)

3
Profil Distrik Aileu, Maret 2002

Sejarah Terbaru dan Perkembangan Politik Distrik Aileu


Aileu merupakan basis Fretilin dalam perjuangannya untuk
mendapatkan kemerdekaan di Timor-Timur. Setelah kudeta yang
dilakukan UDT, pada tanggal 11 Agustus 1975, pemimpin-
pemimpin berkumpul di Aileu dan menyatakan bahwa mereka
mengambil alih kekuasaan. Aileu merupakan basis penting bagi
Fretilin, bahkan saat Fretilin memegang tampuk pemerintahan
Timor-Timur pada September 1975. Saat Indonesia menduduki
Timor-Timur, banyak penduduk yang tinggal disekitar kota Aileu
melarikan diri ke gunung-gunung dan tinggal disana selama
bertahun-tahun. Sementara itu pemerintah Indonesia menyita
tanah dan hak milik penduduk Maubisse, dan memindahkan
mereka ke Aileu. Di Aileu mereka tinggal di tanah milik penduduk
yang melarikan diri sehingga menimbulkan ketegangan-
ketengangan diantara penduduk Aileu dan Maubisse, dan
mengakibatkan sejarah permusuhan diantara dua wilayah
tersebut.

Foto 1: Pengrusakkan yang terjadi setelah pemilu September1999

Pada pemilihan umum yang berlangsung tanggal 30 Agustus


1999, banyak terjadi kekacauan, kantor-kantor diserang hingga
para pemimpin dan pegawai pemerintahan banyak yang
menghindar keluar daerah, hanya beberapa saja yang hadir
memberikan suara. Akibat kekacauan yang terjadi saat dan
setelah pemilu, terjadi kelumpuhan total disektor-sektor umum.
Para penduduk berada dibawah tekanan pemerintah Indonesia,
beberapa orang yang bekerja di bagiab umum, berasal dari distrik
lain dan di indentifikasikan pro-otonomi. Pada tanggal 4
September, setelah hasil pemilu di umumkan, banyak penduduk
yang mengungsi kegunung-gunung. 17 orang penduduk terbunuh
dalam kekacauan tersebut. 12 orang dilaporkan dibunuh oleh
milisi dan TNI di kota Aileu, dan dimakamkan dipemakaman

4
Profil Distrik Aileu, Maret 2002

Asirimau. 4 orang dilaporkan dibunuh di Laulara, dan 4 wanita


diperkosa di Liquidoe. Kekacauan tersebut meluas ke distrik-
distrik yang lain. Serangan terburuk terjadi di Liquidoe dan sub-
disrik Laulara, dengan dihancurkannya beberapa desa. Kota Aileu
juga tidak luput dari kekerasan tersebut, yang mengakibatkan
bangunan-bangunan umum maupun pribadi rusak parah.
Dihancurkannya sektor vital, seperti mesin pembangkit listrik dan
air minum serta kabel instalasi listrik di keempat sub-distrik rusak
total dan tidak bisa dipergunakan lagi.

Kira-kira 5000 penduduk melarikan diri atau dipaksa mengungsi


ke Timor barat. Sampai akhir September 2000, sebanyak 2048
orang (termasuk 92 milisi) telah kembali. Walau banyak kesulitan
yang dihadapi dalam pemulangan para pengungsi, sebagian besar
masyarakat menerima mereka dengan baik, tanpa masalah dan
penuh kemaafan. Seorang Community Policing Officer yang
bertanggung jawab pada rekonsiliasi, kalau ada masalah dengan
pengunsi yang kembali. Juga gereja-gereja di daerah dan satu
komite pemerintah daerah – Aileu District Returnee Task Force,
memberitahukan masyrakat tentang kepentingan untuk menerima
pengungsi yang kembali.

Salah satu hal yang dilakukan untuk menghindari kekerasan pada


masa pemilu, dengan menahan para gerilyawan. Daerah
kekuasaan Falintil yang berpusat di Aileu, manjangkau sejauh 5
km dari kota Aileu. Pada awal tahun 2000, hubungan antara
UNTAET dan Falintil tidak berjalan mulus. Sampai saat negosiasi
tentang pengadaan bantuan dana untuk bahan makanan bagi
masyarakat, bantuan kemanusiaan, bantuan peralatan tidur,
seragam, bantuan pelayanan kesehatan dan pemberian pelatihan
tidak militer disepakati. King’s College merupakan satu permulaan
dalam usaha menyelaraskan hubungan antar UNTAET dan
Falintil.Kekuasaan Falintil berakhir pada tanggal 3 Februari 2001
dan diambil alih oleh UNTAET, sebanyak 600 orang Falintil diambil
untuk mendapatkan pelatihan ketentaraan.

Dalam rapat umum yang berlangsung tanggal 10 Oktober 2000 di


Aileu kota, Fretilin menyatakan diri sebagai satu partai politik di
Timor-Timur baru. Pertemuan yang berlangsung selama 2 minggu
berturut-turut di hampir semua distrik mengukuhkan Fretilin
sebagai partai politik terbesar. Selain itu ada PSD yang masuk
secara resmi di Aileu pada bulan November 2000. ASDT, juga

5
Profil Distrik Aileu, Maret 2002

sudah masuk secara resmi di Aileu dan mendapat dukungan dari


masyarakat.

Foto 2: Kota Aileu dari atas bukit, dengan sebuah hotel


dikanan atas

6
Profil Distrik Aileu, Maret 2002

STRUKTUR SOSIAL

Kaum-kaum dan Bahasa


Bahasa yang umumnya digunakan untuk percakapan sehari-hari
adalah bahasa mambai. Kira-kira 90% penduduk bisa berbahasa
tetun, 80% bisa berbahasa Indonesia, 15% bisa berbahasa
Portugis; khususnya orang-orang tua dan 1% diantaranya
mengerti dan bisa berbahasa Inggris. Beberapa desa dibagian
timur laut yang berbatasan dengan Manatuto, menggunakan
bahasa daerah mereka, bahasa Galoli.

Agama
Majoritas penduduk Aileu beragam Katolik, 10% diantaranya
beragam Protestan. Tradisi kepercayaannya sangat kuat, seperti
desa Hohulu dan Erhetu yang di anggap keramat.

Organisasi Politik di Aileu


Organisasi politik yang dibangun sejak jaman portugis, tidak
banyak mengalami perubahan, Dibawah pemerintahan Portugis,
distrik atau “Conselho” dibagi dalam sub-distrik (posto), desa
(suco) dan dusun (aldeia). Struktur yang sama diterapkan saat
Indonesia mengambil alih pemerintahan, dengan beberapa
perubahan didalam fungsi dan tugasnya. Dibawah pemerintahan
Portugis, Administratur distrik dan sub-distrik dibayar oleh
pemerintah secara resmi, sedangkan kepala desa tidak dibayar.
Pada tahun 1975, setelah ditinggal Portugis, hanya satu orang
Timor saja yang menjadi administratur distrik (di sub-distrik
Laulara), sedang administratur distrik lainnya dipjabat oleh orang
Portugis. Pemerintah Indonesia menerapkan kebijakan yang sama
dengan Portugis, walaupun kepala desa tidak dibayar secara
resmi, tapi mereka mendapat honor setiap 6 bulan.

Organisasi politik dibawah pemerintahan Portugis juga


menerapkan hukum tradisional yang disebut Liurai,
kebanyanyakan yang berkuasa adalah mereka yang kenal sebagai
“Regulos”. Dalam menjalankan tugasnya mereka di beri
kewenangan untuk melaksanakan perintah yang diberikan oleh
administratur distrik. Misalnya, jika administratur meminta orang-
orang untuk bekerja memperbaiki jalan, atau pekerjaan disektor
umum lainnya, liurai bertanggung jawab untuk mengkoordinir dan
mengawasi melalui kepala desa. Terdapat 6 Liurai di distrik Aileu,
3 di Aileu kota, 2 di Remexio dan 1 di Liquidoe. Masuk kejaman

7
Profil Distrik Aileu, Maret 2002

Indonesia, pemerintah membekukan kekuasaan para liurai dan


tidak memasukkannya didalam proses politik maupun struktur
pemerintahan.

Pada saat itu Liurai yang menghubungi pemerintah portugis,


untuk kemudian membahas dan menerapkan sistem hukum
tradisional atau adat, yang diawasi oleh tetua adat. Dibentuklah
Lianain yang berfungsi mengatasi pertikaian dalam kerangka adat
(termasuk persoalan kepemilikan), dan Kuku nain yang
berhubungan dengan roh-roh yang dipercaya untuk melindungi
penduduk.

Struktur politik pemerintahan di jaman Indonesia dan Portugis


direplikasi didalam gerakan klandestin yang mulai setelah Falintil
terpecah pada tahun 1992 dan menjadi 2 kelompok, kelompok
yang tergabung dalam angkatan bersenjata dan gerakan
klandestin. Xanana Gusmao dipilih menjadi pemimpin gerakan
klandestin distrik Aileu, dalam perundingan dengan Fransisco
Martins, Candido Alves dan Joaquin Carvalho. Di tingkat sub-
distrik mereka dikenal sebagai sekretaris daerah dan “Nurep”.
Setelah perundingan mereka menjadi chefe de posto dan chefe de
suco. Pemimpin-pemimpin gerakan klandestin juga terbentuk di
distrik dan dikenal dengan nama CNRT, dengan Joaquim Carvalho
sebagai sekretaris dan Fransisco Martins sebagai wakilnya.

Gerakan klandestin tidak mengikuti batasan politik administrasi


yang diterapkan oleh pemerintah Portugis dan Indonesia.
Misalnya; Railaco Leten, yang termasuk wilayah Ermera,
dimasukkan kedalam distrik Aileu, dan sejumlah aldeia
diperlakukan seperti suco untuk kepentingan organisasi. Banyak
aldeia yang ingin diakui sebagai suco mulai dari masa ini sejumlah
aldeia diperlakukan seperti suco untuk kepentingan organisasi.
Ditingkat nasional telah mengambil keputusan bahwa untuk saat
ini dalam masa pemerintahan transisi, hal tersebut tidak bisa di
lakukan. Keputusan ini menimbulkan banyak masalah
dimasyarakat, terutama pada pengaturan program pembangunan
masyarakat.

CNRT merangkul sebuah kelompok yang dikenal dengan nama


“Concelho De Katuas” (perkumpulan tetua), ditingkat sub-distrik
dan suco yang menangani masalah-masalah yang terjadi dalam
masyarakat. Pada dasarnya Concelho de katuas merupakan nama

8
Profil Distrik Aileu, Maret 2002

baru dari kelompok yang dulu dikenal dengan kukus dan lianain.
Anggota Concelho ini terdiri atas para tetua yang dulu tergabung
di kelompok ini, walaupun kenyataannya para anggotanya
bukanlah orang-orang yang berusia lanjut.

Sejak pertengahan tahun 2000, aktivitas partai politik meningkat.


Dengan Fretilin sebagiai partai politik terbesar, PST (Partai Sosialis
Timor) yang masuk secara resmi pada tanggal 24 Nopember
dengan dibukanya kantor dan ditandai dengan pengibaran
bendera partai ditiga pusat sub-distrik Aileu. UDT dan PSD juga
mendapat dukungan dari masyarakat.

Bentuk lain organisasi politik di masyarakat, berkembang di


bawah organisasi World Bank Community Empowerment, yang
bertujuan untuk menanamkan cara-cara berpartisipasi dalam
membuat keputusan bersama didalam masyarakat. Organisasi ini
juga menyediakan dana untuk proyek masyarakat umum, dan
dialokasikan sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang
ditetapkan oleh sub-distrik dan suco.

Pemerintahan
Maria Paixao de Jesus da Costa diangkat menjadi administrator
distrik pada bulan Oktober 2000. Dengan di dukung oleh beberapa
staff internasional yang memberikan nasihat dan dukungan
administrasi dalam memberi pelayanan pada masyarakat lokal
dibeberapa sektor. Yang mencakup bidang perencanaan,
pelatihan, listrik, air, dan konsruksi. Selain itu, administrator
distrik sendiri mempunyai 10 staff lokal, termasuk petugas
administrasi di 4 sub distrik. Dewan penasihat distrik juga
mengadakan pertemuan setiap 3 minggu sekali untuk mendukung
tugas administrator distrik.

Sosial
Kelompok social masyarakat terbesar adalah Organization of
Timorese Woman (OMT) dan Organization of Timorese Youth
(OJT). Berdirinya kelompok kemanusiaan yang mengadakan
pertemuan secara tetap, dan administrator distrik telah
menyediakan satu kantor untuk kepentingan ini.

OMT dan OJT dimulai pada tingkat sub-distrik dan suco, dengan
beragam aktivitas yang berbeda di tiap-tiap sub-distrik. Sampai

9
Profil Distrik Aileu, Maret 2002

akhirnya di bawah pimpinan administrator distrik, terbentuklah


satu kelompok sosial ditingkat distrik yang bernama TLOHA.

EKONOMI

Lapangan Pekerjaan
Perekonomian di distrik Aileu didasar pertanian yang masih
menggunakan cara tradisional ditanah keluarga dan peternakan
yang umumnya dilakukan di tanah milik desa. Dari sinilah 90%
dari masyarakat memenuhi kebutuhan hidupnya. Tidak ada kebun
pertanian yang bisa memperkerjakan buruh harian. Sebagai
akibat dari kekacauan yang terjadi setelah pemilu Agustus 99,
berimbas pada kacaunya aktivitas pertanian dan perekonomian.

Foto 3: Pasar Aileu, saat sepi

Pemerintah nasional melakukan pengurangan pegawai disektor


umum sampai dengan dua sepertiga dari jumlah pegawai, dan hal
sama terjadi di tingkat distrik dan suco, dan kenyataannya sulit
bagi mereka untuk mendapatkan kembali perkerjaan di sektor

10
Profil Distrik Aileu, Maret 2002

tersebut. Di masa yang akan datang, posisi-posisi yang ada di


bidang pemerintahan sekitar 508 dengan perincian sebagai
berikut:

Bidang Jumlah
Pendidikan 315
Kesehatan 44
Polisi 80
Administrasi Distrik 10
Keuangan 1
Pertanian 5
Infrastruktur 5
Listrik 7
Air dan Sanitasi 3
Tanah dan Bangunan 3
Pelayanan Darurat 33
Catatan Sipil 2
Jumlah total 508

Bidang swasta di distrik Aileu sangat kecil, dan terbatas pada


pendapatan dari pelayanan dasar. Disini termasuk restoran, toko,
tempat pertukangan, dan kios-kios kecil. Selain pelayanan jasa
ini, lebih dari itu mereka menyediakan lapangan kerja sendiri,
menjadi anggota koperasi, berorganisasi, yang dikelola oleh
keluarga. Kebanyakan usaha ini adalah usaha kecil dan tidak
terdaftar.

Baru baru ini, sekitar 20 pengusaha memutuskan untuk


membentuk asosiasi bisnis, yang diberi nama Associacao
Empresarios Aileu (ASEA). Walau masih baru dalam
perkembangannya, ASEA berharap dapat menempatkan
organisasinya ke tingkat distrik. Terbentuknya ASEA dipelancar
oleh rencana SEP dari World Bank, yang juga mengajukan
proposal untuk membentuk BDC (Business Development Center).
BDC diharapkan menjadi ajang pengusaha lokal untuk mendapat
pelatihan keahlian berbisnis. Di pusat ini juga merupakan tempat
pertukaran pengelaman informasi dan strategi bisnis.
Sesuai tujuannya, BDC akan berhubungan dengan para
pengusaha melalui sistem komunikasi dan akan diketuai oleh
seorang Timor yang telah dilatih oleh SEP. Asosiasi bisnis di distrik

11
Profil Distrik Aileu, Maret 2002

bertindak sebagai badan penasehat untuk manajer kantor BDC


dan membantu jalannya operasi selama dua tahun pertama.

SEP juga telah memberikan pinjaman kepada sekitar 40


pengusaha, dibawah rencana WB untuk membantu pengusaha
kecil memulai usaha.

Pemerintah Indonesia, pada bulan Nopember 2001, telah memberi


janji untuk membayarkan pensiun pada pegawai masa Indonesia.
Pendaftaran pegawai-pegawai ini telah mulai, dan berharap bahwa
pembayaran ini akan menambah perputaran uang dalam ekonomi
daerah.

Industri
Belum ada industri di distrik Aileu, walaupun ada potensi untuk
mengembangkan bidang industri kerajinan kayu dengan profit
yang cukup menjanjikan. Seperti yang terlihat dibeberapa daerah
terdapat industri rumahan dibidang produksi kayu, tukang dan
seni ukir tradisional.

Tidak ada aktivitas pertambangan. Biarpun selama periode


Indonesia, berkembang usaha pembuatan keramik tanah liat
(merah, coklat, putih dan kuning), dan pembuatan batu bata.
Adanya laporan bahwa di sub-distrik liquidoe terdapat batu
marmer, yang masih perlu diadakan penelitian lebih lanjut.

Belum ada daerah hutan yang dilindungi pemerintah, untuk


mencegah penebangan kayu secara liar. Walaupun banyak hutan
kecil di daerah sub-distrik laulara dan Remexio, khususnya hutan
dilereng bukit dan lembah. Hukum adat yang kuat masih berlaku
di daerah-daerah diluar kota, yang mengatur pohon didaerah
mana yang bisa ditebang dan mana yang tidak boleh. Pada
umumnya pohon-pohon yang tumbuh secara alami maupun yang
ditanam berjenis kayu lunak dan kayu keras. Yang biasa
digunakan untuk melindungi tanaman kopi. Disamping itu
masyarakat menggunakannya untuk membangun rumah atau
untuk kayu bakar. Hingga tingkat penebangan hutan sudah
mencapai tingkat yang memprihatinkan.
Sehubungan dengan masalah ini, pada pertengahan tahun 2000
diselenggarakan diskusi antara dinas perhutanan dan pertanian di
Dili yang membahas tentang isu penebangan hutan, hasilnya

12
Profil Distrik Aileu, Maret 2002

terbentuknya satu kelompok kecil (Hularema di distrik Aileu),


yang meneliti sumber daya alam dan reboisasi hutan

Masyarakat sendiri mengetahui bahwa penebangan hutan liar


berdampak sangat buruk terhadap lingkungan. Dalam usaha
mengatasi masalah ini, telah didirikan satu kebun pembibitan
pohon untuk persemaian bibit, hingga pada masa yang akan
datang bisa diadakan penanaman kembali.

Walaupun di distrik terdapat potensi industri pariwisata, tapi


karena belum ada sektor pendukungnya seperti hotel dan
restoran, hingga belum ada wisatawan asing yang tertarik untuk
datang ke sini. Satu organisasi dari Australia, Kangaroo valley,
membangun satu proyek kecil di bidang ini, yang terletak di
distrik Remexio, dengan merehabilitasi rumah menjadi losmen.
Adanya sumber air panas, pemandangan desa lokal, keindahan
lereng bukit dan pohon kayu cendana, membuatnya lebih
menarik. Adanya potensi industri pariwisata untuk wisatawan
lokal, karena Aileu memiliki pemandangan lereng gunung yang
indah dan beriklim sejuk.

Foto 4: Matahari terbenam di Laulara

13
Profil Distrik Aileu, Maret 2002

Produktivitas dan Pendapatan


Pada umumnya, tingkat pendapatan perkapita distrik Aileu sangat
rendah dengan persentasi kehidupan yang berada dibawah garis
kemiskinan. Ini merupakan akibat dari kekerasan yang terjadi
setelah pemilu. Juga penyimpangan-penyimpangan ekonomi,
seperti penjajahan ekonomi dimana sebagian besar produktivitas
tidak melibatkan masyarakat Timor. Ditingkat perorangan maupun
rumah tangga, sumber pendapatan sangatlah terbatas, termasuk
pendapatan pribadi dari penjualan hasil pertanian, maupun upah
atau gaji yang didapat sebagai pegawai pemerintah atau buruh.

Foto 5: Pengusaha kecil – Perikanan

Penduduk dipedesaan, sebagian besar mengandalkan hasil kebun


dengan cara bertani yang masih tradisional dan peternakan.
Hanya beberapa desa yang terletak didekat sungai yang menanam
padi. Dengan mengandalkan kebun campuran yang ditanam
jagung, ubi-ubian, dan bermacam sayur. Hewan yang biasanya
diternakkan yi; kuda, sapi, babi, kerbau, dan unggas. Kopi
merupakan sumber pendapatan utama, dengan skala
produktivitas yang kecil, baik dalam jumlah, perawatan tanaman,
pengolahan biji kopi, maupun penjualan. Sebagian besar kopi
tumbuh ditanah milik keluarga. Dengan tingkat produksi dan
kualitas yang rendah, karena diolah secara tradisional dengan
menggunakan mesin kopi lokal. Untuk meningkatkan

14
Profil Distrik Aileu, Maret 2002

pemasaran,telah dibentuk koperasi petani yang terbagi dalam 16


kelompok koperasi (CCO), yang menyalurkan langsung hasil
produksinya ke koperasi kopi Timor (CCT).

INFRASTRUKTUR DISTRIK

Air dan Sanitasi


Terdapat 6 sumber penyediaan air untuk kota Aileu, sungai
Mantane, 2 mata air dan 3 sungai kecil. Pada awalnya sumber air
utama adalah air sungai Mantane, air dialirkan dari sungai ke
konstruksi saringan yang ada di palung sungai, ditampung
ditangki penampungan kemudian di pompa ke malere B, sebuah
waduk penampunga air yang terletak disebuah bukit diatas kota,
Yang berkapasitas tampung 100m3. Jika Malere B direhabilitasi,
diharapkan akan dapat menambah kapasitas tampungnya sebesar
100m3 lagi. Stasiun pompa air dan generator dihancurkan pada
saat kekacauan dan kekerasan yang terjadi setelah pemilu, dan
sampai hari ini masih belum berfungsi walau telah dipasang
pompa yang baru.

Foto 6: Sungai Mantane dan bukit diselatan Aileu

Saat ini, kebutuhan air untuk kota Aileu di ambil dari 2 mata air
dan 2 sungai kecil. Persediaan air sekitar 19.293m3 per bulan,

15
Profil Distrik Aileu, Maret 2002

walaupun musim kering air yang tertampung berkisar pada


13.136m3 per bulan, dengan pemakaian sekitar 9000m3 per
bulannya. Jumlah pemakaian ini di dapat dari 2500 penduduk
yang tinggal dikota Aileu, tidak termasuk sekitar 2000 penduduk
yang tinggal disekitar pinggiran kota, yang tidak bisa lagi
mendapatkan air dari pusat kota karena beberapa masalah.
Jaringan penyaluran air di Aileu terbuat dari pipa-pipa besi GS
yang berdiameter 1-3 inci. Ada beberapa bagian pipa yang perlu
diganti dengan pipa yang lebih besaruntuk memperlancar proses
penyediaan dan penyaluran air. Sepanjang tahun 2000, dinas
penyediaan air telah melakukan usaha-usaha untuk memperbaiki
kebocoran ini, hingga saat ini penyaluran air sudah menjadi lebih
lancar. Membaiknya sistem jaringan penyaluran air ini, membuat
konsumen mendapatkan air selama 24 jam per hari. Terhitung
53% air terbuang, karena kebocoran dibeberapa saluran pipa,
biasanya terjadi pada sambungan dan katup ditambah
pembuangan air oleh konsumen. Untuk mengatasi masalah
pembuangan air ini, perlu dipasang meteran air di rumah-rumah
dan memberlakukan sistem pembayaran. Melihat kemasa yang
akan datang, sangatlah diperlukan sistem pembayaran untuk
perbaikan, pemeliharaan demi meningkatkan dan memperlancar
sistem penyaluran air. Selama dua tahun terakhir ini, staff
departemen penyaluran air; 2 teknisi dan petugas penyedia air
distrik, telah diberikan sebuah kantor dengan fasilitas
penyimpanan air yang telah direhabilitasi dan digunakan. Seorang
penasihat menyarankan, menambah 2 tukang ledeng untuk
menjaga efektivitas sistem yang ada.

Penduduk yang tinggal di tiga sub-distrik lainnya, khususnya yang


tinggal dipusat sub-distrik, sebagian besar masyarakat disana
mendapatkan air pipa, walaupun dibeberapa suco sistem
penyaluran air-nya dalam kondisi yang buruk. Di Remexio,
penampungan air terletak di Acumau. Sebagian besar saluran pipa
air masih berfungsi, walaupun ada beberapa bagian yang perlu di
ganti, dan tangki penampungan air perlu dibersihkan dan ditutup.
Dipusat sub-distrik laulara, tersedia air yang cukup tapi diperlukan
pompa yang kuat untuk menyalurkan air ke rumah-rumah. Di
Liquidoe, sistem saluran air berfungsi dengan baik tapi tidak ada
sumber air. Beberapa suco disepanjang sub-distrik, terletak di
atas tempat penampungan air sehingga membutuhkan sistem
saluran yang menggunakan pompa. Melihat situasi ekonomi saat
ini, pompa dissel bukan merupakan pilihan yang tepat. Dengan

16
Profil Distrik Aileu, Maret 2002

pertimbangan tersebut maka diperlukan pompa yang


menggunakan tenaga angin. Beberapa suco yang terletak diluar
sub-distrik, telah dilaksanakan beberapa proyek pengadaan air
bersih berskala kecil yang di danai oleh beberapa NGO, dengan
hasil yang memuaskan. Bagaimanapun juga tidaklah mungkin
beberapa daerah dapat disambung dengan satu saluran air. Para
donor yang terdiri dari IOM sebagai lembaga bantuan masyarakat
yang didanai oleh USAID, ICRC, World Vision, CARE, GOAL yang
tergabung dalam program pembangunan masyarakat (CEP), juga
mendanai perbaikan kamar mandi dan WC ditiga sekolah. Ada
beberapa suco dan aldeia yang belum memiliki sistem penyaluran
air, hingga untuk mendapatkan air wanita dan anak-anak harus
berjalan beberapa jam menuju sungai atau sumber air. Didaerah-
daerah lain, masyarakat membuat pipa air dari bamboo, tapi ada
yang sengaja membocorkannya untuk keperluan irigasi pertanian.
Isu ini ditanggapi secara serius oleh administrator distrik dengan
mendesak masyarakat menjaga sistem saluran air mereka untuk
mendapatkan bantuan.

Foto 7: Menyiapkan tempat sampah untuk kota Aileu

Belum ada organisasi dibidang sanitasi. Sampah-sampah selain


dibakar, biasanya dibuang dibawah pohon atau dihalaman rumah.
Dipusat kota Aileu, meskipun sebagian besar rumah-rumah telah

17
Profil Distrik Aileu, Maret 2002

dilengkapi dengan septic tank, namun air kotor dari kamar mandi
dan dapur mengalir kesaluran terbuka dan langsung menuju ke
sungai. Rumah didesa sekitar yang menggunakan lubang kakus
menyebabkan air tercemar dan terkontaminasi kuman hingga sulit
untuk mendapatkan air tanah yang bersih.

Listrik
Kota Aileu mendapatkan listrik selama 12 jam setiap hari. Yang
dihasilkan oleh 3 generator, yang masing-masing berkapasitas
382 kw, 120 kw dan 300 kw. Ketiga generator ini berada dalam
kondisi baik, walaupun belum dapat berfungsi secara maksimal
karena masalah teknis dan mekanis. Generator ini dioperasikan 6
jam pada siang hari dan 6 jam pada malam hari. Sering
terputusnya aliran listrik disebabkan karena 2 hal; pertama,
karena kesulitan untuk mendapatkan suku cadang dan alat-alat
yang diperlukan untuk perbaikan dan pemeliharaan. Kedua,
karena kekurangan solar sehingga sering terjadi pemadaman
listrik secara bergantian.

Sehubungan dengan besarnya kebutuhan listrik, karena hampir


semua sektor imnformal dan aktivitas bisnis menggunakan tenaga
listrik, maka aliran listrik secara gratis yang selama ini di
berlakukan tidak bisa dilanjutkan lebih lama. Untuk itu
administrator distrik disarankan untuk mulai mengadakan diskusi
dengan departemen listrik tentang sistem pembayaran. Karena
dalam situasi ekonomi sekarang, pemerintah tidak dapat
membiayai pembesaran tenaga listrik, pemeliharaan maupun
peningkatan penyalurannya. Tapi jika ada donor yang bersedia
membantu, maka masyarakat bisa membayar dengan lebih
murah, guna membiayai pemeliharaannya.

Belum ada satupun sub-distrik yang memiliki pembangkit listrik.


Karena semua pembangkit listrik yang ada sudah hancur akibat
kekacauan yang terjadi setelah pemilu 1999. Perbaikan
pembangkit tenaga listrik ditiga sub-distrik dijadwalkan pada
tahun 2002 yang rencananya akan dilakukan oleh pemerintah
jepang. Selain itu masih diperlukan dukungan dalam hal
pengaliran listrik, pengawasan maupun pemeliharaan.

Listrik yang ada sekarang ini dihasilkan oleh generator yang


menggunakan tenaga diesel yang dalam pengoperasiannya
memerlukan biaya tinggi. Ada beberapa lokasi yang diidentifikasi

18
Profil Distrik Aileu, Maret 2002

bisa dibangun pembangkit listrik dengan menggunakan tenaga air


(PLTA). Salah satu lokasi yang telah ditinjau adalah di daerah
Daisoli. Sebagaimana kita tahu bahwa pengoperasian PLTA lebih
murah dibanding PLTD. Administrasi distrik juga bermaksud
mencari donor yang mau mendanai peninjauan lokasi dan
pembuatan konstruksi PLTA sesuai dengan yang direncanakan
untuk periode tahun anggaran 2002-2004.

Jalan
Distrik Aileu mempunyai satu jalan nasional ke arah utara yang
menghubungkan Aileu dengan Dili. Sedangkan kearah selatan
menuju ke Maubisse, Same, dan Cassa. Departemen pekerjaan
umum telah menunjuk satu kontraktor, yang telah melakukan
perbaikan dibeberapa bagian jalan, dengan hasil yang tidak
memuaskan. Pada umumnya keadaan jalan tidak baik, kerusakan
akan terus berlanjut, khususnya disaat musim penghujan seperti
ini. Tidak adanya drainase jalan sering menyebabkan terjadi
lonsoran tanah dan runtuhnya jalan yang mengakibatkan
putusnya jalan utama Aileu-Dili.

Foto 8: Jalan longsor, antara Dili-Aileu-Cassa dan akibatnya

Jalan utama Dili-Aileu yang juga digunakan untuk berhubungan dengan


jalan yang menuju ke 3 pusat sub-distrik, Laulara, Liquidoe dan
Remexio. Sangat memerlukan pemeliharaan tetap dan kontinyu untuk
menjaga agar jalan tetap baik. Ini memerlukan biaya yang sangat
besar, karena saat ini perlu perbaikan secara menyeluruh, sebab hanya
jalan di daerah Kotolau saja yang masih baik. Jalan ke Acumau
sepanjang 5 km harus ada perbaikan secepatnya karena keruntuhan

19
Profil Distrik Aileu, Maret 2002

jalan yang terjadi sangat membahayakan, memerlukan tembok


pendukung jalan yang kuat.

Foto 9: Masyarakat membuat jalan baru ke desanya

Selanjutnya, jalan desa Suku Liurai di Manatuto yang juga putus akibat
jalan longsor di Roluli. Jalan ini merupakan satu-satunya jalan
digunakan untuk mengangkut hasil kopi dan hasil pertanian lainnya dari
Remexio untuk di pasarkan di Dili dan daerah sekitarnya. Jalan
diNamuleso (Liquidoe), pada umumnya baik, tapi ada beberapa bagian
jalan sudah dibawa air, yang memerlukan penanganan secepatnya.
Akibat lonsoran tanah, jalan dari Aileu yang berhubungan dengan
Manukasa dan Namuleso telah ditutup sejak bulan Desember 2001.

20
Profil Distrik Aileu, Maret 2002

Foto 10: Tempat perdagangan, Ruko Aileu

Tanah dan Bangunan


Bangunan didistrik Aileu berjumlah 459 buah. Dengan 56 buah
(12%) diantaranya dalam keadaan baik, sedangkan sebanyak 37
rumah (8%) dalam keadaan rusak berat dan tidak layak huni.
Banyak masalah yang didapati sehubungan dengan letak tanah
dan kepemilikan tanah. Selama 25 tahun terakhir, banyak
penduduk yang dipaksa meninggalkan tanah dan harta benda
miliknya, yang kemudian ditempati oleh orang lain.

Pemerintah di masa Indonesia juga memperoleh tanah untuk


keperluan umum, dan sekarang ada yang meminta ganti rugi
yang belum dibayar. Semua laporan tanah dan bangunan-
bangunan dari masa Indonesia yang dibakar selama kekerasan
September 99, dan sekarang menimbulkan banyak masalah dalam
pembuktian kepemilikan. Yang mana banyak ditemui tanah
bermasalah di desa-desa, walaupun banyak masalah tanah yang
telah diselasaikan oleh katuas katuas di tingkat desa, 19 masalah
tanah dibawa ke administrasi distrik sepanjang tahun 2001, 7
kasus dari mereka telah diselasaikan sampai tanggal 31 Desember
2001. Bagaimanapun, departemen perumahan pemerintah di

21
Profil Distrik Aileu, Maret 2002

daerah tidak punya keahlian hukum untuk menyelesaikan masalah


tanah dengan cepat.

Banyak bangunan umum dan pribadi yang ditempati tanpa ijin


pemerintah daerah. Sebagian dari gedung-gedung ini dahulu di
bawah tanggung jawab CNRT. Sisanya ditempati oleh petugas
pemerintah, tokoh-tokoh masyarakat, dan mantan tentara Falintil.
Ini hal yang sangat peka dan perlu penanganan secara hati-hati.
Pemerintah daerah sudah mulai kampanye, untuk
menginformasikan kepada masyarakat tentang peraturan-
peraturan pemerintah tentang kepemilikan dan penggunaan
gedung-gedung pemerintah, dan selanjutnya bernegosiasi dengan
penghuni rumah pemerintah untuk menanda-tangani persetujuan
penggunaan rumah pada waktu yang tidak lama (temporary use
agreement, TUA). Sampai sekarang, 24 TUA sudah ditanda-
tangani. Di dalam beberapa TUA, uang sewa dikurangi kalau
penghuni setuju untuk memperbaiki rumah yang disewa. Juga
LSM-LSM, yang dulu tinggal di rumah-rumah pemerintah, sudah
menanda-tangani TUA. Ada beberapa TUA yang masih
dinegosiasikan, terutama sekali untuk rumah yang dihuni oleh
masyarakat. Pemerintah daerah telah menerima peraturan dari
pemerintah pusat, bahwa semua perumahan pemerintah harus
dikembalikan kepada departemen seperti kepemilikan di masa
Indonesia. Peraturan ini menimbulkan ketegangan saat
pemerintah daerah mencoba melaksanakannya pada penghuni-
penghuni di perumahan pemerintah di daerah, dan masalah ini
belum terselesaikan. Hal lain yang belum selesai, dikarenakan
kekurangan keahlian teknis dalam peninjauan dan demarkasi
batas-batas perumahan dan tanah pemerintah di daerah.

Kesehatan
Pemerintah, melalui departemen kementrian kesehatan selaku
penanggung jawab utama kegiatan pelayanan kesehatan di distrik
Aileu. Dalam pelaksanaannya, dinas kesehatan mengadakan
pelayanan melalui klinik-klinik kesehatan yang terdapat disetiap
pusat sub distrik, dan puskesmas pembantu (pustu) atau health
post dibeberapa desa sekitarnya, serta pelayanan mobil klinik
untuk menjangkau desa-desa terpencil. Klinik pusat yang terletak
dipusat kota Aileu, juga berfungsi sebagai rumah sakit kecil yang
dilengkapi dengan ruang rawat inap pasien yang dalam keadaan
darurat.

22
Profil Distrik Aileu, Maret 2002

Foto 11: Puskesmas Aileu, dengan 2 bangunan disebelahnya yang


juga berfungsi sebagai rumah sakit kecil

Klinik “Uma Ita Nian”, yang dikelola oleh Mary Knolll bersaudara
terletak di kota Aileu, Selain melayani masyarakat kota Aileu juga
melayani sejumlah desa yang berbatasan dengan distrik Ermera.
Klinik ini memiliki sekitar 60 motivator kesehatan yang tersebar di
desa-desa untuk beberapa tahun. Klinik ini juga melaksanakan
program untuk mengatasi Tuberculosis ditingkat distrik yang
diurus oleh Caritas. Awal Desember 2000 pemerintah memberi ijin
pada Cord Aid, satu NGO dari Belanda untuk memberi promosi
pelayanan kesehatan yang dilakukan mulai April-Desember 2001.
Departemen kementrian kesehatan, menempatkan satu dokter
pemerintah di Aileu, 6 staff administrasi dan 35 perawat termasuk
beberapa bidan yang tersebar di 4 sub-distrik. Mengingat
pentingnya pelayanan kesehatan dasar dan kurangnya tenaga
bidan dengan jangkauan pelayanan yang sangat luas maka hal
yang paling mendesak saat ini adalah penambahan tenaga
perawat kesehan dan bidan guna meningkatkan pelayanan
kesehatan. Dimana, ada beberapa health post yang hanya dilayani
oleh satu orang perawat atau satu orang bidan, yang seharusnya
ditingkat tersebut setidak-tidaknya harus ada satu perawat dan
satu bidan. Kira-kira 49% dari penduduk yang tinggal di desa-

23
Profil Distrik Aileu, Maret 2002

desa terpencil belum dapat dimasuki oleh petugas mobil klinik.


Karena mobil klinik yang diandalkan untuk dapat melayani
masyarakat didesa-desa terpencil, tidak dapat dilakukan secara
maksimal sebab untuk mencapai daerah-daerah tersebut
khususnya dimusim penghujan yang biasanya berlangsung selama
8 bulan, sangatlah sulit dan membutuhkan kendaraan 4 wheel,
sedangkan para petugas hanya dilengkapi dengan sepeda motor.
Sehingga kunjungan yang dijadwalkan 2 kali seminggu,
kadangkala tidak terlaksana.

Berikut ini adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang masih


beroperasi:
 4 buah klinik pusat pelayanan kesehatan, 1 ditiap sub-distrik
 9 buah health post (puskesmas pembantu)
 9 mobile klinik – yang dilaksanakan 2 kali seminggu

2 health post baru telah dibuka di Madabeno dan Fatubosa, sudah


mulai melayani masyarakat dengan petugas-petugas yang
ditransfer dari health post Seloi Kraik.Pelayanan mobil klinik ke
aldeia Lio sudah dihentikan karena desa ini dekat dengan health
post Seloi kraik. Hal yang sama juga terjadi di Sarlala, karena
mereka mendapatkan kunjungan mobil klinik dari Dare seminggu
sekali.

Hampir semua fasilitas kesehatan dalam keadaan baik. Dilihat dari


segi manajemennya, dinas kesehatan merupakan salah satu
departemen terbaik di Aileu. Kendala yang dihadapi dalam proses
pelayanan kesehatan dimulai dari rencana kegiatan pertama,
kurangnya tenaga kesehatan untuk helth post dan mobil klinik
menyebabkan pelayanan kesehatan tidak dapat dilakukan secara
maksimal. Dibeberapa desa, untuk mencapai tempat pelayanan
kesehatan yang memiliki fasilitas kesehatan permanen
membutuhkan waktu sekitar 1-2 jam jalan kaki, ini berarti jarak
tempuh yang lama dan keadaan geografis yang sulit seperti ini
hanya bisa ditempuh oleh orang muda yang sehat.ini juga
merupakan salah satu masalah karena Aileu yang hanya memiliki
satu ambulance dengan wilayah cakupan 4 sub distrik.

Satu hal lagi, belum adanya mobil jenazah, berdampak pada


pasien-pasien kurang mampu didesa, mereka menolak untuk
dibawa ke rumah sakit Dili. Karena jika ada yang meninggal,
mereka tidak sanggup membayar ongkos $100 yang biasanya

24
Profil Distrik Aileu, Maret 2002

diminta oleh pemilik mobil jenazah di Dili. Masyarakat


menginginkan agar pengadaan mobil jenazah bisa segera
direasialisasikan, walaupun untuk penggunaannya mereka
bersedia membayar. Departemen kesehatan sudah mengetahui
masalah ini tapi terbentur oleh masalah dana. Untuk tahun 2002
ada rencana untuk penambahan 1 unit mobil ambulans dan 2
buah klinik.

Penyakit-penyakit yang menyerang penduduk Aileu, pada


umumnya sama dengan yang ditemui di daerah lain di Timor-
Timur, seperti ISPA, malaria dan diare. Juga ditemukannya
banyak kasus komplikasi malaria dan TBC.

Pendidikan
Seperti yang kita ketahui bersama, rehabilitasi sistem pendidikan
di Distrik Aileu sangat lambat. Sebelum pemilu 1999, ada 34
sekolah dasar (SD), yang mana hanya 3 saja diantaranya yang
tidak didalam keadaan rusak berat. Setelah kekacauan berlalu,
dibuka 11 sekolah baru, jadi ada 45 sekolah dasar yang masih
berfungsi.

Foto 12: Sekolah Dasar Liquitura

Semangat belajar sangat tinggi, ini bisa dilihat dari hampir semua
suco memiliki SD. Juga jarak yang harus ditempuh anak-anak
untuk sampai ke sekolah lebih dari 3 km di beberapa daerah.
Rehabilitasi sekolah di suco-suco dimulai sejak tahun 2001, tapi
banyak diantaranya belum selesai ataupun perbaikan yang
seperlunya saja. Ada 6 SMP dan 2 SMA. Dari tiga SMP yang ada di
kota Aileu, salah satunya SMP Katolik, dan satu yang sedangkan
semi pemerintah (dalam arti, sekolah ini selain mendapat bantuan

25
Profil Distrik Aileu, Maret 2002

dari pemerintah juga menerima bantuan dari gereja katolik). Tiga


SMP lainnya berada di tiga sub-distrik. Satu SMA di Aileu kota dan
satu lagi di Laulara. Ada satu bangunan, yang dulunya merupakan
satu SMA, dipergunakan untuk pelatihan kejuruan, tapi saat ini
tidak berfungsi lagi. Sebelumnya bangunan sekolah ditempati
Falintil, tapi telah dikosongkan sejak Juli 2001.

Besarnya kebutuhan akan tenaga guru SD, dengan 149 guru yang
telah ditempatkan disekolah-sekolah sampai dengan pertengahan
2001 dirasakan masih kurang. UNICEF yang membayar gaji para
guru SD. Sedangkan guru SMP dan SMA dibayar oleh CISPE. Pada
pertengahan tahun yang sama telah diadakan proses penyeleksian
guru SD, Aileu merupakan salah satu diantara daerah yang
mengadakan proses penyeleksian guru SD yang tidak mendapat
hasil memuaskan. Dimana 26 guru yang lolos seleksi tidak
mendapat persetujuan dan dukungan. Sampai akhirnya masalah
ini teratasi dengan adanya persetujuan sesuai hasil seleksi. Telah
ditambah pula sebanyak 95 guru SD yang ditempatkan di distrik
Aileu, merupakan bagian dari usaha menambah jumlah guru di
Timor-Timur guna meningkatkan proses belajar dan mutu
pendidikan.

Foto 13: Sekolah desa, Aileu

26
Profil Distrik Aileu, Maret 2002

PROYEK PEMBANGUNAN MASYARAKAT

Selama dua tahun terakhir ini, bantuan program pembangunan


masyarakat untuk mendorong aktivitas pekerjaan dan
menyediakan infrastruktur sederhana ditingkat desa mulai
terealisasi.

Sebagaimana Timor timur bisa keluar dari tahapan masa sulit


diawal tahun 2000, karena proyek-proyek tembak cepat (QIP)
yang didanai oleh beberapa donor seperti; OCHA, UNHCR, UNTAET
dan UNHCR. Dibentuknya satu organisasi, Transitional
Employment Programme (TEP), untuk mendukung inisiatif
penduduk lokal dan memberi dorongan semangat untuk memicu
perekonomian ditingkat desa. Dana yang disediakan oleh (TEP)
digunakan untuk membayar upah pekerja dan pembelian material
untuk pekerjaan umum, seperti pemeliharaan dan perbaikan
jalan, rehabilitasi fasilitas umum dan aktivitas kelompok
pertanian; pembuatan kolam ikan dan koperasi kebun sayur.
Sedangkan dana yang disediakan QIP, digunakan untuk,
membayar upah pekerja, pembelian material untuk infrastruktur
masyarakat dan membiayai proyek pelatihan kejuruan.

Dalam tahapan pembangunan masa peralihan, QIP digantikan


oleh Community Assitance for Population Stabilization (CAPS),
yang didanai oleh USAID dan IOM. Sementara TEP masuk
ketahapan kedua dimana hanya mendanai pembelian material.
Pekerja-pekerja untuk proyek ini adalah pekerja sukarela dari
masyarakat dan menerima makanan untuk kerja dari WFP.
Program utama CAPS adalah rehabilitasi infrastruktur masyarakat
desa, dalam usaha meningkatka mutu kehidupan, misalnya;
program air bersih, rehabilitasi sekolah dan rehabilitasi saluran
irigasi.

Program pembangunan masyarakat (CEP), yang didanai melalui


WB TFET, masuk ke distrik pada triwulan ke-2 tahun 2000.
Program ini menyuntikkan dana untuk proyek-proyek yang
diidentifikasi oleh masyarakat dan di jalankan oleh dewan yang
dipilih oleh masyarakat. Dewan yang telah ditetapkan melakukan
peninjauan keseluruh desa di distrik. Sedangkan dewan ditingkat
sub-distrik dipersiapkan untuk tingkat lebih lanjut dalam aktivitas
dan peninjauan secara lebih luas. Proyek yang telah
diimplementasi di desa-desa di dalam tahap pertama CEP,

27
Profil Distrik Aileu, Maret 2002

mendanai balai desa, rehabilitasi jalan, dan beberapa proyek air


bersih.

Ringkasan singkat untuk proyek yang membuat kehidupan


masyarakat desa lebih bergairah, adalah di perencanaan distrik
2002/2003.

Foto 14: Panen raya, dengan wakil SRSG, UNTAET

28
Profil Distrik Aileu, Maret 2002

LAMPIRAN 1 – POPULASI DISTRIK

Tabel 1 - Penyebaran Penduduk di Distrik Aileu 1


Sub-distrik Suco Jumlah Penduduk
Aileu Kota Laclo 399
Aileu Kota Hoholau 1132
Aileu Kota Hurai Raco 672
Aileu Kota Bandudato 586
Aileu Kota Lahae 781
Aileu Kota Lequitura 686
Aileu Kota Lausi 363
Aileu Kota Fatubosa 1363
Aileu Kota Suku Liurai 769
Aileu Kota Malere 1450
Aileu Kota Besilau 466
Aileu Kota Sarin 393
Aileu Kota Saboria 586
Aileu Kota Hohulu 1165
Aileu Kota Aisirimou 1467
Aileu Kota Seloi Kraik 2914
Aileu Kota Fatubesi 350
Aileu Kota Fahiria 1259
Jumlah total Aileu Kota 16,801
Remexio Asumau 1289
Remexio Suku Liurai 512
Remexio Tulataqeo 1233
Remexio Aicurus 939
Remexio Faturasa 1221
Remexio Fadabloko 1577
Remexio Mau-toho 812
Remexio Mau-meta 549
Remexio Fahisoi 1204
Remexio Rileu 881
Jumlah total Remexio 10,223
Laulara Cotolau 648
Laulara Talito 568
Laulara Fucuculau 523
Laulara Maneluma 689
Laulara Madabeno 750
Laulara Tohumeta 585
Laulara Fatisi 374
Laulara Bocolelo 502
Jumlah total Laulara 4,639
Jumlah total Liquedoe 4,943
Jumlah total semua Sub-distrik 36,606

1 Diberdasarkan data dari Koordinator sub-distrik, Desember 2001

29
Profil Distrik Aileu, Maret 2002

Tabel 2 – Penyebaran Penduduk di Distrik Aileu 2

Sub-distrik Anak3 Dewasa Total

AILEU KOTA 6,O30 5,934 11,964

LAULARA 3,228 2,953 6,181

LIQUIDOE 2,44O 2,514 4,954

REMEXIO 4,281 3,900 8,181

Total 15,979 15,301 31,280

2Diberdasarkan data Catatan Sipil, 28 Februari 2002. Catatan Sipil hanya mendaftarkan yang kunjung pada kantor

Catatn Sipil, dan tidak memasuk ke desa-desa untuk mendaftarkan penduduk.


3 Dibawah 16 tahun saat didaftarkan

30
Profil Distrik Aileu, Maret 2002

LAMPIRAN 2 – SEKOLAH DI DISTRIK AILEU

Tabel 1 – Sekolah Dasar dan Status

a) Sub-distrik Aileu

Nama Sekolah No. Kapan Singkat Rencana Status di


ruangan Dibuka (A) Kerusahkan Bank Dunia Desember
(B) 2001 C)
SDN I Aileu 12 1 2 Yah 1, 3x12
SDN II Malere 7 1 1+2 Yah 1, 3x7
SDN III Mantane 8 1 1+2 Yah 1, 3x8
SDN IV Daisoli 7 1 1+2+3 Yah 1,2,3x7
SDN V Maurusa 6 1 2 Yah -
SDN VI Lequitura 4 1 1+2 Yah 1
SDN VII Saboria 8 1 1+2 Yah 1
SDN VIII Hoholau 9 1 2 Yah -
SDN IX Rairema 7 1 1+2 Yah 1,3x7
SDN X Hoholete 10 1 3 Tidak -
SDN XI Suco 6 2 1 Tidak -
Liurai
SDN XII Sarlala 6 1 2 Tidak -
SDN XIII H’lalmeta 4 1 2 Tidak -
SDK I Aileu 7 1 3 Yah 1,3x7
SDK II Besilau 7 1 1+2 Yah 1,3x7
SDK III Seloi 7 1 2 Tidak -

b) Sub-distrik Remexio

Nama Sekolah No. Kapan Singkat Rencana Status di


ruangan Dibuka (A) Kerusahkan Bank Dunia Desember
(B) 2001 C)
SDN I Remeixio 7 1 1+2 Yah 1,3x7
SDN II Maumeta 6 1 2 Tidak -
SDN III Tulatakeu 6 1 2 Tidak -
SDN IV Faturasa 6 1 2 Tidak -
SDN V Suco Liurai 6 1 - Tidak -
SDN VI Hautoho 13 1 2 Tidak -
SDN VII Aikurus 6 1 2 Tidak 1,2,3x4
SDN VIII Roluli 6 1 2 Tidak -
SDN IX S’laurlala 6 1 2 Tidak -
SDK I Remeixio 7 1 2 Tidak -

31
Profil Distrik Aileu, Maret 2002

Tabel 1 – Sekolah Dasar dan Status

c) Sub-distrik Laulara

Nama Sekolah No. Kapan Singkat Rencana Status di


ruangan Dibuka (A) Kerusahkan Bank Dunia Desember
(B) 2001 C)
SDN I Laulara 9 1 1+2 Yah 1,3x9
SDN II Fatukhun 3 2 Tidak Tidak N.A.
SDN III Lismori 3 2 Tidak Tidak N.A.
SDN IV Tuhumeta 6 1 2 Yah -
SDN V Bocolelo 6 1 2 Yah -

d) Sub-distrik Liquidoe

Nama Sekolah No. Kapan Singkatan Rencana Status di


ruangan Dibuka (A) Kerusakkan Bank Dunia Desember
(B) 2001 C)
SDN I Fahisoi 7 1 1+2 Yah 1,3x7
SDN II Namoleso 7 1 1+3 Yah 1, 3x3
SDN III Manukasa 6 1 1+2 Yah 1
SDN IV Faturilau 6 1 Tidak Tidak N.A.
SDN V Ac. Biloco 6 1 Tidak Tidak N.A.
SDN VI Ac. Kirikei 6 2 Tidak Tidak N.A.
SDN 6 2 Tidak Tidak N.A.
VIIAc.Naumata
SDN VIII Betulau 6 2 Tidak Tidak N.A.
SDN IX 6 2 Tidak Tidak -
Ac.Asumata
SDN Bereleu 5 1 2 Tidak -
SDN XI B. Lebutun 6 2 Tidak Tidak N.A.
SDN I Fahisoi 7 1 1+2 Yah 1,3x7

Legenda:
A: Kapan sekolah dibuka
1. Sebelum Pemilu Popular August 30 1999
2. Setelah Pemilu Popular August 30 1999

B: Singkatan Kerusakkan
1. Atap dirusakkan
2. Jendela dan pintu dirusakkan
3. Tembok dirusakkan

C: Status sampai Desember 2001


1. Atap sudah diperbaiki UNICEF
2. Tembok sudah diperbaiki
3. Jumlah ruangan yang digunakan, con. 3x7 berarti ada 3 ruangan dari 7 yang digunakan

32
Profil Distrik Aileu, Maret 2002

Tabel 2 – SMP

Sub-distrik Nama Sekolah Jumlah Kerusakkan Rencana Bank


Ruangan Dunia
SMP Seloi (semi- Yah Yah
swasta)
Aileu
SMP Malere 12 Yah Yah
SMPK Aileu (Catholic) Yah Yah
Lequidoe SMP Fahisoe 12 Yah Yah
Remeixio SMP Acumau 12 9 of 12 Yah
Laulara SMP Kotolau 12 9 of 12 Yah

Tabel 3 – SMA

Sub-distrik Nama Sekolah Jumlah Kerusakkan Rencana Bank


Ruangan Dunia
SMUK Aileu (Catholic) 12 Yah Yah
Aileu
SMER Aileu (vocational) 12 Yah Tidak
Laulara SMU Laulara 12 Yah Yah

Table 4 – Data Sekolah, Guru, dan Anak Sekolah

Sub- Sekolah Guru Anak Sekolah


distrik SD SMP SMA SD SMP SMA SD SMP SMA

Aileu 16 3 1 135 37 16 4655 793 397

Remexio 10 1 - 47 13 - 2914 276 -

Laulara 5 1 1 30 8 8 1023 261 141

Liquidoe 5 1 - 28 10 - 1550 225 -

Total 36 6 2 240 68 24 10,140 1,555 538

33
Profil Distrik Aileu, Maret 2002

LAMPIRAN 3 – PETA PEMBATASAN ADMINISTRATIF AILEU

34

Anda mungkin juga menyukai