Judul : Refleksi Terkait Pengalaman dalam Pembimbingan Klinik Menggunakan Metode
Bedsite Teaching “Penggunanan syringe pump di Ruang Rawat Anak”
Nama : Ns. Yunitia Aulianita, S. Kep
1. Description Saya bekerja di RS Anak dan Bunda Harapan Kita
sebagai perawat anak diruang rawat anak kelas 3 sebagai perawat pelaksana. Pada bulan April 2022 saat saya dinas pagi, saya ditugaskan kepala ruangan untuk membimbing salah satu mahasiswa D3 keperawatan yang saat itu baru hari ke-4 orientasi. Saya didelegasikan CI untuk melakukan bedsite teaching terhadap preceptee saya terkait penggunaan syringe pump dalam pemberian terapi intravena. Tahap persiapannya (perencanaan) yaitu sebelum tindakan preceptee membaca lembar pengobatan dan rekam medis pasien, selanjutnya preceptee meminta ijin saya untuk menyiapkan terapi intravena di bak spuit. Saya melakukan diskusi dengan preceptee terkait penggunaan syringe pump karena preseptee belum pernah belajar penggunaan syringe pump. Tahap pelaksanaan selanjutnya saya dan pasien memperkenalkan diri pada pasien dan menyampaikan tujuan, setelah pasien setuju barulah kami melakukan tindakan. Untuk awal saya melakukan demonstrasi penggunaan syringe pump dan selanjutnya preceptee melakukan pemberian terapi intravena dengan syringe pump sambil saya dampingi. Selama pemasangan, saya memberikan arahan kepada preceptee. Kemudian kami melakukan diskusi untuk mengevaluasi tindakan. Preceptee tampak senang dia berhasil menggunakan alat syringe pump dan berkata ingin berlatih lagi agar terbiasa. 2. Feelings Saya merasa bangga karena preceptee berhasil memberikan terapi intravena melalui syringe pump. Saya merasa preceptee memiliki tingkat kepercayaan diri yang tinggi dan mempunytai tekad untuk terus belajar. 3. Evaluation Proses bimbingan klinik antara preceptor dan preceptee sudah berjalan sesuai harapan. Namun disisi lain, masih perlu bimbingan dan pendampingan dulu untuk preceptee memberikan terapi intravena. Trust pasien kepada preceptee juga menjadi pertimbangan 4. Analysis Preceptee memiliki rasa keingintahuan yang tinggi untuk belajar hal baru. Pendampingan yang konsisten perlu dilakukan untuk tetap menjaga pasien safety. 5. Conclusion Saya sebagai preceptor sebaiknya memberikan apresiasi kepada preceptee karena preceptee telah berhasil melakukan tindakan dengan pendampingan. Skill afektif perlu dilatih juga untuk meningkatkan trust pasien kepada preceptee. 6. Action Berkonsultasi dengan CI untuk menjadwalkan simulasi atau roleplay pemasangan syringe pump. 7. Referency Rosyidah, Faizatul, dkk. 2018. Monitoring Tetesan Infus. Poltekes Surabaya. Diakses pada 27-7-2022 dari http://digilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/