RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PAMEUNGPEUK GARUT 1. Pendahuluan Promosi Kesehatan Rumah Sakit (PKRS) merupakan upaya rumah sakit untuk meningkatkan kemampuan masyarakat rumah sakit agar dapat mandiri dalam mempercepat kesembuhan, mandiri dalam meningkatkan kesehatan, mencegah masalah-masalah kesehatan dan mengembangkan upaya kesehatan bersumber daya masyarakat, melalui pembelajaran dari, oleh, dan untuk masyarakat sesuai sosial budaya masyarakat serta didukung kebijakan publik yang berwawasan kesehatan. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan pasal 5 menyatakan bahwa setiap orang mempunyai hak yang sama dengan memperoleh derajat kesehatan yang optimal. Selanjutnya pasal 47 menyatakan bahwa untuk mewujudkan derajat kesehatan yang optimal bagi masyarakat, diselengarakan upaya kesehatan melalui pendekatan pemeliharaan kesehatan, yang meliputi peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan penyakit (preventif), penyembuhan penyakit (kuratif) dan pemulihan kesehatan (rehabilitatif) yang dilaksanakan secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan. Rumah sakit sebagai institusi pelayanan kesehatan rujukan, tempat berkumpulna tenaga profesional kesehatan dan tempat berinteraksinya masyarakat yang membutuhkan informasi dan pelayanan kesehatan adalah pasar potensial untuk upaya promosi kesehatan sehinga rumah sakit tidak hanya menjalankan upaya kuratif dan rehabilitative semata. 2. Latar Belakang Menurut Permenkes Nomor 44 Tahun 2018 Tentang Penyelenggaraan Promosi Kesehatan Rumah Sakit bahwa bahwa untuk menjamin pemenuhan hak setiap orang untuk mendapatkan informasi dan edukasi tentang kesehatan, khususnya di rumah sakit, serta menjamin terlaksananya pelayanan kesehatan yang paripurna, perlu dilakukan promosi kesehatan di rumah sakit secara optimal, efektif, efisien, terpadu, dan berkesinambungan. Promosi Kesehatan Rumah Sakit yang selanjutnya disingkat PKRS adalah proses memberdayakan Pasien, keluarga Pasien, sumber daya manusia Rumah Sakit, pengunjung Rumah Sakit, dan masyarakat sekitar Rumah Sakit untuk berperan serta aktif dalam proses asuhan untuk mendukung perubahan perilaku dan lingkungan serta menjaga dan meningkatkan kesehatan menuju pencapaian derajat kesehatan yang optimal. Rumah Sakit Umum Daerah Pameungpeuk Garut merupakan rumah sakit tipe C milik pemerintah provinsi Jawa Barat yang menjangkau 16 kecamatan wilayah Kabupaten Garut, 1 kecamatan wilayah Kabupaten Tasikmalaya dan 1 kecamatan wilayah kabupaten cianjur. Dengan luasnya jangkauan pelayanan tersebut, diharapkan mampu mendorong peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang lebih besar dan masif, terlebih memasuki era Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang menjadi momentum bagi masyarakat untuk memanfaatkan fasilitas kesehatan dengan maskmimal. 3. Tujuan 3.1 Tujuan Umum Terciptanya masyarakat rumah sakit yang menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). 3.2 Tujuan Khusus 1) Terlaksananya koordinasi dalam tim PKRS. 2) Terlaksananya kolaborasi dengan tim yang lain. 3) Meningkatnya pengetahuan dan keterampilan pegawai RSUD Pameungpeuk tentang pencegahan dan pengendalian infeksi, peningkatan mutu dan keselamatan pasien, bantuan hidup dasar, K3RS dll. 4) Meningkatnya pengetahuan dan pemahaman pengunjung rumah sakit tentang informasi kesehatan yang disampaikan. 5) Meningkatnnya PHBS dilingkungan RSUD Pameungpeuk. 4. Kegiatan Pokok Dan Rincian Kegiatan 4.1 Kegiatan Pokok Menjadikan Pasien dan Klien rumah sakit serta masyarkat tahu, mau dan mampu ber- PHBS untuk menangani masalah-masalah kesehatan melalaui penyuluhan kelompok, individu, pengembangan media promosi kesehatan, dan informasi rumah sakit. 4.2 Rincian Kegiatan : 4.2.1 Kegiatan Eksternal 1) Kolaborasi dengan Tim Promkes Provinsi 2) Kolaborasi dengan Tim Promkes Kabupaten 3) Kolaborasi dengan Tim Promkes Puskesmas 4.2.2 Penyuluhan Kelompok Internal 1) Penyuluhan di rawat jalan (Poliklinik) 2) Penyuluhan di rawat inap 3) Penyuluhan dalam pelayanan orang sehat (Konseling Gizi, pelayanan KB, check up, grup senam , konseling kesehatan remaja) 4.2.3 Konseling Individu 1) Konseling di rawat jalan (Poliklinik) 2) Konseling di rawat inap 3) Konseling dalam pelayanan orang sehat 4.2.4 Pengembangan media promosi kesehatan 1) Pengembangan media promosi kesehatan di dalam gedung rumah sakit a) Media Promosi Kesehatan di Poli Klinik. Bina suasana melalui leaflet, stand banner, pemasangan poster kesehatan di dinding Rumah Sakit, pemutaran video kesehatan, TV media kesehatan , penyuluhan langsung kepada pasien dan keluarga pasien. b) Media Promosi Kesehatan di Rawat Inap. Bina suasana melalui leaflet, stand banner, pemasangan poster kesehatan di dinding Rumah Sakit rawat inap, penyuluhan langsung kepada pasien dan keluarga pasien, konseling kepada pasien dan keluarga pasien. c) Media Promosi kesehatan di Pelayanan Penunjang Medik. Bina Suasana melalui leaflet, stand banner, pemasangan poster kesehatan di dinding, penyuluhan langsung kepada pasien dan keluarga pasien. 2) Pengembangan media promosi kesehatan di luar gedung Rumah Sakit. a) PKRS di tempat parkir. Bina suasana melalui pemasangan poster, spanduk, kesehatan di dinding area parkir. b) PKRS di taman. Bina suasana melalui pemasangan spanduk. c) PKRS di dinding luar Rumah Sakit. Bina suasana melalui pemasangan spanduk, neon box d) PKRS di kantin Rumah Sakit Bina suasana melalui pemasangan poster, spanduk. e) PKRS di tempat ibadah. f) PKRS di lingkungan terdekat rumah sakit seperti kantin dan tempat istirahat pegawai. Bina suasana melalui pemasangan poster dan penyuluhan. 5. Sasaran Kegiatan Sasaran kegiatan promosi kesehatan rumah sakit di Rumah Sakit Umum Daerah Pameungpeuk Garut adalah : No Kegiatan Indikator Waktu Target 1. Koordinasi dan pengorganisasian tim PKRS a. Pertemuan rutin Diadakan pertemuan 4x/tahun 100% rutin tim PKRS b. Penyusunan program kerja Adanya program kerja 2x/tahun 100% PKRS yang terarah dan terlaksana c. Penyusunan laporan Adanya laporan setiap 1x/tahun 100% terlaksananya kegiatan PKRS d. Tindak lanjut Ada rencana tindak lanjut 4x/tahun 100% setiap permasalahan dalam pelaksanaan program kerja PKRS 2. Koordinasi dan kolaborasi dengan Tim IPCN, PPA, Pokja PMKP dsb a. Pertemuan rutin Diadakan pertemuan 3x/tahun 100% rutin tim PKRS dengan tim yang lain b. Penyusunan program kerja Adanya program kerja 1x/tahun 100% yang terarah dan terlaksana c. Penyusunan laporan Adanya laporan setiap 1x/tahun 100% terlaksananya kegiatan PKRS d. Tindak lanjut Ada rencana tindak lanjut 4x/tahun 100% setiap permasalahan dalam pelaksanaan program kerja PKRS 3. Peningkatan SDM a. Mengikuti seminar, workshop, Perwakilan unit terkait 3x/tahun 100% pelatihan didalam rumah sakit - In house training 2x/tahun 100% Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) - In house training 2x/tahun 100% Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien (PMKP) - In house training 2x/tahun 100% Bantuan Hidup Dasar (BHD b. Mengikuti seminar, workshop, Mengikutsertakan 2x/tahun 100% pelatihan diluar rumah sakit pelaksana PKRS untuk mengikuti seminar, workshop, pelatihan di luar rumah sakit sesuai ketentuan. 4. Edukasi dan Informasi a. Edukasi dan informasi didalam − Terlaksananya edukasi 12x/tahun 100 % rumah sakit dan informasi kepada pasien dan keluarga di ruang rawat inap untuk pasien yang memerlukan edukasi − Terlaksananya 12x/tahun 100 % penyuluhan kepada keluarga pasien dan pengunjung rumah sakit di area ruang tunggu rawat jalan − Terlaksananya 5x/tahun 100 % pemberian informasi melalui media cetak (poster, leaflet, banner) − Terlaksananya 5x/ tahun 100 % pemberian informasi melalui media elektronik (media sosial, website, TV edukasi) b. Edukasi dan informasi diluar − Terlaksananya edukasi 2x/ tahun 100 % rumah sakit dan informasi kepada institusi pendidikan yang berkolaborasi − Terlaksananya edukasi 2x/tahun 100 % dan informasi di kelompok pengajian masyarakat 5. Peningkaan PHBS bagi pegawai - Senam Kebugaran 12x/tahun 100% RSUD Pameungpeuk - Pemberian asupan 12x/tahun 100% makanan bergizi - Sosialisasi 6 langkah 12x/tahun 100% cuci tangan 7. Sarana Dan Prasaran Sarana dan prasarana PKRS antara lain materi edukasi, leaflet, poster, banner, form asesmen kebutuhan edukasi pasien dan keluarga, form asesmen kebutuhan edukasi pegawai rumah sakit, formulir pemberian edukasi pada pasien dan keluarga, SOP, flashdisk. 8. Pencatatan Dan Pelaporan Pencatatan dan pelaporan dilaksanakan setelah kegiatan selesai dan untuk pelaporan tahunan dilaksanakan pada setiap akhir tahun dibulan Desember. Pelaporan kegiatan dilaporkan kepada Direktur Rumah Sakit. 9. Evaluasi Kegiatan Evaluasi dilaksanakan setiap akhir kegiatan dan akhir tahun untuk menindaklanjuti masalah atau kendala yang ada.
Garut, Juli 2022
Kepala Seksi Penunjang Medis Kepala Unit PKRS
Doni Romdon Mubarokah, S. Kep. Ners. M. M. R. S Rai Alfiah, S.K.M