Anda di halaman 1dari 13

PERSI – IPKRS

Dr Rokiah Kusumapradja , MHA


Tujuan Penyajian Peningkatan
mutu Yan RS
Peserta pelatihan:
 Mampu mempraktikan komunikasi efektif di
ruang admisi Patien Safety
 Mampu mempraktikan komunikasi efektif
pada saat asemen
 Mampu mempraktikan komunikasi efektif
pada saat serah terima antar shift Peningkatan
 Mampu mempraktikan komunikasi efektif mutu Pel Kes
pada saat menerima instruksi
verbal/telepon
 Mampu mempraktikan komunikasi efektif
pada saat tranfer pasien di kamar Operasi
 Mampu mempraktikan komunikasi efektif
pada saat SIGN in, time out dan sign out
Pokok Bahasan
 Simulasi komunikasi efektif di ruang admisi /
pendaftaran pasien
 Simulasi komunikasi efektif pada saat asemen
 Simulasi komunikasi efektif pada saat serah terima
antar shift
 Simulasi komunikasi efektif pada saat menerima
instruksi verbal/telepon
 Simulasi komunikasi efektif pada saat tranfer
pasien di kamar Operasi
 Simulasi komunikasi efektif pada saat SIGN
in, time out dan sign out
 Penyusunan Pedoman Komunikasi Efektif pada
pelayanan RS
Disampaikan pada workshop Komunikasi Efektif dan Edukasi di Rumah Sakit
IKPRS –PERSI , 25-26 AGUSTUS 2019
Ketentuan workshop
 Peserta dibagi menjadi 6 kelompok
 Setiap kelompok ditugaskan 1 orang sebagai
ketua dan 1 orang sekretaris.
 Hasil diskusi dipresentasikan  Ketua dapat
menugaskan presenter.
 Hasil diskusi dikumpulkan kepada panitia
Kelompok I: admisi/ Penerimaan
pasien
 Pada pk. 14.00, datang seorang ibu membawa lembaran surat
pengantar dokter untuk proses registrasi pasien baru atas
nama Ny. R, usia 52 tahun, akan direncanakan operasi
Mastektomie 2 hari kemudian, hanya bisa bahasa jawa.
 Diskusikan dalam kelompok:
 Bagaimana melakukan identifikasi pasien dengan tepat sesuai
SKP1.
 Informasi apa saja yang harus disampaikan pada saat registrasi
pasien kepada ibu tersebut
 Lakukan role play, bagaimana mengkomunikasikan informasi
tersebut secara efektif.
Kelompok II: asesmen pasien
 Pk. 15.00 pasien baru masuk ke ruang X, penyakit bedah, Ny.
R, usia 52 tahun. Diagnosa Ca Mamae, riwayat dilakukan
tindakan chemoterapi dan radioterapi 3 tahun yang lalu.
Kondisi umum tampak sakit kesakitan daerah dada,
mengeluh luka di mammae berbau. Pasien cenderung apatis,
dan merasa tidak ada harapan untuk sembuh, tidak mau
bergerak, malas minum, mual. BB. 50 kg, TB 148 cm.
Rencana akan dilakukan mastectomie.
Kepala ruangan anda menunjuk perawat N untuk merawat
pasien tersebut sebagai PPJA.
Diskusikan dalam kelompok:
• Bagaimana PPJA melakukan asesmen kebutuhan edukasi dan
membuat perencanaan edukasi pasien tersebut.
• Topik edukasi apa saja yang harus direncanakan
• Peragakan bagaimana pemberian edukasi cara cuci tangan yang
efektif
Kelompok III tulbakon
 Pk. 15.30, DPJP Ny. R menghubungi perawat N melalui
telpon dan memberikan beberapa instruksi sbb:
 Ny. S disiapkan untuk mastektomie tgl 28 Mei 2019 pk.
10.00
 Tambahkan terapi analgetik tramadol 3 kali 25 mg
 Thorax photo dan EKG ulang
Diskusikan dalam kelompok:
 Bagaimana mencatat instruksi DPJP dalam rekam
medis pasien
 Peragakan bagaimana perawat N melakukan
TULBAKON/ TBaK
Kelompok IV SERAH TERIMA
PASIEN ANTAR SHIFT
 Setelah pasien NY. R. masuk dan diterima di ruang
perawatan X dan dilakukan asuhan keperawatan sesuai
perencanaan medis dan keperawatan, perawat N akan
menyelesaikan shift dinas sorenya dan akan
melakukan serah terima pasien kepada perawat K
yang dinas malam.
 Diskusikan dalam kelompok:
 Bagaimana menyusun SOAP pasien dalam CPPT sebagai alat serah
antar shift.
 Peragakan komunikasi serah terima pasien antar shift
menggunakan metode ISBAR.
Kelompok V SERAH TERIMA PASIEN
Saat Transfer ke kamar operasi
 Tanggal 28 Mei sesuai rencana DPJP untuk Ny. R
dilakukan mastectomie pk. 10.00. Pasien sudah
dipersiapkan untuk operasi. Pk. 9.30 pasien diantar ke
kamar operasi
 Diskusikan dalam kelompok:
 Eduaksi apa yang diberikan kepada pasien dan
keluarga terkait dengan rencana tindakan yang akan
dilakukan kepada Ny. R
 Apa saja data kesehatan pasien yang
diserahterimakan saat transfer di kamar operasi.
 Peragakan komunikasi serah terima pasien saat
transfer menggunakan metode ISBAR.
Kelompok VI: SIGN in, time out dan sign out
 Setelah dilakukan serah terima pasien antara perawat ruangan dengan
perawat kamar operasi, pasien dipindahkan ke ruang persiapan
operasai.
 Diskusikan dalam kelompok:
 Bagaimana prosedur sign dilakukan dan formulir apa
yang digunakan
 Bagaimana prosedur time out dilakukan bagaimana cara
melengkapi formulir
 Bagaimana prosedur signout dilakukan dan bagaimana
cara melengkapi formulir
 Lakukan role play pelaksanaan time out dan bagaimana
menggunakan komunikasi efektif saat time out.
Selamat berdiskusi

Anda mungkin juga menyukai