Anda di halaman 1dari 4

Hubungan sosiologi dengan ilmu sosial lain:  

1. Hubungan sosiologi dengan ilmu antropologi, objek kajian


sosiologi adalah masyarakat. Masyarakat selalu berkebudayaan.
Masyarakat dan kebudayaan tidak sama, tetapi berhubungan
sangat erat. Masyarakat menjadi kajian pokok sosiologi dan
kebudayaan menjadi kajian pokok antropologi.  
2. Hubungan sosiologi dengan ilmu sejarah, salah satu metode yang
digunakan dalam sosiologi adalah metode historis. Dalam hal ini
para sosiolog selalu memberikan persoalan sejarah kepada ahli
sejarah sehingga ilmu sejarah dipengaruhi oleh perkembangan
sosiologi.  
3. Hubungan sosiologi dengan ilmu politik, Ilmu politik mempelajari
satu sisi kehidupan masyarakat yang menyangkut soal kekuasaan
meliputi upaya memperoleh kekuasaan, mempertahankan
kekuasaan, dan bagaimana menghambat penggunaan kekuasaan.  
4. Hubungan sosiologi dengan ilmu ekonomi, Ilmu ekonomi
mempelajari usaha-usaha manusia untuk memenuhi kebutuhan
yang beraneka ragam dengan keterbatasan barang dan jasa yang
tersedia.  

Sosiologi adalah ilmu yang khusus mengkaji masyarakat. Para sosiolog berperan memberikan
gambaran realitas sosial yang dikaji secara ilmiah dengan metode-metode tertentu guna
mendapatkan ilmu pengetahuan.[1]

Sosiologi mempelajari tentang interaksi-interaksi yang terjadi di tengah masyarakat. Sejatinya


masyarakat hidup berdampingan dan saling membutuhkan. Namun, ilmu sosiologi tidak hanya
mengkaji tentang ilmu sosial masyarakatnya saja, tetapi ilmu sosiologi juga memiliki hubungan
dengan ilmu sosial lainnya, yaitu :

1. Sosiologi Sebagai Ilmu Ekonomi

Ilmu ekonomi merupakan kajian untuk memperoleh barang-barang dan jasa produksi, distribusi,
serta konsumsi. Suatu hubungan ataupun mata rantai penting antara ekonomi dan sosiologi adalah
dua-duanya merupakan basis sosial tentang perilaku ekonomi. Uang tidak akan mudah berpindah
keluar masuk bank dengan sendirinya atau sebagai jawaban atas kekuatan yang semata-mata bukan
perseorangan. Hubungan sosiologi dan ekonomi bahwa ekonomi yang merupakan basis perilaku
sosial yang ikut menentukan tipe dan bentuk interaksi mereka.[2]

Dalam melakukan interaksi yang berhubungan dengan masalah ekonomi seperti menjalankan usaha,
tentunya ada interaksi antara penjual dan pembeli. Seorang penjual yang memiliki pelayanan yang
baik, maka akan meningkatkan jumlah pembeli. Sama halnya yang terjadi di pasar tradisional, disana
akan di jumpai berbagai suku dan agama dari tiap individu. Disinilah peran ilmu sosiologi dalam
mengatasi perbedaan karakter setiap orang.

Ilmu ekonomi mempelajari usaha-usaha manusia untuk memenuhi kebutuhan yang beraneka ragam
dengan keterbatasan barang dan jasa yang tersedia. Misalnya ilmu ekonomi berusaha memecahkan
persoalan yang timbul karena tidak seimbangnya persediaan pangan dengan jumlah penduduk, serta
mempelajari usaha menaikkan produksi guna memenuhi kebutuhan masyarakat. Adapun sosiologi
mempelajari unsur-unsur kemasyarakatan secara keseluruhan. Sosiologi mempelajari bagaimana
manusia berinteraksi, bekerja sama, bersaing dalam upaya-upaya pemenuhan kebutuhan.[3]

Pembawaan karakter dari tiap suku tentunya berbeda, ada yang logat bahasanya keras, lembut dan
mendayu-dayu. Dalam ilmu sosiologi menjelaskan tentang bagaimana cara berinteraksi kepada
semua orang. Jika kita memahami cara berinteraksi dengan baik, semua usaha yang akan kita jalani
akan berjalan dengan lancar.

2. Sosiologi Sebagai Ilmu Politik

Ilmu politik lebih memusatkan perhatiannya pada pemerintah dan penggunaan kekuatan politis.
Para akademis tentang ilmu politik melihatnya terutama dari gagasan di belakang sistem
pemerintahan pada operasi proses-proses politik itu. Para ahli sosiologi, pada sisi lain menjadi lebih
tertarik pada pertanyaan-pertanyaan perilaku politik alasan orang-orang ikut serta berpolitik
bergabung dalam pergerakan politik atau mendukung isu-isu politik hubungan antara politik dan
institusi sosial lainnya.[4]

Dalam menjalani kehidupan berpolitik, tentu adanya interaksi antara individu dengan individu,
individu dengan kelompok, dan kelompok dengan kelompok. Masyarakat yang terjun ke dunia politik
harus mengetahui bagaimana cara berpolitik dengan baik, bagaimana cara berhubungan dengan
masyarakat biasa dan mengetahui cara menyesuaikan diri dengan lingkungan politik dan ketika
berada di lingkungan masyarakat biasa.

3. Sosiologi Sebagai Ilmu Sejarah

Ilmu sejarah melihat kebelakang, dalam suatu usahanya untuk menggambarkan suatu peristiwa,
urutan, dan maknai tentang peristiwa yang lampau itu. Penyelidikan sejarah telah bergeser dari
laporan tentang orang-orang dan tempat-tempat untuk menggambarkan kecendrungan sosial yang
luas dari waktu ke waktu. Di dalam putaran mereka, para ahli sosiologi banyak meminjam peranan
penyelidikan historis. Mereka telah memberikan gambaran atau menarik atas sejarah.[5]

Keduanya mempelajari kejadian dan hubungan yang dialami masyarakat/ manusia. Mulai dari
bagaimana manusia itu ada hingga zaman modern saat ini. Pada masa pra sejarah, interaksi antar
manusia belum seperti saat ini. Interaksi yang penuh dengan kesederhanaan menjadi ciri khas dari
masyarakat pra sejarah. Pada saat ini banyak sekali masyarakat yang memandang tingkatan status
seseorang, biasanya semakin tinggi status seseorang maka semakin di hormati. Hal ini lah yang di
katakan perkembangan zaman, dan ini lah yang merupakan hubungan sosiologi dengan ilmu sejarah.
Interaksi antar masyarakat mengalami perkembangan dari zaman ke zaman.

Banyak sekali metode dalam ilmu sosiologi. Salah satu metode yang digunakan dalam sosiologi
adalah metode historis. Dalam perkara ini para sosiolog senantiasa memberikan berbagai macam
persoalan sejarah kepada ahli sejarah sehingga ilmu sejarah ini akan dipengaruhi oleh
perkembangan sosiologi. Oleh sebab itu antara ilmu sejarah dan ilmu sosiologi memiliki pengaruh
timbal balik.

4. Sosiologi sebagai Ilmu Antropologi

Seorang manusia akan memiliki perilaku yang berbeda dengan manusia lainnya walaupun orang
tersebut kembar siam. Ada yang baik hati suka menolong serta rajin menabung dan ada pula yang
prilakunya jahat yang suka berbuat kriminal menyakitkan hati. Manusia juga saling berhubungan
satu sama lainnya dengan melakukan interaksi dan membuat kelompok dalam masyarakat. Hal-hal
tersebut dapat dikaji dengan pendekatan antropologi dan sosiologi.[6]

Objek kajian sosiologi adalah masyarakat. Sedangkan objek kajian dari antropologi adalah budaya.
Tentunya, masyarakat tidak lepas dari yang namanya budaya. Indonesia yang memiliki beragam
suku, tentunya memiliki kebudayaan yang beragam. Keberagaman ini lah yang menjadi peran
penting dalam ilmu sosiologi. Masyarakat harus bisa berinteraksi dengan keberagaman suku dan
budaya dari masyarakat lain.

5. Sosiologi sebagai Ilmu Geografi

Contoh keterkaitan antara ilmu geografi dengan ilmu sosial terdapat di konsep esensial geografi,
salah satunya adalah konsep interelasi dan interdependensi, pengertian dari konsep tersebut adalah
konsep tentang hubungan timbal balik antara dua tempat yang saling berkaitan. Sebagai contoh
adalah kota sebagai pusat perdagangan yang tidak ada tempat untuk pertanian akan membutuhkan
bahan pangan dari desa, sedangkan desa sebagai pusat bahan pangan akan menggantungkan
berbagai macam kebutuhan seperti bahan bangunan, berbagai alat-alat rumah tangga, dan
sebagainya dari kota. Sehingga hal ini mengakibatkan adanya interaksi yang terjadi antara
masyarakat di desa dan masyarakat kota. Dari interaksi tersebut akan ada pola kebudayaan baru
yang masuk dari kota ke desa, sehingga lama kelamaan budaya dari desa akan hilang karena sudah
tergantikan oleh budaya baru dari kota.[7]

Selain itu, banyaknya program kependudukan dari pemerintah salah satunya imigrasi. Sama-sama
kita ketahui imigrasi ini adalah perpindahan penduduk. Suatu wilayah yang sudah melebihi kapasitas
atau tidak lagi mendukung sektor perekonomiannya, maka dilakukanlah imigrasi. Misalkan saja
imigrasi satu keluarga yang berasal dari Riau yag hendak pindah ke pulau Jawa. Tentunya kebiasaan
adat istiadat dan bahasa yang di bawa sudah tentu berbeda dengan orang-orang yang tinggal asli di
pulau jawa.

Maka dari itu, ilmu geografi sangat erat hubungannya dengan ilmu sosiologi dalam menghadapi atau
menyikapi hal ini. Seseorang harus belajar bagaimana menjadi individu yang bisa berbaur di mana
saja, dan menjalani kehidupan dengan baik.

Anda mungkin juga menyukai