II. Rencana Asuhan Klien Dengan Gangguan Kebutuhan Cinta Dan Kasih
Sayang
2.1 Pengkajian
2.1.1 Faktor Predisposisi
2.1.1.1 Faktor genetik, mengemukakan transmisi gangguan alam
perasaan diteruskan melalui garis keturunan.
2.1.1.2 Teori agresi berbalik pada diri sendiri, mengemukakan
bahwa depresi diakibatkan oleh perasaan marah yang yang
dialihkan pada diri sendiri. Freud mengatakan bahwa
kehilangan obyek/orang, ambivalen antara perasaan benci
dan cinta dapat berbalik menjadi perasaan menyalahkan diri
sendiri.
2.1.1.3 Teori kehilangan, berhubungan dengan factor
perkembangan misalnya kehilangan orang tua pada masa
anak, perpisahan yang bersifat traumatis denagn orang yang
sangat dicintai, individu tidak berdaya mengatasi
kehilangan.
2.1.1.4 Teori kognitif, mengemukakan bahwa depresi terjadi
sebagai akibat gangguan perkembangan terhadap penilaian
diri, yaitu penilaian negatif terhadap diri, sehingga terjadi
gangguan proses pikir. Individu menjadi pesimis dan
memandang dirinya tidak adekuat dan tidak berharga serta
hidup sebagai tidak harapan.
2.1.1.5 Model belajar ketidakberdayaan, mengemukakan bahwa
depresi terjadi karena individu mempunyai pengalaman
kegagalan-kegagalan, lalu menjadi pasif dan tidak mampu
menghadapi masalah. Akhirnya timbul keyakinan individu
akan ketidakmampuannya mengendalikan kehidupannya
sehingga ia tidak berupaya mengembangkan respons yang
adaptif.
2.1.1.6 Model perilaku, mengemukakan bahwa depresi terjadi
karena kurangnya penguatan positif selama bereaksi dengan
lingkungan.
2.1.1.7 Model biologis, mengemukakan bahwa pada keadaan
depresi terjadi perubahan kimiawi, yaitu defisiensi
katekolamin, tidak berfungsinya endokrin dan hipersekresi
kortisol.
2.2.1 Faktor Presipitasi
2.2.1.1 Kehilangan kasih sayang secara nyata atau bayangan,
termasuk kehilangan cinta seseorang, fungsi tubuh, status
atau harga diri.
2.2.1.2 Kejadian penting dalam kehidupan seseorang sebagai
keadaan yang mendahului episode depresi dan mempunyai
dampak pada masalah saat ini dan kemampuan individu
untuk menyelesaikan masalah
2.2.1.3 Banyaknya peran dan komplik peran, dilaporkan
mempengaruhi berkembangnya depresi, terutama pada
wanita.
2.2.1.4 Sumber koping termasuk status social ekonomi, keluarga,
hubungan inter personal dan organisasi kemasyarakatan.
Kurangnya sumber pendukung social, menambah stress
individu.
2.2.1.5 Ketidak seimbangan metabolisme dapat menimbulkan
gangguan alam perasaan. Khususnya obat-obatan anti
hipertensi dan gangguan zat adiktif. Kebanyakan penyakit
kronis yang melemahkan sering disertai depresi. Depresi
pada usia lanjut akan menjadi komplek jika disertai
kerusakan organic dan gejala depresi secara klinik.
2.3.1 Penerimaan
2.3.2 Kendali diri terhadap depresi
2.3.3 Resolusi dukacita
2.3.4 Harapan optimisme
https://safuan.wordpress.com/2007/12/27/bila-kasih-sayang-kurang/ (Diakses
27 Maret 2017)
https://widayantibhayangkari.wordpress.com/2013/01/20/asuhan-
keperawatan-pada-klien-gangguan-alam-perasaan-depresi-dan-
mania/ (Diakses 28 Maret 2017)
(…………………...) (…….………………)