Skripsi
OLEH
OLEH
1
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Skripsi ini dengan judul Perbedaan Gula Darah Sebelum dan Sesudah Bekam di
Klinik Pondok Sehat Al Wahida Banjarmasin oleh Muhammad Shadiq Aulia
Rahman, NPM 15142013106 telah diperiksa dan disetujui oleh pembimbing, dan
akan dipertahankan di hadapan Dewan Penguji Seminar Skripsi Program Studi
S.1 Keperawatan Fakultas Keperawatan dan Ilmu Kesehatan Universitas
Muhammadiyah Banjarmasin
Pembimbing 1
Nurhikmah, SST.,MPH
NIK.013.006.097
Pembimbing 2
Sukarlan, S.KM.,M.Kes
NIP.196404271988031013
Mengetahui
Kaprodi S.1 Keperawatan
3
PERNYATAAN ORISINILITAS
Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi ini merupakan hasil karya cipta
saya sendiri dan bukan flagiat, begitu pula hal yang terkait di dalamnya baik
mengenai isinya, sumber yang dikutip/dirujuk, maupun teknik dalam pembuatan
dan penyusunan skripsi ini.
4
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
Dibuat di : Banjarmasin
Pada tanggal : September 2016
5
PROGRAM STUDI S.1 KEPERAWATAN
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN
Abstrak
Cupping (bekam) merupakan metode pengobatan klasik yang telah digunakan
dalam perawatan dan pengobatan berbagai masalah kesehatan diantaranya:
Penyakit darah seperti hemofili dan hipertensi, Penyakit reumatik mulai dari
artritis, sciatica/nyeri panggul, sakit punggung, migren, gelisah/anxietas dan
masalah fisik umum maupun mental. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis
perbedaan gula darah sebelum dan sesudah terapi bekam pada laki-laki usia
dewasa di klinik Pondok Sehat Al Wahida Banjarmasin.
penelitian ini menggunakan desain quasi experiment dengan desain penelitian pre
and post test without control pada 50 responden yang memenuhi kriteria inklusi
dan eksklusi yang diperoleh secara accidental sampling. Variabel penelitian ini
adalah kadar gula darah, pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan gluco
dr auto dan lembar observasi. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan paired
T-test dengan tingkat dengan tingkat kemaknaan = 0,05. Hasil penelitian
didapatkan sig. Paired sampel test = 0,002 dimana rata-rata tekanan darah pada
saat sebelum bekam adalah 115,40 mg/dl dan sesudah bekam 133,54 mg/dl,
ketidak berhasilan bekam juga banyak di pengaruhi proses dalam tubuh seperti
stress, ketakutan dan lain-lain. Diharapkan bagi masyarakat dan dunia medis dapat
menggunakan terapi beam sebagai salahsatu terapi komplementer dalam
menurunkan dan meningkatkan kadar gula dara
Kata kunci: kadar gula darah, dan terapi bekam
Daftar Rujukan: 26 (2008-2015)
KATA PENGANTAR
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, banyak
kelemahan dan kekurangan sehubungan dengan keterbatasan dan kemampuan
penulis, namun berkat bantuan, dorongan, bimbingan dan perhatian dari berbagai
pihak, sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.
7
9. Orang tua saya yang tersayang dan adik-adik saya yang tercinta yang
selalu mencurahkan doa, memberikan semangat dan kasih sayangnya
dengan tulus ikhlas untuk keberhasilan penulis.
10. Kepada responden yang telah berpartisipasi dalam penelitian ini.
11. Teman-teman mahasiswa/i Program Studi S1 Keperawatan Universitas
Muhammadiyah Banjarmasin yang selalu memberikan semangat.
12. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan, yang telah memberi
bantuan dan kemudahan bagi penulis.
Untuk itu semua, penulis memanjatkan doa kepada Allah SWT agar
senantiasa memberikan limpahan rahmat-Nya kepada mereka yang telah
memberikan bimbingan, petunjuk, nasihat, kemudahan, dan doa kepada penulis
dengan tulus.
Akhirnya penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna,
karenanya penulis mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun yang
diharapkan akan menyempurnakan skripsi penelitian ini. Namun demikian,
penulis berharap agar skripsi penelitian ini mampu memberikan manfaat bagi
pembaca dan menambah khasanah ilmu keperawatan.
8
DAFTAR ISI
Hal
9
BAB 3 METODE PENELITIAN .................................................................. 21
3.1. Rancangan penelitian .................................................................. 21
3.2. Definisi operassional .................................................................. 22
3.3. Populasi, sampel, dan sampling .................................................. 24
3.3.1. Populasi ........................................................................... 24
3.3.2. Sampel ............................................................................ 25
3.3.3. Teknik sampling .............................................................. 25
3.4. Tempat dan waktu penelitian ...................................................... 26
3.4.1. Tempat ............................................................................ 26
3.4.2. Waktu .............................................................................. 26
3.5. Teknik dan instrumen pengumpulan data ................................... 27
3.5.1. Teknik pengumpulan data ............................................... 27
3.5.2. Instrumen penelitian ....................................................... 30
3.6. Teknik pengolahan data dan analisa data ................................... 30
3.6.1. Pengolahan data .............................................................. 30
3.7. Analisa data ................................................................................ 31
3.7.1. Analisa univariat ............................................................. 31
3.7.2. Analisa bivariat ............................................................... 31
3.8. Etika penelitian ........................................................................... 32
10
4.2. Analisa Bivariat .......................................................................... 38
4.3. Pembahasan ................................................................................ 39
4.3.1. Identifikasi kadar gula darah sebelum bekam ................ 39
4.3.2. Identifikasi kadar gula darah sesudah bekam ................. 40
4.3.3. Analisis perbedaan gula darah sebelum dan sesudah
terapi bekam
.....................................................................................
42
4.4. Keterbatasan Penelitian .............................................................. 44
4.5. Implikasi Hasil Penelitian Dalam Keperawatan ......................... 44
11
12
DAFTAR TABEL
13
DAFTAR GAMBAR
12
DAFTAR LAMPIRAN
13
BAB 1
PENDAHULUAN
Kadar glukosa darah adalah istilah yang mengacu kepada tingkat glukosa
di dalam darah. Konsentrasi gula darah, atau tingkat glukosa serum, diatur
dengan ketat di dalam tubuh. Umumnya tingkat gula darah bertahan pada
batas-batas yang sempit sepanjang hari (70-150 mg/dl). Tingkat ini
meningkat setelah makan dan biasanya berada pada level terendah pada
pagi hari, sebelum orang makan (Henrikson et all., 2009).
Kedia (2011) Akibat kelebihan insulin relative ataupun absolute dan juga
gangguan pertahanan fisiologis yaitu penurunan plasma glukosa.
Mekanisme pertahanan fisiologis dapat menjaga keseimbangan kadar
glukosa darah, baik pada penderita diabetes tipe I ataupun pada penderita
1
2
dalam jangka waktu yang lama. Sedangkan terapi non farmakologi dinilai
memiliki efek samping yang lebih sedikit dan lebih ekonomis
(Kamaluddin, 2010).
Bekam, atau dalam bahasa Arab dikenal dengan istilah hijamah, berarti
membuang darah. Tapi dilihat dari praktiknya, bekam merupakan metode
pengobatan dengan cara mengeluarkan darah kotor dari dalam tubuh
melalui permukaan kulit. Yang dimaksud dengan darah kotor adalah darah
yang mengandung racun atau darah statis yang menyumbat peredaran
darah, mengakibatkan sistem peredaran darah dalam tubuh tidak berjalan
sebagaimana adanya, sehingga menyebabkan terganggunya kesehatan
seseorang, baik secara fisik maupun mental (Kasmui, 2007)
kombinasi bekam penyakit bisa disembuhkan dalam waktu 2-4 bulan atau
bahkan lebih cepat dan logis, biaya lebih murah dengan pengobatan
medis, efek samping minimalis dibanding dengan pengobatan medis,
praktis dan efektif (Yasin., 2007:18)
8
9
Bukan Belum DM
karakteristik
DM pasti DM
Kadar Plasma
< 100 100-199 200
glukosa vena
darah
Darah
< 90 90-199 200
sewaktu
kapiler
(mg/dl)
Kadar Plasma
< 100 100-125 126
glukosa vena
darah
Darah
< 90 90-199 100
puasa
kapiler
(mg/dl)
Metode enzimetik (perkeni, 2006)
pada waktu tengah hari (jam 2-3 sore) karena pada saat itu saluran
darah sedang mengembang dan darah-darah mengandung toxin
sangat sesuai untuk dikeluarkan. Diriwayatkan dari Abu Hurairah,
Nabi SAW bersabda: Barangsiapa berbekam pada tanggal tujuh
belas, sembilan belas, dan dua puluh satu, maka ia akan
menyembuhkan semua penyakit.
Dari Anas bin Malik, dia bercerita :Rasulullah SAW biasa
berbekam dibagian urat meriih dan punggung. Beliau biasa
berbekam pada hari ketujuh belas, kesembilan belas dan kedua
puluh satu. (HR. Tarmidzi)
3. Punduk (Al-Khaalil)
Titik ini berada diujung atas tulang belakang, bermanfaat untuk
masalah penyakit sekitar kepala dan saraf serta 72 penyakit.
4. Bahu Kiri dan Kanan (Al-Khatifain)
Titik ini berada dipundak atau bahu kiri dan kanan, bermanfaat
untuk penyakit hipertensi, nyeri bahu, stroke, sakit leher.
5. Dua Jari dibawah Pundak
Bermanfaat untuk penyakit bronkitis, batuk, sesak napas, asi
kurang, asma, stroke.
6. Belikat kiri dan kanan
16
Bekam
Ha: Ada Perbedaan Kadar Gula Darah Sebelum dan Sesudah Terapi
Bekam Di Pondok Sehat Al Wahida Banjarmasin.
BAB 3
METODE PENELITIAN
Berikut adalah skema desain pre and post test without control :
21
22
R O1 X1 O2
Keterangan :
R : Responden penelitian semua mendapat perlakuan/intervensi
O1 : Pre test pada kelompok perlakuan
O2 : Post test setelah perlakuan
X1 : Uji coba / intervensi pada kelompok perlakuan sesuai protokol
Tabel 3 Skema desain pre and post test without control
Variabel adalah sesuatu yang digunakan sebagai ciri, sifat, atau ukuran
yang dimiliki atau didapatkan oleh satuan penelitian tenatng suatu
konsep penelitian tertentu (Notoatmojo, 2010). Pada penelitian ini
terdapat dua variabel yang akan diteliti yaitu variabel independen
(bebas) dan variabel dependen (terikat). Variabel dependen adalah
variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas dan variabel dependen
akan diamati dan diukur untuk diketahui hubungannya dengan variabel
dependen. Pada penelitian ini yang merupakan variabel bebas adalah
23
darah.
Dorland
(2010)
3.4.2. Waktu
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2016-
Desember 2016 di Pondok Sehat Al Wahida Banjarmasin.
33
34
b. Misi
1. Menanamkan nilai ruhiyah kepada pasien.
2. Melaksanakan prinsip medis pada aspek
kebersihan dalam tindakan terapi.
3. Menyediakan obat herbal yang halal, thoyyib, dan
berkualitas.
4. Meningkatkan kompetensi terapis.
5. Melakukan edukasi kepada masyarakat terkait
kesehatan islami dan alami.
Berdasarkan hasil uji pairet t-test di dapatkan nilai = 0,002 ( < ) yang
artinya Ho ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa Ada Perbedaan
Kadar Gula Darah Sebelum dan sesudah terapi bekam di Pondok Sehat
Al Wahida Banjarmasin Tahun 2016
4.3. Pembahasan
4.3.1. Identifikasi kadar gula darah sebelum bekam.
Dari hasil pengukuran yang diambil dari pre-test didapatkan kadar
gula darah sebelum yaitu pada rentang antara 45-296 mg/dl,
rentang tersebut termasuk pada kategori normal, dan tidak
normal. Kadar gula darah normal sebanyak 45 responden (90%),
kadar gula darah tidak normal sebanyak 5 responden (10%).
4.3.3. Analisis perbedaan gula darah sebelum dan sesudah terapi bekam.
Berdasarkan hasil uji Paired T-test membandingkan kadar gula
darah sebelum (pre-test) dengan kadar gula darah sesudah (post-
test) menghasilkan angka signifikan sebesar 0,002 yang lebih
kecil dari angka = 0,05. hal ini menunjukkan bahwa terdapat
perbedaan antara kadar gula darah yang bermakna (signifikan)
antara sebelum dan sesudah intervensi bekam berupa peningkatan
kadar gula darah di karenakan Kekuatan isapan dalam proses
pembekaman mengeluarkan berbagai macam zat asam
(heksosamin) dari otot dan jaringan lemak di bawah kulit
sehingga membuka jalan bagi insulin untuk melekat pada
reseptor-reseptornya serta meningkatkan kepekaan reseptor
insulin.
one grup pre test dan post test dengan pendekatan cross sectional
ini mendapatkan hasil p<0,05 (skor rata-rata 243 mg/dl) terlihat
lebih rendah daripada kadar gula darah sewaktu sebelum
dilakukan bekam (skor rata-rata 345 mg/dl). Hal ini menunjukkan
bahwa bekam berpengaruh positif terhadap kadar gula darah pada
pasien diabetes melitus (Andari, 2013)
penderita kadar gula darah tinggi, karena setiap individu memiliki respon
yang berbeda yang bisa mempengaruhi keberhasilan terapi bekam untuk
menurunkan kadar gula darah. Terapi bekam dapat dijadikan terapi
komplementer sebagai upaya penurunan kadar gula darah, diharapkan
dari penelitian ini dapat dijadikan salah satu rujukan dalam
pengembangan penelitian tentang keefektifan bekam dalam mengatasi
berbagai penyakit lainnya dan dapat dijadikan salah satu literatur dalam
pengembangan riset dan penelitian kesehatan.
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan pada tanggal 22
November 20 Desember 2016 Di Klinik Pondok Sehat Al-Wahida
Banjarmasin dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Kadar gula darah responden sebelum dilakukan pemberian terapi
bekam dengan nilai kadar kadar gula darah normal sebanyak 45
responden (90%), dan tidak normal sebanyak 5 responden (10%).
2. Kadar gula darah responden sebelum dilakukan pemberian terapi
bekam dengan nilai kadar kadar gula darah normal sebanyak 46
responden (92%), dan tidak normal sebanyak 4 responden (8%).
3. Terdapat perbedaan kadar gula darah secara signifikan antara sebelum
dan sesudah dilakukan pemberian tindakan terapi bekam di Pondok
Sehat Al-Wahida Banjarmasin.
5.2. Saran
5.2.1. Bagi Klinik Bekam
1. Diharapkan tehnik bekam terutama bekam basah yang
diberikan harus tetap memperhatikan kondisi psikologis pasien
sebelum, selama dan setelah terapi bekam.
2. Tetap memperhatikan teknik septik dan antiseptik untuk
mencegah terjadinya infeksi pada luka bekam basah.
3. Mempekerjakan terapi-terapis bekam yang mempunyai dasar
pendidikan kesehatan, sehingga apabila diperlukan bisa
menangani keadaan-keadaan darurat yang bisa saja terjadi
akibat terapi bekam seperti syok, hipotensi, perdarahan dan
keadaan darurat lainnya.
46
47
Apriyanti, M. (2012). Meracik sendiri obat & menu sehat bagi penderita diabetes
mellitus. Yogyakarta: Pustaka Baru Press.
Damayanti, S. 2015. Diabetes Mellitus dan Penatalaksanaan Keperawatan: Nuha
Medika: Yogyakarta.
Darma, K.K. 2011. Metodologi Penelitian Keperawatan (Pedoman Melaksanakan
dan Menerapkan Hasil Penelitian. Jakarta: Trans Info Media.
Dharma, K.K. 2011. Metodelogi penelitian Keperawatan (Pedoman
melaksanakan dan menerapkan hasil penelitian. CV. Trans Info Media.
Jakarta Timur.
Dorland, W. A. N. 2010. Dorlands Illustrated Medical Dictionary (29th ed.).
Hartanto, H. et al. (ahli bahasa), Jakarta: EGC
Fatahillah, A. Keampuhan Bekam, Pencegahan dan Penyembuhan Penyakit
Warisan Rasulullah. Qultum Media: Jakarta, 2006.
Hartono, A. 2013. Buku Saku Harrison Endokrinologi dan Metabolisme: Karisma
Publishing Group: Tangerang Selatan.
Hidayat. A A, 2014. Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisis Data.
Salemba Medika; Jakarta
Kasmui. Bekam Pengobatan Menurut Sunah Nabi. ISYFI: Semarang. 2006.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI). (2010). Rencana
Operasional Promosi Kesehatan dalam Pengendalian Penyakit Tidak
Menular. Jakarta.
Notoatmodjo, S. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT. Rineka
Cipta.
Notoatmojo, S. 2010. Metodologi Kesehatan Dasar. Rineka Cipta: Jakarta
Nursalam, (2008). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu
Keperawatan: Pedoman Skripsi, Tesis dan Instrumen penelitian
Keperawatan : Edisi Kedua. Selemba Medika;Jakarta
Padila. 2012. Buku Ajar: Keperawatan Medikal Bedah: Nuha Medika:
Yogyakarta.
Ridho, A, A. Bekam Sinergi: Rahasia Sinergi Pengobatan Nabi, Medis Modern,
dan Traditional Chinese Medicine. Aqwamedika: Solo, 2012.
Rizki Andari .2013. Pengaruh Bekam Basah Terhadap Kadar Gula Darah Puasa
Pada Pasien Diabetes Melitus Di Semarang, Jurnal Media Medika Muda.
Trisnawati dan Soedijono (2012), Faktor Risiko Kejadian Diabetes Melitus Tipe
11 Di Puskesmas Kecamatan Cengkareng Jakarta Barat Tahun 2012.
Diakses tanggal 25 Desember 2016.
LEMBAR KONSULTASI
NPM : 15142013106
NPM : 15142013106
NPM : 15142013106
NPM : 15142013106
NPM : 15142013106
NPM : 15142013106
Nama :
Umur :
Jenis kelamin :
Diagnosa :
Alamat :
Prosedur Dilakukan Tidak dilakukan
G. Pra Terapi Bekam
Tanyakan apakah ada riwayat
penyakit diabetes mellitus dan gagal
ginjal atau tidak.
Tanyakan apakah pasien ada keluhan
tambahan atau tidak.
Tanyakan apa yang menjadi keluhan
utamanya.
Tanyakan sejak kapan perjalanan
penyakit mulai diderita.
H. Persiapan Peralatan Bekam
Cupping set (gelas vakum) dan
pompa tangan
Lanching device dan lanchet / jarum
kecil strel
Sarung tangan (rubber gloves)
Masker
Gunting dan pisau cukur
Tissue atau kapas
Kassa steril
Cairan antiseptik
Baskom dan mangkok stainless
Bak sampah
I. Persiapan Untuk Pasien
Pasien dalam keadaan rileks, nyaman
dan jangan terlalu tegang atau takut
Pasien dalam keadaan tidak terlalu
kenyang
Pastikan bahwa pasien tidak sedang
mengkonsumsi obat pengencer darah
J. Persiapan Terapis
Terapis dalam keadaan sehat dan suci,
sebaiknya dalam keadaan berwudhu.
Awali terapi bekam dengan doa
kesembuhan yang di syariatkan.
Jelaskan kepada pasien segala sesuatu
tentang bekam dan pastikan pasien
sudah mengisi lembar persetujuan
tindakan.
Lakukan wawancara mengenai
riwayat kesehatan pasien.
K. Langkah Kerja
Lakukan pemeriksaan tanda vital dan
fisik pasien dan catat dalam lembar
pemeriksaan.
Siapkan peralatan bekam, isi lanching
device dengan lancet dan yakinkan
dalam kondisi steril.
Pasien dalam kondisi berbaring,
tengkurap atau duduk.
Tentukan titik-titik hijamah,
desinfeksi titik bekam.
Pasang alat bekam atau gelas vakum
pada titik tersebut.
Setelah 3-5 menit gelas vakum
dibuka, kemudian disuntik dengan
lanching device antara 7-10 tusukan.
Pasang kembali gelas vakum pada
titik tersebut.
Setelah 3-5 menit gelas dibuka dan
darahnya dibersihkan dengan tissue
atau kapas steril
Perhatikan kondisi pasien, apakah
bekam dapat dilanjutkan.
Tusukan kembali jarum steril antara
7-11 tusukan pada titik yang telah
ditentukan
Buka kembali darah bekam, jika ada
darah bersihkan dengan tissue atau
kapas steril yang telah diberi cairan
antiseptic
Setelah bekam selesai berikan pijatan
ringan disekitar titik bekam
Bersihkan dan strilkan peralatan
bekam.
L. Paska Terapi Bekam
Berikan pijatan ringan disekitar titik
bekam
Bersihkan atau strilkan peralatan
bekam dan rapikan
Menganjurkan pasien untuk merubah
pola makan dan kebiasaan buruk dan
menganjurkan untuk berolahraga
secara teratur
Mewajibkan pasien meningkatkan
keyakinan kepada Allah SWT Yang
Maha Penyembuh dan mampu
menyembuhkan siapapun yang
diinginkannya, sehingga mendorong
untuk meningkatkan ibadah agar
Allah SWT berkenan menjadikannya
sebagai salah satu hamba yang layak
untuk disembuhkan
Nilai
Keterangan:
Dilakukan =1
Tidak dilakukan =0
Lampiran 2
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
33.
34.
35.
36.
37.
38.
39.
40.
41.
42.
43.
44.
45.
46.
47.
48.
49.
50.
Lampiran 4
Nama :
Umur :
Jenis kelamin :
Diagnosa :
Alamat :
Keterangan:
Dilakukan =1
Tidak dilakukan =0
Lampiran 5
NPM : 15142013106
Telp : 081351506601
Sehubungan dengan hal tersebut diatas, maka kami mohon kepada saudara/ (i)
untuk menjadi responden dalam penelitian ini.
Saya mohon kesediaan saudara/ (i) untuk menjadi responden dalam penelitian ini.
Apabila responden menyetujui permohonan ini dipersilahkan untuk
menandatangani lembar persetujuan untuk menjadi responden (Terlampir).
Hormat saya
Nama (inisial) :
Umur :
Pekerjaan :
Alamat :
Banjarmasin, 2016
Yang menyatakan,
()
Lampiran 7
1. 94 87 3 1 2
2. 112 128 3 2 2
3. 109 123 2 3 1
4. 121 114 3 3 1
5. 45 102 3 4 1
6. 89 124 3 1 2
7. 98 101 3 2 2
8. 84 107 2 2 2
9. 96 115 3 1 2
10 98 104
. 3 2 2
12 101 127
. 2 4 1
13 103 95
. 3 2 1
14 97 84
. 3 6 1
15 125 178
. 3 2 1
16 65 110
. 2 1 2
17 142 178
. 3 4 1
18 137 95 3 1 2
.
19 100 175
. 2 1 2
20 142 179
. 2 2 1
21 98 99
. 2 7 1
22 87 126
. 3 4 1
23 215 166
. 3 4 1
24 115 96
. 3 3 1
25 120 104
. 3 3 1
26 89 99
. 1 4 1
27 115 125
. 3 4 1
28 119 139
. 3 4 1
29 104 97
. 3 4 1
30 105 119
. 2 2 1
31 121 119
. 3 3 1
32 134 179
. 3 4 1
33 82 92
. 2 3 1
34 83 106 1 4 1
.
35 83 92
. 1 8 1
36 142 172
. 3 1 2
37 113 101
. 2 3 1
38 78 121
. 3 4 1
39 80 214
. 1 4 1
40 121 119
. 3 4 1
41 101 81
. 1 4 1
42 100 107
. 3 3 1
43 130 132
. 3 4 1
44 213 245
. 3 4 1
45 114 314
. 3 2 1
46 133 129
. 3 4 1
47 147 137
. 2 4 1
48 110 104
. 3 4 1
49 132 126
. 3 4 1
50 296 312 3 4 1
.
ket:
No Usia
1. 18-25 tahun
2. 26-33 tahun
3. 34-40 tahun
No Pekerjaan
1. IRT
2. PNS
3. Wiraswasta
4. Swasta
5. Sales
6. Buruh
7. Dosen
8. Mahasiswa
No Jenis Kelamin
1. laki-laki
2. Perempuan
Lampiran 8
Frequencies
Statistics
GDsebelum GDsesudah usia pekerjaan gender
N Valid 50 50 50 50 50
Missing 0 0 0 0 0
Mean 115,40 133,54 2,60 3,30 1,20
Median 109,50 119,00 3,00 4,00 1,00
Std. Deviation 39,716 50,939 ,670 1,460 ,404
Minimum 45 81 1 1 1
Maximum 296 314 3 8 2
GDsebelum
Frequency Percent
Valid 45 1 2,0
65 1 2,0
78 1 2,0
80 1 2,0
82 1 2,0
83 2 4,0
84 1 2,0
87 1 2,0
89 2 4,0
94 1 2,0
96 1 2,0
97 1 2,0
98 3 6,0
100 2 4,0
101 2 4,0
103 1 2,0
104 1 2,0
105 1 2,0
109 1 2,0
110 1 2,0
112 1 2,0
113 1 2,0
114 1 2,0
115 2 4,0
119 1 2,0
120 1 2,0
121 3 6,0
125 1 2,0
130 1 2,0
132 2 4,0
133 1 2,0
134 1 2,0
137 1 2,0
142 3 6,0
147 1 2,0
213 1 2,0
215 1 2,0
296 1 2,0
Total 50 100,0
GDsesudah
Frequency Percent
Valid 81 1 2,0
84 1 2,0
87 1 2,0
92 2 4,0
95 2 4,0
96 1 2,0
97 1 2,0
99 2 4,0
101 2 4,0
102 1 2,0
104 3 6,0
106 1 2,0
107 2 4,0
110 1 2,0
114 1 2,0
115 1 2,0
119 3 6,0
121 1 2,0
123 1 2,0
124 1 2,0
125 1 2,0
126 2 4,0
127 1 2,0
128 1 2,0
129 1 2,0
132 1 2,0
137 1 2,0
139 1 2,0
166 1 2,0
172 1 2,0
175 1 2,0
178 2 4,0
179 3 6,0
214 1 2,0
245 1 2,0
312 1 2,0
314 1 2,0
Total 50 100,0
usia
Frequency Percent
Valid 18-25 5 10,0
26-33 10 20,0
34-40 35 70,0
Total 50 100,0
pekerjaan
Frequency Percent
Valid IRT 6 12,0
PNS 9 18,0
Wiraswasta 9 18,0
Swasta 22 44,0
sales 1 2,0
buruh 1 2,0
dosen 1 2,0
mahasiswa 1 2,0
Total 50 100,0
gender
Frequency Percent
Valid laki-laki 40 80,0
perempuan 10 20,0
Total 50 100,0
T-Test
Paired Samples Statistics
Std. Error
Mean Maximum Minimum N Std. Deviation Mean
Pair 1 GDsebelum 115,40 295 45 50 39,716 5,617
GDsesudah 133,54 314 81 50 50,939 7,204
N Correlation Sig.
Pair 1 GDsebelum & GDsesudah 50 ,636 ,000