Status Revisi
STANDARD OPERATING PROCEDURE (SOP)
1.1. PERMULAAN
menyerahkan kepada petugas Gudang PLN, setelah proses verifikasi maka petugas
diperbolehkan memuat material sesuai dengan daftar material yang ada di TUG
b. Petugas PLN dan Petugas Pelaksana Pekerjaan mengawasi proses muat material
dan memastikan anggota,sopir dan operator crane menggunakan APD lengkap dan
memastikan proses muat material sesuai dengan SOP.
2. Menentukan type material yang diangkut.
Tentukan apakah material yang akan diangkut sudah sesuai dengan kapasitas dan
jumlah serta kendaraan pengangkut sesuai dengan type dan spesifikasi yang telah
ditentukan.
1. Secara Umum
a. Sabuk pengaman dan alat pelindung diri (APD) harus digunakan.
STANDARD OPERATING PROCEDURE (SOP)
2. Persiapan
a. Tentukan area kerja pemuatan dan pembongkaran sesuai dengan rencana kerja
yang telah ditetapkan bersama.
b. Area kerja crane harus bebas dari kayu besar serta longsor.
c. Area kerja crane harus aman dari lalu lalang pekerja
3. Pemuatan
a. Truck memasuki loading point/area pemuatan.
i. Kurangi kecepatan saat memasuki loading area.
ii. Truck harus selalu memasuki loading area dengan posisi searah jarum jam
kecuali tidak memungkinkan.
iii. Bila terjadi antrian, truck harus menunggu di samping depan sebelah kanan
truck yang sedang dimuat, kecuali tidak memungkinkan.
4. Pengangkutan Material
a. Truck menuju ke Pelabuhan
i. Truck meninggalkan area Gudang dengan pengawalan dari pihak kepolisisan
lalu lintas
ii. Pengecekan kondisi kendaraan dan dokumen kendaran serta uji kendaraan
iii. Pengecekan kondisi Kesehatan driver
iv. Selalu mematuhi peraturan dan rambu-rambu lalulintas saat berada di jalan raya
c. Truck memasuki loading point/area pemuatan.
iv. Kurangi kecepatan saat memasuki loading area.
v. Truck (setir kiri) harus selalu memasuki loading area dengan posisi searah
jarum jam kecuali tidak memungkinkan.
vi. Bila terjadi antrian, truck harus menunggu di samping depan sebelah kanan
truck yang sedang dimuat, kecuali tidak memungkinkan.
vi. Jika jalan angkutan berdebu lampu kerja dump truck harus dinyalakan.
vii. Selalu melakukan kontak posistif dengan setiap orang yang bekerja disekitarnya.
viii. Prioritaskan truck bermuatan.
ix. Jaga jarak aman antar unit.
x. Batas kecepatan maksimum di dalam pit adalah 50 km/jam.
xi. Penempatan lighting plant tidak menyebabkan pandangan operator menjadi silau.
b. Persiapan
i. Pengawas pekerjaan harus memastikan jalur jalan dalam kondisi baik dan aman.
ii. Driver harus mengetahui jalur jalan yang harus dilalui.
iii. Jalur jalan harus dilengkapi dengan rambu yang diperlukan.
iv. Kedua sisi jalan harus dilengkapi dengan tanggul pengaman sesuai dengan standar
dan kodisi disekitarnya.
xvi. Truck harus bergerak maju dengan perlahan (usahakan untuk selalu membunyikan
klakson sebanyak 2 kali)
1.
2.
2.1. PERMULAAN
1. Secara Umum
a. Petugas K3 melakukan Safety Briefing sebelum dan sesudah Pekerjaan
b. Petugas K3 bersama pengawas pekerjaan melakukan pengecekan alat kerja,
Rambu-rambu dan APD
c. Sabuk pengaman dan alat pelindung diri (APD) harus digunakan.
d. Semua rambu harus dipasang.
e. Lakukan kontak positif antar setiap operator yang bekerja di area penggalian,
penegakan tiang, dan penarikan kabel
f. Anggota kerja dilarang berada dekat dengan posisi tiang saat proses penegakan
tiang sedang berlangsung.
g. Jika operator crane perlu untuk meninggalkan tempat operator, lengan crane harus
diturunkan ke tanah pada level yang sama dengan track.
h. Apabila terjadi kendala saat penegakan tiang sesegera mungkin dilaporkan ke
petugas pelaksana pekerjaan.
i. Jaga jarak aman antar mobil crane dengan tiang.
2. Persiapan
a. Tentukan area kerja penggalian dan penegakan tiang sesuai dengan rencana kerja
yang telah ditetapkan bersama.
b. Area kerja harus bebas longsor.
c. Area kerja crane untuk penegakan tiang harus aman dari lalu lalang pekerja atau
kendaraan umum.
d. Kedalaman lubang harus sesuai dengan ukuran yang telah ditetapkan
4. Penegakan tiang
a. Operator crane menyiapkan kendaraan sesuai lokasi penegakan tiang
b. Crane dalam posisi dan jarak yang aman untuk proses penegakan tiang
c. Penegakan tiang menggunakan crane dengan diikat menggunakan sling baja
d. Penegakan dilakukan mulai dari pangkal tiang secara perlahan-lahan
e. Pekerja memeriksa posisi tiang apakah sudah lurus atau masih miring
f. Apabila posisi tiang masih belum sempurna, Operator crane menggunakan crane
yang masih terikat dengan tiang menggunakan lengan crane dan tali sling
g. Setelah tiang tegak sempurna, pekerja mengisi bagianlubang yang masih kosong
menggunakan batu untuk menahan tiang agar tidak miring danmengunci tiang
supaya kokoh
STANDARD OPERATING PROCEDURE (SOP)
5. Penarikan kabel
a. Petugas kerja menaiki tiang menggunakan Full body harnnes dan tali panjat yang
terikat pada tiang
b. Helper menyiapkan alat kerja dan konstruksi untuk pemasangan kabel
c. Pekerja memanjt tiang dengan hati hati
d. Pekerja menyiapkan gelaran kabel yang diikat menggunakan tali tambang yang
kuat kemudian dinaikan secara perlahan
e. Setelah kabel sampai diujung tiang, pekerja meletakan kabel sementara di tali/roll
khusus untuk dudukan kabel sebelum penarikan kabel
f. Pekerja yang ada dibawah menarik kabel secara perlahan
g. Pekerja yang bertugas diatas tiang mengikat kabel mengunakan kotrek untuk
menahan kabel yang sudah tertarik agar tidak kendor
h. Kekencangan tarikan disesuaikan dengan jarak dan kondisi yang telah ditentukan
i. Setelah kabel ditarik dan sudah sesuai dengan kekencangan tarikan, pekerja
meletakan kabel pada konstruksi yang telah dipasang pada tiang sesuai posisi
konstruksi yang telah ditentukan
6. Pengecatan Tiang
a. Setelah pekerjaan pemasangan konstruksi JTR dan penarikan kabel SKU telah
selesai, Pekerja melakukan pengecatan tiang yang dimulai dari ujung tiang hingga
kepangkal dengan masih menggunakan sabuk pengaman dan tali panjat yang
masih terikat pada tiang dengan arah dari atas ke bawah.
b. Setelah pengecatan selesai, selanjutnya dilakukan pekerjaan finishing meliputi
pembuatan manchet tiang dengan ukuran yang telah ditentukan dan disesuaikan.
c. Untuk pembuatan adonan cor menggunakan perbandingan 1:2:3 dan
menggunakan tulang besi Ø 8mm
7. Penjumperan
a. Setelah pekerjaan pembangunan jaringan JTR selesai hingga pekerjaan finishing,
selanjutnya pekerjaan terakhir melakukan penjumperan pada assisting ke jaringan
baru.
b. Penjumperan dilakukan dengan hati-hati dan menggunakan APD lengkap
c. Pekerja penjumperan wajib menggunakan sarung tangan 20 kV,Sepatu safety, Full
body harnnes.
d. Setelah melakukan SOP Komunikasi pelepasan tegangan dan dinyatakan bebas
dari tegangan, petugas memastikan tegangan benar-bener telah dibebaskan dengan
menggunakan Volt Detector dan juga kawat short dengan di awasi oleh Pejabat
K2K3.
e. Setelah pengujian tegangan di kawat dan mendapat izin melanjutkan pekerjaan
oleh Pejabat K2K3
f. Selanjutnya supervisor teknik melakukan pengawasan, memberikan arahan dan
perintah pelaksanaan sehingga pekerjaan pemeliharaan berjalan efisien dan
efektif.
g. Selanjutnya dilakukan pemasangan tangga fiber dengan posisi yang benar dan
posisi tangga yang menempel ditiang atau posisi atas diikat menggunakan tali
untuk melakukan pemasangan Grounding Kit.
STANDARD OPERATING PROCEDURE (SOP)
8. Pekerjaan selesai
a. Dokumentasi poto
b. Laporan Hasil Pelaksanaan