Anda di halaman 1dari 4

EN-PIRE

ENHYPEN telah menggunakan unsur-unsur fantasi dengan cara yang berbeda-beda sejak
mereka debut. Khususnya, lagu-lagu mereka, performa, musik video, dan bahkan original story
mereka DARK MOON: The Blood Altar telah menggunakan latar yang mengingatkan pada
kisah-kisah vampir atau yang jelas mengacu padanya. Semua unsur fantasi- mereka memiliki
“taring putih” dan “mata merah” mereka, mereka ingin menjadi indah dan abadi, menjalani
kehidupan terasing yang tidak termasuk ke dalam kelompok sosial mana pun dan berusaha untuk
mengukir takdir dalam hidup yang bertentangan dengan keinginan mereka- itu mencerminkan
kenyataan hidup ENHYPEN sebagai tambahan selain mengutarakannya dalam unsur-unsur yang
lebih imajinatif. Inilah ENHYPEN, dengan gambaran mereka yang fantastis, mewakili:
keindahan, makhluk yang tidak realistis, dan sebuah ras (vampir).

0. Kaum terasing
Dalam Debut Trailer 2: Dusk-Dawn video yang mengumumkan debutnya ENHYPEN, anggota-
anggota grup terbukti memiliki kemampuan istimewa, seperti menempelkan diri ke pohon dan
secara singkat menghilang. Mereka juga berpindah secara ajaib, tidak memiliki bayangan,
meminum darah dan menghilang saat terang, memberi kesan bahwa mereka hanya aktif setelah
gelap tiba. Mereka menyerupai vampir dalam banyak hal dan ini memperkuat identitas mereka
sebagai kaum terasing. Seorang anggota dari Original Stort Business (OSB) Storytelling
Departement menyebut ENHYPEN ada dalam batas antara bahwa mereka adalah anak laki-laki
biasa yang mendadak terkenal lewat audisi dengan menjadi idola yang menjalani kehidupan
istimewa”. Sama seperti mereka ENHYPEN ada pada batas antara menjadi trainee dan idola,
vampir tidak hidup ataupun mati, dan karena itu dibuatlah simbol sederhana yang mencerminkan
keadaan mereka. Kemudian mereka mulai bergerak melampaui batas yang mengelilingi mereka
dan keluar ke dunia yang lebih luas dimulai dengan album debut BORDER: DAY ONE.

1. Orang asing
ENHYPEN mengejar mimpi mereka dalam “Given-Taken,” single utama dari BORDER: DAY
ONE, yang menuntun mereka menuju “cahaya dalam gelap” dari dunia baru yang tidak
menyambut mereka, sejak hari pertama. “Cahaya” yang menuntun mereka itu benar-benar
“membakar” dan “membutakan” mereka. Di dunia baru ini, makna dari “Cahaya” yang telah
mereka kejar berubah dan mereka tinggal dalam kebingungan dengan “ribuan keraguan” dan
“ribuan paranoia di belakang” mereka.
Bagian dari identitas mereka - “taring putih” dan “mata merah”- harus disembunyikan sehingga
mereka dapat terhindar dari perburuan sementara perbedaan itu membuat mereka menonjol dan
membuat sebagian orang kagum, yang lain mungkin tetap melihatnya sebagai alasan bagi
mereka untuk membuktikan bahwa mereka normal dan tidak berbahaya. Contohnya, “Let Me In
(20 CUBE)” mengingatkan pada cerita tradisional di mana vampir hanya dapat masuk ke rumah
orang lain jika diberikan ijin (“Please let me in”). Di masa lalu, vampir juga merupakan simbol
dari rasa takut dari orang asing dan kesakitan yang dibawanya. Di dunia baru ini ENHYPEN
adalah keasingan, mereka harus menyembunyikan identitas mereka agar terhindar dari buruan
dan penganiayaan. Lagi pula mereka tidak bisa sepenuhnya diterima oleh dunia mana pun
sampai mereka bisa membuktikan diri mereka tidak berbahaya dan normal di mata manusia.

2. Tuan Rumah
Dalam BORDER: CARNIVAL, ENHYPEN secara bersamaan diundang dan menjadi tuan rumah
bagi dunia baru. Mereka diundang, hampir seperti takdir, untuk memasuki karnaval malam yang
memesona di “Intro: The Invitation” (“An invitation calls to us from the carnival of the dazzling
night, so we beat on the door of this flipped world brought here by fate”). Pada saat album
mencapai “Drunk-Dazed” grupnya menjadi tokoh utama cerita, memilih untuk tidak “melarikan
diri” bahkan ketika mereka merasa “takut” dan seperti “sosok asing di dalam cermin”
menyembunyikan “kenyataan memilukan di balik topeng” mereka. Pada titik ini, ENHYPEN
tidak lagi menunggu-tunggu takdir untuk menarik mereka ke mana pun; mereka mengadakan
acara mereka sendiri dan mereka yang mengundang.
Dalam versi UP untuk album itu, semua member menggunakan topeng, menampilkan bagaimana
mereka menyesuaikan dengan ekspektasi dan dengan begitu mereka dapat separuh berbaur.
Namun, pada saat bloody birthday party yang mereka selenggarakan dalam musik video
“Drunk-Dazed” mereka bebas menjadi diri mereka sendiri, memanfaatkan kemampuan yang
mereka punya sepenuhnya tapi tetap menjaganya tersembunyi, seperti telepati, menimbulkan api,
melintasi riang dan waktu, dan cara mereka terlihat “meluruskan lengan dan kaki mereka dan
meregangkan pergelangan tangan mereka”1 selama tarian grup menegaskan bahwa mereka
makhluk yang tidak bisa mati. Air pancur darah selama klimaks musik video dan darah yang
mengalir dari ruangan lain keduanya memberi isyarat bahwa faktanya vampir meminum darah
sebab takdir dan demi bertahan hidup. Ketika ENHYPEN datang ke dunia beru itu melalui
undangan, mereka harus menutupi kebenaran dengan topeng dan menampilkan pada dunia apa
yang diinginkan untuk dilihat, tapi mereka pada akhirnya menciptakan dunia yang lain – tempat
mereka bisa menjadi diri sendiri dan mengundang orang lain (“The way you want it / Go as far
as you reach it”) . Mereka tak lagi menunggu secara pasif pada takdir tetapi aktif merintisnya
sendiri.

3. Cinta
Seperti film dengan judul yang sama, “Let Me In” (dari BORDER: DAY ONE) sebagaimana pun
liriknya mengingatkan pada kisah bahwa vampir tidak bisa masuk ke rumah orang lain sampai
mereka mendapat ijin. Sementara itu, “Fever” sebuah lagu dari album ENHYPEN yang
selanjutnya, BORDER: CARNIVAL, dinyanyikan dari sudut pandang vampir dengan suhu tubuh
tidak manusiawi yang merindukan seseorang (“My body is burning up because of you/ My heart
thrists because of you”). Ini bisa menjadi kesan sebagai surat cinta dari ENHYPEN untuk
1
b
penggemar mereka, dan pada waktu yang sama menawarkan pendengar kesan yang baru.
Berdasarkan OSB Storytelling Departement, original storynya ENHYPEN DARKMOON: The
Blood Altar, yang menuntun romansa antara “orang yang sama sekali berbeda – Vampir dan
manusia perempuan – saat mereka menjadi teman, terhubung, dan lainnya,” tumpah tindih
dengan kisah nyata dari orang yang “tidak berpikir mereka normal dan berpikir bahwa mereka
dikritik karena berbeda, dan bahkan lebih resah karena mereka tidak tahu apakah mereka
memiliki kemampuan unik”. Kisah vampir dan manusia yang hadir untuk saling memahami satu
sama lain dan membentuk hubungan istimewa menunjukkan bagaimana manusia yang berbeda-
beda satu dengan yang lain dapat terhubung dan bersatu.

4. Revolusioner
Single utama dari DIMENSION:DILEMMA “Tamed-Dashed,” memasukkan adegan latihan
nightball dari DARKMOON: The Blood Altar. Anggota staf lain dengan OSB Storytelling
Departement ini dimaksudkan untuk “menjaga agar semuanya tetap konsisten dengan
menggunakan atribut dari webtoon DARK MOON di video musik” ketika ENHYPEN sewaktu-
waktu dalam Decelis Academy yang modern dan di lain waktu di dalam hutan tua. Pada adegan
di hutan, yang berlangsung di masa lalu, mereka harus berada dalam bayangan setiap saat.
Seperti yang dijelaskan dalam “Given-Taken”, kulit mereka terbakar setiap kali tersentuh oleh
cahaya (“The light burned me”), sehingga dalam video ini kulit SUNOO terbakar oleh matahari
sesaat dia meraih bola. Ini simbolis, kemudian, SUNOO menurunkan payungnya di akhir video
setelah meringkuk sendirian di kegelapan untuk menghindar dari matahari. Karena dengan sadar
dan berani dia menurunkan payungnya, simbol dari perlindungan, dan menampakkan dirinya
pada matahari, meskipun mengetahui akibatnya – bahwa dia akan menderita dan menghilang
seutuhnya – rasa takutnya bukan lagi rasa takut sehingga ia tidak terbakar. Anggota lain
mengikuti di belakang SUNOO, meletakkan payung mereka secara berurutan dan menghadapi
matahari. Lebih awal di video, NI-KI tidak bisa meraih bolanya, tapi di sini ia berjalan ke arah
cahaya matahari dan menuju ke bola itu dan mengambilnya. Mengejutkan, menyerah bukanlah
satu-satunya pilihan mereka.
Bermain dalam titelnya DIMENSION: DILEMMA, ENHYPEN memilih untuk memberi diri
mereka sendiri pilihan lain di samping mengetahui hal itu akan menjadi dilema. Mereka bukan
lagi orang terasing yang berjuang untuk mencocokkan diri dengan dunia dan mengikuti garis
yang digambarkan sejak awal; kini mereka adalah revolusioner yang menghadapi keberadaan
mereka yang sebelumnya ditakuti dan menerima beserta dilema yang dihadirkannya.

5. Deklarasi
Member ENHYPEN berdiri menghadapi orang asing berpakaian serba hitam dalam musik video
“Future Perfect: PASS THE MIC” single utama dari MANIFESTO: DAY 1. Tidak seperti
member ENHYPEN yang secara energik melayangkan tinju mereka bersamaan dengan lirik,
“Put your hands up”, cara mereka yang berpakaian serba hitam merentangkan lengan mereka di
atas kepala dalam musik video lebih terlihat seperti boneka marionette yang digerakkan oleh tali,
bertentangan dengan deklarasi ENHYPEN untuk hidup dengan aturan mereka sendiri dan orang
asing yang bertentangan dengan keinginan mereka.

“Foreshadow”, trek terakhir dalam album, adalah deklarasi yang mengarah pada kebebasan grup.
Tidak seperti garis yang selama ini telah mereka ikuti, kini mereka mengikuti bayangan sebagai
gantinya. Bayangan mengandaikan keberadaan dan bahwa cahaya dan kegelapan hidup
berdampingan. Sementara ENHYPEN bahkan tidak memiliki cerminan dalam trailer debut, kini
mereka mengakui keberadaan mereka sendiri berterima kasih sebagaimana mereka telah tumbuh.
Kini mereka hidup tanpa rasa takut, setelah mengatasi kebingungan dan dua perasaan yang
bertentangan terhadap cahaya, sumber rasa takut mereka sekaligus simbol kegigihan, dan
kegelapan, ruang aman tetapi mereka harus berlindung darinya. Tidak seperti di masa lalu, ketika
mereka tak punya pilihan selain terus bergerak dalam “Intro: Walk the Line” (“What sky spreads
at the end of it? Even if the world that unfolds is not what we are given, to the unknown we
run”), kini “suatu akhir yang nyata, masa depan yang indah, menunggu” mereka.

MANIFESTO: DAY 1 adalah tanda bahwa, tidak seperti di album BORDER dan DIMENSION
mereka didefinisikan sebagai vampir, kini mereka tidak dapat didefinisikan. Contohnya, JAY
berhiaskan permata “taring putih” dalam konsep foto versi D tidak lagi tajam dan oleh karena itu
bukan simbol khusus melainkan hanya bagian lain dari dirinya.

6. Pertumbuhan
Seorang anggota OSB Storytelling Departement menjelaskan bahwa kisah ENHYPEN adalah
tentang pertumbuhan: “protagonisnya meninggalkan dari tempat berasal dan memulai
petualangan mereka, bertemu teman, menghadapi dan mengatasi tantangan pertama mereka
melawan musuh besar dan terus-menerus mengatasi kesulitan lainnya.”. Pertumbuhan yang
mereka jalani dibingkai sebagai sebuah kisah fantasi, tetapi juga sebuah kisah tentang perjuangan
mereka mencari tempat dalam kehidupan. ENHYPEN memulai sebagai lelaki biasa yang terlibat
dalam audisi ekstrem dan membuktikan diri untuk menjadi idola, beradaptasi pada dunia baru,
mengatasi rasa takut mereka dan bersatu. Narasi universal tentang pertumbuhan dari orang
terasing menjadi revolusioner melalui pembuktian diri ini, sebagaimana OSB Storytelling
Departement menyatakannya, sebagai “sebuah proses ketika seseorang yang kesepian berkumpul
untuk menemukan diri mereka sendiri”. Dan begitulah kisah fantasi dari ENHYPEN menjadi
kisah yang nyata.

Anda mungkin juga menyukai