Anda di halaman 1dari 1

Nama: Kanaya Azzahra

NIM: 2203247
Mata Kuliah: Estetika Musik
Kelompok: 3

Karya-karya yang diciptakan oleh beberapa tokoh pada periode idealis itu mereka dasarkan pada
pengalaman pribadi dan emosi mereka sendiri. Berikut beberapa karya musik yang terkenal pada
periode idealis antara lain:
1. "Der Erlkönig" oleh Franz Schubert
Franz Schubert secara efektif menulis Der Erlkonig menggunakan elemen musik nada suara,
bentuk dan kontur melodi, ritme, hubungan antara piano dan suara.

Ada empat versi aransemen Franz Schubert untuk "Erlkönig". Selain versi asli dalam kunci G
minor untuk suara tengah, ada versi yang disederhanakan dan dua transposisi untuk suara
rendah dan tinggi. Bahkan hingga saat ini, lagu Schubert merupakan bagian dari repertoar
standar penyanyi profesional. Lagu ini masih sangat terkenal dan dibawakan lagi dan lagi di
ruang konser di seluruh dunia.

Berulang kali, sebuah tangga nada naik (G minor) muncul dalam pola pengiring ini. Nada ini
muncul di luar keteraturan akord yang berulang. Gerakan tangga nada naik di tangan kiri
mengintensifkan perasaan gelisah dan dengan demikian berkontribusi pada pembangunan
suasana tegang.

2. "Träumerei" oleh Robert Schumann


Robert Schumann sendiri adalah sosok yang asyik dengan dirinya sendiri. Imajinasi dan
khayalannya penuh semangat untuk menggapai asa. Ia adalah komposer yang boleh dibilang
sangat produktif dalam berkaya. Banyak karyanya yang menjadi benar-benar klasik hingga
hari ini. Salah satunya yang sangat terkenal dan menjadi trade mark nya adalah
TRÄUMEREI.

Träumerei dalam bahasa Jerman, berarti dreaming, mimpi. Musik ini adalah bagian dari 13
musik Schumann dalam kumpulan yang ia beri nama “KINDERSZENEN” atau “SCENT OF
THE CHILDHOOD” atau “AROMA MASA KANAK-KANAK”.
Träumerei menjadi terkenal karena simple, namun menantang. Kehadiran Träumerei yang
adalah musik No. 7 dalam Kinderszenen, sangat tidak lazim pada zamannya. Zaman itu, dunia
musik piano dibanjiri oleh dua hal:
1. Penampilan virtuositas ala beruang sirkus. Seperti yang ditampilkan oleh Franz Liszt
2. Chromatism tangan kiri dan kanan seperti pada karya Chopin

Dalam karya Träumerei. Schumann, sama sekali tak memakai kedua hal tersebut. Träumerei
itu wujudnya liris. melodius, bersahaja, sederhana, polos, lugu bak perawan desa. Träumerei
dimainkan dengan DELICATE (penuh kehati-hatian dan cermat).

Träumerei mengajarkan pada kita, bahwa impian tidak selalu harus spektakuler.
Kesederhanaan dan keluguan bisa sangat beraroma, manis, dan juga cantik.

Anda mungkin juga menyukai