Anda di halaman 1dari 18

drh. A. Mamilisti S., M.P.

Prodi Peternakan
Fakultas Agroindustri
Universitas Mercu Buana Yogyakarta
2021
SYSTEMA SYARAF
Systema syaraf merupakan agen koordinasi utama
dalam tubuh dengan tujuan untuk mengontrol semua
fungsi tubuh.
Unit dasar dari sistema syaraf : NEURON
Neuron merupakan unit dasar system syaraf yang
terdiri : badan sel yang besar dengan sebuah nucleus,
organella, ujung-ujung pendek dendrit dan sebuah
ujung yang panjang yang disebut AXON. Axon berakhir
dalam percabangan yang berinteraksi dengan cabang
neuron yang lain. Kontak hubungan ini memungkinkan
pemindahan impuls antar neuron, sering juga satu
axon dari neuron bercabang pada dendrite yang
pendek dari sebuah badan neuron yang terdekat.
.
•.
SPESIFIK NEURON
• Menimbulkan aliran listrik  aktivitas listrik dari sistema
syaraf merupakan aspek yang paling menonjol dari fungsi
jaringan syaraf. Data tentang elektrofisiological biasanya
menggunakan voltase/tekanan potensial yang
ditimbulkan oleh adanya perbedaan ion bermuatan listrik.
Perubahan potensial membrane disebut POTENSIAL POST
SYNAPSIS.
• Sekresi bahan kimia  impuls aliran listrik biasanya tidak
dapat mempengaruhi langsung post synapsis neuron.
Gangguan listrik ini melepaskan transmitter kimia dari
presynapsis neuron kemudian berdifusi menembus
synapsis tersebut dan bereaksi dengan molekul reseptor
dalam post synapsis membrane dan menimbulkan
gangguan listrik baru dalam neuron. Beberapa neuron
sekresi sebenarnya adalah hormone, contohnya
epinephrine (adrenalin), yang berasal dari modifikasi
neuron dalam medulla adrenalis.
.
• Pertumbuhan  Neuron berhenti membelah
segera setelah kelahiran tetapi akson dan
dendritnya tumbuh secara ekstensif selama periode
menjelang kedewasaan. Pemasakan dari tingkah
laku/behavior parallel dengan perbanyakannya,
diduga pertumbuhan menciptakan daerah kontak
baru diantara neuron dan proses jaringan
informasinya.
.

•.
.

•.
.

•.
.

.

•.
SEL GLIAL

.Adalah sel-sel jaringan ikat pada otak (neuroglial).


• Sedang sel Schwann adalah sel yang membentuk myelin
dalam syaraf perifer (didekat permukaan tubuh). Sedang sel
yang membentuk myelin dalam sistema syaraf pusat (CNS)
disebut OLYGODENDROCYTES
KOMPOSISI KIMIA SEL SYARAF

• Seperti halnya semua jaringan sistema syaraf


mengandung 70 – 80% air. Dari kandungan air
tersebut 85 % adalah intraselluler. Larutan
seperti glukosa, elektrolit dan asam amino
hanya 1 % dari total larutan dalam cairan
cerebrospinal dan kira-kira 2 % dalam bagian
intraselluler. Kebanyakan padatan dari sistema
syaraf (40 – 65%) adalah lemak kompleks yang
berbeda dengan lemak-lemak lain pada daerah
didalam tubuh. Phospolipid merupakan 25 %
dari total berat kering.
• .
KLASIFIKASI LEMAK DALAM CNS MAMALIA
DEWASA NORMAL

• Lemak-lemak bebas
• asam-asam lemak (sangat sedikit terdapat dalam
bentuk bebas)
• cholesterol : (ester-ester hanya terdapat pada hewan
muda dan pada beberapa penyakit seperti sclerosis)
• Konjugasi lemak
• phospholipid (phosphatida-phosphatida)
• phosphoglyceryda (lecithin, chephalin)
• glycolipid : hexosa + asam lemak + sphyngosine
• lipoprotein
• proteolipid
KONDUKSI (HANTARAN)
• Synaps umumnya memungkinkan penghantaran
impuls hanya dalam 1 arah, yaitu dari neuron
presynaps ke neuron post synaps. Kelangsungan
pelintasan impuls hanya terjadi bila potensial aksi
sampai pada terminal presynaps dan menyebabkan
pelepasan simpanan transmitter kimia.
LENGKUNG REFLEKS

•Unit dasar aktivitas integrative syaraf


adalah lengkung refleks. Refleks
merupakan aktifitas tak sadar pada
suatu organ efektor (otot, glandula)
disebabkan oleh adanya rangsangan
pada reseptor organ.

LIMA BAGIAN/KOMPONEN DARI REFLEKS

Receptor organ : terletak didalam soma atau pada


.
alat bagian dalam (viscera)
Neuron afferent : mempunyai badan sel terletak
dalam akar ganglion bagian dorsal atau bentuk lain
yang sama (semilunar ganglion)
Neuron internuncial : dari spinal cord atau batang
otak
Neuron efferent : menuju efektor organ
Efektor organ (otot rangka), otot polos, otot jantung
dan glandula.
.

•.
.
• Terjadinya refleks melalui 5 bagian tersebut dikenal dengan
refleks ARC, karena susunan tersebut membentuk arc yang
melewati CNS (Central Nervus System). Sedang refleks yang
tidak melewati 5 komponen tersebut disebut REFLEKS
MYOTATIC.
• Pada refleks ini tidak memakai neuron internuncial sehingga
neuron afferent bersinapsis langsung dengan neuron
efferent.
Terima Kasih
drh. A. Mamilisti S., M.P.

Anda mungkin juga menyukai