HASIL
Dari pembahasan pada praktikum kali ini, dapat di ketahui bahwa kapasitas tampung adalah
jumlah hijauan makanan ternak yang dapat disediakan darikebun hijauan makanan ternak
atau padang penggembalaan untuk kebutuhan ternak selama satu tahun yang dinyatakan
dalam satuan ternak per hektar. Kapasitas tampung sebidang tanah dipengaruhi oleh curah
hujan, topografi, persentasi hijauan yang tumbuh, jenis dan kualitas hijauan, pengaturan
jumlah ternak yang digembalakan, system penggembalaan, dan luas lahan (McIlroy,1976).
Penentuan kapasitas tampung secara cuplikan memiliki peran penting dalam
pengukuran produksi hijauan. Penentuan pengambilan petak-petak cuplikan dapat dilakukan
dengan berbagai metode sebagai berikut :
1. Pengacakan,
yaitu menentukan secara acak suatu lahan hijauan seluas 1 m² atau
dalam bentuk lingkaran.dengan garis tengah 1 m.Petak cuplikan kedua diambil pada j
arak lurus10 langkah ke kanan dari petak cuplikan pertama dengan luas yang sama.
Kedua petak ini kemudian disebut cluster. Cluster selanjutnya diambil pada jarak
lurus 125 m dari cluster pertama.
2. Sistematik
yaitu pengambilan cuplikan dimulai dari titik yang telah ditentukan.
Cuplikan berikutnya diambil pada suatu titik dari cuplikan pertama sehingga membent
uk garis lurus yang merupakan garis terpanjang dari lahan sumber hijauan.
3. Stratifikasi
yaitu pengambilan sampel cuplikan pada lahan sumber pakan hijauan darisetiap lahan
sumber hijauan yang ada.
PEMBAHASAN
Dari hasil pada tahap Kapasitas tampung adalah kemampuan padang penggembalaan untuk
menghasilkan hijauan makanan ternak yang dibutuhkan oleh sejumlah ternak yang digembalakan
dalam luasan satu hektar atau kemampuan padang penggembalaan untuk menampung ternak per
hektar (Reksohadiprodjo, 1985).
Pada saat melakukan pengukuran kapasitas tampung ini kami melakukan pengambilan sampel
hijauan rumput gajah yang telah dipotong-potong kemudian dimasukkan kedalam amplop dan di
timbang seberat 500 gram.
Dari praktikum yang telah kami lakukan, untuk penaksiran kuantitas produksi hijauan dilakukan
dengan metode cuplikan dengan menggunakan frame berukuran 1 m2 dengan bentuk bujur sangkar.
Pengambilan sampel di lapangan dilakukan secara acak. Hijauan yang terdapat di areal frame
dipotong lebih kurang 5 – 10 cm diatas permukaan tanah dan ditimbang beratnya.