Anda di halaman 1dari 3

KERANGKA ACUAN

SOSIALISASI KAWASAN TANPA ROKOK (KTR)


PUSKESMAS PANGKALAN LADA
TAHUN 2019

I. Pendahuluan
Rokok adalah lintingan atau gulungan tembakau yang digulung/ dibungkus dengan
kertas, daun, atau kulit jagung, sebesar kelingking dengan panjang 8-10 cm, biasanya
dihisap seseorang setelah dibakar ujungnya. Rokok merupakan pabrik bahan kimia
berbahaya. Hanya dengan membakar dan menghisap sebatang rokok saja, dapat
diproduksi lebih dari 4000 jenis bahan kimia. 400 diantaranya beracun dan 40 diantaranya
bisa berakumulasi dalam tubuh dan dapat menyebabkan kanker.
Pemerintah berupaya untuk merumuskan berbagai kebijakan yang dapat
diimplementasikan dalam menanggulangi dampak bahaya rokok sesuai dengan Undang-
Undang Kesehatan No 36/ 2009 Pasal 115 ayat 2 yang menyatakan bahwa “Pemerintah
daerah wajib menetapkan kawasan tanpa rokok didaerahnya”. Untuk itu, Pemerintah
Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat menyusun Peraturan Daerah (PERDA), Perda
Nomor 4 Tahun 2015 tentang Kawasan Tanpa Rokok.
Kawasan Tanpa Rokok (KTR) adalah ruangan atau area yang dinyatakan dilarang
untuk kegiatan merokok atau kegiatan memproduksi, menjual, mengiklankan atau
mempromosikan produk tembakau. Penetapan kawasan tanpa rokok merupakan upaya
perlindungan untuk masyarakat terhadap risiko ancaman gangguan kesehatan karena
lingkungan tercemar asap rokok. Penetapan kawasan Tanpa Rokok ini perlu
diselenggarakan di fasilitas pelayanan kesehatan, tempat proses belajar mengajar, tempat
anak bermain, tempat kerja, dan tempat lain yang ditetapkan untuk melindungi masyarakat
dari asap rokok.

II. Latar Belakang


Penetapan Kawasan Tanpa Rokok sebenarnya selama ini telah banyak diupayakan
oleh berbagai pihak baik lembaga/ Institusi Pemerintah maupun swasta dan masyarakat.
Najun pada kenyataannya upaya yang telah dilakukan tersebut jauh tertinggal
dibandingkan dengan penjualan, periklanan, promosi ataupun pengguna rokok.
Asumsi lain adalah perokok membebankan biaya keuangan dari risiko fisik kepada
orang lain yang berati bahwa seharusnya perokoklah yang menanggung semua biaya atau
kerugian akibat rokok, tetapi pada kenyataannya perokok membebankan secara fisik dan
ekonomi kepada orang lain juga. Beban ini meliputi risiko orang lain terkena asap rokok di
lingkungan sekitarnya, dan biaya yang dibebankan pada masyarakat untuk pelayanan
kesehatan.
Agar permasalahan dan kondisi tersebut diatas dapat dikendalikan, maka perlu
dilakukan Upaya pengamanan terhadap bahaya merokok melalui penetapan Kawasan
Tanpa Rokok (KTR) dan juga membatasi ruang gerak para perokok.
Berdasarkan Peraturan Bupati Nomor 4 Tahun 2015 tentang Kawasan Tanpa
Rokok (KTR), di wilayah kerja Puskesmas Pangkalan Lada, terdapat 16 instansi Sekolah,
3 kantor Desa, 9 Posyandu, 2 Pustu dan 2 Poskesdes akan diberlakukan Kawasan Tanpa
Rokok (KTR).
III. Tujuan
1. Tujuan Umum
Terwujudnya kemandirian masyarakat hidup sehat dengan menghargai dan
melindungi hak bukan perokok untuk bebas dari paparan asap rokok yang berbahaya
untuk kesehatan dan mewujudkan kualitas udara yang sehat dan bersih terbebas dari
asap rokok, sesuai dengan tujuan Puskesmas Pangkalan Lada.

2. Tujuan Khusus
a. Mengubah perilaku masyarakat untuk berperilaku hidup sehat,
b. Mengoptimalkan produktifitas kerja,
c. Membatasi ruang gerak perokok untuk menyebarkan paparan asap kepada yang
bukan perokok,
d. Menurunkan angka perokok dan mencegah perokok pemula,
e. Mewujudkan generasi muda yang sehat.

IV. Kegiatan pokok dan rincian kegiatan


No Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan
1. Sosialisasi Kawasan 1. Petugas mengirimkan surat pemberitahuan kepada
Tanpa Rokok (KTR) instansi yang dituju untuk melakukan kegiatan
2. Melakukan Sosialisasi KTR
3. Penandatanganan komitmen tentang kesepakatan
diberlakukannya KTR
2. Membuat laporan 1. Petugas mengisi monitoring kegiatan
Kegiatan 2. Petugas melaporkan hasil kegiatan ke Kepala Puskesmas.

V. Cara Melaksanakan Kegiatan


N Kegiatan Cara Melaksanakan Lintas Program Lintas Sektor Terkait
o Pokok Kegiatan Terkait
1. Sosialisasi - Koordinasi dengan - Program a. Bupati
Kawasan LS/ LP Promkes - Bupati melakukan pembinaan
Tanpa - Membuat surat Berperan seluruh Kawasan Tanpa
Rokok pemberitahuan bersama secara Rokok
(KTR) - Membuat Spanduk kolaborasi - Mendelegasiakan Pembinaan
- Melakukan dengan pengelola KTR kepada Kepala SKPD
Sosialisasi KTR kesling dan PTM b. Desa
- Membuat Puskesmas untuk - Koordinasi Lintas sektor
Pelaporan memberikan tingkat Desa sampai ke
penyuluhan tingkat RT
kesehatan - Dukungan dari Desa untuk
kepada penerapan program Kawasan
masyarakat Tanpa Rokok (KTR)
mengenai c. Tokoh Masyarakat/ ketua RT
perilaku hidup - Koordinasi dengan tokoh-
bersih dan sehat tokoh masyarakat untuk
dengan mendukung tercapainya
mencegah Kawasan Tanpa Rokok untuk
penyakit tidak memenuhi syarat kesehatan
menular. - Membantu memberikan
informasi KTR
VI. Sasaran
Sasaran kegiatan adalah Seluruh Instansi Wilayah Kerja Puskesmas Pangkalan Lada.

VII. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan


Bulan Tempat
N Dan
Kegiatan Ja Fe Ma Ap Me Ju Ju Ag Se Ok No De Pelaksanaa
O a
n b r r i n l t p t v s n
Seluruh
Sosialisa
Instansi di
si
wilayah
1. Kawasan BOK
Puskesmas
Tanpa
Pangkalan
Rokok
Lada

VIII. Monitoring Pelaksanaan Kegiatan, Pencatatan dan Pelaporan


Monitoring dilaksanakan selama pelaksanaan kegiatan dengan membuat
pencatatan dan pelaporan hasil kegiatan

IX. Evaluasi
Hasil kegiatan dicatat, dianalisis kemudian dilaporkan ke Penanggung jawab
UKM, kemudian bersama melaporkan kepada Kepala Puskesmas. Evaluasi
dilaksanakan setiap tiga bulan sekali.

Pangkalan Lada, 20 Januari 2018


Penanggungjawab UKM, Pengelola Program Promkes,

Septian Pratama, A.Md.Kep Reni Yulianawati, S.K.M

Mengetahui,
Kepala Puskesmas Pangkalan Lada

drg.Mahreni Nasution
NIP. 19820607 200803 2 002

Anda mungkin juga menyukai