Anda di halaman 1dari 9

MENGENAL LEBIH DALAM MENGENAI SEJARAH LISAN

Untuk Memenuhi Tugas dalam Mata Kuliah Sejarah Lokal

Dosen: Drs. Sumarno, M.Hum., DDrs. Agus Trilaksana, M.Hum

SEMESTER GASAL

Oleh :

Destia Arumi Ambarwati

NIM: 19040284032

2019A

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN SEJARAH

JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN HUKUM

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

2020
KATA PENGANTAR

Puji Syukur saya ucapkan kepada Allah SWT atas berkat dan hidayahnya saya bisa
menyelesaikan makalah yang berjudul “Mengenal Lebih Dalam Tentang Sejarah Lisan”
dengan baik tanpa suatu halangan apapun.

Saya juga berterima kasih kepada pihak yang telah membantu saya dalam
menyelesaikan pembuatan makalah ini. Tidak lupa saya berterima kasih kepada Drs.
Sumarno, M.Hum., Drs. Agus Trilaksana, M.Hum selaku Dosen pengampu mata kuliah
sejarah lokal yang telah memberikan tugas sejarah lokal ini sehingga saya dapat menggali
pengetahuan tentang sejarah lokal terutama mengenai tentang sejarah lisan.

Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini terdapat kekurangan dalam
penyusunan maupun dalam pembahasan tentang makalah ini, untuk itu penulis berharap
kritik dan saran membangun dalam makalah ini untuk sebagai evaluasi di kepenulisan
makalah selanjutnya.

Nganjuk, 20 Oktober 2020

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Sejarah memiliki kajian yang luas untuk dikaji didalam penulisan sejarah.
Dalam penulisan sejarah pasti terdapat adanya pencarian sumber yang kredibel
sehingga menciptakan suatu penulisan sejarah yang bermanfaat untuk masyarakat.
Dalam pencarian sumber sejarah pasti terdapat adanya pencarian sumber yang
berdasarkan dari dokumen atau arsip yang digunakan untuk melengkapi data dalam
pencarian sejarah. Akan tetapi pencarian sumber sejarah dalam menggunakan arsip
hanya terbatas dikarenakan dokumen sejarah yang berbahas terutama sejarah lokal
pasti membutuhkan dokumen pendukung dalam penelitian sejarah, dokumen
pelengkap tersebut yaitu berupa sejarah lisan.

Sejarah lisan merupakan metode dalam pencarian sumber sejarah berupa


mendatangi langsung kepada saksi sejarah atau pelaku sejarah dengan melalui
wawancara. Sejarah lisan sangat berperan penting dalam kajian sejarah lokal
dikarenakan untuk mengungkap sejarah lokal daerah masing-masing terdapat
keterbatasan sumber arsip, sehingga para peneliti sejarah menggunakan sejarah lisan
untuk mengungkap kajian yang dibahasnya. Dengan harapan sejarah lisan dapat
menjadi pelengkap dengan dokumen lainnya. Untuk itu kajian makalah ini tentang
Mengenal Lebih Dalam Tentang Sejarah Lisan diharapkan bisa bermanfaat untuk para
peneliti sejarah.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian dari sejarah lisan?
2. Bagaimana Manfaat Sejarah Lisan?
3. Bagaimana Ruang Lingkup Sejarah lisan?
C. METODE/SUMBER
Metode dalam makalah ini yaitu dengan cara metodologi sejarah dalam
penelitian yaitu melalui empat tahap yaitu melalui heuristic yaitu
pengumpulan sumber sejarah berasal dari buku, Jurnal atau internet, kemudian
penulis melakukan verifikasi terhadap sumber yang sudah dipilih untuk di
saring kemudian penulis melakukan interpretasi untuk melakukan penafsiran
sumber yang sesuai dengan kajian makalah, kemudian penulis menulis
makalah sesuai data yang sesuai dengan kajian makalah yaitu historiografi.
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN SEJARAH LISAN


Sejarah lisan merupakan sebuah metode untuk mendapatkan informasi
mengenai peristiwa sejarah dari individu maupun pelaku peristiwa terkait
dengan melakukan wawancara. Menurut Munslow (2006:197) sejarah lisan
merupakan “The pracdice of interviewing eyewitnesses to past event” yaitu
sejarah lisan merupakan tindakan untuk mewawancarai saksi yang mengalami
peristiwa masa lampau. Seperti pengertian lain yang mengungkap pengertian
sejarah yaitu
Quinlan (2009:1) Oral History is primary-source material creted in an
interviewing setting with a witness to or participatipant in an event or way of
life for the purpose of preserving the information and making if available to
others.(Sejarah lisan adalah sumber primer yang didapatkan dari wawancara
dengan saksi ataupun pelaku dan peristiwa dari pandangan hidup seseorang
yang bertujuan untuk menyinpan informasi dan menghadirkannya ke
khalayak). Dan masih banyak lagipengertian sejarah lisan yang mengungkap
bahwa sejarah lisan merupakan kegiatan untuk mendapatkan informasi
kesejarahan melalui wawancara.
Sejarah lisan memiliki pengertian berbeda dengan tradisi lisan. Adabi
(2010) mengemukakan “Tradisi lisan memiliki pengertian tentang cerita
rakyat suatu daerah yang dikomunikasikan melalui lisan dan kemudian
dikembangkan secara turun-temurun melalui lisan”. Tradisi lisan ini
dilakukan untuk mempertahankan adat istiadat dalam suatu daerah yang
dikembangkan di masyarakat. Tradisi lisan disetiap daerah berbeda-beda.
Seperti Mitos,Legenda,Dongeng,Lagu Rakyat dan upacara adat.. Tradisi lisan
diyakini di daerah memiliki nilai-nilai leluhur untuk tetap dilestarikan dan
tetap dijaga untuk generasi-generasi berikutnya.
Terdapat perbedaan antara tradisi lisan dengan sejarah lisan. Dapat
ditinjau dari dua aspek, yaitu aspek produk dan aspek proses. Berdasarkan
aspek produk , tradisi lisan dituturkan dari mulut ke mulut untuk generasi-
generasi berikutnya. Sedangkan dalam proses tradisi lisan memiliki nilai-nilai
leluhur yang bermanfaat untuk kehidupan bermasyarakat, namun tradisi lisan
ini tidak bersifat kekal dan akan menghilang ketika tradisi lisan tersebut sudah
tidak digunakan lagi untuk masyarakat. Terdapat ciri-ciri yang berkaitan
dengan tradisi lisan yaitu : 1) tak reliabel, artinya tradisi lisan itu cenderung
berubah-ubah, tak ajeg, dan rentan perunahan, (2) berisi kebenaran terbatas,
tradisi lisan hanya memuat kebenaran intern, dan tak harus bersifat universal,
(3) memuat aspek-aspek hitoris masa lalu. Dengan kata lain, tradisi lisan akan
terjadi apabila ada kesaksian seseorang secara lisan terhadap peristiwa.
Kesaksian itu diteruskan orang lain secara lisan pula, sehingga menyebar
kemana saja. Keterulangan kesaksian peristiwa inilah yang menciptakan
sebuah tradisi lisan (Endraswara, 2005: 4).
B. FUNGSI SEJARAH LISAN

Tersapat banyak sekali fungsi sejarah lisan bagi kepenulisan sejarah,


yaitu untuk metode pelengkap terhadap sumber sejarah yang bersifat
dokumen, selain digunakan untuk metode, sejarah lisan bisa digunakan untuk
sumer sejarah, jika sumber sejarah tersebut tidak diketahui sumber secara
documenter, sejarah lisan sangat bermanfaat untuk para peneliti sejarah
sehingga peneliti sejarah dapat menggunakan sejarah lisan sebagai bahan
kepenulisannya. Terdapat alasan yang kuat yang menyebabkan sejarah lisan
dapat digunakan sebagai bahan kajian penulisan sejarah, yaitu : 1) bersifa
komtemporer yaitu sejarah lisan memberikan tidak terbatas salam menggali
sumber sejarah kepada pelaku/saksi sejarah. 2) sejarah lisan dapat dikatakan
sebagai bahan untuk kajian disebabkan karena sejarah lisan berasal dari pelaku
sejarah secara langsung. 3) sejarah lisan dapat memperluas permasalahan
sejarah karena tidak terbatasi oleh documenter sejarah.

C. RUANG LINGKUP SEJARAH LISAN


a. Pelaku Sejarah
Pelaku sejarah merupakan orang yang terlibat langsung dalam
sejarah/saksi sejarah. Pada saat peneliti sejarah mendapatkan sejarah secara
orisinil, maka peneliti harus mendatangi pelaku sejarah untuk mendapatkan
kajian yang ingin ditelitinya. Pelaku sejarah berperan penting dalam sejara
lisan karena hanya mereka yang mengetahui langsung peristiwa sejarah yang
terjadi.
b. Pendokumentasian
Pendokumentasian sejarah lisan biasanya menggunakan media yang
berkaitan langsung untuk menyimpan data dari pelaku sejarah seperti media
perekam suara atau media lainnya yang berkaitan dengan pendokumentasian
suara.
c. Kelisanan
Kelisanan berkaitan langsung dengan metode pengambilan sumber
sejarah lisan. Metode pengambilan sumber sejarah lisan yaitu melalui
wawancara kepada pelaku sejarah. Wawancara ini dilakukan dengan cara
Tanya jawab kepada pelaku sejarah dengan tujuan pelaku sejarah dapat
memberikan informasi lebih lanjut dan seorang peneliti dapat menerima kajian
pembahasan tentang penelitiannya. Wawancara ini dijelaskan sesuai dengan
topik bahasan sejarah. Akan tetapi, pembahasan sejarah dengan sejarah lisan
terdapat negatifnya berupa pembahasan sejarah berdasarkan sudut pandang
pelaku sejarah, pelaku sejarah harus mencocokkan dengan sumber sejarah
berupa dokumen.
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Sejarah lisan merupakan sebuah metode untuk mendapatkan informasi
mengenai peristiwa sejarah dari individu maupun pelaku peristiwa terkait dengan
melakukan wawancara. Sejarah lisan merupakan dokumentasi sejarah secara sekunder
untuk melengkapi dokumen sejarah primer berupa naskah untuk kepentingan dalam
penelitian sejarah. Sejarah lisan terdapat perbedaan dengan tradisi lisan, tradisi lisan
merupakan pembahasan lisan sejarah yang secara turun-temurun dan mengandung
intisari yang bermanfaat untuk kehidupan masyarakat, sedangkan sejarah lisan yaitu
pendokumentasian sejarah kepada pelaku sejarah atau saksi sejarah untuk melengkapi
kajan penelitiaanya. Daam sejarah lisan terdapat ruang lingkup untuk membahas
tentang sejarah lisan. Ruang lingkup sejarah lisan berupa pelaku sejarah,
pendokumentasian, dan kelisanan dan metode yang digunakan yaitu berupa
wawancara kepada pelaku sejarah.

B. SARAN
Demikian makalah saya yang berjudul “Mengenal Lebih Dalam Mengenai
Sejarah Lisan” yang bisa kami paparkan. Harapan saya semoga makalah ini
bermanfaat untuk kalangan mahasiswa dan akademisi lainnya. Dalam
pembuatan makalah ini pasti terdapat kekurangan dalam hal pengetahuan
ataupun penulisan dan menyadari kepenulisan makalah ini jauh dari ata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran penulisan makalah ini dapat
membantu untuk sebagai evaluasi di penulisan-penulisan yang akan disusun
pada kepenulisan selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA

1. A. Adaby Darban. 1997. Sejarah Lisan Memburu Sumber Sejarah dari Para Pelaku
dan Penyaksi Sejarah. IV : 1
2. Basuki Wibowo.2012.Pembelajaran Sejarah Lisan [Tesis]. Surakarta (ID): Universitas
Sebelas Maret.
3. Eko Prayitno Joko. 2020. Ulasan Buku. 26(1) : 196

Anda mungkin juga menyukai