Anda di halaman 1dari 6

Contoh Format C-01

INPUT INVENTARISASI BMN DALAM RUANGAN OLEH PEMAKAI BMN

UPPB :
UPPB-E1 :
Kode UPKPB :
Nama UPKPB :

Nama Ruangan : (1)


Kode Ruangan : (2)
Nama Penanggung Jawab : (3)
Ruangan/NIP

Nama Pemakai BMN : (4)


NIP : (5)
Jabatan : (6)

Kondisi
No Nama Barang Kode Input BMN
B RR RB
1 2 3 4 5 6
       (7) (8)  (9)
           
           
           
Total      

……………., ……………

Pemakai BMN

……………………………
NIP.
Formulir/dokumen:
 Digunakan oleh Pemakai BMN dalam ruangan untuk melakukan Inventarisasi
dalam ruangan yang berada dalam pengurusannya
 BMN dalam ruangan yang tidak dalam pengurusan Pemakai BMN menjadi
tanggung jawab Penanggung Jawab Rungangan
 Dibuat dan ditandatangani oleh Pemakai BMN

Petunjuk Pengisian:
(1) Diisi dengan Nama Ruangan (sesuai dengan hasil pemetaan ruangan di tingkat
satuan kerja);
(2) Diisi dengan Kode Ruangan (sesuai dengan hasil pemetaan ruangan di tingkat
satuan kerja);
(3) Diisi dengan Nama Penanggung Jawab Ruangan;
(4) Diisi dengan Nama Pemakai BMN;
(5) Diisi dengan NIP Pemakai BMN;
(6) Diisi dengan Jabatan Pemakai BMN;
(7) Apabila kondisi BMN masih dalam keadaan utuh dan berfungsi dengan baik;
(8) Apabila kondisi BMN masih dalam keadaan utuh tapi kurang berfungsi dengan
baik. Untuk berfungsi dengan baik memerlukan perbaikan ringan dan tidak
memerlukan penggantian bagian utama/komponen pokok;
(9) Apabila kondisi BMN tidak utuh dan tidak berfungsi lagi atau memerlukan
perbaikan besar/penggantian utama/komponen pokok, sehingga tidak ekonomis
lagi untuk diadakan perbaikan/rehabilitasi.
Contoh Format C-02

INPUT INVENTARISASI BMN DALAM RUANGAN


OLEH PENANGGUNG JAWAB RUANGAN

UPPB :
UPPB-E1 :
Kode UPKPB :
Nama UPKPB :

Nama Ruangan : (1)


Kode Ruangan : (2)
Nama Penanggung Jawab : (3)
Ruangan/NIP

Kondisi
No Nama Barang Kode Input BMN
B RR RB
1 2 3 4 5 6
       (4) (5)  (6)
           
           
           
 Total      

……………., ……………

Penanggung Jawab Ruangan

……………………………
NIP.
Formulir/dokumen:
 Digunakan oleh Pemakai BMN dalam ruangan untuk melakukan Inventarisasi
dalam ruangan yang berada dalam pengurusannya
 BMN dalam ruangan yang tidak dalam pengurusan Pemakai BMN menjadi
tanggung jawab Penanggung Jawab Rungangan
 Dibuat dan ditandatangani oleh Pemakai BMN

Petunjuk Pengisian:
(1) Diisi dengan Nama Ruangan (sesuai dengan hasil pemetaan ruangan di tingkat
satuan kerja);
(2) Diisi dengan Kode Ruangan (sesuai dengan hasil pemetaan ruangan di tingkat
satuan kerja);
(3) Diisi dengan Nama Penanggung Jawab Ruangan;
(4) Apabila kondisi BMN masih dalam keadaan utuh dan berfungsi dengan baik;
(5) kondisi BMN masih dalam keadaan utuh tapi kurang berfungsi dengan baik.
Untuk berfungsi dengan baik memerlukan perbaikan ringan dan tidak
memerlukan penggantian bagian utama/komponen pokok;
(6) Apabila kondisi BMN tidak utuh dan tidak berfungsi lagi atau memerlukan
perbaikan besar/penggantian utama/komponen pokok, sehingga tidak ekonomis
lagi untuk diadakan perbaikan/rehabilitasi.
Contoh Format C-03

INPUT INVENTARISASI BMN DALAM RUANGAN


OLEH PEGAWAI SELAIN PEMAKAI BMN DAN PENANGGUNG JAWAB RUANGAN

UPPB :
UPPB-E1 :
Kode UPKPB :
Nama UPKPB :

Pegawai yang ditunjuk untuk melakukan proses Inventarisasi BMN dalam ruangan
selain pemakai BMN dan Penanggung Jawab Ruangan

Nama Pegawai : (1)


NIP : (2)
Jabatan : (3)

Kondisi
No Nama Barang Kode Input BMN
B RR RB
1 2 3 4 5 6
       (4) (5)  (6)
           
           
           
 Total      

……………., ……………

Pegawai

……………………………
NIP.
Formulir/dokumen:
 Digunakan oleh Pemakai BMN dalam ruangan untuk melakukan Inventarisasi
dalam ruangan yang berada dalam pengurusannya
 BMN dalam ruangan yang tidak dalam pengurusan Pemakai BMN menjadi
tanggung jawab Penanggung Jawab Rungangan
 Dibuat dan ditandatangani oleh Pemakai BMN

Petunjuk Pengisian:
(1) Diisi dengan Nama Pegawai yang ditunjuk untuk melakukan Inventarisasi BMN
dalam ruangan selain BMN yang telah dilakukan sensusnya oleh pemakai BMN
dan Penanggung Jawab Ruangan;
(2) Diisi dengan NIP pegawai sebagaimana dimaksud pada poin 6;
(3) Diisi dengan Jabatan pegawai sebagaimana dimaksud pada poin 6;
(4) Apabila kondisi BMN masih dalam keadaan utuh dan berfungsi dengan baik;
(5) Apabila kondisi BMN masih dalam keadaan utuh tapi kurang berfungsi dengan
baik. Untuk berfungsi dengan baik memerlukan perbaikan ringan dan tidak
memerlukan penggantian bagian utama/komponen pokok;
(6) Apabila kondisi BMN tidak utuh dan tidak berfungsi lagi atau memerlukan
perbaikan besar/penggantian utama/komponen pokok, sehingga tidak ekonomis
lagi untuk diadakan perbaikan/rehabilitasi.

Anda mungkin juga menyukai