Anda di halaman 1dari 4

Alat Pelindung Diri (APD)

AlatPelindung Diri (APD) adalah suatu alat yang mempunyai kemampuan untuk
melindungi seseorang dengan fungsi mengisolasi sebagian atau seluruh tubuh dari potensi
bahaya ditempat kerja (Kemnakertrans RI). Kecenderungan bagi pengguna laboratorium
adalah ketidaktauan dalam pentingnya APD dan kesadaran menggunakan APD. Sikap
profesionalisme para praktikan di laboratorium dapat dilihat dari pemahaman prinsip dan
prosedur kerja yang dilakukan (Hati, 2015).

Beberapa alat pelindung diri yang dapat digunakan yaitu:

 Jas laboratorium (jaslab)


Berfungsi mencegah praktikan/pekerja lab terkena kontaminasi dan
mencegah kotornya pakaian, sehingga dapat meningkatkan profesionalisme saat di
laboratorium. Penggunaan jaslab sangat umum dan termasuk hal yang mendasar
disuatu perguruan tinggi. Pakaian pelinudung atau jaslab haruslah nyaman
digunakan dan mudah untuk dilepas. (BUKU)

Kita tidak boleh mengenakan jas lab, sarung tangan, atau pakaian pelindung
pribadi lainnya di luar area lab. Pakaian ini dapat terkontaminasi dan dapat
menyebarkan kontaminasi. Kita harus menghindari mengenakan pakaian longgar,
mengikat rambut panjang, dan melepas perhiasan longgar untuk mencegah mereka
terjebak dalam memindahkan atau memutar bagian atau bersentuhan dengan bahan
kimia berbahaya. Asap kimia dapat bereaksi dengan beberapa perhiasan, seperti
mutiara, dan merusak perhiasan tersebut. Pakaian katun lebih disukai daripada wol,
nilon, atau poliester. Pakaian pribadi harus sesuai untuk pekerjaan laboratorium.
(Shrivastava, 2017)

 Pelindung lengan, tangan, dan jari


Sarung tangan sangatlah penting, yaitu menjadi prasyarat perlindungan tangan dan
jari dari panas, bahan kimia serta bahan berbahaya lainnya. Terdapat beberapa
macam sarung tangan yang tentu saja memiliki fungsi yang berbeda-beda (BUKU),
diantaranya:
- Sarung tangan karet, digunakan untuk menangani bahan-bahan korosif
seperti asam dan alkali. Sarung ini perlu disimpan dengan baik dan ditaburi
talk agar tidak lengket saat disimpan.
- Sarung tangan kulit, digunakan untuk melindungi tangan dan jari dari benda-
benda tajam
- Sarung tangan asbes, digunakan untuk menangani bahan-bahan yang
bersuhu tinggi atau panas.
 Pelindung mata (Safety Google)
Digunakan untuk mencegah percikan zat-zat berbahaya ke area mata. Di
laboratorium perlu paling sedikit sepasang, idealnya setiap praktikan memilikinya.
Kacamatan pelindung harus nyaman dipakai dan cukup ringan. Kacamata pelindung
digunakan ketika bekerja dengan asam, bromin, ammonia, atau bila bekerja di
bengkel seperti memotong logam natrium, menumbuk, menggergaji, menggerinda,
dan pekerjaan sejenis yang memungkinkan terjadinya percikan ke mata. (BUKU)

Kacamata harus dipakai setiap saat benda proyektil digunakan di


laboratorium. Lensa kontak tidak boleh dikenakan selama penyelidikan
menggunakan bahan kimia (bahkan jika praktikan mengenakan kacamata). Jika
terjadi kecelakaan, bahan kimia dapat berada di belakang lensa kontak dan
menyebabkan kerusakan serius sebelum lensa dapat dilepas. Jika menggunakan
lensa kontak daripada kacamata, maka kita harus mengenakan kacamata pengaman
eye-cup di laboratorium. Kita harus mengenakan kacamata keselamatan pelindung
penyerap ultraviolet saat bekerja dengan sinar ultraviolet. (Shrivastava, 2017)

 Respirator
Digunakan sebagai pelindung terhadap gas, uap dan debu yang sangat mengganggu
saluran pernafasan. Bila bekerja dengan gas-gas beracun walau dalam jumlah
sedikit, seperti khlorin, bromin dan nitrogenoksida maka perlu dilakukan di lemari
uap dan perlu ventilasi yang baik untuk melindungi mahasiswa dari keracunan.
(BUKU)
Respirator menyaring kontaminan, baik partikel udara kecil atau bahan kimia
termasuk gas. Respirator harus secara teratur dibersihkan, disanitasi, dan dirawat.
(Shrivastava, 2017)

 Sepatu pengaman
Sepatu khusus dengan bagian atas yang kuat dan sol yang padat harus dipakai saat
bekerja di laboratorium. Jangan menggunakan sandal untuk menghidari luka dari
pecahan kaca dan tertimpanya kaki oleh benda-benda berat. (BUKU)
 Layar Pelindung
Digunakan ketika sekiranya akan terjadi ledakan dari bahan kimia dan alat-alat
hampa udara. Layar ini ditempatkan di meja dosen (BUKU)
Hati, S. W. (2015). Analisis Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Pada Pembelajaran
Di Laboratorium Program Studi Teknik Mesin POLITEKNIK NEGERI BATAM.
Prosiding SNE” Pembangunan Manusia Melalui Pendidikan Dalam Menghadapi
ASEAN Economic Community 2015”

Maharani, R. I., & Sasi, F. A. (2018). Analisis Cek List Keselamatan Dan Kesehatan Kerja
Di Laboratorium Biologi Fmipa Unnes. Integrated Lab Journal, 6(1).

Anda mungkin juga menyukai