Anda di halaman 1dari 8

PERENCANAAN MANAJEMEN PELAYANAN KEBIDANAN

KERANGKA ACUAN KEGIATAN KELAS IBU HAMIL


DI PMB KELOMPOK I

Disusun Untuk Memenuhi Tugas

Manajemen Pengelolaan Pelayanan Kebidanan Profesional

Oleh Kelompok I:

Endah Gita safitri P07124222049

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


DIREKTORAT JENDRAL TENAGA KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN MATARAM
JURUSAN KEBIDANAN
PRODI PROFESI
2022
KERANGKA ACUAN

KELAS IBU HAMIL PADA MASA PANDEMI DI PMB KELOMPOK SATU


TAHUN 2022

I. PENDAHULUAN
Program pembangunan kesehatan di Indonesia dewasa ini masih diprioritaskan pada
upaya peningkatan derajat kesehatan ibu dan anak, terutama pada kelompok yang paling
rentan kesehtan yaitu ibu bersalin dan bayi pada masa perinatal. Hal ini ditandai dengan
tingginya Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB).
Berdasarkan Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2017,angka kematian
ibu (AKI) di Indonesia masih berada pada angka 177 per 100.000 kelahiran hidup atau setiap
jam terdapat 2 orang ibu bersalin meninggal dunia karena berbagai sebab. Demikian pula
angka kematian bayi (AKB), khususnya angka kematian bayi baru lahir (neonatal) masih
berada pada kisaran 24 per 1000 kelahiran hidup. Di provinsi NTB, berdasarkan SDKI
2002/2003, AKB pada tahun 2017 sebesar 57 per 1000 kelahiran hidup. Data AKI dan AKB
tersebut menunjukkan bahwa derajat kesehtan khususnya kesehatan ibu dan anak masih
merupakan permasalahan bagi Provinsi Nusa Tenggara Barat.
Salah satu upaya yang dilakukan oleh Departemen kesehatan bekerjasama dengan JICA
adalah pemberdayaan keluarga dan masyarakat melalui penggunaan buku KIA. Di Nusa
Tenggara Barat penggunaan buku KIA telah dilakukan di 9 Kabupaten/Kota yaitu Kabupaten
Lombok Barat, Kota Mataram, Lombok Tengah, Lombok Timur, Sumbawa, Sumbawa Barat,
Dompu, Bima dan Kota Madya Bima.
Penggunaan Buku KIA diharapkan dapat meningkatkan kualitas pelayanan Kesehatan
Ibu dan Anak serta gizi sehingga salah satu tujuan pembangunan kesehatan nasional yaitu
penurunan AKI dan AKB dapat tercapai. Selain itu Buku KIA dapat pula dipakai sebagai alat
pemantau kesehtan ibu dan anak, serta pendidikan dan penyuluhan kesehatan bagi
masyarakat khususnya ibu - ibu.
Pada tahun 2005 telah dilakukan sosialisasi dan pemberian paket kelas ibu versi Sumatra
Barat yang difasilitasi oleh Dinas Kesehatan Provinsi NTB dan JICA yang dilaksnakan di 9
Kabupaten/Kota. Untuk menambah pengetahuan dan wawasan tentang pelaksanaan kelas ibu
pada awal tahun 2006, Dinas Provinsi NTB melakukan kegitan studi banding ke Sumatra
Barat untuk sharing pengalaman tentang model pengembangan paket Kelas Ibu.
Tahun 2020 terjadi pandemi Covid 19 di seluruh dunia termasuk juga di Indonesia.
Pandemi ini merupakan peristiwa menyebarnya Penyakit coronavirus 2019. Virus ini diduga
menyebar di antara orang-orang terutama melalui percikan pernapasan (droplet) yang
dihasilkan selama batuk, bersin, menyentuh permukaan benda yang terkontaminasi dan
kemudian menyentuh wajah seseorang. Upaya untuk mencegah penyebaran virus corona
termasuk pembatasan perjalanan, karantina, pemberlakuan jam malam, penundaan dan
pembatalan acara, serta penutupan fasilitas.
Pada masa pandemi ini beberapa kegiatan masih bisa dilakukan selama daerah tersebut
berada pada zona hijau dan mengikuti protokol kesehatan.

II. LATAR BELAKANG


Kegiatan Kelas Ibu Hamil merupakan sarana untuk belajar kelompok tentang kesehatan
bagi ibu hamil, dalam bentuk tatap muka yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan
dan ketrampilan ibu - ibu mengenai kehamilan, perawatan kehamilan, persalinan, perawatan
nifas dan perawatan bayi baru lahir, mitos penyakit menular.
Dalam kondisi pandemi ini penyuluhan kesehatan ibu dan anak dilakukan melalui
konsultasi perorangan atau kasus per kasus yang diberikan pada waktu ibu memeriksakan
kandungan. Kegiatan penyuluhan semacam ini bermanfaat untuk menangani kasus per kasus
namun memiliki kelemahan antara lain: pengetahuan yang diperoleh hanya terbatas pada
masalah kesehatan yang dialami saat konsultasi, penyuluhan yang diberikan tidak
terkoordinir sehingga ilmu yang diberikan kepada ibu hanyalah pengetahuan yang dimiliki
oleh petugas saja, tidak ada rencana kerja dan pelaksanaan tidak terjadwal.
Untuk mengatasi kelemahan – kelemahan di atas, direncanakan metode pembelajaran
kelas ibu hamil. Kegiatan yang direncanakan adalah pembahasan materi KIA dalam bentuk
tatap muka dan kelompok yang diikuti diskusi dan tukar pengalaman antara ibu – ibu hamil
dan petugas kesehatan. Kegiatan kelompok belajar ini diberi nama Kelas Ibu Hamil. Metode
ini di sesuaikan dengan protpkol kesehatan selama pandemi.
Kelas ibu hamil adalah kelompok belajar ibu-ibu hamil dengan umur kehamilan antara 20
minggu s/d 32 minggu dengan jumlah peserta maksimal 10 orang. Di kelas ini ibu hamil akan
belajar bersama, diskusi dan tukar pengalaman tentang kesehatan ibu dan anak secara
menyeluruh dan sistematis serta dapat dilaksanakan secara terjadwal dan berkesinambungan
(Depkes RI, 2009).

III. TUJUAN
A. Tujuan Umum
Meningkatkan pengetahuan, merubah sikap dan perilaku ibu agar memahami tentang
Kehamilan, perubahan tubuh dan keluhan selama kehamilan, perawatan kehamilan,
persalinan, perawatan nifas, perawatan bayi, mitos/kepercayaan/adat istiadat setempat,
penyakit menular dan akte kelahiran.
B. Tujuan Khusus
1. Terjadinya interaksi dan berbagi pengalaman antara peserta (ibu hamil dengan ibu 
hamil) dan antara ibu hamil dengan petugas kesehatan/bidan,
2. Meningkatnya pemahaman, sikap dan perilaku ibu hamil tentang :
a. Kehamilan, perubahan tubuh, keluhan (apakah kehamilan itu?)
b. Perubahan tubuh selama kehamilan, keluhan umum saat hamil dan cara
mengatasinya, apa saja yang perlu dilakukan ibu hamil dan pengaturan gizi
termasuk pemberian tablet tambah darah untuk penanggulangan Anemia)
c. Perawatan kehamilan (kesiapan psikologis menghadapi kehamilan, hubungan
suami istri selama kehamilan, obat yang boleh dikonsumsi ibu hamil, tanda
bahaya kehamilan dan P4K).
d. Persalinan (tanda-tanda persalinan, tanda bahaya persalinan dan proses
persalinan).
e. Perawatan nifas (apa saja yang dilakukan ibu nifas agar dapat menyusui eksklusif,
bagaimana menjaga kesehatan ibu nifas, tanda-tanda bahaya dan penyakit ibu
nifas).
f. KB pasca persalinan.
g. Perawatan bayi baru lahir (perawatan bayi baru lahir, pemberian vit.K1 injeksi,
tanda bahaya bayi baru lahir, pengamatan perkembangan bayi/anak dan
pemberian imunisasi pada bayi baru lahir).
h. Mitos/kepercayaan/adat istiadat setampat yang berkaitan dengan kesehatan ibu
dan anak.
i. Penyakit menular (IMS, informasi dasar HIV-AIDS dan pencegahan serta
penanggulangan malaria pada ibu hamil).

IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

NO KEGIATAN POKOK RINCIAN KEGIATAN

1 Pertemuan I a. Pembukaan kelas ibu hamil


b. Perkenalan peserta
c. Mengingatkan tentang 5M + Vaksinasi
d. Penjelasan apa itu kelas ibu hamil,
tujuan dan manfaatnya.
e. Evaluasi/ pra test untuk mengetahui
pengetahuan dasar ibu hamil
f. Penjelasan dan proses belajar bersama
tentang materi pertemuan I dengan
menggunakan metode dan alat bantu
yang tersedia
g. Evaluasi/ post test untuk megetahui
perubahan pengetahuan peserta setelah
menerima materi.
h. Menyampaikan hasil kesimpulan
pertemuan I
i. Membuat kesepakatan pertemuan ke II.

2 Pertemuan II a. Review materi pertemuan I dan hasil


evaluasi pra test dan post test
pertemuan I
b. Evaluasi pra test pertemuan II
c. Pembahasan materi pertemuan II
dengan menggunakan metode dan alat
bantu yang tersedia.
d. Evaluasi akhir/ post test pertemuan ke
II
e. Menyampaikan hasil kesimpulan
pertemuan ke II

3 Pertemuan III a. Review materi pertemuan II dan hasil


evaluasi pre test serta post test
pertemuan ke II
b. Evaluasi/ pre test pertemuan ke III
c. Penjelasan dan proses belajar bersama
tentang materi pertemuan ke III dengan
menggunakan metode dan alat bantu
yang tersedia.
d. Evaluasi akhir/ post test pertemuan III
e. Menyampaikan hasil kesimpulan
pertemuan ke III.

4 Pertemuan IV a. Review materi pertemuan I,II,III serta


hasil pre test dan post test
b. Mecontohkan cara membuat makanan
pendamping ASI
c. Mempraktekan cara/posisi menyusui
yang benar.
d. Memutarkan video senam hamil serta
memperagakan senam hamil oleh
petugas.
e. Peserta mempraktekan senam hamil
f. Membuat kesimpulan akhir dari
pertemuan kelas ibu hamil
g. Penutupan kelas ibu hamil.

V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


Kegiatan dilakukan di dalam gedung/ balai pertemuan sebanyak 4 kali pertemuan.
Menggunakan metode tanya jawab, curah pendapat, ceramah dan demonstrasi.

No Kegiatan Pelaksana Lintas Sektor Pembiayaan


Pokok Program KIA Terkait
1 Kelas Ibu a. Menyusun a. Puskesmas Mandiri
Hamil rencana
kegiatan
b. Menentukan
tempat dan
waktu
pelaksanaan
c. Membuat
undangan
untuk peserta
kelas ibu hamil
d. Menyiapkan
ATK (pre test
dan post test),
lembar balik,
Buku KIA, alat
peraga, matras,
Laptop.
e. Membuat
laporan
kegiatan

VI. SASARAN
Peserta kelas ibu hamil sebaiknya ibu hamil pada umur kehmilan 20 s/d 32 minggu
karena pada umur kehamilan ini kondisi ibu sudah kuat, tidak takut terjadi keguguran, efektif
untuk melakukan senam hamil.
Jumlah peserta kelas ibu hamil maksimal 10 orang setiap kelas. Suami/keluarga ikut
serta minimal 1 kali pertemuan sehingga dapat mengikuti berbagai informasi penting,
misalnya materi tentang persiapan persalinan atau materi yang lainnya.

VII. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

Bulan
No
Kelompok Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sept Okt Nov Des Ket

1 Mawar X

2 Melati X

3 Kamboja X

4 Kaktus X

5 Anggrek X

6 Adenium X

VIII. EVALUASI KEGIATAN DAN PELAPORAN


1. EVALUASI KEGIATAN
a. Evaluasi dilakukan dengan pre test dan post test
b. Dengan memulai review materi pertemuan.
2. PELAPORAN
Seluruh pelaksanaan kegiatan kelas ibu hamil dibuatkan pelaporan dan didokumentasikan
IX. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN
1. PENCATATAN
Pencatatan hasil kegiatan kelas ibu hamil dilakukan oleh bidan PMB
PELAPORAN
Pelaporan dilakukan oleh bidan PMB ke Puskesmas sebagai bahan pertukaran data.

2. EVALUASI
Setelah dilakukan kegiatan kelas ibu hamil di PMB diharapkan adanya peningkatan
pengetahuan pada ibu hamil yang mengikuti kelas ibu yaitu dapat di lihat dari hasil pre
test dan post test setiap pertemuan.

Mataram, 19 Agustus 2022

Anda mungkin juga menyukai