Oleh Kelompok I:
I. PENDAHULUAN
Program pembangunan kesehatan di Indonesia dewasa ini masih diprioritaskan pada
upaya peningkatan derajat kesehatan ibu dan anak, terutama pada kelompok yang paling
rentan kesehtan yaitu ibu bersalin dan bayi pada masa perinatal. Hal ini ditandai dengan
tingginya Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB).
Berdasarkan Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2017,angka kematian
ibu (AKI) di Indonesia masih berada pada angka 177 per 100.000 kelahiran hidup atau setiap
jam terdapat 2 orang ibu bersalin meninggal dunia karena berbagai sebab. Demikian pula
angka kematian bayi (AKB), khususnya angka kematian bayi baru lahir (neonatal) masih
berada pada kisaran 24 per 1000 kelahiran hidup. Di provinsi NTB, berdasarkan SDKI
2002/2003, AKB pada tahun 2017 sebesar 57 per 1000 kelahiran hidup. Data AKI dan AKB
tersebut menunjukkan bahwa derajat kesehtan khususnya kesehatan ibu dan anak masih
merupakan permasalahan bagi Provinsi Nusa Tenggara Barat.
Salah satu upaya yang dilakukan oleh Departemen kesehatan bekerjasama dengan JICA
adalah pemberdayaan keluarga dan masyarakat melalui penggunaan buku KIA. Di Nusa
Tenggara Barat penggunaan buku KIA telah dilakukan di 9 Kabupaten/Kota yaitu Kabupaten
Lombok Barat, Kota Mataram, Lombok Tengah, Lombok Timur, Sumbawa, Sumbawa Barat,
Dompu, Bima dan Kota Madya Bima.
Penggunaan Buku KIA diharapkan dapat meningkatkan kualitas pelayanan Kesehatan
Ibu dan Anak serta gizi sehingga salah satu tujuan pembangunan kesehatan nasional yaitu
penurunan AKI dan AKB dapat tercapai. Selain itu Buku KIA dapat pula dipakai sebagai alat
pemantau kesehtan ibu dan anak, serta pendidikan dan penyuluhan kesehatan bagi
masyarakat khususnya ibu - ibu.
Pada tahun 2005 telah dilakukan sosialisasi dan pemberian paket kelas ibu versi Sumatra
Barat yang difasilitasi oleh Dinas Kesehatan Provinsi NTB dan JICA yang dilaksnakan di 9
Kabupaten/Kota. Untuk menambah pengetahuan dan wawasan tentang pelaksanaan kelas ibu
pada awal tahun 2006, Dinas Provinsi NTB melakukan kegitan studi banding ke Sumatra
Barat untuk sharing pengalaman tentang model pengembangan paket Kelas Ibu.
Tahun 2020 terjadi pandemi Covid 19 di seluruh dunia termasuk juga di Indonesia.
Pandemi ini merupakan peristiwa menyebarnya Penyakit coronavirus 2019. Virus ini diduga
menyebar di antara orang-orang terutama melalui percikan pernapasan (droplet) yang
dihasilkan selama batuk, bersin, menyentuh permukaan benda yang terkontaminasi dan
kemudian menyentuh wajah seseorang. Upaya untuk mencegah penyebaran virus corona
termasuk pembatasan perjalanan, karantina, pemberlakuan jam malam, penundaan dan
pembatalan acara, serta penutupan fasilitas.
Pada masa pandemi ini beberapa kegiatan masih bisa dilakukan selama daerah tersebut
berada pada zona hijau dan mengikuti protokol kesehatan.
III. TUJUAN
A. Tujuan Umum
Meningkatkan pengetahuan, merubah sikap dan perilaku ibu agar memahami tentang
Kehamilan, perubahan tubuh dan keluhan selama kehamilan, perawatan kehamilan,
persalinan, perawatan nifas, perawatan bayi, mitos/kepercayaan/adat istiadat setempat,
penyakit menular dan akte kelahiran.
B. Tujuan Khusus
1. Terjadinya interaksi dan berbagi pengalaman antara peserta (ibu hamil dengan ibu
hamil) dan antara ibu hamil dengan petugas kesehatan/bidan,
2. Meningkatnya pemahaman, sikap dan perilaku ibu hamil tentang :
a. Kehamilan, perubahan tubuh, keluhan (apakah kehamilan itu?)
b. Perubahan tubuh selama kehamilan, keluhan umum saat hamil dan cara
mengatasinya, apa saja yang perlu dilakukan ibu hamil dan pengaturan gizi
termasuk pemberian tablet tambah darah untuk penanggulangan Anemia)
c. Perawatan kehamilan (kesiapan psikologis menghadapi kehamilan, hubungan
suami istri selama kehamilan, obat yang boleh dikonsumsi ibu hamil, tanda
bahaya kehamilan dan P4K).
d. Persalinan (tanda-tanda persalinan, tanda bahaya persalinan dan proses
persalinan).
e. Perawatan nifas (apa saja yang dilakukan ibu nifas agar dapat menyusui eksklusif,
bagaimana menjaga kesehatan ibu nifas, tanda-tanda bahaya dan penyakit ibu
nifas).
f. KB pasca persalinan.
g. Perawatan bayi baru lahir (perawatan bayi baru lahir, pemberian vit.K1 injeksi,
tanda bahaya bayi baru lahir, pengamatan perkembangan bayi/anak dan
pemberian imunisasi pada bayi baru lahir).
h. Mitos/kepercayaan/adat istiadat setampat yang berkaitan dengan kesehatan ibu
dan anak.
i. Penyakit menular (IMS, informasi dasar HIV-AIDS dan pencegahan serta
penanggulangan malaria pada ibu hamil).
VI. SASARAN
Peserta kelas ibu hamil sebaiknya ibu hamil pada umur kehmilan 20 s/d 32 minggu
karena pada umur kehamilan ini kondisi ibu sudah kuat, tidak takut terjadi keguguran, efektif
untuk melakukan senam hamil.
Jumlah peserta kelas ibu hamil maksimal 10 orang setiap kelas. Suami/keluarga ikut
serta minimal 1 kali pertemuan sehingga dapat mengikuti berbagai informasi penting,
misalnya materi tentang persiapan persalinan atau materi yang lainnya.
Bulan
No
Kelompok Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sept Okt Nov Des Ket
1 Mawar X
2 Melati X
3 Kamboja X
4 Kaktus X
5 Anggrek X
6 Adenium X
2. EVALUASI
Setelah dilakukan kegiatan kelas ibu hamil di PMB diharapkan adanya peningkatan
pengetahuan pada ibu hamil yang mengikuti kelas ibu yaitu dapat di lihat dari hasil pre
test dan post test setiap pertemuan.