IRISAN KERUCUT
Disusun oleh:
Kelompok III
Dosen Pengampun:
Bismillahirrahmanirrahim.
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh dan salam sejahtera untuk kita semua, semoga
apa yang kita lakukan pada kesempatan kali ini bernilai ibadah disisi Allah swt. Salawat dan
salam kita kirimkan atas junjungan Nabi Muhammad saw yang telah membawa perubahan dari
dunia kegelapan menjadi dunia yang terang bercahaya.
Semoga makalah ini bisa bermanfaat untuk kita semua, terutama kepada pemakalah. Namun
pemakalah menyadari bahwa karya ini masih sangat jauh dari kesempurnaan, olehnya itu, jika
terdapat hal-hal yang dianggap kurang atau keliru dalam hal penulisan ataupun penyampaian
lisan, maka penyusun makalah tidak menutup diri untuk menerima saran ataupun kritik yang
sifatnya membangun untuk perbaikan tugas-tugas selanjutnya.
Kelompok III
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................
DAFTAR ISI......................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang..................................................................................................
B. Rumusan masalah.............................................................................................
C. Tujuan Pembahasan..........................................................................................
BAB II. PEMBAHASAN
A. Irisan Kerucut...................................................................................................
1. Lingkaran....................................................................................................
2. Parabola......................................................................................................
3. Elips............................................................................................................
4. Hiperbola....................................................................................................
BAB III. PENUTUP
A. Kesimpulan.......................................................................................................
B. Saran ................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………….
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Irisan kerucut dapat didefinisikan sebagai: tempat kedudukan titik-titik pada sebuah bidang,
sedemikian, sehingga jarak titik-titik tersebut ke sebuah titik tetap F (yang disebut fokus)
memiliki rasio yang konstan terhadap jarak titik-titik tersebut ke sebuah garis tetap L (disebut
direktriks) yang tidak mengandung F. Irisan kerucut adalah lokus dari semua titik yang
membentuk kurva dua-dimensi, yang terbentuk oleh irisan sebuah kerucut dengan
sebuah bidang. Empat jenis yang dapat terjadi adalah Lingkaran, Parabola, Elips, dan Hiperbola.
Dalam memahami geometri irisan kerucut, sebuah kerucut dianggap memiliki dua kulit yang
membentang sampai tak berhingga di kedua arah. Sebuah generator adalah sebuah garis yang
dapat dibuat pada kulit kerucut, dan semua generator saling berpotongan di satu titik yang
disebut verteks kerucut
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Irisan Kerucut?
2. Bagaimana persamaan yang terdapat dalam Lingkaran?
3. Bagaimana persamaan yang terdapat dalam Elips?
4. Bagaimana persamaan yang terdapat dalam Parabola?
5. Bagaimana persamaan yang terdapat dalam Hiperbola?
C. TUJUAN
1. Untuk Mengetahui arti dari Irisan Kerucut.
2. Untuk Mengetahui persamaan Lingkaran.
3. Untuk Mengetahui persamaan Elips.
4. Untuk Mengetahui persamaan Parabola.
5. Untuk Mengetahui persamaan Hiperbola.
BAB II
PEMBAHASAN
Irisan Kerucut
Dalam matematika, irisan kerucut adalah lokus dari semua titik yang membentuk kurva dua-
dimensi, yang terbentuk oleh irisan sebuah kerucut dengan sebuah bidang. Dalam memahami
geometri irisan kerucut, sebuah kerucut dianggap memiliki dua kulit yang membentang sampai tak
berhingga di kedua arah. Sebuah generator adalah sebuah garis yang dapat dibuat pada kulit kerucut,
dan semua generator saling berpotongan di satu titik yang disebut verteks kerucut. Secara geometri
analitis, irisan kerucut dapat didefinisikan sebagai: tempat kedudukan titik-titik pada sebuah bidang,
sedemikian, sehingga jarak titik-titik tersebut ke sebuah titik tetap F (yang disebut fokus) memiliki
rasio yang konstan terhadap jarak titik-titik tersebut ke sebuah garis tetap L (disebut direktriks) yang
tidak mengandung F.
a. Jika sebuah bidang mengiris kerucut sejajar dengan satu dan hanya satu generator, maka
irisannya adalah parabola.
b. Jika bidang pengiris sejajar dengan dua generator, maka irisannya akan memotong kedua
kulit dan membentuk sebuah hiperbola.
c. Sebuah elips terjadi jika bidang pengiris tidak sejajar dengan generator mana pun.
d. Lingkaran adalah kasus khusus dari elips, yang terbentuk jika bidang pengiris memotong
semua generator dan tegak lurus sumbu kerucut.
Dalam koordinat kartesius, grafik dari persamaan kuadrat dengan dua variabel selalu
menghasilkan irisan kerucut, dan semua irisan kerucut dapat dihasilkan dengan cara ini. Jika
terdapat persamaan dengan bentuk:
maka:
A. Lingkaran
Lingkaran didefinisikan sebagai tempat kedudukan atau lokus titik-titik P(x,y) yang jaraknya r
sampai suatu titik M yang dinamakan pusat lingkaran adalah sama. Persamaan lingkaran menjadi
sederhana bila pusat lingkaran berimpit dengan asal O. Berlaku hokum Pythagoras x2 + y2 = r2
x2 + y2 + Ax + By + C = 0
−A B
√
2 2
memiliki Pusat ( ,− )dan berjari - jari r = A + B - C
2 2 4 4
Contoh :
Tentukan pusat dan jari - jari lingkaran dengan persamaan x2 + y2 - 4x - 2y + 4 = 0 Pemecahan :
Persamaan lingkaran : x2 + y2 - 4x - 2y + 4 = 0 dimana A = -4, B = -2 dan C = 4
−(−4) (−2)
√
2 2
Pusat = P ( ,− ) = (2,1) dan r = (−4 ) + (−2) – 4 = 1
2 2 4 4
Jadi lingkaran tersebut memiliki pusat (2,1) dan jari - jari r = 1
■
Titik P2(x2,y2) terletak pada lingkaran L jika x22 + y22 = r2
■ Titik P3(x3,y3) terletak di dalam lingkaran L jika x32 + y32 < r2
A B
√ √
2 2 2 2
p− ,− ¿− 6 ,− 0 = ( 3,0 ) d an jari− jarinya r= A + B −c = 6 0
+ 8=1 berarti a=-
2 2 2 2 4 4 4 4
3, b=0, m=3 maka persamaan garis singgung lingkaran dapat dituliskan :
y - b = m(x - a ) ± 𝑟 √ 1 + 𝑚2 ⟺ y - 0 = 3(x - (-3) ) ± 1 √ 1 + 32 ⟺ y = 3(x+3) ± 1√10
⟺ y = 3x + 9 ± √10 berarti : y = 3x + ( 9 + √10 ) atau y = 3x + ( 9 - √10 )
A. Parabola
Parabola adalah tempat kedudukan titik - titik pada bidang datar yang mempunyai jarak yang
sama terhadap suatu titik tertentu dan suatu garis tertentu. Titik tersebut disebut titik api (
fokus) dan garis tersebut disebut garis arah ( direktris ).
x² = 4py
Contoh 1:
Tentukan koordinat fokus, persamaan sumbu simetri, persamaan direktris, dan panjang lactus
rectum dari parabola berikut !
a. x2 = - 16y
Pemecahan :
a. x2 = 4py ⟺ x2 = - 16y maka 4p = -16 <=> p = - 4
Parabola ini merupakan parabola yang terbuka ke bawah
Koordinat fokus F (0,p) ⟺ F (0,- 4)
Sumbu simetri berhimpit dengan sumbu y, maka persamaannya x = 0
Persamaan direktris : y = -p ⟺ y = 4
Panjang lactus Rectum ( LR ) = l 4p l = l 4.-4 l = 16
b. x2 = 4py ⟺ x2 = 2y maka 4p = 2 ⟺ p = 2 = ½
Parabola ini merupakan parabola yang terbuka ke ke atas
Contoh 2 :
Tentukan persamaan parabola yang puncaknya di titik (0,0) dan direktriksnya y=5
Pemecahan :
Direktriks : y = -p ⟺ y = 5 maka p = -5
Jadi persamaan parabolanya : x2 = 4.p.y = 4.(-5).y = -20y ⟺ x2 = -20y
Contoh 3 :
Tentukan persamaan parabola yang puncaknya di titik (0,0) dan fokusnya (0,-2)
Pemecahan :
Fokus : (0,p) ⟺ (0,-2) maka p = -2
Jadi persamaan parabolanya : x2 = 4py = 4(-2)y = -8y ⟺ x2 = -8y
C. ELLIPS
Ellips adalah tempat kedudukan titik - titik pada bidang datar yang jumlah jaraknya terhadap
dua titik tertentu yang diketahui adlah tetap (konstan). Dua titik tertentu itu disebut fokus atau
titik api ( F1 dan F2 ), jarak F1 dan F2 adalah 2c dan jumlah jarak tetap adalah 2a ( a>0 ).
Perhatikan gambar berikut !!
Pemecahan :
Diketahui pusat ellips (0,0)
Titik puncak (13,0) → a = 13 dan titik fokus (-12,0) dan (12,0) → c = 12 berarti :
x2 y 2
b2 = a2 - c2 = 132 - 122 = 25 ⟺ b = 5, maka persamaan ellipsnya adalah : + =1
a2 b 2
x2 y2 x2 y2
⟺ 2
+ 2 = 1⟺ + =1
13 5 169 25
2 2
x y
2. Diketahui ellips dengan persamaan + =1 . Tentukan fokus, titik puncak, panjang
81 25
sumbu mayor, panjang sumbu minor, dan panjang lactus rectumnya.
Pemecahan :
x2 y2
+ =1 berarti a2 = 81 ⟺ a = 9 dan b2 = 25 ⟺ b = 5, maka b2 = a2 - c2 25 = 81
81 25
- c2 c2 = 81 - 25 = 56 c = √56 = √4.14 = 2√14
D. HIPERBOLA
Hiperbola adalah tempat kedudukan titik - titik pada bidang datar yang selisih jaraknya terhadap
dua titik tertentu adalah tetap. Kedua titik tertentu disebut fokus ( titik api ).
Pusat hiperbola adalah O dan F adalah fokus
Sumbu utama adalah sumbu x ( yang melalui fokus ). Sumbu sekawan adalah sumbu y (
garis yang melalui pusat hiperbola dan tegak lurus sumbu utama 0
Sumbu nyata yaitu AB = 2a, dimana A dan B merupakan puncak hiperbola dengan
koordinat A(-a,0) dan B(a,0)
2b 2
Lactus rectum DE dan KL yang panjangnya DE = KL = dengan b2 = c2 - a2
a
Pemecahan :
Fokus (-13,0) dan (13,0) → c = 13 dan puncak (-5,0) dan (5,0) → a = 5
b2 = c2 - a2 ⟺ b2 = 132 - 52 ⟺ b2 = 169 - 25 = 144⟺ b = 12
x2 y 2 x2 y2
Jadi persamaan hiperbolanya adalah : 2 - 2 =1 ⟺ − =1
a b 25 144
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Irisan kerucut adalah lokus dari semua titik yang membentuk kurva duadimensi, yang
terbentuk oleh irisan sebuah kerucut dengan sebuah bidang. Empat jenis yang dapat terjadi
adalah Lingkaran, Parabola, Elips, dan Hiperbola. Jika sebuah bidang mengiris kerucut sejajar
dengan satu dan hanya satu generator, maka irisannya adalah parabola. Jika bidang pengiris
sejajar dengan dua generator, maka irisannya akan memotong kedua kulit dan membentuk
sebuah hiperbola. Sebuah elips terjadi jika bidang pengiris tidak sejajar dengan generator mana
pun. Lingkaran adalah kasus khusus dari elips, yang terbentuk jika bidang pengiris memotong
semua generator dan tegak lurus sumbu kerucut. Lingkaran didefinisikan sebagai tempat
kedudukan atau lokus titik-titik P(x,y) yang jaraknya r sampai suatu titik M yang dinamakan
pusat lingkaran adalah sama. Elips adalah tempat kedudukan titik-titik yang jumlah jaraknya
terhadap dua titik tertentu adalah tetap, kedua titik tertentu itu disebut titik focus. Parabola adalah
tempat kedudukan titik-titik yang jaraknya sama terhadap suatu titik tertentu dan garis tertentu.
Titik –tertentu itu disebut titik api ( fokus ) dan garis tertentu itu disebut direktriks. Hiperbola
adalah tempat kedudukan titik-titik yang selisih jaraknya terhadap dua titik tertentu adalah tetap,
kedua titik tertentu itu disebut titik focus.
B. Saran
Semoga kedepanya pemakalah lainnya bias melengkapi dari makalh kami ini, dan kami
juga mohon maaf apabila terdapat keselahan penulisan dan lain-lain, dan semoga makalh ini
bermanfaatn bagi pembaca.
DAFTAR PUSTAKA
Kerucut, I., Madiun, I. P., & Pengantar, K. (2011). Makalah geometri analit, 1–32.