FLORES
kelompok :
Alisa Defiyanti 2114211057
Fista Ananda 2114211049
IDENTIFIKASI
Pulau Flores merupakan salah satu pulau dari
deretan kelompok kepulauan yang merupakan
wilayah dari provinsi Nusa Tenggara Timur.
Daerah itu terdiri kelompok kepulauan Flores,
Sumba, kelompok kepulauan Timor dan dari
kelompok kepulauan Tanimbar. Kelompok
kepulauan Flores terdiri dari pulau induk ialah
pulau Flores yang dikelilingi oleh :
1. Pulau komodo
2. Rinca
3. Ende
4. Solor
5. Adonare
6. Lomblem.
IDENTIFIKASI
Sub-sub suku bangsa yaitu :
1. Orang Manggarai
2. Orang Riung
3. Orang Ngada
4. Orang Nage-keo
5. Orang Ende
6. Orang Lio
7. Orang Sikka
8. Larantuka
Perbedaan kebudayaan tidak amat besar tetapi
perbedaan antara kelompok sub-sub suku bangsa
tersebut dengan orang Manggarai memang besar
juga dipadang dari sudut ciri-ciri fisiknya ada
suatu perbedaan yang mengesankan.
ANGKA DAN DATA DEMOGRAFIS
Penduduk Flores menurut sensus penduduk 1930,
gerakan berjumlah kira-kira 1/2 juta orang. Sensus
penduduk 1961 yang menghindari konsep suku bangsa
tidak memberikan angka jumlah orang Flores tetapi
angka jumlah penduduk untuk seluruh provinsi Nusa
Tenggara Timur yang mendekati 2 juta. Adapun padat
penduduk dari provinsi Nusa Tenggara Timur menurut
perhitungan berdasarkan sensus 1961 adalah 41 orang
per km2.
POLA PERKAMPUNGAN
Perkawinan yang paling umum dilakukan oleh sebagian besar dari warga masyarakat
pedesaan di Manggarai adalah perkawinan akibat pacar-pacaran antara Pemuda dan
Pemudi kalau antara seseorang Pemuda dan Pemudi sudah ada pengertian dari
persetujuan untuk hidup bersama sebagai suami istri, maka keluarga si Pemuda
melamar pada keluarga si gadis.Mainan adat yang banyak terjadi terutama di antara
orang bangsawan tetapi sering juga diantara orang biasa adalah perkawinan yang
sudah ditentukan dahulu oleh pihak orang tua. Suatu bentuk perkawinan lain yang juga
sering dilakukan oleh pemuda-pemuda yang tidak mau atau tidak mampu membayar
mas kawin yang tinggi adalah kawin lari atau kawin roko. Seringkali rokok dilakukan
dengan pengertian antara kedua belah pihak sebagai syarat adat atau sebagai
perbuatan pura-pura untuk menutup rasa malu atau rasa canggung bagi keluarga yang
tidak mampu membayar tinggi.
SISTEM KEMASYARAKATAN