Anda di halaman 1dari 3

PENANGANAN TB PARU DOTS

No.Dokumen : / SOP/VII/UKP
No. Revisi :
TanggalTerbit :
Halaman :
SOP Tanda Tangan

Pemerintah Kabupaten dr. H.Ahmad Sujiono


Lamongan NIP.196509161997031003
Dinas Kesehatan
UPT Puskesmas Sugio

1. Pengertian Suatu proses untuk menangani pasien dengan batuk berdahak 2 minggu atau
lebih, batuk berdarah / pernah batuk darah, sesak nafas, nyeri dada, nafsu
makan turun, berat badan menurun, keringat malam tanpa aktivitas, demam
suam-suam pada malam hari, kelelahan badan secara umum
2. Tujuan Membuat diagnosa yang tepat dan terapi yang rasional serta mengurangi
terjadinya komplikasi
3. Kebijakan 1. SK Kepala Puskesmas No. 188/ / SK/ 413.102.21/ 2017 tentang Jenis
jenis Pelayanan
2. SK Kepala Puskesmas No. 188/ / SK/ 413.102.21/ 2017 tentang
Penetapan Penanggung Jawab Program.
4. Referensi Pedoman Nasional Penanggulangan Tuberkulosis, 2014

5. Prosedur/ Batuk berdahak 2 minggu atau lebih, batuk berdarah / pernah batuk darah,
Langkah- sesak nafas, nyeri dada, nafsu makan turun, berat badan menurun, keringat
langkah malam tanpa aktivitas, demam suam-suam pada malam hari, kelelahan badan
secara umum.
1. Pemeriksaan Fisik (BB,Vital sign, pada auskultasi ditemukan ronchi +)
2. Pemeriksaan lab : Pemeriksaan dahak sewaktu, pagi (SP)
3. Kemungkinan diagnosis TB Paru
4. Evaluasi hasil laboratorium :
a. Bila hasil menunjukkan BTA +++, atau BTA ++ - penderita disebut
Penderita TBC BTA positif (+)
b. Bila hasil menunjukkan BTA + - - penderita dilakukan pemeriksaan
dahak ulang ,bila hasilnya masih tetap penderita dirujuk untuk periksa
rontgen dada
c. Bila hasil rontgen mendukung TBC penderita disebut Penderita TBC
BTA positif (+), bila hasil rontgen tidak mendukung TBC penderita

1/3
perlu mengulang periksa dahak SP
d. Bila hasil menunjukkan BTA - - - beri penderita antibiotik spektrum
luas
e. Bila dengan antibiotik tidak ada perbaikan, ulangi periksa dahak SP,
bila ada perbaikan berarti bukan TBC, tetapi penyakit lain
5. Petugas mengevaluasi hasil pemeriksan dahak SP ulangan :
a. Bila hasil menunjukkan BTA +++, atau ++ -, atau + - - penderita dapat
disebut Penderita TBC BTA positif (+)
b. Bila hasil menunjukkan BTA - - - penderita dirujuk untuk rontgen
dada
6. Petugas mengevaluasi hasil rontgen dada :
a. Bila hasil rontgen mendukung TBC maka penderita disebut
PenderitaTBC BTA Negatif Rontgen Positif
b. Bila hasil rontgen tidak mendukung TBC maka penderita disebut
bukan penderitaTBC, tapi penyakit lain
7. Petugas memberi obat OAT pada pasien TB :
a. Bila hasil SP Negatif : Amoksisilin 3 x 500 mg / hr selama 2 minggu
bila tidak ada perubahan ulangi SP, bila hasil tetap negatif dilakukan
foto rontgen dada, bila rontgen + masuk kategori I
b. Bila hasil SP Positif : terapi FDC Kategori I (Pasien Baru) Kategori I

2/3
6. Diagram Alir

Kartu status
Mulai pasien

Pasien masuk ke
Poli Paru Anamnesis Petugas melakukan
(Batuk berdahak > 3 pemeriksaaan fisik
mgg)

Suspek TB

Periksa Lab dahak mikroskopis SPS

Hasil SPS
---
Hasil SPS
Hasil SPS
+++ +--
Beri
++-
Antibiotik
Tidak
Ulangi
SPS

Perbaikan

Ya

Hasil Hasil
+++ ---
++-
+--

TB
Ya
Ya
Foto thorax
Petugas gambaran TB
memberi
obat OATCatat di Kartu status pasien
Buku Register
Petugas menulis Tida
dan memberikan k
resep kepada Bukan TB
pasien

Blangko Resep

Pasien
mengambil
obat di unit
pelayanan
obat

7. Unit Terkait Kamar obat, Gizi, Laboratorium, Unit Poli Umum dan Unit KIA.

8. Rekaman
Historis Tgl.mulai
No Yang dirubah Isi Perubahan
Perubahan diberlakukan

3/3

Anda mungkin juga menyukai