Anda di halaman 1dari 2

DESKONTRUSI

Pada intinya pemikiran Derrida ini dilatarbelakangi oleh Ontologi Heidegger,


Fenomenologi dan Postrukturalime Prancis (Hardiman, 2015). Kemudian berkaitan
berkaitan dengan teori itu muncul karena kritik terhadap Saussurian. Ferdinand de
Saussure merumuskan teorinya melalui dua oposisi biner (dua hal yang berlawanan),
seperti; besar dan kecil, ucapan dan tulisan, ada dan tidak ada, murni dan tercemar,
dan seterusnya. Dalam pandangannya bahwa yang pertama selalu superior atau
sempuna, utama, sedangkan yang kedua disingkirkan atau marginal. Contoh yang
paling nyata adalah ketika Saussure menyatakan bahwa untuk menemukan makna
adalah melalui ucapan dan rasa dari kata. Hal itu menunjukan bahwa ia meremehkan
tulisan dan mengunggulkan ucapan.

Dekonstruksi adalah suatu pemikiran untuk memahami kontradiksi yang ada di


dalam teks dan mencoba untuk membangun kembali makna-makna yang sudah
melekat dalam teks tersebut. Pemikiran mengenai dekonstruksi tidak menerima
suatu teks secara konstan sesuai dengan makna teks tersebut. Pemikiran
dekonstruksi percaya bahwa suatu teks pasti memiliki makna-makna yang
tersembunyi dan memiliki arti yang berbeda. Oleh karena itu, pemikiran dekonstruksi
membutuhkan proses mencari makna secara struktural dari makna tunggal yang
telah umum disepakati oleh para pembaca.

Ciri dan Karakteristik Gaya Desain Dekonstruksi :


Arsitektur dekonstruktivis dicirikan oleh manipulasi tampilan, fragmentasi, dan
bentuk-bentuk non-bujursangkar yang distorsi dan melanggar norma arsitektur
konvensional, terutama pada struktur dan tampilan bangunan. Gaya ini dengan
sengaja menyandingkan elemen-elemen yang tampaknya saling bertentangan untuk
menantang gagasan tradisional tentang harmoni dan kontinuitas bahkan stabilitas.

Misalnya material atap yang digunakan di bawah, bentuk lekukan yang seakan tidak
seimbang dll. Singkatnya, dekonstruktivisme menantang hampir semua gaya desain
bangunan tradisional. Namun, semua itu sebenarnya tidak lebih dari serangkaian
lonjakan postmodernis dan tidak menjadi gaya desain yang konsisten.
POSMODRENISIM
Pos mo mulai berkembang 1960- 1970 sebagai reaksi kritis arsitek terhadap
atsitektur modern yang berlaku pada abad 20. Bangunan postmodern paling sukses
memancarkan kepribadian, kecerdasan, pandangan ironis pada elemen dan gerakan
arsitektur masa lalu, menghindari keindahan konvensional dan gagasan tentang
selera yang baik.

Posmo sendiri merupakan gaya yang memadukan beberapa gaya arsitektur maupun
seni, sehingga terciptalah bentuk pemikiran yang baru.

 Perpaduan gaya arsitektur dan era


– Bentuk pahatan
– Seringkali mengambil warna-warna cerah, terkadang dalam bentuk ubin keramik
atau kaca patri.
– Penggunaan detail ornamen klasik secara liberal yang diambil dari gerakan
arsitektur masa lalu sering dicampur dan dicocokkan dengan cara yang tidak
konvensional.
– Menggunakan abstraksi
– Ditandai dengan kesenangan, imajinasi, humor, ironi.
– Penggunaan trompe l’oeil
– Bentuk idiosinkratik yang melanggar aturan yang menentang kode dogmatis
Modernisme

Anda mungkin juga menyukai