Anda di halaman 1dari 2

RESUME 9 : POST-MODERNISME

Diana Tanamas – 00000027988

Kata Kunci
1. Decentring
Tidak ada lagi satu teori atau paradigma yang absolut; yang pusat adalah tidak lebih unggul
dari yang pinggiran (marginal)

2. Differance
Mencakup dua makna, yakni: berbeda (to differ) yang terkait ruang (spatiality), dan
menunda (to defer, to postpone) yang terkait waktu (temporality). Kata ‘difference’ merujuk
pada sarana atau alat untuk berpikir secara strategis.

3. Deconstruction
Mendekonstruksi artinya memisahkan, melepaskan, membuka untuk mencari serta
menunjukkan asumsi-asumsi sebuah teks. Secara khusus, dekonstruksi membongkar hirarki
oposisi biner, realitas-penampakkan, alam budaya, dan seterusnya.

Definisi
Postmodernisme muncul sebagai gerakan artistic yang merupakan reaksi terhadap modernism.
Kecenderungan postmodernisme antara lain adalah ‘eklektisme’, ambiguitas, pengertian, bermain
bentuk-bentuk lampau dalam bentuk tiruan (pastiche).

Metafisika
Postmodernisme menolak klaim status istimewa dari seni atau budaya ‘tinggi’ atau klasik. Berbeda
dengan seni modern yang mengakui makna religius seni, postmodernisme menolak segala distingsi
absolut antara budaya klasik dan budaya salon, antara seni dan hiburan.

Kehancuran ideologi style pada masa Modern, membawa sebuah budaya ‘multi-style’, yang
dikombinasikan, dilawankan satu sama lainnya.

Epistemologi

Ciri-ciri kunci seni postmodern antara lain adalah ‘rujukan pada diri sendiri’ (self-referentiality) dan
skeptisisme epistemologis. Style adalah pesan sekaligus juga sebagai media seni.

Estetika
Dua Pendekatan Estetika Postmodern

o Modus ‘mainstream’ : Mewujudkan dirinya lewat sikap dan gaya, melalui


‘patische’, yakni imitasi atas hal-hal di masa lampau.
o Modus ‘oposisional’ : Dalam keputusasaan atas kehampaan (nothingness),
melalui parodi, yaitu penyajian isi, bentuk dan style secara ironis.

Empat Konsep Estetika Postmodern

o Simulasi

 Parodi : Wilayah seni posisional

 Pastiche : menirukan genre atau style sebelumnya, tidak bersifat


ironis. Sehingga Pastiche adalah bayangan dari benda sebelumnya.

o Prefabrication : imaji atau bagian-bagian dari rangkaian kejadian, ide yang


dihasilkan oleh film-film sebelumnya diseleksi kembali.

o Intertekstualitas : hubungan antara dua teks atau lebih. Karena sebuah teks selalu
merujuk pada teks lainnya, hubungan ini memiliki efek pada cara bagaimana sebuah
teks (film) dibaca.

 Gerard Genette mengusulkan lima jenis relasi,

 Intertekstualitas : Mengambil kutipan langsung dari teks lain.

 Paratekstualitas : Hubungan sebuah teks dengan judulnya.

 Metatekstualitas : Mengkritisi satu teks dengan teks lain lewat satir.

 Arsitektualitas : Hubungan satu teks dengan sifat-sifat umumnya.

 Hipertekstualitas : Adaptasi sebuah teks ke dalam media lain.

Mise-en Anbine terjadi dalam sebuah teks (film), ketika ada reduplikasi imaji
konsep-konsep yang merujuk pada keseluruhan teks.

o Bricolage : Merakit atau menyatukan berbagai gaya, tekstur, genre atau diskursus
yang berbeda.

Anda mungkin juga menyukai