Kata Kunci
1. Decentring
Tidak ada lagi satu teori atau paradigma yang absolut; yang pusat adalah tidak lebih unggul
dari yang pinggiran (marginal)
2. Differance
Mencakup dua makna, yakni: berbeda (to differ) yang terkait ruang (spatiality), dan
menunda (to defer, to postpone) yang terkait waktu (temporality). Kata ‘difference’ merujuk
pada sarana atau alat untuk berpikir secara strategis.
3. Deconstruction
Mendekonstruksi artinya memisahkan, melepaskan, membuka untuk mencari serta
menunjukkan asumsi-asumsi sebuah teks. Secara khusus, dekonstruksi membongkar hirarki
oposisi biner, realitas-penampakkan, alam budaya, dan seterusnya.
Definisi
Postmodernisme muncul sebagai gerakan artistic yang merupakan reaksi terhadap modernism.
Kecenderungan postmodernisme antara lain adalah ‘eklektisme’, ambiguitas, pengertian, bermain
bentuk-bentuk lampau dalam bentuk tiruan (pastiche).
Metafisika
Postmodernisme menolak klaim status istimewa dari seni atau budaya ‘tinggi’ atau klasik. Berbeda
dengan seni modern yang mengakui makna religius seni, postmodernisme menolak segala distingsi
absolut antara budaya klasik dan budaya salon, antara seni dan hiburan.
Kehancuran ideologi style pada masa Modern, membawa sebuah budaya ‘multi-style’, yang
dikombinasikan, dilawankan satu sama lainnya.
Epistemologi
Ciri-ciri kunci seni postmodern antara lain adalah ‘rujukan pada diri sendiri’ (self-referentiality) dan
skeptisisme epistemologis. Style adalah pesan sekaligus juga sebagai media seni.
Estetika
Dua Pendekatan Estetika Postmodern
o Simulasi
o Intertekstualitas : hubungan antara dua teks atau lebih. Karena sebuah teks selalu
merujuk pada teks lainnya, hubungan ini memiliki efek pada cara bagaimana sebuah
teks (film) dibaca.
Mise-en Anbine terjadi dalam sebuah teks (film), ketika ada reduplikasi imaji
konsep-konsep yang merujuk pada keseluruhan teks.
o Bricolage : Merakit atau menyatukan berbagai gaya, tekstur, genre atau diskursus
yang berbeda.