Anda di halaman 1dari 14

PROPOSAL PENELITIAN

Skripsi Semiotika Dalam Lirik Lagu Arab Kun Anta Yang


Dipopulerkan Oleh Humood Alkhuder

Dosen Pengampu:
Abdul Rohman,S.Ag, M.Hum.

Disusun Oleh:
Bilqis Aimmata Yahdun
200301110038

JURUSAN BAHASA DAN SASTRA ARAB


FAKULTAS HUMANIORA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK
IBRAHIM MALANG
2022
A. Latar Belakang Masalah

Terjemahan mencakup dua bahasa dengan sistem bahasa yang


berbeda: bahasa sumber dan bahasa target. Perbedaan sistem bahasa antara
bahasa sumber dan bahasa sasaran menjadi salah satu penyebab permasalahan
yang dihadapi penerjemah. Masalah ini diakibatkan oleh pengaruh negatif
unsur-unsur bahasa sumber (bahasa ibu) yang menyerbu bahasa sasaran
sehingga menimbulkan kesalahan penerjemahan seperti kesalahan tata bahasa
dan semantik (Syamsyuri, 1987:26).
Bahasa adalah sistem lambang berupa bunyi apapun yang digunakan
oleh masyarakat bahasa untuk berkolaborasi, berkomunikasi, dan
mengidentifikasi. Sebagai suatu sistem, bahasa dibentuk oleh aturan, aturan,
atau pola tertentu dalam bidang bunyi, bentuk kata, dan pola kalimat (Chaer,
2006:26). Oleh sebab itu keterkaitan bahasa sangat berpengaruh dalam ruang
lingkup masyarakat dan bahasa Arab.
Pada dasarnya, bahasa Arab di Indonesia sangat penting. Karena
sebagian besar masyarakat Indonesia beragama Islam, maka dalam
kehidupannya selalu ritual keagamaan yang sama yang menggunakan bahasa
Arab, seperti berdoa, membaca Al-Qur'an, dan berdoa. Gunakan pengucapan
bahasa Arab. Dalam kamus besar bahasa Indonesia, musik adalah bunyi
beberapa alat musik, atau gabungan bunyi dari alat musik yang beraturan dan
selaras.3
Berbicara tentang bahasa Arab, banyak orang Indonesia akhir-akhir ini
mulai menyukai lagu-lagu Arab, masih banyak kesalahan dalam terjemahan
liriknya. Selain itu, terkait dengan pengiriman pesan dari TSU ke TSA.
Milenial kini terobsesi dengan hal-hal baru yang menjadi viral di media sosial.
1. Instagram, 2. Tik Tok, Facebook ke-3, baris ke-4, dll.
Oleh karenanya, banyak para pendengar dan penikmat musik Arab
yang ingin mengetahui apa arti atau terjemahan yang dikandung dalam lirik
lagu Arab yang mereka dengar. Alasan utama bagi mereka yang sependapat
dengan ini adalah bahwa seseorang tidak dapat menilai apakah
penyampaiannya dalam selain bahasa ibu tersebut terasa wajar dan alamiah
bagi pembaca bahasa sasaran atau tidak.
Terjemahan didefinisikan dengan cara yang berbeda dengan latar
belakang dan pendekatan teoretis yang berbeda. Ini tidak mewakili semua
definisi yang ada di dunia terjemahan saat ini, tetapi di sini kami hanya
menekankan dua definisi sebagai titik awal untuk memulai diskusi. Newmark
mendefinisikan terjemahan sebagai “menerjemahkan makna teks ke dalam
bahasa lain seperti yang dimaksudkan penulis” dan menerjemahkan makna
teks atau teks lagu ke dalam bahasa lain sesuai dengan maksud penulis.
Dengan kata lain, terjemahan adalah upaya untuk mengganti TSU dengan teks
yang sesuai dalam TSA, dan kemudian diterjemahkan adalah makna yang
dimaksudkan penulis (Machali, 2009:25).
Terkait dengan makna maka dalam linguistik kajian yang membahas
makna adalah kajian pendekatan semantik. Hal ini dikarenakan seorang
penerjemah tidak akan lepas dari makna, karena makna merupakan pusat
perhatian penerjemah. Segala metode, prosedur, dan teknik dikerahkan untuk
di ungkapkan dalam TSU ke TSA.
Berangkat dari sejarah sastra Arab, dewasa ini banyak lagu berbahasa
Arab yang digemari oleh orang Indonesia. Seperti lagu kun anta yang
diciptakan sekaligus dinyanyikan Humood Alkhuder penyanyi asal
Kwait. Lagu yang dikemas dengan nuasa pop ini berbeda dengan lagu-lagu
bahasa Arab sebelumnya yang beredar di Indonesia, seperti lagu gambus. Oleh
sebab itu, lagu ini mudah diterima banyak kalangan serta bahasa yang
digunakan juga menggunakan Bahasa fushah. Akibat fenomena ini peneliti
merasa penting mengkaji dan menerjemahkan lagu ini agar makna yang
terkandung di dalamnya dapat juga dinikmati oleh orang banyak.
Ada empat unsur yang terlibat dalam proses penerjemahan, yaitu berupa
(1) unsur isi, (2) unsur pembaca, (3) situasi dan kondisi saat terjemah itu
dibuat, dan (4) situasi dan kondisi pada saat berita itu diterima (Widyamartaya,
1989:20). Agar penilaian pembaca juga akan tetap baik terhadap terjemahan
maka kiranya seorang penerjemah memiliki kemampuan tentang 2 hal: (1)
ragam terjemahan, (2) cara menerjemahkan. Dengan kelengkapan itu praktis
penerjemah mudah menjatuhkan pilihannya terhadap ragam terjemahan dan
mengetahui cara menggarap naskah atau teks lewat ragam itu dengan tepat.
Oleh sebab itu, tidak semua terjemahan dapat diterima apa adanya. Semiotik
adalah ilmu tentang tanda dan segala yang berhubungan dengan tanda baik itu
cara berfungsinya, hubungan dengan kata lain, pengirimannya, dan
penerimaan oleh mereka yang mempergunakannya. Dari aspek bahasa, pada
umumnya terdapat dua bahasa yang terlibat.

B. Fokus Masalah
Dalam penelitian ini maka penulis membatasi masalah pada rumusan
masalah sebgai berikut:
1. Kata apa saja yang mengandung unsur semiotik dalam lirik lagu
Arab Kun Anta?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan masalah yang telah penulis kemukakan diatas, tujuan dari
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Dalam lirik lagu kun anta yang dipopulerkan Humood
Alkhuder banyak mengandung simbol, indeks dan ikon.
D. Kajian Teori
a. Biografi Humood Alkhuder
Ia lahir pada tanggal 24 Januari 1989 di Kuwait, dan ia
dibesarkan di keluarga yang berpendidikan. Ibunya juga merupakan
seorang wanita berpendidikan dan menjadi sosok yang selalu
mendorong minat dan bakat anaknya, sebab ibunya memiliki perhatian
yang besar terhadap keindahan dan seni, yang kemudian ditransfer
kepada anaknya. Selanjutnya, Humood telah merilis banyak single dan
video selama dekade terakhir, dan telah menyelesaikan album debutnya
yang dirilis oleh Awakening Records.
Ia mulai masuk secara resmi ke dalam dunia tarik suara pada
tahun 2002 dalam serangkaian album (Yaa Raji'iy), dan khususnya
dalam lagu “ ‫ ”ًأمً فلسطين‬yang ia bawakan dengan duet bersama Nasyider
Mishary Arada dan lagu itu pun cukup sukses dan digemari di dunia
Arab Humood pun terus-menerus merilis puluhan Hit Singles, hingga ia
pun mendapatkan penghargaan besar pada acara (Khawatir) di stasiun
TV MBC, dan mendapatkan dua juta penonton untuk (‫)على طاري الفرح‬
videonya di youtube. Ia pun memilih Zain Telecom untuk melakukan
kampanye media, dan mensponsorinya untuk memulai ke jangkauan
yang lebih luas.
Di samping itu, ia menyelesaikan kuliah S2 Komunikasi Massa
di Universitas Kuwait, namun kecintaannya pada musik membuatnya
mengambil keputusan untuk fokus pada bidang seni dan mendirikan
perusahaan produksi. Judul lagu (Fekra) digunakan sebagai tema iklan
TV untuk Zain Network. Ia juga membawakan sebuah lagu untuk
program televisi Khawater. Pada tahun 2013, ia merilis sebuah lagu
amal “Zammilouni” yang bertema tentang korban perang sipil di Suriah.
Lagu Humood lainnya digunakan dalam kampanye bertemakan
Ramadhan dan amal.
Berikut deretan lagu-lagu Arab yang dinyanyikan Humood
Alkhuder:

1. Sharab al-Hub, 2011


2. Tari el-Farah, 2011
3. Heya al-Jannah, 2012
4. Kun Anta, 2015
5. Ha Anatha, 2015
6. Edhak, 2015
7. Ana al-Insan, 2015
8. Lughaat al-„Aalam, 2015
9. Qissat al-„Oshaq, 2015
10. La‟alla Khair, 2015
11. Tasna‟o Almustaheel, 2017
12. Humood Kun Fudooleyan, 2018

b. Lagu Kun Anta


Lagu berjudul Jadilah Diri Sendiri ini dirilis tahun 2016 dan kembali
populer saat menjadi soundtrack sinetron Kun Anta yang tayang di
MNCTV. Dinyanyikan oleh penyanyi asal Kuwait bernama Humood
Alkhudher. Lagu ini aslinya merupakanlagu berbahasa Arab yang dialih
bahasakan menjadi bahasa Indonesia dan dinyanyikan kembali oleh
Humood sendiri.
Berikut lirik lagu Kun Anta: Jadi Diri Sendiri - Humood Alkhudher:

Ingin diriku jadi seperti mereka Ku bahagia bukan menjadi dirinya


Agar aku berharga.. bisa berbangga.. Tapi apa adanya... Hanya adanya..
Dulu ku sangka ku kan dapatkan Kini ku jadi. Jadi diriku sendiri..
semuanya Kurasa ini hati.. Ya itu pasti...
Kiranya aku salah... ternyata salah...
Bukan.. kau tak perlu harta
Bukan.. kau tak perlu harta Untuk jadi sempurna
Untuk jadi sempurna Permata indah... hanya di dalam
Permata indah... hanya di dalam jiwa..
jiwa.. Bukan.. bukan karna harta
Bukan. bukan karna harta Kau akan jadi berharga..
Kau akan jadi berharga Hati yang mulia... itulah kuncinya..
Hati yang mulia.. itulah kuncinya.. oh.. wo oh.. oh... wo oh.. oh...wo
Oh.. Wo oh.. oh.. wo ooh.. oh.. wo oh..
oh.. Jadilah diri sendiri..
Jadilah diri sendiri..
oh.. wo oh.. oh... wo oh.. oh...wo
Oh.. wo oh.. oh... wo oh.. oh.. wo oh..
oh..
Kun anta tazdad jamala ...
La la la la ... La..la..la..la
Jadi diriku.. semampuku..

Bukan jadi.. dirinya..

Jadi diriku.. inilah aku..

Tidak karena.. dirinya..

Jadi diriku.. semampuku..

Bukan jadi.. dirinya..

Jadi diriku.. inilah aku..

Tidak karena.. dirinya..

Bukan.. kau tak perlu harta

Untuk jadi sempurna..

Permata indah hanya di dalam jiwa..

Bukan.. bukan karena harta

Kau akan jadi berharga

Hati yang mulia itulah kuncinya..

oh.. wo oh.. oh... wo oh.. oh.. wo oh..

Jadilah diri sendiri..

oh.. wo oh.. oh... wo oh.. oh.. wo oh..

Kun anta tazdad jamala .....

c. Semiotik

Untuk mengetahui simbol dan makna yang terkandung dalam lagu


“Kun Anta”, penelitian ini menggunakan model analisis semiotika Charles
Sanders Peirce. Menurut Charles, makna tertanam dalam makna segitiga,
atau teori tentang makna segitiga. Elemen utamanya adalah karakter, objek,
dan interpreter. Tanda adalah suatu benda fisik yang dapat dideteksi oleh
panca indera, pikiran, dan emosi manusia, serta memiliki fungsi untuk
menyatakan sesuatu yang lain sebagai tanda. Bentuk hurufnya berupa kata.
Karakter disebut juga ekspresi.
Objek, adalah konteks sosial yang menjadi referensi dari tanda atau
sesuatu yang dirujuk tanda , hal ini bisa berupa sebuah materi yang
tertangkap oleh panca indera. Sedangkan interpretant adalah konsep
pemikiran orang yang menggunakan tanda dan menurunkannya ke suatu
makna tertentu dalam benak seseorang tentang objek yang dirujuk sebuah
tanda. Dengan kata lain bahwa interpretant merupakan X=Y, yang mana
suatu hasil pemaknaan dari produksi tanda yang ada dalam benak seseorang
dan sudah dicerna dalam bentuk makna.
Dalam perangkat semiotik Pierce membagi sebuah tanda (sign) pada
tiga perangkat, yaitu:
a. icons adalah tanda yang mewakili sumber acuan melalui
sebuah bentuk replikasi, simulasi, dan imitasi atau persamaan. Sebuah
tanda dirancang untuk mempresentasikan sumber acuan melalui
simulasi atau persamaan.
b. Indeexes (indeks) adalah sebuah tanda yang mewakili sumber acuan
dengan cara menunjuk padanya. Adapun indeks terbagi menjadi 3
bagian, yaitu: indeks ruang,indeks temporal, dan indeks persona.
1. Indeks ruang mengacu pada suatu lokasi atau ruang suatu benda,
makhluk dan peristiwa dalam hubungannya dengan pengguna
tanda, contoh: adanya asap berarti adanya api.
2. Indeks temporal, indeks ini saling menghubungkan benda-benda
dari segi waktu. Grafik waktu dengan keterangan sebelum dan
sesudah merupakan contoh dari indeks temporal.
3. Indeks persona, indeks ini saling menghubungkan pihak-pihak
yang mengambil bagian dalam situasi. Kata ganti orang adalah
sebuah contoh dari indeks persona.
c. Symbol (simbol) merupakan tanda yang mewakili hal yang paling
besar dan diakui bersama, seperti contoh logo perusahaan yang mana
dalam setiap lekuk maupun warna logo tersebut terdapat makna
tersendiri.

d. Penerjemahan Arab-Indonesia
1. Perbedaan Bahasa Arab dengan Bahasa Indonesia.
Bahasa adalah alat untuk beriteraksi atau berkomunikasi
berupa lambang atau bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia
untuk menyampaikan pikiran, gagasan, konsep dan perasaan
seseorang. Bahasa diciptakan sebagai alat komunikasi universal yang
diharapkan dapat dimengerti oleh setiap manusia untuk melakukan
suatu interaksi social dengan manusia lainnya. Bahasa Arab memiliki
lebih banyak penutur dari pada bahasa-bahasa lainnya dalam rumput
bahasa Semit. Ia dituturkan oleh lebih dari 280 juta orang sebagai
bahasa pertama, yang mana sebagian besar tinggal di Timur Tengah
dan Afrika Utara. Jadi, peneliti dapat mengambil kesimpulan bahwa
bahasa Arab adalah tuturkata yang digunakan oleh bangsa di Jazirah.
Adapun bahasa Arab mempunyai ciri-ciri kekhususan yang
tidak terdapat pada bahasa lainnya. Berikut ini adalah keistimewaan
yang dimiliki bahasa Arab seperti:
Kata Isytiqaq adalah pengambilan sighot (bentuk kata) dari
sighot yang lain, karena ada kesamaan baik dari segi bentuk, makna,
maupun strukturnya. Dengan beberapatambahan tertentu yang telah
ditetapkan.
Sedangkan bahasa Indonesia adalah bahasa yang hanya
digunakan oleh masyarakat di Negara Indonesia dan sebagai bahasa
persatuan antar sesama baik budaya maupun suku bangsa yang ada di
bagian Negara Indonesia. Kaidah bahasa Indonesia dengan Arab
memang sangat berbeda. Begitupun dengan perbedaan fonem «a
dibaca »ain dalam huruf Arab dan diserap kedalam bahasa Indonesia
menjadi a.

2. Semantik Arab- Indonesia


Semantik merupakan salah satu bagian dari tiga tataran
bahasa yang meliputi fonologi, tata bahasa , dan semantik. Semantik
diartikan sebagai ilmu bahasa yang mempelajari makna. Jadi, ilm al-
dilalah menurut bahasa adalah ilmu pengetahuan tentang
makna. Secara terminologis, ilm al-dilalah sebagai salah satu cabang
linguistik yang telah berdiri sendiri adalah ilmu yang mempelajari
tentang makna suatu bahasa, baik pada tataran mufradat maupun pada
tataran tarakib.

3. Sastra Musik Arab


Susunan nada dalam musik Islam disebut maqam . Dalam
musik Arab, maqam hanya memanfaatkan nada-nada yang dipilih
dari keseluruhan nada yang ada. Dalam hal ini, maqam menyerupai
tangga nada musik Barat, tetapi, maqam lebih mampu memberikan
pengaruh pada musik yang dihasilkan. Sastra musik Arab diartikan
sebagai lagu-Iagu nasyid dan pop yang liriknya diambil dari puisi-
puisi yang disusun oleh para penyair Arab. Di antara penyair yang
menulis lirik lagu Arab adalah Achmad Syauqy, Sayyid
Quthub, Syaykh Thaha, al-Fashny, Syaykh Muchammad al-
Fayyamy, dan Syaykh Nasrud-Din Tubbar. Artinya, kata-kata yang
indah, sebagai unsur bahasa kehidupan berbahasa dan bersastra
masyarakat Arab. Mendengarkan musik adalah sam bentuk
pengalaman yang indah dan menyenangkan. Musik Arab adalah
bagian dari tradisi klasik musik besar dunia.

4. Lirik Lagu Arab


Lagu merupakan jenis musik yang memiliki unsur non-musikal yang
berfungsi sangat penting dalam memberikan kesan tertentu bagi
musiknya, yaitu lirik lagu. Syair atau lirik lagu yang berupa bahasa
memberikan dimensi baru dalam lagu itu sendiri (Suharto, 2006:2).
Sebagaimana diketahui bahwa lirik lagu dapat menciptakan rasa
tertentu seperti senang, sedih, semangat, bagi para
pendengarnya. Selain itu, lirik juga dapat menggambarkan suasana
serta makna yang terkandung dari lagu tersebut. Karena di samping
komposisinya yang panjang, juga strukturnya dibangun secara
bertahap, baris demi baris, frase demi frase, dan terkadang kata demi
kata. Untuk memahaminya mesti diperhatikan nuansa yang
meliputinya. Sebagaimana dinyatakan oleh Jihad Racy dan Salwa as-
Shawan bahwa mendengarkan lagu Arab mesti melibatkan diri secara
aktif dalam seluruh perjalanan kesejarahannya.
Gambaran ideal nasyid adalah lagu serius, kontemplatif, dan
anggun. Genre nasyid berpijak kokoh pada konsep musik otenriknya
dan berusaha menghidupkan kembali lagu-Iagu rakyat serta konsep
bermusik dengan basis tilawatil-Qur'an dan tradisi lama. Di antara
bentuk-bentuk yang telah berkembang secara musikal ialah lagu-lagu
dan tarian- tarian komunal yang mampu meningkatkan kehangatan
perayaan-perayaan keluarga dan mengiringi perjalanan haji ke Tanah
Suci maupun penyambutan kepulangannya. Lagu-lagu
tersebutdinyanyikan di pemukiman para musafir oleh para musisi
penyair, baik laki- laki maupun perempuan, dalam kelompoknya
masing-masing.
Lagu-lagu tersebut menggunakan bentuk-bentuk yang saling
merespon, atau bersahut-sahutan, terkait dengan fungsi sosialnya. Jika
dibandingkan dengan teksnya yang seringkali
ditambahkan, penambahan melodi atau lagu baru sangat terbatas.

5. Penerjemahan Sastra
Pada dasarnya kegiatan penerjemahan menjadi salah satu upaya
dalam rangka memperkenalkan hasil karya suatu negara ke negara
luar. Sehingga istilah «jembatan antar bangsa‟ menjadi salah satu
istilah yang dikenal dalam hal penerjmahan. Pada tahap
reseptif, berlangsung telaah teks bahasa sumber secara
mendalam, yang melibatkan analisis ‫ مبنى‬struktur dan ‫ معنى‬makna
setiap kata atau konstituen dalam suatu kalimat. Pada tahap akhir
ini, penerjemah berupaya merekonstruksi pemikiran tersebut ke dalam
bahasa target secara akurat, jelas dan wajar.
Fase pertama merujuk pada usaha untuk menangkap ide atau
pikiran dalam bahasa asal. Kemudian, fase ini diikuti dengan usaha
berikutnya, yakni mencari padanan dalam bahasa sasaran. Dalam hal
menerjemahkan, tentu ada teks yang menjadi acuan untuk
diterjemahkan. Teks sendiri muncul begitu saja, melainkan melewati
ruang dan waktu tertentu dalam suatu masa. Oleh karena itu, perbedaan
antara sistem dan struktur antara Bsu dan Bsa menjadi kendala utama
dalam penerjemahan. Kendala yang dihadapi menjadi semakin besar
jika Bsu dan Bsa merupakan dua bahasa yang tidak serumpun. Nida
dan Taber menyatakan bahwa penerjemahan merupakan suatu kegiatan
untuk mencari padanan yang terdekat dan wajar dalam Bsa. Padanan
harus memiliki makna yang terdekat dengan makna Bsu, khususnya
dalam konteks bahasa dan budaya Bsu.

E. Metodologi Penelitian
1. Jenis Penelitian
Metode yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah
deskriptif-kualitatif. Yaitu dengan melakukan pengamatan melalui
lensa-lensa yang lebar, mencari pola-pola antar hubungan dengan
berbagai konsep-konsep yang sebelumnya belum pernah
ditentukan. Penelitian ini lebih menekankan pada suatu makna
yang terkandung dalam objek penelitian, dan menganalisis data
harus menggunakan analisi yang reflektif dari berbagai dokumen
yang ditemukan selama di lapangan.
2. Sumber Data
Sumber data primer yang diambil oleh peneliti adalah lirik lagu
Arab Kun Anta yang dipopulerkan oleh Humood Alkhuder, yang
akhir- akhir ini banyak digemari oleh seluruh kalangan masyarakat,
akan tetapi sedikit yang ingin mengetahui akan makna yang tersirat
pada lagu tersebut. Tetapi setelah diteliti ada beberapa lirik lagu
yang mengandung unsur semiotik dari segi makna, simbol, indeks,
ikon dan lain sebagainya. Dalam penelitian ini peneliti juga
merujuk pada sumber-sumber sekunder berupa buku- buku
penerjemahan, kamus bahasa Arab, Ensklopedia, dan lain-lain.
3. Teknik Pengumpulan Data
Dalam pengumpulan data tersebut, peneliti mengambil berupa teks
lirik lagu Arab pada chanel resmi Humood Alkhader yang
dipublikasikan melalui Media Youtobe, selain itu juga merujuk
pada sumber-sumber sekunder berupa buku-buku penerjemahan,
kamus bahasa Arab dan Indonesia, dan lain-lain.
4. Teknik Analisis Data
Menganalisis objek penelitian pada terjemahan lirik lagu Arab Kun
Anta dengan cara menganalisis dari sudut pandang semiotik
dengan unit dasar dari sebuah tanda, maupun lambang-lambang
yang ada.
5. Sistematika Penulisan
Penelitian ini terdiri dari 5 Bab, yaitu:
Bab I pendahuluan yang meliputi, latar belakang masalah,
pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat
penelitian, tinjauan pustaka, metode penelitian, dan sistematika
penelitian.
Bab II Kerangka Teori: Bab ini berisikan teori-teori yaitu di
antaranya: semiotik, sastra musik Arab, lirik lagu Arab, dan
penerjemahan sastra.
Bab III berisi biografi Humood
Alkhuder dan lagu Kun Anta.Bab IV
berisi analisis data dan temuan
penelitian.
Bab V penutup yang berisi kesimpulan dan saran dari hasil
penelitian.
F. DAFTAR PUSTAKA
Chaer, Abdul. Tata Bahasa Praktis Bahasa Indonesia, Jakarta: Rineka Cipta.
Dudi Sabil Iskandar & Rini Lestari, Mitos Dalam Jurnalisme. Yogyakarta:
Andi, 2016.
Hasyim Muhammad, “Persepektif Semiotika Atas Aspek Budaya Dalam
Penerjemahan Teks Kuliner Prancis,” Prosiding Seminar Tahunan
Linguistik UPI, Juni 2015.
Irawan, Andre. “Musik di Dunia Islam Sebuah Penelusuran Historikal
Musikologis,” Jurnal Tsaqafa, Vol. 1, No. 1, Juni 2012.
Laksono, Puji. “Analisis Metode Penerjemahan dalam Menerjemahkan Novel
Revolusi di Nusa Damai ke Revolt in Paradise,” Jurnal PPKM UNSIQ
I 2014.
Machali, Rochayan. Pedoman Bagi Penerjemah. Bandung:Mizan Pustaka,
2009.
Manshur, Fadlil Munawwar. “Kasidah Burdah di antara Sastra Musik Arab,”
Jurnal Tajdid, Vol.14. No. 1, Maret 2007.
Muizzuddin, Moch. “Perkembangan Sastra Arab Kontemporer,” Jurnal al-
Ittijah, Vol. 01, No.02, Juli-Desember 2009.
Rokhman, Muh. Arif. Penerjemahan Teks Inggris Yogyakarta: Pyramid
Publisher, 2006.
Sugiyono, Metode Penelitian Kombinasi. Bandung: ALFABETA, 2015.
Suharto. “Permasalahan Musikal dan Lingual dalam Penerjemahan Lirik Lagu,”
Harmonia Jurnal Pengetahuan dan Pemikiran Seni, Vol. VII, No. 2,
(Mei-Agustus 2006)
Syamsyuri. Analisis Bahasa Memahami Bahasa Secara Ilmiah. Jakarta:
Erlangga, 1987.
Widodo, Muhammad. Diunggah pada Minggu 19 Juli 2015, 17.03,
http://muhwid.blogspot.co.id/2015/07/kun-anta-lagu-yang-stuck-in-
my-head.html
Widyamartaya, A. Seni Menerjemahkan. Bandung: Kanisius, 1989.

Anda mungkin juga menyukai