Anda di halaman 1dari 4

Nama : Azza Tria Maharani

Kelas : 1A

A. Komunikasi pada Bayi dan Anak

1. Aspek Penting Komunikasi pada Anak


Aspek penting dalam komunikasi supaya anak bisa paham komunikasi sebagai
berikut.
a. Orang dewasa harus menggunakan bentuk bahasa yang bermakna bagi anak yang
diajak berbicara. Maksudnya sebagai berikut.
1) Menggunakan isyarat seperti menunjuk objek secara jelas jika objek tersebut
ingin dilihat anak.
2) Memilih kata-kata secara tepat dan struktur bahasa yang mudah dipahami
anak.
b. Anak berusaha agar komunikasinya juga dipahami orang lain. Maksudnya sebagai
berikut.
1) Anak menggunakan isyarat-isyarat tertentu untuk menyampaikan keinginan
atau mengungkapkan perasaannya agar orang dewasa paham dengan apa yang
dia inginkan.
2) Semakin bertambah besar anak, komunikasi dengan isyarat semakin kurang
diperlukan karena pemahaman komunikasi anak sudah lebih baik.

2. Bentuk-bentuk Komunikasi pada Bayi dan Anak


Bentuk komunikasi prabicara ada empat, yaitu tangisan, celoteh, isyarat, dan
ekspresi emosional.
a. Tangisan
Pada awal kehidupan pascalahir, menangis merupakan salah satu cara pertama
yang dapat dilakukan bayi untuk berkomunikasi dengan dunia luar. Melalui tangisan, dia
memberi tahu kebutuhannya, seperti lapar, dingin, panas, lelah, dan kebutuhan untuk
diperhatikan. Bayi hanya akan menangis apabila ia merasa sakit atau tertekan.

b. Ocehan dan celoteh

1
Ocehan ini terjadi pada bulan awal kehidupan bayi, seperti merengek, menjerit,
menguap, bersin, menangis, dan mengeluh.
B. Komunikasipada Lansia
 PendekatanKomunikasi Terapeutik pada Lansia
keterampilan komunikasi yang penting dilakukan perawat pada saat komunikasi
dengan lansia sebagai berikut.
a. Perawat membuka wawancara dengan memperkenalkan diri serta menjelaskan
tujuan dan lama wawancara.
b. Berikan waktu yang cukup kepada pasien untuk menjawab, berkaitan dengan
pemunduran kemampuan untuk merespons verbal.
c. Gunakan kata-kata yang tidak asing bagi klien sesuai dengan latar belakang
sosiokulturalnya.
d. Gunakan pertanyaan yang pendek dan jelas karena pasien lansia kesulitan dalam
berpikir abstrak.
e. Perawat dapat memperlihatkan dukungan dan perhatian dengan memberikan
respons nonverbal, seperti kontak mata secara langsung, duduk, dan menyentuh
pasien.
C. Komunikasi Terapeutik pada Klien di IGD
1. Tujuan Komunikasi di IGD
a. Mendorong dan menganjurkan kerjasama antar perawat dan klien
melaluihubungan perawat dan klien.
b. Menciptakan kepercayaan antara perawat dengan klien yang mengalami kondisi
kritis atau gawat darurat dalam melakukan tindakan, sehingga klien cepat
tertolong dan tidak terjadi hal yang fatal.
c. Untuk mempermudah dan mempercepat penyampaian dan penerimaan informasi
dalam rnenanggulangi penderita gawat darurat.

2. Tehnik Komunikasi Therapiutik yang digunakan di IGD


a. Mendengarkan
Perawat harus berusaha untuk mendengarkan informasi yang disampaikan oleh
klien dengan penuh empati dan perhatian.
b. Menunjukkan permintaan
2
Menerima bukan berarti menyetujui, melainkan bersedia untuk mendengarkan
orang lain tanpa menunjukkan sikap ragu atau penolakan.

c. Mengulangi Pernyataan Klien


Mengulang pokok pikiran klien menunjukkan indikasi bahwa perawat mengikuti
pembicaraan klien

d. Klarifikasi
Klarifikasi diperlukan untuk memperoleh kejelasan dan kesamaan ide, perasaan,
dan persepsi

e. Menyampaikan hasil pengamatan


Perawat perlu menyampaikan hasil pengamatan terhadap klien untuk mengetahui
bahwa pesan dapat tersampaikan dengan baik.

D. Komunikasi Terapeutik Pada Klien di ICU

1. Komunikasi Dengan Pasien Tidak Sadar


Komunikasi dengan pasien tidak sadar merupakan suatu komunikasi dengan
menggunakan teknik komunikasi khusus/teurapetik .
2. Fungsi Komunikasi Dengan Pasien Tidak Sadar
a. Mengendalikan perilaku
b. Perkembangan Motivasi
c. Pengungkapan Emosional
d. Informasi

3. Cara Berkomunikasi Dengan Pasien Tak Sadar


Adapun teknik yang dapat terapkan, meliputi:
a. Menjelaskan
b. Memfokuskan
c. Memberikan informasi
d. Mempertahankan ketenangan

3
Referensi
http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdnk/wpcontent/uploads/2017/08/komunikasi-dalam-
keperawatan-konprehensif.pdf
Komunikasi-terapeutik-yang-digunakan-pada-klien-igd.pdf
Makalah-komunikasi-terapeutik-pada-klien-di-icu-dicx.pdf

Anda mungkin juga menyukai