Kelas : 1A
1
Ocehan ini terjadi pada bulan awal kehidupan bayi, seperti merengek, menjerit,
menguap, bersin, menangis, dan mengeluh.
B. Komunikasipada Lansia
PendekatanKomunikasi Terapeutik pada Lansia
keterampilan komunikasi yang penting dilakukan perawat pada saat komunikasi
dengan lansia sebagai berikut.
a. Perawat membuka wawancara dengan memperkenalkan diri serta menjelaskan
tujuan dan lama wawancara.
b. Berikan waktu yang cukup kepada pasien untuk menjawab, berkaitan dengan
pemunduran kemampuan untuk merespons verbal.
c. Gunakan kata-kata yang tidak asing bagi klien sesuai dengan latar belakang
sosiokulturalnya.
d. Gunakan pertanyaan yang pendek dan jelas karena pasien lansia kesulitan dalam
berpikir abstrak.
e. Perawat dapat memperlihatkan dukungan dan perhatian dengan memberikan
respons nonverbal, seperti kontak mata secara langsung, duduk, dan menyentuh
pasien.
C. Komunikasi Terapeutik pada Klien di IGD
1. Tujuan Komunikasi di IGD
a. Mendorong dan menganjurkan kerjasama antar perawat dan klien
melaluihubungan perawat dan klien.
b. Menciptakan kepercayaan antara perawat dengan klien yang mengalami kondisi
kritis atau gawat darurat dalam melakukan tindakan, sehingga klien cepat
tertolong dan tidak terjadi hal yang fatal.
c. Untuk mempermudah dan mempercepat penyampaian dan penerimaan informasi
dalam rnenanggulangi penderita gawat darurat.
d. Klarifikasi
Klarifikasi diperlukan untuk memperoleh kejelasan dan kesamaan ide, perasaan,
dan persepsi
3
Referensi
http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdnk/wpcontent/uploads/2017/08/komunikasi-dalam-
keperawatan-konprehensif.pdf
Komunikasi-terapeutik-yang-digunakan-pada-klien-igd.pdf
Makalah-komunikasi-terapeutik-pada-klien-di-icu-dicx.pdf