Anda di halaman 1dari 5

KEBIJAKAN

PELAYANAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA ( K3 )


RUMAH SAKIT ROYAL SURABAYA

Royal Care, Personal Touch

Jl Rungkut Industri I/1, Surabaya Emergency Call (+6231) 8484111 Call Center (+6231) 8476111
Email : info@rsroyalsurabaya.com www.rsroyalsurabaya

1
KEBIJAKAN
PELAYANAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA ( K3 )
RUMAH SAKIT ROYAL SURABAYA

A. KEBIJAKAN UMUM
1. Pelayanan Rumah Sakit Royal Surabaya harus mematuhi undang-undang dan
peraturan yang berlaku dan memberikan respon terhadap setiap laporan dari lembaga
pengawasan dan regulator

2. Pelayanan rumah sakit di seluruh unit pelayanan harus selalu dilandasi dengan cinta
kasih, tidak membedakan suku, ras, agama, golongan, dan memperhatikan mereka
yang lemah dan kurang mendapat perhatian (option for the poor).

3. Pelayanan rumah sakit di seluruh unit pelayanan harus selalu berorientasi pada mutu
layanan, keselamatan pasien, dan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) bagi pasien,
keluarga dan masyarakat serta karyawan sesuai dengan Visi, Misi, Falsafah dan
Tujuan Rumah Sakit Royal Surabaya.

4. Pelayanan rumah sakit di seluruh unit pelayanan harus selalu berfokus pada pasien
(patient centeredness) dengan melaksanakan akses ke pelayanan dan kontinuitas
pelayanan, memenuhi hak pasien dan keluarga, asesmen pasien, pemberian pelayanan
pasien, serta memberikan edukasi kepada pasien, keluarga dan masyarakat.

5. Pelayanan rumah sakit dilaksanakan selama 24 jam setiap hari, kecuali beberapa unit
pelayanan tertentu.

6. Setiap unit pelayanan harus menjalankan upaya peningkatan mutu melalui kegiatan
Plan-Do-Check-Action (PDCA).

7. Setiap unit pelayanan harus menjalankan kewaspadaan universal melalui kegiatan


pencegahan dan pengendalian infeksi yang menjangkau setiap pelayanan di rumah
sakit dan melibatkan berbagai individu.

8. Rumah sakit memberikan pelayanan terlebih dahulu tanpa memungut uang muka.

9. Rumah sakit bisa memberikan keringanan biaya untuk pasien yang kurang mampu.

2
10. Setiap pimpinan unit pelayanan harus mampu memberikan arahan, mengendalikan,
mengelola, dan memimpin unit pelayanan masing-masing untuk mencapai visi-misi
unit pelayanan maupun visi-misi rumah sakit.

11. Dalam melaksanakan tugasnya setiap petugas rumah sakit wajib mematuhi ketentuan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dengan melakukan upaya untuk mengurangi
dan mengendalikan bahaya, resiko, mencegah kecelakaan dan cedera, dan memelihara
kondisi lingkungan dan keamanan, termasuk dalam penggunaan alat pelindung diri
(APD).

12. Semua individu yang terlibat dalam pelayanan rumah sakit wajib melakukan 6 (enam)
sasaran Keselamatan Pasien.

13. Peralatan di unit pelayanan harus selalu dilakukan pemeliharaan dan kalibrasi secara
teratur sesuai ketentuan yang berlaku dan selalu dalam kondisi siap pakai.

14. Penyediaan tenaga harus mengacu pada pola ketenagaan rumah sakit.

15. Semua petugas rumah sakit wajib memiliki ijin/ lisensi/ sertifikasi sesuai dengan
profesi dan ketentuan yang berlaku.

16. Setiap petugas rumah sakit harus bekerja sesuai standar profesi, standar kompetensi,
standar prosedur operasional, etika profesi, kode etik rumah sakit dan semua peraturan
rumah sakit yang berlaku.

17. Setiap unit pelayanan harus mampu mengelola data yang dapat dijadikan sebagai
sumber informasi dan pengambilan keputusan bagi kepentingan manajemen dan
pelayanan kepada masyarakat.

18. Setiap unit pelayanan harus berupaya memperoleh, mengolah dan menggunakan
informasi secara terintegrasi yang dikomunikasikan secara benar untuk meningkatkan
kesehatan pasien serta kinerja rumah sakit baik secara keseluruhan maupun individu.

19. Koordinasi dan evaluasi pelayanan disetiap unit pelayanan wajib dilaksanakan melalui
rapat rutin minimal 1 kali dalam satu bulan.

20. Semua unit pelayanan wajib membuat laporan harian, bulanan, semester dan tahunan
kepada manajemen rumah sakit.

3
21. Rumah sakit menjalankan program keselamatan pasien melalui 7 (tujuh) standar
keselamatan pasien, dan 7 (tujuh) langkah menuju keselamatan pasien rumah sakit.

22. Rumah Sakit Panti Rahayu bukan rumah sakit yang ditunjuk untuk melaksanakan
PONEK. Rumah Sakit Royal Surabaya saat ini sedang mempersiapkan untuk
melengkapi SDM dan fasilitas PONEK.
Terkait PONEK Rumah Sakit Royal Surabaya mengupayakan pelayanan meliputi:
penanganan awal kasus kegawatan/ emergency ibu dan bayi dan pelayanan rujukan
kerumah sakit lain yang mampu memberikan pelayanan lebih lanjut.

23. Rumah Sakit Royal Surabaya bukan rumah sakit yang ditunjuk untuk melakukan
pelayanan pasien dengan HIV/AIDS, sehingga pelayanan yang diselenggarakan
Rumah Sakit Royal Surabaya meliputi; pelayanan Voluntary Conceling and Testing
(VCT), pelayanan rujukan HIV ke rumah sakit lain yang ditunjuk melayanai
HIV/AIDS, dan penerapan Universal Precaution terhadap pasien

24. Rumah sakit melakukan penanggulangan Tuberkulosa ( TB ) sesuia dengan pedoman


stategi DOTS.

25. Jika pelayanan yang dibutuhkan pasien tidak bersedia di rumah sakit, maka pasien
harus dirujuk ke rumah sakit lain yang bisa melayani setelah mendapat persetujuan
pasien / keluarga.

26. Rumah sakit menghargai dan memenuhi hak pasien yang dilayani.

27. Seluruh karyawan rumah sakit berkewajiban menjaga dan melindungi rahasia medis
pasien yang dilayani.

28. Rumah sakit melakukan pengumpulan, validasi dan analisis data baik internal ataupun
eksternal untuk pengembangan pelayanan rumah sakit.

B. KEBIJAKAN KHUSUS
1. Pimpinan rumah sakit wajib menyediakan persyaratan dan kelengkapan K3 di lingkungan
rumah sakit. Paparan yang dimaksud adalah :
a. Area berbahaya
b. Petunjuk jalur evakuasi dan titik kumpul (assembly point)
c. Kode bahaya emergency
4
d. Penanggulangan bencana
e. Alat Pelindung Diri (APD)

2. Komite atau Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja mengawasi pelaksanaan
ketentuan K3 di lingkungan kerja.

3. Karyawan dan pengunjung wajib mematuhi ketentuan K3 di Rumah Sakit

4. Merencanakan kebutuhan logistik, membuat program kerja dan melaksanakan drill


penanggulangan bencana di rumah sakit.

5. Merencanakan fasilitas kedaruratan (utility) khususnya persediaan air bersih, kebutuhan


energy listrik dan oksigen untuk pasien

6. Menjalin kerjasama dengan instansi terkait pemenuhan kebutuhan emergency khususnya


point (5).

7. Mengendalikan limbah B3 di rumah sakit


Kebijakan Pelayanan ini mulai berlaku sejak ditetapkan, dan akan ditijau kembali sesuai
kebutuhan dan pedoman pelayan di Rumah Sakit Royal Surabaya..

Direktur RS Royal Surabaya

drg. Henny Poeri Margastuti, MARS

Anda mungkin juga menyukai