A. Tujuan
1. Mendeskripsikan ciri-ciri morfologi Tumbuhan Berbiji (Spermatophyta).
2. Menyebutkan klasifikasi tumbuhan Tumbuhan Berbiji (Spermatophyta).
B. Alat dan Bahan
a) Alat tulis
b) Kertas folio bergaris
c) Tumbuhan Angiospermae dan Gymnospermae sekitar lingkungan sekolah
dan rumah
C. Prosedur Kerja
1. Amatilah struktur morfologi tumbuhan Angiospermae dan Gymnospermae
yang telah disebutkan diatas. (akar, batang, daun, dan alat reproduksi)
2. Diskusikan dengan teman kelompok kalian, pengelompokan tumbuhan
yang kalian dapatkan termasuk divisi coniferophyta, gnetophyta,
ginkophyta, cycadophyta (Angiospermae) atau termasuk kelas
monocotyledone dan dicotyledone (Gymnospermae)
3. Carilah literatur-literatur yang mendukung hasil kegiatan Anda dengan
menggunakan buku paket atau internet dan lengkapi hasil pengamatan
sesuai dengan literatur!
Rubrik Penilaian Kegiatan Pengamatan
Penilaian
No Elemen yang dinilai
Skor Pendidik
Maksimal
1. Pengamatan yang dilakukan dengan aman menggunakan 10
seluruh indera yang sesuai
Kunci Jawaban
1. D 6. C
2. B 7. B
3. B 8. A
4. B 9. D
5. A 10. A
Soal Uraian
1. Sebutkan ciri-ciri tumbuhan biji terbuka (Gymnospermae) secara umum!
2. Sebutkan klasifikasi tumbuhan biji terbuka (Gymnospermae) dan ciri-cirinya!
3. Sebutkan ciri-ciri tumbuhan biji tertutup (Angiospermae) secara umum!
4. Sebutkan klasifikasi tumbuhan biji tertutup (Angiospermae) dan ciri-cirinya!
Rubrik Penilaian Soal Uraian
No. Jawaban Skor
1. Ciri-ciri Tumbuhan Gymnospermae: 10
• Gymnospermae merupakan tumbuhan yang memiliki jaringan pembuluh,
yaitu xilem dan floem.
• Umumnya perakaran Gymnospermae ialah perakaran tunggal.
• Tumbuhan ini mempunyai batang yang tegak menjulang, untuk jenis-
jenis tertentu mempunyai batang yang mendatar (Juniperus horizontalis)
atau batangnya menjadi umbi di dalam tanah (Zamia), perawakan berupa
pohon atau perdu tidak ada yang berupa herba.
• Kelompok tumbuhan ini mempunyai saluran damar atau saluran getah,
contohnya pada Pinus merkusii.
• Gymnospermae merupakan tumbuhan heterospora dengan membentuk
mikrospora dan megaspora. Spora dibentuk pada runjung/ strobilus.
Strobilus yang berbentuk kerucut disebut konus, seperti pada Pinus.
2. 1. Cycadales 20
Memiliki bentuk seperti palem, tidak atau sedikit sekali bercabang, pada
waktu muda daunnya menggulung seperti pada tumbuhan paku,
berkembang biak dengan runjung jantan dan betina, bersifat dioceus,
penyerbukannya dibantu oleh angina, heterospor. Contohnya Cycas
rumpii
2. Coniferales
Perawakan pohon, Daunnya berbentuk jarum tapi ada juga yang
berbentuk sisik, Berkembangbiak dengan runjung jantan dan betina
(untuk mencapai kematangan membutuhkan waktu 2-4 tahun), bersifat
monoceus tapi ada juga yang dioceus, penyerbukannya dibantu oleh
angina, heterospor. Contohnya Pinus mercusii
3. Ginkgoales
Perawakan pohon, bersifat doiceus, urat daun menggarpu,
berkembangbiak dengan menggunakan strobilus, penyerbukannya
dibantu oleh angin, heterospor. Contohnya Ginkgo biloba
4. Gnetales
Perawakan pohon, uran daun memata jala, daun terletak berhadapan
silang, heterospor, monoceus, penyerbukannya dibantu oleh angin.
Contohnya Gnetum gnemon
3. Ciri-ciri Tumbuhan Angiospermae: 10
• Anggota tumbuhan angiospermae memiliki perawakan berupa pohon,
perdu, semak, dan herba
• Hidupnya ada yang semusim, tahunan, sedangkan tumbuhan sukulen
hidup di daerah kering yang adaptasinya dengan mereduksi daunnya yaitu
kaktus.
• Dapat berkembangbiak secara vegetatif dan generatif. Perkembangbiakan
secara vegetatif alami dengan cara membentuk tunas, umbi lapis, umbi
batang, rimpang atau rizom. Perkembangbiakan secara vegetatif buatan
dengan stek, cangkok. Sedangkan untuk perkembangbiakan generatif
dengan cara membentuk bunga.
• Ciri utama yang membedakan dengan kelompok tumbuhan lain adalah
tumbuhan Angiospermae memiliki bunga dengan bakal biji yang terletak
di dalam bakal buah. Bunganya ada yang tunggal, ada yang
bergerombong, dan bagian-bagiannya sangat kompleks.
4. a. Ciri-ciri kelas Magnoliopsida (Dikotiledon) adalah: 20
• Adanya dua kotiledon atau dua daun lembaga atau kotil pada biji.
• Daun-daun memiliki pertulangan yang bervariasi, yakni menjari,
menyirip, melengkung.
• Batang memiliki kambium yang berguna dalam pertumbuhan sekunder
(pertumbuhan melebar) serta memiliki pembuluh xilem dan floem yang
tersusun dalam lingkaran.
• Umumnya jumlah bagian-bagian bunga merupakan kelipatan 4-5,
misalnya 5 daun kelopak (sepal), 5 daun mahkota (petal), 10 benang sari
(stamen), 5 daun bakal buah (karpel).
b. Ciri-ciri Liliopsida (Monokotiledon) yaitu:
• Memiliki kotiledon tunggal atau daun lembaga tunggal
• Batang bagian atas tidak bercabang atau bercabang sedikit
• Biasanya daunnya berpelepah. Daunnya berupa daun tunggal, kecuali
pada Palmae (kelapa, palem), tulang daun umumnya sejajar.
• Jaringan pembuluh (xilem dan floem) pada batang dan akar tersusun
tersebar, dan tidak berkambium.
• Pada umumnya bunga monokotil memiliki bagian-bagian dengan
kelipatan 3, misalnya 3 sepal, 6 petal, 6 stamen, 3 karpel.
• Pada umumnya bunga tidak beraturan bentuknya dan warnanya tidak
mencolok.