I. Standar Kompetensi
3. Memahami manfaat keanekaragaman hayati
II. Kompetensi Dasar
3.4 Mendiskripsikan ciri-ciri divisio dalam dunia tumbuhan dan peranannya
bagi kelangsungan hidup di bumi
III. Indikator
1. Mendeskripsikan ciri-ciri morfologi tumbuhan lumut (Bryophyta) secara
lengkap
2. Menjelaskan secara lengkap klasifikasi tumbuhan lumut (Bryophyta)
3. Menjelaskan secara logis daur hidup tumbuhan lumut (Bryophyta)
4. Menjelaskan peranan lumut (Bryophyta) bagi kehidupan secara logis
IV. Tujuan Pembelajaran
Setelah kegiatan pembelajaran, siswa mampu:
1. Mendeskripsikan ciri-ciri morfologi lumut (Bryophyta) secara lengkap setelah
melakukan pengamatan
2. Menjelaskan secara lengkap klasifikasi tumbuhan lumut (Bryophyta) setelah
melakukan diskusi kelompok
3. Menjelaskan secara logis daur hidup tumbuhan lumut (Bryophyta) setelah
melakukan puzzle daur hidup lumut
4. Menjelaskan peranan lumut (Bryophyta) bagi kehidupan secara logis setelah
melakukan diskusi kelas
V. Materi Pembelajaran
Ciri-ciri Tumbuhan Lumut (Bryophyta):
1. Habitat tumbuhan lumut adalah tempat lembab dan teduh
2. Tidak mempunyai akar dan daun sejati, tetapi memiliki rizoid yang
strukturnya menyerupai bulu-bulu akar.
3. Tumbuhan lumut terdiri dari sel-sel yang memiliki kloroplas. Kloroplas
mengandung pigmen klorofil untuk fotosintesis.
4. Tumbuhan lumut mengalami pergiliran generasi/ keturunan (metagenesis)
yaitu generasi gametofit yang haploid (n) dan generasi sporofit yang diploid
(2n) dan fase dominan tumbuhan lumut adalah fase gametofit.
5. Tumbuhan lumut berkembang biak dengan cara vegetatif (aseksual) dan
secara gametik (seksual). Perkembangbiakan secara vegetatif melalui
fragmentasi, pembentukan tunas (Gemma), cabang adventif (cabang khusus
atau tambahan yang apabila lepas akan menjadi tumbuhan lumut baru),
penyebaran spora. Secara gametik dengan cara peleburan sel gamet jantan
(spermatozoid) dan sel gamet betina (ovum).
6. Berdasarkan letak anteredium dan arkegonium, tumbuhan lumut ada yang
bersifat homotalus, dan heterotalus.
Klasifikasi Pada Lumut
1. Kelas Hepaticopsida (Lumut hati)
Ciri-ciri:
1. Tubuhnya berupa talus (tidak ada batang dan daun) berbentuk lembaran
(lobus) berwarna hijau, dan pipih dan hidup menempel di atas permukaan
tanah, pohon, tebing yang lembab dan basah.
2. Dibagian bawah terdapat rhizoid (akar semu) untuk menempel dan
menghisap zat-zat makanan
3. Reproduksi vegetatif dengan membentuk gemma atau tunas, sedangkan
secara seksual dengan peleburan gamet jantan dan betina.
4. Mengalami pergiliran keturunan (metagenesis) yaitu tumbuhan sporofit
yang menghasilkan spora dan tumbuhan gametofit yang menghasilkan
gamet. Generasi gametofit membentuk anteredium dan arkegonium,
sedangkan sporofit terbentuk pada bagian bawah cakram arkegoniofor.
Contoh spesies: Ricciocarpus dan Marchantia polymorpha
Gametofit Marchantia sp.
2. Kelas Anthocerotopsida (Lumut tanduk)
Ciri-ciri:
1. Tubuhnya berupa talus berwarna hijau gelap atau hijau kekuningan, pipih
dan terbagi atas daerah dorsal dan dan ventral yang pada bagian ventral
terdapat rhizoid yang berfungsi untuk menempel dan menghisap zat-zat
makanan
2. Hidup menempel diatas permukaan tanah, pohon, tebing yang lembab dan
basah
3. Reproduksi vegetatif dengan membentuk gemma atau tunas
4. Mengalami pergiliran keturunan (metagenesis) yaitu tumbuhan sporofit
yang menghasilkan spora dan tumbuhan gametofit yang menghasilkan
gamet. Generasi Gametofit terletak di talus membentuk anteredium dan
arkegonium, merupakan bentukan seperti piring dengan lapisan sel yang
tebal, sedangkan generasi sporofit berupa bentukan seperti batang dan pada
ujung atas berbentuk tanduk. Contoh lumut tanduk (Anthocerotopsida)
adalah Anthoceros
Anthoceros sp.
3. Kelas Bryopsida (Lumut daun)
Ciri-ciri:
1. Tumbuh di tanah, pohon, tebing, tembok yang lembab dan basah
2. Talus tersusun dari rhizoid, sumbu, dan filodia
3. Reproduksi vegetatif dengan membentuk gemma atau tunas
4. Mengalami pergiliran keturunan (metagenesis) yaitu tumbuhan sporofit
yang menghasilkan spora dan tumbuhan gametofit yang menghasilkan
gamet. Tumbuhan Lumut generasi gametofit berbentuk tumbuhan lumut
itu sendiri, sedangkan generasi sporofit berbentuk sporogonium (sporofit).
Contoh Bryopsida adalah Polytrichum, Sphagnum
Polytricum sp.
Daur Hidup Lumut
Spora (n) tumbuh menjadi protonema, kemudian protonema tumbuh
menjadi tumbuhan lumut (n kromosom). Tumbuhan Lumut membentuk
Arkegonium dan anteredium, Arkegonium menghasilkan ovum (sel telur) dan
anteridium menghasilkan sperma. Sperma (n) kemudian bertemu dengan ovum (n)
dan membuahi ovum (fertilisasi). Pembuahan menghasilkan zigot (2n). Zigot
membelah menjadi embrio yang kemudian tumbuh menjadi sporofit
(sporogonium) yang kromosomnya 2n. Sporofit menghasilkan sporangium dan
sporangium tersebut mengalami meiosis sehingga menjadi spora (n kromosom).
Pergiliran generasi gametofit dengan generasi sporofit ini disebut metagenesis.
Pada lumut, gametofit adalah generasi yang dominan dalam daur hidupnya.
Spora (n)
Protonema (n kromosom)
Arkegonium Anteridium
Ovum Sperma
Sporogonium (2n)
(Sporofit)
Sporangium (2n)
Spora (n)
Manfaat lumut antara lain:
1. Bersama linchen, lumut merupakan tumbuhan perintis.
2. Tumbuhan yang telah tua dan mati merupakan humus bagi tanaman yang akan
tumbuh selanjutnya
3. Bantalan lumut di atas tanah dapat menyerap air hujan, sehingga dapat
mencegah banjir, mencegah erosi dan mencegah kekeringan
4. Sphagnum digunakan untuk media penanaman anggrek
5. Marcanthia polymorpha dapat digunakan sebagai obat hepatitis
VI. Metode Pembelajaran
Pengamatan, diskusi, dan puzzle
VII. Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan ke 1 (Cirri-ciri dan Klasifikasi Tumbuhan Lumut)
A. Kegiatan Awal
1. Siswa diperlihatkan 2 buah batu yang berbeda, batu A ditumbuhi lumut dan
batu B tidak ditumbuhi lumut
2. Siswa ditanya, “apakah yang membedakan 2 batu tersebut?”
3. Siswa ditanya, “tumbuhan apakah yang menempel pada batu A?”
4. Siswa ditanya, “mengapa pada batu A ditumbuhi lumut sedangkan batu B
tidak?”
B. Kegiatan Inti
1. Siswa diberikan penjelasan terlebih dahulu tentang cirri-ciri umum
Tumbuhan Lumut (Bryophyta), serta klasifikasinya
2. Siswa terbagi dalam 7-8 kelompok
3. Masing-masing kelompok mencari bahan amatan tumbuhan lumut di sekitar
lingkungan sekolah. Jika di lingkungan sekitar sekolah tidak ditemukan bahan
amatan yang dimaksud, maka siswa langsung mengamati bahan amatan yang
sudah disediakan
4. Masing-masing kelompok mengamati cirri-ciri morfologi lumut yang
ditemukan di lingkungan sekitar sekolah dan memasukkannya pada Lembar
Kerja Siswa
5. Siswa melakukan diskusi kelas, 2 kelompok mempresentasikan lumut hati, 2
kelompok mempresentasikan lumut tanduk, dan 2 kelompok
mempresentasikan lumut sejati
6. Siswa mengambil kesimpulan dengan membuat mind map secara
berkelompok
C. Kegiatan Akhir
Di beberapa pohon pada saat musim kemarau, terdapat bercak putih di
batangnya yang merupakan lumut. Siswa menganalisis termasuk dalam jenis
apa lumut tersebut! Apakah termasuk tumbuhan lumut (Bryophyta)?
Analisislah dengan menulis di kertas, serta cantumkan sumber yang didapat!
Pertemuan ke 2 (Daur Hidup dan Peranannya Bagi Kehidupan)
A. Kegiatan Awal
1. Siswa ditanya, “dimanakah biasanya tumbuhan lumut ditemukan?”
2. Siswa ditanya, “bagaimanakah cara lumut dapat berkembangbiak?”
B. Kegiatan Inti
1. Siswa terbagi dalam 7-8 kelompok
2. Siswa diperlihatkan di papan kertas plano yang merupakan daur hidup dari
tumbuhan lumut, tetapi bagannya belum lengkap
3. Siswa diberi gulungan kertas dan melemparnya ke kelompok lain sampai
hitungan 10. Gulungan kertas yang tinggal di kelompok itu wajib mengisi
salah satu bagan yang kosong. Begitu seterusnya sampai bagannya lengkap
4. Salah satu siswa menjelaskan kepada temannya tentang bagan daur hidup
lumut
5. Salah satu siswa ditunjuk untuk menjelaskan salah satu peran lumut dalam
kehidupan
6. Siswa mengambil kesimpulan
C. Kegiatan Akhir
Siswa mencari artikel tentang peran lumut dalam kehidupan
VIII. Alat/Bahan/Sumber Pembelajaran
1. Alat tulis
2. Kertas plano
3. Kertas HVS
4. Lup
5. Jarum pentul
6. Lingkungan sekitar
7. Pratiwi, dkk. 2004. Buku Penuntun Biologi SMA kelas X. Jakarta :
Erlangga
8. Wardono, dkk. 2010. Kreasi Belajar Siswa Aktif Biologi Untuk SMA/MA
Kelas X Semester Genap. Klaten: Viva Pakarindo
IX. Penilaian
1. Teknik Penilaian
a. Tes tulis
b. Unjuk kerja
2. Bentuk Instrumen
a. Lembar Kerja Siswa (LKS)
b. Rubrik penilaian pengamatan dan kegiatan presentasi
c. Soal pilihan ganda dan uraian
Lembar Kerja Siswa
TUMBUHAN LUMUT (BRYOPHYTA)
Kelompok :
Anggota Kelompok : 1. 4.
2. 5.
3.
A. Tujuan
1. Menyebutkan ciri-ciri tumbuhan lumut
2. Menyebutkan klasifikasi tumbuhan lumut
B. Alat dan Bahan
Alat
Kertas HVS
Jarum pentul
Lup
Bahan
Lumut di daerah sekitar sekolah yang termasuk dalam Lumut daun
(Polytrichum sp.), lumut hati (Marchantia sp.), dan lumut tanduk (Anthoceros
sp.)
C. Prosedur Kerja
1. Siapkan bahan yang akan diamati di atas kertas HVS
2. Amatilah struktur morfologi Lumut daun (Polytrichum sp.), lumut hati
(Marchantia sp.), dan lumut tanduk (Anthoceros sp.)
3. Gunakan lup untuk mempermudah pengamatan dan jarum pentul untuk
memilah-milah bagian dari lumut.
4. Diskusikan dengan teman kelompokmu mengenai bagian-bagian dari
tumbuhan lumut mengenai habitat dan ciri-ciri morfologi tumbuhan lumut
5. Gunakan semua literatur yang kalian miliki untuk membantu kalian selama
berdiskusi!
6. Masukkan hasil pengamatan pada tabel berikut!
Tabel Hasil Pengamatan
No Kelas
Pembeda
. ….. ….. …..
1. Struktur
Tubuh dan
gambar serta
keterangan
gambar
Bentuk dan
warna tallus
2.
Rhizoid
3. (ada/tidak)
Cirri-ciri
4.
yang lain
Diskusi
1. Tumbuhan lumut dibagi dalam berapa kelas, sebutkan dan beri contoh masing-
masing kelas!
2. Sebutkan ciri- ciri tumbuhan lumut secara umum!
3. Sebutkan perbedaan ciri dari ketiga jenis lumut yang kalian amati dan
masukkan ke dalam tabel berikut!
No Nama Lumut
Pembeda
. ….. ….. …..
1.
2.
3.
Rubrik Penilaian Kegiatan Pengamatan
Penilaian
No Elemen yang dinilai
Skor Pendidik
Maksimal
1. Pengamatan yang dilakukan dengan aman menggunakan 10
seluruh indera yang sesuai
Protonema (n kromosom)
Arkegonium Anteridium
Ovum Sperma
Sporogonium (2n)
(Sporofit)
Sporangium (2n)
Spora (n)
4. Manfaat tumbuhan lumut: 10
1. Tumbuhan Lumut sebagai vegetasi perintis. Lumut dapat hidup di batu
atau karang, tumbuhan lumut dapat merubah struktur batu atau karang
menjadi lapisan tanah sehingga dapat digunakan tumbuhan lain untuh
tempat tumbuh.
2. Di hutan lumut dapat berperan dalam menyerap dan menahan air hujan
sehingga dapat menahan erosi pada lantai hutan, mengurangi bahaya
banjir dan mampu menyediakan air pada musim kemarau.
3. Sphagnum dapat diolah menjadi bahan pengganti kapas, bahan
pembalut, dan sumber bahan bakar
4. Marcanthia polymorpha dapat digunakan sebagai obat hepatitis