Anda di halaman 1dari 35

MODUL PEMBELAJARAN

BIOLOGI

KELAS X
JURUSAN ILMU PENGERAHUAN ALAM (IPA)

OLEH:
ILISYA P. INDRASARI, S.Si., M.PdI.

MAS DAARUL ULUUM PUI MAJALENGKA


SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 2020/2021
PETUNJUK SISWA

1. Pelajari dan pahami tujuan pembelajaran dengan baik untuk menentukan


target yang ingin dicapai setelah mempelajari modul
2. Baca dengan baik uraian materi yang ada di modul.
3. Catat hal-hal yang belum dipahami dan cari di sumber ajar lain atau di
internet.
4. Kerjakan lembar kerja siswa sesuai dengan prosedur/langkah-langkah
percobaan.
5. Setelah selesai mengerjakan LKS, cek jawabannya anda berdasarkan
pembahasan LKS.
6. Kerjakan soal latihan tanpa uraian materi dan unci jawaban.
7. Cek jawaban latihan soal berdasarkan kunci jawaban latihan soal dan ikuti
ketentuan yang ada di kunci jawaban.
8. Jika anda sudah memahami semua materi yang anda pelajari, lanjutkan ke
kegiatan belajar selanjutnya.
Kegiatan Belajar 11
KINGDOM PLANTAE

TUJUAN KEGIATAN PEMBELAJARAN


A. Kompetensi Dasar
3.8 Mengelompokkan tumbuhan ke dalam divisio berdasarkan ciri-ciri umum,
serta mengaitkan peranannya dalam kehidupan
4.8 Menyajikan laporan hasil pengamatan dan analisis fenetik dan filogenetik
tumbuhan serta peranannya dalam kehidupan
B. Indikator Pencapaian Kompetensi
3.8.1 Mengidentifikasi ciri-ciri umum plantae.
3.8.2 Membedakan tumbuhan lumut, paku dan biji berdasarkan ciri-cirinya.
3.8.3 Mengklasifikasi pada tumbuhan lumut, tumbuhan paku dan tumbuhan
biji.
3.8.4 Menjelaskan cara-cara perkembangbiakan tumbuhan lumut, paku dan
biji.
3.8.5 Membuat charta perkembangbiakan dan siklus hidup tumbuhan lumut,
tumbuhan paku dan tumbuhan biji.
3.8.6 Menemukan peranan berbagai jenis Plantae tertentu yang ada di
lingkungannya terhadap ekonomi dan lingkungan.
4.8.1 Menyajikan data contoh plantae Indonesia yang memiliki nilai ekonomi
tinggi untuk berbagai kebutuhan.
4.8.2 Membuat tabel hasil penggalian informasi pemanfaatan plantae .
C. Tujuan Pembelajaran
Setelah melakukan kegiatan menggali informasi, observasi, diskusi, dan tanya
jawab, diharapkan peserta didik mampu:
1. mengidentifikasi ciri-ciri umum Plantae secara mandiri dan penuh rasa
ingin tahu.
2. mengidentifikasi perbedaan antara tumbuhan lumut, paku dan biji
berdasarkan ciri-cirinya secara mandiri dan penuh rasa ingin tahu.
3. mengklasifikasikan tumbuh-tumbuhan yang termasuk tumbuhan lumut,
tumbuhan paku, dan tumbuhan biji yang ditemui dalam kehidupan
sehari-hari dengan teliti, jujur, dan bertangggung jawab, secara mandiri
dan penuh rasa ingin tahu.
4. menjelaskan cara-cara perkembangbiakan tumbuhan lumut, tumbuhan
paku, dan tumbuhan biji secara mandiri dan penuh rasa ingin tahu.
5. Membuat charta perkembangbiakan dan siklus hidup tumbuhan lumut,
tumbuhan paku dan tumbuhan biji secara mandiri dan penuh rasa
tanggung jawab.
6. Menemukan peranan berbagai jenis Plantae tertentu yang ada di
lingkungannya terhadap ekonomi dan lingkungan secara mandiri dan
penuh rasa tanggung jawab.
7. Menyajikan data contoh plantae Indonesia yang memiliki nilai ekonomi
tinggi untuk berbagai kebutuhan secara mandiri dan penuh rasa tanggung
jawab.
8. Membuat tabel hasil penggalian informasi pemanfaatan plantae dengan
teliti, jujur dan bertanggung jawab..

D. Alokasi Waktu
9 JP (9 x 45 menit)

E. Penguatan Pendidikan Karakter


Rasa ingin tahu, peduli lingkungan, mandiri, tanggung jawab
URAIAN MATERI

Setelah mempelajari materi Karakteristik Plantae, peserta didik mampu


mengidentifikasi ciri-ciri umum Plantae secara mandiri dan penuh rasa
tanggung jawab.

A. Karakteristik umum Plantae


Kingdom Plantae disebut juga Kerajaan Tumbuhan. Tumbuhan merupakan
organisme multiseluler eukariotik fotosintetik yang jaringan nya telah
berkembang dengan baik. tumbuhan dapat hidup di air dan di darat.
organisme dapat dikelompokkan ke dalam makhluk hidup jika memiliki
karakteristik sebagai berikut:
1. multiselluler atau bersel banyak
2. eukariotik atau memiliki membrane inti sel
3. memiliki sel-sel yang sudah tesspesialiasi menjadi jaringan dan organ.
4. memiliki klorofil (zat hijau daun)
5. dapat melakukan fotosintesis sehingga disebut organisme autotroph
(dapat menghasilkan makanan sendiri).
6. memiliki cadangan makanan berupa tepung (pati)
7. memiliki dinding sel yang pada umumnya mengandung selulosa
8. memiliki daur hidup berupa pergiliran keturunan atau metagenesis.
Klasisifikasi tumbuhan dibagi menjadi dua, yaitu:
1. tumbuhan tidak berpembuluh (non tracheophyta), yaitu Lumut
(Bryophyta)
2. tumbuhan berpembuluh (Bryophyta), yaitu Tumbuhan paku
(Pteridophyta) dan tumbuhan biji (Spermatophyta). berikut akan diuraikan
karakteristik masing-masing tumbuhan tersebut.
Setelah mempelajari materi Tumbuhan Lumut, peserta didik dapat
mengidentifikasi karakteristik tumbuhan lumut, mengklasifikasikan
tumbuhan yang termasuk tumbuhan lumut, menjelaskan cara
perkembangbiakan lumut, membuat charta atau bagan siklus hidup lumut,
dan mengidentifikasi peranan lumut dalam kehidupan.

B. Tumbuhan Lumut (Bryophyta)


Karakteristik Tumbuhan Lumut
Tumbuhan lumut atau Bryophyta, berasal dari bahasa Yunani, kata Bryon berarti
lumut dan Phyton berarti tumbuhan. tumbuhan lumut merupakan satu-satunya jenis
tumbuhan yang tak berpembuluh (non tracheophyta). tumbuhan Lumut memiliki
jumlah terbesar kedua setelah tumbuhan tinggi (tumbuhan biji). kelimpahan dan
keanekaragaman lumut sangat bergantung pada kondisi lingkungan terutama ketinggian
tempat yang akan mempengaruhi kelembaban (Nuroh bawaihaty, 2014). lumut
merupakan kelompok tumbuhan yang pada umumnya berukuran kecil yaitu ukuran
antara kurang dari 1 cm hingga 70 cm. Lumut yang berukuran besar diantaranya
beberapa jenis Polytrichum dan Sphagnum.
Tumbuhan lumut memiliki ciri-ciri:
a. Tumbuhan lumut merupakan peraliha dari tumbuhan berthallus (Thallophyta)
ke tumbuhan berkormus (cormophyta).
b. belum memiliki pembuluh angkur sylem dan floem, sehingga untuk transportasi
zat hara dan hasil fotosistensis melalui proses difusi.
c. belum memiliki akar, batang, dan daun sejati.
d. akar berupa rhizoid untuk melekat dan menghisap air.
e. mengalami pergiliran keturunan (metagenesis), reproduksi asesksual (fase
sporofit) dengan pembentukan spora haploid dan reproduksi seksual (fase
gametofit) dengan peleburan gamet jantan dan gamet betina.
f. fase gametofit (tumbuhan lumut) lebih dominan daripada fase sporofit (yaitu
terbentuknya sporogonium).
g. Memiliki habitat di daerah yang lembap.
h. thallus dilapisi oleh kutikula yang dapat mencegah dari kehilangan air dalam
jumlah banyak.
i. pada masa kekeringan, lumut akan mengalami dormansi (istirahat), tampak
seperti mati. ketika musim penghujan, lumut akan tumbuh kembali.

Klasifikasi Tumbuhan Lumut


Divisi tumbuhan lumut dibagi menjadi tiga kelas:
1. Kelas Bryopsida (Lumut daun/Musci)
2. Kelas Hepaticopsida (lumut hati)
3. Kelas Antheceropsida (lumut tanduk)
Berikut akan diuraikan karakteristik masing-masing kelas.
1. Kelas Bryopsida
Lumut daun merupakan
lumut yang paling banyak
dijumpai. disebut lumut daun
karena sudah memiliki organ
mirip daun walaupun
berukuran sangat kecil. Sumber: Sumber:
https://www.mountainmos https://www.researchgate.net/fi
contoh dari Lumut daun s.com/products/polytrichu gure/Polytrichum-commune-var-
m-juniperinum commune-Photo-by-David-
(lumut sejati) diantaranya Holyoak_fig39_304168392

adalah Polytrichum
juniperinum, Furaria, Pogonnatum cirratum dan Sphagnum.
Bagian-bagian Sporogonium: Sumber:

 Kaliptra
https://en.wikipedia.org/
: semacam pelindung kapsul atau tudung wiki/Polytrichum
sporangium yang berasal dari dinding arkegonium
 Seta : tangkai sporogonium
 Sporangium : berupa kotak spora, tempat pembentukan spora
 Operkulum : tutup kotak spora

2. Kelas Hepaticopsida
Kelas Hepaticopsida atau disebut juga sebagai lumut hati, merupakan jenis lumut
yang berbentuk lembaran. struktru thallus pada lumut hati disebut sebagai lobus.
contoh lumut hati: Marchantia polymorpha dan Marchantia geminate.

3.

Kelas Anthoceropsida Sumber:


https://www.slideshare.net/agustins
https://www.99.co/blog/indonesia/je
Kelas ini disebut juga Lumut Tanduk, dapat oetopo/ppt-embriologi-tumbuhan-
nis-jenis-lumut/
bryophyta
ditemukan di pinggir sungai, danau, atau
selokan. Generasi gametofit membentuk
Sumber:
anteredium dan arkegonium. Generasi sporofit berupa bentukan sepertihttps://biologigonz.blogspot.com/20
batang
11/02/test-kingdom-plantae.html
dan pada bagian ujung berbentuk seperti tanduk. Contohnya adalah Anthoceros
sporophytes.

Sumber:
https://struktur.shar
einspire.me/2019/12
/struktur-tubuh-
lumut-hati-dan-
lumut.html
Sumber:
https://www.99.c
o/blog/indonesia/j
enis-jenis-lumut/
Perkembangbiakan Tumbuhan Lumut
Reproduksi lumut dapat terjadi secara aseksual dan seksual. reproduksi seksual
dengan pertemuan antara spermatozoid dan ovum. reproduksi aseksual dapat terjadi
dengan beberapa cara:
1. fragmentasi, adalah pemutusan sebagian tubuhnya. bagian tubuhnya yang putus
akan menghasilkan tunas atau kuncup yang dapat berkembang menjadi lumut
baru.
2. pembentukan gemma (tunas).
3. pembentukan Spora. spora dibentuk melalui pembelahan meiosis sel induk spora
di dalam sporangium (kotak spora).
Lumut mengalami metagnenesis atau siklus hidup anatara generasi aseksual
(sporofit) dengan pembentukan spora yang berkromosom diploid (2n) dan generasi
seksual (gametofit) dengan pembentukan spermatozoid dan ovum yang berkromosom
haploid (n). berikut skema metagenesis lumut.

https://bungdus.com/metagenesis-lumut/
Sumber:
https://www.amongguru.com
Sumber: /pengertian-metagenesis-
https://cerdika.com contoh-dan-tahapannya-
/tumbuhan-lumut/ dilengkapi-gambar/

Penjelasan metagenesis lumut:


1) spora haploid (n) yang jatuh di habitat yang cocok akan tumbuh menjadi
protonema yang haploid (n)
2) protonema akan tumbuh menjadi tumbuhan lumut (gametofit).
3) tumbuhan lumut dewasa akan membentuk sel kelamin jantan (anterredium)
dan sel kelamin betina (arkegonium).
4) anteredium menghasilka spermatozoid berflagel (n) dan arkegonium akan
menghasilkan ovum (n). ovum akan menghasilkan zat gula dan protein yang
merangsang pergerakan spermatozoid menuju ovum. pergerakan ini disebut
kemotaksis.
5) terjadi fertilisasi antara spermatozoid(n) dan ovum (n), yang akan
menghasilkan zigot (2n) dan tumbuh menjadi embrio.
6) embrio akan berkembang menjadi fase sporofit yaitu sporogonium (2n) yang
mengandung kotak spora (sporangium).
7) di dalam sporangium terdapat sel induk spora (2n) yang akan membelah
secara meiosis menghasilkan spora-spora yang haploid (n).

Peran Lumut dalam Kehidupan


Tumbuhan lumut salah satu komponen penting dalam kawasan hutan
pengunungan tropis yang berperan signifikan dalam keseimbangan air dan siklus hara
hutan, berfungsi sebagai substrat, sumber makanan dan tempat bersarang bagi
organisme hutan lainnya. Selain itu, tumbuhan lumut juga media yang baik bagi
perkecambahan biji tumbuhan tingkat tinggi dan bioindikator pencemaran lingkungan
(Damayanti, 2006)
Marchantia polymorpha dapat digunakan sebagai obat hepatitis dan Sphagnum
untuk bahan pembalut dan bahan bakar. lumut dapat tumbuh dan menutupi areal yang
luas sehingga dapat menahan erosi, menyerap air, dan menyediakan sumber air pada
saat musim kemarau. lumut juga dikategorikan sebagai tumbuhan perintis setelah
lichens, karena lumut dapat tumbuh dimana tumbuhan lain tidak dapat tumbuh.
Setelah mempelajari materi Tumbuhan Paku, peserta didik dapat
mengidentifikasi karakteristik tumbuhan Paku, mengklasifikasikan tumbuhan
yang termasuk tumbuhan Paku, menjelaskan cara perkembangbiakan Paku,
membuat charta atau bagan siklus hidup Paku, dan mengidentifikasi peranan
tumbuhan Paku dalam kehidupan.

C. Tumbuhan Paku (Pteridophyta)


Karakteristik Tumbuhan Paku
tumbuhan paku merupakan tumbuhan purba yang sampai saat ini masih ada.
nenek moyang tumbuhan paku sudah muncul 360.000.000 tahun yang lalu. tumbuhan
paku merupakan tumbuhan pertama yang menguasai daratan setelah lumut, menjadi
penyumbang oksigen terbesar pada masa awal pembentukan bumi. Tumbuhan paku
pada umumnya hidup di daerah yang lembab.
a. Memiliki akar, batang, dan daun sejati,
sehingga termasuk kormophyta berspora.
b. Berakar serabut, batangnya ada yang berupa
stolon.
c. memiliki ukuran berfariasi, ada yang
berukuran millimeter sampai 6 meter. Sumber:
https://www.edubio.info/2
d. Memiliki Pembuluh angkut, xylem dan floem. 016/01/struktur-tumbuhan-
e. Tumbuhan paku ada yang hidup di darat da nada yang hidup di paku.html

air.
f. beberapa tumbuhan paku ada yang bersifat epifit atau menempel pada tumbuhan
atau substrak lain.
g. Pada waktu masih muda, biasanya daun tumbuhan paku
menggulung dan bersisik/berbulu.
h. Tumbuhan paku bereproduksi secara aseksual dengan
pembentukan gemmae/tunas dan reproduksi seksual
Sumber: Rror/Wikimedia
dengan peleburan gamet jantan dan gamet betina. Commons dalam https://ihp-
itp.blogspot.com/2019/01/tumbuh
i. Dalam siklus hidup (metagenesis) terdapat fase sporofit, an-hijau-tak-berbiji.html
yaitu tumbuhan paku sendiri.
j. Fase sporofit tumbuhan paku lebih dominan daripada fase gametofitnya.
k. berdasarkan ukurannya, daun tumbuhan paku dibagi menjadi daun mikrofil dan
makrofil. daun mikrofil berukuran
kecil dan jaringannya belum
terdiferensiasi secara jelas. daun
makrofil berukuran lebih besar dan
jaringannya sudah terdiferensiasi
dengan jelas.
l. Daun makrofil berdasarkan
fungsinya, dibedakan menjadi dua,
yaitu daun tropofil dan daun sporofil.

Sumber:https://materibelajar.co.id/tumbuhan-paku/
daun tropofil hanya berfungsi untuk fotosintesis. daun sporofil, selain berfungsi
sebagai tempat fotosintesis, juga berfungsi untuk menghasilkan spora sebagai alat
perkembangbiakan.
m. spora ada yang dihasilkan di strobilus ada juga yang dihasilkan di dalam kotak spora
(sporangium) yang terdapat dalam daun sporofil.
n. daun sporofil, memiliki sorus, pada umumnya terletak di bawah permukaan daun
(ada yang diatas permukaan daun).

Sumber: https://www.studiobelajar.com/tumbuhan-paku/
Sumber:https://biologigonz.blogspot.com/
2010/04/catatan-lumut-paku.html

Klasifikasi Tumbuhan Paku


Tumbuhan paku berdasarkan struktur morfologinya, dapat diklasifikasikan
dalam 4 kelas, yaitu: Psilopsida ( paku purba), Lycopsida (paku kawat), Sphenopsida
(paku ekor kuda), Pteropsida (paku sejati).
1. Psilotinae ( paku purba)
Kelas ini sering disebut sebagai paku telanjang,
psilos yang berarti telanjang. struktur
tubuhnya paling sederhana karena tidak
memiliki daun atau mikrofil dan belum
terdiferensiasi, belum memiliki akar sejati,
memiliki berkas pengangkut, memiliki akar
Sumber:http://www.biopix.com/psilotum
rimpang, paku homospora, sporangium terletak di -nudum_photo-65208.aspx
ketiak buku. sebagian anggota tumbuhan ini sudah
punah. Contoh: Psilotum.
2. Lycopodiinae (paku kawat)
Kelas Lycopodiinae mempunyai
daun yang serupa rambut atau
sisik (daun mikrofil) dan duduk
daunnya tersebar. Paku ini juga
memiliki batang yang seperti
kawat. Karena itulah paku ini
sering disebut sebagai paku
Sumber:https://materiipa.com/jenis-jenis-tumbuhan-paku
kawat. Sporangium pada Lycopodiinae
tersusun dalam strobilus dan sibentuk
diujung cabang. termasuk ke dalam paku homospora. Contohnya Lycopodium
cernuum dan Selaginella sp.
3. Equisetiinae (paku ekor kuda)
Kelas Equisetiinae berasal dari kata equus yang berarti
kuda dan seta yang berarti tangkai. Anggota paku
Equisetiinae memiliki daun yang serupa sisik dan
transparan yang susunannya berkarang (dalam satu
lingkaran). Batangnya tegak, berongga dan berbuku-
buku atau beruas. Kelas Eqisetiinae memiliki
sporangium yang tersusun dalam stobilus dan
mempunyai bentuk seperti ekor kuda. Contohnya
adalah Equisetum.
4. Filiciinae (paku sejati)
Kelas Filiciinae berasal dari kata filix yang berarti
tumbuhan paku sejati. Tumbuhan paku ini Sumber:https://www.plantmorenatives.com/stor
e/p566/equisetum_hyemale.html#/
mempunyai daun yang berukuran besar (makrofil)
dan duduk daunnya menyirip. Tumbuhan paku pada kelas ini ada yang hidup di air
dan ada yang hidup di darat. Tumbuhan paku yang hidup di darat sporangiumnya
terbentuk dalam sorus, sedangkan yang hidup di air sporangiumnya terbentuk
dalam sporokarpium. Tumbuhan paku pada kelas ini juga mempunyai daun muda
yang menggulung dan sorus dibentuk dibawah permukaan daun. merupakan paku
yang paling maju karena memiliki daun makrofil. contoh: Adiantum, Asplenium,
Marsilea, Drymoglossum, Nephrolepis, Dryopteris, Azolla pinnata.

Azolla Pinnata

Sumber:https://alchetron.com
/Azolla-pinnata

Berdsarkan jenis spora yang dihasilkannya, tumbuhan paku dibedakan menjadi


tiga, yaitu paku homospora, paku peralihan, dan paku heterospora.
1. paku homospora
Paku Homospora yaitu jenis tumbuhan paku yang menghasilkan satu jenis spora
yang sama besar. Contohnya adalah paku kawat (Lycopodium)
2. paku heterospora
Paku heterospora merupakan jenis tumbuhan paku yang menghasilkan dua jenis
spora yang berbeda ukuran. Spora yang besar disebut makrospora (gamet betina)
sedangkan spora yang kecil disebut mikrospora (gamet jantan). Contohnya adalah
paku rane (Selaginella widenowii) dan Semanggi (Marsilea crenata).
3. paku peralihan
Paku peralihan merupakan jenis tumbuhan paku yang menghasilkan spora dengan
bentuk dan ukuran yang sama, serta diketahui gamet jantan dan betinanya. Contoh
tumbuhan paku peralihan adalah paku ekor kuda (Equisetum debile).
Perkembangbiakan Tumbuhan Paku
Metagenesis tumbuhan paku, baik paku homospora, heterospora, ataupun
peralihan, pada prinsipnya sama. Ketika spora jatuh di tempat yang cocok, spora akan
berkembang menjadi protalium yang merupakan generasi penghasil gamet atau disebut
generasi gametofit. Protalium akan membentuk anteredium (menghasilkan
spermatozoid) dan arkegonium (menghasilkan ovum). Fertilisasi antara spermatozoid
dan ovum, akan membentuk zigot yang diploid. zigot akan berkembang menjadi
tumbuhan paku. Tumbuhan paku yang kita lihat sehari-hari merupakan generasi sporofit
karena mampu membentuk sporangium yang akan menghasilkan spora untuk
perkembangbiakan.

Sumber: https://ekosistem.co.id/metagenesis-tumbuhan-paku/

Peranan Tumbuhan Paku


Tumbuhan paku memiliki peranan penting bagi kehidupan manusia, dianataranya yaitu:
1. Tanaman hias : Adiantum cuneatum (suplir), Platycerium biforme (paku tanduk
rusa), Asplenium nidus (paku sarang burung), Nephrolepis, Alsophoila (paku tiang)
dan lainnya.
2. Bahan obat : Equisetum (paku ekor kuda) untuk antidiuretik (lancar seni),
Cyclophorus untuk obat pusing dan obat luar, rimpang dari Aspidium filixmas
(Dryopteris) untuk obat cacing pita, Platycerium bifurcata untuk obat tetes telinga
luar, dan Lycopodium untuk antidiuretik dan pencahar lemah dari sporanya.
3. Bahan sayuran : Marsilea (semanggi), Pteridium aquilinum (paku garuda),
Nephrolepis (paku pakis) dan lain-lain.
4. Kesuburan tanah sebagai pupuk hijau: Azolla pinnata, karena mampu bersimbiosis
dengan Anabaena (alga biru) sehingga dapat mengikat unsur nitrogen dari udara. ‘
5. Gulma pertanian : Salvinia natans (kayambang), pengganggu tanaman padi
6. Sebagai bingkai dalam karangan bunga.

Setelah mempelajari materi Tumbuhan Biji, peserta didik dapat


mengidentifikasi karakteristik tumbuhan Biji, mengklasifikasikan tumbuhan
yang termasuk tumbuhan Biji, menjelaskan cara perkembangbiakan Biji,
membuat charta atau bagan siklus hidup Biji, dan mengidentifikasi peranan
tumbuhan Biji dalam kehidupan.

D. Tumbuhan Biji (Spermatophyta)

Karakteristik Tumbuhan Biji


Tumbuhan Spermatophyta merupakan tumbuhan berbiji. Spermatophyta
berasal dari bahasa Yunani, yaitu spermae yang berarti biji dan phyton yang berarti
tumbuhan. Merupakan tumbuhan yang memiliki jumlah spesies terbesar di bumi.
berikut karakteristik dari tumbuhan biji:
1. Memiliki biji
2. memiliki berkas pembuluh angkut xylem dan floem
3. memiliki akar, batang, dan daun sejati sehingga disebut tumbuhan Cormophyta.
4. memiliki bunga sehingga disebut tumbuhan Anthophyta.
5. tumbuhan biji berukuran makroskopik dengan ketinggian bervariasi.
6. habitus atau bentuk nya bervariasi, yaitu pohon seperti jati, mangga, beringin.
bentuk perdu seperti mawar, kembang sepatu, kembang merak. bentuk semak,
seperti arbei. bentuk herba, misalnya sayur-sayuran, kunyit, bunga lili.
7. merupakan tumbuhan heterospora, memiliki megasporangia dan mikrosporangia.
8. habitat pada umumnya di darat, tetapi ada juga yang hidup di air.

Klasifikasi Tumbuhan Biji


Tumbuhan biji dapat dibagi menjadi 2 divisi yaitu Gymnospermae dan Angiospermae.
1. Gymnospermae
Merupakan tumbuhan biji terbuka dengan karakteristik sebagai berikut:
a. disebut juga tumbuhan biji telanjang, karena bakal bijinya tidak ditutupi oleh
daun buah.
b. terdapat cambium sehingga batang dapat tumbuh membesar.
c. daun pada umumnya kaku dan sempit, ada yang berbentuk seperti jarum
(missal: pinus), ada yang seperti pita bertulang daun sejajar (missal: pakis haji),
ada yang agak lebar bertulang daun menyirip (missal: melinjo)
d. bunga umumnya tidak bermahkota. jika bermahkota, umumnya tidak
berwarna mencolok dan bentuknya seperti sisik.
Tumbuhan Gymnospermae dibagi menjadi beberapa kelas:
1. Coniferales
Conifer berarti kerucut, ditandai dengan
adanya strobilus yang berbentuk kerucut.
Bakal buah berada pada strobilus betina yang
memiliki ukuran lebih besar daripada
strobilus jantan yang mengandung serbuk
sari. Selain itu, secara morfologi memiliki
bentuk bangun tubuh seperti kerucut.
Contohnya adalah Pinus merkusii (pinus), http://kimmyaulia.blogspot.com/2014/
Araucaria heterophylla, Cupresus. 06/morfologi-tumbuhan-praktikum-
ix.html

Pinus merkusii Cupresus sp.

Araucaria heterophylla

Sumber: Sumber: Sumber:


http://bukan.referata.com/wiki/Pinus_m https://llifle.com/Encyclopedia/TREES/Family/A https://davisla.wordpress.com/2015/04/
erkusii_strain_Kerinci raucariaceae/30767/Araucaria_heterophylla 08/cupressus-arizonica-var-glabra/

2. Ginkgoales
Ginkgoaales merupakan tumbuhan berumah dua. strobilus jantan dan betina
dihasilkan pada tumbuhan yang berbeda. contoh dari ordo ini adalah tanaman
Ginkgo biloba

3. Cycadales
Cycadales berumah dua. memiliki batang tidak bercabang. daun nya adalah
daun majemuk, seperti daun kelapa, tersusun sebagai tajuk pada batang yang
memanjang. morfologinya mirip tanaman palem-paleman. contoh ordo ini
adalah tanaman Cycas rumphii (pakis haji).
Sumber:http://materi.riz
kibio.com/2017/03/classi
s-cycadinae.html

4. Gnetales
Gnetales berumah dua. memiliki daun melebar dan tulang daun menyirip.
contohnya adalah Gnetum gnemon (Pohon melinjo).

2. Angiospermae
Angiospermae disebut sebagai tumbuhan biji tertutup karena bakal biji dilindungi
oleh daun buah. memiliki bunga yang sesungguhnya. bentuk daun ada yang pipih,
sempit, lebar. tulang daun beranekaragam, ada yang menyirip, menjari,
melengkung, dan sejajar. alat perkembangbiakan generative berupa bunga yang
didalmnya terdapat putik (kelamin betina) dan serbuk sari (kelamin jantan).
Macam-macam bunga berdasarkan ada tidaknya bagian-bagian bunga:
1) bunga lengkap, merupakan bunga yang memiliki semua bagian bunga, yaitu
tangkai bunga, kelopak bunga, mahkota bunga, benang sari, putik. contohnya
adalah bunga mawar, melati, kembang sepatu. bunga lengkap
2) bunga tidak lengkap, merupakan bunga yang tidak memiliki salah satu bagian
bunga. contohnya adalah bunga rumput-rumputan yang tidak memiliki
mahkota bunga.
Macam-macam bunga berdasarkan keberadaan alat kelaminnya (putik dan benang
sari).
1) bunga sempurna, adalah bunga yang didalamnya terdapat putik dan benang
sari sekaligus. contohnya: kembang sepatu.
2) bunga tidak sempurna, adalah bunga yang alat kelaminnya terdapat dalam
salah satu bunga. ada bunga yang memiliki putik saja atau disebut bunga
betina, da nada bunga yang memilki benang sari saja atau disebut bunga
jantan. contohnya: bunga salak, bunga kelapa, bunga jagung.
https://www.ruangbiologi.co.id/contoh-daun-menyirip/

Klasifikasi Angiospermae berdasarkan jumlah keeping biji, yaitu kelas monokotil dan
dikotil.
1) monokotil, mono berarti satu dan kotiledone berarti keping biji. monokotil
adalah tumbuhan yang memiliki satu keping biji. karakteristik:
a) berakar serabut
b) pada umumnya tidak bercabang
c) tulang daun melengkung atau sejajar.
d) memiliki kelopak bunga dengan jumlah kalipatan tiga.
e) pada umumnya akar dan batang tidak berkambium, sehingga hanya
mengalami pertumbuhan memanjang.
f) berkas pembuluh angkut pada batang tersebar dan tidak teratur.
g) Ordo-ordo dari tumbuhan monokotil:
a. Liliales, contohnya Dioscorea alata (ubi), Alium cepa (bawang merah)
dan Poliantes tuberosa (sedap malam)
b. Poales, contohnya Oryza sativa (padi), Zea mays (jagung), Tritucum
sativum  (gandum), Andropogon nardus  (serai), Sacharum
officiarum (tebu), Dendrocalus asper (bambu betung), Gigantium
apus (bambu apus/tali), Imperata cylindrica (alang-alang)
c. Bromeliales, contohnya Ananas comosus (nanas)
d. Orchidales, contohnya Phalaenopsis amabulis (anggrek bulan), Vanda
tricolor (vanda), Vanilla planifolia (vanili)
e. Arecales, contohnya Colocacia esculentum (talas), Amorphophallus
varabilis (bunga bangkai), Xanthosoma lindenii (talas perak), Pistia
stratiotes (kayu apu).
f. Zingiberales. kunyit, jahe.
g. musaceales. contoh: Musa sp. (pisang-pisangan)
h. Pandanaceales. contoh: Pandanus amaryllifolius (Pandan Wangi)
i. Cannanaceales. contoh: Canna indica (Bunga Tasbih)
j. Palmales. contoh: Cocos nucifera (kelapa)
k. Cyperales. contoh: Cyperus rotundus (rumput teki)
3) Dikotil, di berarti dua, kotiledine berarti keeping biji. dikotil meruapakan
tumbuhan biji berkeping dua. karakteristik:
a. akar dan batang pada umumnya memiliki cambium sehingga selain
mengalami pertumbuhan memanjang, juga mengalami pertumbuhan ke
samping.
b. pada umumnya batang bercabang dan berakar tunggang.
c. tulang daun menyirip atau menjari.
d. berkas pembuluh angkut pada batang terusun teratur dalam satu
lingkaran.
e. Kelopak bunga 2, 4, 5, atau kelipatannya.
f. ordo-ordo dalam kelas Dikotil:
1. Euphorbiales, tumbuhan herba, berkayu, dan bergetah. Batangnya
menjalar atau membelit contohnya Hevea braziliensis (karet)
2. Morales, contohnya beringin
3. Papilionales, Tanaman semak berbatang tegak atau merambat. Bunga
berbentuk seperti kupu-kupu. Pada akar terdapat bintil yang
merupakan simbiosis dengan bakteri Rhizobium radicula. contoh:
kacang tanah
4. Labiales, contoh kentang.
5. Concoculales, contohnya kangkung
6. Mimmosales, Tumbuhan berkayu, semak dan pohon. Daun majemuk,
karangan bunga berbentuk bongkol, benang sari panjan. Biji di dalam
buah polong. contoh: Mimosa pudica (putri malu).
7. Caesalpiniales, Batang dan akar berkayu. Bunga mencolok, daunnya
bias dipakai sebagai obat. Tamarindus indica (Asam Jawa)
8. Malvaceales, contohnya waru
9. Bombacales, contohnya durian
10. Rutaceales, contohnya jeruk
11. verbenales contohnya pohon jati
12. Rubiales, contohnya kopi
13. Apocynales, contohnya kamboja

Sumber:https://www.langitsaya.xyz/2020/0 Sumber:http://www.ebiologi.net/2016/01/
2/batang-tumbuhan-struktur-dikotil.html struktur-akar-monokotil-dan-dikotil.html

Sumber: Sumber:
https://www.ruangbiologi.co.id https://www.ruangbiologi.co.id
/contoh-daun-menjari/ /contoh-daun-menyirip/

Sumber:
https://www.gurupendidikan.c
o.id/tulang-daun/
Sumber:
https://www.amongguru.
com/macam-macam-
bentuk-akar-pada-
tumbuhan-dan-
gambarnya/

Sumber:
https://www.slideshare.n
et/alfikesturi/monokotil-
dan-dikotil-65114309

Perkembangbiakan Tumbuhan Biji


Gymnospermae
Penyerbukan pada Gymnospermae adalah menempelnya serbuk sari ke mikropil
(liang bakal biji), Pembuahan adalah bersatunya inti sperma dan inti ovum. Pembuahan
pada Gymnospermae merupakan pembuahan tunggal, karena inti sperma hanya
membuahi ovum untuk menghasilkan zigot .
Angiospermae
Pada Angiospermae terjadi reproduksi seksual yang memerlukan gamet jantan
dan gamet betina. Proses perkawinan tumbuhan biji diawali oleh proses penyerbukan
(polinasi) dan dilanjutkan dengan proses pembuahan (fertilisasi). Penyerbukan pada
Angiospermae adalah menempelnya serbuk sari ke kepala putik. Pembuahan pada
Angiospermae terjadi pembuahan ganda karena inti sperma membuahi 2 kali, yaitu
membuahi ovum dan inti kutub (Kantung Lembaga Sekunder).
Tumbuhan menghasilkan bunga, pada bunga terdapat benang sari (mikrosporfil)
dan putik yang didalamnya terdapat daun buah (megasporofil). Pada benang sari
terdapat kotak spora (mikrosporangium/organ penghasil mikrospora) di dalam
mikrosporangium terdapat sel induk mikrospora (2n) dimana nantinya akan mengalami
pembelahan meiosis menjadi mikrospora (n). Mikrospora berkembang menjadi serbuk
sari, di dalam serbuk sari (polen) terdapat inti vegetatif dan inti generatif. Apabila serbuk
sari jatuh di kepala putik maka sel vegetatif akan berkembang memanjang membentuk
buluh serbuk, sedangkan sel generatif akan membelah membentuk dua sperma, sel
sperma 1 dan sel sperma 2.
Pada putik, daun buah (megasporofil) akan berkembang menjadi bakal biji dan
di dalam bakal biji terdapat nuselus (megasporangium/organ penghasil megaspora),
nuselus tersebut yang akan membentuk sel induk megaspora (2n), kemudian sel induk
megaspora mengalami pembelahan meiosis sebanyak 2x menjadi 4 megaspora, dimana
nantinya hanya ada 1 megaspora yang berkembang sedangkan 3 megaspora lainnya
mengalami degenerasi. Megaspora mengalami pembelahan tiga kali sehingga akan
terbentuk kantung lembaga (megagametofit) dimana di dalamnya terdapat 1 sel telur, 2
sel sinergid, 3 sel antipoda dan 2 inti kutub yang bergabung menjadi sebuah inti kantung
lembaga sekunder (2n).
Ketika sel telur (n) dan sel sperma I (n) bertemu akan mengalami fertilisasi
menjadi zigot (2n), zigot akan tumbuh menjadi embrio dan embrio akan tumbuh
menjadi tumbuhan baru (untuk embrio pada tumbuhan berada pada biji). Sedangkan sel
sperma II (n) akan membuahi inti kantung lembaga sekunder (2n), sehingga berkembang
Metagenesis menjadi inti endosperm primer (3n), inti endosperm primer akan berkembang menjadi
Gymnospermae
endosperm (yang nantinya akan membentuk cadangan makanan pada biji).

Sumber:
http://marlisadarwi.blo
Sumber:http://kumpulan- gspot.com/2015/02/re
perbedaan.blogspot.com/2013/08/reproduks produksi-tumbuhan-
i-gymnospermae-dan-angiospermae.html berbiji.html

Metagenesis Angiospermae
Sumber:
https://www.yuksinau.id/perbedaan-
Sumber:https://duniapendidikan.c
gymnospermae-dan-angiospermae/
o.id/reproduksi-angiospermae/
Metagenesis Gymnospermae
Peranan Tumbuhan Biji
Jenis tumbuhan berbiji yang dimanfaatkan bagi kepentingan manusia antara lain sebagai
berikut:
Tanaman Angiospermae
 Gandum, padi, jagung dan sagu merupakan makanan utama sebagian besar
penduduk di dunia.
 Kacang, tomat, kol, kentang, dan wortel merupakan makanan sayuran sebagai
sumber serat, protein, dan vitamin.
 Kapas dan rami sebagai bahan sandang.
 Bahan bumbu dapur lada, cengkih, pala, ketumbar, temu-temuan, kemiri, dll.
 Kumis kucing, jati, mahoni, dan pinus sebagai peneduh, penyimpan air,
penyerap karbon dioksida, dan sumber oksigen.
 Berbagai jenis bunga untuk dekorasi, upacara adat dan agama, serta kosmetik.
 Sebagai tanaman hias, misalnya cempaka, mawar, kembang sepatu, kaktus,
bunga matahari, bunga sedap malam, bunga gladiol, anggrek, dll
 Buah-buahan, misalnya apel, pir, arbei, pisang, mangga, jambu, anggur, jeruk,
nangka, rambutan, pepaya dll
 Sumber protein yang berasal dari tumbuhan, seperti kacang kedelai, kacang
tanah, kacang merah, dll
 Bahan baku industri furnitur/alat-alat rumah tangga, misalnya bambu, rotan,
kayu jati, kelapa, kayu meranti, dll
 Bahan untuk obat, misalnya mahkota dewa, buah merah, jambu biji, daun jarak,
mengkudu, sambiloto, kumis kucing dll
 Penghasil minyak aromatik, misalnya melati, mawar, nilam, lavender, kayu putih
dll
 Penghasil minyak sayur, misalnya kelapa, kelapa sawit
 Penghasil biodisel, misalnya jarak, kelapa sawit
 Penghasil gula, misalnya tebu (Saccharum sp.), aren (Arenga pinnata), lontar
(Borassus flabellifer)
 Sumber karbohidrat, misalnya padi, gandum, singkong, ubi jalar, kentang, dan
lain-lain.
Tanaman Gymnospermae :
 Tanaman hias, misalnya cemara dan pakis haji
 Bahan industri, cat, dan obat - obatan, misalnya damar.
 Bahan pembuat kertas dan korek api, misalnya pinus.
 Sayur - mayur, misalnya melinjo.
 Sumber makanan, misalnya melinjo
 Penghasil minyak cat (terpentin), misalnya pinus/tusam
 Bahan baku damar, yaitu dammar
 Bahan baku industri kertas dan korek api, misalnya kayu pinus dan kayu tumbuhan
melinjo
 Bahan untuk obat dan kosmetik, yaitu Ginkgo biloba
LEMBAR KERJA SISWA

LEMBAR KERJA SISWA


“PENGAMATAN TANAMAN SPERMATOPHYTA”

Kelompok :
Nama :

A. Tujuan Percobaan
1. Mengetahui perbedaan karakteristik Angiospermae, Gymnospermae,
monokotil, dan dikotil;
2. Mengelompokkan berbagai jenis tanaman ke dalam GYmnospermae,
Angiospermae, dikotil dan monokotil;
3. Mengetahui sikap ilmiah dalam melakukan percobaan pengamatan
tanaman Spermatophyta;
4. Mengetahui urutan langkah metode ilmiah dalam melakukan percobaan
pengamatan tanaman Spermatophyta.

B. Rumusan masalah

C. Hipotesis
D. Alat dan Bahan
1. tanaman melinjo
2. tanaman cemara
3. tanaman padi
4. tanaman anggrek
5. tanaman cabai
6. tanaman mangga

E. Langkah-Langkah Percobaan
1. Amatilah tanaman-tanaman tersebut yang telah berbuah dan berbunga.
2. catat hasil pengamatan kalian dalam table berikut ini.

F. Hasil Pengamatan
Jenis tanaman
No Ciri
Melinjo Mangga Padi Anggrek Mangga Cabai
1 Habitus
2 Akar
3 Batang
4 Daun
5 Bunga

G. Diskusi
1. Tumbuhan manakah yang termasuk Angiospermae dan Gymnospermae?

2. Faktor apa saja yang menjadikan tanaman tersebut dikelompokkan ke


dalam Angiospermae dan Gymnospermae?

3. Dari tanaman tersebut,manakah yang termasuk monokotil dan dikotil?


4. Faktor apa saja yang menjadikan tanaman tersebut termasuk ke dalam
Monokotil atau Dikotil?

5. Sikap ilmiah apa saja yang diperlukan dalam melakukan pengamatan


tanaman Spermatophyta? Jelaskan!

6. Sebutkan urutan metode ilmiah dalam melakukan pengamatan tanaman


Spermatophyta? Jelaskan!

H. Kesimpulan
PEMBAHASAN LEMBAR KERJA SISWA
Hipotesis
Hipotesis adalah kesimpulan (dugaan) awal yang didasarkan pada teori yang
telah dipelajari. Kesimpulan awal atau hipotesis disusun tidak boleh berdasarkan
dugaan saja, tetapi ada teori yang menguatkan. Dalam percobaan ini hipotesis
percobaannya adalah yang termasuk tanaman Gymnospermae adalah
tanaman melinjo dan tanaman cemara, yang termasuk Angiospermae adalah
tanaman padi, tanaman anggrek, tanaman mangga, dan tanaman cabai.

Diskusi
1. tumbuhan yang termasuk ke dalam Gymnospermae adalah melinjo dan
cemara. tumbuhan yang termasuk ke dalam Angiospermae adalah padi,
anggrek, cabai, dan mangga.
2. Faktor yang mempengaruhi pengelompokan adalah struktur biji dan bunga.
3. tanaman yang termasuk monokotil: anggrek dan padi; tanaman yang
termasuk dikotil: mangga dan cabai.
4. factor yang mempengaruhi pengelompokan monokotil dan dikotil adalah
struktur akar, daun, dan buah/biji.
5. Sikap ilmiah yang dikembangkan dalam percobaan ini adalah:
a. Jujur dalam mencata setiap data yang diamati.
b. Mengamati karakteristik masing-masing tanaman dengan sabar dan penuh
rasa ingin tahu.
c. Objektif dalam mengamati karakteristik masing-masing tanaman.
d. Tekun dalam mengambil data pengamatan karakteristik masing-masing
tanaman..
e. Teliti dalam melakukan pengamatan karakteristik masing-masing
tanaman.
6. Tahapan metode ilmiah dalam percobaan ini adalah:
a. Mempersiapkan alat dan bahan yang diperlukan dalam percobaan
b. Mengidentifikasi masalah yang akan diselidiki
c. Menyusun hipotesis penelitian
d. Melakukan percobaan
e. Melakukan analisis data hasil penelitian
f. Menyimpulkan hasil penelitian.

Kesimpulan:
Tanaman yang termasuk kedalam Gymnospermae adalah Melinjo dan
Cemara, karena memiliki biji yang tidak dilindungi oleh daun buah dan bunga
yang berbentuk strobilus (tidak menarik dan tidak berwarna)
tanaman yang termasuk kedalam Angiospermae adalah Cabai, mangga,
anggrek dan padi. karakteristik yang dimiliki adalah biji ditutupi oleh daun
buah, memiliki bunga dengan bagian-bagiannya (menarik dan berwarna)
tanaman yang termasuk ke dalam monokotil adalah anggrek dan padi, karena
memiliki biji berkeping satu, akar serabut, tulang daun sejajar, kelopak bunga
kalipatan 3, dan tidak berkambium.
tanaman yang termasuk ke dalam dikotil adalah cabai dan mangga, karena
memiliki biji berkeping dua, akar tunggang, tulang daun menyirip, kelopak
bunga 2,4,5 atau kelipatannya, dan berkambium.
Kerjakan soal latihan dengan baik dan serius tanpa melihat kunci
jawaban terlebih dahulu selanjutnya cek jawaban anda sesuai dengan
kunci jawaban dan tentukan ketuntasan mandiri

SOAL LATIHAN
Petunjuk A!
Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat!

Petunjuk B!
A. Jika 1, 2, dan 3 yang benar.
B. Jika 1 dan 3 yang benar.
C. Jika 2 dan 4 benar.
D. Jika 4 saja yang benar.
E. Jika semuanya benar.

Petunjuk C!
A. Jika pernyataan benar, alasan benar dan keduanya menunjukkan hubungan
sebab akibat.
B. Jika pernyataan benar dan alasan benar tetapi keduanya tidak menunjukkan
hubungan sebab akibat.
C. Jika pernyataan benar dan alasan salah.
D. Jika pernyataan salah dan alasan benar.
E. Jika pernyataan dan alasan salah.

Gunakan Petunjuk A
1. Beberapa jenis kromofita berspora yaitu:
1) Berklorofil
2) Bentuk daun muda menggulung
3) Jenis akar serabut
4) Reproduksi vegetative dengan spora
5) Memiliki pembuluh angkut
faktor yang membedakan antara paku dan lumut adalah …
a. 1 dan 2 c. 2 dan 4 e. 3 dan 4
b. 1 dan 3 d. 2 dan 5
2. Berikut adalah cirri-ciri tumbuhan :
1) Mempunyai sorus
2) Gametofit lebih dominan
3) Mempunyai protonema
4) Mempunyai tulang daun sejajar
5) Tingkat sporofit lebih dominan dalam hidupnya
6) Mempunyai protalium
Cirri-ciri tumbuhan paku adalah …
a. 1, 2, 3 c. 2, 3, 4 e. 4, 5, 6
b. 1, 5, 6 d. 3, 4, 5
3. Pengamatan terhaap suatu tumbuhan menunjukkan cirri-ciri berakar
tunnggang, tidak berbungan sejati, berbiji, berdaun, batang bercabang, bakal
biji terdapat pada strobilus betina dan serbuk sari dalam strobilus jantan. Maka
tumbuhan ini dapa digolongkan pada …
a. Thallophyta d. alga
b. Mycota e. Gymnospermae
c. Angiospermae
4. Berikut adalah cirri-ciri tumbuhan:
1) Mempunyai rhizoid
2) Gametofit lebih dominan
3) Mempunyai ptotonema
4) Adanya daun fertile dan steril
5) Tingkat sporofit lebih dominan dalam hidupnya
6) Mempunyai protalium
Cirri-ciri lumut adalah …
a. 1, 2, 3 c. 2, 3, 4 e. 4, 5, 6
b. 1, 2, 6 d. 3, 4, 5
5. Berikut adalah cirr-ciri tumbuhan:
1) Memiliki cambium
2) Tersusun dalam system akar tunggang
3) Memiliki spora
4) Susunan tulang daun sejajar
Yang merupakan cirri tumbuhan dikotil ditunjukkan oleh nomor ...
a. 1 dan 2 c. 1 dan 4 e. 3 dan 4
b. 1 dan 3 d. 2 dan 3
6. Gambar berikut menunjukkan tumbuhan yang berasal dari division yang sama.
Tumbuhan lain yang termasuk dalam divisio yang sama dengan tumbuhan
diatas adalah …
a. Sacharum officinarum (tebu)
b. Gnetum gnemon (melinjo)
c. Lycopodium sp. (paku kawat)
d. Azolla piñata (paku air)
e. Phaseolus radiates (kacang hijau)
7. Diantara tumbuhan di bawah ini yang termasuk golongan lumut adalah nomor

1 2 3 4

a. 1 dan 2 c. 2 dan 3 e. 3 dan 4


b. 1 dan 3 d. 2 dan 4
8. Tanaman lumut, suplir, ganggang hijau, melinjo, dan rambutan, dalam
pengklasifikasiannya masuk ke Kingdom Plantae dengan cirri-ciri khusus …
a. Eukariotik, multiseluler, dan fotoautotrop
b. Eukariotik, uniseluler, dan dapat melakukan fotosintesis
c. Prokariotik, multiselluler, dan autotrof
d. Prokariotik, eukariotik, dan dapat melakukan fotosintesis
e. Eukariotik, multiseluler
9. Lima contoh tumbuhan yang termasuk kelompok kormofita adalah …
1) Kelapa (Cocos nucifera)
2) Nanas (Ananas sativus)
3) Pisang (Musa paradisiaca)
4) Jahe (Zingiber officinale)
5) Rumput teki (Cyperus rotundus)
Persamaan tanda-tanda atau cirri-ciri yang dimiliki oleh ke-lima tumbuhan di
atas adalah …
a. Berkas pembuluh pada batangnya tersebar
b. Akar dan batangnya berkambium
c. Tulang daunnya menyirip
d. Daun-daunnya kaku
e. Tidak mempunyai bunga
Tumbuhan lumut yang berfungsi sebagai obat sakit hepatitis adalah . . . . a. Anthoceros
leavis b. Pogonatum cirhatum c. Marchantia polymorpha d. Polytricum commune e.
Sphagnum squarossum 3. Pada tumbuhan paku, daun yang berfungsi menghasilkan
spora adalah . . . . a. tropofil d. makrofil b. sporofil e. mikrofil c. sporofit
Gunakan Petunjuk B!
1. Kriteria metode ilmiah antara lain:
1) sesuai fakta
2) menggunakan hipotesis
3) bebas dari prasangka
4) objektif
2. Yang termasuk tahap metode ilmiah adalah:
1) merumuskan masalah
2) ukuran objektif
3) mengolah data
4) bebas prasangka
3. Sikap ilmiah yang harus dimiliki oleh peneliti antara lain:
1) manipulasi 3) ceroboh
2) subyektif 4) terbuka
4. Karakteristik penelitian ilmiah yaitu:
1) urut sesuai dengan kaidah yang benar
2) sesuai dengan pengalaman sehari-hari
3) tidak mencampur dengan nilai-nilai etis
4) dapat diterima akal
5. Gejala alam abiotic antara lain:
1) wujud 3) ukuran
2) warna 4) bau
6. Akibat rotasi bumi adalah:
1) perubahan penampakan rasi bintang
2) pembelokan arah angin
3) perbedaan lama siang dan malam
4) terjadinya siang dan malam
7. Akibat revolusi bumi adalah:
1) perbedaan percepatan gravitas bumi
2) perubahan musim
3) pembelokan atas arus laut
4) kalender masehi
8. Kala rotasi bumi adalah:
1) 23 jam 56 menit 3) 1 hari
2) 365¼ hari 4) 1 tahun
9. Ciri-ciri gempa bumi adalah:
1) kerak di bumi mengalami tekanan kuat
2) dua lempengan yang saling bergesekan
3) menghasilkan gelombang kejut
4) menghasilkan tsunami
10. Ciri-ciri tsunami adalah:
1) naiknya permukaan air laut ke daratan dengan kecepatan tinggi
2) gempa berpusat di bawah lautan
3) gempa melebihi 7 skala richter
4) terjadi di laut

Gunakan Petunjuk C!
11. Semua makhluk hidup bernafas
SEBAB
Semua makhluk hidup mengeluarkan CO2 dan mengambil O2.
12. Tidak semua ilmuwan menggunakan metode ilmiah untuk memecahkan
masalah
SEBAB
Metode ilmiah memiliki langkah-langkah yang sistematis, teratur, dan
terkontrol.
13. Rotasi bumi memerlukan waktu 23 jam 56 menit
SEBAB
Bumi berputar pada porosnya dari arah barat ke timur.
14. Poros bumi tidak tegak lurus dengan bidang ekliptika
SEBAB
Posisi bumi miring membentuk sudut 23,50.
15. Tidak semua gempa bumi dapat menyebabkan tsunami
SEBAB
Tsunami hanya terjadi apabila besarnya gempa di atas 7 skala richter
KUNCI JAWABAN SOAL LATIHAN
Gunakan Petunjuk A!
1. A. Metode ilmiah
2. E. 3 – 2 – 5 – 4 – 1
3. A. Hipotesis
4. D. Makhluk hidup
5. C. Objektif
6. C. Empirik
7. E. Bernafas
8. E. Gerak
9. D. Tekstur
10. A. 1 tahun
Nilai A = jumlah jawaban benar x 3

Gunakan Petunjuk B!
11. E. Semuanya benar
12. B. 1 dan 3 benar
13. C. 2 dan 4 benar
14. E. Semuanya benar
15. E. Semuanya benar
16. C. 2 dan 4 benar
17. C. 2 dan 4 benar
18. B. 1 dan 3 benar
19. A. 1, 2, dan 3 benar
20. E. Semuanya benar
Nilai B = jumlah jawaban benar x 4

Gunakan Petunjuk C!
21. C. Pernyataan benar dan alasan salah.
22. D. Pernyataan salah dan alasan benar
23. A. Pernyataan benar dan alasan benar.
24. A. Pernyataan benar dan alasan benar.
25. A. Pernyataan benar dan alasan benar.
Nilai C = jumlah jawaban benar x 6

PERHITUNGAN PENILAIAN

Nilai Total = Nilai A + Nilai B + Nilai C

Nilai Total > 80: dinyatakan TUTAS dan lanjutkan ke materi berikutnya
Nilai Total 60-80: dinyatakan BELUM TUNTAS dan kerjakan kembali soal
Nilai Total < 60: dinyatakan TIDAK TUNTAS, pelajari dan pahami kembali uraian
materi kemudian kerjakan soal dengan baik.
PEGANGAN GURU

https://ihp-itp.blogspot.com/2019/01/tumbuhan-hijau-tak-
berbiji.htmlTuesday, January 15, 2019

Tumbuhan Hijau Tak Berbiji


Damayanti L. 2006. Koleksi Bryophyta Taman Lumut Kebun Raya Cibodas. Cibodas: UPT
Balai Konservasi Tumbuhan
Nuroh Bawaihaty. 2014. “Keanekaragaman Jenis Lumut di Taman Hutan Raya Sesaot
Kabupaten Lombok Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat”, Jurnal Sains, Vol. 2, No. 2
Ainun Nadhifah, dkk. Keanekaragaman lumut (Musci) berukuran besar pada zona
montana Kawasan Hutan Lindung Gunung Sibuatan, Sumatra Utara. PROS SEM NAS
MASY BIODIV INDON Volume 4, Nomor 2, Desember 2018 ISSN: 2407-8050 Halaman:
101-106 DOI: 10.13057/psnmbi/m040201

http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._BIOLOGI/197606052001122-
ENI_NURAENI/BAHAN_AJAR/PTERIDOPHYTA.pdf

https://id.wikipedia.org/wiki/Tumbuhan_berbiji#:~:text=Tumbuhan%20berbiji%20atau
%20Spermatophyta%20(Yunani,calon%20individu%20baru%2C%20yaitu%20lembaga.

https://www.dosenpendidikan.co.id/tumbuhan-monokotil/

https://www.academia.edu/6582381/Biologi_Monokotil_dan_Dikotil

Anda mungkin juga menyukai