Anda di halaman 1dari 97

PENDAHULUAN

1. Deskripsi Singkat
Tumbuhan merupakan salah satu keanekaragaman hayati yang banyak
dimanfaatkan oleh manusia. Ciri-ciri umum tumbuhan (Plantae) antara lain: memiliki
sel eukariotik (memiliki membran inti), memiliki organ akar, batang dan daun.
Mempunyai klorofil sehingga tumbuhan dapat berfotosintesis dan dapat menyimpan
cadangan makanan, autotrof (dapat membuat makanan sendiri), sel-sel tumbuhan
memiliki dinding sel yang mengandung selulosa, yang mengakibatkan tumbuhan
menjadi kaku, dapat bereproduksi secara seksual, bersifat multiseluler (tersusun atas
banyak sel).
Kerajaan tumbuhan terbagi menjadi dua kelompok besar berdasarkan adanya
tidaknya pembuluh angkut, yaitu tumbuhan tidak berpembuluh (non-Tracheophyta)
meliputi tumbuhan lumut (Bryophyta), dan ada juga tumbuhan berpembuluh
(Tracheophyta). Tumbuhan berpembuluh (Tracheophyta) dikelompokkan berdasarkan
cara reproduksinya, dibagi menjadi tumbuhan yang bereproduksi dengan spora, yaitu
tumbuhan paku (Pteridophyta) dan tumbuhan yang bereproduksi dengan biji yang
disebut tumbuhan berbiji (Spermatophyta). Spermatophyta dikelompokkan menjadi
dua, yaitu Gymnospermae atau tumbuhan biji terbuka, dan Angiospermae atau
tumbuhan biji tertutup. Selanjutnya Gymnospermae dikelompokkan menjadi Monokotil
dan Dikotil.
2. Manfaat
a. Bagi Siswa
Setelah mempelajari bahan ajar mengenai materi kerajaan tumbuhan,
diharapkan dapat membantu peserta didik untuk mampu mengelompokkan tumbuhan
di sekitar lingkungan berdasarkan persamaan dan perbedaan ciri yang dimilikinya.
Selain itu, peserta didik dapat menerapkan peranan tumbuhan bagi keseimbangan
ekosistem dalam kehidupan sehari-hari.

Bahan Ajar Biologi Page 72


b. Bagi Guru
Bahan ajar ini dapat mempermudah guru dalam menyampaikan materi
mengenai kerajaan tumbuhan, dan dapat digunakan sebagai salah satu bahan
referensi bagi guru biologi lainnya saat menyampaikan materi yang sama.
3. Relevansi
Setelah mempelajari bahan ajar mengenai materi kerajaan tumbuhan, diharapkan
dapat membantu peserta didik dalam mempelajari dan memahami ciri-ciri tumbuhan,
lalu mampu mengelompokkannya ke dalam diviso berdasarkan ciri-ciri umum yang
dimilikinya, serta mengaitkannya dengan perannya dalam kehidupan.
4. Capaian Kompetensi
Setelah mempelajari bahan ajar ini diharapkan peserta didik dapat:
a. Mengelompokkan tumbuhan berdasarkan ciri-ciri umum yang dimiliki.
b. Mengaitkan konsep-konsep mengenai pengelompokkan tumbuhan dengan
peranannya dalam kehidupan.
c. Menerapkan konsep-konsep pengelompokkan tumbuhan dalam kehidupan.
d. Memiliki kreatifitas dan kemampuan berpikir kritis untuk memahami peranan
tumbuhan dalam menjaga keseimbangan ekosistem dan mampu mengaitkannya
dengan siklus air, erosi, penyerapan CO2, dan penghasil O2.
5. Tujuan Pembelajaran
Tujuan mempelajari bahan ajar ini diharapkan peserta didik dapat:
a. Memahami mengenai pengelompokkan tumbuhan berdasarkan ciri-ciri umum
yang dimiliki.
b. Mengaitkan konsep-konsep pengelompokkan tumbuhan dengan peranan
tumbuhan dalam kehidupan.
c. Menyadari pentingnya menjaga kelestarian tumbuhan.
d. Memiliki kemampuan memecahkan masalah dalam kehidupannya sehari-hari
mengenai peranan tumbuhan dalam menjaga keseimbangan ekosistem dan mampu
mengaitkannya dengan siklus air, erosi, penyerapan CO2, dan penghasil O2.

6. Urutan Bahasan
a. Tumbuhan Bryophyta

Bahan Ajar Biologi Page 72


b. Tumbuhan Pteridophyta
c. Tumbuhan Spermatophyta
d. Taksonomi Numerik

7. Petunjuk Belajar
a. Petunjuk Bagi Siswa
1) Belajar dengan bahan ajar keberhasilannya tergantung dari kedisiplinan dan
ketekunan dari peserta didik.
2) Belajar dengan bahan ajar dapat dilakukan secara mandiri atau berkelompok,
baik pada waktu kegiatan pembelajaran di kelas maupun di luar kegiatan
pembelajaran.
3) Usakan peserta didik mempunyai buku paket Biologi X (Sepuluh) semester 2
sebagai bahan pengayaan atau pendalaman materi, karena dalam bahan ajar ini
hanya diutarakan materi-materi yang esensial/materi pokok.
4) Baca dan pahami dengan benar-benar tujuan yang terdapat dalam bahan ajar ini.
Perhatikan materi-materi pokok dan uraian materinya.
5) Bila dalam mempelajari materi tersebut mengalami kesulitan diskusikan dengan
teman-teman yang lain. Dan bila inipun belum terpecahkan sebaiknya tanyakan
pada guru Mata Pelajaran waktu Kegiatan Pembelajaran di kelas.
6) Setelah peserta didik merasa memahami materi pelajaran tersebut, kerjakan
tugas-tugas yang tercantum dalam bahan ajar ini, dalam lembar jawaban yang
terpisah atau pada buku tugas.
7) Periksalah hasil penyelesaian tugas tersebut melalui kunci yang tersedia. Dan
bila ada jawaban yang belum betul, pelajari sekali lagi materi yang
bersangkutan. Bila semua kegiatan dalam satu bahan ajar sudah dapat
diselesaikan dengan baik maka Peserta didik berhak mengikuti tes akhir bahan
ajar yang diselenggarakan oleh guru mata pelajaran.

8) Bila dalam tes akhir bahan ajar Peserta didik mendapat nilai ≥ 70, maka Peserta
didik dapat mulai mempelajari bahan ajar berikutnya.
9) Urutan kegiatan ini harus Peserta didik taati agar lebih cepat berhasil
mempelajari bahan ajar ini.

Bahan Ajar Biologi Page 72


b. Petunjuk Bagi Guru
1) Bahan ajar ini dapat dijadikan sebagai tolak ukur kedisiplinan dan ketekunan
peserta didik dalam memahami materi kerajaan tumbuhan.
2) Bahan ajar ini dibuat dengan tujuan membantu peserta didik dalam memahami
materi kerajaan tumbuhan.
3) Dapat dijadikan sebagai alat ukur kemampuan peserta didik setelah mempelajari
bahan ajar kerajaan tumbuhan.

PETA KONSEP

Bahan Ajar Biologi Page 72


BAB 1
TUMBUHAN BRYOPHYTA DAN
PTERIDOPHYTA

1. TUMBUHAN BRYOPHYTA (TUMBUHAN LUMUT)


A. Ciri dan Struktur Tubuh Tumbuhan Bryophyta
Bryophyta berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari kata bryon =
lumut (moss) dan phyton = tumbuhan (plant). Tubuh tumbuhan lumut merupakan
kelompok tumbuhan yang paling sederhana dan dapat dikatakan sebagai bentuk
peralihan antara Thallophyta atau tumbuhan bertalus (belum memiliki akar, batang,

Bahan Ajar Biologi Page 72


dan daun sejati) dengan Cormophyta atau tumbuhan berkormus (telah memiliki
akar, batang, dan daun sejati).
Tumbuhan lumut termasuk tumbuhan autotrof, tubuh berbentuk lembaran
ada pula yang berbentuk tumbuhan kecil dan tegak. Ukuran tubuh tumbuhan lumut
ada yang berukuran kecil umumnya memiliki tinggi sekitar 1-2 cm, sedangkan
lumut yang berukuran besar tingginya sekitar 20 cm. Batang dan daunnya
sederhana, tidak memiliki pembuluh angkut, sehingga jaringan pengangkutnya
berupa jaringan empulur. Air diserap oleh rizoid dengan cara imbibisi, keudian
diedarkan ke seluruh bagian tubuh melalui proses difusi. Tumbuhan lumut
mempunyai rizoid untuk melekat dan menghisap air. Terdapat sel-sel epidermis
serta penebalan dinding sel sebagai perlindungan terhadap kekeringan. Terdapat
porus pada permukaan talus sehingga mempermudah pengambilan CO2 untuk
melaksanakan fotosintesis. Ada lapisan sel-sel steril yang melindungi sel-sel
kelamin agar tidak kekeringan. Spora berdinding tebal dan disebarkan oleh angin.
Tubuh tidak tahan terhadap kekeringan, sehingga tumbuh pada tempat-tempat yang
basah dan lembab. Lumut termasuk tumbuhan kosmopolit dan sifat hidupnya
higrofit. hidrofit dan epifit.

Gambar 1. Contoh macam-macam Tumbuhan Lumut


https://www.pelajarjenius.com/2019/03/tumbuhan-lumut-bryophyta.html

Struktur tubuh lumut terdiri dari dua bentuk yaitu bentuk gametofit dan
bentuk sporofit. Gametofit merupakan bentuk tumbuhan lumut yang tampak

Bahan Ajar Biologi Page 72


berwarna hijau, berbentuk lembaran dan membentuk alat reproduksi
(gametangium) jantan yang disebut anteridium dan alat reproduksi betina disebut
arkegonium. Anteridiu akan menghasilkan sel gamet jantan (spermatozoa) dan
arkegoniun akan menghasilkan sel gamet betina (ovum).

Gambar 2. Skema struktur tubuh lumut daun Polytrichum sp.dengan


sporangium. https://www.ayokbelajar.com/tumbuhan-lumut/

Bahan Ajar Biologi Page 72


Gambar 3. Struktur gametofit dan sporofit tumbuhan lumut
https://biologigonz.blogspot.com/2009/12/bryophyta_02.html

Sporofit merupakan bentuk tumbuhan lumut yang menghasilkan spora.


Sporofit dapat berwarna kecoklatan, kekuningan, kemerahan atau keunguan.
Sporofit menunpang di atas gemetofit, bertangkai dan berbentuk seperti terompet
atau kapsul. Sporofit mendapatkan air, garam mineral dan zat makanan dari
gametofit.
Sporofit berukuran lebih kecil dari gametofit dengan masa hidup yang lebih
pendek. Sporofit membentuk sporogonium yang memiliki bagian vaginula (selaput
pangkal tangkai), seta (tangkai), dan sporangium (kotak spora). Sporangiu tersusun
atas bagian-bagian apofisis, teka, dan operculum (penutup). Bila operculum terlepas
nampak gigi peristom yang berfungsi melemparkan spora pada saat udara kering
sehingga spora tersebar. Spora terlindungi oleh sporopollenin. Spora lumut
memiliki bentuk dan ukuran yang sama sehingga disebut homospora atau isospora.

B. Reproduksi Tumbuhan Bryophyta


Pada lumut terjadi reproduksi secara aseksual (vegetatif) dan seksual
(generatif). Reproduksi aseksual terjadi dengan pembentukan spora melalui
pembelahan meiosis sel induk spora di dalam sporangium (kotak spora). Spora
tersebut kemudian tumbuh menjadi gametofit. Pada lumut hati, reproduksi secara
aseksual (vegetatif) juga dapat dilakukan dengan pembentukan gemmae cup (piala
tunas) dan fragmentasi (pemutusan sebagian tubuhnya). Sementara reproduksi

Bahan Ajar Biologi Page 72


seksual terjadi melalui fertilisasi ovum oleh spermatozoid yang menghasilkan zigot.
Zigot tersebut akan tumbuh menjadi sporofit. Sporofit berumur pendek; sekitar 3-6
bulan.
Dalam siklus hidupnya, lumut mengalami pergiliran keturunan
(metagenesis) antara generasi gametofit yang berkromosom haploid (n) dengan
generasi sporofit yang berkromosom diploid (2n). Bentuk gametofit lebih sering
kita temukan karena gametofit lebih dominan dan memiliki masa hidup yang lebih
lama daripada bentuk sporofit. Metagenesis pada siklus hidup lumut daun dapat
digambarkan sebagai berikut.
1. Spora berkromososm haploid (n) yang
jatuh di habitat yang cocok akan
berkecambah, sel-selnya membelah
secara mitosis dan tumbuh menjadi
protonema yang haploid (n).
2. Protonema akan tumbuh menjadi
gametofit (tumbuhan lumut) jantan
dan betina yang haploid (n).
3. Tumbuhan lumut yang sudah dewasa
akan membentuk alat kelamin jantan
(anteridium) dan alat kelamin betina
(arkegonium).

Gambar 4. Skema metagenesis pada Lumut


https://www.ayokbelajar.com/tumbuhan-lumut/
4. Anteridium menghasilkan spermatozoid berflagel yang berkromosom haploid
(n). Arkegonium menghasilkan ovum yang berkromosom haploid (n).
Ovum memproduksi zat gula dan protein yang merangsang pergerakan
spermatozoid menuju ovum. Pergerakan spermatozoid disebut kematotaksis.
5. Fertilisasi ovum oleh spermatozoid menghasilkan zigot yang berkromosom
diploid (2n).
6. Zigot mengalami pembelahan secara mitosis dan tumbuh menjadi embrio (2n).
7. Embrio tumbuh menjadi sporofit yang diploid (2n).
8. Sporofit akan membentuk sporongium (2n) yang memiliki kotak spora
(sporangium).

Bahan Ajar Biologi Page 72


9. Di dalam kotak spora terdapat sel induk spora diploid (2n) yang akan
membelah secara meiosis dan menghasilkan spora-spora yang haploid (n).

Gambar 5. Siklus hidup lumut daun (contohnya Polytrichum communae)


https://www.ayokbelajar.com/tumbuhan-lumut/

C. Pengelompokkan Tumbuhan Bryophyta


Terdapat sekitar 16.000 spesies lumut yang sudah dikenali dan
diklasifikasikan. Lumut diklasifikasikan menjadi tiga kelas, yaitu Hepaticopsida
(lumut hati), Anthocerotopsida (lumut tanduk), dan Bryopsida (lumut daun).
1. Hepaticopsida (Lumut Hati)
Lumut hati merupakan tumbuhan talus dengan tubuh berbentuk
lembaran, piph, dan berlobus. Pada umumnya lumut hati tidak berdaun,
misalnya Marchantia dan Lunularia. Namun, ada lumut hati yang berdaun,
misalnya Jungermannia. Lumut hati tumbuh mendatar dan melekat pada
substrat dengan menggunakan rizoidnya. Lumut hati banyak ditemukan di
tanah yana lembap, terutama di hutan hujan tropis. Ada juga yang tumbuh di
permukaan air, misalnya Ricciocarpus natans.

Bahan Ajar Biologi Page 72


Gambar 6. Contoh tumbuhan lumut hati (Marchantia polymorpha)
https://www.ayokbelajar.com/tumbuhan-lumut/

Pada beberapa jenis lumut hati, misalnya Marchantia dan Lunularia,


gametofit memliki struktur khas berbentuk seperti mangkok yag disebut
gemmae cup (piala tunas). Gemmae cup berfungsi sebagai alat reproduksi
secara vegetatif karena di dalamnya terdapat gemmae atau tumbuhan lumut
kecil yang bila terlepas dan terpelanting oleh air hujan akan tumbuh menjadi
lumut baru. Selain dengan gemmae cup , reproduksi vegetatif lumut hati juga
dapat dilakukan dengan cara fragmentasi (pemutusan sebagian tubuhnya).

Gambar 7. Skema struktur Tubuh Lumut hati (Marchantia polymorpha)

Bahan Ajar Biologi Page 72


https://contohruas.blogspot.com/2018/05/contoh-gambar-sketsa.html

Pada umumnya, lumut hati berumah dua, misalnya Marchantia sp.


Namun, ada pula yang berumah satu. Pada lumut hati yang berumah dua,
gametofit betina membentuk arkegoniofor yang di bagian ujung tangkainya
terdapat struktur berbentuk cakram atau payung dengan tepi berlekuk ke dalam
seperti jejari. Di bagian bawah cakram terdapat arkegonium. Arkegonium
membentuk sel kelamin betina (ovum). Sementara itu, gametofit jantan
membentuk anteridiofor yang di bagian ujung tangkainya terdapat struktur
berbentuk cawan dengan tepi berlekuk tidak dalam. Di bagian atas cawan
terdapat anteridium yang menghasilkan sel kelamin jantan (spermatozoid)
berflagel dua. Bila spermatozoid membuahi ovum maka terbentuk zigot yang
akan tumbuh menjadi sporofit. Sporofit terletak tersembunyi di bagian bawah
cakram arkegoniofor. Sporofit (2n) akan membentuk sporogonium yang akan
menghasilkan spora (n).
Terdapat sekitar 6.500 spesies lumut hati, antara lain Marchantia
polymorpha, Ricciocarpus natans, Reboulia bemisphaerica, Pella calcynia,
dan Riccardia indica.
2. Anthocerotopsida (Lumut Tanduk)
Anthocerotopsida atau hirnwort berbentuk seperti lumut hati, tetapi
sporofitnya berbentuk kapsul memanjang seperti tanduk dan mengandung
kutikula. Sporofit tumbuh dari jaringan cawan arkegonium. Setelah sporofit
masak, bagian ujungnya akan terbelah dua. Sporogonium memiliki benang-
benang elater yang mengatur pengeluaran spora, dan pada kapsulnya terdapat
stomata. Anteridium dan arkegonium ada yang terletak pada talus yang sama
(berumah satu), ada pula yang terletak pada talus yang berbeda (berumah dua).

Bahan Ajar Biologi Page 72


Gambar 8. Contoh tumbuhan lumut tanduk (Anthoceros punctatus)
https://www.ayokbelajar.com/tumbuhan-lumut/

Bahan Ajar Biologi Page 72


Gambar 9. Skema struktur tubuh lumut tanduk (Anthoceros punctatus)
http://smileeitssunnah.blogspot.com/2018/09/ciri-ciri-daur-hidup-dan-
klasifikasi.html

Lumut tanduk tumbuh di batuan atau tanah yang lembap. Terdapat


sekitar 100 spesies lumut tanduk, antara lain Anthoceros punctatus,
Phaeoceros laevis, Folioceros, dan Leiosporoceros.

3. Bryopsida (Lumut Daun)


Bryopsida merupakan lumtu sejati. Jumlahnya paling banyak
dibandingkan spesies dari dua kelas yang lain dan menutupi sekitar 3% dari
permukaan daratan bumi. Lumut daun mudah ditemukan di permukaan tanah,
tembok, batu-batuan, atau menempel di kulit pohon. Di atas permukaan tanah
yang lembap, lumut daun tumbuh rapat, menyokong satu sama lain, dan
memiliki sifat seperti busa yang memungkinkannya menyerap dan menahan
air.

Bahan Ajar Biologi Page 72


Gambar 10. Contoh tumbuhan lumut daun (Polytrichum commune)
https://www.ayokbelajar.com/tumbuhan-lumut/

Tubuh lumut daun berbentuk seperti tumbuhan kecil yang tumbuh tegak.
Pada umumnya tinggi lumut ini kurang dari 10 cm, namun ada pula yang
mencapai 40 cm, misalnya Polytrichum commune. Bila diperhatikan dengan
cermat, tubuh lumut daun merupakan kormus yang memiliki bagian akar
sederhana (rizoid), batang, dan daun. Rizoid tersusun dari banyak sel
(multiseluler) dan bercabang. Batang lumut daun bercabang-cabang, tetapi ada
pula yang tidak bercabang. Daun berukuran kecil dan berkedudukan tersebar di
sekeliling batang.
Lumut daun mengalami pergiliran keturunan antara gametofit dengan
sporofit. Gametofit dewasa akan membentuk alat kelamin jantan (anteridium)
yang akan menghasilkan spermatozoid, sedangkan alat kelamin betina
(arkegonium) akan menghasilkan ovum. Ada yang berumah satu dan ada pula
yang berumah dua. Fertilisasi ovum oleh spermatozoid akan megnhasilkan
zigot yang kemudian tumbuh menjadi sporofit. Sporofit membentuk
sporogonium yang bentuknya bervariasi, antara lain bulat, kapsul horizontal,
kapsul tegak, atau kerucut berparuh. Sporogonium memiliki sporangium yang
di dalamnya terdapat banyak spora. Spora dapat tumbuh menjadi lumut daun
yang baru bila jatuh pada habitat yang cocok. Selain dengan spora, lumut daun
Spaghnum dapat pula bereproduksi dengan fragmentasi.

Bahan Ajar Biologi Page 72


Gambar 11. Skema struktur tubuh tumbuhan lumut daun (Polytrichum commune)
https://materiipa.com/ciri-ciri-tumbuhan-lumut

Terdapat sekitar 10.000 spesies lumut daun, antara lain Polytrichum


commune, Polytrihum hyperboreum, Sphagnum squarrosum, Sphagnum
palustre, Dichodonitum, dan Campylopus.

D. Peranan Tumbuhan Bryophyta


Beberapa jenis tumbuhan lumut bermanfaat bagi manusia, antara lain
Marchantia polymorpha sebagai obat hepatitis dan Sphagnum untuk bahan
pembalut dan bahan bakar. Meskipun ukuran tubuhnya kecil, namun lumut mampu
tumbuh dan menutupi areal yang luas sehingga berfungsi untuk menahan erosi,
menyerap air, dan menyediakan sumber air pada saat musim kemarau. Lumut
melakukan fotosintesis sehingga berperan menyediakan oksigen untuk
lingkungannya. Lumut dapat tumbuh di habitat di mana tumbuhan lain tidak dapat
tumbuh, maka lumtu termasuk vegetasi perintis setelah lichen (lumut kerak).

2. PTERIDOPHYTA (TUMBUHAN PAKU)


A. Ciri dan Struktur Tubuh Tumbuhan Bryophyta
Tumbuhan Paku (Pteridophyta): Pengertian, Ciri, Klasifikasi, Reproduksi,
dan Peranan bagi Manusia – Tumbuhan paku (fern) atau Pteridophyta (Yunani,
pteron = bulu, phyton= tumbuhan) merupakan kelompok Plantae yang tubuhnya
sudah berbentuk kormus atau sudah memiliki bagian akar, batang, dan daun sejati.

Bahan Ajar Biologi Page 72


Susunan daun seperti bulu (menyirip). Tumbuhan paku dapat bereproduksi dengan
spora sehingga disebut Cormophyta berspora. Berbeda dengan lumut, Pteridophyta
merupakan tumbuhan vaskuler (Tracheophyta) karena sudah memiliki pembuluh
angkut xilem (pembuluh kayu) dan floem (pembuluh tapis). Masyarakat juga
mengenal tumbuhan paku dengan istilah pakis. Kajian evolusi menyatakan bahwa
tumbuhan vaskuler berspora (tumbuhan paku) diperkirakan sudah ada dan
mendominasi hutan selama masa Karboniferus; sekitar 360 juta tahun silam.

Gambar 12. Beberapa jenis tumbuhan paku: (a) Cyathea cooperi (tumbuh di tanah),
(b) Salvinia natans (hidup di air), dan (c) Platycerium bifurcatum (epifit di pohon)
https://www.ayokbelajar.com/tumbuhan-lumut/

Tumbuhan paku merupakan organisme fotoautotrof, artinya dapat membuat


makanan sendiri dengan cara berfotosintesis. Tumbuhan paku dapat tumbuh di

Bahan Ajar Biologi Page 72


berbagai habitat, terutama di tempat yang lembap (higrofit), permukaan batu, tanah,
atau dan menempel (epifit) di kulit pohon. Tumbuhan paku yang tumbuh di tanah,
misalnya Adiantum cuneatum (suplir) dan Alsophila glauca (paku tiang).
Tumbuhan paku yang hidup di tanah berair misalnya Marselia sp. Tumbuhan paku
yang hidup di air misalnya Azolla pinnata dan Salvina natans. Tumbuhan paku
yang hidup menempel di pohon, misalnya Platycerium bifurcatum (paku tanduk
rusa) dan Asplenium nidus (paku sarang burung). Tumbuhan paku melimpah dan
tumbuh subur di daerah hutan hujan tropis.
Tumbuhan paku termasuk Cormophyta, berbentuk seperti tumbuhan tingkat
tinggi, dengan ukuran tubuh yang bervariasi. Ada yang berukuran hanya beberapa
sentimeter, misalnya paku air Azolla caroliniana. Ada pula yang berbentuk seperti
ohon dengan tinggi sekitar 5 meter, misalnya paku tiang Alsophila glauca. Para ahli
menduga tumbuhan paku di masa Karboniferus ada yang tingginya mencapai 15 m
– 40 m. Tumbuhan paku juga mengalami pergantian bentuk gametofit dan sporofit.
Sporofit mudah dibedakan karena memiliki ukuran yang lebih besar dan memiliki
bentuk yang lebih konfleks daripada gametofit.

Gambar 13. Skema struktur tubuh tumbuhan paku


https://www.ayokbelajar.com/tumbuhan-lumut/

Sporofit memiliki bagian-bagian tubuh, yaitu akar, batang, dan daun.


Rizoidnya sudah berkembang ke bentuk akar. Sel-sel penyusun batang dan daun
memiliki klorofil sehingga tampak berwarna hijau. Batang tumbuhan paku
bercabang cabang- dan ada yang berkayu. Ada juga batang yang memiliki rambut-

Bahan Ajar Biologi Page 72


rambut halus [berbulu]. Tumbuhan paku memiliki batang yang tumbuh di bawah
permukaan tanah (rizom). Tumbuhan paku memiliki susunan pembuluh angkut
bertipe radial, bila xilem dan floem tersusun menjari, misalnya pada Lycopodium.
Berkas pembuluh bertipe konsentris bila xilem terletak di tengah dan dikelilingi
oleh floem, misalnya pada Selaginella. Pembuluh xilem berfungsi untuk
mengangkut air dan garam-garam mineral dari akar ke daun, sedangkan pembuluh
floem berfungsi mengangkut zat organik hasil fotosintesis dari daun ke seluruh
bagian tubuh.

Tumbuhan paku pada umumnya berdaun, dan daunnya memiliki urat-urat


daun. Daun tumbuhan paku ada yang berukuran besar, disebut makrofil. Ada pula
daun yang berukuran kecil, disebut mikrofil. Mikrofil berebntuk sisik, misalnya
pada Equisetum (paku ekor kuda). Tumbuhan paku yang tidak berdaun disebut
paku telanjang, misalnya Psilotum. Daun tumbuhan paku muda yang menggulung
disebut fiddlehead (circinnate, sirsinat). Gulungan akan terbuka ketika daun muda
tumbuh menjadi daun dewasa.
Daun dewasa dapat dibedakan berdasarkan fungsinya, yaitu sebagai berikut.
1. Tropofil adalah daun yang berfungsi khusus untuk fotosintesis dan tidak
mengandung spora.
2. Sporofil, adalah daun yang menghasilkan spora.
Berdasarkan ukuran dan bentuk daunnya, tumbuhan paku dibedakan
menjadi dua macam, yaitu sebagai berikut.
1. Paku heterofil, memiliki dua macam daun yang berbeda ukuran dan bentuknya.
Contohnya: paku sisik naga Drymoglossum yang memiliki sporofil dengan
ukuran lebih panjang daripada tropofil.
2. Paku homofil, memiliki daun dengan ukuran dan bentuk yang sama.
Contohnya: Adiantum cunninghamii (suplir) dan Nephrolepis.

Bahan Ajar Biologi Page 72


Gambar 14. (a) paku homofil Adiantum cunninghamii (suplir) dan
(b) paku heterofil Lemmaphyllum sp.
https://www.ayokbelajar.com/tumbuhan-lumut/

Spora dihasilkan di dalam sporangium (kotak spora). Sporangium pada


tumbuhan paku terkumpul dalam bentuk berikut.
1. Sorus. Sporangium berada di dalam kotak terbuka atau tertutup oleh
indisium. Di dalam sporangium terdapat anulus, yaitu sejumlah sel penutup
yang berdinding tebal dan membentuk cincin. Bila sporangium kering,
anulus akan membuka dan menyebarkan spora. Sorus terdapat di
permukaan bawah daun dengan susunan yang beraneka ragam, antara lain
sejajar tulang daun, berjajar di tepi daun, tersebar berbentuk noktah, dan
zig-zag. Contohnya: Nephrolepis dan Adiantum.
2. Strobilus. Sporangium membentuk suatu bangun kerucut bersama sporofil.
Contohnya: Lycopodium dan Selaginella.
3. Sporokarp. Sporangium dibungkus oleh daun buah (karpelum). Contohnya:
Salvinia, Marsilea, Azolla, dan paku air lainnya

Bahan Ajar Biologi Page 72


.
Gambar 15. (a) sorus pada Nephrolepis, (b) strobilus pada Equisetum sp., dan
(c) sporokarp pada Pilularia globulifera
https://www.ayokbelajar.com/tumbuhan-lumut/

Berdasarkan jenis spora yang dihasilkan, tumbuhan paku dibedakan


menjadi tiga macam, yaitu sebagai berikut.
1. Paku homospora atau isospora; menghasilkan satu jenis spora dengan
bentuk dan ukuran yang sama. Paku homospora disebut juga berumah satu
karena sporanya akan tumbuh menjadi protalium pembentuk anteridium
maupun arkegonium. Contohnya: Lycopodium, Nephrolepis,
Drymoglossum, dan Dryopteris filix-mas.
2. Paku heterospora atau anisospora; menghasilkan dua jenis spora dengan
ukuran yang berbeda.Spora yang berukuran besar (makrospora atau
megaspora) berkelamin jantan yang akan tumbuh menjadi mikroprotalium
pembentuk anteridium. Spora yang berukuran kecil (mikrospora)
berkelamin jantan yang akan tumbuh menjadi makroprotalium atau

Bahan Ajar Biologi Page 72


megaprotalium pembentuk arkegonium. Paku heterospora disebut juga
berumah dua. Contohnya Selaginella (paku rane), Salvinia, Marsilea
(semanggi).
3. Paku peralihan atau campuran; menghasilkan spora yang berukuran sama,
seperti jenisnya berbeda (berkelamin jantan atau betina). Spora dapat
tumbuh menjadi protalium yang akan membentuk salah satu alat kelamin;
arkegonium atau anteridium saja. Paku peralihan termasuk berumah dua.
Contohnya Equisetum debile (paku ekor kuda).
Gametofit pada tumbuhan paku berupa talus; ada yang berukuran kecil
(beberapa milimiter) dan ada yang berukuran besar. Pada umumnya gametofit
berbentuk lembaran seperti hati atau daun waru yang disebut protalium
(protalus). Gametofit melekat pada substrat dengan menggunakan rizoid.
Gametofit berukuran kecil, misalnya pada Equisetrum dan Lycopodium,
sedangkan gametofit berukuran besar, misalnya pada Platycerium bifurcatum
(paku tanduk rusa). Pada umumnya sel-sel gametofit mengandung klorofil dan
dapat berfotosintesis. Pada jenis tumbuhan paku tertentu, misalnya yang
bersimbiosis dengan jamur, zat organik diperoleh dari jamur simbion karena
gametofitnya tidak memiliki klorofil sehingga tidak dapat berfotosintesis.
Gametofit akan membnetuk alat kelamin jantan (anteridium) dan alat
kelamin betina (arkegonium). Anteridium akan menghasilkan spermatozoid
berflagel, sedangkan arkegonium megnhasilkan ovum (sel telur). Tumbuhan
paku berumah satu memiliki gametofit biseksual yang dapat membentuk dua
macam alat kelamin, baik anteridium maupun arkegonium, misalnya paku
homospora. Tumbuhan paku berumah dua memiliki gametofit uniseksual yang
hanya membentuk salah satu alat kelamin (anteridium atau arkegonium saja),
misalnya paku heteropsora dan paku peralihan.

B. Reproduksi Tumbuhan Bryophyta


Tumbuhan paku bereproduksi secara aseksual (vegetatif) maupun seksual
(generatif). Reproduksi secara aseksual terjadi dengan pembentukan spora melalui
pembelahan meiosis sel induk spora yang terdapat di dalam sporangium (kotak
spora). Spora akan tumbuh menjadi gametofit. Selain melalui pembentukan spora,
reproduksi secara aseksual juga dapat dilakukan dengan rizom. Rizom akan tumbuh

Bahan Ajar Biologi Page 72


menjalar dan membentuk tunas-tunas tumbuhan paku yang berkoloni
(bergerombol). Reproduksi seksual terjadi melalui fertilisasi ovum oleh
spermatozoid berflagel yang menghasilkan zigot. Zigot tersebut akan tumbuh
menjadi sporofit. Dalam siklus hidupnya, tumbuhan paku mengalami pergiliran
keturunan (metagenesis) antara generasi gametofit yang berkromosom haploid (n)
dan generasi sporofit yang berkromosom diploid (2n). Generasi sporofit hidup lebih
dominan atau memiliki masa hidup yang lebih lama dibanding generasi gametofit.
Metagenesis pada siklus hidup tumbuhan paku homospora adalah sebagai
berikut.

1. Spora berkromosom haploid (n) bila jatuh di habitat yang cocok akan
berkecambah, sel-selnya membelah secara mitosis dan tumbuh menjadi
protalium (gametofit) yang haploid (n).
2. Protalium membentuk alat kelamin jantan (anteridium) dan betina
(arkegonium) yang haploid (n).
3. Anteridium menghasilkan spermatozoid berflagel (n) dan arkegonium
menghasilkan ovum (n).
4. Spermatozoid (n) membuahi ovum (n) di dalam arkegonium dan menghasilkan
zigot yang diploid (2n).
5. Zigot (2n) mengalami pembelahan secara mitosis dan tumbuh menjadi
tumbuhan paku (sporofit) yang diploid (2n). Tumbuhan paku tersebut tumbuh
keluar dari arkegonium induknya.
6. Sporofit (tumbuhan paku) dewasa menghasilkan sporofit (2n) atau daun
penghasil spora.
7. Sporofit 92n) memiliki sporangium (2n). Di dalam sporangium terdapat sel
induk spora berkromosom diploid (2n). Sel induk spora (2n) megalami
pembelahan meiosis dan menghasilkan spora yang haploid (n).

Bahan Ajar Biologi Page 72


Gambar 16. Siklus hidup tumbuhan paku homospora
https://www.edubio.info/2016/02/siklus-hidup-paku-pteridofita.html

Gambar 17. Skema pergiliran keturunan (metagnenesis) pada tumbuhan paku


homospora
https://www.ayokbelajar.com/tumbuhan-lumut/

Bahan Ajar Biologi Page 72


Gambar 18. Skema pergiliran keturunan pada tumbuhan paku heterospora
https://www.ayokbelajar.com/tumbuhan-lumut/

Gambar 19. Skema pergiliran keturunan pada tumbuhan paku peralihan


https://www.ayokbelajar.com/tumbuhan-lumut/

Bahan Ajar Biologi Page 72


C. Pengelompokkan Tumbuhan Bryophyta
Terdapat sekitar 20.000 spesies tumbuhan paku yang sudah dikenali dan
diklasifikasikan. Klasifikasi tumbuhan paku dapat dilakukan berdasarkan, antara
lain ada atau tidak adanya daun, serta bentuk dan susunan daunnya, susunan
sporangium, jenis, bentuk, dan ukuran sporanya, bentuk, susunan anatomi tubuh,
dan lain-lain.
Tumbuhan paku (Pteridophyta) diklasifikasikan menjadi empat subdivisi,
yaitu Psilopsida (paku purba), Lycopsida (paku kawat), Sphenopsida atau
Equisetopsida (paku ekor kuda), dan Pteropsida (paku sejati).

Gambar 20. Beberapa jenis tumbuhan paku: (a) Psilotum sp. (paku purba),


(b) Lycopodium sp. (paku kawat), (c) Equisetum (paku ekor kuda), dan
(d) Adiantum hispidulum (paku sejati)
https://www.ayokbelajar.com/tumbuhan-lumut/

1. Psilopsida (Paku Purba)

Bahan Ajar Biologi Page 72


Psilopsida (Yunani, psilos = telanjang) merupakan tumbuhan purba
(primitif) yang sebagian besar anggotanya sudah punah dan ditemukan sebagai
fosil. Tumbuhan ini diduga hidup pada periode antara zaman Silurian dan
Devonian. Hanya beberapa spesies yang masih hidup di bumi saat ini ,
misalnya Psilotum nudum.
Paku purba memiliki struktur tubuh ytang relatif masih sangat
sederhana, dengan tinggi sekitar 30 cm – 1 m. Sporofit (2n) pada umumnya
tidak memiliki daun dan akar sejati, tetapi memiliki rizom yang dikelilingi
rizoid. Pada paku purba yang memiliki daun, ukuran daun kecil (mikrofil) dan
berbentuk seperti sisik. Batang bercabang-cabang dikotomus, berklorofil, dan
sudah memiliki sistem vaskuler (pembuluh) untuk mengangkut air serta garam
menghasilkan satu jenis spora dengan bentuk dan ukuran yang sama
(homospora). Gametofit 9n) tersusun dari sel-sel yang tidak berklorofil
sehingga zat organik didapatkan dari simbiosis dengan jamur.

Gambar 21. Skema struktur tubuh tumbuhan paku purba (Psilotum nudum)
https://arisudev.wordpress.com/2013/05/28/mengenal-tanaman-paku-
pteridophyta/

Jenis paku yang termasuk Psilopsida , antara lain Rhynia (paku tidak
berdaun) yang telah memfosil. Psilopsida yang saat ini masih hidup di bumi,

Bahan Ajar Biologi Page 72


yaitu Tmesipteris, ditemukan tumbuh di kepulauan Pasifik. Sementara
Psilotum tumbuh di daerah tropis dan subtropis.
2. Lycopsida (Paku Kawat)
Lycopsida (paku kawat/paku rambut) disebut juga club moss (lumt gada)
atau ground pine (pinus tanah), tetapi sebenarnya bukan merupakan lumut atau
pinus. Lycopsida diduga sudah ada di bumi pada masa Devonian, dan tumbuh
melimpah selama masa Karboniferus. Lycopsida yang hidup pada masa
tersebut kini telah menjadi fosil atau endapan batubara. Pada masa
Karboniferus, Lycopsida berukuran tubuh besar (sekitar 3 m) hidup di rawa-
rawa selama jutaan tahun, tetapi punah ketika rawa-rawa tersebut mulai
mengering. Sementara Lycopsida yang berukuran kecil dapat bertahan hidup
sehinga sekarang. Lycopsida banyak tumbuh di hutan-hutan daerah tropis,
tumbuh di tanah atau di kulit pohon, tetapi tidak bersifat parasit.

Gambar 22. Skema struktur tubuh tumbuhan lumut kawat


https://rumus.co.id/tumbuhan-paku/

Bagian tubuh Lycopsida yang mudah dilihat merupakan generasi


sporofitnya (2n). Sporofit tersusun dari sel-sel yang mengandung klorofil dan
memiliki daun berbentuk seperti rambut atau sisik yang tersusun rapat pada
batang. Batang berbentuk seperti kawat. Pada ujung cabang-cabang batang
terdapat sporofil dengan struktur berbentuk gada (strobilus) yang mengandung
sporangium. Sporangium menghasilkan spora. Lycposida ada yang

Bahan Ajar Biologi Page 72


menghasilkan satu jenis spora (homospora), misalnya Lycopodium sp., ada pula
yang menghasilkan dua jenis spora (heterospora), misalnya Selaginella sp.
Gametofit (n) berukuran kecil dan tidak berklorofil sehingga zat organik
diperoleh dengan cara bersimbiosis dengan jamur. Gametofit ada yang
menghasilkan dua jenis alat kelamin (biseksual), misalnya Lycopodium sp.,
ada pula yang menghasilkan satu jenis alat kelamin (uniseksual) misalnya
Selaginella sp.

3. Sphenopsida atau Equisetopsida (Paku Ekor Kuda)


Sphenopsida disebut paku ekor kuda (horstail) karena memiliki
percabangan batang yang khas berbentuk ulir atau lingkaran sehingga
menyerupai ekor kuda. Paku ekor kuda sering tumbuhan di tempat berpasir.
Sporofitnya berdaun kecil (mikrofil) atau berbentuk sisik, warnanya agak
transparan dan tersusun melingkar pada batang. Batang Sphenopsida berongga
dan beruas-ruas. Batang tampak keras karena tersusun oleh sel-sel dengan sel
mengandung silika (sehingga dikenal juga sebagai scouring rushes atau
ampelas, yang dapat digunakan sebagai bahan penggosok).
Gametofit paku ekor kuda berukuran kecil (hanya beberapa milimeter)
dan mengandung klorofil sehingga dapat berfotosintesis. Gametofit ada yang
menghasilkan alat kelamin jantan (anteridium), ada pula yang menghasilkan
alat kelamin betina (arkegonium).

Gambar 22. Skema struktur tubuh tumbuhan paku ekor kuda

Bahan Ajar Biologi Page 72


https://biologigonz.blogspot.com/search/label/CATATAN%20LUMUT%20-
%20PAKU
Sphenopsida tumbuh melimpah pada masa Karboniferus, dengan ukuran
yang besar dan tingginya mencapai 15 m. Sphenopsida merupakan pembentuk
endapan batubara. Sphenopsida yang dapat bertahan hidup di bumi hingga saat
ini hanya sekitar 25 spesies. Pada umumnya, Sphenopsida berasal dari genus
Equisetum (sekitar 15 spesies), dengan ukuran tubuh (tinggi) rata-rata 1 m,
tetapi ada pula yang mencapai 4,5 m. Sphenopsida tumbuh di tepian sungai
yang lembap dan daerah subtropis belahan bumi utara. Contoh Sphenopsida
antara lain Equisetum ramosissimum, Equiset arvense dan Calamites (sudah
punah).

4. Pteropsida (Paku Sejati)


Pteropsida (paku sejati) atau pakis merupakan kelompok tumbuhan paku
yang sering kita temukan di berbagai habitat, terutama di tempat yang lembap.
Pterosida hidup di tanah, di air, atau epifit di pohon. Pteropsida yang hidup di
hutan hujan tropis sangat beraneka ragam jenisnya, namun Pteropsida juga
ditemukan di daerah beriklim sedang (subtrois).

Gambar 23. Skema struktur tubuh tumbuhan paku sejati (Dryopteris filix-mas)
https://sijai.com/tumbuhan-paku/

Bahan Ajar Biologi Page 72


Sporofit Pteropsida memiliki akar, batang, dan daun. Ukuran batang
bervariasi; ada yang kecil 31ngina31 pula yang besar seperti pohon. Batangnya
berada di bawah permukaan atanah (rizom). Daun Pteropsida berukuran lebih
besar 31dari kelompok tumbuan paku lainnya. Pada umumnya daun berbentuk
lembaran, berukuran besar (makrofil), dan majemuk (terbagi menjadi beberapa
lembaran), dengan tulang daun bercabang-cabang. Daun yang masih muda
menggulung (circinat). Pteropsida memiliki sporofil (daun yang menghasilkan
spora) dan tropofil (daun untuk fotosintesis dan tidak mengandung spora). Pada
sporofil terdapat sporangium yang terkumpul di dalam sorus di bawah
permukaan daun. Pada Pteropsida yang hidup di air, sporangium terkumpul
dalam sporokarp.
Gametofit Pteropsida memiliki klorofil, dengan ukuran yang bervariasi
(disebut juga protalium). Gametofit bersifat biseksual atau uniseksual. Terdapat
sekitar 12.000 spesies Pteropsida, antara lain Adiantum fimbriatum, Asplenium
nidus, dan Marsiliea crenata.

D. Peranan Tumbuhan Pteridophyta


Tumbuhan paku memiliki banyak manfaat bagi kehidupan manusia, namun ada
pula yang merugikan. Tumbuhan paku yang bermanfaat antara lain sebagai berikut.
1. Tanaman hias, misalnya Adiantum (suplir), Platycerium sp. (paku tanduk rusa),
Asplenium nidus (paku sarang burung), Nephrolepis, dan Alsophila glauca
(paku tiang).
2. Bahan obat-obatan, antara lain Equisetum (paku ekor kuda) yang memiliki
fungsi 31ngina31i (melancarkan pengeluaran urine) dan Selaginella plana
(obat luka).
3. Bahan makanan (sayuran), misalnya Marsilea crenata (semanggi) dan
Pteridium aquilinum (paku garuda).
4. Pupuk hijau, misalnya Azollae pinnata bersimbiosis dengan ganggang biru
Anabaena azollae yang mampu mengikat gas nitrogen (N2) bebas.
5. Pembuatan petasan (pyrotechnics), dengan menggunakan spora Lycopodium
sp.
6. Tiang bangunan, misalnya Alsophila glauca.
7. Bahan penggosok (ampelas), misalnya Equisetum sp.

Bahan Ajar Biologi Page 72


8. Tumbuhan paku yang merugikan manusia, misalnya Salvinia molesta
(kayambang), merupakan gulma tanaman padi.

E. Perbandingan antara Tumbuhan Bryophyta dan Tumbuhan Pteridophyta

Perbandingan antara tumbuhan lumut dan tumbuhan paku


Tumbuhan Lumut Tumbuhan Paku
 Tumbuhan lumut memiliki ukuran  Tumbuhan paku memiliki ukuran
tubuh yang kecil, bentuk tubuhnya lebih besar dari lumut, generasi yang
yang sering kita lihat adalah generasi dominan adalah sporofit dengan
gametofit; ada yang berbentuk bentuk yang bervariasi; ada yang
lembaran dan ada yang seperti berbentuk lembaran, perdu, pohon
tumbuhan kecil. dan tanduk rusa.
 Tumbuhan lumut tidak memiliki  Tumbuhan paku memiliki berkas
berkas pembuluh (jaringan pengangkut) pembuluh yang berupa xylem dan
sehingga tidak memiliki akar, batang floem, sehingga dikatakan memiliki
dan daun sejati; generasi sporofit selalu akar, batang dan duan sejati;
menumpang pada generasi gametofit; memiliki daun yang mikrofil atau
generasi sporofit ada yang uniseluler makrofil; memiliki daun fertile
dan ada yang multiseluler. (sporofil) dan daun steril (tropofil).
 Tumbuhan lumut dibagi menjadi 3  Tumbuhan paku dibagi menjadi 4
kelas, yakni: lumut hati subdivisi, yakni: paku purba
(Hepaticopsida), lumut tanduk (Psilopsida), paku kawat
(Anthoceratopsida), dan lumut daun (Lycopsida), paku ekor kuda
(Bryopsida). (Sphenopsida), dan paku sejati

Bahan Ajar Biologi Page 72


(Pteropsida).
 Pada tumbuhan lumut, generasi  Pada tumbuhan paku, generasi
gametofit lebih dominan daripada sporofit lebih dominan daripada
generasi sporofit. generasi gametofit.
 Spora tumbuh menjadi protonema,  Spora tumbuh menjadi protalium
kemudian berkembang menjadi yang selanjutnya menjadi gemetofit
tumbuhan lumut yang merupakan haploid (n); setelah peleburan
generasi gametofit yang haploid (n); sperma dan ovum akan terbentuk
zigot yang terjadi setelah fertilisasi zigot yang diploid (2n); zigot
akan tumbuh menjadi sporofit diploid. tumbuh menjadi tumbuhan paku
(sporofit).

RANGKUMAN
Setelah mempelajari materi Bab 1 mengenai Tumbuhan Bryophyta dan Pteridophyta
dalam bahan ajar ini, buatlah rangkuman pada kolom di bawah ini!
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
Bahan Ajar Biologi Page 72
………………………………………………………………………………………………………………………………
LKPD 1
Tumbuhan Bryophyta dan Pteridophyta

A. Pendahuluan
Sebelum belajar pada materi ini silahkan kalian mengamati gambar dan
membaca uraian berikut!

Bahan Ajar Biologi Page 72


Di dunia ini, ada berbagai macam jenis tumbuhan yang pernah kita temui dan
belum pernah kita temui. Banyaknya variasi dan jenis tumbuhan perlu
dilakukan pengelompokkan berdasarkan ciri-ciri umum yang diamati.

Setelah Anda mengamati gambar-gambar di atas , cobalah buat minimal 3


pertanyaan yang sesuai gambar yang disajikan.
1. ………………………………………………………………………………………
2. ………………………………………………………………………………………
3. ………………………………………………………………………………………

B. Tujuan Kegiatan
1. Siswa mampu mendeskripsikan ciri-ciri umum plantae
2. Siswa mampu mendeskripsikan ciri, struktur, klasifikasi, reproduksi dan
peranan Bryophyta
3. Siswa mampu mendeskripsikan ciri, struktur, klasifikasi, dan reproduksi
serta peranan Pteridophyta
4. Siswa mampu membedakan antara Bryophyta dengan pterydophyta

C. Dasar Teori
Plantae dapat kita jumpai hampir di seluruh penjuru bumi, di hutan,
pegunungan, dan dataran rendah. Hampir semua tumbuhan yang menjadi
anggota kingdom Plantae hidup di daratan walaupun beberapa tumbuhan
hidup di air, misalnya teratai. Kingdom Plantae meliputi semua tumbuhan
bersel banyak, mulai dari yang sederhana sampai yang kompleks. Sel-selnya
bersifat eukariotik, dinding selnya mengandung selulosa, memiliki klorofil, dan
hidup secara 35ngina35iv. Keanekaragamannya sangat tinggi sehingga tidak
mudah untuk mengklasifikasikannya. Para ahli membagi dunia tumbuhan
menjadi dua kelompok, yaitu tumbuhan tak berpembuluh (nonvaskuler) dan
tumbuhan berpembuluh (vaskuler).

D. Petunjuk Umum
1. Baca dan pahami materi pada Buku Teks ( BTP) Irnaningtyas. Irnaningtyas.
2016. Biologi Untuk SMA Kelas X. Jakarta : Erlangga., hal 258 -305.
2. Setelah memahami isi materi dalam bacaan Berlatih untuk berfikir tinggi
melalui tugas tugas yang terdapat pada LKPD ini baik bekerja sendiri
maupun bersama teman sebangku atau teman lainnya.

Bahan Ajar Biologi Page 72


3. Kerjakan LKPD ini di buku kerja atau langsung mengisikan pada bagian
yang tersedia.
4. Kalian dapat belajar bertahap dan berlanjut melalui kegiatan ayo berlatih,
apabila kalian yakin sudah paham dan mampu menyelesaikan
permasalahan – permasalahan dalam kegiatan belajar 1, 2, 3, 4 dan 5 kalian
boleh belajar ke LKPD berikutnya.

E. Kegiatan Belajar
Ayo kalian ikuti kegiatan belajar berikut dengan penuh kesabaran dan
konsentrasi!

Kegiatan Belajar 1

Ayo Berlatih Mengenai Ciri Umum Plantae dan Klasifikasi Tumbuhan!!

Jawablah pertanyaan berikut dengan tepat!

1. Sebutkan ciri- ciri umum tumbuhan!


a. …………………………………………………………………………………….
..
b. ……………………………………………………………………………………
c. ……………………………………………………………………………………
d. ……………………………………………………………………………………
e. ……………………………………………………………………………………
f. ……………………………………………………………………………………

2. Berdasarkan ada tidaknya pembuluh angkut, tumbuhan dibedakan


menjadi …….(a) dan ……..(b). Tumbuhan tidak berpembuluh disebut juga
……….(c) contohnya ………(d). Tumbuhan Berpembuluh disebut juga
………(e) contohnya ………(f) dan ……..(g). Tumbuhan berpembuluh tidak
dapat menghasilkan biji seperti …….(h) dan …….(i). Tumbuhan berbiji
atau Spermatophyta dibedakan menjadi dua, yaitu tumbuhan berbiji

Bahan Ajar Biologi Page 72


terbuka yang disebut …….(j) dan tumbuhan berbiji tertutup yang disebut
……..(k). Tumbuhan berbiji terbuka contohnya ……(l) dan …….(m).
Tumbuhan berbiji tertutup, berdasarkan jumlah keeping bijinya di bagi dua
macam, yaitu tumbuhan berkeping biji satu disebut……(n), contohnya ……
(o) dan …….(p). Sedangkan tumbuhan berkeping biji dua disebut ………
(q), contohnya …….(r) dan (s)………..Itulah klasifikasi tumbuhan secara
umum berdasarkan ciri yang dapat diamati yang dapat dikelompokkan ke
dalam beberapa …… tumbuhan.

Tracheophyta (1) Atracheophyta (2) vaskuler (3) non vaskuler (4) Pteridophyta (5)

Bryophyta (6) Spermatophyta (7) suplir (8) Selaginella (9) Angiospermae (10) Pinus (11)

Melinjo (12) Gymnospermae (13) Dikotil (14) Monokotil (15) mangga (16) Jagung (17)

Jeruk (18) Padi (19) diviso (20).

Kegiatan Belajar 2

Ayo Berlatih Mengenai Ciri Umum, Struktur tubuh, Klasifikasi, peranan


Bryophyta!

Jawablah pertanyaan berikut dengan tepat!

1. Deskripsikan ciri-ciri umum tumbuhan lumut !


a. …………………………………………………………………………………….
..
b. ……………………………………………………………………………………
c. ……………………………………………………………………………………
d. ……………………………………………………………………………………
e. ……………………………………………………………………………………
f. ……………………………………………………………………………………

2. Amati struktur tumbuhan lumut di bawah ini ! Lalu lengkapi bagian-


bagiannya!

Bahan Ajar Biologi Page 72


C

A
B

2
1 3

7 4
5

8
6

3. Bryophyta di bagi ke dalam 3 Kelas, yaitu:


a) Kelas
……………………………………………………………………………..
Cirinya…………………………………………………………………………..
.
Contohnya……………………………
dan……………………………………..

Bahan Ajar Biologi Page 72


b) Kelas
……………………………………………………………………………..
Cirinya…………………………………………………………………………..
.
Contohnya……………………………
dan……………………………………..

c) Kelas
……………………………………………………………………………..
Cirinya…………………………………………………………………………..
.
Contohnya……………………………
dan……………………………………..

4. Lengkapi metagenesis lumut di bawah ini!

5. Tuliskan peranan tumbuhan lumut dalam kehidupan!


………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………

Bahan Ajar Biologi Page 72


………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………

Kegiatan Belajar 3

Ayo Berlatih Mengenai Ciri Umum, Struktur tubuh, Klasifikasi, peranan


Pteridophyta!

Jawablah pertanyaan berikut dengan tepat!

1. Deskripsikan ciri-ciri umum tumbuhan paku !


a. ……………………………………………………………………………………
b. ……………………………………………………………………………………
c. ……………………………………………………………………………………
d. ……………………………………………………………………………………
e. ……………………………………………………………………………………

2. Amati struktur tumbuhan paku di bawah ini ! Lalu lengkapi bagian-


bagiannya!

Fase ………………………………….
Bahan Ajar Biologi Page 72

Fase ………………
A
B

3. Jenis-Jenis Daun Tumbuhan Paku.


 Jenis – jenis daun tumbuhan paku, berdasarkan fungsinya, terbagi
menjadi dua macam, yaitu:
a. Sporofil, yaitu:
…………………………………………………………………
b. Tropofil, yaitu:
…………………………………………………………………

 Berdasarkan ukurannya, daun tumbuhan paku dibedakan menjadi:

Bahan Ajar Biologi Page 72


a. Mikrofil, yaitu:
…………………………………………………………………
b. Makrofil,yaitu:
…………………………………………………………………

4. Berdasarkan jenis spora yang dihasilkan, tumbuhan paku dibedakan


menjadi tiga macam, yaitu;
a. Paku Homospora/Isospora :
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………..
Contohnya : ……………………………………………………………………

b. Paku Heterospora :
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………..
Contohnya :……………………………………………………………………

c. Paku Peralihan
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………..
Contohnya :……………………………………………………………………

5. Tumbuhan Paku di bagi ke dalam 4 Subdiviso, yaitu:


a) Subdivisio……………………………………………………………………
Cirinya……………………………………………………………………….
Contohnya……………………………dan…………………………………

b) Subdivisio………………………………………………………………………
Cirinya………………………………………………………………………….
Contohnya……………………………dan……………………………………

c) Subdivisio………………………………………………………………………
Cirinya………………………………………………………………………….
Contohnya……………………………dan……………………………………

d) Subdivisio………………………………………………………………………
Cirinya………………………………………………………………………….

Bahan Ajar Biologi Page 72


Contohnya……………………………dan……………………………………

6. Lengkapi metagenesis paku homospora dan paku heterospora di bawah


ini!
a. Paku Homospora

b. Paku Heterospora

Bahan Ajar Biologi Page 72


a

7. Tuliskan peranan tumbuhan lumut dalam kehidupan!


………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
…………..

8. Lengkapilah tabel perbedaan Bryophyta dan Pteridophyta di bawah ini!

No. Pembanding Tumbuhan Lumut Tumbuhan Paku

1 Hasil Perkecambahan
spora

2 Berkas pembuluh

3 Fase dominan

4 Daun muda

5 Letak spora

BAB 2
TUMBUHAN SPERMATOPHYTA

Bahan Ajar Biologi Page 72


Tumbuhan berbiji atau Spermatophyta (Yunani, sperma = biji, phyton = tumbuhan)
meliputi semua tumbuhan berpembuluh yang bereproduksi secara 45ngina45ive dengan
membentuk biji. Di dalam biji (seed) terdapat calon individu baru (embrio sporofit atau
lembaga) beserta cadangan makanan (endosperma) yang terbungkus oleh lapisan pelindung.
Pada umumnya Spermatophyta bersifat fotoautotrof karena memiliki klorofil untuk
berfotosintesis. Contohnya Eucalyptus sp. Dan Aster sp. Namun, ada pula yang tidak
memiliki klorofil sehingga hidup 45ngina45i pada tumbuhan lainnya untuk mendapatkan zat
45ngina45, contohnya Cuscuta sp. (tali putri) yang bersifat 45ngina45i penuh. Benalu
(Dendrophthoe pentandra, Scurrula atropurpurea) bersifat setengah 45ngina45i karena
mendapatkan air dan faram mineral dari tumbuhan lain, tetapi memiliki klorofil dan dapat
berfotosintesis.
Spermatophyta merupakan kelompok tumbuhan yang beradaptasi dengan baik di
lingkungan darat, meskipun ada pula yang tumbuh di lingkungan air. Spermatophyta yang
hidup di air, misalnya teratai dan eceng gongok. Spermatophyta yang hidup di darat dapat
hidup bebas di tanah, epifit di pohon, atau 45ngina45i pada tumbuhan lainnya.
Spermatophyta yang hidup epifit,misalnya Coelogyne pandurata (anggrek hitam).
Spermatophyta tergolong Cormophyta karena dapat dibedakan dengan jelas bagian-
bagian tubuhnya yang meliputi akar, batang, dan daun. Tubuhnya makroskopis dengan
ukuran yang bervariasi. Ada Spermatophyta yang berukuran hanya beberapa sentimeter,
misalnya rumput-rumputan (Graminea), namun ada pula yang berukuran besar hinggal
berdiameter 7 m dengan tinggi 115 m, misalnya redwood (Sequoiadndrom giganteum dan
Sequoia sempervirensi) di Redwood National and State Park California, Amerika.
Bentuk tubuh Spermatophyta dapat dibedakan atas semak, perdu, pohon, dan liana.
Berikut ini penjelasannya.
1. Semak (berbatang pendek, merayap, berumpun), conthonya rumput teki (Cyperus
rotundus) dan serai (Andropogon nardus).
2. Perdu (berbentuk seperti pohon tetapi batangnya kecil dan pendek), contohnya bunga
pukul empat (Mirabilis jalapa) dan cabai (Capsicum annum).
3. Pohon (berbatang besar dan tinggi), contohnya jambu air (Eugenia aquea) dan jari
(Tectona grandis).

Bahan Ajar Biologi Page 72


4. Liana (berbentuk seperti tali tumbang dan tumbuh melilit pada pohon lain, contohnya
rotan (Calamus rotang) dan sirih (Piper betle).
Tumbuhan berbiji yang kita lihat merupakan generasi sporofit (2n). Sementara
generasi gametofit (n) sudah tereduksi dan terikat pada sporofitnya atau dikelilingi oleh
jaringan sporofit. Bentuk sporofit tumbuhan berbiji memiliki akar, batang, dan daun. Akar
dapat berbentuk serabut atau tunggang. Batang ada yang berkambium, ada pula yang tidak
berkambium. Daun memiliki bentuk dan ukuran yang bervariasi. Tulang daun berbentuk
lurus, menyirip, atau menjari. Tumbuhan berbiji memiliki pembuluh angkut, baik 46ngin
maupun floem, pada akar, batang, maupun daunnya.
Spermatophyta memiliki alat perkembangbiakan 46ngina46ive berupa strobilum atau
bunga. Strobilus dimiliki Gymnopermae (tumbuhan berbiji terbuka), sedangkan bunga
dimiliki oleh Angiospermae (tumbuhan berbiji tertutup). Berdasarkan letak bakal biji atau
bijinya, tumbuhan berbiji (Spermatophyta) dikelompokkan menjadi dua divisi, yaitu sebagai
berikut.
1. Gymnospermae atau Pinophyta (tumbuhan berbiji terbuka) adalah kelompok
tumbuhan yang bakal bijinya tidak terlindung oleh daun buah (karpel) atau bijinya
berada pada bilah-bilah strobilus berbentuk sisik.
2. Angiospermae atau Magnoliophyta (tumbuhan berbiji tertutup) adalah kelompok
tumbuhan yang bakal bijinya terlindungi oleh daun buah. Daun buah merupakan
ovarium (megasporofil) yang sudah matang dan dindingnya menebal atau berdaging.

1. TUMBUHAN GYMNOSPEMAE
A. Ciri dan Struktur Tubuh Tumbuhan Gymnospermae
Gymnospermae (Yunani, gymnos = terbuka, sperma =biji) yang banyak
dikenal yaitu tumbuhan 46ngina46 atau pinus yang memiliki konus (strobilus atau
runjung). Istilah 46ngina46, berasal dari struktur reproduktif pada tumbuhan tersebut
yang merupakan kumpulan sprofil berbentuk sisik.
Tumbuhan berbiji terbuka memiliki ciri utama, yaitu bakal bijinya tumbuh dan
terletak di luar megasprofil (ovarium). Megasprofil berupa sisik pendukung bakal bji

Bahan Ajar Biologi Page 72


yang terkumpul dalam bentuk dalam bentuk strobilus (runjung) berkayu (kecuali
pada Cycas). Sprofil jantan dan betina terpisah sehingga dapat dibedakan ciri-ciri
fisiknya. Gymnospermae berumah dua hanya memiliki salah satu strobilus (jantan
atau betina), sedangkan Gymnospermae berumah satu memiliki kedua jenis strobilus.
Gynospermae merupakan tumbuhan tahunan yang berkayu,dengan bentuk yang
bervariasi. Sistem perakarannya berbentuk tunggang atu seraut. Batang dapat tumbuh
membesar 47ngina47 yang bercabang-cabang. Batang Gymnospermae memiliki
trakeid yang tersusun dari sel-sel berbentuk memanjang dan runcing yang berfungsi
untuk mengangkut air dari bawah ke atas atau dari akar ke daun. Trakeid merupakan
bentuk awal 47ngin. Daun memiliki bentuk yang bervariasi; ada yang kecil dan tebal
berbentuk jarum, ada pula yang tipis seperti lembaran.

B. Reproduksi Tumbuhan Gymnospermae


Generasi yang dominan pada Gymnospermae adalah sprofit. Pohon pinus
merupakan sprofit yang berkromosom diploid (2n). Gymnospermae bereproduksi
secara 47ngina47ive (seksual) dengan membentuk biji. Alat reproduksi berupa
strobilus terbentuk ketika tumbuhan sudah dewasa. Penyerbukan pada umumnya
terjadi dengan bantuan 47ngina (anemogani) Gymnospermae mengalami pembuahan
tunggal.

Bahan Ajar Biologi Page 72


Gambar 24. Struktur strobilus jantan dan strobilus betina
Pada tumbuhan pinus
https://www.ayokbelajar.com/tumbuhan-berbiji-spermatophyta-pengertian-ciri-
klasifikasi-cara-hidup-dan-habitat/#

Siklus hidup tumbuhan berbiji terbuka, misalnya pinus, dijelaskan sebagai


berikut.
1. Pohon pinus, (sprofit) berkromosom diploid (2n) yang sudah dewasa
membentuk strobilus jantan (konus serbuk sari) dan strobilus berita (konus yang
berevaluasi).
2. Strobilus jantan memiliki sprofil berupa daun reproduktif kecil yang
mengandung ratusan mikrosporangis. sel sel di dalam mikrosporangia
mengalami pembelahan meiosis menghasilkan gametotit jantan berupa butir
serbuk sari haploid (n).
3. Strobilus betina memiliki sprofil berbentuk sisik. Setiap sisik memiliki dua bakal
biji. Masing-masing bakal bji memiliki megasporangium (nuselus) yang
terlindungi oleh lapisan integumen, dengan sebuah bukaan berbentuk lobang
kecil yang disebut mikropil.
4. Penyerbukan terjadi bila serbuk sari terjatuh pada strobilus betina, kemudian
terisap masuk kedalam bakal biji melalui mikropil. Namun proses pembuahan
ovum oleh sel sperma baru akan terjadi sekitar satu tahun setelah terjadinya
penyerbukan.
5. Di dalam strobilus betina terjadi pembelahan meiosis sel induk mengaspora (2n)
yang terdapat di dalam nuselus; dihasilkan empat sel haploid (n). Namun
demikian, hanya satu sel yang bertahan hidup dan tumbuh menjadi megaspora
(n), sedangkan tiga sel lainnya mengalami reduksi, lalu mati.
6. Megaspora (n) membelah secara mitosisi berulang ulang dan tumbuh menjadi
jaringan gametofit betina (n). Jaringan gametofit betina yang berdekatan dengan
mikropil akan membentuk arkegonium. Arkegonia yang terbentuk berjumlah
dua atau tiga yang masing masing mengandung satu ovum.
7. Sementara itu, serbuk sari yang jatuh pada liang bakal biji (mikrofil) akan
berkecambah membentuk tabung atau buluh serbuk sari, menembus nuselus
menuju ke ruang arkegonium. Di dalam buluh serbuk sari terdapat satu sel
generatif yang membelah menjadi dua sel, yaitu sel steril (dislokator) dan sel

Bahan Ajar Biologi Page 72


spermatogen. Sel spermatogen membelah menjadi dua sel spermatojoid dengan
ukuran yang berbeda (satu sel berukuran besar dan satu sel berukran kecil). Saat
mencapai ovum, sel steril (dislokator) dan sel spermatozoid yang berukuran
kecil mati, sedangkan sel spermatozoid (n) yang berukuran besar membuahi
salah satu ovum (n) sehingga terbentulah zigor (2n).
8. Zigot (2n) akan tumbuh menjadi embrio (2n) yang merupakan sprofit baru.
Embrio tersebut memiliki akar yang belum sempurna dengan beberapa daun
embrionik. Embrio mendapatkan makanan dari jaringan gametofit (n). Embrio
(2n) dan cadangan makana (n) dikelilingi oleh selaput biji (2n) yang berasal dari
integumen sprofit induk, jadi, sebuah biji Gymnospermae terdiri atas tiga
generasi, yaitu dua generasi sprofit (2n) dan satu generasi gametofit (n).

Bahan Ajar Biologi Page 72


Gambar 25. Skema siklus hidup Gymnospermae (tumbuhan berbiji terbuka
https://www.ayokbelajar.com/tumbuhan-berbiji-spermatophyta-pengertian-ciri-klasifikasi-
cara-hidup-dan-habitat/#

C. Pengelompokkan Tumbuhan Gymnospermae


Divisi Gymnospermae dibagi menjadi empat kelas yaitu, Cycadinae,
Coniferae, Gnetinae, dan Gikgoinae.
1. Cycadinae
Tumbuhan ini disebut juga “palem sagu” karena bentuk fisik tubuhnya yang
mirip dengan palem, tetapi bukan golongan palem sejati, Cycadinae memilki
batang pendek dan tidak bercabang dengan pertumbuhan yang sangat lambat.
Cycadinae memiliki daun majemuk dengan helaian daun menyirip. Daun muda
menggulung seperti pada tumbuhan paku. Di bawah tanah terdapat akar tunggang
yang panjang dan berumbi. Pada batang dekat pangkal akar, tumbuh tunas (calon
individu baru) yang merupakan cara perkembangbiakan vegetatif.

Bahan Ajar Biologi Page 72


Gambar 26. Tumbuhan Pakis haji
https://biologigonz.blogspot.com/2010/01/angiospermae-gymnospermae.html

Cycadinae termasuk tumbuhan berumah dua (diesis) karena mikrospora dan


megaspora dihasilkan oleh tumbuhan yang berbeda. Mikrospora dihasilkan oleh
tumbuhan yang berbeda. Mikrospora dihasilkan oleh tumbuhan jantan,
sedangakan mikrospora dihasilkan oleh tumbuhan betina. Contoh Cycadinae
antara lain Cycas rumphii (pakis haji), Cycas revoluta, dioon edule, dan Zamia
floridana.
2. Coniferae
Coniferae atau lebih dikenal sebagai kelompok tumbuhan konifer diduga
tumbuh melimpah pada masa Mesozoikum. Hingga saat ini Coniferae
merupakan tumbuhan dominan penyusun hutan konifer di belahan bumi utara,
dan sebagian tumbuh di pegunungan tropis. Coniferae pada umumnya berupa
pohon yang tinggi, contohnya General Sherman (Sequoiadendron giganteum)
yang merupakan pohon tertinggi di dunia.

Daun
Gambar 27. Tumbuhan Pinus (Pinus merkusii)

Bahan Ajar Biologi Page 72


https://biologigonz.blogspot.com/2010/01/angiospermae-gymnospermae.html

konifer berbentuk kecil, tebal, seperti jarum atau sisik, dan tampak selalu
berwarna hijau (evergreen). Coniferae pad umumnya berumah satu karena
memiliki dua jenis konus; jantan dan betina. Namun biasanya konus jantan dan
betina terletak pada cabang yang berbeda. Konus jantan berukuran lebih kecil
dibandingkan konus betina. Konus jantan tumbuh secara bergerombol. Contoh
konifer antara lain Pinus merkusii (Ordo Pinales), Taxus baccata (ordo Taxales),
Agathis dammara (damar) (ordo Araucariales), dan Podocarpus neriifolius (ki
putri) (ordo Podocarpales).
3. Gnetinae
Gnetinae merupakan tumbuhan berbentuk pohon atau liana dengan batang
bercabang atau tidak bercabang. Gnetinae memiliki daun tunggal berbentuk
lembaran dengan susunan daun berhadapan dan tulang daun menyirip. Strobilus
tidak berbentuk kerucut. Gnetinae merupakan tumbuhan berumah dua atau
berkelamin tunggal. Contoh Gentinae antara lain Gnetum gnemon (melinjo) (ordo
Gnetales), Ephedra sinica (ordo Ephedrales), dan Welwitschia mirabilis (ordo
Welwitschiales). Ephedra merupakan Gymnospermae yang melakukan
pembuahan ganda seperti pada Angiospermae sehingga dikatakan memiliki
hubungan kekerabatan paling dekat dengan Angiospermae.

Bahan Ajar Biologi Page 72


Gambar 28. Melinjo (Gnetum gnemon)
https://www.greeners.co/flora-fauna/melinjo-tanaman-serbaguna/

4. Ginkgoinae
Ginkgoinae merupakan tumbuhan berbentuk pohon dengan tinggi
mencapai 30 m – 50 m. Batangnya bercabang-cabang dengan tunas yang pendek.
Daun Ginkgoinae berbentuk kipas dengan tangkai yang panjang, tulang daun
bercabang (menggarpu), dan daun mudah gugur. Ginkgoinae merupakan
tumbuhan berumah dua. Tumbuhan tersebut dapat bertahan hidup pada
lingkungan dengan tingkat polusi udara tinggi. Contoh Ginkgoinae antara lain
Ginkgo biloba (ordo Ginkgoales), Ginkgo adiantoides dan Ginkgo gardneri
merupakan jenis Ginkgoinae yang sudah punah dan menjadi fosil.

Gambar 29. Tumbuhan Melinjo (Gnetum gnemon)


https://biologigonz.blogspot.com/2010/01/angiospermae-gymnospermae.html

Bahan Ajar Biologi Page 72


D. Peranan Tumbuhan Gymnospermae
1. Bahan industri kertas, contohnya Podocarpus, Pinus, Sequoia, dan Agathis.
2. Obat-obatan, contohnya Ginkgo biloba dan Pinus (getahnya untuk obat luka).
3. Kosmetika, conthonya Ginkgo biloba, sebagai agen anti penuaan.
4. Bahan makanan, contohnya Gnetum gnemon (daunnya untuk sayuran dan
bijinya untuk membuat emping)
5. Tanaman hias, contohnya Cycas, Dioon edule, dan Cupressus.
6. Bahan industri terpentin, contohnya Pinus.
7. Bahan kayu bangunan, contohnya Podocarpus, Sequoia (kayu merah), dan
Agathis (untuk bahan kayu lapis atau tripleks).

2. TUMBUHAN ANGIOSPERMAE
A. Ciri dan Struktur Tubuh Tumbuhan Angiospermae
Angiospermae (Yunani, angeion = wadah, sperma = biji) disebut juga
Anthophyta (Yunani, anthos = bunga, phyton = tumbuhan), yang memiliki bunga
sebagai alat perkembangbiakan secara generatif. Berdasarkan kajian fosil yang
pernah ditemukan, diduga Angiospermae ada di bumi sejak awal masa Kretaseus
(sekitar 130 juta tahun silam) dan telah menyebar luas menjadi tumbuhan dominan di
bumi pada akhir masa Kreatesus (sekitar 65 juta tahun silam).
Angiospermae memiliki ciri utama, yaitu bakal bijinya berada di dalam
megasporofil yang termodifikasi menjadi daun buah (karpel) sehingga serbuk sari
harus menembus jaringan daun buha untuk mencapai bakal biji dan membuahi
ovum. Pada umumnya daun buah berdaging tebal misalnya pada mangga, jeruk, dan
semangka. Pada kacang-kacangan, misalnya buncis, kapri, kacang panjang, daun
buah berupa kulit polong yang tipis. Daun buah berfungsi melindungi biji agar tidak
kekeringan pada saat mengalami dormasi (tidak aktif).

Bahan Ajar Biologi Page 72


Gambar 29. Contoh macam-macam tumbuhan Angiospermae
https://www.artikelsiana.com/2015/05/ciri-ciri-dikotil-monokotil-tumbuhan.html

Tubuh Angiospermae memiliki bentuk dan ukuran yang bervariasi. Ada yang
berupa tumbuhan berbunga terkecil berdiameter sekitar 2 mm, misalnya Wolffia,
hingga pohon raksasa dengan tinggi lebih dari 100 m, misalnya pohon gom
(Eucalyptus regnans) dari Australia. Tubuhnya terdiri dari bagian akar, batang, daun,
dan tunggang. Akar Angoispermae berbentuk serabut atau tunggang. Batangnya ada
yang berkambium atau tidak berkambium, serta memiliki pembuluh xilem yang
diperkuat oleh serat dengan dinding sel yang tebal dan berlignin. Daun
Angoispermae memiliki tipe tulang daun yang bervariasi; lurus, menyirip, dan
menjari.

Bunga sebagai alat reproduksi generatif tumbuh dari tunas yang mampat
dengan empat lingkaran daun yang termodifikasi menjadi kelopak (sepal) yang pada
umumnya berwarna hijau, mahkota (petal) yang pada umumnya berwarna cerah,
benang sari (statemen), dan putik (karpel). Pada bunga kastuba (Euphorbia
pulcherrima) dan bugenvil (bougainvillea spectabilis) terdapat daun pelindung
(braktea) yang besar dan berwarna lebih cerah daripada bungannya sendiri yang
berukuran kecil.

B. Reproduksi Tumbuhan Angiospermae


Tumbuhan berbunga yang kita lihat sehari hari merupakan generasi sprofit (2n)
yang dominan. Seperti pada Gymnospermae, generasi gametofit pada Angoispermae

Bahan Ajar Biologi Page 72


juga mengalami reduksi. Angoispermae bersifat heterospora. Bunga sprofit akan
menghasilkan megaspora dan mikrospora.

Gambar 30. Skema siklus hidup tumbuhan Angiospermae


https://www.ayokbelajar.com/tumbuhan-berbiji-spermatophyta-pengertian-ciri-
klasifikasi-cara-hidup-dan-habitat/#

C. Pengelompokkan Tumbuhan Angiospermae


Divisi Angiospermae dibagi menjadi dua kelas, yaitu Dicotyledoneae
(Magnoliopsida) dan Monocotyledoneae (Liliopsida).
1. Dicotyledoneae (Magnoliopsida)
Dicotyledoneae (tumbuhan dikotil) memiliki beberapa ciri, yaitu sebagai
berikut.
1. Keping biji berbelah dua.
2. Bekas vaskuler (pembuluh angkut) pada batang bertipe kolateral terbuka
(antara xilem dengan floem terdapat kambium). Sementara berkas vaskuler
pada akar bertipe radial (letak xilem dan floem di dalam batang tersusun
melingkar dengan kedudukan xilem di sebelah dalam dan floem di sebelah
luarnya).
2. Batang dan akar memliki kambium sehingga terjadi pertumbuhan sekunder

Bahan Ajar Biologi Page 72


dan dapat tumbuh membesar.
3. Batang bercabang-cabang dengan ruas batang yang tidak jelas.
4. Berakar tunggang yang bercabang-cabang.
5. Tidak memiliki pelindung ujung akar (koleoriza) dan pelindung ujung batang
(koleoptil).
6. Berdaun tunggal atau majemuk, dengan urat daun menyirip atau menjari, dan
umumnya tidak berpelepah.
7. Bagian bunga (kelopak bunga, mahkota bunga, benang sari) berjumlah 4 atau
5, atau kelipatannya.
8. Berikut contoh famili dalam suatu ordo pada kelas Dicotyledoneae
(Magnoliopsida) serta contoh tumbuhannya.
Contoh famili suatu ordo pada kelas Dicotyledoneae serta contoh
tumbuhannya:
1) Ordo Casuarinales
Famili Casuarinaceae
Casuarinaceae berbentuk pohon, berumah satu atau dua, memiliki ranting
jarum yang hijau dengan sendi antar-ruas yang beralur. Daun Casuarinaceae
tereduksi (kecil), bunga dalam bulir berbentuk kerucut, dan buah bongkol
berbentuk kerucut. Terdapat sekitar 70 spesies Casuarinaceae. Contohnya
Casuarina equisetifoliai (cemara laut, banyak tumbuhan di pantai berpasir) dan
Casuarina junghuhniana (cemara gunung).
2) Ordo Capparales
Famili Capparaceae
Capparaceae berbentuk perdu, pohon, atau liana berkayu. Daunnya
tunggal atau majemuk menjari, dan berukuran kecil. Buah berbentuk kapsul
memanjnag (disebut buah buni). Contohnya Gynandropsis speciosa dan
Capparis spinosa.
3) Ordo Malvales
Famili Malvaceae
Malvaceae berbentuk perdu atau pohon. Daunnya tunggal, menjari atau
berurat daun menjari di bagian pangkal. Bunganya memiliki 5 daun kelopak
dan 5 daun mahkota, berkelamin dua, benang sari banyak, tangkai sari bersatu

Bahan Ajar Biologi Page 72


dan tangkai putik berada di atasnya. Contohnya kembang sepatu (Hibiscus
rosa-sinensis) kapas (Gossypium sp.), dan Abutilon sp.
4) Ordo Myrtaceae
Famili Myrtaceae
Myrtaceae berbentuk pohon atau perdu. Daunnya tampak selalu hijau dan
beraroma jika diremas. Contohnya Eucalyptus dan Eugenia caryophyllus
(cengkih).
5) Ordo Fabales
Famili Leguminosae (Fabaceae)
Leguminosae berbentuk perdu atau pohon, ada pula yang memanjat.
Leguminosae memiliki daun buah memanjang yang akan berkembang menjadi
polong (legum). Sebagian besar Leguminosae memiliki bintil-bintil pada akar
yang merupakan bentuk simbiosis dengan bakteri penambat nitrogen
(Rhizobium sp.). Leguminosae terdiri atas tiga subfamili, yaitu Mimosoideae,
Caesalpinioideae, dan Papilionoideae (Faboideae). Contoh Mimosoideae, yaitu
Mimosa pudica (putri malu) dan Leucaena leucocephala (petai cina). Contoh
Caesalpineae, yaitu Caesalpinia pulcherrima (bunga merak) dan Delonix regia
(flamboyan). Contoh Papilionoideae (berbunga bentuk kupu-kupu), yaitu
Arachis hypogaea (kacang tanah) dan Crotalaria juncea (orok-orok).

6) Ordo Gentianales
a. Famili Apocynaceae
Apocynaceae berbentuk pohon, perdu, atau liana berkayu. Batangnya
bergertah putih. Pada umumnya memiliki bunga dengan warna mecolok,
berukuran besar, dan berbau harum. Contohnya Catharanthus roseus (tapak
dara) dan allamanda cathartica (alamanda)
b. Famili Compositae (Asteraceae)
Compositae berbentuk perdu atau pohon. Bunganya memiliki bonggol
berbentuk tabung. Contohnya Lactuca sativa (selada) dan Chrysanthemum.
7) Ordo Piperales
Famili Piperaceae

Bahan Ajar Biologi Page 72


Piperaceae berbentuk perdu atau semak, ada yang memanjat dengan akar
lekat. Daun memiliki bau aromatik atau rasa pedas. Contohnya Piper betle
(sirih) dan Piper nigrum (lada).
8) Ordo Rosales
Famili Rosaceae
Rosaceae merupakan kelompok mawar, berbentuk semak namun ada
pula yang memanjat, berkayu, berduri tempel atau tidak berduri. Contohnya
Rosa hybrida (mawar) dan Malus sylvestris (apel).
9) Ordo Solanales
Famili Solanaceae
Solanaceae merupakan kelompok terong-terongan. Berbentuk perdu atau
semak basah. Bunganya berbentuk terompet. Contohnya Datura metel
(kecubung) dan Solanum lycopersicum (tomat).

10) Ordo Magnoliales


Famili Magnoliaceae
Magnoliaceae berbentuk pohon atau perdu. Daun tunggal dan pada saat
rontok meninggalkan bekas berbentuk cincin pada ranting. Kelopak dan
mahkota tidak selalu dapat dibedakan dengan jelas. Contohnya Michelia
champaca (cempaka atau kantil).
11) Ordo Caryophyllales
Famili Nyctaginaceae
Nyctaginaceae berbentuk pohon, perdu, atau memanjat; berdaun tunggal;
ada yang memiliki daun pelindung berwarna hijau atau berwarna lain.
Contohnya Bougainvillea spectabilis dan Mirabilis jalapa (bunga pukul
empat).
12) Ordo Nymphaeales
Famili Nymphaeaceae
Nymphaeaceae merupakan tumbuhan air atau rawa. Daun tenggelam
atau mengapung. Contohnya Nymphaea nouchali (teratai kecil) dan
Nelumbium nelumbo (teratai besar).

Bahan Ajar Biologi Page 72


13) Ordo Sapindales
Famili Rutaceae
Rutaceae berbentuk pohon atau perdu. Daun memiliki kelenjar minyak.
Contohnya Citrus maxima (jeruk bali) dan Murraya paniculata (kemuning).

2. Monocotyledoneae (Liliopsida)
Monocotyledoneae (tumbuhan monokotil) memiliki beberapa ciri, yaitu
sebagai berikut.
1. Keping biji tunggal atau satu
2. Berkas vaskuler (pembuluh angkut) pada batang bertipe kolateral
tertutup (antara xilem dengan floem tidap terdapat kambium). Letak
xilem dan floem tersebar atau tidak teratur.
3. Pada umumnya batang dan akar tidak memiliki kambium sehingga tidak
terjadi pertumbuhan sekunder dan tidak tumbuh membesar. namun, ada
pula tumbuhan monokotil yang berkambium, misalnya sisal (Agave
sisalana).
4. Pada umumnya batang tidak bercabang, memiliki rambut rambut halus,
dan ruas ruas pada batang tampak jelas.
5. Berakar serabut.
6. Ujung akar dilindungi oleh koleoriza dan ujung batang dilindungi oleh
koleoptil.
7. Pada umumnya berdaun tunggal, kecuali pada kelompok palem, Urat
daun sejajar atau melengkung dan berlepah daun.
8. Bagian bunga (kelopak bunga, mahkota bunga, benang sari) berjumlah
tiga atau kelipatan tiga.
9. Berikut contoh famili dalam suatu ordo pada kelas Monocotyledoneae
(Liliopsida) serta contoh tumbuhannya.

Contoh famili suatu ordo pada kelas cotyledoneae serta contoh


tumbuhannya.
1) Ordo liliales
Famili Liliaceae

Bahan Ajar Biologi Page 72


Liliaceae merupakan semak basah, ada yang memanjat; memiliki akar
rimpang, umbi atau umbi lapis. Contohnya Lilium regale (bunga lili) dan
bunga tulip.
2) Ordo Asparagales
a. Famili Amaryllidaceae
Amaryllidaceae merupakan semak basah menahun. Memiliki umbu,
umbi lapis, atau akar rimpang. Contohnya polianthes tuberosa (bunga sedap
malam) dan Zephyranthes rosea (kembang cokelat).
b. Famili Orchidaceae
Orchidaceae merupakan kelompok anggrek yang merupakan
tumbuhan semak menahun. Sebagian Orchidaceae hidup epifit, memiliki
akar rimpang, dan memiliki daun berdaging. Contohnya Vanda tricolor dan
Spathoglottis plicata (anggrek tanah).
3) Ordo Arecales
Famili Palmae (Arecaceae)
Palmae berbentuk pohon atau memanjat. Pada batang terdapat bekas
daun berbentuk cincin. Daun Palmae menyirip atau berbentuk kipas, dengan
pangkal pelepah daun yang melebar. Contohnya Metroxylon sagu (sagu) dan
Cocos nucifera (kelapa).
4) Ordo Poales
a. Famili Gramineae (Poaceae)
Gramineae merupakan kelompok rumput-rumputan. Gramineae
memiliki batang silindris, agak pipih, persegi, dan berongga; berdaun
tunggal dan berpelepah; dan bunga tersusun dalam bulir, berbiji satu, dan
batang berbuku-buku. Contohnya Imperata cylindria (alang-alang) dan
Oryza sativa (padi).
b. Famili Bromeliaceae
Bromeliaceae termasuk kelompok nanas-nanasan yang berbentuk
semak basah. Contohnya Annas comosus (nenas).

5) Ordo Zingiberales
a. Famili Musaceae

Bahan Ajar Biologi Page 72


Musaceae merupakan kelompok pisang-pisangan. Musaceae memiliki
bentuk semak atau pohon, berbatang semu yang terdiri atas pelepah daun;
anak tulang daun menyirip; dan bunga membentuk karangan. Contohnya
Musa paradisiaca (pisang).
b. Famili Zingiberaceae
Zingiberaceae merupakan kelompok jahe-jahean. Zingiberaceae
berbentuk semak basah menahun, memiliki batang tegak dengan daun
berpelepah yang memeluk batang. Contohnya Zingiber officinale (jahe) dan
Alpinia galanga (lengkuas).

6) Ordo Caryophyllales
Famili Cactaceae
Cactaceae merupakan kelompok kaktus, memiliki batang yang
menyimpan air (sukulen). Daunnya kecil, berbentuk sisik (rambut) atau
berbentuk duri tempel. Contohnya Opuntia elatior (buahnya dapat dimakan).
7) Ordo Pandales
Famili Pandanaceae
Pandanaceae berbentuk pohon, perdu, atau semak. Daun Pandanaceae
terkumpul rapat dan bertulang daun sejajar. Daun yang ronrtok meninggalkan
bekas berbentuk cincin pada batangnya. Contohnya Pandanus tectorius
(pandan).
Klasifikasi Angiospermae sistem terbaru, yaitu sistem APG III
(Angiosperm phylogeny group III) tahun 2009, mengelompokkan Angiospermae
berdasarkan filogenetik (hubungan kekerabatan evolusioner). Angiospremae
dikelompokkan menjadi beberapa klad (clade). Klad adalah suatu kelompok
taksonomi yang anggotanya merupakan tumbuhan-tumbuhan dengan leluhur yang
sama. Sistem klasifikasi ini telah memindahkan beberapa tumbuhan anggota
kelompok monokotil ke dalam kelompok tumbuhan dikotil, misalnya
Hydatellaceae dari kelompok Poales, sekarang dianggap lebih dekat
kekerabatannya dengan Nymphaeales.

D. Peranan Tumbuhan Angiospermae

Bahan Ajar Biologi Page 72


Tumbuhan Angiospermae dapat dimanfaatkan untuk menunjang kehidupan
manusia, antara lain sebagai makanan pokok (padi, jagung, ubi jalar, singkong),
bahan sayuran (bayam, katuk, labu siam, kacang panjang), dan bahan obat-obatan
(kina, jahe, kunyit, sambiloto, adas. Namun demikian, ada pula tumbuhan
Angiospermae yang merugikan, misalnya rumput yang tumbuh liar dapat
mengganggu pertumbuhan tanaman budidaya pertanian.

E. Perbedaan Monokotil dan Dikotil

Bahan Ajar Biologi Page 72


Bahan Ajar Biologi Page 72
Bahan Ajar Biologi Page 72
RANGKUMAN
………………………………………………………………………………………………………………………………
Setelah mempelajari materi Bab 1 mengenai Tumbuhan Gymnospermae dan
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
Angiospermae dalam bahan ajar ini, buatlah rangkuman pada kolom di bawah ini!
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
Bahan Ajar Biologi Page 72
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
LKPD 2
Tumbuhan Gymnospermae dan Angiospermae

A. Pendahuluan
Sebelum belajar pada materi ini silahkan kalian mengamati gambar dan
membaca uraian berikut!

Bahan Ajar Biologi Page 72


Di dunia ini, ada berbagai macam jenis tumbuhan yang pernah kita temui dan
belum pernah kita temui. Banyaknya variasi dan jenis tumbuhan perlu
dilakukan pengelompokkan berdasarkan ciri-ciri umum yang diamati.

Setelah Anda mengamati gambar-gambar di atas , cobalah buat minimal 3


pertanyaan yang sesuai gambar yang disajikan.
4. ………………………………………………………………………………………
5. ………………………………………………………………………………………
6. ………………………………………………………………………………………
B. Tujuan Kegiatan
5. Siswa mampu mendeskripsikan ciri-ciri umum plantae
6. Siswa mampu mendeskripsikan ciri, struktur, klasifikasi, reproduksi dan
peranan Bryophyta
7. Siswa mampu mendeskripsikan ciri, struktur, klasifikasi, dan reproduksi
serta peranan Pteridophyta
8. Siswa mampu membedakan antara Bryophyta dengan pterydophyta

C. Dasar Teori
Plantae dapat kita jumpai hampir di seluruh penjuru bumi, di hutan,
pegunungan, dan dataran rendah. Hampir semua tumbuhan yang menjadi
anggota kingdom Plantae hidup di daratan walaupun beberapa tumbuhan
hidup di air, misalnya teratai. Kingdom Plantae meliputi semua tumbuhan
bersel banyak, mulai dari yang sederhana sampai yang kompleks. Sel-selnya
bersifat eukariotik, dinding selnya mengandung selulosa, memiliki klorofil, dan
hidup secara 68ngina68iv. Keanekaragamannya sangat tinggi sehingga tidak
mudah untuk mengklasifikasikannya. Para ahli membagi dunia tumbuhan
menjadi dua kelompok, yaitu tumbuhan tak berpembuluh (nonvaskuler) dan
tumbuhan berpembuluh (vaskuler).

D. Petunjuk Umum
1. Baca dan pahami materi pada Buku Teks ( BTP) Irnaningtyas. Irnaningtyas.
2016. Biologi Untuk SMA Kelas X. Jakarta : Erlangga., hal 258 -305.
2. Setelah memahami isi materi dalam bacaan Berlatih untuk berfikir tinggi
melalui tugas tugas yang terdapat pada LKPD ini baik bekerja sendiri
maupun bersama teman sebangku atau teman lainnya.

Bahan Ajar Biologi Page 72


3. Kerjakan LKPD ini di buku kerja atau langsung mengisikan pada bagian
yang tersedia.
4. Kalian dapat belajar bertahap dan berlanjut melalui kegiatan ayo berlatih,
apabila kalian yakin sudah paham dan mampu menyelesaikan
permasalahan – permasalahan dalam kegiatan belajar 1, 2, 3, 4 dan 5 kalian
boleh belajar ke LKPD berikutnya.

E. Kegiatan Belajar
Ayo kalian ikuti kegiatan belajar berikut dengan penuh kesabaran dan
konsentrasi!

Kegiatan Belajar 1

Ayo Berlatih Mengenai Ciri Umum, Struktur tubuh, Klasifikasi, peranan


Gymospermae!

Jawablah pertanyaan berikut dengan tepat!

1. Deskripsikan ciri-ciri umum tumbuhan Gymnospermae!


a. …………………………………………………………………………………

b. …………………………………………………………………………………
….
c. …………………………………………………………………………………
….
d. …………………………………………………………………………………
….
e. …………………………………………………………………………………
….

Bahan Ajar Biologi Page 72


2. Jelaskan siklus hidup gymnospermae sesuai gambar di bawah ini!

………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………

Bahan Ajar Biologi Page 72


………………………………………………………………………………………
…………………….

3. Gymnospermae diklasifikasikan ke dalam 4 kelas yaitu :


a) Kelas……………………………………………………………………………

Cirinya…………………………………………………………………………..
.
Contohnya……………………………dan……………………………………

b) Kelas……………………………………………………………………………

Cirinya…………………………………………………………………………..
Contohnya……………………………dan……………………………………

c) Kelas……………………………………………………………………………

Cirinya…………………………………………………………………………..
Contohnya……………………………dan…………………………………….

d) Kelas……………………………………………………………………………

Cirinya…………………………………………………………………………..
Contohnya……………………………dan……………………………………

4. Tuliskan peranan Gymnospermae dalam berbagai bidang kehidupan !


………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………..

Bahan Ajar Biologi Page 72


5. Beri nama ilmiah gambar di bawah ini dengan tepat! Gunakan bantuan
aplikasi Plannet pada android yang kalian miliki!

A. ……………………………………..

B. ……………………
……

C. ……………………
…….

Bahan Ajar Biologi Page 72


D. ……………………
……..

Kegiatan Belajar 2

Ayo Berlatih Mengenai Ciri Umum, Struktur tubuh, Klasifikasi, peranan


Angiospermae!

Jawablah pertanyaan berikut dengan tepat!

1. Jelaskan ciri-ciri umum tumbuhan Angiospermae!


a. …………………………………………………………………………………

b. …………………………………………………………………………………
….
c. …………………………………………………………………………………
….
d. …………………………………………………………………………………
….
e. …………………………………………………………………………………
….

2. Jelaskan siklus hidup Angiospermae sesuai gambar di bawah ini!

Bahan Ajar Biologi Page 72


3. Angiospermae dibagi menjadi dua kelas yaitu Dikotil dan Monomotil. Lengkapi tabel di
bawah ini tentang perbedaan monokotil dan dikotil dengan tepat!

No. Pembanding Monokotil Dikotil

1 Kotiledon

2 Akar

3 Pertulangan daun

4 Kambium

5 Bunga

4. Tuliskan peranan tumbuhan Angiospermae dalam kehidupan terutama


bidang ekonomi dan ekosistem!
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………..

Bahan Ajar Biologi Page 72


5. Jelaskan perbedaan pembuhana tunggal pada Gymnospermae dengan
pembuahan ganda pada Angiospermae!
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
……………..

6. Simpulkan dampak berkurangannya keanekaragaman tumbuhan terhadap


keseimbangan ekosistem!
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………

BAB 3
KLASIFIKASI NUMERIK

KLASIFIKASI NUMERIK
Klasifikasi numerik adalah sistem pengelompokkan makhluk hidup menggunakan
algoritma numerik dari unit taksonomi yang diuji berdasarkan karakter-karakter yang
diamati. Klasifikasi numerik dibagi menjadi 2 yaitu fenetika dan kladistika. Fenetika, jika
pengelompokkan dilakukan berdasarkan kesamaan menyeluruh (overall similarity), dan
kladistika, jika pengelompokkan didasarkan pada sejarah evolusi taksa yang diuji.

Bahan Ajar Biologi Page 72


1. ANALISIS FENETIK
Terdapat lima langkah dalam melakukan analisis fenetika. Pertama, menyeleksi
organisme yang akan dianalisis (disebut Taksa), karakter, dan ciri (character state).
Taksa dimaksud bisa berupa divisi/filum, kelas, bangsa, famili, marga, jenis, varitas, dll.
Karakter dan ciri dapat bersumber dari morfologi organ vegetatif dan generatif.
Karakter biasanya meliputi hanya dua ciri, ada (diberi kode 1) dan tidak ada (diberi
kode 0). Tetapi, karakter bisa memiliki banyak ciri (multistate characters). Kedua,
menentukan tingkat kesamaan antara pasangan taksa dengan menghitung koefisien
kesamaan. Saat ini telah banyak formula untuk menghitung koefisien kesamaan, tetapi
secara sederhana koefisien kesamaan dihitung berdasarkan hasil bagi antara jumlah
karakter yang sama dengan total karakter yang digunakan. Langkah ketiga adalah
menyusun koefisien kesamaan di atas ke dalam bentuk matriks kesamaan. Keempat,
nilai-nilai kesamaan dalam matriks kesamaan selanjutnya dibuat klastering. Langkah ini
dilakukan dengan cara mengidentifikasi pasangan taksa yang memiliki koefisien
kesamaan tertinggi, selanjutnya disusun sampai pada pasangan taksa yang memiliki
kesamaan terendah. Terakhir, menghitung kembali koefisien kesamaan pasangan taksa
yang tersisa dan menyusun kembali matriks kesamaan yang baru. Kelima,
merekonstruksi pohon kekerabatan fenetika (biasa disebut Fenogram). Fenogram
dibentuk berdasarkan klastering yang telah dilakukan.
2. ANALISIS FILOGENETIK/KLADISTIK
Langkah-langkah menyusun kladogram adalah sebagai berikut:
a. Langkah pertama yang sangat penting Anda lakukan adalah melakukan
identifikasi semua makhluk hidup yang akan dibuat kladogramnya. Identifikasi
yang pertama adalah terkait dengan identifikasi homolog.
b. Memilih jenis-jenis makhluk hidup yang akan dibuat kladogram. Jenis-jenis
makhluk hidup ini disebut kelompok dalam (ingroup). Ingroup adalah kelompok
makhluk hidup yang akan dianalisis.
c. Memilih satu jenis makhluk hidup yang dimasukkan kelompok luar (outgroup).
Outgroup adalah kelompok makhluk hidup yang memiliki ciri-ciri primitif (ciri-
ciri nenek moyang). Dalam prakteknya seluruh karakter di outgroup diberi skor 0.
d. Membuat tabel karakter dan menghitung jumlah perubahan evolusi serta urutkan.
e. Membuat kladogram berdasarkan tabel karakter dan jumlah perubahan evolusi
yang dibuat pada langkah keempat.

Bahan Ajar Biologi Page 72


Pilihlah salah satu jawaban dari pilihan A, B, C, D, dan E yang anda anggap
paling tepat!

LKPD 3
Analisis Fenetik Angiospermae

A. Pendahuluan
Pada materi plantae, kita akan melaksanakan praktikum. Terlebih dahulu harus
mampu memahami konsep dasar pada materi ini diantaranya mengenai ciri-ciri
tumbuhan dan pengelompokkan tumbuhan berdasarkan karakter atau ciri yang
dimilikinya. Pada praktikum hari ini, kita akan belajar untuk membuat fenogram
berdasarkan analisis dari pengamatan tumbuhan yang telah disediakan. Tumbuhan
tersebut diantaranya:

Tumbuhan Nama Tumbuhan Gambar

Bahan Ajar Biologi Page 72


A Hanjuang

(Cordyline sp.)

B Bambu

(Bambusa vulgaris)

C Babadotan

(Ageratum conyzoides)

D Tisuk

(Hibiscus macrophyllus)

Sebelum melaksanakan praktikum, terlebih dahulu tentukanlah tujuan yang


harus kalian capai dalam praktikum ini.

B. Dari teks di atas, tentukan tujuan praktikum yang akan dilakukan!


1. Siswa mampu mengidentifikasi ciri-ciri yang dimiliki tumbuhan
2. Siswa mampu mengelompokkan tumbuhan ke dalam subdivisi yang berbeda
3. Siswa mampu membuat fenogram tumbuhan yang dianalisis

Bahan Ajar Biologi Page 72


C. Dasar Teori
Spermatophyta merupakan anggota plantae sejati dan menghasilkan biji untuk
perkembangbiakannya (kormofita berbiji ) sedang alat perkembangbiakannya
tampak jelas dapat diamati sehingga disebut sebagai Phanerogamae. Tumbuhan
berbiji meliputi semua tumbuhan yang menghasilkan biji. Tumbuhan berbiji
digolongkan menjadi dua golongan, yaitu tumbuhan berbiji terbuka
(Gymnospermae) dan tumbuhan berbiji tertutup (Angiospermae).
Angiospermae ini dibedakan kedalam dua jenis yakni dikotil (tumbuhan
berbiji belah) dan juga monokotil (tumbuhan berbiji tunggal). Angiospermae ini
mencangkup semua tumbuhan yang memiliki bunga dan juga menghasilkan biji
tertutup di dalam sebuah karpel. Karpel merupakan daun yang dimodifikasi
membungkus benih setelah itu dapat berkembang menjadi buah.. Tubuhnya terdiri
dari bunga, daun, batang, dan juga akar. Akarnya berbentuk serabut/tunggang.
Bakal biji tertutup oleh daun buahDaun pipih, tulang daun beraneka ragam.
Makroskofil tersebut membentuk badan yang disebut dengan putik dengan bakal
biji didalamnya (tidak tampak). Makrosporofil serta mikrosporofil (benangsari)
terpisah atau terkumpul dalam satu bunga. Berkas pembuluh pengangkutan ada
yang kolateral terbuka, namun ada juga yang tertutup, dan ada juga yang
bikolateral. Xylem terdiri dari trakeida dan juga trakea. Floem dengan sel-sel
pengiring. Terjadi pembuahan ganda. Alat reproduksi disebut dengan bunga.
Bentuk tulang daun bervariasi, bisa lurus, menjari, atau juga menyirip. Daun buah
berdaging tebal. Biji terlindungi oleh bakal buah. Bentuk serta ukuran tubuh yang
bermacam-macam. Daun umumnya lebar, tunggal atau juga majemuk. Reproduksi
dengan secara generatif serta vegetative. Bunga ini mempunyai kelopak, mahkota,
benang sari serta putik. Batangnya ada yang mempunyai kambium namun ada
juga yang tidak berkambium. Mempunyai pembuluh xilem yang diperkuat oleh
adanya serat dengan dinding sel yang tebal dan juga berlignin. Habitat berupa
pohon, herba, perdu, atau semak. Selisih waktu yang relatif pendek diantara
penyerbukan serta pembuahan. Batang bercabang/tidak bercabang. Terdapat
bunga, tersusun dari sporofil serta bagian-bagiannya.

D. Langkah Kerja

Bahan Ajar Biologi Page 72


Dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan, lakukanlah analisis fenetik terhadap
keempat tanaman tersebut. Ikutilah langkah-langkah dibawah ini untuk
menganalisis penggolongan keempat tumbuhan tersebut.

1. Pemilihan kriteria
Kriteria yang akan digunakan pada analisis fenetik adalah:
1) Memiliki habitus berupa pohon (+), tidak memiliki habitus berupa pohon
(-)
2) Memiliki perakaran serabut (+), tidak memiliki perakaran serabut (-).
3) Memiliki pertulangan daun sejajar (+), tidak memiliki pertulangan daun
sejajar (-).
4) Memiliki jumlah mahkota bunga kelipatan 3 (+), tidak memiliki jumlah
mahkota bunga kelipatan 3 (-).

2. Mengamati bagian-bagian tumbuhan yang akan di analisis


Jika terdapat karakter yang telah ditentukan diberi tanda (+) dan jika
tidak ada diberi tanda (-). Tulis hasilnya pada tabel dibawah ini:

Tabel 1. Analisis karakterisasi


Tanaman yang diamati
No. Karakter
A B C D

Bahan Ajar Biologi Page 72


3. Melakukan analisis fenetik
1) Matriks taksa dan karakter
Ubahlah karakter yang dimiliki (+) menjadi angka 1 dan karakter yang
tidak dimiliki (-) menjadi angka 0.

Tabel 2. Matrik Taksa dan Karakter


1 2 3 4 5

2) Matriks kesamaan
Sebelum memasukkan data pada matriks kesamaan, terlebih dahulu
hitunglah koefisien kesamaan dengan hasil bagi banyaknya karakter yang
sama dari seluruh karakter.

Bahan Ajar Biologi Page 72


Menghitung Koefisien kesamaan

Tabel 3. Matriks Kesamaan


A B C D

3) Klastering
Klastering dilakukan dengan mengidentifikasi pasangan taksa yang
memiliki kesamaan yang tinggi.

Bahan Ajar Biologi Page 72


Menghitung Koefisien kesamaan
tertinggi

Tabel 4. Klastering 1

Selanjutnya dilakukan klastering 2, dilihat kembali nilai koefisien kesamaan


tertinggi.

Menghitung Koefisien kesamaan


tertinggi

Tabel 5. Klastering 2

4) Membuat fenogram

Bahan Ajar Biologi Page 72


Diagram 1. Fenogram Tumbuhan Spermatophyta

E. Pertanyaan
1. Dari fenogram diatas spesies manakah yang berkerabat dekat? Termasuk ke dalam
kelas manakah spesies tersebut?
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
____________________________________

Bahan Ajar Biologi Page 72


2. Berdasarkan karakter tumbuhan yang telah dikelompokkan, apa yang
membedakan antara kelas Monokotiledonae dan Dikotiledonae? Jelaskan!
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
_________________________________________
3. Sebutkan ciri-ciri dari kelas Monokotiledonae dan Dikotiledonae berdasarkan ciri-
ciri yang diamati!
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
_________________________________________
4. Hal apa yang anda lakukan ketika terdapat beberapa kendala dan kesalahan dalam
merencanakan pembuatan fenogram?
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
_________________________________________
5. Bagaimana langkah yang akan anda lakukan ketika tujuan yang direncanakan
belum tercapai?
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
________________

Bahan Ajar Biologi Page 72


6. Seberapa penting anda menganggap tugas ini sebagai suatu proyek yang harus
anda kerjakan? Tunjukkan bahwa tugas ini merupakan prioritas bagi anda!
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
___________

Bahan Ajar Biologi Page 72


UJI KOMPETENSI
1. Di bawah ini yang merupakan contoh dari kingdom plantae yang pada umumnya
dijadikan sebagai sumber pangan karbohidrat ialah …
a. Ficus benjamina
b. Cocos nucifera
c. Oryza sativa
d. Salacca sp
e. Psidium guajaya
2. Berikut ini yang merupakan pengertian dari kingdom plantae secara definitif ialah …
a. Kelompok dunia hewan yang mampu beradaptasi di dua alam (darat dan air)
b. Kelompok hewan yang bentuk fisiknya menyerupai tumbuhan
c. Kelompok dari dunia tumbuhan yang bersifat uniseluler ataupun multiseluler,
memiliki sifat autotrof fotosinttik, terdapat klorofil, dan memiliki dinding sel
selulosa.
d. Kelompok tumbuhan yang tidak sempurna
e. Kelompok hewan yang memangsa hewan sesame jenisnya
3. Yang dimaksud dengan metagenesis adalah …
a. Sebuah siklus kehidupan dari tumbuhan yang menyatakan adanya suatu
pergantian generasi
b. Persamaan sifat genetik antara individu dengan keturunannya
c. Kelainan genetik pada individu karena kesalahan generasi sebelumnya
d. Perkawinan silang antara dua individu berlainan jenis
e. Semua jawaban benar
4. Berikut ini yang bukan termasuk ke dalam jenis tumbuhan lumut adalah …
a. Lumut hati
b. Lumut tanduk
c. Lumut daun
d. Bryopsida
e. Lumut tebikar

Bahan Ajar Biologi 89


5. Dibawah ini merupakan jenis-jenis dari tumbuhan paku, kecuali …
a. Paku ekor kuda
b. Paku purba
c. Paku kawat
d. Paku sejati
e. Paku hibrida
6. Bryophyta adalah jenis tumbuh-tumbuhan yang masih terdapat karakteristik dari
tumbuhan talus. Maksud dari peryataan tersebut ialah …
a. Bryophyta mengalami pertumbuhan membesar
b. Bryophyta tidak memiliki pembuluh
c. Bryophyta tidak memiliki alat kelamin
d. Bryophyta tidak berfotosintesis
e. Bryophyta tidak memiliki batang, akar, dan daun
7. Protalium tergolong ke dalam generasi tumbuhan paku yang memproduksi …
a. Biji
b. Gamet
c. Spora
d. Sorus
e. Kromosom haploid
8. Apabila spora pada tumbuhan paku jatuh pada tempat yang sesuai, maka berikutnya
akan tumbuh menjadi …
a. Sporangium
b. Sporofil
c. Protonema
d. Tumbuhan paku
e. Protalium
9. Tempat terjadinya pembuahan pada bagian bunga tumbuhan biji angiospermae
dinamakan dengan …
a. Mikrofil
b. Serbuk sari
c. Kotak sari
d. Kepala putik
e. Bakal buah

Bahan Ajar Biologi Page 85


10. Di dalam daur hidup tumbuhan lumut, pada fase setelah pembentukan spora ialah …
a. Anteridium
b. Protalium
c. Protonema
d. Zigot
e. Erkegonium
11. Tumbuhan monokotil dapat dibedakan dengan tumbuhan dikotil jika didasarkan pada
karakteristik atau cirri yang ada pada setiap struktur berikut, kecuali …
a. Pada susunan anatomi pembuluh batang
b. Pada susunan akar
c. Pada morfologi bunga
d. Pada tipe biji
e. Pada sifat haploid sel kelamin
12. Persamaan yang ada diantara tumbuhan paku dan lumut terletak pada …
a. Struktur gametofitnya
b. Pada kormofita sejatinya
c. Pada metagenesisnya
d. Pada kormofita sejatinya
e. rhizoid pada sporofitnya
13. Yang dimaksud dengan generasi safrofit ialah …
a. Mampu menghasilkan spora yang diproduksi oleh sel sporogenik
b. Mampu menghasilkan zat makanan dari proses fotosintesis
c. Mampu bereproduksi meskipun tergolong ke dalam kelompok tumbuhan tidak
sempurna
d. Mampu menghasilkan oksigen dan air
e. Semua jawaban salah
14. Pembuluh angkut tidak terdapat pada …
a. Dikotil
b. Gymnospermae
c. Pteridophyta
d. Bryophyta
e. Monokotil

Bahan Ajar Biologi Page 85


15. Dibawah ini tumbuhan yang tidak mempunyai kambium ialah …
a. Jagung
b. Pisang
c. Padi
d. Kacang tanah
e. Juwaut
16. Alat kelamin betina pada tumbuhan lumut dan paku dinamakan
a. anteridium
b. arkegonium
c. sporogonium
d. oogonium
e. protalium
17. Tumbuhan jenis paku yang memproduksi spora dengan ukuran serta jenis berbeda
dinamakan…
a. Paku homospora
b. Paku peralihan
c. Paku tidak sempurna
d. Paku sempurna
e. Paku homospora
18. Pada tumbuhan bryophyte, terdapat semacam struktur menyerupai akar yang
berfungsi sebagai pengangkut air serta nutrisi menuju jaringan. Struktur tersebut
adalah …
a. Anteridia
b. Arkegonia
c. Rhizome
d. Rizoid
e. Protonema
19. Yang dimaksud sporangium adalah …
a. Daun yang mengandung spora di dalamnya
b. Pelindung spora
c. Kotak spora yang memproduksi spora
d. Spora dengan ukuran kecil
e. Daun yang tak mengandung spora

Bahan Ajar Biologi Page 85


20. Berikut ini yang merupakan alat reproduksi jantan yang terdapat pada angiospermae
ialah …
a. Stilus
b. Pistilum
c. Stamen
d. Ovulum
e. Sepal
21. Dibawah ini merupakan karakteristik atau cirri dari tumbuhan dikotil, kecuali …
a. Terdapat bunga dengan kelipatan 4 atau 5
b. Biji berkeping dua
c. Mempunyai kambium
d. Mempunyai akar serabut
e. Tulang daun meyirip
22. Bagian biji yang berfungsi menyimpan cadangan makanan pada anatomi biji
monokotil ialah …
a. Radikula
b. Endospermae
c. Kotiledon
d. Epikotil
e. Hipokotil
23. Berikut ini yang merupakan bagian bunga yang memiliki peran sebagai pelindung
bunga pada saat masih berada dalam kondisi menguncup ialah …
a. Dasar buah
b. Kelopak
c. Ovulum
d. Mahkota
e. Dasar bunga
24. Di bawah ini yang merupakan anggota divisi dari gymnospermae ialah …
a. Lycopodphyta
b. Cycodophyta
c. Equisetophyta
d. Pinophyta
e. Cycodophyta

Bahan Ajar Biologi Page 85


25. Di bawah ini yang merupakan sebab dari pernayataan bahwa tumbuhan lumut adalah
tumbuhan kosmopolit ialah …
a. Hidup di tempat lembab
b. Hidup di wilayah perairan
c. Hidupnya bersifat epifit
d. Dapat hidup di mana saja
e. Hidup berparasit di wilayah yang beriklim dingin

Bahan Ajar Biologi Page 85


DAFTAR PUSTAKA

Hidayat, Taufik. 2019. Workshop Taksonomi Numerik dan Bioinformatika Dasar untuk
Guru. Departemen Pendidikan Biologi, FPMIPA, Universitas Pendidikan Indonesia
JL. Dr. Setiabudi 229 Bandung 40154 Indonesia.E-mail: topikhidayat@upi.edu .
Aryulina, Diah, dkk. 2004. Biologi SMA untuk Kelas X. Sidoarjo. Esis.
Prasetyo, Triastono. dkk. 1993. Botani Tumbuhan Lumut. Malang: Universitas Negeri
Malang.
Sudjadi, Bagod, dkk. 2004. Biologi Sains Dalam Kehidupan Kelas 1A SMA. Surabaya:
Yudistira.
Santoso, Imam. 2007. Biologi – Pelajaran Biologi untuk SMA/MA Kelas X. Bekasi:
Interplus.
Syamsuri, Istamar, dkk. 2003. Biologi SMU Kelas X Semester 1. Jakarta: Erlangga.
Irnaningtyas. 2016. Biologi Untuk SMA Kelas X. Jakarta : Erlangga.
Campbell, Reece dan Mitchell. 2003. Biologi Jilid 2. Jakarta: Erlangga.
Hadisumarto, dkk. 1986. Biologi II. Jakarta: Universitas Terbuka.
Kimball, John W. 1983. Biologi Jilid 3. Jakarta: Erlangga.
Saktiyono. 2005. Seribu Pena Biologi kelas X. Jakarta: Erlangga.
https://www.pelajarjenius.com/2019/03/tumbuhan-lumut-bryophyta.html
https://www.ayokbelajar.com/tumbuhan-lumut/
https://biologigonz.blogspot.com/2009/12/bryophyta_02.html
https://contohruas.blogspot.com/2018/05/contoh-gambar-sketsa.html
http://smileeitssunnah.blogspot.com/2018/09/ciri-ciri-daur-hidup-dan-klasifikasi.html
https://materiipa.com/ciri-ciri-tumbuhan-lumut
https://www.edubio.info/2016/02/siklus-hidup-paku-pteridofita.html
https://arisudev.wordpress.com/2013/05/28/mengenal-tanaman-paku-pteridophyta/
https://rumus.co.id/tumbuhan-paku/
https://biologigonz.blogspot.com/search/label/CATATAN%20LUMUT%20-%20PAKU
https://sijai.com/tumbuhan-paku/
https://www.ayokbelajar.com/tumbuhan-berbiji-spermatophyta-pengertian-ciri-klasifikasi-
carahidup-dan-habitat/#
https://biologigonz.blogspot.com/2010/01/angiospermae-gymnospermae.html
https://www.greeners.co/flora-fauna/melinjo-tanaman-serbaguna/
https://www.artikelsiana.com/2015/05/ciri-ciri-dikotil-monokotil-tumbuhan.html

Bahan Ajar Biologi Page 85


GLOSSARIUM

A
Antheridium : Gamet jantan yang menghasilkan sperma pada tumbuhan.
Arkegonium : Gamet betina yang menghasilkan ovum pada tumbuhan.
Autotrof : Organisme yang dapat memproduksi makanannya sendiri.
Benang sari : Alat reproduksi jantan. Terletak pada bunga.

B
Biji : Terdiri atas embrio yang dikemas bersama makanan dalam selubung
pelindung.
Bunga : Merupakan bakal buah dan berfungsi dalam reproduksi seksual.
Terdapat pada angiospermae.

D
Divisi : Pengklasifikasian mahluk hidup.

E
Eukariotik : Sel yang memiliki membran inti.

F
Fertilisasi : Peleburan antara gamet jantan dan gamet betina.
Fotosintesis : Proses produksi makanan dengan bantuan cahaya matahari.

G
Gamet : Sel kelamin reproduktif yang matang.
Gametangium : Tempat pembentukan gamet.
Gametofit : Proses pembuatan gamet.

K
Kambium : Lapisan jaringan pada tumbuhan yang selnya aktif membelah dan
menyebabkan pertumbuhan skunder.

Bahan Ajar Biologi Page 85


Klorofil : Zat hijau pada daun yang berperan dalam fotosintesis.
Kormus : Vegetasi yang telah dapat dibedakan bagian-bagiannya.

M
Metagenesis : Pergiliran keturunan pada tumbuhan.
Multiseluler : Organisme bersel banyak.

O
Organisme : Individu mahluk hidup.

P
Putik : Alat reproduksi betina. terletak pada bunga.
Protalium : Tahap perkembangan dari tumbuhan paku.
Protonema : Tahap perkembangan dari tumbuhan lumut.

R
Rizoid : Semacam akar yang berfungsi menyerap air pada lumut.

S
Sorus : Kumpulan kotak spora.
Spora : Satu atau beberapa sel yang terbungkus oleh lapisan pelindung.
Sporofit : Fase pembentukan spora pada paku.
Strobilus : Alat reproduksi generatif pada gymnospermae.

T
Talus : Struktur tubuh tumbuhan yang belum dapat dibedakan antara batang,
akar, dan daun.

Z
Zigot : Sel yang terbentuk sebagai hasil meleburnya dua sel kelamin yang
telah masak.
INDEKS

Bahan Ajar Biologi Page 85


Antheridium,7,9,10,12,13,15,21,22,23,30
Arkegonium, 7,9,10,12,13,15,22,23,30
Autotrof, 1,6,18,89
Benang sari, 81
Biji, 1, 38,39,47,48,49,50,51,52,56,57
Bunga, 48,54,56,57,59,60,61,62,63,64
Divisi, 27,34,44,48
Eukariotik, 1,37
Fertilisasi, 9,10,15
Fotosintesis1,6,17,18,19
Gamet, 7,8,9,11,12,15
Gametangium, 7,24
Gametofit, 7,8,9,11,12,15
Kambium, 48,57,58,62
Klorofil,1,19,22,28,32
Kormus, 6,17
Metagenesis, 9,23
Multiseluler, 1, 34
Organisme, 77
Putik, 57,60
Protalium, 21,22,23,32,34
Protonema, 9,24,34,
Rizoid, 6,11,15,19,22,28

KUNCI JAWABAN

1. E 6. E 11. E 16. B 21. D

Bahan Ajar Biologi Page 85


2. C 7. B 12. C 17. B 22. B
3. A 8. E 13. E 18. E 23. B
4. E 9. E 14. D 19. C 24. D
5. E 10. B 15. E 20. C 25. D

Bahan Ajar Biologi Page 85

Anda mungkin juga menyukai