1. Deskripsi Singkat
Tumbuhan merupakan salah satu keanekaragaman hayati yang banyak
dimanfaatkan oleh manusia. Ciri-ciri umum tumbuhan (Plantae) antara lain: memiliki
sel eukariotik (memiliki membran inti), memiliki organ akar, batang dan daun.
Mempunyai klorofil sehingga tumbuhan dapat berfotosintesis dan dapat menyimpan
cadangan makanan, autotrof (dapat membuat makanan sendiri), sel-sel tumbuhan
memiliki dinding sel yang mengandung selulosa, yang mengakibatkan tumbuhan
menjadi kaku, dapat bereproduksi secara seksual, bersifat multiseluler (tersusun atas
banyak sel).
Kerajaan tumbuhan terbagi menjadi dua kelompok besar berdasarkan adanya
tidaknya pembuluh angkut, yaitu tumbuhan tidak berpembuluh (non-Tracheophyta)
meliputi tumbuhan lumut (Bryophyta), dan ada juga tumbuhan berpembuluh
(Tracheophyta). Tumbuhan berpembuluh (Tracheophyta) dikelompokkan berdasarkan
cara reproduksinya, dibagi menjadi tumbuhan yang bereproduksi dengan spora, yaitu
tumbuhan paku (Pteridophyta) dan tumbuhan yang bereproduksi dengan biji yang
disebut tumbuhan berbiji (Spermatophyta). Spermatophyta dikelompokkan menjadi
dua, yaitu Gymnospermae atau tumbuhan biji terbuka, dan Angiospermae atau
tumbuhan biji tertutup. Selanjutnya Gymnospermae dikelompokkan menjadi Monokotil
dan Dikotil.
2. Manfaat
a. Bagi Siswa
Setelah mempelajari bahan ajar mengenai materi kerajaan tumbuhan,
diharapkan dapat membantu peserta didik untuk mampu mengelompokkan tumbuhan
di sekitar lingkungan berdasarkan persamaan dan perbedaan ciri yang dimilikinya.
Selain itu, peserta didik dapat menerapkan peranan tumbuhan bagi keseimbangan
ekosistem dalam kehidupan sehari-hari.
6. Urutan Bahasan
a. Tumbuhan Bryophyta
7. Petunjuk Belajar
a. Petunjuk Bagi Siswa
1) Belajar dengan bahan ajar keberhasilannya tergantung dari kedisiplinan dan
ketekunan dari peserta didik.
2) Belajar dengan bahan ajar dapat dilakukan secara mandiri atau berkelompok,
baik pada waktu kegiatan pembelajaran di kelas maupun di luar kegiatan
pembelajaran.
3) Usakan peserta didik mempunyai buku paket Biologi X (Sepuluh) semester 2
sebagai bahan pengayaan atau pendalaman materi, karena dalam bahan ajar ini
hanya diutarakan materi-materi yang esensial/materi pokok.
4) Baca dan pahami dengan benar-benar tujuan yang terdapat dalam bahan ajar ini.
Perhatikan materi-materi pokok dan uraian materinya.
5) Bila dalam mempelajari materi tersebut mengalami kesulitan diskusikan dengan
teman-teman yang lain. Dan bila inipun belum terpecahkan sebaiknya tanyakan
pada guru Mata Pelajaran waktu Kegiatan Pembelajaran di kelas.
6) Setelah peserta didik merasa memahami materi pelajaran tersebut, kerjakan
tugas-tugas yang tercantum dalam bahan ajar ini, dalam lembar jawaban yang
terpisah atau pada buku tugas.
7) Periksalah hasil penyelesaian tugas tersebut melalui kunci yang tersedia. Dan
bila ada jawaban yang belum betul, pelajari sekali lagi materi yang
bersangkutan. Bila semua kegiatan dalam satu bahan ajar sudah dapat
diselesaikan dengan baik maka Peserta didik berhak mengikuti tes akhir bahan
ajar yang diselenggarakan oleh guru mata pelajaran.
8) Bila dalam tes akhir bahan ajar Peserta didik mendapat nilai ≥ 70, maka Peserta
didik dapat mulai mempelajari bahan ajar berikutnya.
9) Urutan kegiatan ini harus Peserta didik taati agar lebih cepat berhasil
mempelajari bahan ajar ini.
PETA KONSEP
Struktur tubuh lumut terdiri dari dua bentuk yaitu bentuk gametofit dan
bentuk sporofit. Gametofit merupakan bentuk tumbuhan lumut yang tampak
Tubuh lumut daun berbentuk seperti tumbuhan kecil yang tumbuh tegak.
Pada umumnya tinggi lumut ini kurang dari 10 cm, namun ada pula yang
mencapai 40 cm, misalnya Polytrichum commune. Bila diperhatikan dengan
cermat, tubuh lumut daun merupakan kormus yang memiliki bagian akar
sederhana (rizoid), batang, dan daun. Rizoid tersusun dari banyak sel
(multiseluler) dan bercabang. Batang lumut daun bercabang-cabang, tetapi ada
pula yang tidak bercabang. Daun berukuran kecil dan berkedudukan tersebar di
sekeliling batang.
Lumut daun mengalami pergiliran keturunan antara gametofit dengan
sporofit. Gametofit dewasa akan membentuk alat kelamin jantan (anteridium)
yang akan menghasilkan spermatozoid, sedangkan alat kelamin betina
(arkegonium) akan menghasilkan ovum. Ada yang berumah satu dan ada pula
yang berumah dua. Fertilisasi ovum oleh spermatozoid akan megnhasilkan
zigot yang kemudian tumbuh menjadi sporofit. Sporofit membentuk
sporogonium yang bentuknya bervariasi, antara lain bulat, kapsul horizontal,
kapsul tegak, atau kerucut berparuh. Sporogonium memiliki sporangium yang
di dalamnya terdapat banyak spora. Spora dapat tumbuh menjadi lumut daun
yang baru bila jatuh pada habitat yang cocok. Selain dengan spora, lumut daun
Spaghnum dapat pula bereproduksi dengan fragmentasi.
Gambar 12. Beberapa jenis tumbuhan paku: (a) Cyathea cooperi (tumbuh di tanah),
(b) Salvinia natans (hidup di air), dan (c) Platycerium bifurcatum (epifit di pohon)
https://www.ayokbelajar.com/tumbuhan-lumut/
1. Spora berkromosom haploid (n) bila jatuh di habitat yang cocok akan
berkecambah, sel-selnya membelah secara mitosis dan tumbuh menjadi
protalium (gametofit) yang haploid (n).
2. Protalium membentuk alat kelamin jantan (anteridium) dan betina
(arkegonium) yang haploid (n).
3. Anteridium menghasilkan spermatozoid berflagel (n) dan arkegonium
menghasilkan ovum (n).
4. Spermatozoid (n) membuahi ovum (n) di dalam arkegonium dan menghasilkan
zigot yang diploid (2n).
5. Zigot (2n) mengalami pembelahan secara mitosis dan tumbuh menjadi
tumbuhan paku (sporofit) yang diploid (2n). Tumbuhan paku tersebut tumbuh
keluar dari arkegonium induknya.
6. Sporofit (tumbuhan paku) dewasa menghasilkan sporofit (2n) atau daun
penghasil spora.
7. Sporofit 92n) memiliki sporangium (2n). Di dalam sporangium terdapat sel
induk spora berkromosom diploid (2n). Sel induk spora (2n) megalami
pembelahan meiosis dan menghasilkan spora yang haploid (n).
Gambar 21. Skema struktur tubuh tumbuhan paku purba (Psilotum nudum)
https://arisudev.wordpress.com/2013/05/28/mengenal-tanaman-paku-
pteridophyta/
Jenis paku yang termasuk Psilopsida , antara lain Rhynia (paku tidak
berdaun) yang telah memfosil. Psilopsida yang saat ini masih hidup di bumi,
Gambar 23. Skema struktur tubuh tumbuhan paku sejati (Dryopteris filix-mas)
https://sijai.com/tumbuhan-paku/
RANGKUMAN
Setelah mempelajari materi Bab 1 mengenai Tumbuhan Bryophyta dan Pteridophyta
dalam bahan ajar ini, buatlah rangkuman pada kolom di bawah ini!
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
Bahan Ajar Biologi Page 72
………………………………………………………………………………………………………………………………
LKPD 1
Tumbuhan Bryophyta dan Pteridophyta
A. Pendahuluan
Sebelum belajar pada materi ini silahkan kalian mengamati gambar dan
membaca uraian berikut!
B. Tujuan Kegiatan
1. Siswa mampu mendeskripsikan ciri-ciri umum plantae
2. Siswa mampu mendeskripsikan ciri, struktur, klasifikasi, reproduksi dan
peranan Bryophyta
3. Siswa mampu mendeskripsikan ciri, struktur, klasifikasi, dan reproduksi
serta peranan Pteridophyta
4. Siswa mampu membedakan antara Bryophyta dengan pterydophyta
C. Dasar Teori
Plantae dapat kita jumpai hampir di seluruh penjuru bumi, di hutan,
pegunungan, dan dataran rendah. Hampir semua tumbuhan yang menjadi
anggota kingdom Plantae hidup di daratan walaupun beberapa tumbuhan
hidup di air, misalnya teratai. Kingdom Plantae meliputi semua tumbuhan
bersel banyak, mulai dari yang sederhana sampai yang kompleks. Sel-selnya
bersifat eukariotik, dinding selnya mengandung selulosa, memiliki klorofil, dan
hidup secara 35ngina35iv. Keanekaragamannya sangat tinggi sehingga tidak
mudah untuk mengklasifikasikannya. Para ahli membagi dunia tumbuhan
menjadi dua kelompok, yaitu tumbuhan tak berpembuluh (nonvaskuler) dan
tumbuhan berpembuluh (vaskuler).
D. Petunjuk Umum
1. Baca dan pahami materi pada Buku Teks ( BTP) Irnaningtyas. Irnaningtyas.
2016. Biologi Untuk SMA Kelas X. Jakarta : Erlangga., hal 258 -305.
2. Setelah memahami isi materi dalam bacaan Berlatih untuk berfikir tinggi
melalui tugas tugas yang terdapat pada LKPD ini baik bekerja sendiri
maupun bersama teman sebangku atau teman lainnya.
E. Kegiatan Belajar
Ayo kalian ikuti kegiatan belajar berikut dengan penuh kesabaran dan
konsentrasi!
Kegiatan Belajar 1
Tracheophyta (1) Atracheophyta (2) vaskuler (3) non vaskuler (4) Pteridophyta (5)
Bryophyta (6) Spermatophyta (7) suplir (8) Selaginella (9) Angiospermae (10) Pinus (11)
Melinjo (12) Gymnospermae (13) Dikotil (14) Monokotil (15) mangga (16) Jagung (17)
Kegiatan Belajar 2
A
B
2
1 3
7 4
5
8
6
c) Kelas
……………………………………………………………………………..
Cirinya…………………………………………………………………………..
.
Contohnya……………………………
dan……………………………………..
Kegiatan Belajar 3
Fase ………………………………….
Bahan Ajar Biologi Page 72
Fase ………………
A
B
b. Paku Heterospora :
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………..
Contohnya :……………………………………………………………………
c. Paku Peralihan
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………..
Contohnya :……………………………………………………………………
b) Subdivisio………………………………………………………………………
Cirinya………………………………………………………………………….
Contohnya……………………………dan……………………………………
c) Subdivisio………………………………………………………………………
Cirinya………………………………………………………………………….
Contohnya……………………………dan……………………………………
d) Subdivisio………………………………………………………………………
Cirinya………………………………………………………………………….
b. Paku Heterospora
1 Hasil Perkecambahan
spora
2 Berkas pembuluh
3 Fase dominan
4 Daun muda
5 Letak spora
BAB 2
TUMBUHAN SPERMATOPHYTA
1. TUMBUHAN GYMNOSPEMAE
A. Ciri dan Struktur Tubuh Tumbuhan Gymnospermae
Gymnospermae (Yunani, gymnos = terbuka, sperma =biji) yang banyak
dikenal yaitu tumbuhan 46ngina46 atau pinus yang memiliki konus (strobilus atau
runjung). Istilah 46ngina46, berasal dari struktur reproduktif pada tumbuhan tersebut
yang merupakan kumpulan sprofil berbentuk sisik.
Tumbuhan berbiji terbuka memiliki ciri utama, yaitu bakal bijinya tumbuh dan
terletak di luar megasprofil (ovarium). Megasprofil berupa sisik pendukung bakal bji
Daun
Gambar 27. Tumbuhan Pinus (Pinus merkusii)
konifer berbentuk kecil, tebal, seperti jarum atau sisik, dan tampak selalu
berwarna hijau (evergreen). Coniferae pad umumnya berumah satu karena
memiliki dua jenis konus; jantan dan betina. Namun biasanya konus jantan dan
betina terletak pada cabang yang berbeda. Konus jantan berukuran lebih kecil
dibandingkan konus betina. Konus jantan tumbuh secara bergerombol. Contoh
konifer antara lain Pinus merkusii (Ordo Pinales), Taxus baccata (ordo Taxales),
Agathis dammara (damar) (ordo Araucariales), dan Podocarpus neriifolius (ki
putri) (ordo Podocarpales).
3. Gnetinae
Gnetinae merupakan tumbuhan berbentuk pohon atau liana dengan batang
bercabang atau tidak bercabang. Gnetinae memiliki daun tunggal berbentuk
lembaran dengan susunan daun berhadapan dan tulang daun menyirip. Strobilus
tidak berbentuk kerucut. Gnetinae merupakan tumbuhan berumah dua atau
berkelamin tunggal. Contoh Gentinae antara lain Gnetum gnemon (melinjo) (ordo
Gnetales), Ephedra sinica (ordo Ephedrales), dan Welwitschia mirabilis (ordo
Welwitschiales). Ephedra merupakan Gymnospermae yang melakukan
pembuahan ganda seperti pada Angiospermae sehingga dikatakan memiliki
hubungan kekerabatan paling dekat dengan Angiospermae.
4. Ginkgoinae
Ginkgoinae merupakan tumbuhan berbentuk pohon dengan tinggi
mencapai 30 m – 50 m. Batangnya bercabang-cabang dengan tunas yang pendek.
Daun Ginkgoinae berbentuk kipas dengan tangkai yang panjang, tulang daun
bercabang (menggarpu), dan daun mudah gugur. Ginkgoinae merupakan
tumbuhan berumah dua. Tumbuhan tersebut dapat bertahan hidup pada
lingkungan dengan tingkat polusi udara tinggi. Contoh Ginkgoinae antara lain
Ginkgo biloba (ordo Ginkgoales), Ginkgo adiantoides dan Ginkgo gardneri
merupakan jenis Ginkgoinae yang sudah punah dan menjadi fosil.
2. TUMBUHAN ANGIOSPERMAE
A. Ciri dan Struktur Tubuh Tumbuhan Angiospermae
Angiospermae (Yunani, angeion = wadah, sperma = biji) disebut juga
Anthophyta (Yunani, anthos = bunga, phyton = tumbuhan), yang memiliki bunga
sebagai alat perkembangbiakan secara generatif. Berdasarkan kajian fosil yang
pernah ditemukan, diduga Angiospermae ada di bumi sejak awal masa Kretaseus
(sekitar 130 juta tahun silam) dan telah menyebar luas menjadi tumbuhan dominan di
bumi pada akhir masa Kreatesus (sekitar 65 juta tahun silam).
Angiospermae memiliki ciri utama, yaitu bakal bijinya berada di dalam
megasporofil yang termodifikasi menjadi daun buah (karpel) sehingga serbuk sari
harus menembus jaringan daun buha untuk mencapai bakal biji dan membuahi
ovum. Pada umumnya daun buah berdaging tebal misalnya pada mangga, jeruk, dan
semangka. Pada kacang-kacangan, misalnya buncis, kapri, kacang panjang, daun
buah berupa kulit polong yang tipis. Daun buah berfungsi melindungi biji agar tidak
kekeringan pada saat mengalami dormasi (tidak aktif).
Tubuh Angiospermae memiliki bentuk dan ukuran yang bervariasi. Ada yang
berupa tumbuhan berbunga terkecil berdiameter sekitar 2 mm, misalnya Wolffia,
hingga pohon raksasa dengan tinggi lebih dari 100 m, misalnya pohon gom
(Eucalyptus regnans) dari Australia. Tubuhnya terdiri dari bagian akar, batang, daun,
dan tunggang. Akar Angoispermae berbentuk serabut atau tunggang. Batangnya ada
yang berkambium atau tidak berkambium, serta memiliki pembuluh xilem yang
diperkuat oleh serat dengan dinding sel yang tebal dan berlignin. Daun
Angoispermae memiliki tipe tulang daun yang bervariasi; lurus, menyirip, dan
menjari.
Bunga sebagai alat reproduksi generatif tumbuh dari tunas yang mampat
dengan empat lingkaran daun yang termodifikasi menjadi kelopak (sepal) yang pada
umumnya berwarna hijau, mahkota (petal) yang pada umumnya berwarna cerah,
benang sari (statemen), dan putik (karpel). Pada bunga kastuba (Euphorbia
pulcherrima) dan bugenvil (bougainvillea spectabilis) terdapat daun pelindung
(braktea) yang besar dan berwarna lebih cerah daripada bungannya sendiri yang
berukuran kecil.
6) Ordo Gentianales
a. Famili Apocynaceae
Apocynaceae berbentuk pohon, perdu, atau liana berkayu. Batangnya
bergertah putih. Pada umumnya memiliki bunga dengan warna mecolok,
berukuran besar, dan berbau harum. Contohnya Catharanthus roseus (tapak
dara) dan allamanda cathartica (alamanda)
b. Famili Compositae (Asteraceae)
Compositae berbentuk perdu atau pohon. Bunganya memiliki bonggol
berbentuk tabung. Contohnya Lactuca sativa (selada) dan Chrysanthemum.
7) Ordo Piperales
Famili Piperaceae
2. Monocotyledoneae (Liliopsida)
Monocotyledoneae (tumbuhan monokotil) memiliki beberapa ciri, yaitu
sebagai berikut.
1. Keping biji tunggal atau satu
2. Berkas vaskuler (pembuluh angkut) pada batang bertipe kolateral
tertutup (antara xilem dengan floem tidap terdapat kambium). Letak
xilem dan floem tersebar atau tidak teratur.
3. Pada umumnya batang dan akar tidak memiliki kambium sehingga tidak
terjadi pertumbuhan sekunder dan tidak tumbuh membesar. namun, ada
pula tumbuhan monokotil yang berkambium, misalnya sisal (Agave
sisalana).
4. Pada umumnya batang tidak bercabang, memiliki rambut rambut halus,
dan ruas ruas pada batang tampak jelas.
5. Berakar serabut.
6. Ujung akar dilindungi oleh koleoriza dan ujung batang dilindungi oleh
koleoptil.
7. Pada umumnya berdaun tunggal, kecuali pada kelompok palem, Urat
daun sejajar atau melengkung dan berlepah daun.
8. Bagian bunga (kelopak bunga, mahkota bunga, benang sari) berjumlah
tiga atau kelipatan tiga.
9. Berikut contoh famili dalam suatu ordo pada kelas Monocotyledoneae
(Liliopsida) serta contoh tumbuhannya.
5) Ordo Zingiberales
a. Famili Musaceae
6) Ordo Caryophyllales
Famili Cactaceae
Cactaceae merupakan kelompok kaktus, memiliki batang yang
menyimpan air (sukulen). Daunnya kecil, berbentuk sisik (rambut) atau
berbentuk duri tempel. Contohnya Opuntia elatior (buahnya dapat dimakan).
7) Ordo Pandales
Famili Pandanaceae
Pandanaceae berbentuk pohon, perdu, atau semak. Daun Pandanaceae
terkumpul rapat dan bertulang daun sejajar. Daun yang ronrtok meninggalkan
bekas berbentuk cincin pada batangnya. Contohnya Pandanus tectorius
(pandan).
Klasifikasi Angiospermae sistem terbaru, yaitu sistem APG III
(Angiosperm phylogeny group III) tahun 2009, mengelompokkan Angiospermae
berdasarkan filogenetik (hubungan kekerabatan evolusioner). Angiospremae
dikelompokkan menjadi beberapa klad (clade). Klad adalah suatu kelompok
taksonomi yang anggotanya merupakan tumbuhan-tumbuhan dengan leluhur yang
sama. Sistem klasifikasi ini telah memindahkan beberapa tumbuhan anggota
kelompok monokotil ke dalam kelompok tumbuhan dikotil, misalnya
Hydatellaceae dari kelompok Poales, sekarang dianggap lebih dekat
kekerabatannya dengan Nymphaeales.
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
Bahan Ajar Biologi Page 72
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
LKPD 2
Tumbuhan Gymnospermae dan Angiospermae
A. Pendahuluan
Sebelum belajar pada materi ini silahkan kalian mengamati gambar dan
membaca uraian berikut!
C. Dasar Teori
Plantae dapat kita jumpai hampir di seluruh penjuru bumi, di hutan,
pegunungan, dan dataran rendah. Hampir semua tumbuhan yang menjadi
anggota kingdom Plantae hidup di daratan walaupun beberapa tumbuhan
hidup di air, misalnya teratai. Kingdom Plantae meliputi semua tumbuhan
bersel banyak, mulai dari yang sederhana sampai yang kompleks. Sel-selnya
bersifat eukariotik, dinding selnya mengandung selulosa, memiliki klorofil, dan
hidup secara 68ngina68iv. Keanekaragamannya sangat tinggi sehingga tidak
mudah untuk mengklasifikasikannya. Para ahli membagi dunia tumbuhan
menjadi dua kelompok, yaitu tumbuhan tak berpembuluh (nonvaskuler) dan
tumbuhan berpembuluh (vaskuler).
D. Petunjuk Umum
1. Baca dan pahami materi pada Buku Teks ( BTP) Irnaningtyas. Irnaningtyas.
2016. Biologi Untuk SMA Kelas X. Jakarta : Erlangga., hal 258 -305.
2. Setelah memahami isi materi dalam bacaan Berlatih untuk berfikir tinggi
melalui tugas tugas yang terdapat pada LKPD ini baik bekerja sendiri
maupun bersama teman sebangku atau teman lainnya.
E. Kegiatan Belajar
Ayo kalian ikuti kegiatan belajar berikut dengan penuh kesabaran dan
konsentrasi!
Kegiatan Belajar 1
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
b) Kelas……………………………………………………………………………
…
Cirinya…………………………………………………………………………..
Contohnya……………………………dan……………………………………
c) Kelas……………………………………………………………………………
…
Cirinya…………………………………………………………………………..
Contohnya……………………………dan…………………………………….
d) Kelas……………………………………………………………………………
…
Cirinya…………………………………………………………………………..
Contohnya……………………………dan……………………………………
A. ……………………………………..
B. ……………………
……
C. ……………………
…….
Kegiatan Belajar 2
1 Kotiledon
2 Akar
3 Pertulangan daun
4 Kambium
5 Bunga
BAB 3
KLASIFIKASI NUMERIK
KLASIFIKASI NUMERIK
Klasifikasi numerik adalah sistem pengelompokkan makhluk hidup menggunakan
algoritma numerik dari unit taksonomi yang diuji berdasarkan karakter-karakter yang
diamati. Klasifikasi numerik dibagi menjadi 2 yaitu fenetika dan kladistika. Fenetika, jika
pengelompokkan dilakukan berdasarkan kesamaan menyeluruh (overall similarity), dan
kladistika, jika pengelompokkan didasarkan pada sejarah evolusi taksa yang diuji.
LKPD 3
Analisis Fenetik Angiospermae
A. Pendahuluan
Pada materi plantae, kita akan melaksanakan praktikum. Terlebih dahulu harus
mampu memahami konsep dasar pada materi ini diantaranya mengenai ciri-ciri
tumbuhan dan pengelompokkan tumbuhan berdasarkan karakter atau ciri yang
dimilikinya. Pada praktikum hari ini, kita akan belajar untuk membuat fenogram
berdasarkan analisis dari pengamatan tumbuhan yang telah disediakan. Tumbuhan
tersebut diantaranya:
(Cordyline sp.)
B Bambu
(Bambusa vulgaris)
C Babadotan
(Ageratum conyzoides)
D Tisuk
(Hibiscus macrophyllus)
D. Langkah Kerja
1. Pemilihan kriteria
Kriteria yang akan digunakan pada analisis fenetik adalah:
1) Memiliki habitus berupa pohon (+), tidak memiliki habitus berupa pohon
(-)
2) Memiliki perakaran serabut (+), tidak memiliki perakaran serabut (-).
3) Memiliki pertulangan daun sejajar (+), tidak memiliki pertulangan daun
sejajar (-).
4) Memiliki jumlah mahkota bunga kelipatan 3 (+), tidak memiliki jumlah
mahkota bunga kelipatan 3 (-).
2) Matriks kesamaan
Sebelum memasukkan data pada matriks kesamaan, terlebih dahulu
hitunglah koefisien kesamaan dengan hasil bagi banyaknya karakter yang
sama dari seluruh karakter.
3) Klastering
Klastering dilakukan dengan mengidentifikasi pasangan taksa yang
memiliki kesamaan yang tinggi.
Tabel 4. Klastering 1
Tabel 5. Klastering 2
4) Membuat fenogram
E. Pertanyaan
1. Dari fenogram diatas spesies manakah yang berkerabat dekat? Termasuk ke dalam
kelas manakah spesies tersebut?
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
____________________________________
Hidayat, Taufik. 2019. Workshop Taksonomi Numerik dan Bioinformatika Dasar untuk
Guru. Departemen Pendidikan Biologi, FPMIPA, Universitas Pendidikan Indonesia
JL. Dr. Setiabudi 229 Bandung 40154 Indonesia.E-mail: topikhidayat@upi.edu .
Aryulina, Diah, dkk. 2004. Biologi SMA untuk Kelas X. Sidoarjo. Esis.
Prasetyo, Triastono. dkk. 1993. Botani Tumbuhan Lumut. Malang: Universitas Negeri
Malang.
Sudjadi, Bagod, dkk. 2004. Biologi Sains Dalam Kehidupan Kelas 1A SMA. Surabaya:
Yudistira.
Santoso, Imam. 2007. Biologi – Pelajaran Biologi untuk SMA/MA Kelas X. Bekasi:
Interplus.
Syamsuri, Istamar, dkk. 2003. Biologi SMU Kelas X Semester 1. Jakarta: Erlangga.
Irnaningtyas. 2016. Biologi Untuk SMA Kelas X. Jakarta : Erlangga.
Campbell, Reece dan Mitchell. 2003. Biologi Jilid 2. Jakarta: Erlangga.
Hadisumarto, dkk. 1986. Biologi II. Jakarta: Universitas Terbuka.
Kimball, John W. 1983. Biologi Jilid 3. Jakarta: Erlangga.
Saktiyono. 2005. Seribu Pena Biologi kelas X. Jakarta: Erlangga.
https://www.pelajarjenius.com/2019/03/tumbuhan-lumut-bryophyta.html
https://www.ayokbelajar.com/tumbuhan-lumut/
https://biologigonz.blogspot.com/2009/12/bryophyta_02.html
https://contohruas.blogspot.com/2018/05/contoh-gambar-sketsa.html
http://smileeitssunnah.blogspot.com/2018/09/ciri-ciri-daur-hidup-dan-klasifikasi.html
https://materiipa.com/ciri-ciri-tumbuhan-lumut
https://www.edubio.info/2016/02/siklus-hidup-paku-pteridofita.html
https://arisudev.wordpress.com/2013/05/28/mengenal-tanaman-paku-pteridophyta/
https://rumus.co.id/tumbuhan-paku/
https://biologigonz.blogspot.com/search/label/CATATAN%20LUMUT%20-%20PAKU
https://sijai.com/tumbuhan-paku/
https://www.ayokbelajar.com/tumbuhan-berbiji-spermatophyta-pengertian-ciri-klasifikasi-
carahidup-dan-habitat/#
https://biologigonz.blogspot.com/2010/01/angiospermae-gymnospermae.html
https://www.greeners.co/flora-fauna/melinjo-tanaman-serbaguna/
https://www.artikelsiana.com/2015/05/ciri-ciri-dikotil-monokotil-tumbuhan.html
A
Antheridium : Gamet jantan yang menghasilkan sperma pada tumbuhan.
Arkegonium : Gamet betina yang menghasilkan ovum pada tumbuhan.
Autotrof : Organisme yang dapat memproduksi makanannya sendiri.
Benang sari : Alat reproduksi jantan. Terletak pada bunga.
B
Biji : Terdiri atas embrio yang dikemas bersama makanan dalam selubung
pelindung.
Bunga : Merupakan bakal buah dan berfungsi dalam reproduksi seksual.
Terdapat pada angiospermae.
D
Divisi : Pengklasifikasian mahluk hidup.
E
Eukariotik : Sel yang memiliki membran inti.
F
Fertilisasi : Peleburan antara gamet jantan dan gamet betina.
Fotosintesis : Proses produksi makanan dengan bantuan cahaya matahari.
G
Gamet : Sel kelamin reproduktif yang matang.
Gametangium : Tempat pembentukan gamet.
Gametofit : Proses pembuatan gamet.
K
Kambium : Lapisan jaringan pada tumbuhan yang selnya aktif membelah dan
menyebabkan pertumbuhan skunder.
M
Metagenesis : Pergiliran keturunan pada tumbuhan.
Multiseluler : Organisme bersel banyak.
O
Organisme : Individu mahluk hidup.
P
Putik : Alat reproduksi betina. terletak pada bunga.
Protalium : Tahap perkembangan dari tumbuhan paku.
Protonema : Tahap perkembangan dari tumbuhan lumut.
R
Rizoid : Semacam akar yang berfungsi menyerap air pada lumut.
S
Sorus : Kumpulan kotak spora.
Spora : Satu atau beberapa sel yang terbungkus oleh lapisan pelindung.
Sporofit : Fase pembentukan spora pada paku.
Strobilus : Alat reproduksi generatif pada gymnospermae.
T
Talus : Struktur tubuh tumbuhan yang belum dapat dibedakan antara batang,
akar, dan daun.
Z
Zigot : Sel yang terbentuk sebagai hasil meleburnya dua sel kelamin yang
telah masak.
INDEKS
KUNCI JAWABAN