Anda di halaman 1dari 19

Modul Pembelajaran

Atin Nur’Jannah (F1071201008)


Linda Rahmawati (F1071201047)
ENTER
Identitas Modul

● Mata Pelajaran : Biologi


01
● Kelas/Semester : X/Genap
02 ● Alokasi Waktu : 6 Minggu x 4 JP

03 ● Judul Modul : Tumbuhan, ciri-ciri morfologis, metagenesis, peranannya


dalam keberlangsungan hidup di bumi
04
Kompetensi Dasar

3.8
01 Mengelompokkan tumbuhan ke
dalam divisio berdasarkan ciri-ciri
02 umum, serta mengaitkan peranannya
dalam kehidupan
03
4.8
04 Menyajikan laporan hasil pengamatan
dan analisis fenetik dan filogenetik
tumbuhan serta peranannya dalam
kehidupan
Tujuan Pembelajaran

01
Peserta didik mampu menggolongkan tumbuhan ke dalam
02 divisio, serta mampu Menyajikan data hasil pengamatan dan
analisis fenetik dan filogenetik tumbuhan serta peran tumbuhan
03 dalam kelangsungan hidup di bumi, dengan mengembangkan sikap
jujur, peduli, dan bertanggungjawab, serta dapat mengembangkan
04 kemampuan berpikir kritis, berkomunikasi, berkolaborasi,
berkreasi.
Petunjuk Penggunaan Modul

1. Baca dan pahami kompetensi yang akan dipelajari dalam modul,


cermati pula tujuan pembelajaran dari masing-masing kegiatan
belajar
01 2. Baca dan pahami materi yang ada dalam modul dengan baik, jika
menemukan kesulitan, peserta didik dapat mendiskusikannya
02 dengan teman-teman,dan apabila belum terpecahkan, sebaiknya
tanyakan kepada guru.
3. Jika modul ini dirasa belum cukup memberikan informasi, carilah
03 referensi yang menunjang dalam menyelesaikan kegiatan belajar
dan tugas.
04 4. Modul ini dilengkapi dengan glosarium, jadi apabila dalam
mempelajari modul menemukan beberapa kata sulit, peserta didik
dapat mencari makna kata tersebut dalam glosarium.
5. Rangkuman materi akan mempermudah peserta didik untuk
menemukan poin penting materi dan menyimpulkan materi dalam
setiap kegiatan belajar.
Petunjuk Penggunaan Modul

6. Kerjakan secara mandiri soal latihan dalam setiap kegiatan


belajar dan soal tes penilaian akhir guna evaluasi keberhasilan
01 belajar .
7. Periksalah hasil kegiatan belajar, tugas, dan latihan soal dengan
02 kunci jawaban dalam modul. Apabila hasil pekerjaan peserta
didik belum benar, maka pelajari kembali materi yang berkaitan
03 dengan hal tersebut dan perbaiki kesalahan. Khusus untuk
jawaban soal latihan dan tes penilaian akhir, perhatikan umpan
04 balik di setiap akhir kegiatan dalam modul. Apabila hasil soal
evaluasi mencapai 80% benar maka peserta didik dapat
melanjutkan kegiatan belajar selanjutnya.
8. Untuk keberhasilan belajar dalam mempelajari modul ini,
urutan kegiatan harus diikuti dengan benar.
Materi Pembelajaran
Pada modul yang akan kami buat, materi pembelajaran kami bagi menjadi 3 kegiatan
pembelajaran yang di dalamnya terdapat uraian materi, contoh soal, dan soal latihan.
01

02

03
1 2 3
04 Tumbuhan berbiji
Tumbuhan lumut Tumbuhan paku
( Bryohyta ) ( Pteridophyta ) ( Spermatophyta )
Peta Konsep

01

02

03

04
Uraian Materi
A. Lumut (Bryophytha)
Lumut (Bryophyta) berasal dari bahasa Yunani yaitu bryon yang berarti “Tumbuhan Lumut“.
Pada umumnya, lumut berwarna hijau karena mempunyai sel– sel yang memiliki pigmen hijau
01 berupa klorofil sehingga lumut memiliki kemampuan untuk menghasilkan senyawa organik melalui
proses fotosintesis yang terjadi di dalamnya. Itulah sebabnya lumut tergolong organisme
02 fotoautotrof.

1. Ciri-Ciri Tumbuhan Lumut (Bryophyta)


03
a. Talofita yaitu tumbuhan yang tidak bisa dibedakan antara akar, batang dan daun.
b. Kormofita yaitu suatu tumbuhan yang sudah bisa dibedakan antara akar, batang dan daun
04 c. Tumbuhan lumut disebut juga dengan tumbuhan peralihan karena ada berupa tumbuhan yang
masih berupa talus (lembaran, yakni lumut hati), tetapi ada juga yang sudah mempunyai
struktur tubuh mirip dengan akar, batang dan daun sejati (lumut daun).
d. Tumbuhan lumut juga merupakan suatu tumbuhan pelopor (vegetasi perintis), yang tumbuh
disuatu tempat sebelum tumbuhan lain mampu tumbuh
Uraian Materi
2. Klasfikasi Tumbuhan Lumut Lumut terdiri dari 3 Devisio yaitu Bryophyta, Hepaticophyta, dan
Anthocerotophyta

01 a. Lumut Daun (Bryophyta)


b. Lumut Hati (Hepaticophyta)
c. Lumut Tanduk (Anthocerotophyta)
02
3. Reproduksi Tumbuhan Lumut
03 Pada lumut terjadi reproduksi secara vegetatif dan generatif. Reproduksi vegetatif terjadi dengan
pembentukan spora melalui pembelahan meiosis sel induk spora di dalam sporangium (kotak spora).
Spora tersebut kemudian tumbuh menjadi gametofit.
04
4. Metagenesis Tumbuhan Lumut
Tumbuhan lumut mengalami metagenesis antara generasi gametofit dan generasi sporofit.
Uraian Materi
5. Peran Lumut Bagi Kehidupan
Tumbuhan lumut dalam beberapa jenis tumbuhan memiliki manfaat atau peranan tumbuhan lumut
bagi kehidupan manusia. Manfaat Tumbuhan Lumut (Bryophyta) adalah sebagai berikut :
01 a) Sebagai obat hepatitis (Marchantia polymorpha)
b) Bahan pembalut dan bahan bakar (Spagnum)
c) Sebagai penyedia sumber air pada saat musim kemarau
02 d) Sebagai penyedia oksigen untuk lingkungannya
e) Sebagai obat antiseptik (Frullania tamarisci jenis lumut hati)
03
6. Rangkuman
Berisi ringkasan materi dari kegiatan pembelajaran lumut
04
B. Tumbuhan Paku ( Pteridophyta )
Tumbuhan paku merupakan salah satu kelompok tumbuhan yang tertua yang masih dapat
dijumpai di daratan. Tumbuhan berkormus adalah tumbuhan yang memiliki batang, akar, dan daun
yang sebenarnya. Artinya, batang, akar, dan daunnya sudah memiliki pembuluh angkut xilem dan
floem.
Uraian Materi
1. Ciri – ciri Tumbuhan Paku ( Pteridophyta )
Ciri – ciri tumbuhan paku sebagai berikut :
a. Sudah mempunyai akar, batang, dan daun yang jelas.
01 b. Pada batang sudah terdapat jaringan pengangkut, dengan sistem konsentris.
c. Terjadi metagenesis.
d. Generasi sporofit mempunyai akar sejati, berumur panjang dan merupakan keturunan generatif.
02 e. Generasi gametofitnya adalah protalium, tidak mempunyai akar sejati, serta mempunyai
anteridium dan arkegonium.
03
2. Reproduksi Tumbuhan Paku ( Ptridophyta )
Tumbuhan paku dapat melakukan reproduksi secara aseksual (vegetatif) dan seksual (generatif).
04 f. Reproduksi aseksual dilakukan dengan pembentukan spora di dalam sporangium dan
menggunakan rizom. Rizom akan membentuk tunas-tunas tumbuhan paku yang berkoloni.
g. Reproduksi seksual dilakukan dengan pembentukan spermatozoid di dalam anteridium dan
ovum di dalam arkegonium. Fertilisasi antara spermatozoid dan ovum akan menghasilkan zigot
yang akan tumbuh menjadi sporofit atau tumbuhan paku
Uraian Materi
Tumbuhan paku mengalami metagenesis antara generasi gametofit dan generasi sporofit.

3. Klasifikasi Tumbuhan Paku ( Ptridophyta ) Tumbuhan paku diklasifikasikan berdasarkan ciri


01 tubuhnya menjadi empat subdivisi, yaitu:
a. Paku Purba/Telanjang (Psilopsida)
b. Paku Kawat (Lycopsida)
02 c. Paku Ekor Kuda (Sphenopsida)
d. Paku Sejati (Filicinae)
03
4. Manfaat Tuambuhan Paku ( Ptridophyta )
Manfaat tumbuhan paku antara lain.
04 e. Untuk tanaman hias, misalnya Platycerium bifurcatum (paku tanduk rusa), Asplenium nidus
(paku sarang burung), Adiantum cuneatum (suplir), Selaginella wildenowii (paku rane).
f. Untuk bahan obat-obatan, misalnya Aspidium felixmas, dan Lycopodium clavatum (paku kawat).
g. Untuk sayuran (dapat dimakan), misalnya Marsilea crenata (paku semanggi).

5. Rangkuman Tumbuhan Paku (Ptridophytha)


Uraian Materi
C. Spermatophyta (Tumbuhan Biji)
Spermatophyta berasal dari bahasa yunani, yaitu sperma yang berarti biji, dan phyton yang berarti
tumbuhan. Meliputi semua tumbuhan berpembuluh yang bereproduksi secara generatif dengan
membentuk biji.
01
1. Ciri-ciri Tumbuhan Biji Secara Umum
02 a. Memiiki biji.
b. Memiliki berkas pengangkut (xilem dan floem)
c. Merupakan tumbuhan kormophyta (memiliki akar, batang dan daun sejati)
03 d. Menghasilkan bunga (Anthophyta).
e. Bersifat autotrof.
04
2. Reproduksi dan Siklus Hidup Tumbuhan Biji
Perkembangbiakan tumbuhan biji terjadi secara generatif (seksual) dengan membentuk biji yang
diawali dengan pembentukan gamet (gametogenesis), penyerbukan (polinasi), peleburan gamet
jantan dan betina (fertilisasi) yang menghasilkan zigot, kemudian menjadi embrio. Perkembangan
secara vegetatif (aseksual) dengan organ-organ vegetatif seperti tunas, tunas adventif, rhizoma, dan
stolon.
Uraian Materi
3. Klasifikasi Spermatophyta
Spermatophytha dibedakan menjadi dua, yakni Gymnospermae (Berbiji terbuka) dan
Angiospermae (Berbiji tertutup).
01
a. Gymnospermae (Berbiji terbuka)
02 Disebut biji terbuka karena bijinya tidak ditutupi oleh daging buah.
Ciri-ciri gymnospermae:
1) Memiliki bakal biji yang tidak tertutup oleh daun buah.
03 2) Berupa perdu atau pohon, batang dapat tumbuh membesar dan bercabang-cabang.
3) Belum memiliki bunga sejati (hanya berupa strobilus jantan dan betina).
04 Gymnospermae mempunyai 4 divisi, yaitu:
a. Kelas Cycadophyta
b. Kelas Ginkgophyta
c. Kelas Peniphyta
d. Kelas Gnetophyta
Uraian Materi
b. Angiospermae (Berbiji tertutup)
Disebut biji tertutup karena bijinya terbungkus oleh daging buah. Memiliki alat reproduksi
berupa bunga sempurna (benang sari, putik, bakal buah, bakal biji, mahkota, kelopak, dan tangkai.
Ciri-ciri Angiospermae:
01 a. Bakal biji diselubungi daun buah yang merupakan bakal buah.
b. Berupa herba, perdu, atau pohon.
02 c. Mempunyai organ yang berupa bunga lengkap (terdapat kelopak bunga, mahkota bunga, serta
alat kelamin berupa benang sari dan putik).
03 4. Klasifikasi Angiospermae:
Angiospermae dibagi menjadi 2 kelas, yaitu:
d. Kelas Monocotyledoneae
04 Contoh kelas monocotyledoneae adalah : Oryza sativa (padi), Zea mays (jangung), dan Cocos
nucifera (kelapa)
b. Kelas Dicotyledoneae
Contoh kelas dicotyledoneae: Mangifera indica (mangga),Manihot utilissima (ketela pohon),
dan Psidium guajava (jambu biji)
5. Rangkuman Spermatophytha
Penugasan Mandiri

Contoh
Peserta didik diminta untuk mencari
01
informasi mengenai materi yang telah No. Nama Ciri
Peranan
mereka pelajari sebelumnya di Tumbuhan Umum
02 lingkungan tempat tinggal masing-
1.
masing. Dengan kegiatan ini
03 diharapkan peserta didik dapat
menjelaskan berbagai jenis tumbuhan 2.
04 dan memprediksi jenis tumbuhan
berdasarkan ciri yang diamati. 3.
Latihan Soal
Latihan Soal berbentuk pilihan ganda dan soal uraian.

01 Pedoman Penskoran
Cocokkanlah jawaban peserta didik dengan Kunci Jawaban.
02 Hitunglah jawaban yang benar. Kemudian, gunakan rumus berikut
untuk mengetahui tingkat penguasaan terhadap materi Kegiatan
03 Belajar.
Nilai = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑃𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛 x100 %
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚
04
Konversi tingkat penguasaan: Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih,
90 - 100% = baik sekali peserta didik dapat meneruskan dengan Kegiatan Belajar
80 - 89% = baik KD berikutnya. Jika masih di bawah 80%, maka harus
70 - 79% = cukup mengulangi materi Kegiatan Belajar, terutama bagian yang
< 70% = kurang belum dikuasai
01

02 Finish!!
03

04

Terima kasih…

Anda mungkin juga menyukai