Anda di halaman 1dari 4

Nama: Dwi Safitri

NIM: F1071211003

Kelas: 2-A1

Tugas 2

1.

Daftar Pustaka
Barker, G. (2001). Food and Feeding Behavior B. Spesier. In G. Barker, THE BIOLOGY OF
TERRESTRIAL MOLLUSCS (p. 259). Wallingford: CABI Publishing.
Barker, G. (2001). Haemolymph: Blood Cell Morphology and Function E. Furuta and K.
Yamaguchi. In G. Barker, THE BIOLOGY OF Terrestrial Molluscs (p. 289).
Wallingford: CABI Publishing.
Costa, P. F. (1999). Reproduction and growth in captivy of the polychaete Nereis diversicolor
O. F. Muller, 1776, using two different kinds of sediment; Preliminary assays.
Ministerio de Agricultura, Pesca y Alimentacion, 15(1-4): 351-355.
Jose Darias, M. C.-M. (-). The Chemistry of Marine Pulmonate Gastropods. In G. Cimino, &
M. Gavagnin, Molluscs (pp. 105-125). -: From Chemo-ecological Study to
Biotechnological Application.
Mantha, G., Moorhty, M. S., Altaff, K., Dahms, H.-U., Sivakumar, K., & Hwang, J.-S.
(2012). Community Structure of the Harpacticoida (Crustacea; Copepoda) on the
Coast of Chennai, India. Zoological Studies, 51(4): 463-475.
MELLANBY, H. (1963). ANIMAL LIFE IN FRESH WATER A Guide to Fresh-Wter
Invertebrates. THE SIXTH EDITION, -.
Muller, W., & Ph. Jeanteur, Y. K. (2006). Progress in Molecular and Subcellular Biology. In
W. Muller, & Y. K. Ph. Jeanteur, Marine Molecular Biotechnology (pp. -). Berlin:
Springer Printed in Germany.
ONRIZAL, KUSUMA, C., SAHARAJO, B. H., HANDAYANI, I. P., & KATO, T. (2006).
Social and Environmental Issues of Danau Sentarum National Park, West Kalimantan.
BIODIVERSITAS, 6(3): 220-223.
Patrick L. Colin, C. A. (1995). TROPICAL PACIFIC INVERTEBRATA. In C. A. Patrick L.
Colin, A Field Guide to the Marine Invertebraters Occurring on Tropical Pacific
Coral Reefs, Seagrass Beds and Mangroves (pp. -). California: Coral Reef Press .
Rivas, L. R. (1964). A reinterpretation of the Concepts "Sympatric" and "Allopatric" with
Proposal of the Additional Terms "Syntopic" and Allotopic". Systematic Zoology,
13(1): 42-43.
2.

Kalimat Asli:

Pertumbuhan sesungguhnya adalah suatu konsep yang universal dalam bidang biologi dan
merupakan hasil dari integrasi berbagai reaksi biokimia, peristiwa biofisik dan proses fisiologis yang
berinteraksi dalam tubuh tanaman bersama dengan faktor luar. Titik awalnya adalah sel tunggal,
yaitu zigot yang tumbuh dan berkembang menjadi organisme multisel. Selama pertumbuhan tidak
saja terjadi perubahan bentuk, tetapi juga perubahan aktivitas fisiologi, susunan biokimia serta
struktur dalamnya yang disebut diferensiasi.

Pertumbuhan serta diferensiasi sel menjadi jaringan, organ, dan organisme disebut perkembangan
atau morfogenesis, karena melalui perkembangan tumbuhan berubah bentuk dari zigot menjadi
pohon (Hasnunidah, 2011: 85).

Hasil Parafrase:

Pertumbuhan sesungguhnya merupakan suatu konsep yg universal pada bidang biologi &
merupakan hasil dari integrasi berbagai reaksi biokimia, peristiwa biofisik & proses fisiologis yg
berinteraksi pada tubuh tumbuhan yang menggunakan faktor luar. Titik awalnya merupakan sel
tunggal, yaitu zigot yg tumbuh & berkembang sebagai organisme multisel. Selama pertumbuhan
tidak saja terjadi perubahan bentuk, namun juga perubahan aktivitas fisiologi, susunan biokimia dan
struktur dalamnya yg dinamakan diferensiasi.

Pertumbuhan dan diferensiasi sel sebagai jaringan, organ, & organisme disebut perkembangan atau
morfogenesis, lantaran melalui perkembangan tumbuhan berubah bentuk dari zigot menjadi pohon
(Hasnunidah, 2011: 85).

Sumber link: http://seminar.uny.ac.id/sembiouny2017/sites/seminar.uny.ac.id.sembiouny2017/


files/B%2016a.pdf

Sumber: Kusumaningrum.R; PERANAN XILEM DAN FLOEM DALAM PERTUMBUHAN DAN


PERKEMBANGAN TUMBUHAN; Seminar UNY; 2017; 124

Kalimat Asli:
Pertumbuhan adalah peningkatan permanen ukuran organisme atau bagiannya yang merupakan
hasil dari peningkatan jumlah dan ukuran sel. Selain pertumbuhan, tanaman juga mengalami
perkembangan dalam siklus hidupnya.

Perkembangan sendiri merupakan koordinasi pertumbuhan dan diferensiasi dari suatu sel tunggal
menjadi jaringan, organ, dan organisme seutuhnya. Pada teknik kultur jaringan, pertumbuhan dan
perkembangan sel ditandai dengan perubahan eksplan menjadi suatu massa parenkematis yang
terus-menerus tumbuh hingga akhirnya membentuk organ-organ dan individu tanaman baru (Aisya.
Dkk, 2012:41)

Hasil Parafrase:

Pertumbuhan merupakan peningkatan tetap ukuran organisme atau bagiannya yg merupakan hasil
menurut peningkatan jumlah & ukuran sel. Selain pertumbuhan, tumbuhan pula mengalami
perkembangan pada daur hidupnya.

Perkembangan sendiri adalah koordinasi pertumbuhan & diferensiasi berdasarkan suatu sel tunggal
sebagai jaringan, organ, & organisme seutuhnya. Pada teknik kultur jaringan, pertumbuhan &
perkembangan sel ditandai dengan adanya perubahan eksplan menjadi suatu massa parenkematis
yg monoton tumbuh sampai akhirnya menciptakan organ-organ & individu flora baru (Aisya. Dkk,
2012:41)

Sumber link: https://ejurnal.its.ac.id/index.php/sains_seni/article/view/1162/231

Sumber: Paramartha.A.I, Ermavitalini.D, dan Nurfadilah,S. Pengaruh Penambahan Kombinasi


Konsentrasi ZPT NAA dan BAP terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan Biji Dendrobium
Taurulinum J.J Smith Secara In Vitro; JURNAL SAINS DAN SENI ITS; 2012; 1(1); 41

Anda mungkin juga menyukai