Modul 4 Perkembangbiakan Makhluk Hidup dan Pemuliaan Tanaman/Hewan Ternak
Pertanyaan :
1. Penanya : Fanny Azizah
Pertaanyaan : Jika makhluk hidup berkembangbiak secara generatif maka
bagaimanakah sifat atau ciri yang dimiliki oleh keturunannya? Jawab : Dalam proses perkembangbiakan ini, individu baru yang dihasilkan akan memiliki sifat yang tidak seratus persen sama atau tidak persis dengan induknya. Penyebabnya ialah karena terjadinya penggabungan sifat dari kedua induknya yang berbeda.
2. Penanya : Diela Ariyanto
Pertanyaan : Apa peran spora dalam perkembangan tumbuhan ? Jawaban : Spora memiliki peran penting dalam perkembangan tumbuhan, khususnya tumbuhan non vaskuler seperti paku, lumut, jamur, ganggang, dan beberapa jenis tumbuhan lainnya. Spora merupakan inti sel yang berubah fungsi menjadi alat perkembangbiakan dan tergolong ke dalam perkembangbiakan tumbuhan secara vegetatif alami. Proses perkembangbiakan dengan spora memungkinkan tumbuhan untuk berkembang biak tanpa melalui proses perkawinan, sehingga tidak melibatkan sel kelamin dan terjadi secara alami. Contoh tumbuhan yang berkembang biak dengan spora meliputi tumbuhan paku, lumut, jamur, ganggang, rane, paku air, azolla, suplir, dan kiambang. Alat perkembangbiakan utama tumbuhan paku adalah spora, yang terbentuk dan disimpan dalam kotak sporangium. Spora ini kemudian dapat menyebar dan tumbuh menjadi tumbuhan baru ketika kondisi lingkungan cocok. Dengan demikian, spora memungkinkan tumbuhan untuk bereproduksi secara vegetatif alami, tanpa melalui proses perkawinan, dan merupakan bagian penting dari siklus hidup tumbuhan non vaskuler.
3. Penanya : Aulia Ruhi
4. Pertanyaan : Apakah perkembangbiakan Makhluk hidup dapat mempengaruhi ekosistem? Jawaban : Perkembangbiakan makhluk hidup memiliki berbagai dampak pada ekosistem. Beberapa dampak tersebut antara lain: Pertumbuhan populasi: Perkembangbiakan yang berhasil akan menyebabkan peningkatan jumlah individu dalam suatu spesies. Hal ini dapat mempengaruhi keseimbangan ekosistem, terutama jika populasi tersebut tumbuh secara tidak terkendali dan melebihi kapasitas lingkungan. Keanekaragaman hayati: Perkembangbiakan yang berhasil juga akan meningkatkan keanekaragaman hayati dalam suatu ekosistem. Dengan adanya lebih banyak individu dan spesies yang berbeda, interaksi antara produsen, konsumen, dan dekomposer dalam rantai makanan akan semakin kompleks. Pertukaran energi dan nutrisi: Perkembangbiakan makhluk hidup juga mempengaruhi aliran energi dan nutrisi dalam ekosistem. Individu yang mati akan diuraikan oleh dekomposer, dan nutrisi yang terkandung dalam tubuh mereka akan kembali ke lingkungan. Proses ini penting untuk menjaga keseimbangan ekosistem. Interaksi antar spesies: Perkembangbiakan makhluk hidup juga dapat mempengaruhi interaksi antara spesies. Misalnya, jika populasi mangsa meningkat, populasi pemangsa juga cenderung meningkat untuk mengimbangi pertumbuhan mangsa. Hal ini dapat mempengaruhi dinamika ekosistem secara keseluruhan. Adaptasi dan evolusi: Perkembangbiakan juga memungkinkan makhluk hidup untuk beradaptasi dan berevolusi sesuai dengan perubahan lingkungan. Individu dengan sifat yang lebih baik atau lebih cocok untuk bertahan hidup cenderung akan berhasil berkembang biak dan mewariskan sifat-sifat tersebut kepada keturunannya. Hal ini penting untuk menjaga kelangsungan hidup spesies dalam jangka panjang.