Anda di halaman 1dari 5

STANDAR KATAGORI ISOLASI

No. Dokumen: No. Revisi: 01 Halaman: /


09/SPO.06/RSLH/VIII/2005

Ditetapkan Oleh:

Tanggal Terbit:
PROSEDUR TETAP 12 / VIII / 2005
PELAYANAN
KEPERAWATAN Dr. Joko Sutrisna, MARS
Direktur
Pengertian

Tujuan

Kebijakan
Prosedur Kategori isolasi dilakukan dengan patogenesis dan cara
penularan atau penyakit penyebaran kuman terdiri dari :
1. Isolasi ketat
2. Isolasi kontak
3. Isolasi saluran pernapasan
4. Tindakan pencegahan enterik
5. Tindakan pencegahan sekresi
Secara umum kategori isolasi membutuhkan kamar terpisah,
sedangkan kategori tindakan pencegahan tidak memerlukan
kamar terpisah.
1. Isolasi Ketat
1.1. Tujuan
Tercegahnya penyebaran penyakit yang sangat
menular baik melalui kontak langsung maupun
peredaran darah.
1.2. Prosedur
1.2.1. Pasien berada di kamar tersendiri.
1.2.2. Petugas harus memakai pakaian khusus,
masker dan sarung tangan.
1.2.3. Alat-alat yang terkontaminasi bahan infeksius
STANDAR KATAGORI ISOLASI

No. Dokumen: No. Revisi: 01 Halaman: /


09/SPO.06/RSLH/VIII/2005

Ditetapkan Oleh:

Tanggal Terbit:
PROSEDUR TETAP 12 / VIII / 2005
PELAYANAN
KEPERAWATAN Dr. Joko Sutrisna, MARS
Direktur
dibuang atau dibungkus dan diberi label
sebelum dikirim untuk proses selanjutnya.
1.3. Daftar Penyakit
Antraks, Cacar, Disentri, Pes, Varicella, Herpes zoster
disseminata atau pada pasien Imunokompromise.
2. Isolasi Kontak
2.1. Tujuan
Dicegahnya penularan penyakit infeksi yang mudah
ditularkan melalui kontak langsung.
2.2. Prosedur
2.2.1. Pasien perlu kamar sendiri.
2.2.2. Petugas memakai masker jika mendekati pasien
memakai jubah jika ada kemungkinan kotor
memakai sarung tangan setiap menyentuh
bahan infeksius. Cuci tangan sesudah melepas
sarung tangan dan sebelum merawat pasien
lain.
2.2.3. Alat-alat yang terkontaminasi behan infeksius
diperlukan seperti pada isolasi ketat.
2.3. Daftar Penyakit
2.3.1. Bayi baru lahir dengan Conjunctivitis gonorrhea,
Herpes simplex atau infeksi kulit oleh
Staphilococcus.
2.3.2. Pasien dengan Endometritis, Pneumonia atau
infeksi kulit oleh Streptecoccus grup A.
STANDAR KATAGORI ISOLASI

No. Dokumen: No. Revisi: 01 Halaman: /


09/SPO.06/RSLH/VIII/2005

Ditetapkan Oleh:

Tanggal Terbit:
PROSEDUR TETAP 12 / VIII / 2005
PELAYANAN
KEPERAWATAN Dr. Joko Sutrisna, MARS
Direktur
2.3.3. Herpes simplex disseminata, infeksi oleh bakteri
yang resisten terhadap antibiotik Rabies dan
Rubella.
3. Isolasi Saluran Pernapasan
3.1. Tujuan
Dicegahnya penyebaran patogen dari saluran
pernapasan secara kontak langsung dan peredaran
udara.
3.2. Prosedur
3.2.1. Pasien dalam kamar terpisah
3.2.2. Petugas memakai masker
3.2.3. Desinfeksi sputum pasien
3.3. Daftar Penyakit
Pertusis, Campak, TB paru, Haemofilus influenzae.
4. Tindakan Pencegahan Enterik
4.1. Tujuan
Dicegahnya infeksi oleh patogen yang berjangkit
karena kontak langsung atau tidak langsung dengan
tinja yang mengandung patogen.
4.2. Prosedur
4.2.1. Pasien dapat bersama dengan pasien lain
dalam satu kamar.
4.2.2. Dicegah kontraminasi silang melalui mulut dan
dubur.
STANDAR KATAGORI ISOLASI

No. Dokumen: No. Revisi: 01 Halaman: /


09/SPO.06/RSLH/VIII/2005

Ditetapkan Oleh:

Tanggal Terbit:
PROSEDUR TETAP 12 / VIII / 2005
PELAYANAN
KEPERAWATAN Dr. Joko Sutrisna, MARS
Direktur
4.2.3. Petugas memakai sarung tangan waktu
membantu pasien BAB cuci tangan setelah
merawat pasien.
4.3. Daftar Penyakit
Penyakit Gastroenteritis karena Kolera, Salmonella,
Shigella, Compylobacter, Amoeba, Crytosporidirum dan
E. coli patogen.
5. Tindakan Pencegahan Sekresi
5.1. Tujuan
Dicegahnya penularan infeksi karena kontak langsung
atau tidak langsung dengan bahan purulen, sekresi
atau drainase dari bagian badan yang terinfeksi.
5.2. Prosedur
5.2.1. Pasien tidak perlu ditempatkan di kamar sendiri.
5.2.2. Petugas yang berhubungan langsung harus
memakai jubah, masker atau sarung tangan.
Tangan harus segera dicuci setelah melepas
sarung tangan atau sebelum merawat pasien
lain. Tindakan pencegahan khusus harus
dilakukan waktu penggantian balutan.
5.2.3. Alat suntik bekas dibuang pada tempat tertutup
dan dimusnahkan. Alat yang tidak habis pakai
dicuci dan disterilkan kembali dan alat tenun
bekas dimasukkan dalam tempat tertutup.
STANDAR KATAGORI ISOLASI

No. Dokumen: No. Revisi: 01 Halaman: /


09/SPO.06/RSLH/VIII/2005

Ditetapkan Oleh:

Tanggal Terbit:
PROSEDUR TETAP 12 / VIII / 2005
PELAYANAN
KEPERAWATAN Dr. Joko Sutrisna, MARS
Direktur
5.3. Daftar Penyakit
5.3.1. Hepatitis A, B, C, HIV + / AIDS.
5.3.2. Penyakit infeksi yang mengeluarkan bahan
penularan, drainase atau sekresi yang infeksius.

Unit terkait 1. Perawat UGD


2. Petugas Alat Kesehatan

Anda mungkin juga menyukai