Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Puskesmas adalah unit pelaksanaan teknis dinas kesehatan kabupaten/ kota yang
bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja.
Dalam menyelenggarakan pembangunan kesehatan di wilayahnya, secara umum kegiatan
yang dilaksanakan dibagi atas 3 bidang yaitu ;
1. Bidang Administrasi dan Manajemen,
2. Bidang Upaya Kesehatan Masyarakat,
3. Bidang Upaya Kesehatan Perorangan.
Dari ketiga bidang tersebut, Bidang Upaya Kesehatan Perorangan adalah salah satu
bidang pelayanan yang sangat penting, sangat sensitif, dan akan mencerminkan mutu
pelayanan di Puskesmas di mata masyarakat. Proses pemberian pelayanan kesehatan
perorangan dilaksanakan dalam satu alur pelayanan. Alur tersebut dimulai dari pelayanan
pendaftaran, pelayanan di ruang – ruang pemeriksaan, pelayanan tindakan medis dan gawat
darurat, pelayanan rawat inap, pelayanan laboratorium, radiologi, dan pelayanan farmasi.
Selain memberikan pelayanan sesuai dengan alur pelayanan, proses pelayanan kesehatan
perorangan ditunjang oleh pengelolaan Rekam Medis, Pengelolaan Gudang Obat, dan
Pengelolaan Lingkungan Fisik yang Aman.
Pelayanan pendaftaran adalah pintu gerbang dari proses pelayanan selanjutnya. Pintu
gerbang yang bagus akan mempengaruhi suasana kebatinan para pengunjung dan pasien
yang datang ke Puskesmas untuk mendapatkan pelayanan.
Agar pelayanan pendaftaran dapat berjalan dengan baik dan bermutu, maka perlu
disusun “PANDUAN PELAYANAN PENDAFTARAN PUSKESMAS RUMBAI“.

1.2. Definisi Operasional


1. Ruang Pelayanan Pendaftaran atau nama lain untuk menggambarkan tempat
pelayanan pendaftaran,
Adalah sarana penyedia layanan tempat pencatatan data pasien dan pemberian
berbagai informasi yang berkaitan dengan pelayanan Puskesmas.
2. Pasien,
Adalah setiap orang yang melakukan konsultasi tentang masalah kesehatannya
untuk memperoleh pelayanan kesehatan yang diperlukan baik secara langsung
maupun tidak langsung kepada dokter, dokter gigi, dan kepada petugas kesehatan
lainnya.

1
3. Identifikasi pasien,
Adalah proses pengumpulan data dan pencatatan segala keterangan serta bukti -
bukti dalam penentuan status pasien.
4. Pasien baru,
Adalah Pasien yang datang berkunjung sebagai pengunjung untuk pertama kalinya,
atau pasien dengan nomor register lama tetapi mempunyai keluhan baru.
5. Pasien lama,
Adalah Pasien yang datang untuk kunjungan berikutnya yang sudah tercatat
dengan nomor register sebagai kunjungan lama.
6. Pasien umum,
Adalah Pasien yang datang berkunjung dengan tanpa adanya jaminan kesehatan
dari badan atau lainnya yang telah menjalin kerjasama dengan Puskesmas.
7. Kartu Kunjungan Puskesmas,
Adalah kartu identitas yang diberi penyedia layanan yang berisi tentang data pasien,
nomor rekam medis, dan nomor kartu jaminan yang dimiliki pasien.
4. Personal folder,
Adalah rekam medis yang satu pasien yang dengan satu nomor register induk.
5. Individu folder atau Rekam Medis,
Adalah arsip satu rekam medis yang berdiri sendiri atas nama pasien dengan nomor
register sendiri .
6. Pemberian informasi
Adalah proses pemberian pengetahuan mengenai tata cara pelayanan pasien, hak
dan kewajiban pasien, serta pemberian informasi lain yang diperlukan kepada
pasien dan/atau keluarga pasien, oleh petugas pendaftaran untuk mendapatkan
pelayanan kesehatan,
7. Hak pasien
Adalah hak-hak pribadi atau wewenang yang dimiliki seseorang untuk mendapatkan
atau memutuskan berbuat sesuatu sebagai pasien.
8. Kewajiban pasien
Adalah sesuatu yang harus diperbuat atau harus dilakukan oleh seseorang pasien.
9. Alur pendaftaran
Adalah tata urutan dan tata cara yang harus dilalui pasien dalam hal melakukan
pendaftaran.
10. Alur pelayanan
Adalah tata urutan dan tata cara yang harus dilalui pasien secara keseluruhan untuk
memperoleh pelayanan.

2
11. SOP (Standar Operasional Prosedur)
Adalah suatu instruksi atau perintah kerja atau tata cara yang terperinci dan tertulis
yang harus diikuti demi mencapai keseragaman dalam menjalankan suatu
pekerjaan di tempat pendaftaran.

1.3. Tujuan
1. Tujuan Umum
Terlaksana pelayanan pendaftaran yang bermutu di Puskesmas Rumbai

2. Tujuan Khusus
a. Sebagai acuan bagi tenaga kesehatan dalam melaksanakan pelayanan
pendaftaran di Puskesmas Rumbai. Tersedianya pelayanan pendaftaran yang
cepat, tepat, dan informatif bagi pasien.

1.4. Sasaran
Sasaran panduan pelayanan ruang pendaftaran adalah petugas pelayanan di ruang
pendaftaran.

1.5. Ruang Lingkup Pelayanan


Ruang lingkup Panduan ini adalah pelayanan pendaftaran sebagai bagian dari
pelayanan klinis yang ada di Puskesmas Rumbai, meliputi :
1. Identifikasi dan Pendataan pasien,
2. Pembuatan kartu kunjungan Puskesmas,
3. Pengisian kartu rekam medis baru,
4. Pengisian kartu rekam medis lama,
5. Distribusi kartu rekam medis ke ruangan,
6. Penyampaian informasi hak dan kewajiban pasien dan informasi lainnya,
7. Pencatatan dan pelaporan.

3
BAB II
STANDAR KETENAGAAN DAN FASILITAS

2.1. Kualifikasi Dan Kompetensi Ketenagaan


Untuk dapat melaksanakan fungsinya dalam menyelenggarakan pelayanan pendaftaran
di puskesmas, dibutuhkan sumber daya manusia yang mencukupi baik jumlah maupun
mutunya. Ada pun tenaga di ruang pendaftaran puskesmas sebagai berikut :

No Jenis Tenaga Kualifikasi Dan Kompetensi Jumlah


1 Penanggung jawab Lulusan D3 Rekam Medis dan telah mengikuti 1
pelayanan ruang pelatihan Service Excellence
pendaftaran
2 Pelaksana pelayanan Sebutkan latar belakang pendidikan yang Sesuai
ruang pendaftaran dipersyaratkan…. kebutuhan,
Kalau lulusan SMA atau lulusan pendidikan misalnya 2
yang tidak boleh melihat rekam medis,harus orang
membuat pernyataan sumpah untuk
merahasiakan rekam medis pasien. Sebutkan
juga kompetensi yang diinginkan, misalnya
telah mengikuti pelatihan Service Excellence

2.2. Tugas Dan Tanggung Jawab


1. Penanggung jawab ruang pendaftaran mempunyai tugas :
a. Menyususun rencana kegiatan pelayanan di ruang pendaftaran,
b. Melaksanakan kegiatan pelayanan di ruang pendaftaran secara keseluruhan,
c. Melakukan evaluasi hasil kegiatan pelayanan di ruang pendaftaran secara
keseluruhan.
2. Pelaksana pelayanan ruang pendaftaran puskesmas mempunyai tugas:
a. Mendaftarkan pasien, dan
b. Memberikan informasi kepada pasien tentang jenis pelayanan, jam buka – tutup
pelayanan, hak dan kewajiban pasien, pilihan dokter yang bertugas,
ketersediaan tempat tidur, dan informasi lain yang seharusnya diberikan.
Dalam melaksanakan pekerjaannya, petugas pendaftaran bekerja sama sangat erat
dengan pengelola rekam medis. Lingkup kerjasamanya terutama dalam penyediaan form.
rekam medis.

2.3. Fasilitas Pendaftaran


Untuk bisa bekerja dengan optimal, diperlukan berbagai fasilitas antara lain :
a. Papan petunjuk pelayanan pendaftaran,

4
b. Meja pendaftaran,
c. Kursi petugas,
d. Kursi tunggu pasien,
e. Poster – poster, berisi informasi tentang ;
 Jadwal pelayanan Puskesmas ABCD,
 Jenis – jenis pelayanan yang tersedia,
 Daftar tarif pelayanan,
 Denah ruang – ruang pelayanan,
 Prosedur dan alur pendaftaran,
 Rumah sakit rujukan yang bekerjasama dengan Puskesmas ABCD,
 Informasi dokter yang bertugas,
 Hak dan Kewajiban pasien.
f. Komputer,
g. Tempat sampah,
h. Kipas angin,
i. Rak penyimpanan Form rekam medis baru.

2.4. Peralatan Pendaftaran


Untuk kelancaran pekerjaan, juga diperlukan berbagai peralatan, antara lain :
a. Buku register pendaftaran,
b. Kartu Kunjungan Puskesmas,
c. Alat-alat tulis,
d. Nomor antrian,
e. Form rekam medis pasien baru,

5
BAB III
TATALAKSANA PELAYANAN

3.1. Proses Pelayanan Pendaftaran


Proses pelayanan pendaftaran adalah tata cara penerimaan pasien yang akan berobat
ke ruang – ruang pelayanan yang merupakan bagian dari alur pelayanan Puskesmas.
Secara umum pekerjaan petugas pendaftaran adalah mendaftarkan pasien dan memberikan
berbagai informasi yang terkait pelayanan Puskesmas.

3.2. Persyaratan dan Proses Pendaftaran


Persyaratan Pelayanan Pendaftaran ditempelkan di sekitar ruang pendaftaran agar
mudah dilihat oleh pasien atau pengunjung.
Persyaratan Umum :
1. Bagi pasien yang baru pertama kali berkunjung, petugas akan menanyakan kartu
identitas diri (KTP /KK /SIM/ Identitas lainnya) dan kartu tanda kepesertaan BPJS.
Setelah itu petugas akan memasukkan data identitas pasien sesuai dengan kartu
identitas yag dibawa ke dalam rekam medis kajian awal,
2. Bagi pasien lama, petugas akan menanyakan Kartu Kunjungan Puskesmas dan
kartu tanda kepesertaan BPJS. Selanjutnya petugas akan mencari Rekam Medis
pasien dan memasukkan data untuk pasien lama ke form Rekam Medis,
Setelah proses pendaftaran selesai, petugas akan memberikan informasi dengan cara
menunjukkan bermacam – macam informasi yang sudah ditempelkan di dinding sekitar meja
pendaftaran. Adapun informasi yang wajib disampaikan kepada pasien atau pengunjung
adalah :
1. Jadwal pelayanan Puskesmas,
2. Jenis – jenis pelayanan yang tersedia,
3. Daftar tarif pelayanan,
4. Denah ruang – ruang pelayanan,
5. Prosedur dan alur pendaftaran,
6. Rumah sakit rujukan yang bekerjasama dengan Puskesmas ……………,
7. Informasi dokter yang bertugas,
8. Hak dan Kewajiban pasien.

6
Indeks

Hak pasien :
a. Memperoleh informasi mengenai tata tertib dan peraturan yang berlaku di
Puskesmas.
b. Memperoleh informasi tentang hak dan kewajiban pasien.
c. Memperoleh layanan yang manusiawi, adil, jujur, dan tanpa diskriminasi.
d. Memperoleh pelayanan kesehatan bermutu sesuai dengan standar profesi dan
standar prosedur operasional.
e. Memperoleh layanan yang efektif dan efisien sehingga pasien terhindar dari
kerugian fisik dan materi;
f. Mengajukan pengaduan atas kualitas pelayanan yang didapatkan..
g. Mendapatkan privasi dan kerahasiaan penyakit yang diderita termasuk data-
data medisnya.
h. Memberikan persetujuan atau menolak atas tindakan yang akan dilakukan
oleh tenaga kesehatan terhadap penyakit yang dideritanya.
i. Mendapat informasi yang meliputi diagnosis dan tata cara tindakan medis,
tujuan tindakan medis, alternatif tindakan, risiko dan komplikasi yang mungkin
terjadi, dan prognosis terhadap tindakan yang dilakukan serta perkiraan biaya
pengobatan.
j. Didampingi keluarganya dalam keadaan kritis.
k. Memperoleh keamanan dan keselamatan dirinya selama dalam perawatan di
Puskesmas.
l. Mengajukan usul, saran, perbaikan atas perlakuan Puskesmas terhadap
dirinya.

Kewajiban pasien :
a. Memberi informasi yg lengkap dan jujur tentang masalah kesehatannya.
b. Mematuhi nasihat dan petunjuk tenaga kesehatan
c. Mematuhi ketentuan yang berlaku di sarana kesehatan.

Setelah proses pendaftaran dan pemberian informasi selesai, petugas mengantarkan


Rekam Medis pasien ke ruang pelayanan yang dituju.

3.3. Alur Pelayanan

Pasien Ambil nomor Petugas memanggil Proses


datang antrian nomor antrian pendaftaran

Pasien dipanggil oleh Petugas mempersilakan


petugas ruang pasien menunggu
pelayanan panggilan dari ruang
pelayanan

7
BAB IV
UPAYA PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN

4.1. Indikator Mutu Pelayanan Pendaftaran


Mutu pelayanan di berbagai aspek pelayanan ke masyarakat menjadi topik yang makin
lama makin sering dibicarakan. Bermacam teori muncul bekaitan dengan peningkatan mutu
pelayanan publik, tak terkecuali mutu pelayanan kesehatan. Tentu saja untuk mencapai
mutu pelayanan yang baik, diperlukan indikator.
Indikator adalah tolok ukur untuk menilai sesuatu yang ingin dicapai. Banyak teori
bermunculan sebagai pegangan menetapkan indikator mutu pelayanan. Pada umumnya
untuk menentukan indikator mutu, didasarkan kepada :
a. Dipersyaratkan peraturan,
b. Dipersyaratkan pemilik,
c. Dipersyaratkan pelanggan,
d. Mempertimbngkan Hihg Risk, High Cost, High Volume, dan Problem Prone,
e. Konsensus,
f. Ketersediaan Data
Menurut Donadebian (1996), ada 3 aspek mutu yang bisa diukur, yaitu :
a. Input (fasilitas, staf, peralatan, perlengkapan),
b. Proses (kepatuhan terhadap protokol dan standar),
c. Output atau hasil.
Berdasarkan teori ini, maka indikator mutu di ruang pelayanan pendaftaran dikaji dari 3
variabel sebagai berikut :
a. Variabel input :
1) Tenaga,
2) Fasilitas Pendaftaran,
3) Peralatan Pendaftaran,
b. Variabel Proses :
1) Kepatuhan petugas terhadap SOP pendaftaran,
2) Kepatuhan petugas terhadap SOP pemberian informasi.
c. Variabel Out put :
1) Kelengkapan isi identifikasi pasien dalam rekam medis,
2) Kelengkapan informasi yang diberikan.
3) Perilaku petugas dalam memberikan pelayanan.

8
4.1.1. Dari variabel tenaga, ada 3 indikator mutu, yaitu :
a. Kualifikasi pendidikan minimal D3,
b. Dari sisi aturan boleh melihat rekam medis,
c. Sudah mengikuti pelatihan service excelence.

4.1.2. Dari variabel fasilitas pendaftaran, ada 6 indikator mutu, yaitu :


a. Ada papan petunjuk pendaftaran,
b. Meja pendaftaran yang representatif,
c. Kursi tunggu pasien yang cukup,
d. Terdapat poster – poster informasi,
e. Komputer dan printer,
f. Rak penyimpanan Form rekam medis baru.

4.1.3. Dari variabel peralatan pendaftaran, ada 4 indikator mutu, yaitu :


a. Buku register pendaftaran,
b. Kartu Kunjungan Puskesmas,
c. Nomor antrian,
d. Form rekam medis pasien baru,

4.1.4. Dari variabel proses pendaftaran, ada 2 indikator mutu, yaitu :


a. Tingkat kepatuhan petugas terhadap SOP pendaftaran,
b. Tingkat kepatuhan petugas terhadap SOP pemberian informasi.

4.1.5. Dari variabel output, ada 1 indikator mutu, yaitu :


a. Kelengkapan isi identifikasi pasien dalam rekam medis,

4.1.6. Indikator mutu perilaku petugas, ada 5 indikator mutu, yaitu :


a. Ketanggapan petugas terhadap Pasien
b. Keramahan Petugas
c. Kejelasan Petugas dalam Memberikan Informasi
d. Kecepatan Pelayanan
e. Kenyamanan, kerapian, dan kebersihan Ruang Tunggu

9
Indikator Mutu Pelayanan Pendaftaran Puskesmas
Interpretasi
Metode
Mutu Baik > 80%
No Variabel No Indikator Mutu Audit Hasil Persentase
Mutu Sedang 60 – 80%
Internal
Mutu Kurang < 60%
INPUT
1 Tenaga 1 Minimal lulusan D3 Memeriksa Ada/tidak ada
2 Boleh melihat rekam medis Memeriksa Ada/tidak ada
3 Sudah mengikuti pelatihan service excelence Memeriksa Ada/tidak ada

2 Fasilitas 1 Ada papan petunjuk pendaftaran Memeriksa Ada/tidak ada


Meja pendaftaran yang representatif Memeriksa Ada/tidak ada
2 Kursi tunggu pasien yang cukup Memeriksa Ada/tidak ada
3 Terdapat poster – poster informasi Memeriksa Ada/tidak ada
4 Komputer dan printer Memeriksa Ada/tidak ada
5 Rak penyimpanan Form rekam medis baru Memeriksa Ada/tidak ada

3 Peralatan n 1 Buku register pendaftaran Memeriksa Ada/tidak ada


2 Kartu Kunjungan Puskesmas Memeriksa Ada/tidak ada
3 Nomor antrian Memeriksa Ada/tidak ada
4 Form rekam medis pasien baru Memeriksa Ada/tidak ada
PROSES
4 Pendaftaran Tingkat kepatuhan petugas terhadap SOP Mengamati Dikerjakan /
1
dan pendaftaran Tidak
Pemberian Tingkat kepatuhan petugas terhadap SOP Mengamati Dikerjakan /
2
informasi pemberian informasi Tidak
OUTPUT
5 Pengisian Kelengkapan isi identifikasi dalam rekam medis Memeriksa Lengkap/tidak
1
rekam medis
6 Perilaku 1 Ketanggapan petugas terhadap Pasien Wawancara Tanggap/tidak
Petugas 2 Keramahan Petugas Wawancara Ramah/tidak
3 Kejelasan Petugas dalam Memberikan Informasi Wawancara Jelas/tidak
4 Kecepatan Pelayanan Wawancara Cepat/tidak
Kenyamanan, kerapian, dan kebersihan Ruang Wawancara Nyaman/tidak
5
Tunggu
1
4.2. Upaya Peningkatan Mutu Pelayanan Pendaftaran
Peningkatan mutu pelayanan pendaftaran bisa dilakukan dengan berbagai cara.
Pelayanan pendaftaran sebagai pintu gerbang utama dianggap paling sensitif untuk
menggambarkan mutu pelayanan puskesmas. Upaya – upaya yang bisa diakukan untuk
meningkatkan mutu pelayanan pendaftaran antara lain dengan :
a. Melakukan audit internal secara terjadwal,
b. Melakukan survei kepuasan pekanggan terhadap pelayanan pendaftaran,
c. Melakukan penanganan keluhan pelanggan,
d. Melakukan kaji banding.

4.2.1.Audit Internal
Audit internal adalah Kegiatan mengumpulkan informasi faktual dan signifikan (dapat
dipertanggung jawabkan) melalui interaksi (pemeriksaan, pengukuran dan penilaian yang
berujung pada penarikan kesimpulan) secara sistematis, objektif, dan terdokumentasi yang
berorientasi pada azas penggalian nilai atau manfaat.
Secara sederhana, pengertian audit internal adalah kegiatan yang dilakukan untuk
melihat sejauh mana penerapan sistem pelayanan yang sudah disusun, apakah sudah
sesuai standar atau belum. Dalam pelaksanaannya, tim audit internal Puskesmas akan
membandingkan praktek pelayanan dengan standar atau indikator yang sudah disusun.
Bagi tim audit internal, indikator mutu yang disusun bisa dijadikan sebagai “kriteria
audit”. Kriteria audit adalah pembanding (denumerator) dari “hasil audit” untuk variabel yang
sama. Perbandingan antara kriteria audit dengan hasil audit akan menjadi “temuan audit”.
Temuan audit inilah yang akan diinterpretasikan oleh tim audit internal untuk dianalisis.
Interpretasi dari audit internal, akan menghasilkan tiga kemungkinan yaitu ;
1. Mutu pelayanan umum dikatakan baik apabila temuan audit > 80%,
2. Mutu pelayanan umum dikatakan sedang apabila temuan audit antara 60 – 80%,
3. Mutu pelayanan umum dikatakan kurang apabila temuan audit < 60%.
Berdasarkan interpretasi di atas, tim audit internal akan memberikan rekomendasi
untuk ditindaklanjuti. Berdasarkan rekomendasi ini, dibuat rencana tindak lanjut untuk
perbaikan mutu layanan umum selanjutnya. Dengan demikian, diharapkan mutu pelayanan
umum di Puskesmas akan bisa ditingkatkan secara berkesinambungan (Continues Quality
Improvement).

1
4.2.2.Survei Kepuasan Pelanggan
Survei adalah salah satu metode untuk mengukur mutu pelayanan dari sisi pengguna
layanan. Metode survei juga macam – macam. Secara umum, proses survei bisa
dilaksanakan dengan urutan sebagai berikut :
a. Penentuan pelaksana survei (mahasiswa, anak SMA, komponen masyarakat, dll)
b. Menentukan penanggung jawab,
c. Membuat instrumen survei,
d. Menentukan jadwal,
e. Pelaksanaan survei,
f. Laporan hasil survei,
g. Analisis hasil survei,
h. Melakukan Rapat Tinjauan Manajemen (bila diperlukan).

4.2.3.Penanganan Keluhan Pelanggan


Salah satu hal terpenting yang harus dilakukan Puskesmas adalah penanganan
keluhan pelanggan. Pelanggan yang mengeluh terhadap mutu layanan bisa menjadi teroris
yang akan bercerita kepada banyak orang tentang kejelekan pelayanan Puskesmas.
Sebaliknya, pelanggan yang puas, bisa menjadi iklan gratis dalam meningkatkan cakupan
pelayanan Puskesmas. Karena itu, penanganan keluhan pelanggan adalah suatu keharusan
untuk meningkatkan mutu layanan umum di Puskesmas.
Secara umum, proses penangan keluhan pelanggan bisa dilakukan dengan cara
berikut :
a. Menentukan penanggungjawab penanganan keluhan pelanggan,
b. Membuat sistim pengaduan pelanggan ; kotak saran, SMS, WA, dll,
c. Menentukan jadwal membuka kotak saran, merekap SMS, WA, dll,
d. Melakukan identifikasi keluhan pelanggan, dan menglompokkan keluhan yang sama
atau relatif sama,
e. Lakukan analisis keluhan pelanggan untuk menentukan prioritas penanganan,
f. Rapat Tinjauan Manajemen (bila diperlukan).

4.2.4.Kaji Banding
Salah satu upaya untuk meningkatkan mutu pelayanan pendaftaran di suatu
Puskesmas adalah dengan melakukan kaji banding. Kaji banding adalah proses
membandingkan pelaksanaan pelayanan pendaftaran yang dilaksanakan Puskesmas ke
tempat lain yang dianggap lebih baik. Tempat lain yang dimaksud bisa saja dengan

2
mengamati pelayanan pendaftaran di suatu hotel berbintang. Jadi tidak terpaku kaji banding
antar Puskesmas.
Dengan kaji banding, Puskesmas bisa menggali berbagai trik dan cara ke tempat yang
pelayanan pendaftarannya dianggap lebih baik tersebut dalam memberikan pelayanan
pendaftaran, sehingga bisa dijadikan acuan untuk melakukan berbagai perbaikan. Proses
kaji banding bisa dilakukan dengan urutan sebagai berikut :
a. Pembentukan tim kaji banding (bila diperlukan),
b. Menentukan penanggung jawab,
c. Membuat instrumen kaji banding ,
d. Menentukan jadwal,
e. Pelaksanaan kaji banding,
f. Laporan kaji banding,
g. Analisis hasil kaji banding,
h. Melakukan Rapat Tinjauan Manajemen (bila diperlukan).

4.3. Keselamatan Pasien


Risiko-risiko yang mungkin terjadi dalam pelayanan pendaftaran perlu diidentifikasi dan
dikelola dengan baik untuk mengupayakan keselamatan pasien, pengunjung, dan
masyarakat yang dilayani. Terdapat enam sasaran keselamatan pasien yang perlu
diperhatikan dalam upaya meningkatkan keselamatan pasien di Puskesmas, yaitu :
a. Tidak terjadinya salah identifikasi pasien,
b. Komunikasi efektif dalam pelayanan,
c. Tidak terjadinya kesalahan pemberian obat,
d. Tidak terjadinya kesalahan prosedur tindakan,
e. Pengurangan terjadinya risiko infeksi dalam pelayanan klinis,
f. Tidak terjadinya pasien jatuh.
Dari enam sasaran keslamatan pasien, maka sasaran keselamatan pasien yang
cocok di tempat pelayanan pendaftaran adalah sebagai berikut :
a. Tidak terjadinya kesalahan identifikasi pasien,
b. Meningkatkan komunikasi efektif,
c. Pencegahan dan Penanggulangan Infeksi.
Untuk setiap sasaran keselamatan pasien, dibuatkan indikator serta target yang
harus dicapai. Selanjutnya dilakukan upaya – upaya agar sasaran keselamatan pasien
tersebut bisa dicapai.

3
Sasaran
No Keselamatan Indikator Target Upaya untuk mencapai sasaran
Pasien
a. Tidak terjadinya Kepatuhan 100 % 1. Menyusun prosedur
kesalahan melakukan identifikasi pasien minimal
identifikasi identifikasi dengan dua cara yang relative
pasien pada saat pasien pada saat tidak berubah
pelayanan pendaftaran 2. Sosialisasi pelaksanaan
pendaftaran identifikasi pasien
3. Kepatuhan melaksanakan
identifikasi pasien.
4. Monitoring dan tindak lanjut
terhadap kepatuhan
identifikasi pasien
5. Melakukan audit internal untuk
melihat tingkat kepatuhan
terhadap perosedur pelayanan
pendaftaran
b Meningkatkan Kepatuhan 100 % 1. Menyusun prosedur
komunikasi efektif melaksanakan komunikasi efektif dalam
dalam pelayanan prosedur pemberian informasi
pendaftaran pendaftaran dan pelayanan pendaftaran
prosedur 2. Melaksanakan komunikasi
pemberian efektif dalam pemberian
informasi informasi pelayanan
pendaftaran sesuai prosedur
3. Melakukan audit internal untuk
melihat tingkat kepatuhan
terhadap perosedur
pemberian informasi
5 Pencegahan dan Kepatuhan 100 % 1. Menyusun prosedur
Penanggulangan melakukan hand pengendalian infeksi dalam
Infeksi dalam hygiene dengan pelayanan pendaftaran
Pelayanan benar 2. Melaksanakan pengendalian
Pendaftaran Kepatuhan 100 % infeksi dalam pelayanan
menggunakan pendaftaran sesuai kebijakan
APD sesuai dan prosedur
dengan ketentuan 3. Melakukan monitoring dan
tindak lanjut dengan
menggunakan indikator yang
sudah ditetapkan
4. Melakukan audit internal untuk
melihat tingkat kepatuhan
terhadap perosedur
pengendalian infeksi dalam
pelayanan pendaftaran

4
BAB VI
PENUTUP

Panduan pelayanan pendaftaran Puskesmas ini digunakan sebagai acuan bagi


petugas dalam memberikan pelayanan di Ruang Pelayanan Pendaftaran. Keberhasilan
pelaksanaan panduan pelayanan pendaftaran sangat ditentukan oleh komitmen dan kerja
sama semua pihak.
Mengingat, bahwa pelayanan pendaftaran adalah pintu gerbang bagi masyarakat
untuk mendapatkan pelayanan Puskesmas, maka mutu pelayanan pendaftaran dianggap
sangat sensitif dan akan menjadi gambaran bagi masyarakat akan mutu pelayanan
Puskesmas secara keseluruhan.
Mutu pelayanan pendaftaran yang baik akan menghasilkan citra layanan yang baik di
mata masyarakat. Sebaliknya, mutu pelayanan pendaftaran yang kurang baik, akan
berdampak buruk terhadap citra Puskesmas.Semoga pandun ini bisa menjadi salah satu
cara untuk menghadirkan pelayanan pendaftaran yang terstandar dan bermutu.

Anda mungkin juga menyukai