DISUSUN OLEH:
A. Latarbelakang
Dengan demikian rumah sakit merupakan institusi yang multi produk, padat
modal, padatkarya, dan pada teknologi, sehingga memerlukan manajemen yang baik
dalam pengelolaannya.
Kategori jarak antara waktu tunggu dan waktu periksa yang diperkirakan bias
memuaskan atau kurang memuaskan pasien antara lain yaitu saat pasien dating mulai
dari mendaftar ke loket, antri dan menunggu panggilan ke poli untuk dianamnesis dan
diperiksa oleh dokter, perawat atau bidan. Standar pelayanan minimal di rawat jalan
berdasarkan Kemenkes Nomor 129/Menkes/SK/II/2008 ialah kurang atau sama
dengan 60 menit. Biasanya pasien/keluarga menunggu bias lebih dari standar
pelayanan minimal.
Oleh karena itu, butuh perbaikan dalam suatu pelayanan pendaftaran dan
waktu tunggu pasien agar pasien/keluarga menjadi puas dalam menerima pelayanan
dan keluarga/pasien mengetahui alur pelayanan pendaftaran.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas, dapat diambil suatu permasalahan yang terjadi, antara lain:
a. Bagaimana alur pelayanan pendaftaran dan sistem antrian rawat jalan dalam
memperbaiki waktu tunggu layanan (proses kedatangan, pelayanan, dan sumber
daya manusia)?
b. Bagaiman alur dalam pengumpulan berkas pasien BPJS khusus Rawat Inap yang
efektif dan efesien dalam sistem double check?
C. Tujuan Kaizen :
1. Untuk mengetahui alur pelayanan pendaftaran dan antrian rawat jalan.
2. Untuk mengidentifikasi tahapan yang perlu diberikan perbaikan agar kesan lambat
dan lama bisa dikurangi bahkan dihilangkan.
3. Untuk mengetahui alur dalam pengumpulan berkas pasien BPJS (Rawat Inap)
agar lebih efektif dan efesien.
BAB II
METODE PENELITIAN
HASIL PENELITIAN
Tingkat kedatangan pasien tidak terbatas. Pola kedatangan pasien ada yang
satu per satu maupun berombongan. Dan pengambilan antrian sesuai dengan
poliklinik yang dituju, antara lain Poli UMUM, poli DALAM, Poli Bedah, dan
Khusus. Untuk poli UMUM antara lain Poli Obsgin, Poli Mata, Poli Syaraf, Poli
THT, Poli Anak, Poli Paru, Poli Rehab Medik, Poli Jiwa, Poli Orthopedy. Antrian
Poli Dalam Khusus Poli Penyakit Dalam. Dan antrian Khusus untuk pendaftaran
Online (H-1) dan pengumpulan berkas yang kurang syarat sebelumnya saat
mendaftar.
Disetiap pengambilan antrian dimana ada jam sibuk yaitu pada awal
pembukaan pintu loket dalam pengambilan nomor antrian pada jam 06.00 – 06.15.
tetapi waktu pelayanan pendaftaran rawat jalan dimulai jam 07.00 – selesai. Jadi pasien
yang datang awal hampir menunggu satu jam lebih di ruang tunggu loket pendaftaran.
Karakteristik antrian
Alur pendaftaran pelayanan yang terdapat pada loket pendaftaran rawat jalan
RSI tidak sama dengan fakta yang ada di lapangan. Banyak pasien yang merasa
kebingungan untuk melakukan pendaftaran, seperti pasien yang masuk ke ruangan
langsung duduk di ruangtunggu loket, setelah lama menunggu pasien datang ke
petugas loket menanyakan kenapa tidak di panggil-panggil, lalu petugas loket
mengarahkan untuk mengambil nomor antrian terlebih dahulu. Dari kejadian tersebut
karena tidak adanya petunjuk dimana harusnya mengambil nomor antrian dan tempat
pengambilan nomer antrian yang kurang strategis.
Di tempat pengambilan nomor antrian terdapat satu satpam sebagai petugas
untuk membantu pengambilan nomor antrian. Petugas (satpam) yang duduk
disamping tempat pengambilan nomer antrian sehingga tidak memantau kejadian
pasien yang tidak mengambil nomor antrian terlebih dahulu karena pintu loket
pendaftaran rawat jalan merupakan pintu utama rumah sakit, jadi pasien yang masuk
ataupun menunggu di ruang tunggu loket rawat jalan tidak seluruhnya pasien yang
akan berobat rawat jalan melainkan ada beberapa yang akan besuk pasien rawat inap,
ataupun menunggu keluarga yang sedang berobat.
Kebingungan pasien untuk pendaftaran terjadi juga karena peletakkan alur
pelayanan pendaftaran di papan informasi kurang strategis sehingga pasien yang akan
mendaftar tidak mengetahui adanya alur pelayanan, dan seharusnya di letakkan dekat
dengan pintu utama loket agar selalu terbaca sewaktu pasien kebingungan untuk
melakukan pendaftaran.
Untuk pengambilan nomer antrian, waktu kedatangan pasien biasanya rata-
rata sebelum subuh sekitar jam 04.00 untuk menulis di kertas yang sudah disediakan
oleh petugas (satpam) agar saat waktu pemberian nomer antrian tidak terjadi rebutan
sehingga menjadi tertib saat pengambilan nomer antrian. Untuk pemberian nomer
antrian dibuka jam 06.00, banyak pasien datang dan menunggu waktu untuk
pelayanan pendaftaran terlalu lama.
Waktu Tunggu Pasien
Nomer Loket Loket BPJS Waktu Tunggu
No
Antrian Nomor Pendaftaran Masuk SEP Menit
1 A-002 06.11 07.14 07.15 07.15 64
2 A-004 06.13 07.17 07.17 07.19 66
3 A-006 06.14 07.21 07.22 07.23 69
4 A-008 06.14 07.24 07.24 07.26 72
5 A-013 06.18 07.29 07.30 07.32 74
6 A-015 06.20 07.34 07.35 07.36 76
7 A-017 06.21 07.38 07.38 07.39 78
8 A-018 06.22 07.40 07.41 07.42 81
9 A-019 06.22 07.43 07.44 07.46 84
10 A-020 06.23 07.47 07.48 07.49 86
11 A-021 06.24 07.50 07.51 07.52 88
12 A-031 07.38 08.06 08.11 08.12 34
13 A-032 07.42 08.13 0815 08.15 33
14 A-033 07.43 08.17 08.18 08.19 36
15 A-034 07.45 08.20 08.25 08.26 41
16 A-035 07.45 08.27 08.28 08.29 44
17 A-036 07.54 08.30 08.31 08.33 38
18 A-037 08.00 08.34 08.35 08.36 36
19 A-038 08.06 08.38 08.39 08.39 23
20 A-039 08.19 08.41 08.42 08.44 25
Dapat disimpulkan bahwa alur pelayanan pendaftaran di RSI dimulai dengan pengambilan
nomer antrian dan diakhiri dengan kepergian pasien menuju ke poliklinik. Model antrian di
RSI M/M/1 (Model Antrian Jalur Tunggal), kapasitas terbatas, disiplin antriannya
menggunakan FIFO (First In First Out), tidak adanya petunjuk khusus untuk pengambilan
nomer antrian, peletakkan alur pelayanan yang kurang strategis dan tidak sesuai dengan fakta
di lapangan. Oleh karena itu, sistem alur pendaftaran rawat jalan harus diperbaiki agar pasien
atau keluarga tidak bingung untuk melakukan pendaftaran. Perbaikan alur proses pelayanan
yang dilakukan antara lain:
1. Letak antrian pendaftaran dibuat lebih strategis karena selama ini mesin antrian di
pendaftaran letaknya kurang strategis ketutup dengan palang pendaftaran sehingga
pasien tidak melihat adanya mesin antrian.
2. Adanya papan pengumuman/informasi mengenai alur pendaftaran.
3. Petugas (satpam) berdiri di samping mesin antrian. Untuk membantu pasien dalam
pengambilan nomer antrian, memberikan arahan/informasi, dan memantau jika ada
satu, dua atau lebih pasien tidak mengambil nomer antrian. Selama ini, fakta di
lapangan pak satpam hanya duduk dan tempatnya tidak kelihatan jika ada pasien
datang.
4. Dibuatkan SMART CARD yaitu kartu pintar (kartu identitas berobat) yang dapat
digunakan oleh pasien untuk melakukan pendaftaran secara mandiri tanpa harus
melalui petugas pendaftaran bagi pasien lama.
5. Kenyaman tempat pendaftaran, baik buat pasien yang menunggu atau petugas
pendaftaran itu sendiri. Sesuai fakta, ruang tunggu pendaftaran terlalu panas.
6. Dibuatnya daftar antrian poliklinik (sesuai dengan poli) secara elektronik, karena
selama ini petugas pendaftaran riwa-riwi dalam melaksanakan tugasnya karena harus
mencatat secara manual di dalam buku register setiap poli. Jadi kurang efektif dan
efisien.
7. Dibuatkan suatu sistem SMART SERVICE dimana fungsi dari SMART SERVICE
ini adalah monitor pintar (Televisi) pemantau nomor urut pelayanan pasien yang telah
terdaftar di poliklinik yang dituju diletakkan di ruang poliklinik.
8. Dibuatkan suatu sistem SMART CORNER yaitu aplikasi yang disediakan secara
khusus bagi masyarakat untuk memperoleh informasi tentang RSI.
9. Dibuatkan suatu sistem SMART SURVEY yang digunakan untuk menilai tingkat
kepuasan pelanggan.
10. Perubahan waktu pengambilan nomer antrian sehingga pasien saat menunggu
pelayanan pendaftaran tidak terlalu lama menunggu. Dan perubahan dalam waktu
pelayanan pendaftaran. Karena petugas pendaftran yang datang sebelumnya harus
menyiapkan ATK dan melakukan doa bersama sebelum pekerjaan dimulai. Jadi perlu
adanya perubahan waktu.