Anda di halaman 1dari 7

“KETERKAITAN ERGONOMI DENGAN GUNTING”

DI SUSUN OLEH :
NAMA : WANDA TYAS PARAHITA
(wandaparahita12@gmail.com)
NIM : 1602140080
DESAIN PRODUK
FAKULTAS INDUSTRI KREATIF
TELKOM UNIVERSITY
2015
ABSTRAK

Gunting adalah salah satu teknologi sederhana yang sering dipakai dalam kehidupan sehari-hari. Gunting
dapat dipakai untuk memotong kertas, rambut, tali, dll. Kehebatan gunting adalah dapat memotong tanpa banyak
memakan tenaga dan memiliki konstruksi atau bentuk yang sederhana. Gunting lebih baik daripada pisau untuk
beberapa penggunaan, seperti memotong artikel koran maupun gambar. Juga biasa digunakan memotong rambut.
Tidak seperti pisau, gunting memiliki 2 sisi yang tajam.

Dirumuskan permasalahan sebagai berikut : Apakah gunting sudah sesuai dengan antropometri dan
ergonomi serta bagaimanakah gunting yang seharusnya digunakan sehari hari, yang tidak berbahaya namun tetap
sesuai kegunaan dasar gunting? Pada permasalahan ini lebih difokuskan pada gunting secara umum, kaitannya
dengan ergonomi dan antropometri. Pembatasan masalah ini dilakukan karena gunting yang merupakan benda yang
sudah terlalu umum serta cakupan pembahasannya yang sudah jelas dan panjang. Tujuan diadakannya pembuatan e-
jurnal ini adalah untuk mengetahui bagaimana seharusnya gunting yang sesuai dengan ergonomi dan antropometri.

Dapat diambil kesimpulan bahwa desain desain gunting yang ada belumlah memenuhi ketentuan ergonomi
dan antropometri. Gunting yang baik seharusnya memperhatikan lebar universal (persentil 95%) kebanyakan orang,
sehingga tidak terdapat kesalahan dalam mendesain benda yang rawan kecelakaan seperti ini.
BAB 1

PENDAHULUAN

Gunting adalah salah satu teknologi sederhana yang sering dipakai dalam kehidupan sehari-hari. Gunting
dapat dipakai untuk memotong kertas, rambut, tali, dll. Kehebatan gunting adalah dapat memotong tanpa banyak
memakan tenaga dan memiliki konstruksi atau bentuk yang sederhana. Gunting lebih baik daripada pisau untuk
beberapa penggunaan, seperti memotong artikel koran maupun gambar. Juga biasa digunakan memotong rambut.
Tidak seperti pisau, gunting memiliki 2 sisi yang tajam.

Para ahli sejarah berpendapat, gunting ditemukan kira-kira 1500 tahun sebelum masehi di Mesir, tetapi
masih berupa dua buah pisau yang terhubung ujungnya. Gunting berbentuk pisau yang saling terkait ditengah seperti
sekarang ditemukan oleh bangsa Romawi sekitar tahun 100 Masehi. Beberapa abad kemudian, gunting "modern"
pertama dibuat oleh Robert Hinchcliffe, yang dibuat dari baja yang terasah. Dan kini gunting terus berkembang,
tanpa banyak perubahan dari desain dasar.

Pembuatan gunting pun sebenarnya masih memperhatikan pengguna dan kegunaannya, sebagai contoh,
sebagian besar jenis gunting tidak terlalu tajam. Gunting anak biasanya tidak tajam, dan sering dilindungi dengan
plastik. Gunting bisa cocok untuk orang kidal maupun yang tidak kidal. Menggunakan gunting di tangan yang salah
dapat menyebabkan hal yang berakibat fatal seperti terpotong atau tergores.

Tujuan utama dari gunting ini adalah sebagai alat potong yang berguna untuk memotong benda-benda yang
masih bisa dipotong, gunting pun terbagi banyak jenissnya, ada pula gunting rumput, gunting kuku serta gunting
yang dipakai bedah pada bidang kedokteran. Gunting dengan proporsi serta bentuk yang tidak sesuai, atau mata
gunting yang tidak tajam dapat menghambat proses pengerjaan suatu pemotongan atau bahkan melukai pengguna.

Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut : Apakah gunting sudah
sesuai dengan antropometri dan ergonomi serta bagaimanakah gunting yang seharusnya digunakan sehari hari, yang
tidak berbahaya namun tetap sesuai kegunaan dasar gunting? Pada permasalahan ini lebih difokuskan pada gunting
secara umum, kaitannya dengan ergonomi dan antropometri. Pembatasan masalah ini dilakukan karena gunting yang
merupakan benda yang sudah terlalu umum serta cakupan pembahasannya yang sudah jelas dan panjang. Tujuan
diadakannya pembuatan e-jurnal ini adalah untuk mengetahui bagaimana seharusnya gunting yang sesuai dengan
ergonomi dan antropometri.

Metode penelitian yang digunakan disini adalah observasi, yakni melihat dan memperhatikan penggunaan
gunting dalam kehidupan sehari-hari.
BAB 2

LANDASAN TEORI DAN METODOLOGI

2.1 Pembagian Jenis Gunting

Pada dasarnya gunting mengkombinasikan antara aksi mengiris dan mencukur. Mencukur membutuhkan
aksi tekanan halus yang saling bertentangan antara ibu jari dan anak jari lainnya. Gerakan mencukur ini biasanya
dilakukan oleh tangan dominan yang bersifat tidak disadari dan berdasarkan insting. Sebaiknya gunakan ibu jari dan
jari manis pada kedua lubang gunting. Hal ini akan menyebabkan jari telunjuk menyokong instrumen pada waktu
memotong sehingga kita dapat memotong dengan tepat. Selain itu, penggunaan ibu jari dan jari telunjuk pada lubang
gunting biasanya pengontrolannya berkurang.

Gunting sebagai alat potong tentunya memiliki fungsi yang berbeda pada tiap bidangnya, seperti gunting
biasa yang digunakan untuk memotong, gunting rumput, gunting kuku, serta gunting pada bidang kedokteran yang
juga memiliki fungsi berbeda berdasarkan jenisnya:

 Gunting bedah (lurus), digunakan untuk menggunting bagian-bagian alat tubuh yang akan diamati, seperti
usus, jantung, pembuluh darah dan sebagainya. Umumnya digunakan untuk mengadakan bukaan pertama
pada bagian tubuh yang akan diperiksa. Gunting jaringan (bedah) terdiri atas dua bentuk. Pertama,
berbentuk ujung tumpul dan berbentuk ujung bengkok. Gunting dengan ujung tumpul digunakan untuk
membentuk bidang jaringan atau jaringan yang lembut, yang juga dapat dipotong secara tajam. Gunting
dengan ujung bengkok dibuat oleh ahli pada logam datar dengan cermat. Pemotongan dengan gunting ini
dilakukan pada kasus lipoma atau kista. Biasanya dilakukan dengan cara mengusuri garis batas lesi dengan
gunting. Harus dipastikan kalau pemotongan dilakukan jangan melewati batas lesi karena dapat
menyebabkan kerusakan.
 Gunting Benang (dressing scissors) didesain untuk menggunting benang. Gunting ini berbentuk lurus dan
berujung tajam. Gunakan hanya untuk menggunting benang, tidak untuk jaringan. Gunting ini juga
digunakan saat mengangkat benang pada luka yang sudah kering dengan tehnik selipan dan sebaiknya
pemotongan benang menggunakan bagian ujung gunting. Hati-hati dalam pemotongan jahitan. Jika ujung
gunting menonjol keluar jahitan, terdapat resiko memotong struktur lainnya.
 Gunting Perban merupakan gunting berujung sudut dengan ujung yang tumpul. Gunting ini memiliki kepala
kecil pada ujungnya yang bermanfaat untuk memudahkan dalam memotong perban. Jenis gunting ini terdiri
atas knowles dan lister. Bagian dasar gunting ini lebih panjang dan digunakan sangat mudah dalam
pemotongan perban. Ujung tumpulnya didesain untuk mencegah kecelakaan saat remove perban dilakukan.
Selain untuk membentuk dan memotong perban sesaat sebelum menutup luka, gunting ini juga aman
digunakan untuk memotong perban saat perban telah ditempatkan di atas luka. (wikipedia)
 Gunting Iris merupakan gunting dengan ujung yang tajam dan berukuran kecil sekitar 3-4 inchi. Biasanya
digunakan dalam pembedahan ophtalmicus khususnya iris. Dalam bedah minor, gunting iris digunakan
untuk memotong benang oleh karena ujungnya yang cukup kecil untuk menyelip saat remove benang
dilakukan.
2.2 Keterangan Tabel dan Gambar

Ket. Tabel antropometri pada tangan

Ket. Bentuk gunting yang belum sesuai dengan antropometri tangan


BAB 3

PEMBAHASAN

Bisa dilihat dari gambar di bab sebelumnya, bahwa masih ada beberapa bahkan banyak, gunting yang
bentuknya belum sesuai dengan antropometri tangan, ada gunting yang lubangnya terlalu kecil sehingga saat
digunakan akan menimbulkan rasa sakit dan ketidaknyamanan pada pengguna. Ada pula guntingg yang terlalu besar
lubangnya, sehingga saat dipakai tidak sesuai dengan lebar dan jangkauan jari. Gunting seperti itu tentunya akan
memperbesar resiko terluka pada pengguna.

Gunting memiiki ujung yang tajam, apabila tidak digunakan dengan hati-hati, maka ujung yang tajam itu
akan sangat berbahaya. Banyak kasus dimana tangan atau jari bisa terpotong atau terluka saat menggunakan gunting,
entah karena cara penggunaannya yang salah atau gunting tersebut memang tidak ergonomis.

Ketidak ergonomis-an desain gunting biasanya terdapat pada bagian pegangan, terutama lubang tempat
meletakkan jari. Ukuran gunting yang terlalu kecil juga tidak sesuai, begitu juga dengan gunting yang terlalu besar,
meskipun sebenarnya ukuran gunting adalah menyesuaikan bentuk dan kebutuhan banyak orang.

Gunting yang baik juga adalah gunting yang bisa digunakan oleh orang kidal.

Menurut penyusun, gunting dibawah ini adalah gunting yang paling ergonomis dilihat dari gagangnya, serta
ujung gunting yang tidak semuanya tajam, sehingga mengurangi resiko tertusuk. Lubang pada pegangan handle
guntingnya pun sesuai dengan jari; lebar serta panjangnya. Gunting ini juga bisa digunakan oleh orang kidal tanpa
kesulitan.
BAB 4

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan pengamatan dan penelitian yang sudah dilakukan pada gunting dan usernya, dapat diambil
kesimpulan bahwa desain desain gunting yang ada belumlah memenuhi ketentuan ergonomi dan antropometri.
Gunting yang baik seharusnya memperhatikan lebar universal (persentil 95%) kebanyakan orang, sehingga tidak
terdapat kesalahan dalam mendesain benda yang rawan kecelakaan seperti ini.

4.2 Saran

Merujuk pada hasil penelitian diatas, maka penulis memberikan saran kepada pihak terkait pembuat gunting
agar lebih memperhatikan desain gunting agar sesuai dengan antropometri tangan ddan jari.

4.3 Daftar Pustaka

http://www.academia.edu/8800090/Gambar_Nama_dan_Fungsi_Alat_Kesehatan_I (Diakses pada 12/9/2015)

repository.maranatha.edu (Diakses pada 12/9/2015)

ergonomi-fit.blogspot.com (Diakses pada 12/9/2015)

Anda mungkin juga menyukai