Anda di halaman 1dari 27

PEDOMAN PENGORGANISASIAN UNIT RAWAT JALAN

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TANGGUWISIA


TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan anugerah
yang telah diberikan kepada Penulis, sehingga Pedoman Pengorganisasian Unit Rawat Jalan
RSUD Tangguwisia dapat selesai disusun. Pedoman Pengorganisasian ini merupakan acuan bagi
semua pihak yang terkait dalam memberikan peningkatan kualitas pelayanan di Unit Rawat Jalan
Rumah Sakit Umum Daerah Tangguwisia.

Tidak lupa Penulis menyampaikan terima kasih yang sedalam-dalamnya atas bantuan
semua pihak yang telah membantu dalam menyelesikan Pedoman Pengorganisasian Unit Rawat
Jalan RSUD Tangguwisia. Penulis menyadari bahwa penyusunan pedoman ini masih jauh dari
sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan masukan dan saran yang membangun dari
semua pihak guna penyempurnaan program kerja ini.

Tangguwisia, 30 Juni 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Halaman
COVER........................................................................................................................................ i
KATA PENGANTAR................................................................................................................. ii
DAFTAR ISI................................................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................... 1
A. Latar Belakang..................................................................................................... 1
B. Tujuan.................................................................................................................. 1
BAB II GAMBARAN UMUM RSUD TANGGUWISIA..................................................... 2
A. Sejarah.................................................................................................................. 2
B. Deskripsi.............................................................................................................. 2
BAB III VISI, MISI, MOTTO DAN LOGO TANGGUWISIA.............................................. 3
A. Visi....................................................................................................................... 3
B. Misi...................................................................................................................... 3
C. Motto.................................................................................................................... 3
D. Tujuan Rumah Sakit............................................................................................ 4
BAB IV STRUKTUR ORGANISASI RSUD TANGGUWISIA............................................ 5
BAB V STRUKTUR ORGANISASI RAWAT JALAN........................................................ 6
BAB VI URAIAN JABATAN................................................................................................. 7
BAB VII TATA HUBUNGAN KERJA.................................................................................... 12
BAB VIII POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL.................................... 14
BAB IX KEGIATAN ORIENTASI......................................................................................... 17
BAB X PERTEMUAN ATAU RAPAT................................................................................. 20
BAB XI PELAPORAN............................................................................................................ 21
BAB XII PENUTUP.................................................................................................................. 33

iii
DAFTAR BAGAN

Bagan 4.1 Struktur Organisai RSUD Tangguwisia ............................................ 5


Bagan 5.1 Struktur Organisasi Unit Rawat Jalan ............................................ 6
Bagan 7.1 Hubungan Kerja Unit Rawat Jalan dengan Unit Lain ......................... 12

DAFTAR TABEL

Tabel 8.1 Daftar Kebutuhan Sumber Daya Manusia di Unit Rawat Jalan .... 15
Tabel 8.2 Daftar Pendistribusian Sumber Daya Manusia di Unit Rawat Jalan .... 16

iv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Keunikan rumah sakit sebagai penyedia jasa merupakan keunggulan kompetitif
yang harus dikembangkan oleh setiap pelaku industri perumah sakitan. Salah satu sumber
daya yang harus dikembangkan adalah sumber daya manusia. Sumber Daya Manusia
(SDM) adalah potensi yang menjadi sumber penggerak organisasi/perusahaan. Setiap
SDM mempunyai potensi yang berbeda, maka kontribusi terhadap organisasi juga tidak
sama. Bagi rumah sakit sebagai suatu organisasi yang bergerak di bidang jasa, sumber
daya manusia (SDM) merupakan modal terpenting. Disamping investasi di segala bidang
organisasi, investasi terpenting yang dapat dilakukan oleh suatu organisasi adalah
investasi SDM, karena manusialah yang menentukan berhasil tidaknya suatu organisasi
untuk mencapai tujuannya, baik tujuan jangka pendek, menengah maupun jangka panjang.
Pengembangan organisasi dengan penambahan modal kerja tidak ada artinya jika
dikelola oleh manusia-manusia yang kurang tepat. Bahkan pengembangan organisasi
dengan penambahan modal kerja dapat mengancam perjalanan organisasi cepat atau
lambat. Secanggih apapun peralatan yang dimiliki organisasi, tidak akan mampu
mendongkrak produktifitas, apabila tidak dioperasikan oleh tenaga-tenaga terampil SDM
dalam organisasi tersebut.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum :
Pedoman Pengorganisasian Unit Rawat Jalan dibuat untuk dapat dijadikan panduan
dalam pembuatan kebijakan bagi unit kerja di lingkungan Rumah Sakit Umum Daerah
Tangguwisia.
2. Tujuan Khusus :
a. Panduan penyelenggaraan organisasi Unit Rawat Jalan yang dapat memenuhi Visi
Rumah Sakit Umum Daerah Tangguwisia
b. Memberikan kejelasan kepada petugas tentang perannya di Unit Rawat Jalan dalam
memberikan pelayanan, pemeliharaan sarana yang berkualitas, cepat, profesional,
dan rasional.

1
BAB II
GAMBARAN UMUM RSUD TANGGUWISIA

A. Sejarah
Rumah Sakit Umum Daerah Tangguwisia mulai dibangun pada tahun 2015. Proses
pembangunannya dilaksanakan berdasarkan Ijin Mendirikan Bangunan (IMB) No. 503-
18/184/IMB/BPPT/2015 dari Pemerintah Kabupaten Buleleng. Proses pembangunan
Rumah Sakit Umum Daerah Tangguwisia dilanjutkan dengan pengurusan ijin oleh Dinas
Kesehatan Kabupaten Buleleng serta dinas yang terkait.
Pembangunan diawali dengan peletakan batu pertama oleh Bapak Bupati Buleleng
Putu Agus Suradnyana, S.T pada tanggal 4 September 2015, kemudian pada tanggal 5
September 2015 dilakukan pembangunan oleh kontraktor yang telah ditunjuk. Setelah
proses pembangunan bangunan fisik yang berlangsung selama sembilan bulan, pada bulan
Juni 2016, Bapak Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana, S.T. secara resmi membuka
rumah sakit ini dengan nama Rumah Sakit Pratama Tangguwisia. Pelayanan tahap pertama
dilaksanakan dengan membuka poliklinik umum, poliklinik gigi, dan Unit Gawat Darurat
(UGD). Sesuai peraturan Bupati Buleleng Nomor 23 tahun 2018, rumah sakit ini ditetapkan
sebagain Rumah Sakit Pratama Kelas D, kemudian sesuai peraturan Bupati Buleleng
Nomor 72 tahun 2020 Rumah Sakit Pratama Kelas D berubah menjadi Rumah Sakit Umum
Daerah Tangguwisia Kelas D.

B. Deskripsi
Rumah Sakit Umum Daerah Tangguwisia merupakan Rumah Sakit Kelas D yang
beroperasi dibawah naungan Dinas Kesehatan Pemerintah Kabupaten Buleleng. Rumah
Sakit ini dibangun di Desa Tangguwisia Kecamatan Seririt dengan lahan seluas 10.000m 2
dan luas bangunan 7000m2, serta ditujukan sebagai sarana penunjang kesehatan dengan
layanan medik umum dan spesialistik yang direncanakan dapat memenuhi kebutuhan
pelayanan kesehatan di daerah Buleleng Barat. Harapan utama didirikannya Rumah Sakit
Umum Daerah Tangguwisia adalah dapat menjadi pusat pelayanan lanjutan yang berada di
wilayah Buleleng Barat.
.

2
BAB III
VISI, MISI, MOTTO DAN TUJUAN RUMAH SAKIT

A. Visi
1. Menjadi rumah sakit pilihan utama di Buleleng Barat dengan pelayanan prima.

B. Misi
1. Memberikan pelayan yang cepat, tepat dan akurat.
2. Mengutamakan kepuasan dan keselamatan pasien.
3. Memberikan pelayanan yang terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat.
4. Meningkatkan kualitas alat kedokteran yang dapat memberikan nilai lebih bagi
pelayanan kesehatan.
5. Menciptakan suasana kerja yang harmonis, dinamis, dan inovatif serta membangun
komunikasi yang baik dengan pasien dan keluarga pasien.
6. Meningkatan pengetahuan dan keterampilan karyawan sehingga dapat melaksanakan
pelayanan profesional.

C. Motto
Motto Rumah Sakit Daerah Tangguwisia yaitu “P R I M A”
1. Profesional
RSUD Tangguwia memberikan pelayanan yang profesional dengan tenaga yang
profesional.
2. Responsif
Tanggap dalam memberikan pelayanan dan tindakan kesehatan.
3. Integrasi
Menyamakan prinsip setiap unit untuk memberikan pelayanan kesehatan yang maksimal
terhadap masyarakat.
4. Mutu
Mencerminkan komitmen Rumah Sakit Umum Daerah Tangguwisia untuk memberikan
pelayanan yang bermutu dan terus berupaya meningkatkan mutu pelayanan RSUD
Tangguwisia.
5. Aman
Memberi kenyamanan dan keamanan dalam pelayanan medis dan keamanan lingkungan
Rumah Sakit Umum Daerah Tangguwisia.

3
D. Tujuan Rumah Sakit
1. Untuk memenuhi pelayanan kesehatan dalam rangka peningkatan derajat kesehatan
masyarakat
2. Terwujudnya Rumah Sakit sebagai unit pelayanan kesehatan kelas D dapat digunakan
sebagai tempat penelitian dan pengembangan dibidang kesehatan
3. Terwujudnya pelayanan PRIMA

4
BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT PRATAMA KUBU

A. Struktur
Struktur organisasi Rumah Sakit Pratama Kubu terdiri dari :
1. Direktur
2. Kepala Sub. Bagian Tata Usaha
3. Kepala Seksi Pelayanan Medik dan Penunjang Medik
4. Kepala Seksi Non Medik
5. Jajaran Staf yang berada dibawah masing-masing Kepala Seksi
Struktur organisasi Rumah Sakit Pratama Kubu ini tidak menutup kemungkinan
untuk terjadinya perubahan sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan organisasi
Rumah Sakit Pratama Kubu.
B. Bagan

Direktur

Staf Fungsional Ka. Sub. Bagian


Tata Usaha

Ka. Seksi Pelayanan Medik Ka. Seksi Pelayanan


dan Penunjang Medik Non Medik

Bagan 4.1 Struktur organisasi Rumah Sakit Pratama Kubu

5
BAB V
STRUKTUR ORGANISASI UNIT RAWAT JALAN

A. Struktur Organisasi
1. Secara struktural organisasi, unit rawat jalan berada dibawah Kasi Pelayanan Medik dan
Penunjang Medik. Hal yang berkaitan dengan SDM Unit Rawat Jalan akan berkoordinasi
dengan Kasi Pelayanan Medik dan Penunjang Medik
2. Unit Rawat Jalan adalah unit pelayanan non struktural yang dipimpin oleh seorang
Petugas Pelaksana Pelayanan Medik Umum dan Spesialis serta seorang Koordinator Unit
Rawat Jalan
3. Unit Rawat Jalan membawahi poliklinik umum, poliklinik tindakan, poliklinik anak,
poliklinik kebidanan, poliklinik gigi, poliklinik vaksin, poliklinik gizi dan poliklinik TB.
B. Bagan
Bagan dan komponen dalam struktur organisasi Unit Rawat Jalan Rumah Sakit Pratama
Kubu disesuaikan dengan kondisi serta struktur organisasi induk Rumah Sakit. Struktur
Organisasi Unit Rawat Jalan Rumah Sakit Pratama Kubu adalah sebagai berikut :

Direktur

Ka. Seksi Pelayanan Medik dan


Penunjang Medik

Petugas Pelaksana Pelayanan Medik


Umum dan Spesialis

Koordinator Unit Rawat Jalan

Koordinator Koordinator Koordinator Koordinator Koordinator Koordinator Koordinator Koordinator


Poli Uuum P. Tindakan Poli Anak Poli Keb Poli Gigi Poli Vaksin Poli Gizi Poli TB

Inventaris Inventaris P. Inventaris Inventaris Inventaris Inventaris Inventaris Inventaris


Poli Umum Tindakan Poli Anak Poli Keb Poli Gigi Poli Vaksin Poli Gizi Poli TB

Bagan 5.1. Struktur Organisasi Unit Rawat Jalan RS Pratama Kubu

6
BAB VI
URAIAN JABATAN

A. Susunan Organisasi Unit Rawat Jalan


1. Petugas Pelaksana Pelayanan Medik Umum
2. Koordinator Unit Rawat Jalan
3. Koordinator Ruangan
4. Inventaris Ruangan

B. Uraian Tugas, Tanggung Jawab dan Wewenang


1 Nama Jabatan : Petugas Pelaksana Pelayanan Medik Umum

Pengertian Seorang tenaga dokter umum profesional yang diberi tugas


tanggung jawab dan wewenang dalam mengelola pelayanan
medik di Unit Rawat Jalan.
Tanggung jawab 1. Secara Organisasi bertanggungjawab langsung kepada
Direktur.
2. Secara operasional berkoordinasi dengan Kasi
Pelayananan Medik dan Penunjang Medik.
Uraian Tugas 1. Memimpin, mengkoordinir dan mengevaluasi
pelaksanaan operasional Unit Rawat Jalan secara efektif,
efisien dan bermutu.
2. Bersama Koordinator Unit Rawat Jalan membuat
perencanaan ketenagaan dan fasilitas yang dibutuhkan
untuk mencapai pelayanan yang berkualitas di Unit
Rawat Jalan.
3. Menghadiri pertemuan manajemen, bila dibutuhkan.
4. Membuat usulan-usulan yang diperlukan kepada
manajemen yang berkaitan dengan peningkatan mutu
pelayanan di Unit Rawat Jalan.
Wewenang 1. Memberikan penilaian kinerja staf Unit Rawat Jalan
2. Membuat prosedur pelayanan Unit Rawat Jalan.
Hasil Kerja 1. Daftar dokter Spesialis Unit Rawat Jalan
2. Usulan perencanaan ketenagaan & fasilitas yang
dibutuhkan di Unit Rawat Jalan
3. Standar Prosedur Operasional Pelayanan Medik Unit
Rawat Jalan
4. Laporan mutu pelayanan di Unit Rawat Jalan

2 Nama Jabatan : Koordinator Unit Rawat Jalan

Pengertian Seorang tenaga perawat/bidan profesional yang bertanggung


jawab dan berwenang dalam mengelola kegiatan pelayanan
keperawatan di Unit Rawat Jalan
Tanggung jawab 1. Secara fungsional bertanggungjawab kepada Kasi
Pelayanan Medik dan Penunjang Medik.
2. Secara operasional bertanggungjawab kepada Petugas
Pelaksana Pelayanan Rawat Jalan.
7
Uraian Tugas 1. Melaksanakan fungsi perawatan meliputi :
a. Menyusun rencana kegiatan berdasarkan jenis, jumlah,
mutu tenaga keperawatan serta tenaga lainnya sesuai
kebutuhan di Unit Rawat Jalan
b. Membagi tugas harian dengan memperhatikan jumlah
dan tingkat kemampuan perawatan.
c. Merencanakan jumlah dan jenis peralatan di Unit
Rawat Jalan.
d. Menyusun program pengembangan staf di Unit Rawat
Jalan.
e. Bersama staf menentukan jumlah pegawai yang
dibutuhkan di ruang perawatan Unit Rawat Jalan.
2. Melaksanakan fungsi penggerakan pelaksanaan meliputi :
a. Memantau staf dalam penerapan dan pelaksanaan
tugas yang dibebankan.
b. Mengadakan pelatihan untuk pegawai secara
berkesinambungan.
c. Memberi orientasi kepada siswa/pegawai baru.
d. Mengadakan pengadaan, pemeliharaan dan
penggunaan alat-alat maupun obat-obatan.
e. Menciptakan suasana kerja yang harmonis.
f. Menilai hasil kerja pegawai.
3. Melaksanakan fungsi pengawasan, pengendalian dan
penilaian meliputi :
a. Mengawasi pelaksanaan tugas masing-masing
pegawai.
b. Mengawasi penggunaan alat-alat agar digunakan
secara tepat
c. Mengatur supaya alat-alat tetap dalam keadaan siap
pakai.
d. Mengawasi pelaksanaan inventaris secara periodik
setiap 3 bulan sekali.

Wewenang 1. Meminta informasi dan pengarahan dari atasan.


2. Memberi petunjuk dan bimbingan dalam pendayagunaan
alat.
3. Membantu mengatasi masalah yang timbul dalam
pelaksanaan pelayanan/asuhan keperawatan koordinasi
dengan atasan.
Hasil Kerja 1. Tidak ada komplain pelayanan asuhan keperawatan.

3 Nama Jabatan : Koordinator Ruangan

Pengertian Seorang tenaga perawat/bidan profesional yang bertanggung


jawab dan berwenang dalam mengelola kegiatan pelayanan
keperawatan di masing-masing ruangan poliklinik
Tanggung jawab 1. Secara fungsional bertanggungjawab kepada Kasi
Pelayanan Medik dan Penunjang Medik.
2. Secara operasional bertanggungjawab kepada
Koordinator Unit Rawat Jalan.
Uraian Tugas 1. Melaksanakan fungsi perawatan meliputi :
8
a. Menyusun rencana kegiatan berdasarkan jenis,
jumlah, mutu tenaga keperawatan serta tenaga
lainnya sesuai kebutuhan di masing-masing
poliklinik
b. Membagi tugas harian dengan memperhatikan
jumlah dan tingkat kemampuan perawatan.
c. Merencanakan jumlah dan jenis peralatan di masing-
masing poliklinik.
d. Menyusun program pengembangan staf di masing-
masing poliklinik.
e. Bersama staf menentukan jumlah pegawai yang
dibutuhkan di ruang perawatan masing-masing
poliklinik.
2. Melaksanakan fungsi penggerakan pelaksanaan
meliputi :
a. Memantau staf dalam penerapan dan pelaksanaan
tugas yang dibebankan di masing-masing poliklinik.
b. Memberi orientasi kepada siswa/pegawai baru.
c. Mengadakan pengadaan, pemeliharaan dan
penggunaan alat-alat maupun obat-obatan di masing-
masing poliklinik.
d. Menciptakan suasana kerja yang harmonis.
e. Menilai hasil kerja pegawai.
3. Melaksanakan fungsi pengawasan, pengendalian dan
penilaian meliputi :
a. Mengawasi pelaksanaan tugas masing-masing
pegawai di masing-masing poliklinik.
b. Mengawasi penggunaan alat-alat agar digunakan
secara tepat
c. Mengatur supaya alat-alat tetap dalam keadaan siap
pakai.
d. Mengawasi pelaksanaan inventaris di masing-masing
poliklinik secara periodik setiap 3 bulan sekali.
Wewenang 1. Meminta informasi dan pengarahan dari atasan.
2. Memberi petunjuk dan bimbingan dalam pendayagunaan
alat.
3. Membantu mengatasi masalah yang timbul dalam
pelaksanaan pelayanan/asuhan keperawatan koordinasi
dengan atasan.
Hasil Kerja 1. Tidak ada komplain pelayanan asuhan keperawatan.

4 Nama Jabatan : Inventaris Ruangan

Pengertian Seorang tenaga kesehatan profesional yang bertanggung


jawab dan berwenang dalam melaksanakan perencanaan,
pengaturan dan pengendalian pemanfaatan sarana dan
prasarana di masing-masing poliklinik
Tanggung jawab 1. Secara fungsional bertanggung jawab kepada
Koordinator Ruangan
Uraian Tugas 1. Melaksanakan fungsi penggerakan pelaksanaan meliputi
a. Menyusun kebutuhan sarana/prasarana atas
9
persetujuan Koordinator Ruangan sesuai standar
yang berlaku.
b. Mengkoordinasikan pengadaan sarana/prasarana
yang diperlukan dengan Koordinator Ruangan untuk
meningkatkan mutu asuhan keperawatan.
c. Mengatur dan mengendalikan pemanfaatan
sarana/prasarana untuk efisiensi.
d. Mengatur supaya alat-alat tetap dalam keadaan siap
pakai.
e. Melaksanakan asuhan keperawatan sesuai
penugasan.
f. Menciptakan suasana kerja yang harmonis.
2. Melaksanakan fungsi pengawasan, pengendalian dan
penilaian meliputi :
a. Mengevaluasi penggunaan sarana/prasarana secara
langsung agar digunakan secara tepat.
b. Mengawasi penerimaan, pemeliharaan alat-alat
kesehatan di ruangan.
c. Mengawasi pelaksanaan inventaris secara periodik
setiap bulan
Wewenang 1. Meminta informasi dan pengarahan dari atasan.
2. Memberi petunjuk dan bimbingan dalam pendayagunaan
alat.
3. Mengawasi, mengendalikan dan menilai pendayagunaan
sarana/prasarana dan mutu asuhan keperawatan di
ruangan.
4. Membantu mengatasi masalah yang timbul dalam
pelaksanaan pelayanan/ asuhan keperawatan koordinasi
dengan atasan
Hasil Kerja 1. Perencanaan sarana/prasarana di ruangan.
2. Sarana/prasarana dalam kondisi siap digunakan.
3. Laporan Inventaris ruangan

5 Nama Jabatan : Perawat Pelaksana

Pengertian Seorang tenaga keperawatan yang diberi tanggungjawab dan


wewenang dalam mengatur serta mengendalikan kegiatan
pelayanan keperawatan

Tanggung jawab 1. Secara fungsional bertanggung jawab kepada


Koordinator Ruangan
Uraian Tugas 1. Menyiapkan fasilitas dan lingkungan poliklinik untuk
kelancaran pelayanan serta memudahkan pasien dalam
menerima pelayanan dengan cara :
a. Mengawasi keberishan lingkungan
b. Mengatur tata ruang poliklinik agar memudahkan
dan memperlancar pelayanan yang diberikan kepada
pasien.
c. Memeriksa persiapan peralatan yang diperlukan
dalam memberikan pelayanan
2. Mengkaji kebutuhan pasien dengan cara:

10
a. Mengamati keadaan pasien ( tanda vital, kesadaran,
keaadan mental dan keluhan utama )
b. Melaksanakan anamnesa sesuai batas kemampuan
dan kewenangannya, meliputi:
1) Alasan kunjungan ke poliklinik
2) Saat dirasakan timbulnya keluhan
3) Riwayat keluhan
4) Upaya yang telah dilakukan laboratorium sesuai
kebutuhan
c. Menyaiapkan bahan pemeriksaan laboratorium sesuai
kebutuhan
3. Membantu pasien selama pemeriksaan dokter; antara lain
:
a. Memberikan penjelasan kepada pasien tentang
tindakan pemeriksaan yang akan dilakukan
b. Menyiapkan pasien untuk tindakan pemeriksaan,
dengan cara :
1) Mengatur posisi pasien
2) Menciptakan rasa aman dan nyaman selama
tindakan pemeriksaan berlangsung
4. Melaksanakan tindakan pengobatan sesuai program
pengobatan yang ditentukan oleh dokter
5. Memberikan penyuluhan kesehatan secara perorangan/
kelompok sesuai kebutuhan dengan cara :
a. Memberikan penjelsan kepada pasien / keluarganya
secara perorangan tentang hasil pemriksaan diagnosa,
pengobatan yang diberikan, tindak lanjut perawatan
dan pengobatan di rumah, sebatas wewenwng dan
kemampuannya.
b. Memberikan penyuluhan kesehatan kepada
pengunjung, secara kelompok pada saat menunggu
untuk memperoleh pelayanan kesehatan, bila
memungkinkan
Wewenang 1. Meminta informasi dan petunjuk kepada atasan
2. Memberikan asuhan keperawatan kepada pasien/
keluarga pasien sesuai kemapuan dan batas
kewenangannya
Hasil Kerja 1. Tidak ada komplain pelayanan asuhan keperawatan

11
BAB VII
TATA HUBUNGAN KERJA

A. Bagan Hubungan Kerja Unit Rawat Jalan Dengan Unit Lain

Komite Medis

Loket Pendaftaran Komite Keperawatan


PPI
Unit Rawat Inap
Staf medis fungsional
Unit Gawat Darurat

Kasi Pelayanan Medik


Laboratorium dan Penunjang Meedik

Radiologi INSTALASI Sub bag. Kepegawaian


RAWAT JALAN
Farmasi
Bag. Keuangan
Gizi

Logistik
CSSD

UPSRS
Satpam
Kasir
VK/Ruang Bersalin
Rekam Medis
OK/Ruang Operasi

Rumah Sakit Lain

Bagan 7.1. Hubungan Kerja Unit Rawat Jalan dengan Unit Lain

B. Keterkaitan Hubungan Kerja Unit Rawat Jalan dengan Unit Lain


1. Unit Gawat Darurat
Pasien rawat jalan yang tiba – tiba membutuhkan pelayanan darurat maka harus segera
dibawa ke UGD
2. Unit Rawat Inap.
Pasien dari poliklinik jika membutuhkan perawatan lanjutan, maka pasien perlu
dirawatinapkan guna memperoleh perawatan dan pengobatan lanjutan sesuai advis
DPJPnya.
2. VK
Pasien dari poliklinik kebidanan dan kandungan jika membutuhkan perawatan lanjutan,
maka pasien diantar ke ruang VK guna memperoleh perawatan dan pengobatan
lanjutan sesuai advis DPJPnya
3. Kasir.
Pasien yang telah selesai berobat ke Unit Rawat Jalan akan diminta ke kasir oleh
perawat poliklinik untuk menyelesaikan administrasi.
4. Laboratorium.

12
Pasien rawat jalan yang membutuhkan pelayanan laboratorium, maka dokter akan akan
membuat permintaan laboratorium, untuk kemudian diedukasi perawat , dan diarahkan
atau diantar ke bagian laboratorium.
5. Farmasi.
Pasien rawat jalan atau poliklinik setelah mendapat pemerksaan dokter, jika mendapat
resep, maka obat-obatan dapat dibeli di instalasi farmasi rawat jalan
6. Gizi
Pasien rawat jalan yang mendapat advis dari dokter untuk konsul gizi, maka dari
petugas poliklinik akan menghubungi bagian gizi . Petuga gizi akan ke poliklinik atau
ruang konsultasi gizi untuk memberikan pelayanan konsultasi gizi berkenaan dengan
diit penyakitnya
7. CSSD
Proses sterilisasi alat-alat di poliklinik dapat dilakukan di Unit CSSD dengan
menyerahkan alat-alat yang telah dilakukan desinfektan dan siap untuk disterilisasi ke
ruang CSSD
8. Radiologi.
Pasien unit rawat jalan yang memerlukan pemeriksaan radiologi, akan dibuatkan
formulir permintaan oleh dokter kemudian pasien akan diarahkan/diantarkan oleh
perawat ke ruang radiologi
9. Rekam Medis.
Pasien yang berobat ke Unit Rawat Jalan akan diberikan nomor rekam medis dan status
medis pasien, dan yang sudah selesai berobat disimpan di bagian rekam medis serta
bila pasien kembali, status medis pasien diminta kembali ke bagian rekam medis.
10. UPSRS.
Kerusakan alat medis dan non medis di Unit Rawat Jalan akan dilaporkan dan diajukan
perbaikan ke UPSRS dengan prosedur permintaan perbaikan.
11. Satpam.
Bila ada pasien Unit Rawat Jalan yang tidak kooperatif maka satpam bertugas
mengkondusifkan keadaan
12. Pendaftaran/Informasi/Admisi
Setiap pasien yang berobat ke Unit Rawat Jalan akan melapor terlebih dahulu ke
bagian admisi, setelah itu akan dilanjutkan ke proses pendafataran di loket pendaftaran.
13. Logistik
Kebutuhan alat-alat rumah tangga, alat tulis kantor di Unit Rawat Jalan diperoleh dari
logistik dengan prosedur permintaan.

13
BAB VIII
POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL

A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia


Kualifikasi sumber daya manusia yang ada di unit rawat jalan adalah :
1. Tenaga medis
Tenaga medis yang ada di unit rawat jalan adalah tenaga medis yang berkompeten
dibidangnya dalam arti sudah lulus dari pendidikan kedokteran dokter spesialis serta
lulus dalam kredensial yang di lakukan oleh komite medik.
2. Pelaksana Pelayanan Medik Umum
a. Pendidikan : Dokter Umum, Sarjana Keperawatan, Ahli madia
keperawatan dan ahli madia kebidanan.

b. Pelatihan : 2. Pelatihan Manajemen Rumah Sakit


3. Pelatihan dasar : K3, PPI, Pasien Safety, BLS
a. Pengalaman kerja dan 1. Dokter umum minimal 1 tahun
jenjang karir : 2. Sarjana Keperawatan Ahli madia keperawatan
dan ahli madia kebidanan minimal 1 tahun
b. Syarat lain : 1. Memiliki kemampuan dalam kepemimpinan
2. Berdedikasi tinggi
3. Dapat berkerjasama dengan bagian
4. Cepat dan tanggap
5. Bertanggung jawab
3. Koordinator Unit Rawat Jalan
a. Pendidikan : Sarjana Keperawatan, Ahli madia keperawatan dan
ahli madia kebidanan.
b. Pelatihan : 1. Menejemen Kepemimpinan/Kepala Ruang
2. Pelatihan dasar : K3, PPI, Pasien Safety, BLS
c. Pengalaman kerja dan Menjadi pelaksana keperawatan minimal 1 tahun
jenjang karir :
d. Syarat lain : 1. Memiliki kemampuan dalam kepemimpinan
2. Berdedikasi tinggi
3. Dapat berkerjasama dengan bagian
4. Cepat dan tanggap
5. Bertanggung jawab
6. Usia 25-56 tahun
7. Sehat jasmani dan rohani
4. Koordinator Ruangan
a. Pendidikan : S1 Keperawatan + Ners/DIII Keperawatan/DIII
Kebidanan dan menduduki jenjang karir PK III
b. Pelatihan : 1. Menejemen Kepala Ruang
2. Pelatihan dasar : K3, PPI, Pasien Safety, BLS
c. Pengalaman kerja dan Menjadi pelaksana keperawatan minimal 3 tahun
jenjang karir :
d. Syarat lain : 1. Memiliki kemampuan dalam kepemimpinan
2. Berdedikasi tinggi
3. Dapat berkerjasama dengan bagian
4. Cepat dan tanggap
14
5. Bertanggung jawab
6. Usia 25-56 tahun
7. Sehat jasmani dan rohani
5. Inventasris Ruangan
a. Pendidikan : Minimal DIII Keperawatan/DIII Kesehatan
b. Pelatihan : Pelatihan dasar : K3, PPI, PS, BLS
c. Pengalaman kerja dan Menjadi perawat pelaksana minimal PK II
jenjang karir :
d. Syarat lain : 1. Berdedikasi tinggi
2. Dapat bekerja sama dengan perawat pelaksana
lain
3. Cepat dan tanggap
4. Bertanggung jawab
5. Sehat jasmani dan rohani
6. Tenaga kesehatan lain
Dalam hal ini tenaga kesehatan lain juga juga diperlukan oleh unit rawat jalan untuk
mendukung berjalannya pelayanan rawat jalan, diantaranya ahli gizi, farmasi, dan
pekarya kesehatan yang terdidik dan terlatih.

B. Perhitungan Standar Kebutuhan Tenaga Keperawatan


Penentuan jumlah sumber daya manusia di unit rawat jalan berdasarkan analisis beban
kerja.

Tabel. 8.1. Daftar Kebutuhan Sumber Daya Manusia di Unit Rawat Jalan
No Jenis Ketenagaan Pendidikan Jml Kebutuhan

1. Dokter Umum Pendidikan Dokter 2 4

2. Dokter Gigi Umum Pendidikan Dokter Gigi 3 2


3. Perawat S1 Kep + Ns 2 4
4. Perawat DIII Keperawatan 6 6
5. Perawat Gigi DIII Keperawatan Gigi 2 2
6. Bidan DIII Kebidanan 4 4
Tenaga
7. SMA/S1/DIII 3 3
Administrasi
Jumlah 22 25

C. Distribusi Ketenagaan
Jumlah tenaga unit rawat jalan adalah 30 orang yang meliputi:

Tabel. 8.2. Daftar Pendistribusian Sumber Daya Manusia di Unit Rawat Jalan
No Pendidikan Jml Distribusi Jabatan
1. Dokter Umum 2 2 a. Dokter Pelaksana
2. Dokter Gigi Umum 3 3 a. Koordinator ruangan 1
3. S1 Kep + Ners 2 2 a. Koordinator ruangan + 1
perawat pelaksana
15
b. Perawat Pelaksana 1
c. Administrasi 1
4. S1 Non Kesehatan 1 1 a. Administrasi
a. Koordinator ruangan + 4
5. D III Keperawatan 6 6 perawat pelaksana
b. Perawat Pelaksana 2
6. D III Keperawatan Gigi 2 2 a. Perawat Gigi Pelaksana 1

a. Bidan Pelaksana 4
7. D III Kebidanan 4 4 1
b. Administrasi

8. DII Manajemen RS 2 2 a. Administrasi

Metode penugasan di polikinik dengan metode fungsional, dengan alasan :


1. Memilih metode fungsional karena keterbatasan tenaga professional.
2. Melalui metode fungsional tersebut, diharapkan pemberian asuhan keperawatan dapat
optimal.
D. Pengembangan Sumber Daya Manusia
Peningkatkan mutu pelayanan di unit rawat jalan khususnya dan Rumah sakit pada umumnya,
diperlukan pembinaan/pengembangan kompetensi tenaga dokter dan perawat. Pembinaan dan
pengembangan dilakukan melalui pendidikan dan pelatihan.
1. Pendidikan
Tenaga kesehatan di unit rawat jalan dengan pendidikan D III diberi kesempatan untuk
melanjutkan pendidikan ke S1 sesuai dengan persyaratan yang berlaku di Rumah Sakit
Umum Daerah Tangguwisia.
2. Pelatihan
Pelatihan untuk peningkatan kompetensi tenaga dokter dan perawat di unit rawat jalan
dilaksanakan melalui :
a. Internal Training, adalah pelatihan yang diselenggarakan oleh Rumah Sakit Umum
Daerah Tangguwisia.
b. Eksternal Training adalah pelatihan yang diselenggarakan di luar rumah sakit yang
diikuti sesuai dengan kebutuhan dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan.

BAB IX
KEGIATAN ORIENTASI

A. Orientasi Umum
1. Definisi
Orientasi umum adalah pengenalan yang diberikan kepada setiap pegawai baru terkait
situasi yang akan dihadapinya sebagai upaya untuk menyesuaikan diri pada tempat /

16
unit kerja baru dalam rangka memenuhi syarat bagi pekerjaan/jabatannya di Unit
Rawat Jalan RS Pratama Kubu
2. Tujuan
a. Tujuan Umum
Setiap karyawan baru memahami apa misi,visi dan tujuan organisasi dan
bagaimana mereka bisa berkonstribusi untuk mencapai tujuan tersebut.
b. Tujuan Khusus
1) Memahami tugas, kewajiban, wewenang dan prosedur kerja.
2) Memahami tujuan, falsafah dan peraturan-peraturan di lingkungan rumah sakit
serta kebijakan pimpinan rumah sakit.
3) Memahami prosedur pengamanan dalam berbagai bidang di berbagai unit kerja.
4) Memahami prosedur tentang penilaian terhadap penampilan kerja staf sesuai
bidangnya.
3. Sasaran
Seluruh karyawan baru yang mengikuti kegiatan orientasi.
4. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan
a. Kegiatan pokok
Memberikan pemahaman kepada pegawai baru tentang Rumah Sakit secara global
b. Rincian Kegiatan
1) Menyusun jadwal agenda dan materi kegiatan orientasi.
2) Menyampaikan materi orientasi sesuai kebijakan direktur kepada kariawan baru.
3) Memberikan orientasi unit kerja kepada karyawan baru
4) Melakukan pengawasan dan evaluasi karyawan baru.
B. Orientasi Khusus
1. Definisi
Orientasi khusus dimaksudkan pelatihan yang khusus diberikan kepada setiap pegawai
yang akan memulai melaksanakan tugas pekerjaannya di salah satu unit kerja yang ada
di Unit Rawat Jalan RS Pratama Kubu.
2. Ruang Lingkup
Orientasi khusus diberikan kepada pegawai yang akan memulai tugasnya di Rawat
Jalan RS Pratama Kubu baik itu pegawai yang baru diterima di rumah sakit atau
pegawai yang dimutasikan dari unit kerja lain, khusus untuk :
a. Tenaga medis.
b. Tenaga keperawatan,
c. Tenaga kesehatan lainnya, dan
d. Tenaga non medis.
3. Tata Laksana
a. Penanggungjawab pelaksana.
Tanggung jawab untuk terlaksana program orientasi khusus berada sepenuhnya
pada Kepala Bidang/Kepala Bagian terkait dari masing-masing calon pegawai atau
pegawai tersebut dan untuk kelancaran pelaksanaannya para Kepala Bidang/Bagian
dapat menunjuk atasan langsung dari pegawai tersebut.

17
b. Tujuan
1) Tujuan Umum.
Para calon pegawai atau pegawai yang akan melaksanakan tugas disuatu unit
kerja/unit pelayanan dapat menjalankan tugasnya sesuai dengan harapan Rumah
Sakit, yaitu sesuai ketentuan atau ketetapan tertulis yang telah dikeluarkan
secara sah.
2) Tujuan khusus.
Para calon pegawai / pegawai setelah menikuti program orientasi khusus
diharapkan :
a) Memahami struktur organisasi dan pengorganisasian kerja di Unit Rawat
Jalan RS Pratama Kubu.
b) Dapat melaksanakan tugas sesuai dengan prosedur kerja yang telah
ditetapkan.
c) Mengetahui dan memahami tugas, tanggung jawab dan wewenangnya.
d) Mengoperasikan/merawat peralatan yang berkaitan dengan tugas
pekerjaannya.
e) Memahami hak dan kewajiban di Unit Rawat Jalan RS Pratama Kubu.
c. Kebijakan.
1) Setiap pegawai sebelum melaksanakan tugas di Unit Rawat Jalan RS Pratama
Kubu terlebih dahulu harus mengikuti program orientasi khusus.
2) Program orientasi khusus diselenggarakan paling lama selama 1(satu) minggu,
namun akan dinilai selama 3 bulan.
3) Program orientasi khusus diakhiri dengan evaluasi.
4) Peserta yang tidak lulus evaluasi dilarang dipekerjakan di Unit Rawat Jalan RS
Pratama Kubu.
5) Bagi pegawai yang baru diterima, jika tidak lulus dinyatakan tidak memenuhi
persyaratan dan diputuskan hubungan kerjanya.
6) Bagi pegawai yang mengikuti orientasi khusus karena mutasi, dimutasikan lagi
ke unit kerja yang paling sesuai dengan kemampuannya.
d. Materi Orientasi Khusus.
1) Struktur Organisasi dan pengorganisasian unit kerja terkait.
2) Prosedur kerja.
3) Uraian tugas.
4) Cara mengoperasikan/merawat peralatan kerja.
5) Hak dan kewajiban di unit kerja terkait.
e. Persiapan.
1) Bagian Personalia memberitahukan kepada Kepala Bidang/Kepala Bagian terkait
akan/sedang diadakan pelaksanaan orientasi umum ,dan bagi yang lulus orientasi
umum akan dilanjutkan dengan orientasi khusus pada waktu yang ditentukan.
2) Para Kepala Bidang/Kepala Bagian menentukan jadwal waktu dan trainer/mentor
yang harus memberikan pelatihan atau bimbingan.

18
3) Setelah ada kepastian nama dan jumlah peserta orientasi khusus, dibuatkan daftar
hadir.
f. Pelaksanaan.
1) Keikutsertaan peserta orientasi khusus dibuktikan pada daftar hadir yang
ditandatangani oleh peserta dan trainer/mentor.
2) Metode pelatihan ; ceramah, diskusi, tanya jawab, demonstrasi.
3) Pada akhir program dilakukan evaluasi dan ditentukan kelulusannya.
4) Hasil evaluasi dilaporkan ke Kepala Bagian Personalia untuk ditindak lanjuti.
g. Ketentuan kelulusan dan tindak lanjut.
1) Tingkat kehadiran 100 %, kecuali sakit dengan keterangan istirahat dokter tidak
diperhitungkan.
2) Nilai akhir minimum 60 (rank 0 – 100).
3) Peserta pegawai yang baru diterima tidak lulus dilakukan orientasi ulang,
sedangkan pegawai yang berasal dari mutasi dimutasikan kembali ketempat yang
mungkin sesuai dengan kemampuannya.
4. Dokumentasi
a. SPO Orientasi khusus.
b. Daftar hadir kegiatan orientasi.
c. Lembar evaluasi.
d. Hasil evaluasi.

19
BAB X
PERTEMUAN/RAPAT

A. Pengertian
Rapat merupakan suatu pertemuan yang terdiri dari beberapa orang yang memiliki
kepentingan dan tujuan yang sama untuk membicarakan atau memecahkan suatu masalah
tertentu.

B. Tujuan
1. Umum
Dapat membantu terselenggaranya pelayanan rawat jalan yang profesional
2. Khusus
a. Dapat menggali segala permasalahan terkait dengan pemberian pelayanan di Unit
Rawat Jalan
b. Dapat mencari jalan keluar atau pemecahan permasalahan yang terkait dengan
pelayanan di Unit Rawat Jalan

C. Kegiatan Rapat
Rapat dilakukan dan diadakan oleh Unit Rawat Jalan yang dipimpin oleh Koordinator Unit
Rawat Jalan dan diikuti oleh seluruh koordinator dari masing-masing poliklinik sebagai
perwakilan. Rapat yang diadakan ada 2 macam yaitu :
1. Rapat Terjadwal/Rutin :
Rapat terjadwal merupakan rapat yang diadakan oleh Koordinator Unit Rawat Jalan
setiap bulan 1 kali dengan perencanaan yang telah dibuat selama 1 tahun dengan
agenda rapat yang telah ditentukan oleh Koordinator Unit Rawat Jalan
2. Rapat Tidak Terjadwal :
Rapat tidak terjadwal merupakan rapat yang sifatnya insidentil dan diadakan oleh
kepala unit untuk membahas atau menyelesaikan permasalahan di Unit Rawat Jalan
dikarenakan adanya permasalahan yang ditemukan bersifat insiden

20
BAB XI
PELAPORAN

A. Pengertian
Pelaporan merupakan sistem atau metode yang dilakukan untuk melaporkan segala bentuk
kegiatan yang ada terkait dengan pemberian pelayanan di Unit Rawat Jalan

B. Jenis Laporan
Adapun jenis laporan yang dikerjakan terdiri dari :
1. Laporan Harian
a. Morning Briefing
Adalah salah satu bentuk koordinasi untuk menyampaikan dan menyamakan
persepsi agar tujuan dapat tercapai. Morning Briefing dibuat oleh Koordinator
Ruangan, disampaikan kepada Ka.Seksi Pelayanan Medik dan Penunjang Medik
melalui grup WhatsApp. Adapun hal-hal yang dilaporkan adalah :
1) Laporan kelengkapan tenaga
2) Jumlah kunjungan pasien dalam sehari
3) Kendala/masalah yang dihadapi di Unit Rawat Jalan
2. Laporan Bulanan
Laporan yang dibuat oleh Koordinator Ruangan dalam bentuk tertulis setiap bulannya
dan diserahkan kepada Ka.Seksi Pelayanan Medik dan Penunjang Medik. Adapun hal-
hal yang dilaporkan adalah :
a. Laporan kunjungan pasien Unit Rawat Jalan yang meliputi :
1) Jumlah Kunjungan pasien di Unit Rawat Jalan berdasarjan Jaminan Kesehatan
yang digunakan
2) Jumlah Kunjungan pasien di Unit Rawat Jalan berdasarkan Jenis Kelamin
3) Jumlah Kunjungan pasien di Unit Rawat Jalan berdasarkan Jenis Tindak Lanjut
(dirawat inap, dirujuk, kontrol kembali)
b. Laporan Indikator Mutu Unit Rawat Jalan Waktu Tunggu dan Identifikasi Pasien
3. Laporan Triwulan
Laporan yang dibuat oleh Koordinator Rawat Jalan dalam bentuk tertulis setiap tiga
bulan dan diserahkan kepada Ka.Seksi Pelayanan Medik dan Penunjang Medik.
Adapun yang dilaporkan adalah laporan indikator mutu Unit Rawat Jalan yaitu waktu
tunggu dan identifikasi pasien
4. Laporan Tahunan
Laporan yang dibuat oleh Koordinator Rawat Jalan dalam bentuk tertulis untuk hasil
kegiatan dalam satu tahun yang sudah berlalu dan diserahkan kepada Ka.Seksi
Pelayanan Medik dan Penunjang Medik per awal tahun berikutnya. Adapun hal-hal
yang dilaporkan adalah :
a. Laporan kunjungan pasien Unit Rawat Jalan yang meliputi :
Laporan jumlah kunjungan pasien berdasarkan jenis jaminan, jenis kelamin serta
jenis tindak lanjut.

21
b. Laporan SDM Unit Rawat Jalan yang meliputi :
1) Kuantitas SDM
2) Kualitas SDM
c. Laporan keadaan fasilitas dan sarana Unit Rawat Jalan yang meliputi :
1) Kelengkapan Alat dan Fasilitas.
2) Kondisi alat dan Fasilitas.
d. Laporan Mutu Pelayanan Rawat Jalan

22
BAB XII
PENUTUP

Telah diuraikan secara lengkap Pedoman Penggorganisasian Unit Rawat Jalan Rumah Sakit
Pratama Kubu yang dapat dijadikan sebagai pedoman dalam memberikan pelayanan Rawat Jalan.
Pedoman ini sangat penting artinya karena memuat semua standar dari aspek yang ada di Unit
Rawat Jalan yaitu aspek sarana dan prasarana serta standar mutu. Dengan demikian, Unit Rawat
Jalan Rumah Sakit Pratama Kubu akan dapat memberikan pelayanan yang lebih efisien, terarah,
sistematis dan benar dan sehingga kualitas fungsinya yaitu fungsi pelayanan menjadi optimal.
Optimalisasi fungsi Unit Rawat Jalan sangat erat hubungannya dengan kepuasan pengguna
jasa, kesejahteraan pegawai, pengembangan rumah sakit sehingga tercapai sesuai dengan visi dan
misi Rumah Sakit Umum Pratama Kubu.

23

Anda mungkin juga menyukai